Material keramik adalah bahan buatan manusia yang terbuat dari material
anorganik seperti tanah liat, silika, alumina, dan zirkonia. Material keramik
memiliki sifat-sifat yang berbeda dari material logam dan plastik, yaitu tahan
terhadap panas dan korosi, namun cenderung lebih rapuh.
Sejarah material keramik dapat dilacak kembali hingga zaman prasejarah
ketika manusia pertama kali menemukan kemampuan untuk membentuk tanah
liat menjadi objek seperti wadah atau patung. Namun, penggunaan material
keramik secara luas baru dimulai pada awal zaman perunggu, di mana keramik
digunakan untuk membuat alat-alat seperti mangkuk, panci, dan alat
pemanggang. Pada zaman besi, keramik digunakan untuk membuat
perlengkapan rumah tangga, dan pada zaman kuno, keramik digunakan sebagai
material konstruksi untuk membangun bangunan dan tempat peribadatan.
Seiring perkembangan teknologi, produksi keramik menjadi semakin efisien
dan presisi. Pada abad ke-20, pengembangan teknologi keramik modern
memungkinkan penggunaan keramik untuk aplikasi yang lebih luas seperti
dalam industri semikonduktor, pesawat terbang, dan peralatan medis. Saat ini,
material keramik digunakan dalam berbagai aplikasi seperti teknologi energi,
elektronik, perlengkapan rumah tangga, dan kendaraan bertenaga listrik.
Ikatan logam: terbentuk karena adanya elektron bebas yang terdapat pada
lapisan terluar atom logam. Elektron bebas ini dapat bergerak bebas dan
membentuk ikatan logam yang kuat. Contoh material keramik yang
menggunakan ikatan logam adalah oksida seperti besi oksida (Fe2O3) dan
alumina (Al2O3).
5) Prediksikan struktur kristal material berikut berdasarkan ionic charge dan ionic
radii
6) Jelaskan mengapa silicate memiliki densitas yang relative reandah,jika
dikaitkan dengan bonding
Silikat adalah kelompok mineral yang terdiri dari ion silikat (SiO4) dengan
berbagai macam anion yang berbeda. Silikat memiliki densitas relatif yang
rendah karena struktur internalnya yang terdiri dari ikatan kovalen dan ionik.
Ikatan kovalen antara atom silikon dan oksigen sangat kuat dan membutuhkan
energi yang tinggi untuk diputuskan. Namun, ikatan ionik antara ion silikat dan
kation lain dalam mineral silikat jauh lebih lemah dan lebih mudah diputuskan.
Karena ikatan ionik lebih lemah, maka gaya tarik antar partikel dalam
mineral silikat juga menjadi lebih lemah, sehingga memungkinkan partikel-partikel
ini untuk lebih mudah dipisahkan. Hal ini berarti bahwa dalam volume yang sama,
mineral silikat akan memiliki massa yang lebih ringan dibandingkan dengan
mineral dengan struktur ikatan yang lebih kuat seperti logam atau keramik.