Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MAKALAH

“ Performance Management Process “


dosen DR.ENJANG SUDARMAN.M.Si

STIMA IMMI JAKARTA


11, Jalan Raya Tanjung Barat No.11, RT.11/RW.8, Pejaten
Timur, Kecamatan Pasar Minggu 12530 Kota Jakarta Selatan
DI SUSUN OLEH HERDIANA
NIM 331201300244
Proses manajemen kinerja merupakan tentang bagaimana manajemen kinerja
seharusnya dijalankan dan diungkapkan dengan cara yang berbeda - beda di
antara para pakar, dari yang sangat sederhana dan mendasar sampai pada proses
yang mendalam (Wibowo, 2017: 23).
Prerequisities

Performance Performance
Renew and
Planning
Recontracting

Performance Performance
Review Execution

Performance
Assessment

Gambar 1 Proses Manajemen Kinerja

1. Prerequisities
Ada dua prasyarat penting yang diperlukan sebelum sistem manajemen kinerja
diimplementasikan, yaitu
(1) pengetahuan mengenai misi dan tujuan strategis organisasi dan
(2) pengetahuan tentang pekerjaan yang akan dilakukan.

Pengetahuan terhadap misi dan tujuan strategis organisasi merupakan hasil


perencanaan strategis.
Deskripsi Pekerjaan (Job Description)
Deskripsi pekerjaan (job description) adalah prasyarat kunci bagi semua sistem
manajemen kinerja karena memberikan kriteria yang diperlukan untuk
mengukur kinerja.
Performance Planning
2. -Results
Hasil kerja (results) adalah apa yang harus dikerjakan atau luaran yang harus
dihasilkan pekerja. Penentuan results memperhatikan tanggungjawab kunci dari
suatu pekerjaan yang umumnya diterjemahkan dari deskripsi pekerjaan. Diskusi
terhadap tujuan-tujuan penting dan terukur dari suatu pekerjaan menghasilkan
standar kinerja. Standar kinerja memberikan informasi mengenai kinerja yang
dapat dicapai dan tidak dapat dicapai (kaitannya dengan kualitas, kuantitas,
biaya, dan waktu).
-Behaviors
Walaupun pengukuran hasil kerja (results) adalah penting, jika hanya fokus
pada hasil kerja dapat memberikan bias atau gambaran yang tidak utuh
mengenai kinerja pekerja. Misalnya, beberapa pekerjaan sulit untuk mencapai
tujuan atau standar. Beberapa pekerjaan misalnya memiliki kendali dalam
mengerjakan suatu pekerjaan tetapi tidak memiliki kendali terhadap hasilnya.
Behaviors, atau bagaimana suatu pekerjaan dikerjakan, merupakan hal penting
dalam tahap perencanaan.
-Development Plan
Tahap penting sebelum masuk ke tahap review kinerja adalah pekerja dan
supervisor memiliki kesepakatan tentang rencana pengembangan terkait hasil
kerja dan perilaku kerja. Diskusi mengenai hasil kerja (results) memperhatikan
tanggungjawab kunci, tujuan khusus dari setiap tanggungjawab, dan standar
kinerja.
3 . Performance Execution
Walaupun pekerja merupakan penanggungjawab utama terhadap pelaksanaan
kinerja, manajer juga perlu berkontribusi untuk keberhasilan pekerjaan tersebut.
Pekerja Manajer
 Komitmen untuk mencapai tujuan  Observasi dan dokumentasi
 Feedback dan coaching kinerja secara  Perubahan-perubahan (tujuan,
terus-menerus standar, dan tanggungjawab)
 Komunikasi dengan manajer  Feedback
 Pengumpulan dan penyampaian data  Sumberdaya
kinerja
 Persiapan riview kinerja  Reinforcement

4. Performance Assessment
Pada tahap assessment, baik pekerja dan manajer bersama-sama
bertanggungjawab melakukan evaluasi terhadap perilaku yang diharapkan dan
hasil yang harus dicapai. Walaupun banyak sumber dapat digunakan untuk
mengumpulkan informasi kinerja, (misalnya rekan kerja, bawahan), pada
banyak kasus atas langsung yang mengumpulkan informasi kinerja.
5 . Performance Review
Ada enam tahapan yang direkomendasikan Aguinis (2010) menghasilkan proses
review kinerja yang efektif:
1. Identifikasi apa yang dilakukan dengan baik atau buruk oleh pekerja dengan
memperhatikan perilaku positif dan negatif.
2. Memintakan feedback dari pekerja terkait dengan perilaku tersebut, dengan
memperhatikan reaksi dan penjelasan dari pekerja.
3. Mendiskusikan implikasi dari ada/tidak adanya perubahan perilaku. Positif
feedback baik, tetapi pekerja perlu memperhatikan apa yang akan terjadi jika
kinerja buruk masih terjadi.
4. Menjelaskan kepada pekerja bagaimana ketrampilan sebelumnya membantu
mengatasi masalah pekerja saat ini.
5. Menyepakati satu action plan. Mendorong pekerja untuk meningkatkan
kinerja dengan memberi pertanyaan-pertanyaan terhadap “Ide yang dimiliki
untuk mencapai kinerja tertentu”.
6.Merencanakan pertemuan untuk menindaklanjuti dan menyepakati perilaku,
tindakan, sikap yang akan dievaluasi.

6. Performance Renew and Recontracting


Tahap akhir dari proses kinerja adalah perbaruan dan kontrak ulang kinerja.
Esensinya, tahap ini identik dengan komponen perencanaan kinerja. Perbedaan
utama adalah bahwa tahap perbaruan dan kontrak ulang (renewal and
recontracting) kinerja digunakan internal dan informasi diperoleh dari tahap-
tahap sebelumnya. Misalnya, beberapa tujuan kurang realistik untuk dicapai
akibat perkembangan ekonomi yang tidak diduga sebelumnya. Kondisi ini akan
menyebabkan penyesuaian tujuan yang akan direview pada periode berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai