Anda di halaman 1dari 32

Evaluasi Program

dan
Perbaikan
Manajemen K3
Evaluasi dan Perbaikan
Program K3 harus ditinjau dan diperbarui secara
berkala, dikarenakan bahwa selama ini banyak
perusahaan mengambil pendekatan "One and Done"
terhadap program K3 dengan menerapkannya tetapi
tidak pernah meninjau kembali atau
memperbaruinya.
Tahap 2
OSHA merekomendasikan agar
Mengevaluasi program pada awalnya
pengusaha menerapkan sistem untuk
dan secara berkala setelahnya untuk
mengevauasi dan meningkatkan program
mengidentifikasi kekurangan dan
keselamatan dan kesehatan mereka yang
peluang untuk perbaikan
meliputi:
Tahap 1
Menetapkan, melaporkan, dan
melacak tujuan dan target yang
menunjukkan apakah program
membuat kemajuan Tahap 3
Menyediakan cara bagi
pekerja untuk berpartisipasi
dalam evaluasi dan
perbaikan program
OSHA. 2016. Recommended Practices for Safety and Health Programs. US
Occupational Safety and Health Administration (OSHA).
Rekomendasi terhadap evaluasi dan peningkatan program

Memantau Kinerja dan Memverifikasi bahwa program Memperbaiki kekurangan program


progress telah dilaksanakan dan dijalankan dan mengidentifikasi peluang
untuk meningkatkannya
Langkah pertama dalam
pemantauan adalah menentukan Cakupan dan frekuensi evaluasi
indikator yang akan membantu program akan bervariasi tergantung
melacak kinerja dan kemajuan pada perubahan

OSHA. 2016. Recommended Practices for Safety and Health Programs. US Occupational Safety and Health Administration (OSHA
Memantau Kinerja dan progress
Terdapat 5 langkah untuk mencapai pemantauan kinerja dan progress diantaranya

leading indicators
Mengembangkan dan melacak leading indicators, seperti:
Tingkat partisipasi pekerja dalam kegiatan program
Jumlah saran keselamatan karyawan

Bandingkan Hasil
bagikan pengalaman Perusahaan dan bandingkan hasil
Perusahaan dengan fasilitas serupa di dalam organisasi
Perusahaan

Meminta Masukan
Membagikan hasil dengan pekerja dan meminta masukan
mereka tentang cara lebih meningkatkan kinerja

Indikator Kerja
Menganalisis indikator kinerja dan mengevaluasi kemajuan dari
waktu ke waktu

Lagging indicators
Mengembangkan dan melacak lagging indicators yang
tertinggal menuju tujuan keselamatan dan kesehatan yang
ditetapkan
OSHA. 2016. Recommended Practices for Safety and Health Programs. US Occupational Safety and Health Administration (OSHA). re
Memverifikasi bahwa program telah
dilaksanakan dan dijalankan
Terdapat 4 langkah untuk mencapai dalam memverivikasi jika program telah
dilaksanakan atau diimplementasikan, berikut adalah Langkah-langkahnya :

Milestones

Verifikasi Libatkan proses Meninjau


pekerja kunci hasil audit

Libatkan pekerja dalam


semua aspek evaluasi Verifikasi bahwa proses kunci
program, termasuk: berikut ini ada dan
meninjau informasi, Meninjau hasil audit kepatuhan
beroperasi seperti
menetapkan dan melacak untuk memastikan bahwa
Verifikasi bahwa elemen Melaporkan cedera,
indikator kinerja; dan kekurangan program sedang
inti dari program telah penyakit, insiden, bahaya,
mengidentifikasi peluang diidentifikasi. Verifikasi bahwa
dilaksanakan sepenuhnya dan kekhawatiran
untuk meningkatkan Melakukan inspeksi tempat tindakan sedang diambil yang
program. kerja dan investigasi insiden akan mencegah terulangnya

