Anda di halaman 1dari 13

MODUL AJAR

A. INFORMASI UMUM
1. Identitas Modul
Nama : Silvi, D, Lussy, Zuhra Fitdini
Satuan Pendidikan : SMK NEGERI
Mata pelajaran : Mulok
Fase : E
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 2X2 Jp
Tahun Pelajaran : 2023/2024

2. Kompetensi Awal
● Peserta didik mampu menjelaskan sikap kendali diri adat sopan santun

● Peserta didik mampu menjelaskan prilaku sumbang di Minangkabau

● Peserta didik mampu mempratekan kendali diri adat sopan santun dalam
kehidupan sehari-hari
● Peserta didik mampu menjauhi prilaku sumbang dalam kehidupan sehari-hari

3. Profil Pelajar Pancasila


● Berakhlak mulia

● Mandiri

● Kratif

● Bernalar kreatif

4. Sarana dan Prasarana

● Gadget, internet, buku paket, dll

5. Target Peserta Didik

● 36 orang

6. Model Pembelajaran
Discovery Learning
KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran (Diambil dari CP)
Peserta didik mampu memahami kendali diri adat sopan santun dan menjauhi prilaku
sumbang serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari

B. Pemahaman Bermakna
Peserta didik mengetahui kendali diri orang Minangkabau (Adat Sopan santun dan
Sumbang Duo Baleh)
C. Pertanyaan Pemantik (Untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kreatif)

● Apakah peserta didik mengetahui dan memahamiadat sopan santun

● Apakah peserta didik mengetahui dan memahami sumbang duo baleh

● Apakah peserta didik sudah menerapkan kendali diri adat sopan santun dan sumbang
duo dalam kehidupan sehari-hari

D. Persiapan Pembelajaran

● Guru memiliki pemahaman mengenai materi yang akan diajarkan

● Guru memastikan kesiapan peserta didik

● Guru mempersiapkan LKPD untuk siswa

● Guru memperhatikan kondisi lingkungan belajar siswa

E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I dan II

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pendahuluan

● Menyapa siswa dan menanyakan ● Peserta didik melakukan doa


kabar lalu dibuka dengan doa dan bersama dipimpin oleh ketua
mengecek kehadiran siswa kelas
● Menanyakan pembelajaran ● Peserta didik menjawab
minggu lalu pertanyaan yang diberikan
oleh guru
● Pendidik memberikan informasi
kompetensi, materi, tujuan, ● Peserta didik mendengarkan
manfaat, dan langkah pembelajaran informasi yang diberikan oleh
yang akan dilaksanakan. guru

Kegiatan Inti

Pertemuan pertama
● Guru memberikan pertanyaan ● Siswa menjawab pertanyaan
terkait kendai diri “adat sopan yang diberikan oleh guru
santun”
● Siswa duduk secara kelompok
● Guru membagi siswa menjadi
● Siswa menerima LKPD yang
beberapa kelompok
diberikan oleh guru
● Guru memberikan LKPD kepada
● Siswa secara berkelompok
siswa
mencari data dan mengolah
● Guru meminta siswa untuk mencari data
data dan mengolah data sesuai
● Siswa menyimpulkan hasil
dengan pertanyaan dalam LKPD
pelajaran hari ini
● Guru meminta siswa untuk
menyimpulkan hasil tugas yang
merka kerjakan

Pertemuan Kedua

● Guru memberikan pertanyaan ● Siswa menjawab pertanyaan


terkait kendai diri “Sumbang Duo yang diberikan oleh guru
Baleh”
● Siswa menerima LKPD yang
● Guru memberikan LKPD kepada diberikan oleh guru
siswa
● Siswa secara berkelompok
● Guru meminta siswa untuk mencari mencari data dan mengolah
data dan mengolah data sesuai data
dengan pertanyaan dalam LKPD
● Siswa menyimpulkan hasil
● Guru meminta siswa untuk
menyimpulkan hasil tugas yang pelajaran hari ini
merka kerjakan

Penutup

● Pendidik menyimpulkan materi ● Peserta didik melakukan


pembelajaran hari ini dan meminta refleksi terhadap kegiatan
peserta didik melakukan refleksi yang sudah dilakukan
terhadap kegiatan yang sudah
● Peserta didik menyimak
dilakukan.
informasi mengenai rencana
● Pendidik menanyakan materi yang tindak lanjut pembelajaran
belum dipahami peserta didik
● Peserta didik mengucapkan
● Pendidik mengingatkan peserta salam
didik untuk mempelajari materi
minggu depan tentang presentase
hasil analisis sumpah sati bukik
marapalam
● Pendidik menutup pembelajaran
dengan Mengucapkan Hamdallah
tanda berakhirnya pertemuan hari
itu

F. Asesmen
A. ASESMEN (Tertulis dan / atau Performa)
Asesmen pemahaman : melalui tes tertulis dan secara langsung melalui Tanya jawab.
Contoh soal :
1. Jelaskan tentang kendali diri Adat sopan santun.
2. Jelaskan tentang sumbang duo baleh
3. Tuliskan salah satu kebiasaan sumbang yang sering terjadi di masyarakat kita.
4. Tuliskan salah satu pepatah adat yang kamu ketahui tentang sumbang duo baleh .

