Anda di halaman 1dari 9

JURNAL REFLEKSI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Seminar Pendidikan Profesi Guru


Dosen Pengampu: Prof. Dr. Purwo Susongko, M.Pd
Nama / NIM Noviani Ambarwati/1922780015
Nama Mata Pembelajaran Sosial Emosional (PSE)
Kuliah
Review Pengalaman belajar yang saya setelah mengikuti perkulia ha n
pengalaman adalah senang, rasa ingin tahu, kritis, dan ingin menerapkannya
belajar. pada pembelajaran. Pengetahuan dan pemahaman baru yang saya
peroleh pada Mata kuliah ini memiliki 5 topik di dalam LMS, yaitu:
1. Topik 1: Kompetensi Sosial Emosional Berdasar Kerangka
Collaborative For Academic, Social, And Emotional Learning
(Casel)
Pada topik ini kami mempelajari tentang pembelajaran yag
dilakukan secara kolaboratif pada komunitas sekolah yaitu
pembelajaran social dan emosional. Pembelajaran social dan
emosional dapat diajarkan secara Secara rutin; Terintegras i
dalam mata pelajaran tertentu dan Protokol (budaya/tata tertib).
Tujuan CASEL yaitu Program promotive (peningkatan) dan
program preventif (mencegah masalah perilaku dengan
meningkatkan kompetensi sosial-emosional). Komponen
CASEL yaitu
1) self-awareness (kesadaran diri)
2) self-management (manajemen diri)
3) responsible decision making (pengambilan keputusan yang
bertanggung jawab)
4) social-awareness (kesadaran social)
5) relationship skill (ketrampilan social)
Teknik pembelajaran CASEL meliputi:
1) Teknik STOP (Stop, Take a Deep Breath, Observe,
Proceed);
2) Teknik POOCH (Problem, Options, Outcomes, Choices);

SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI GURU_PSE 1


3) Teknik Mindful Eating (Slow, Sit, savor);
4) Teknik bernafas dengan kesadaran penuh yaitu OKSIGEN
(Otak kembali sadar, Ingatan Geser Energi Negatif);
5) Identifikasi perasaan Latihan menyadari kondisi tubuh (body
scanning);
6) Kegiatan role play komunilasi aktif.
2. Topik 2: Peran Guru Sebagai Teladan Pembelajaran
Keterampilan Sosial Emosional (Casel)
Pada topik ini kami mempelajari tentang peran guru dalam
pembelajaran social emosional perlu mengingat 3 hal yaitu:
1) Kepedulian (caring relationship) sebagai dasar
pembelajaran;
2) Emosi mempengaruhi suasana belajar dan bagaimana
pembelajaran dapat diterima peserta didik;
3) Tujuan yang mau dicapai dan pemecahan masalah
mengarahkan individu dan juga memberika n
motivasi/energi untuk melakukan pembelajaran.
Program pendidikan yang didasari oleh kerangka kerja EMC2
terbukti membangun situasi belajar yang positif. Kompetensi
EMC2 yaitu
1) Empathy dengan kategori:
a. Cognitive empathy yaitu memahami perasaan yang
dimiliki orang lain.
b. Emotional empathy yaitu merasakan apa yang orang lain
rasakan.
c. Actionable empathy yaitu memberikan respon atau
tindakan sesuai dengan perasaan orang lain
2) Mindfulness merupakan kemampuan individu untuk sadar
akan pengalaman yang dimiliki sehingga mau menerima
situasi apapun tanpa menghakimi diri sendiri. teknik
mindfulness yang dapat dilakukan

SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI GURU_PSE 2


a. Two feet one breath, mengambil nafas dalam sembari
berdiam di satu posisi.
b. Set intentions, mengingatkan kembali tujuan dan niat
utama sehingga tetap positif dalam situasi yang
dimiliki.
c. “I am aware” technique, kemampuan individu untuk
selalu sadar dan mengingatkan diri terkait apa yang
dilakukan Sensitivity Sympathy Motivation/caring
Distress tolerance Non-judgement.
3) Compassion sebagai kemampuan yang ditunjukkan melalui
enam atribut (Strauss et al., 2016), yaitu :
a. Sensitivity, sikap individu yang responsif terhadap
perasaan orang lain sehingga mampu memaha mi
bantuan apa yang dibutuhkan.
b. Sympathy, kemampuan individu dalam menunjukka n
kepedulian terhadap orang lain;
c. Empathy, kemampuan individu untuk memaha mi
perspektif orang lain;
d. Motivation/caring, mampu menunjukkan respon peduli
yang memberikan motivasi terhadap orang lain;
e. Distress tolerance, kemampuan untuk menolerans i
emosi yang dimiliki ketika dihadapkan dengan
penderitaan orang lain tanpa merasa kewalahan.
f. Non-judgement, kemampuan untuk menerima kondisi
atau perasaan orang lain tanpa menunjukkan rasa
frustasi, marah, atau jijik.
4) Critical inquiry sebagai kemampuan individu dalam
memperoleh sebuah informasi melalui pengamatan,
pengalaman, pemikiran, penalaran, dan penilaian diri
sendiri kemudian dianalisis untuk dipahami.
Dampak CASEL bagi gutu yaitu:
a. Guru menjadi agen perubahan dalam lingkungan sekolah

SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI GURU_PSE 3


b. Sekolah dan pendidik dapat meningkatkan kemampua n
berpikir kritis dan meningkatkan pemahaman peserta didik;
c. Pembelajaran sosial emosional dapat memberika n
pembelajaran positif.
3. Topik 3: Experiential Learning
Pada topik ini kami mempelajari tentang cara mendapatkan
pengetahuan yaitu Concrete experience (pengalaman konkret)
dan Abstract Conceptualization (Konseptualisasi abstrak). SEL
juga melibatkan dua cara transformasi pengetahuan yaitu
Reflective observation (observasi reflektif) dan active
experimentation (Eksperimentasi aktif), dimana individ u
melakukan observasi dan bisa menjelaskan peristiwa yang
terjadi disertai pemahaman, dan kemudian aktif
mempraktikkan.
1. Experiential learning adalah proses yang melibatka n
konstruksi pengetahuan dimana guru sebagai agen harus
kreatif dan juga harus bisa mendorong kreativitas siswa.
2. Tujuan experintal learning yaitu (1) mengubah struktur
kogitif peserta didik; (2) mengubah sikap peserta didik; dan
(3) memperluas ketrampilan yang diliki peserta didik.
3. Jenis pembelajaran experintal learning yaitu (1) metode
kasus (casus methode); (2) belajar dari masalah (probem
based learning); dan (3) simulasi, permainan dan bermain
peran.
4. Gaya belajar KOLB yaitu (1) divergen (merasakan dan
mengamati); (2) asimilasi (mengamati dan memikirkan); (3)
konvergen (melakukan dan memikirkan); dan (4)
akomodasi (melakukan dan merasakan).
4. Topik 4: Experiential Learning untuk Pembelajaran Sosial
Emosional.
Pada topik ini kami mempelajari tentang pemahaman gaya
belajar yang berbeda sesuai teori KOLB. Menurut kolb , gaya

SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI GURU_PSE 4


belajar dipengaruhi oleh kepribadian, pemilihan karir dan tugas.
Siklus pembelajaran kolb yaitu (1) mengalami (experience),
refleksi (reflecting), berpikir (thinking) dan berpikir (thinking),
dan berperilaku (acting). Kolb mengidentifikasi beberapa gaya
belajar:
a. Diverging (diverge), kombinasi pengalaman konkrit dan
observasi reflektif yang menghasilkan individu yang
terbuka terhadap saran dan umpan balik,
b. Assimilating (asimilasi), kombinasi knseptual abstrak dan
observasi reflektif yang menghasilkan individu yang suka
membaca, melakukan Analisa, dan mengeksplorasi ide.
c. Converging (konvergen), kombinasi konseptualisasi abstrak
dan eksperimen aktif yang menghasilkan individu yang
mampu memecahkan masalah.
d. Acomodating (akomodasi), kombinasi pengalaman konkret
dan eksprimen aktif.
Interaksi anak dan lingkungan tempatnya berinteraksi dapat
mempengaruhi perkembangan anak dari berbagai lapisan
lingkungan (1) mikrosistem (rumah/keluarga), (2) mesositem
(keluarga dengan sekolah/teman/keuluarga yang berbeda, (3)
ekosistem.
5. Topik 5: School Well-Being
Pada topik ini kami belajar tentang well-being/kesejahteraa n
berdampak pada sikap dan emosi.dimensi well-being yaitu (1)
having (kondisi/situasi sekolah), loving (mengarah pada
hubungan social), dan being (pemenuhan diri), serta health
(kesehatan siswa/guru secara umum). Dimensi school wel-
being atau kondisi sekolah yang membahagiakan yaitu:
a. Sikap dan emosi positif terhadap situasi sekolah secara
keseluruhan baik dari siswa ataupun guru.

SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI GURU_PSE 5


b. Siswa memiliki konsep diri yang positif dalam hal
akademik. Dalam hal ini siswa di sekolah percaya diri dan
termotivasi untuk berprestasi.
c. Guru dan siswa menikmati aktivitas sekolah
d. Guru dan siswa bebas dari kecemasan untuk pergi
bersekolah
e. Guru dan siswa bebas dari berbagai keluhan mengena i
kondisi sekolah
f. Tidak ada masalah/konflik yang berat di sekolah.
Factor yang mempengaruhi school well-being yaitu
kemampuan social emosional, kepribadian siswa, motivas i
siswa, kemampuan berkomuniasi disisplin dan kerjasama
mempengaruhi school-wellbeing. Iklim kelas yang
mempengaruhi kesejahteraan di sekolah yaitu
a. High control-Low warmth: lebih berpusat pada guru dan
jarang memberikan pujian
b. High Control-High warmth: memberikan hadiah/pujian dan
guru banyak bicara
c. Low control-High warmth: seringkali memberikan pujian
dan guru sebagai moderator atau partisipan
d. Low control-low warmth: guru membentak dan kurang
adanya tugas/kegiatan
Refleksi Pengalaman belajar yang dipilih: Topik 3 dan 5.
pengalaman 1) Topik-topik tersebut penting dipelajari tentang pembelajara n
belajar yang KSE/CASEL yang dilakukan secara kolaboratif pada komunita s
dipilih sekolah yaitu pembelajaran social dan emosional. Pembelajaran
social dan emosional dapat diajarkan secara secara rutin;
Terintegrasi dalam mata pelajaran tertentu dan Protokol
(budaya/tata tertib). Tujuan CASEL yaitu Program promotive
(peningkatan) dan program preventif (mencegah masalah
perilaku dengan meningkatkan kompetensi sosial-emosiona l).
Penerapan CASELdalam pembelajara di PPL II dengan teknik

SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI GURU_PSE 6


STOP sehingga peserta didik dapat self-awareness dan
pembelajaran lebih well-being.
2) Saya mempelajari topik-topik yang ada pada mata kuliah
tersebut dengan alur MERDEKA yaitu Mulai dari diri (M),
Eksplorasi konsep (E), Ruang kolaborasi (R), Demonstras i
kontekstual (D), Elaborasi pemahaman (E), Koneksi antar
materi (K), dan Aksi nyata (A). selain itu, saya mempelajar i
topik tersebut dengan cara membaca materi yang terdapat di
LMS, serta mendengar penjelasan dari dosen pengampu. Selain
itu, saya juga mempelajarinya di sekolah tempat saya PPL, yaitu
dengan melakukan observasi rancangan pembelajaran yang
dilakukan guru sekolah PPL. Hasil observasi ini saya gunakan
untuk merancang pembelajaran dengan pembelajaran social
emosional dengan teknk STOP.
3) Strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik -
topik tersebut penting bagi saya, karena dengan strategi yang
telah dilakukan tersebut saya lebih memahami materi yang
terdapat pada topik-topik tersebut, sehingga saya dapat
menerapkannya pada kelas saya di sekolah PPL. Selain itu,
dapat mempersiapkan saya sebagai calon pendidik untuk
meningkatkan ketrampilan kepribadian dan pedagogik guru
dalam:
• Merancang pembelajaran sesuai perkembangan moral
emosional dan psikososial peserta didik melalui
pembelajaran social emosional sehingga ercipta
pembelajaran yang well-being.
• Ketrampilan kepribadian guru juga lebih baik melalui
refleksi dan rencana tindak lanjut dalam mengelola emosi
yang positif dengan menjadi teladan sikap dan moral.
Analisis Bukti pengalaman belajar yang telah saya buat yaitu
artefak kemerdekaan mahasiswa dalam menyusun tugas dalam bentuk
pembelajaran power point, mind map, infografis, video singkat, laporan, artikel,

SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI GURU_PSE 7


dll. Berikut ini link artefak pembelajaran social emosional semester
2: https://drive.google.com/drive/folders/1POAOCz5wfqS-9O-
oMdDSJVKt8MdWigas?usp=sharing
Artefak topik 1 berupa mindmap CASEL/KSE.

Artefak topik 1 berupa aksi nyata pembelajaran CASEL/KSE


yang termuat pada RPP.

Pembelajaran Setelah saya mempelajari topik ini, saya menjadi paham dan
bermakna mengerti prosedur pengembangan kurikulum untuk meningkatka n
(good kompetensi guru yaitu dengan
practices) Refleksi diri saya sebagai calon pendidik untuk memberika n
perubahan terhadap siswa yaitu Implementasi pembelajaran social
emosional yaitu ketika PPL 2 materi getaran dan gelombang
dengan menerapkan self-awareness melalui model pembelajaran
discovery learning yaitu

SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI GURU_PSE 8


a. Praktikan merancang strategi pembelajaran dengan
mindfulness teknik STOP yaitu:
S: Stop (berhenti sejenak dari aktivitas)
T: Take a deep breathe (Tarik nafas dalam)
O: Observe (amati apa yang terjadi)
P: Proceed (lanjutkan)
b. Praktikan merancang pembelaran menyenangkan dengan
pendekatan science edutainment untuk menciptakan school
well-being.
Kekurangan dalam kegiatan pembelajaran yaitu peserta didik
belum bisa melaksanakan secara mandiri self-awareness dengan
teknik STOP karena belum terbiasa
Pembelajaran bermakna perancangan dan pengembanga n
kurikulum mempunyai manfaat bagi diri saya sebagai indvidu dan
calon guru yaitu meningkatkan kompetensi pedagogic dan
kepribadian.

SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI GURU_PSE 9

Anda mungkin juga menyukai