OSHA. 2016. Recommended Practices for Safety and Health Programs. US


Occupational Safety and Health Administration (OSHA).
Memperbaiki kekurangan program dan mengidentifikasi
peluang untuk meningkatkannya
Terdapat 4 langkah untuk mencapai dalam memperbaiki kekurangan program dan mengidentifikasi
peluang untuk meningkatkannya, diantaranya seperti :

Step 1
Step 2
Step 3
Step 4
Proaktif perubahan
Ambil tindakan mencari dalam indikator dan sasaran
yang diperlukan masukan program kinerja
Menentukan apakah Menentukan apakah indikator dan
Apabila Perusahaan Secara proaktif mencari perubahan peralatan, sasaran kinerja Perusahaan masih
masukan dari manajer, fasilitas, bahan, personel
menemukan kekurangan relevan dan, jika tidak, bagaimana
pekerja, supervisor, dan kunci, atau praktik kerja
program, ambil tindakan Perusahaan dapat mengubahnya
pemangku kepentingan memicu kebutuhan
yang diperlukan untuk untuk mendorong peningkatan
lainnya tentang bagaimana untuk perubahan dalam
memperbaikinya keselamatan dan kesehatan kerja
meningkatkan program program secara lebih efektif
OSHA. 2016. Recommended Practices for Safety and Health Programs. US
Occupational Safety and Health Administration (OSHA).
Komunikasi
dan Koordinasi
Komunikasi dan Koordinasi
Definisi Komunikas.i
Proses menyalurkan informasi, ide, gagasan, penjelasan, perasaan pertanyaan antar
orang ke orang atau kelompok ke kelompok dalam suatu organisasi

Definisi Koordinasi
Pengaturan tata hubungan dari usaha bersama untuk memperoleh kesatuan tindakan
dalam pencapaian tujuan bersama. Koordinasi merupakan proses yang mengatur
pembagian kerja antar individu atau antarkelompok dalam suatu organisasi.

OSHA. 2016. Recommended Practices for Safety and Health Programs. US Occupational Safety and Health
Administration (OSHA).
Komunikasi dan Koordinasi

OSHA mengelola hubungan kerja di tempat kerja adalah “Komunikasi dan


Koordinasi antar Perusahaan, Kontraktor, dan Pihak penyedia Alih Daya (pekerja
outsourcing)” dan di situlah OSHA memberikan penekanan
Jadi, penting bagi kelompok untuk berkomunikasi dan untuk meningkatkan koordinasi
ada.

OSHA. 2016. Recommended Practices for Safety and Health Programs. US Occupational Safety and Health Administration (OSHA).
Membangun komunikasi yang efektif
Terdapat 8 langkah untuk mencapai dalam membangun komunikasi yang efektif, berikut adalah Langkah-langkahny

● Pemberi kerja berkomunikasi dengan kontraktor dan alih daya untuk menentukan mana di antara mereka
yang akan menerapkan dan memelihara berbagai bagian dari program keselamatan dan kesehatan
● Pemberi kerja menetapkan dan menerapkan prosedur untuk bertukar informasi dengan kontraktor dan alih
daya tentang bahaya yang ada di tempat kerja dan langkah-langkah yang telah diterapkan
● Pemberi kerja mengumpulkan dan menyebarkan informasi yang cukup untuk memungkinkan setiap pemberi
kerja menilai bahaya yang dihadapi oleh pekerjanya
● Kontraktor dan alih daya secara teratur memberi Pemberi kerja informasi apa pun tentang cedera, penyakit,
bahaya, atau kekhawatiran yang dilaporkan oleh pekerj
● Setiap kontraktor menetapkan dan menerapkan prosedur untuk memberikan informasi kepada pemberi
kerja tentang bahaya dan tindakan pengendalian

● Pemberi kerja memberikan hak kepada pemberi kerja kontrak dan alih daya untuk melakukan kunjungan
dan inspeksi ke lokasi dan untuk mengakses catatan cedera dan penyakit
● Pemberi kerja berkomunikasi dengan kontraktor dan agen staf dan pekerja mereka tentang bahaya nonrutin
dan darurat serta prosedur darurat
● Informasi dikomunikasikan sebelum pekerjaan di lokasi dimulai dan, jika diperlukan, jika kondisi
berubah.

