a. Tradisional-Regilius magis
b. Menyeluruh & menyatu
c. Tidak Prae-Existante, artinya tidak menganut seperti
dalam Pasal 1 KUHP asas “Nullum delictim, nulla poena
sine praevia lege poenali”
d. Tidak menyama-ratakan
e. Terbuka & lentur (fleksible/dinamis)
f. Pertanggungjwban bandingkan dengan hukum pidana
barat
Tempat berlakunya, tidak bersifat nasional tapi terbatas.
“Lain Padang Lain Ilalang, Lain Lubuk Lain
Ikannya” -“Lain masyarakat adat lain pula delik
adatnya&lain pula cara penyelesaiannya”.
Unsur-unsur delik adat
• lahirnya delik adat itu tidak brbda dengan lahirnya tiap peraturan hukum
yang tidak trtlis. Suatu peraturan mengenai tingkah laku manusia pada
suatu waktu mdapat sifat hukum, apabila suatu ketika petugas hukum
yang bersangkutan mempertahankannya terhadap orang yang
melanggar peraturan itu atau pada suatu ketika petugas hukum yang
bersangkutan bertindak untuk mencegah pelanggaran itu. Berasamaan
dengan saat peraturan itu memperoleh sifat hukum, maka
pelanggaranya menjadi pelanggaran hukum adat seperti pncgahanya
menjadi pncgahan pulaanggaran hukum adat. Dan dengan timbulnya
pelanggaran hukum adat itu, lahirlah sekaligus juga delik adat.
• Brdasarkan teori beslissingen teer (ajran kptsan) bahwa suatu peraturan
mengenai tingkah laku manusia akan bersifat hukum manakala
diputuskan&dipertahankan oleh petugas hukum. karena manusia itu
melakukan sebuah tindakan yang dianggap salah, maka dibuatlah
hukuman bagi orang yang melakukan tindakan itu. makaa dari pada
itulah lahirnya sebuah delik (Pelanggaran) adat adalah berasamaan
dengan lahirnya hukum adat.
Tujuan Hukuman Dalam Hukum Adat
Sistem terbuka
sistem pelanggaran yang dianut hukum pidana adat adalah
terbuka tidak seperti hukum pidana barat yang bersifat
tertutup yang terikat pada suatu ktntuan yang tdapat pada Psl
1 KUHP karena apa yang dilarang/ dibolehkan menurut
hukum dat itu akan selalu diukur dengan mata rantai
lapangan hidup seluruhanya. apabila terjadi prstiwa yang
mgnggu Keseimbangan kehidupan masyarakat adat maka itu
dikategorikan sebagai pelanggaran. apabila terjadi
pelanggaran maka para petugas hukum akan berusaha
mengembalikan keseimbangan itu dengan mencari jalan
penyelsaiannya, setelah kesepakatan dapat dicapai brulah
dilhat pada norma-norma hukum adat yang ada atau
menentukan hukum yang bru untuk memenuhi kesepakatan
guna penyelesaian.
Pertanggungjawaban pidana Adat