DISEMINASI HASIL
PENGEMBANGAN PROFESI GURU
DINAS PENDIDIKAN
SD NEGERI 104306B SEI BELUTU KP. ILIR
SERDANG BEDAGAI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga penyusunan
laporan dapat diselesaikan dengan sebaik – baiknya. Laporan kegiatan pengembangan profesi guru
dilaksanakan dalam rangka untuk memberikan informasi kepada guru-guru tentang pengembangan propesi
Laporan ini disusun sebagai bukti adanya kegiatan pelaksanaan pengembangan propesi guru di SD
Negeri No. 104306 Sei Belutu Kampung Hilir. Besar harapan kami kegiatan ini dapat menginspirasi dan
bermanfaat bagi seluruh guru, sekolah serta sarana pendidikan di berbagai daerah. Semoga laporan ini
ROSDIANA, S.Pd
NIP. 19761016 200003 2 003
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ iii
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah kegiatan pembelajaran
di kelas V dengan materi pokok Sistem Pencernaan dan di kelas IV dengan materi pokok
wawancara.
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan best practiceini adalah meningkatkan kompetensi siswa dalam
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran permainan engklek berorientasi HOTS.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam best practice pembelajaran ini adalah di kelas IV dengan
materi wawancara
C. Cara Melaksanakan Kegiatan
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan best practice ini adalah menerapkan
pembelajaran dengan model pembelajaran discovery learning
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan best practice yang telah dilakukan
penulis.
1. Menentukan KD dan Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi
KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi pada Materi pokok Wawancara
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kompetensi Pengetahuan 3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh
melalui wawancara menggunakan daftar
pertanyaan
Kompetensi Keterampilan 4.3 Melaporkan hasil wawancara
menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif dalam bentuk teks tulis
Kompetensi Pengetahuan
3.3. Kompetensi Pengetahuan 1. Menjelaskan organ perncernaan Manusia
Menjelaskan organ pencernaan dan Membandingkan fungsi organ pencernaan
fungsinya pada hewan dan manusia serta manusia
cara memelihara kesehatan organ pencernaan
manusia.
TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Pendahuluan
B. Kegiatan Inti
TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
PEMBELAJARAN
D. Kegiatan Pendahuluan
E. Kegiatan Inti
F. Kegiatan Penutup
1. Siswa mapu mengemukan hasil belajar hari ini
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan menambahkan informasi dari siswa lainnya..
4. Penugasan dirumah
Untuk mengoptimalkan kerja sama, siswa dapat berbagai peran dan tugas dengan orang tuanya.
5. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan
toleransi.
Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari best practice ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning
dan simulasi berlangsung aktif dan menyenangkan. Siswa aktif dalam mengikutipembelajaran
dan terpacu untuk menjawab benar dari setiap kartu soal yang ada.
2. Pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran discovery
learnign dan simulasi meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer
knowledge. Hal ini dapat dilihat dari siswa bersama-sama dengan teman kelompoknya
saling bertukar pikiran untuk menyelesaikan soal pada kartu soal sampai menemukan
jawaban yang benar.
3. Penerapan model pembelajaran discovey learning dan simulasi meningkatkan
kemampuan siswa untuk berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa
untuk menemukan jawaban dari soal yang ada.
4. Penerapan model pembelajaran discovey learning dan simulasi juga meningkatkan
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving). Hal ini dapat dilihat
dari kegiatan Siswa bersama-sama anggota kelompoknya menemukan solusi/jawaban dari
setiap soal yang ada pada kartu.
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi pada permainan engklek ini adalah siswa terlihat aktif dan
bersemangat dalam proses pembelajarannya, akan tetapi ketika menjawab soal pada kartu soal
siswa memerlukan waktu yang lumayan lama untuk menyelesaikan soal.