OSHA. 2016. Recommended Practices for Safety and Health Programs. US Occupational Safety and Health
Administration (OSHA).
Program Komunikasi dan Koordinasi
Laboratorium harus membuat prosedur tertulis (SOP, SPO, Prosedur
kerja) tentang program komunikasi bahaya dan rencana penerapannya
di laboratorium.
Pembuatan prosedur ini akan memastikan bahwa kesesuaian terhadap
standar dilakukan secara sistematis dan terkoordinasi dengan baik.

Prosedur ini harus meliputi bagaimana laboratorium mengikuti


persyaratan terkait :
• Label Bahan Kimia
• Safety Data Sheets (SDS)
Lanjutan . . .
Presedur ini juga sebaiknya mengandung :
a. Daftar bahan kimia (cair, padat, gas) yang digunakan
Daftar bahan kimia yang ada akan membantu kita untuk mengetahui secara tepat bahan kimia yang
kita punya. Dengan daftar ini, laboratorium bisa mengetahui kemudian memilih bahan kimia yang
masih digunakan dan bahan kimia yang sudah tidak digunakan.
Bahan kimia yang sudah tidak digunakan bisa langsung dipindahkan atau dibuang sehingga
meminimalisasi bahaya dari bahan kimia tersebut.
Setiap pembelian bahan kimia oleh bagian purchasing/pengadaan harus direview kedalam daftar
bahan kimia tersebut.
Langkah selanjutnya adalah memastikan SDS tersedia untuk semua bahan kimia yang terdapat pada
daftar. Jika SDS belum tersedia, hubungi distributor atau importir bahan kimia tersebut.
Laboratorium tidak boleh menggunakan bahan kimia yang tidak dilengkapi dengan SDS.
b. Metode untuk menginformasikan bahaya pada pekerjaan tambahan
Prosedur harus termasuk informasi bahaya pada pekerjaan pekerjaan yang tidak dilakukan
secara rutin, misalnya transportasi bahan kimia ke laboratorium lain, pemusnahan bahan kimia dan
lain lain.
c. Metoda untuk menginformasikan bahaya pada pihak ketiga
Laboratorium sebaiknya memiliki prosedur untuk memberitahu informasi bahaya pada pihak ketiga
seperti tamu, teknisi peralatan atau staff perusahaan yang belum pernah berada di
laboratorium.
Membangun koordinasi yang efekti
Terdapat 3 sisi dalam mencapai
koordinasi yang efektif, berikut adalah
3 sisi tersebut :

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Pemberi kerja berkoordinasi dengan
kontraktor dan alih daya Pemberi kerja dan Alih daya:
Pengusaha/ Pemberi kerja