Asesmen Keterampilan :
Melalui observasi kinerja / penampilan kelompok
Aspek Penilaian Skor Deskripsi

Diperoleh Rata-rata

A. Pengetahuan Jumlah skor


1. Jelaskan tentang kendali diri =
Adat sopan santun. Jumlah aspek
2. Jelaskan tentang sumbang duo
baleh
3. Tuliskan salah satu kebiasaan
sumbang yang sering terjadi di
masyarakat kita.
4. Tuliskan salah satu pepatah
adat yang kamu ketahui
tentang sumbang duo baleh.

Jumlah skor

B. Keterampilan Jumlah skor


1. Mampu mempresentasikan =
hasil observasi adat sopan Jumlah aspek
santun dan sumbang duo baleh
2. Bacalah teks laporan hasil
observasi adat sopan santun
dan sumbang duo baleh

Jumlah skor

C. Sikap Jumlah skor


1. Kerjasama =
2. Tanggung jawab Jumlah aspek
3. kreatif

G. Pengayaan dan Remedial


● Peserta didik yang masih belum memahami materi tentang kendali diri adat sopan
santun dan sumbang duo baleh maka diberikan pengulangan materi dengan cara
tutor sebaya
● Setelah selesai tutor sebaya diberikan kembali soal untuk siswa baik untuk siswa
yang remdial maupun siswa yang sudah tuntas
LAMPIRAN
A. Lembar Kerja Peserta Didik
LEMBAR KERJA SISWA

Diskusi Kelompok :
Kelompok :
Kelas :
Program Studi :
Nama Anggota Kelompok :
1. ……………….
2. ………………..
3. ………………..
4. …………………
5. …………………

Langkah-langkah Kegiatan
1. bentuklah kelompok yang terdiri dari 5 orang atau lebih
2. diskusikan bersama kelompok masing-masing beberapa pertanyaan dibawah ini
a. jelaskan adat sopan santun orang Minangkabau
b. jelaskan tata cara kesopanan orang Minangkabau saat mengangkat tangan
c. jelaskan syarat bersalaman dan cara bersalaman (kepada sesame besar, kepada
yang lebih tua/ dan kepada guru) menurut adat Minangkabau
3. diskusikan bersama kelompok masing-masing beberapa pertanyaan dibawah ini :
a. tentang pengertian sumbang duo baleh
b. Isi al-quran yang memiliki hubungan dengan sumbang duo baleh
c. Sumbang duo baleh dalam kehidupan sehari-hari
d. Contoh sumbang sumbang tagak
e. Contoh dari sumbang jalan
f. Contoh dari sumbang kurenah
g. Makna dari sumbang bagaua
h. Makna dari sumbang makan

B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


1) Adat Sopan Santun
b.dt Seri Maharaja 1992 menulis adat sopan santun orang Minang. Buku berjudul
kitab adat sopan santoen oerang Minangkabaoe yang diterbitkan Detrugkerij
“merapi” & Co Voor de Kock tersebut menjadi pedoman bagi orang Minang
dalam bertinkah laku. Berikut ini beberapa adat sopan santun orang Minangkabau.
❑ Adat bersalaman

● Bersalaman dengan sebelah tangan sambil menanyakan kabar

● Bersalam dengan sahabat karib tangan di guncang ke atas dan kebawah


berulang-ulang
● Bersalaman dengan anak-anak usap kepalanya

● Bersalaman dengan orang tua menggunakan kedua tangan atau sepuluh jari

● Adat bersalaman dengan guru bisa dilakukan dengan sebelah tangan san
membungkukkan badan dan mencium tangan serta membaca selawat nabi
❑ Adat mengangkat tangan
Adat minangkabau melarang mengangkat tangan dengan menggunakan
simbol berdoanya agama orang lain, seperti kedua telapak tangan di tempel
dan dibawa ke dada
❑ Adat masuk kedai
Bila orang minangkabau masuk ke dalam kedai ia menguncapkan salam
terlebih dahulu, kalau orang kedai orang minangkabau atau islam ia akan
menguncapkan “assalamualaikum”
❑ Adat masuk rumah
Jika bertamu maka ketuklah pintu lebih dahulu dan membaca
assalamualaikum dan panggil orang yang patut untuk membukakan pintu
❑ Adat berpisah dijalan

