Anda di halaman 1dari 8

Home / Unlabelled / Materi Metode Persidangan

Materi Metode Persidangan


by Unknown on Desember 27, 2016

ULASAN MATERI
Disusun oleh:

(NSB)
Ttl : Adonara, 05 september 1993
(Hidup itu sederhada” jadilah pribadi sejati
Yang berguna bagi orang banyak yang ada disekelilingmu)

...............................................
METODE PERSIDANGAN
A.  Pendahuluan
Pengambilan keputusan (decision making) dalam sebuah organisasi
merupakan suatu hal yang sangat penting, apabila organisasi tersebut ditimpang
berbagai macam persoalan yang sangat mengancam stabitasnya kelangsungan
sebuah organisasi. Setiap organisasi tentu saja mempunyai tujuan yang berbeda-
beda, namun dalam pengambilan keputusan tidak terlepas dari yang namanya
secara demokrasi. Sebuah organisasi yang memiliki warna demokrasi. Lebih-
lebih dalam organisasi kemahasiswaan, proses decision making selalu dilakukan
secara musyawarah mufakat antar anggota ataupun antar pengurus.

B.   Pengertian
Untuk menjelaskan sesuatu biasa digunakan dengan dua cara yaitu:
        Secara etimologi (asal kata)
        Secara terminologi (istilah)

1.     Metode
Kata metode yang berasal dari bahasa yunani:
Method: tata
Odhos : cara jadi secara istilah : tata cara
 
Katalain dari metode:
-Teknik
-strategi
 
2.     Persidangan
Secara etimologi:
Asal kata dari persidangan Per - sidang – an
Sidang adalah kata kerja, sedangkan per dan an merupakan kata keterangan
bahwa sedang melakukan pekerjaan dalam sebuah sidang.

Secara terminologi
Sidang adalah proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh 2 orang
atau lebih dengan musyawarh mufakat untuk menyelesaikan suatu masalah
dengan syarat-syarat tertentu . adapun pengertian lain Sidang adalah forum
formal bagi pengambilan keputusan yang akan menjadi kebijakan dalam sebuah
organisasi (berstruktur dan mempunyai susunan hierarkis) dengan diawali oleh
konflik.

keputusan yang dijadikan sebagai sebuah Ketetapan bersama. Keputusan


dari persidangan ini akan mengikat kepada seluruh elemen organisasi selama
belum diadakan perubahan atas ketetapan tersebut. Ketetapan ini sifatnya final
sehingga berlaku bagi yang setuju ataupun yang tidak, hadir ataupun tidak hadir
ketika persidangan berlangsung.
 
1.      Rapatadalah forum yang bersifat formal bagi pengambilan kebijakan
organisasidalam bentuk keputusan, kesepakatan atau lainnya tanpa harus
didahului olehkonflik.
2.      Musyawarah adalah forum informal sebagai saranapengambil keputusan, C.  
kesepakatan, penyebaran informasi atau lainnya dalamsebuah institusi tanpa
harus didahului oleh konflik

 
Unsur-unsur persidangan
1.     Pimpinan sidang
        Ketua
        Wakil ketua
        notuler
2.     Peserta sidang
3.     Palu sidang
4.     Agenda
5.     Sarana dan prasarana
6.     Dll

D.   jenis-jenis persidangan


1.     sidang formal
sidang yang memiliki dasar hukum dan syarat-syarat yang telah ditentukan.
1.     Sidang paripurna
        Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan
        Sidang Paripurna dipimpin oleh Presidium Sidang
        Sidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan yang
berhubungan dengan Permusyawaratan
2.     Sidang pleno
        Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan
        Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang
        Sidang Pleno biasanya dipandu oleh Steering Committee
        Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan
dengan Permusyawaratan
3.     sidang komisi
        Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi
        Anggota masing-masing Komisi adalah peserta penuh dan peninjau yang
ditentukan oleh Sidang Pleno
        Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang Sekretaris
Sidang Komisi
        Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi dalam Komisi
tersebut
        Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang
bersangkutan
4.     sidang subkomisi
        Adalah sidang yang lebih kecil dari sidang komisi karena tingkat kesulitannya
permasalahan yang tinggi.
       
