FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
2018
• Istilah Antropologi Hukum
Antropologi :
- Antropos Manusia
- Logos Ilmu Pengetahuan
2
• Antropologi fisik mempelajari :
1. Bentuk tubuh, bentuk muka
2. Tinggi Badan
3. Warna Kulit
4. Bentuk Rambut
3
• Dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Lahirlah :
Antropologi Ekonomi
Antropologi Pembangunan
Antropologi Pendidikan
Antropologi Kesehatan
Antropologi Kependudukan
Antropologi Politik
Antropologi Hukum
4
• Antropologi Hukum menjadi ilmu pengetahuan
tersediri, merupakan spesialisasi dari antropologi
budaya
• Sebagai Ilmu Pengetahuan mengandung hal-hal
sebagai berikut :
- Objek Masalah tertentu yang dipelajari
- Metode Cara kerja ilmiah untuk memahami apa
yang dipelejari
- Sistem Uraian tentang unsur-unsur yang
dipelajari yang mana antara yang satu
dengan yang lain saling berkaitan
5
• Pengertian Antropologi Hukum
6
- Hukum sebagai dasar pikiran, filsafat yang melatar
belakangi hukum itu sendiri.
- Hukum sebagai cara-cara penyelesaian sengketa hukum
( perselisihan yang timbul dalam masyarakat )
Antropologi Hukum :
Ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
kaitannya dengan aturan hukum
7
Dalam Antropologi Hukum, hukum ditinjau
sebagai aspek dari kebudayaan
Nilai-nilai budaya tersebut harus dipertahankan
Salah satu cara mendorong masyarakat
melestarikan budaya adalah melalui hukum
Sasaran Utama :
- Perilaku manusia dalam masyarakat
- Aturan hukumnya dalam masyarakat
Kesimpulan :
- Ada aturan hukum
- Ada masyarakat dimana manusia berada, dan
hukum itu berlaku
8
• Hubungan antropologi hukum dengan Ilmu lain di bidang
hukum
Objek :
Perilaku Norma-norma hukum
Manusia di luar perundang-
undangan
Metode Pendekatan :
Secara Normatif yuridis
Menyeluruh
Penelitian :
Lapangan Lebih banyak
terutama thdp melalui kepustakaan
perselisihan
9
Tujuan :
Ilmu hukum adat yang diutamakan adalah identifikasi
dari adat yang mempunyai konsekuensi hukum yang
diberi sanksi bila dilanggar
10
B. Antropologi Hukum :Sosiologi Hukum :
Objek :
Hukum yang bukan Hukum barat/ yang
dari hukum barat. Telah dipengaruhinya
Hukum dalam Hukum dalam
masyarakat yang masyarakat yang
tradisionil sudah kompleks
Hukum tidak tertulis Hukum tertulis
Hukum lokal Hukum perundang-
( rakyat ) undangan
14
• Sejarah Antropologi Hukum
15
3. Tahun 1950 ada pembatasan yangtegas apa sebenarnya
yang diberikan dengan hukum dalam antropologi
hukum.
• Pengertian hukum dikhususkan kepada pemrosesan
sengketa ( penyelesaian sengketa )
Antropologi hukum Antropologi penyelesaian
sengketa.
• Hukum diartikan sebagai aturan-aturan yang diberi
sanksi melalui proses yang terorganisasi pada saat
inilah cabang ilmu hukum timbul yaitu hukum adat.
penelitian itu antara lain :
- Mav Gluckman Tentang orang-orang Barotse
- Bohannan Tentang Orantiv
- Gulliver Tentang orang arusha dan ndendeuli
- Faller Tentang Kaum soga
- Pospisil Tentang Papua kapauku
16
4. Pada akhir tahun 1960, ada kecenderungan baru dalam
Antropologi Hukum.
• Ada pergeseran studi mengenai penyelesaian sengketa
– Pada mulanya hanya melalui proses tradisional
– Pada tahun 1970 mulai penelitian hubungan antara
penyelesaian tradisionil dan penyelesaian melalui
lembaga negara
– Penelitian Mahasiswa di Berkeley
– Penelitian di negeri Belanda
– Penyelesaian sengketa di Pengadilan Negeri di
minangkabau
17
• Tahun 1970, penelitian antropologi hukum bukan hanya
masalah perselisihan, tetapi meliputi masalah warisan
perdagangan dan pasar
• Penelitian bukan hanya pada masyarakat yang masih
sederhana, tetapi meliputi hukum agama, hukum adat,
dan hukum yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga
negara.