C. Cara Mengatasi Masalah
Cara mengatasi masalah di atas adalah guru lebih memberikan pemahaman kembali
kepada siswa untuk lebih sering melatih diri mengerjakan soal-soal. Dengan kita sering berlatih
menyelesaikan soal, maka kita akan terbiasa dan menjadi lebih paham. Dari kita paham kita
menjadi lebih cepat mengerjakan soal, tentunya tidak lepas pula dari konsep dasar perkalian yang
wajib diketahui siswa terlebih dulu yang telah dipelajarinya saat dibngku sekolah dasar. Jika
siswa belum hapal perkalian, maka untuk menjawab soal matematika dalam konsep apa pun akan
sulit.
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran dengan model pembelajaran discovey learning dan simulasi layak
dijadikan best practice pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan
pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan
cermat, pembelajaran dengan model pembelajaran discovey learning dan simulasi yang
dilaksanakan tidak sekedar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK,
literasi, dan kecakapan abad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil best practice(praktik baik) pembelajaran dengan model pembelajaran
discovey learning dan simulasi, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru,
tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran dengan mencari informasi terkait materi
ajar dari internet, agar soal-soal yang diberikan untuk siswa lebih bervariasi. Semakin
siswa banyak membahas soal-soal, maka siswa akan semakin lebih paham terhadap
materi pelajaran.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar,
tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu
siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan
pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana
dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan
praktik baik ini akan menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
Modul PenulisanSoal Higher Order ThinkingSkills (HOTS) Untuk Ujian Sekolah, Direktorat
Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan 2016.
Jailani, dkk. 2018. Desain Pembelajaran Matematika untuk Melatih HOTS. Yogyakarta:UNY.
Dimyati dan Mudjiono. 1994. Belajar dan Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Press.
Siti Zubaidah. 2016. Keterampilan Abad Ke-21: Keterampilan Yang Diajarkan Melalui
Pembelajaran.
Siska Rahmawati, & Sunardi, & Dian Kurniati. 2017. Pengembangan Indikator 4 C’s Yang
Selaras Dengan Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs Kelas
VIISemester 1
King, F.J., Goodson, L., & Rohani. 2006. Higher Order Thinking Skills. Center for Advancement
of Learning and Assessment.
Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Pendidikan
Dasar dan Menengah.
Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran
Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
LAMPIRAN
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu membuat daftar pertanyaan untuk persiapan wawancara dengan tepat
Siswa mampu membuat pertanyaan tertulis menggunakan kosa kata baku dengan benar
Siswa mampu membuat pertanyaan dengan kalimat yang efektif untuk persiapan
wawancara dengan benar.
Dengan diskusi pemecahan masalah, siswa mampu menganalisis daftar pertanyaan
yang tepat
D. Materi Pembelajaran :
WAWANCARA
A. Pengertian Wawancara
wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber untuk
memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal.
F. Media Pembelajaran :
- Video Pembelajaran tentang Wawancara
- Contoh teks wawancara
G. Sumber belajar
Buku Pedoman Guru Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku
TematikTerpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013 Rev.2017).
Buku Siswa Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik
TerpaduKurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2013 Rev.2017).
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke....
TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
PEMBELAJARAN
G. Kegiatan Pendahuluan
H. Kegiatan Inti
a. Teknik Penilaian
1) Sikap
Penilaian Diri
a. Penilaian diri aspek sikap spiritual
Lembar Penilaian Diri Siswa Sikap Spiritual
Nama : ……………………………
Kelas : ……………………………
Semester : ……………………………
Petunjuk :
keadaan yang sebenarnya. Tidak ada pilihan benar atau salah, lakukanlah secara
jujur.
No. Pernyataan Ya Tidak
2. Buatlah dua contoh pertanyaan yang baik untuk ditanyakan kepada narasumber !
3. Jelaskan langkah-langkah dalam menyusun laporan hasil wawancara !
WAWANCARA
A. Pengertian Wawancara
wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber
untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal.