a.      Ditinjau dari Jenis Peserta
Rapat Bidang, RapatPengurus, Rapat Panitia, Rapat Dewan, Sidang
Komisi, Sidang Parlemen dll
b.      Ditinjau dari Jenis Keputusan
Kongres, Muktamar,MUSANG, MUSDA, MUSCAB, Rapat
Internal, Pleno” dsb.
c.       Ditinjau dari WaktuPelaksanaan
Rapat Harian, Rapaddwimingguan, Rapat Bulanan, dsb

 
sidang ini lebih terbatas dalam sidang komisi guna mematangkan materi.
2.     Sidang informal
        Rapat Bidang
        Rapat Pengurus
        Rapat Panitia
        Rapat Dewan

3.     Sidang non formal


pertemuan yang tidak memiliki syarat-syarat tertentu
Beda Sidang dengan Diskusi

a.     Waktu Perencanaan (Sidang terencana sedangkan diskusi lebih bersifat


insidental)
b.     Jenis dan Kuantitas Peserta (Sidang harus memenuhi syarat-syarat sahnya
sidang sedangkan diskusi tidak)
c.      Materi (sidang terdiri dari 1 jenis materi, sedangkan diskusi tidak terbatas)
d.     Kekuatan hukum. (Sidang lebih memiliki kekuatan hukum)

E.    Istilah-istilah persidangan


1.     Interupsi, yaitu memotong pembicaraan orang lain.
Macam – macam interupsi
         Interupsi point of other
Yaitu memotong pembicaraan orang lain atau mengusulkan kepada pimpinan sidang meminta
bicara tentang persoalan yang sedang dibicarakan.
         Interupsi out of other
Yaitu memotong pembicaraan orang lain atau mengusulkan kepada pimpinan sidang untuk
berbicara tetapi diluar persoalan yang sedang dibicarakan.
         Interupsi point of information
Yaitu memotong pembicaraan orang lain atau mengusulkan kepada pimpinan sidang untuk
memberikan informasi kepada peserta sidang.
         Interupsi point of correction
Yaitu memotong pembicaraan orang lain atau mengusulkan kepada pimpinan sidang untuk
menelaskan atau meluruskan permasalahan yang sedang di bahas.
         Interupsi point of privilaght (hak-hak istimewa)
Yaitu memotong pembicaraan orang lain atau mengusulkan kepada pimpinan sidang apabila
seorang merasa tersinggung oleh peserta sidang yang lain.
         Interupsi inteknis
Yaitu memotong pembicaraan orang lain dan mengusulkan kepada pimpinan sidang untuk
membicarakan soal teknis persidangan dan teknis lain dalam persidangan.
2.     Pending adalah menghentikan sidang yang tidak ditentukan waktunya.
3.     Skorsing adalah menghentikan sidang dengan waktu yang ditentukan.
4.     Lobying adalah merupakan proses diskusi antar peserta sidang diluar pengaturan
pimpinan sidang atau penentuan jalan tengah atas konflik dengan skorsing
waktu untuk menyatukan pandangan melalui obrolan antara dua pihak atau
lebih yang bersebrangan secara
informal
5.     Voting adalah proses pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak
setelah jalan musyawarah mengalami kebuntuan.
6.     Quorum adalah syarat sebelum persidangan dimulai, agar keputusan dapat
dianggap sah.
 
