Semester V.S.1.PGMI
DISUSUN OLEH :
Kelompok I
DOSEN PEMBIMBING:
NOFRIZAL, S.PdI., MA
1443 H/2021 M
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
. Kesimpulan Seminar Hukum Adat dan Pembinaan Hukum Nasional pada tanggal 17
Januari 1975. hlm 15
2
. Hilman Hadikusuma, , Hukum Pidana Adat, (Bandung: Alumni1984), hlm 18.
2
3
Hukum Pidana Adat adalah hukum yang hidup (living law) dan
akan terus hidup selama ada manusia budaya. Ia tidak akan dapat dihapus
dengan perundang-undangan. Jika diadakan juga undang-undang yang
memfokuskannya, akan percuma juga karena hukum pidana perundang-
undangan akan kehilangan sumber kekayaannya, karena Hukum Pidana
Adat itu lebih dekat hubungannya dengan antropologi dan sosiologi
daripada hukum perundang-undangan3.
ada beberapa konsep yang perlu diberi batasan, sebagai berikut:
1. Hukum pidana adat menurut Hilman Hadikusuma4 adalah
aturan-aturan hukum adat yang mengatur peristiwa atau
perbuatan kesalahan yang berakibat terganggunya keseimbangan
masyarakat, sehingga perlu diselesaikan (dihukum) agar
keseimbangan masyarakat tidak terganggu.
2. Jenis-jenis pidana adat yang dimaksud adalah adat ngancam
berdasarkan hukum pidana adat Suku Dayak Desa di Dusun
Tapang Sambas, Desa Tapang Semadak, Kecamatan Sekadau
Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat.
3
Ibid, hlm. 20
4
H. Hilman Hadikusuma, 2014, Op. Cit, hlm. 221.
5
Moeljatno, 2008, Azas-Azas Hukum Pidana Edisi Revisi, (Jakarta, Rineka Cipta), hlm. 60.
4
6
. Dt. Toeah, Tambo Alam Minangkabau, (Tanpa Tahun, Pustaka Indonesia,
Bukittinggi), hlm. 116
5
7
Ricky Syahrul, 1996, Suatu tinjauan tentang Relevansi Azas Legalitas
dengan Tindak Pidana Adat Sumbang-Salah di Minangkabau (Studi Kasus di
Pengadilan Negeri Batusangkar). Universitas Andalas, Padang, hlm. 16
8
. Tenofrimer, Loc.Cit.
6
9
. Tenofrimer, Segi-segi Hukum Pidana Adat Minangkabau yang Masih Hidup dalam
Rangka Kembali ke Pemerintahan Nagari ( Studi Kasus pada Enam Nagari di Kabupaten Tanah
Datar), Jurnal Hukum Pidana dan Kriminologi (Delicti Vol.IX N0.1/Jan-Juni 2012 No.ISSN:
1693-4350), hlm. 17
10
. Hilman Hadikusuma, Hukum Perkawinan Indonesia Menurut Perundangan Hukum
Adat, Hukum Agama, (CV Mandar Maju, Bandung, 2007), hlm. 5.
11
.“Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan”
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1Tahun 1974 dan Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3019, Pasal 1” selanjutnya Undang-Undang tersebut dikutip sebagai UU Perkawinan.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum Pidana Adat adalah hukum yang hidup (living law) dan
akan terus hidup selama ada manusia budaya. Ia tidak akan dapat dihapus
dengan perundang-undangan.
8
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Kesimpulan Seminar Hukum Adat dan Pembinaan Hukum Nasional pada tanggal
17 Januari 1975
Hadikusuma, Hilman, Hukum Pidana Adat, Bandung: Alumni 1984.
Moeljatno, , Azas-Azas Hukum Pidana Edisi Revisi, Jakarta, Rineka Cipta 2008