Akibatnya :
Antropologi Hukum Antropologi Pluralisme Hukum
fokusnya tetap pada masyarakat pedesaan
• Perhatian antropologi hukum bukan hanya masyarakat
pedesaan tapi meliputi masyarakat perkotaan
Akibatnya :
Pendalaman terhadap hukum memberikan nama yang
berbeda seperti :
- Antropologi Hukum
- Sosiologi Hukum 18
5. Dalam perkembangan selanjutnya antropologi hukum
meneliti perilaku manusia dengan tidak membatasi
bagian-bagian dunia tertentu.
Misalnya :
- Dunia Barat Penelitian Sosiologi Hukum
- Dunia Non barat Penelitian Antropologi Hukum
19
• Ciri-ciri Antropologi Hukum
1. Tidak membatasi pandangannya pada kebudayaan-
kebudayaan tertentu. Semua masyarakat pantas
dipelajari, baik yang masih sederhana maupun yang
dianggap sudah beradap.
2. Masyarakat dipelajari secara utuh yang antara
bagian satu dengan bagian yang lain saling berkaitan,
karena itu hukum dianggap sebagai bagian yang
integral dari kebudayaan bukan dianggap sebagai
yang otonom.
3. Tidak memusatkan hanya pada kekuatan-kekuatan
sosial, dan hal-hal yang superorganis dan
meremehkan peranan individu.
20
4. Masyarakat dipandang sebagai dinamis. Jadi
walaupun ada gangguan bukan lagi merupakan
gangguan terhadap keseimbangan. Jadi hukum
tidaklah terbatas untuk mempertahankan status
5. Antropologi hukum adalah ilmu mengenai hukum
yang bersifat empiris, artinya teori yang dikemukakan
harus didukung oleh fakta yang relevan.
21
• SENGKETA
Dalam setiap sengketa pada umumnya selalu di dahului oleh
tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kedua belah pihak
Sengketa itu sendiri adalah sebagai hubungan yang saling
bermusuhan antara kelompok-kelompok
Tindakan kekerasan yang dapat menimbulkan sengketa
mempunyai beberapa ciri yaitu :
1. Derajat kekerasannya berkisar dari yang paling
ringan sampai yang berat.
misalnya : dari penghinaan sampai pembunuhan
2. Kekerasan dilakukan berdasarkan kepentingan atau
keluarga ataupun kelompok
3. Sengketa berlangsung lama dan sering tindakan
kekerasan itu terdiri dari beberapa rentetan.
( hal ini biasanya disebut dengan sengketa yang
berkepanjangangan )
22
Jika tindakan permusuhan yang diikuti dengan balasan dari
pihak lawan dan diterima sebagai suatu penyelesaian,
bukannlah sengketa yang berkepanjangan, tetapi merupakan
perbuatan main hakim sendiri
Para pihak yang bersengketa biasanya para pihak masih
berada dalam satu ikatan tertentu
misalnya :
- satu keluarga
- satu suku
- satu ikatan sosial
Kadang-kadang para anggota menyadari akan sengketa itu lalu
para anggota berdamai dan persatuan dalam ikatan itu tidak
dapat dipertahankan
23
Tetapi kalau tidak dapat di damaikan, mereka membiarkan
menjadi sengketa yang berkepanjangan yang dapat berakibat
ikatan itu pecah.
24
Tindakan permusuhan terhadap orang luar ada 2 jenis :
25
• Sengketa berkepanjangan dan hukum
26
• Istilah sengketa menurut para ahli
28
• Upaya-upaya penyelesaian sengketa
1) Menurut S. Roberts :
a. Penggunaan kekerasan yaitu langsung antar pribadi
b. Melalui upacara, misalnya upacara adat
c. Mempermalukan ( misalnya dengan sindiran )
d. Melalui makhluk supranatural (misalnya dengan magic)
e. Pengucilan
f. Pembicaraan
- Langsung ( negoisasi )
- Tidak langsung melalui pihak ke 3 ( mediasi )
2) Menurut P. H. Gulliver dan L. Nader :
a. Melalui pola kompromi untuk menetapkan keputusan atau
negosiasi untuk menetapkan kesepakatan
29
b. Menekankan kepada para pihak yang terlibat
- hanya dua pihak yang berkepentingan ( pola dyadic )
- dengan melibatkan pihak ketiga ( triadic )
Dari uraian tersebut penyelesaian sengketa sudah ada
kecenderungan menggunakan jasa pihak ketiga.
Campur tangan pihak ke 3 ini yaitu mediasi. Mediasi
sebenarnya merupakan negosiasi juga. Pihak ketiga ini disebut
mediator.