Catatan
-         Tidak ada interupsi diatas interupsi
-         Tidak ada interupsi disaatsunyi”
-         Pimpinan sidang menguasai sirkulasi
penyampaianpendapat

 
F.    Bentuk-bentuk persidangan

a. Bentuk banjar kebelakan:

 
b.     Bentuk Shaf

c.      Bentuk Huruf U :

d.     Bentuk Lingkaran :

e.       Bentuk Tapal Kuda :

“Garis Hitam adalah Posisi Pimpinan Sidang”


G.   Ketukan palu dalam persidangan
Dalam pengambilan keputusan sering ditemukan dengan menggunakan
ketukan: 3 – 1 - 3
1.     1 kali ketukan
o   Menyerahkan/Menerima pimpinan sidang.
o   Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang
o   Menskorsing dan mencabut kembali skorsing sidang
o   Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru.
2.     3 kali ketukan
o   Membuka/menutup sidang atau acara resmi.
o   Mengesahkan keputusan final /akhir hasil sidang
 
Catatan : ketukan banyak adalah ketika forum dalamkeadaan kurang
kondusif (kacau)
 
&&&&&&&&&&&&
##################################################
TAMBAHAN
A.   Hakekat Tekhnik dalam Persidangan
Tekhnik adalah cara bersidang yang sesuai konstitusi atau aturan.
Tujuan memahami Tekhnik dalam bersidang adalah:
Tercapainya keputusan bersama dengan cara yang nikmat dan sah, serta
memiliki kekuatan hukum yang lebih untuk dipertahankan dikemudian hari.
B.   Sebuah diskusi memenuhi untuk dikatakan Persidangan kalau…….
a.     Terdapat permasalahan
b.     Terdapat peserta sidang yang sesuai quorum
c.      Adanya petugas persidangan terutama pimpinan sidang
d.     Tersedianya kelengkapan sidang yang memadai
e.      Terdapat draft atau kesepakatan tekhnis pra-persidangan seperti konvensi
ketukan palu
f.       Terdapat keputusan
C.   Mengapa Sidang Butuh Etika Khusus?
a.     Menekan kemunculan pendapat yang bersifat subjektif
b.     Menghindari timbulnya masalah baru
c.      Menjaga agar proses persidangan tetap pada garis penyelesaian masalah, bukan
adu argumen”.
d.     Melahirkan keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan semua peserta sidang
e.      Demi kenyamanan bersidang
f.       Hakekat Etika : adalah mencakup tata cara berinteraksi yang sopan, serta
menjalankan Tekhnik dalam Persidangan.
D.   Tata Cara Memimpin Persidangan
a.     Pemimpin sidang harus memperhatikan segala agenda acara, tata tertib, dan
protokoler persidangan.
b.     Membentuk kata pengantar yang singkat, padat dan jelas sehingga mudah
dipahami oleh peserta sidang.
c.      Jika terjadi ketegangan ataupun perselisihan berupaya memberikan penjelasan
secara proporsional mengenai masalah yang dibahas.
d.     Memberikan sanksi jika ada yang melanggar tata tertib sidang dengan tegas dan
adil.
e.      Membuat kesimpulan dari keseluruhan acara persidangan.
Sebelum sidang dimulai, biasanya sidang belum mempunyai pimpinan sidang.
Untuk itu sebagai pimpinan sidang sementara diambil alih oleh panitia pengarah
(SC). Panitia pengarah ini akan memilih pimpinan sidang atau presidium sidang
untuk selanjutnya. Presidium sidang terpilih memimpin jalannya persidangan.
Pimpinan sidang terpilih dapat dipilih lebih dari satu orang dan hendaknya
dipilih lebih dari satu agar bergantian memimpin.
E.   Persidangan dalam Kontek Musyawarah
Secara etimologi siding menunjukkan pada subjek yang terlibat dalam
suatu pertemuan yang resmi seperti sidang pimpinan/anggota, sidang hakim,
sidang jum’at dan sebagainya. Tujuan yang hendak dicapai dalam persidangan
adalah usaha komunikasi guna mencapai kesepakatan tertentu yang bermuara
pada proses pencapaian tujuan organisasi secara mufakat. Persidangan yang
dilaksanakan melalui jalan musyawarah tersebut menuntut adanya kesepakatan-
kesepakatan yang telah disetujui bersama oleh peserta sidang.
Sidang atau musyawarah atau rapat adalah suatu pertemuan untuk