1) Cantumkan dalam kontrak dan dokumen 1) Pastikan bahwa pekerjaan direncanakan dan
penawaran spesifikasi dan kualifikasi terkait dijadwalkan untuk meminimalkan dampak pada ) Bekerja sama untuk menangani
keselamatan dan pastikan bahwa kontraktor keselamatan. kebutuhan staf yang tidak terduga
dan agen staf yang dipilih untuk pekerjaan 2) Pastikan bahwa pekerja agen penempatan staf dengan memastikan tersedianya
tersebut memenuhi persyaratan tersebut. dilatih dan diperlengkapi secara memadai pekerja yang cukup terlatih dan
2) Identifikasi masalah yang mungkin timbul sebelum tiba di tempat kerja. diperlengkapi
selama pekerjaan di lokasi dan sertakan 3) Menyelaraskan kebijakan dan prosedur 2) Pastikan bahwa manajer dengan
prosedur yang akan digunakan oleh pemberi keselamatan dan kesehatan, sehingga semua otoritas pengambilan keputusan
kerja dan kontraktor Pemberi kerja dan/atau pekerja di lokasi memiliki perlindungan yang tersedia dan siap untuk menangani
alih daya untuk menyelesaikan konflik apa pun sama dan menerima informasi keselamatan yang masalah koordinasi sehari-hari.
sebelum pekerjaan dimulai. konsisten
OSHA Guideline for Safety and Health Programs :
PROGRAM EVALUATION AND IMPROVEMENT
Action item 1: Monitor performance and progress
Action item 2: Verify the program is implemented and is operating
Action item 3: Correct program
deficiencies and identify
opportunities to improve
Upaya Peningkatan Komunikasi dan Koordinasi
Integrasi & Aksesibilitas
• Semua data dan informasi terkait aspek K3 telah terintegrasi dalam satu wadah dengan sistem pendokumentasian
dan pengkategorian yang jelas dan mudah untuk dipahami diakses oleh semua level pekerja

Umpan Balik (Feedback)


• Membuat suatu form umpan balik yang diberikan ke pekerja terkait media komunikasi K3 (misal: form umpan balik
safety induction, safety briefing/talk)

Pengayaan
• Memperkaya sosialisasi, edukasi, dan media komunikasi agar semua informasi penting dan terkini terkait K3 telah
tersampaikan ke seluruh level pekerja.
Review Jurnal
2 Assessing and intervening on OSH programmes: effectiveness evaluation of
the Wellworks-2 intervention in 15 manufacturing worksites
A D LaMontagne, E Barbeau, R A Youngstrom, M Lewiton, A M Stoddard, D McLellan, L M Wallace, G Sorensenç

Tujuan Penelitian :
(1) Untuk mengembangkan
metode yang transparan Metode :
dan dapat diterapkan
secara luas untuk menilai • Program K3 dinilai menggunakan
program atau sistem adaptasi dari Profil Evaluasi Program
manajemen keselamatan 1995 Administrasi Keselamatan & Hasil :
dan kesehatan kerja (K3); Kesehatan AS. Ada variasi yang cukup besar
(2) untuk menilai program K3 dalam skor Elemen Esensial di
dalam sampel tempat kerja • Skor dihasilkan dari 91 variabel seluruh lokasi pada awal
manufaktur; dan indikator biner yang dikelompokkan
(3) untuk menentukan apakah sebagaimana dinilai oleh
dalam empat ''Elemen Esensial''. Skor
intervensi kesehatan kerja Elemen Esensial diberi bobot untuk instrumen kami, khususnya
yang berfokus pada dalam ''komitmen manajemen
manajemen menghasilkan berkontribusi pada skor program
peningkatan yang lebih secara keseluruhan pada skala 100 dan partisipasi karyawan'' dan
besar dalam program K3 poin. Tujuh belas tempat kerja ''analisis tempat kerja''.
dibandingkan dengan manufaktur besar dinilai pada awal;
kontrol intervensi minimal. 15 tempat kerja menyelesaikan
intervensi 16 bulan dan penilaian
tindak lanjut.
Review Jurnal (lanjutan)
2 Assessing and intervening on OSH programmes: effectiveness evaluation of
the Wellworks-2 intervention in 15 manufacturing worksites
A D LaMontagne, E Barbeau, R A Youngstrom, M Lewiton, A M Stoddard, D McLellan, L M Wallace, G Sorensenç

