Anda di halaman 1dari 3

1.

Antropologi hukum adalah ilmu yang saat ini terus berkembang, yaitu mempelajari
bentuk hukum dalam aktivitas manusia dari periode sejarah hingga saat ini. Karena
dalam pengembannya sangat dibutuhkan untuk mengenali keberagaman hukum dunia
melalui perspektif hukum melalui persepsi perwakilan dari berbagai bangsa dan budaya.
Antropologi hukum mempelajari manusia dengan kebudayaan khusunya berfokus dalam
bidang hukum atau berkaitan dengan kaidah sosial yang menyangkut hukum. Ruang
lingkup antropologi hukum meliputi kebudayaan, social dan kebudayaan yang
menyangkut dalam aspek hukum1.

2. Antropologi hukum selain mempelajari norma dalam hukum juga menganalisis berbagai
jenis perilaku hubungan manusia dalam norma yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut
dalam suatu masyarakat. Sedangkan Hukum adat merupakan nilai-nilai yang hidup dan
berkembang di dalam masyarakat suatu daerah. Hukum adat merupakan hukum
tradisional masyarakat yang merupakan perwujudan dari suatu kebutuhan hidup yang
nyata serta merupakan salah satu cara pandangan hidup yang secara keseluruhannya
merupakan kebudayaan masyarakat tempat hukum adat tersebut berlaku. 2

Antropologi hukum lahir berasal dari ketertarikan bangsa Eropa pada ciri fisik, adat
istiadat dan budaya etnis yang bebeda-beda dari masyarakat yang sering dijumpai di
Eropa. Dalam pembentukan antropologi hukum meneumakan hal baru mengenai suku
yang berbeda yang sebelumnya belum pernah ditemui.3

3. Etnografi adalah suatu metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui atau
mempelajari kehidupan dalam interaksi sosial dalam suatu kelompok sosio kultural.
Etnografi dilakukan dengan menggunakan wawancara dan observasi. Karangan etnografi
adalah suatu deskripsi mengenai kebudayaan suatu suku bangsa. Namun karena di dunia
ini terdapat suku bangsa kecil yang hanya terjadi beberapa ratus penduduk, dan adapula
yang terdiri dari puluhan juta penduduk maka ahli antropologi mengarang sebuah
etnogarafi yang tidak dapat mencakup suatu bagian kebudayaan tersebut. Seorang ahli
mengungkapkan bahwa ada daftar prinsip yang dapat digunakan di masyarajar untuk
ketsatuan dalam etnografi:

a. Kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh suatu deaerah


b. Kesatuan masyarakat beraslkan dari bahasa dan logat
c. kesatuan masyarajat berasal dari ekologi
d. kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh wilayah geografis
1
Koentjaraningrat. Prof. Dr. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

2
Wignjodipuro, Surojo. S.H. 1968. Pengantar Dan Asas-Asas Hukum Adat. Jakarta:

Gunung Agung.

3
Soekanto, Soerjono. Prof. Dr. 1984. Antropologi Hukum. Jakarta: CV. Rajawali
Hasil dari penelitian etnografi dalam suku sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari
wilayah pulau jawa, Indoensia yang berasal dari ujung kulo hingga sekitaran Brebes. Dilihat
melalui pandangan budaya, daerah pasundan si tinggali oleh suku bangsa sunda yang turun
menurun menggunakan bahasa sunda dalam kehidupan sehari-hari. Dilihat dari mata pencaharian
suku sunda biasa diperkebunan karena didukung oleh iklim yang baik dalam berkebun. Sistem
agama yang mereka anut, mayoritas pemeluk islam tetapi ada juga Kristen dan katolik. Suku
sunda masih memiliki kepercayaan yang kuat terhadap hal-hal mistis. Sistem kekerabatan
mempunyai prinsip keturunan yang bersifat bilatelar. Dan juga masyarakat sunda snagat kuat
dalam pengaruh islam sehingga hampi tidak bisa dibedakan antara agama dan adat.
4

4. Pengakkan hukum adalah proses atau upaya yang dilakukan suatu norma hukum yang
berlaku sebagai pedoman perilaku dalam lau lintas hubungan hukum antara kehidupan
manusia dengan hukum.
Kasus Nenek Asyani
Suatu hari, nenek Asyani menitipkan kayu jati miliknya di pengusaha mebel, namun ia
malah dituduh menebang kayu milik Perhutani dan didakwa hukuman penjara. Hidup
nenek Asyani sudah penuh dengan nestapa setelah ditinggal suaminya meninggal dan
menanggung beban hutang luar biasa banyaknya. Harta terakhir miliknya hanyalah 5
buah pohon jati yang tumbuh di hutan dekat rumahnya yang kemudian ditebangnya
dengan maksud untuk dijual, tapi akhirnya malah menjadikannya sebagai seorang
terdakwa. 5
Analisis: dilihat dari kasus ini, pengegakkan hukum di Indonesia masih belum relevan
dan dianggap tumpul kebawah runcing keatas. Di mana seperti yang kita ketahui bahwa
pasal dan ancaman pidana yang tidak sesuai dengan perbuatan pidana yang dilakukan.
Kebiasaan dalam penegakkan hukum di Indonesia adalah tidak menelaah mens rea
terlebih dahulu, dan langsung di eksekusi dengan putusan secara tragis. Kebiasaan yang
terjadi dimasyarakat dalam penegakkan hukum perlu dihilangkan dan juga diatur
sedemikian adil.

5. Sengketa hukum adalah suatu permaslaahan atau perselihan yang dapat diselesaikan
dengan pengadilan dengan menerapkan aturan hukum/hukum positif yang berkalaku.
Jenis-jenis sengketa hukum yang ada di masyarakat adalah:
a. Sengketa hukum adat
b. Sengketa hukum perdata
c. Sengketa administrative
Contohnya adalah, kasus sengketa tanah Desa Guwangdi Bali merupakan berkaitan
dnegan sengketa hukum adat. Yaitu dengan menerapkan KUHperdata dan juga hukum
adat yang berlaku di wilayah bali. 6

4
Budisantosa, 1991“ Corak Kebudayaan Indonesia “.Studi Indonesia
5
https://kumparan.com/berita-terkini/5-contoh-kasus-hukum-pidana-yang-paling-heboh-di-indonesia-
1wwUHSw4Qs0/2
6
https://www.balipost.com/news/2021/10/11/220802/Kasus-Sengketa-Tanah,Desa-Adat...html
6. Sengketa dalam politik dan demokrasi adalah sengketa yang tuntutannya bedasarkan
pertimbangan non yuridis atau berdasarkan kepentingan nasional. Salah satu yang
termasuk sengketa demokrasi adalah penyelesaian proses pemilu di Indonesia. Salah
satunya sengekta politik dan demokrasi adalah dalam kasus sengketa hukum internasional
dalam perselisihan Indonesia dan Malaysia dalam perebutan Pulan sipadan & Ligitan
atau juga kasus klaim Malaysia terhadap kebudayaan Indonesia.7

7
https://kumparan.com/beritaanaksurabaya/pendapat-sejarawan-tentang-klaim-malaysia-atas-budaya-indonesia-
1xrqF9UQcYR

Anda mungkin juga menyukai