Nim : 12220320553 Jurusan : Perbandingan Mazhab Kelas : Pmh B/2 Mata Kuliah : Hukum Adat
Hukum Adat Delik
1. Pengertian Hukum Adat Delik Hukum adat delik adalah aturan-aturan hukum adat yang mengatur peristiwa atau perbuatan kesalahan yang berakibat terganggunya keseimbangan masyarakat,sehingga perlu diselesaikan dengan tujuan agar keseimbangan masyarakat tidak terganggu. Delik adat adalah perbuatan yang tidak boleh dilakukan walaupun kenyataannya peristiwa atau perbuatan itu hanya sumbang (kesalahan) kecil saja (Van Vollenhoven). Menurut Ter haar,delik atau pelanggaran adalah setiap gangguan dari satu pihak terhadap keseimbangan,dimana pelanggaran baik dari satu pihak maupun kelompok,yang berwujud maupun tidak berwujud,berakibat menimbulkan reaksi,karena ada reaksi itu maka keseimbangan harus dipulihkan kembali.
2. Bentuk-Bentuk Pelanggaran Hukum Adat Delik
a. Delik yang menyangkut kesusilaan b. Delik yang menyangkut harta benda c. Delik yang menyangkut kehormatan seseorang d. Delik yang menyangkut jiwa e. Delik yang melanggar kepentingan pribadi 2
f. Delik yang menyangkut kepentingan orang banyak
3. Sanksi Pelanggaran Hukum Delik
Kewajiban yang dikenakan pada seseorang yang telah melakukan pelanggaran atas ketentuan hukum adat delik adalah sebagai berikut : 1. Penggantian kerugian inmateriil dalam berbagai rupa, seperti paksaan untuk menikahi gadis yang telah dicemarkan. 2. Bayaran uang adat kepada orang yang terkena, yang berupa benda yang sakti sebagai pengganti kerugian rohani; 3. Selamatan (kurban) untuk membersihkan masyarakat dari segala kotoran gaib. 4. Penutup malu, permintaan maaf. 5. Berbagai rupa hukuman badan hingga hukuman mati; 6. Pengasingan dari masyarakat serta meletakkan orang di luar tata hukum.