Pesan utama Implikasi Kebijakan

• Penilaian program/sistem manajemen K3 metode harus • Pengamatan ruang substansial untuk


mengukur sejauh mana organisasi secara sistematis perbaikan di sebagian besar lokasi
mengelola K3, daripada ada atau tidak adanya mendukung perlunya kebijakan dan
program/sistem manajemen. intervensi lain di bidang program K3.
• Instrumen penilaian berdasarkan OSHA AS konsep • Intervensi yang diamati terkait perbaikan
program/sistem manajemen K3 dapat diterapkan secara dalam ''komitmen manajemen dan
luas, transparan, dan mudah dikelola. partisipasi karyawan'' menunjukkan
kemungkinan manfaat dari kebijakan dan
• Hasil dari penerapan lapangan dari penilaian ini instrumen intervensi lain di bidang ini.
menunjukkan bahwa ia memiliki kekuatan diskriminatif yang
masuk akal dan sangat cocok dengan berbagai program K3 • Penelitian empiris lebih lanjut diperlukan
umum di sektor manufaktur AS. untuk meningkatkan dan memvalidasi
metode penilaian program K3 dan untuk
• Sebagian besar situs dalam sampel kecil yang condong mengevaluasi efektivitas berbagai
positif mendapat skor di kisaran 60–80% pada skala program pendekatan intervensi
K3 100 poin, dengan kira-kira seperempat situs mendapat
skor di bawah 60%.

• Intervensi yang berfokus pada manajemen menyebabkan


perbaikan dalam ukuran ''komitmen manajemen dan
partisipasi karyawan''.
Review Jurnal (lanjutan)
2 Assessing and intervening on OSH programmes: effectiveness evaluation of
the Wellworks-2 intervention in 15 manufacturing worksites
A D LaMontagne, E Barbeau, R A Youngstrom, M Lewiton, A M Stoddard, D McLellan, L M Wallace, G Sorensenç

Implikasi Kebijakan
• Pengamatan ruang substansial untuk perbaikan di sebagian besar lokasi mendukung
perlunya kebijakan dan intervensi lain di bidang program K3.
• Intervensi yang diamati terkait perbaikan dalam ''komitmen manajemen dan
partisipasi karyawan'' menunjukkan kemungkinan manfaat dari kebijakan dan
intervensi lain di bidang ini.
• Penelitian empiris lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan dan memvalidasi
metode penilaian program K3 dan untuk mengevaluasi efektivitas berbagai
pendekatan intervensi
Review Jurnal
3 implementing and Evaluating OSH Interventions in SMEs: A Pilot,
Exploratory Study
Donato Masi, Enrico Cagno & Guido J.L. Micheli

Proses Intervensi Ideal vs Proses Intervensi Aktual


Proses Intervensi Ideal
Pendahuluan
• Kebutuhan untuk
meningkatkan pemahaman 1. Teknik
tentang masalah intervensi K3 Pengambilan
sangat relevan untuk usaha keputusan
kecil dan menengah (UKM),
karena mereka mengalami 2. Pengetahuan
kondisi K3 yang lebih buruk, yang ada dari
dan memiliki sumber daya fisik, penelitian
ekonomi dan organisasi yang
lebih sedikit jika dibandingkan sebelumnya
dengan perusahaan besar 3. Partisipatif
• UKM sangat perlu 4. disesuaikan
memfokuskan sumber daya
mereka yang sedikit dalam Proses Intervensi Aktual
proses pengambilan
keputusan untuk memilih dan
menerapkan hanya intervensi Tidak ada penelitian yang
yang paling tepat. secara komprehensif
menggambarkan fitur dari
proses intervensi yang
sebenarnya; namun,
beberapa penulis telah
menganalisis aspek-aspek
tertentu.
Review Jurnal
3 implementing and Evaluating OSH Interventions in SMEs: A Pilot,
Exploratory Study
Donato Masi, Enrico Cagno & Guido J.L. Micheli