Penentuan Mediator :
- Mencalonkan diri ( kehendak sendiri )
- Ditunjuk penguasa
- Diminta kedua belah pihak
Tugasnya sebagai fasilitator berupa :
- Mengurangi perbedaan pendapat
- Bijaksana ( tidak memihak )
Kalau kesepakatan tidak tercapai biasanya diselesaiakan lewat
pengadilan 30
3. Menurut V. Aubert
Konflik Berdasarkan sumber
- Konflik Kepentingan Kelangkaan Persaingan
- Penyelesaian Negoisasi Kompromi ( win-win
solution )
Konflik Nilai :
- Tidak sepakat tentang nilai
- Perbedaan pandangan tentang makna ( nilai fakta )
- Penyelesaian Penerapan hukum terhadap fakta- fakta
yang sudah ditetapkan ( win-win solution hanya dapat
dihasilkan dari negoisasi )
31
Menurut V. Aubert Penyelesaian konflik dilakukan dengan :
a. Dyade hanya antara para pihak dengan cara :
- Saling mengalah
- Berunding/ kompromi
- Agresi/ penggunaan kekuatan atau kekerasan
b. Triade campur tangan pihak ketiga dengan cara :
- Perang tanding :
1. yang bersangkutan
2. yang bersangkutan dan pembantunya
3. wakil yang bersangkutan ( mis ; advokat )
- Peradilan Dewa-dewa
- Pimpinan Masyarakat
1. Sendiri
2. Melibatkan warga masyarakat
32
- Peradilan
1. Penyelesaian rasional secara adil manusiawi dengan
objektif
2. Penyelesaian sengketa secara definitif demi kepastian
hukum
3. Penyelesaian sengketa dalam kerangka sistem hukum
33
• Proses Penyelesaian Sengketa
Proses penyelesaian sengketa, mulai dari tingkat masyarakat
sampai ke tingkat lembaga pengadilan.
Pengadilan yang lebih tinggi telah menggunakan berbagai
aturan hukum menggunakan hukum tertentu pada tahap
tertentu
Misalnya :
Pada masyarakat yang digunakan tetua adat
Hukum adat
Hukum kekerabatan
sedangkan pada tingkat selanjutnya yaitu pengadilan
Hukum nasional
Menggunakan aturan hukum secara bersama- sama
( penggabungan ). Mulai dari tingkat masyarakat
sampai ke tingkat pengadilan.
34
Kesimpulan :
Oleh karena itu, tingkat pengetahuan masyarakat akan hukum
dan aturannya ditambah pengaruh-pengaruh hubungan sosial
ekonomi dan politik, ikut menentukan proses penyelesaian
sengketa.
Dalam proses penyelesaian sengketa di tingkat gejala, yang
dalam antropologi dikenal sebagai gejala pluralisme hukum
Hal tersebut dapat terjadi sebab :
- Manusia itu merupakan bagian dari satu negara
- Manusia itu merupakan bagian budaya yang berbeda
- Merupakan bagian dari etnis/suku tertentu
- Merupakan bagian dari agama tertentu
35
Penyelesaian Sengketa
Dengan adanya hukum diharapkan masyarakat tertib dan
damai
Sering tingkah laku seseorang berakibat merugikan orang lain
Artinya adanya sengketa akibat dari tingkah laku
Penyelesaian pada mulanya oleh yang dirugikan, kemudian
melalui tokoh masyarakat, lalu penyelesaian menurut hukum
Sengketa manapun penyelesaian sengketa merupakan tingkah
laku karena itu merupakan gaian penelitian Antropologi
Hukum
Penyelesaian oleh para pihak atau melalui tokoh masyarakat
disebut penyelesaian diluar pengadilan sedangkan
penyelesaian menurut hukum disebut penyelesaian melalui
pengadilan
36
Ada beberapa kecenderungan untuk menyelesaikan
sengketa yaitu :
37
Pengertian tentang hukum pada masyarakat sederhana
Pembahasan secara ilmiah dalam antropologi hukum
didasarkan pada hasil penelitian orang-orang barat yang
sudah berbudaya hukum terhadap masyarakat sederhana
Dari hasil penelitian itu, diidentifikasikan apa sebenarnya
hukum yang terdapat pada masyarakat sederhana
Pengertian hukum dalam masyarakat sederhana itu meliputi :
- Bentuk-bentuk
- Ruang lingkup
- Ciri-ciri
- Analisa terhadap kasus hukum
38
• Pendapat para ahli :
1. B. Malinowski
Mengadakan penelitian pada masyarakat Trobian di Papua
Nugini Kep. Salomon
- Pada masyarakat sederhana ada aturan hukum yang