Satuan Pendidikan : SD
Mata Pelajaran : IPA
(Tema/Sub Tema/PB untuk SD) : Bagaimana Tubuh Mengolah Makanan?
Kelas/ Semester : V /1
Materi Pokok : Macam-macam organ pencernaan manusia dan fungsinya.
M. Materi Pembelajaran
Macam-macam organ pencernaan manusia dan fungsinya.
- Organ pencernaan Mulut, Kerongkongan, Lambung, Usus besar usus halus, anus
- Fungsi Organ Pencernaan mulut, Kerongkongan, Lambung, Usus besar usus halus, anus
N. Metode Pembelajaran
Demonstrasi, PBL, Diskusi dan Ceramah
O. Media Pembelajaran
Video Pencernaan
Gambar Pencernaan
P. Sumber belajar
Buku K13 Tema 3
Q. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke....
ALOKASI
TAHAP
KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
PEMBELAJARAN
J. Kegiatan Pendahuluan
K. Kegiatan Inti
L. Kegiatan Penutup
6. Siswa mapu mengemukan hasil belajar hari ini
7. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
8. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan menambahkan informasi dari siswa lainnya..
9. Penugasan dirumah
Untuk mengoptimalkan kerja sama, siswa dapat berbagai peran dan tugas dengan orang tuanya.
10. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan
toleransi.
Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.
R. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1) Sikap
Observasi
2) Keterampilan
Penilaian Unjuk Kerja
Soal
1. Perhatikan gambar organ pencernaan berikut!
Zat gizi utama dari kedelai tempe yang kita konsumsi akan dicerna secara kimiawi oleh enzim
yang dihasilkan oleh organ nomor …
(A) 1
(B) 2
(C) 3
(D) 4
2. Jelaskan fungsi usus halus dan usus besar pada sistem pencernaan!
3. Bahan Ajar
- Video Pembelajaran Sistem Pencernaan
- Gambar-gambar sistem pencernaan
BAHAN AJAR
Seperti apa saluran pencernaan manusia?
Mulut
Proses pencernaan dimulai di mulut, di mana pencernaan kimia dan mekanik terjadi. Di dalam
mulut terdapat organ aksesori yang membantu pencernaan makanan, yaitu lidah, gigi, dan
kelenjar air liur.
Mulut berfungsi untuk mengunyah makanan menjadi lebih halus dan lunak agar lebih mudah
untuk ditelan dan dicerna. Gigi memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil, yang
dibasahi oleh air liur sebelum lidah dan otot-otot lain mendorong makanan ke dalam faring
(Pharynx) dan melewatkannya ke dalam kerongkongan (esophagus).
Bagian luar lidah mengandung banyak papilla kasar untuk mencengkeram makanan karena
digerakkan oleh otot lidah. Sementara, air liur yang diproduksi oleh kelenjar air liur (terletak di
bawah lidah dan dekat rahang bawah), dilepaskan ke dalam mulut.
Air liur mulai memecah makanan, melembapkannya dan membuatnya lebih mudah untuk
ditelan. Air liur mulai memecah karbohidrat dengan bantun enzim yang dihasilkannya, yaitu
enzim amilase.
Gerakan oleh lidah dan mulut mendorong makanan ke bagian belakang tenggorokan untuk
menelannya. Klep (epiglotis) menutup di atas batang tenggorokan (trachea) untuk
memastikan bahwa makanan masuk ke kerongkongan dan bukan saluran udara. Hal ini untuk
mencegah tersedak saat menelan makanan.
Kerongkongan (esophagus)
Kerongkongan sebagai jalan untuk makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung.
Otot kerongkongan dapat berkontrasksi sehingga mendorong makanan masuk ke dalam
lambung. Gerakan ini disebut dengan gerak peristaltik.
Pada ujung kerongkongan terdapat sfingter (cincin otot), yang memungkinkan makanan untuk
masuk ke lambung dan kemudian menutupnya untuk mencegah makanan dan cairan naik
kembali ke kerongkongan.