Tujuan Hasil
• Tujuan pertama menyangkut Fitur Proses Intervensi K3 Aktual di UKM
fitur dari proses intervensi yang
sebenarnya. Penelitian ini • Partisipatif dalam perusahaan
bertujuan untuk menganalisis
cara aktual dalam • Pendekatan Kualitatif
mengembangkan, • Berbasis regulasi
mengimplementasikan dan
mengevaluasi intervensi K3 di • Pengalaman pekerja
UKM .
• Tujuan kedua menyangkut
hambatan dan pendorong
intervensi K3.
Review Jurnal
3 implementing and Evaluating OSH Interventions in SMEs: A Pilot,
Exploratory Study
Donato Masi, Enrico Cagno & Guido J.L. Micheli

Hal yang mendukung intervensi aktual Hambatan intervensi aktual


• Sikap manajemen yang positif terhadap • Sikap manajemen yang negatif terhadap
kesehatan dan keselamatan
kesehatan dan keselamatan
• Sikap negatif pekerja terhadap kesehatan dan
• Sikap pekerja yang positif terhadap keselamatan
kesehatan dan keselamatan • Persyaratan hukum yang tidak efektif atau
berlebihan
• Tersedianya pedoman • Birokrasi
• Keterlibatan manajemen dalam proses • Kekurangan Waktu
produksi • Kurang Latihan/training
• Ketersediaan sumber daya ekonomi • Kurangnya sumber daya ekonomi

• Komunikasi • Kurangnya sumber daya manusia


• Adanya aktivitas yang terdelokalisasi secara
• Kehadiran asosiasi geografis

• Kehadiran konsultan
Review Jurnal
3 implementing and Evaluating OSH Interventions in SMEs: A Pilot,
Exploratory Study
Donato Masi, Enrico Cagno & Guido J.L. Micheli

Kesimpulan
• Studi eksplorasi berdasarkan wawancara
dengan petugas keselamatan dari lima
UKM ini memberikan gambaran tentang
fitur utama dari proses intervensi aktual di
UKM dan faktor pendorong dan
hambatan yang membuat proses
intervensi aktual kurang lebih mirip
dengan kasus ideal.

• Proses intervensi K3 sebenarnya di UKM


dapat didefinisikan sebagai partisipatif di
dalam perusahaan, kualitatif,
berdasarkan peraturan dan didorong
oleh pengalaman. Hambatan dan
pendorongnya berbeda dan dapat
diklasifikasikan sebagai terkait orang,
terkait organisasi, terkait regulasi, terkait
sumber daya, dan terkait aktor eksternal.

Gambar 2. Rangkuman hasil studi eksploratif.


Review Jurnal
4 Methodological criteria for evaluating occupational safety intervention
research. Safety Science
Shannon HS, Robson LS, Guastelloc SJ

Kriteria Metodologis
Kriteria metodologis memberikan
serangkaian pertanyaan yang dapat
membantu pembaca menilai nilai
intervensi yang dijelaskan dalam
literatur. Selanjutnya, untuk
tinjauan sistematis dari jenis
intervensi tertentu, kriteria dapat
dengan mudah diadaptasi menjadi
lebih spesifik. Diakui bahwa
kendala waktu dan sumber daya
yang dikenakan oleh tempat kerja
dapat menuntut kompromi dalam
protokol eksperimental.
Review Jurnal
4 Methodological criteria for evaluating occupational safety intervention
research. Safety Science
Shannon HS, Robson LS, Guastelloc SJ

Tujuan Program & Dasar Konseptual Desain Studi

Apakah tujuan program dinyatakan?


• Untuk menilai kesesuaian intervensi yang
dipilih dan desain evaluasi yang terkait.