merupakan aspek dari kehidupan masyarakat itu sendiri
- Hukum tidak berproses dalam lembaga yang berdiri sendiri
dan tidak terdapat dalam bentuk keputusan yang berkaitan
dengan pelanggaran
- Hukum adalah hasil dari hak dan kewajiban untuk
mencegah seseorang menghindari seseorang menghindari
tanggung jawab dari pelanggaran yang dilakukannya
- Perbedaan antara hukum dan aturan-aturan lainnya
yang terletak pada mekanisme kekuatan mengikat nya
39
2. G. A. Hoebel
Penelitian terhadap orang Indian di New Mexico
Hukum Kaidah yang apabila tidak ditaati dikenakan
sanksi berupa paksaan
Sanksi itu dilakukan oleh pihak ( kelompok )
yang diakui oleh masyarakat dan tidak
memihak
3. Redfield
Hukum pada masyarakat sederhana dapat memilih 3 jalur
yaitu :
- Jalur Kanan :
Hukum ada apabila ada pengadilan dan kitab
undang-undang. Menurut jalur ini pada masyarakat
sederhana tidak ada hukum
40
- Jalur Kiri :
Adanya hukum tidak dengan adanya pengadilan dan kitab
undang-undang. Menurut jalur ini hukum adalah ketaatan
anggota masyarakat karena kesadaran
- Jalur Tengah :
Hukum meliputi aturan bagaimana menerapkan kekuatan
secara sistematis dan formal oleh pemerintah untuk
mempertahankan aturan-aturan tingkah laku.
41
• Leopold Pospisil berpendapat hukum mengacu kepada
keputusan yang dibuat oleh otoritas yang memiliki yuridiksi
terhadap pihak-pihak yang berselisih dan pada ketaatan pihak-
pihak kepada putusan yang dibuat
• Sengketa yang berkepanjangan merupakan perkelahian antar
kelompok dimana para pihak mengabaikan malahan
mengingkari dari wewenang dari otoritas politik yang lemah
sifatnya.
• Jadi hukum merupakan cara penyelesaian dalam kelompok.
Sengketa yang berkepanjangan adalah gejala antar kelompok
yang masih satu bagian dalam masyarakat.
42
4. Pospisil
• Pada masyarakat sederhana kehidupan diliputi oleh adat
istiadat yang mengikat secara tradisional. Adat istiadat ini
adalah sama dengan hukum.
• Dilihat dari pemikiran hukum barat, bahwa adat istiadat itu
bukanlah hukum
Karena itu menurut pendapat ini, pada masyarakat
sederhana tidak terdapat hukum
5. Paul. J. Bohannan
• Hukum itu mirip bunglon, artinya setiap masyarakat punya
aturan, tapi penerapannya disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat dimana hukum itu berlaku
• Hukum dijadikan bagi kelakuan masyarakat sebagai
bimbingan atau pedoman
43
Apabila terjadi pelanggaran terhadap hukum maka :
- Dalam batas tertentu orang yang dirugikan diizinkan oleh
masyarakat untuk memperbaiki haknya yang dilanggar ( bela
diri ). Tindakan bela diri ini merupakan cara penyelesaian
terhadap pelanggaran hukum
- Ada tindakan penyelesaian lain : misalnya ;
1. Melalui pertandingan ( Gladiator )
2. Melalui pengadilan badan khusus yang bertugas
menyelesaikan sengketa
3. Melalui rapat umum merupakan pertemuan para warga
setempat
- Penyelesaian seperti 3 cara ini adalah merupakan tindakan
balasan terhadap sipelanggar hukum
- Tindakan balasan terhadap si pelanggar ini diikuti dengan
koreksi terhadap pelanggaran hukum dimana sipelanggar
wajib melakukan sesuatu mis ; masuk penjara
44
• Tujuan koreksi adalah :
1. Mengembalikan keadaan kepada situasi semula
(restitusi)
2. Kalau tidak mungkin maka dilakukan semacam
pembayaran kembali ( restribusi )
Penyelesaian pelanggaran ini adalah penting untuk
menyembuhkan masyarakat supaya masyarakat dapat
berjalan dengan baik.
• Jadi hukum adalah salah satu alat yang digunakan manusia
untuk mendamaikan perilaku manusia itu sendiri.
• Cara mendamaikan dilakukan dengan tidak terlalu menyakiti
hati, yang dapat membuatnya berontak dan dapat
memungkinkan kehidupan masyarakat dapat berlangsung
dengan baik.
45
• Aturan hukum mempunyai ciri –ciri :
46