Lambung
Lambung adalah organ berbentuk huruf “J”, yang ukurannya sekitar dua kepalan tangan.
Lambung terletak di antara esofagus dan usus halus di perut bagian atas.
Lambung memiliki tiga fungsi utama dalam sistem pencernaan, yaitu untuk menyimpan
makanan dan cairan yang tertelan; untuk mencampur makanan dan cairan pencernaan yang
diproduksinya, dan perlahan-lahan mengosongkan isinya ke dalam usus kecil.
Hanya beberapa zat, seperti air dan alkohol, yang dapat diserap langsung dari lambung. Zat-zat
makanan lainnya harus menjalani proses pencernaan lambung.
Dinding otot perut yang kuat mencampur dan mengocok makanan dengan asam dan enzim,
memecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Makanan diolah menjadi bentuk semi padat yang disebut chyme. Setelah makan, chyme perlahan
dilepaskan sedikit demi sedikit melalui pyloric sphincter, sebuah cincin otot antara lambung dan
bagian pertama dari usus halus yang disebut duodenum (usus 12 jari). Sebagian besar makanan
meninggalkan perut hingga empat jam setelah makan.
Usus halus
Usus halus berbentuk tabung tipis sekitar satu inci dengan panjang sekitar 10 meter. Usus halus
terletak hanya lebih rendah daripada lambung dan memakan sebagian besar ruang di rongga
perut.
Seluruh usus halus digulung seperti selang dan permukaan bagian dalamnya penuh dengan
banyak tonjolan dan lipatan.
Lipatan ini digunakan untuk memaksimalkan pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi. Pada
saat makanan meninggalkan usus halus, sekitar 90 persen dari semua nutrisi telah diekstraksi
dari makanan yang masuk ke dalamnya.
Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus 12 jari), jejunum (bagian tengah
melingkar), dan ileum (bagian terakhir).
Proses pencernaan selesai di sini oleh enzim dan zat lain yang dibuat oleh sel usus, pankreas,
dan hati. Kelenjar di dinding usus mengeluarkan enzim yang memecah pati dan gula. Pankreas
mengeluarkan enzim ke dalam usus kecil yang membantu pemecahan karbohidrat, lemak, dan
protein. Hati menghasilkan empedu, yang disimpan di kantong empedu. Empedu membantu
membuat molekul lemak dapat larut, sehingga dapat diserap oleh tubuh.
Usus halus menyerap nutrisi dari proses pencernaan. Dinding bagian dalam dari usus kecil
ditutupi oleh jutaan villi dan mikrovilli. Kombinasi keduanya meningkatkan luas permukaan
usus halus secara besar-besaran, memungkinkan penyerapan nutrisi terjadi.
Usus besar
Usus besar membentuk huruf “U” terbalik di atas usus halus yang digulung. Ini dimulai di sisi
kanan bawah tubuh dan berakhir di sisi kiri bawah. Usus besar berukuran sekitar 5-6 meter, yang
memiliki tiga bagian, yaitu sekum (cecum), kolon dan rektum (rectum).
Sekum adalah kantung di awal usus besar. Area ini memungkinkan makanan lewat dari usus
halus ke usus besar. Kolon adalah tempat cairan dan garam diserap dan memanjang dari sekum
ke rektum. Bagian terakhir dari usus besar adalah rektum, yang mana kotoran (bahan limbah)
disimpan sebelum meninggalkan tubuh melalui anus.
Fungsi utama dari usus besar adalah membuang air dan garam (elektrolit) dari bahan yang tidak
tercerna dan membentuk limbah padat yang dapat dikeluarkan. Bakteri di usus besar membantu
memecah bahan yang tidak tercerna. Sisa isi usus besar dipindahkan ke arah rektum, di mana
feses disimpan sampai meninggalkan tubuh melalui anus.