Apakah dasar konseptual program dijelaskan • Eksperimental


dan masuk akal? • Kuasi Eksperimental
• Dibangun dari satu atau lebih teori yang
ada, dan menggabungkan temuan empiris • Non Eksperimental
• Variabel : individu, kelompok kerja, tugas
pekerjaan, lingkungan kerja, organisasi
kerja dan lingkungan sosial ekonomi
Review Jurnal
4 Methodological criteria for evaluating occupational safety intervention
research. Safety Science
Shannon HS, Robson LS, Guastelloc SJ

VALIDITAS EKSTERNAL

Apakah peserta program/ Apakah intervensi Apakah faktor kontekstual


populasi penelitian dijelaskan dijelaskan secara dijelaskan?
secara lengkap? eksplisit? • Faktor kontekstual dapat
• Mencakup rincian peserta • Menyertakan durasi mempengaruhi efektivitas
program, seperti pekerjaan, intervensi dan konten program dan generalisasi
usia, jenis kelamin, pengalaman program hasil studi tertentu

PENGUKURAN HASIL
Review Jurnal
4 Methodological criteria for evaluating occupational safety intervention
research. Safety Science
Shannon HS, Robson LS, Guastelloc SJ
Ancaman Terhadap Validitas
Data Kualitatif
Internal

Melalui wawancara, observasi, penggunaan dokumen primer


dan sekunder
Kondisi yang dapat menyebabkan jawaban yang
salah, sehingga hasil menjadi bias
Diperoleh dari karyawan yang terlibat langsung seperti
manajer, pekerja, atau staf pelaksana program • Ancaman Validitas internal dalam
Randomized Design
Guna : • Ancaman seleksi terhadap validitas
• Pengembangan teori yang relevan dengan intervensi
• Identifikasi cara untuk meningkatkan sifat dan internal
penyampaian intervensi • Ancaman terhadap validitas internal
• Hambatan dan penerimaan
• Hasil yang tidak diinginkan dalam before-and-after design
• Pertimbangan kontekstual yang sebelumnya tidak
teridentifikasi.
Review Jurnal
4 Methodological criteria for evaluating occupational safety intervention
research. Safety Science
Shannon HS, Robson LS, Guastelloc SJ

ANALISIS STATISTIK KESIMPULAN

Untuk studi ‘negatif’, penting untuk


Untuk studi non-randomized, perlu
mempertimbangkan apakah ukuran
untuk menyesuaikan confounding
sampel cukup besar untuk mendeteksi
variable , seperti usia atau pengalaman
perbedaan besaran yang diharapkan
Pembahasan hasil studi harus
difokuskan terutama pada kesimpulan
yang diambil dari data yang relevan
dengan tujuan program atau hipotesis
Perbandingan dibuat antara kelompok Melakukan beberapa pengujian penelitian yang mendasarinya.
eksperimen dan kontrol atau signifikansi memengaruhi tingkat
pengukuran sebelum dan sesudah signifikansi statistik secara keseluruhan
intervensi
5. DAFTAR REFERENSI

Ishaq, M. (2016) ‘EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN’, (5), pp. 1–13.

Mandala, Z. (2014) ‘Pengaruh komunikasi dan koordinasi terhadap produktivitas kerja pegawai pada rsud h. abdul
manan simatupang kisarankabupaten asahan tahun 2010’, Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, 1(April), pp.
104–111.

Rachmayuniawati, Y. (2018) ‘Pengaruh Komunikasi Internal dan Koordinasi Terhadap Efektivitas Kerja pada Pegawai
Rumah Sakit Prasetya Bunda Tasikmalaya’, Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi, pp. 67–80.
OSHA. 2016. Recommended Practices for Safety and Health Programs. US Occupational Safety and Health
Administration (OSHA).
M.N.Vinodkumar and M.Bhasi. Safety management practices and safety behaviour: Assessing the mediating role of
safety knowledge and motivation. Accident Analysis & Prevention. Volume 42, Issue 6. 2010, p 2062-2093.
Lu Y, Taksa L, Jia H. Influence of management practices on safety performance: The case of mining sector in
China. Safety Science. Volume 132, December 2020, 104947.
Workforce Participation in the Management of Occupational Health Safety HSE Labolatory 2005
Worker Participation Programs: A Multielement Approach.

Anda mungkin juga menyukai