memutuskan suatu perkara atau masalah. Persidangan diartikan sebagai suatu
forum yang dilaksanakan secara formal oleh suatu lembaga, organisasi atau
unit-unit lain dengan suatu persoalan atau menyangkut pertanggung jawaban
pengurus organisasi pada masa akhir kepengurusannya. Persidangan adalah
termasuk jenis diskusi karena didalamnya terdapat interaksi antara peserta
sidang untuk merumuskan suatu tujuan tertentu. Istilah persidangan memiliki
nilai yang lebih sekedar diskusi karena didalam persidangan menghasilkan
sesuatu yang akan memiliki kekuatan hukum. Hal itu dikarenakan bahwa
persidangan biasanya dilakukan oleh lembaga-lembaga formal atau nonformal
yang menempatkan persidangan sebagai forum tertinggi. Jadi persidangan
sifatnya lebih formal dan isi pembicaraannya lebih bersifat politik legal serta
menghasilkan keputusan-keputusan politik yang mengikat banyak orang serta
kepentingan.
Persidangan biasanya sangat alot, karena isi pembicaraan begitu komplek
serta berhubungan dengan tujuan ideal yang akan dicapai. Selain itu
dikarenakan banyaknya kepentingan yang muncul sehingga tidak heran apabila
suatu persidangan sangat alot dan kecenderungan panas yang mengundang
kontak fisik. Gesekan-gesekan dalam situasi persidangan adalah suatu hal yang
biasa karena didalamnya terjadi proses dialog atau debat untuk merasionalkan
suatu hal sehingga sering pula persidangan disebut “perang dingin atau
perangkata”.
F.    Syarat-syarat Presidium Sidang :
        Mempunyai sifat leadership, bijaksana dan bertanggung jawab
        Memiliki pengetahuan yang cukup tentang persidangan
        Peka terhadap situasi dan cepat mengambil inisiatif dalam situasi kritis
        Mampu mengontrol emosi sehingga tidak terpengaruh kondisi persidangan
G.  Sikap Presidium Sidang :
        Simpatik, menarik, tegas dan disiplin
        Sopan dan hormat dalam kata dan perbuatan
        Adil, bijaksanan dan menghargai pendapat peserta
H.  Quorum dan Pengambilan Keputusan
        Persidangan dinyatakan syah/quorum apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya
½ + 1 dari peserta yang terdaftar pada Panitia (bisa juga ditentukan melalui
konsensus)
        Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mufakat, dan jika tidak
berhasil diambil melalui suara terbanyak (½ + 1) dari peserta yang hadir di
persidangan
        Bila dalam pengambilan keputusan melalui suara terbanyak terjadi suara
seimbang, maka dilakukan lobbying sebelum dilakukan pemungutan suara
ulang
I.      Pelaksanaan Interupsi :
        Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan berbicara
setelah mendapat ijin dari Presidium Sidang
        Interupsi diatas interupsi hanya berlaku selama tidak menggangu persidangan.
        Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu menguasai dan
mengendalikan jalannya persidangan, maka Panitia Pengarah (SC) diberikan
wewenang untuk mengambil alih jalannya persidangan, atas permintaan
Presidium Sidang dan atau Peserta Sidang
J.     Tata Tertib
Tata tertib persidangan merupakan hasil kesepakatan seluruh peserta pada saat
persidangan dengan memperhatikan aturan umum organisasi dan nilai-nilai
universal dimasyarakat.
K.  Sanksi-sanksi
Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban yang ditentukan dalam
tata tertib persidangan akan dikenakan sanksi dengan mempertimbangkan saran,
dan usulan peserta siding yang lain. Biasanya, mekanisme dalam pemberian
sanksi didahului oleh peringatan kepada peserta (biasanya sampai 3 kali),
kemudian dengan kesepakatan bersama, presidium sidang boleh mengeluarkan
peserta tersebut dari forum, atau mengambil kebijakan lain dengan atau tanpa
kesepakatan peserta sidang yang lain

Anda mungkin juga menyukai