❑ Adat berjalan ditengah orang banyak

❑ Berjalan dengan istri atau kemenakan (ponakan) perempuan

❑ Adat ditempat rapat

❑ Adat dalam jamuan


❑ Adat bertandang

❑ Adat kepada ayah dan ibu

❑ Adat kepad guru

❑ Adat istri kepada suami dan suami kepada istri

❑ Adat kepada niniak mamak atau penghulu

❑ Adat duduk

❑ Adat makan bersama

❑ Adat masuk kamar mandi

❑ Adat tidur

❑ Adat pulang malam

❑ Adat mandi di sungai

❑ Adat berbicara

❑ Kemuliaan bagian tubuh


2) Sumbang Duo Baleh
Pengertian sumbang adalah konsep untuk parangai orang dalam bergaul yang berpotensi
mengiring orang berbuat salah, pengertian salah sendiri yaitu menurut adat Minangkabau
ialah pelanggaran yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar terhadap norma-norma
dan peraturan yang berlaku. Sumbang duo baleh terdiri atas 12 bagian yang mengatur
prilaku anak perempuan di Minangkabau namun sumbang duo baleh ini tidak hanya
untuk perempuan Minangkabau namun juga untuk laki-laki di Minangkabau.

Dasar hukum Sumbang duo baleh ini adalah Undang-Undang Adat Minangkabau
terdapat dalam Undang nan salapan pada ayat 2 disebutkan “ sumbang salah laku
parangai”. Sumbang merupakan aturan adat yang menuntun orang Minangkabau dalam
berintegrasi social,dengan kata lain,menuntun orang Minangkabau dalam pergaulan
supaya memiliki budi dan baso yang di dalamnya memiliki nilai-nilai raso jo pareso, raso
dibaok naik, pareso dibaok turun.Hal ini ini mengimplementasikan ajaran islam berupa
tuntunan agar memiliki akhlaqul karimah dalam kehidupan sehari-hari.
Sumbang adalah konsep untuk menyatakan parangai orang dalam bergaul yang
berpotensi menggiring orang berbuat salah. Salah adalah konsep untuk menyatakan
prilaku yang melanggar aturan adat atau syara’ ( islam ) secara sadar atau tidak sadar.

PENGELOMPOKAN SUMBANG

Secara umum,sumbang menurut Adat Minangkabau dikelompokkan atas 2 ( dua ) macam


kelompok,yaitu menurut umur dan kategori. Sumbang menurut umur yaitu anak – anak
yang masih bayi dibawah lima tahun ( balita ) ,sumbang tidak berlaku baginya,tetapi
berlaku bagi orang tuanya,karena memberikan didikan yang sumbang.

Kelompok kedua menurut kategori ,yang terdiri dari 12 macam kategori, yang disebut
Sumbang Duo Baleh.Pengelompokan ini didasarkan kepada jenis Tindakan atau prilaku
yaitu:
1. Sumbang Duduak
Sumbang Duduak/duduk ialah sumbang untuk anak laki-laki dan perempuan bila ia
duduk tidak sesuai dengan sopan santun menurut adat. Nilai dari sumbang duduk
yang dapat diambil adalah nilai estetika, menjaga aurat, menjaga sikap dan kesopanan
dan duduk tidak boleh sembarangan.
Petuah adat mengatakan: “Duduak padusi Minangkabau iyolah basimpuah. Ijan
sekali-kali duduak baselo cando laki-laki. Nan paling tacelak bana kalau
mengangkang, mancongkok atau sabalah lutuik batagakan sarupo dilapau.
Jikok awak laki-laki ijan duduk basimpuah lo bantuak anak padusi, duduklah
baselo tagakan pungguang supayo gagah nampaknyo” artinya “ Duduk
perempuan Minangkabau adalah duduk basimpuah, jangan sekali-kali duduk basila
seperti kaum laki-laki. Duduk yang paling jelek untuk kaum perempuan adalah kalau
mengankang, mencongkokng, atau sebelah lutuk di tagakan serupa orang duduk di
kedai, kalau laki-laki maka duduknya jangan basimpuah seperti duduk perempuan,
tapi duduklah dengan bersila tegakkan punggungnya.
Sumbang duduak terbagi atas tiga kondisi duduk
❑ cara duduk

❑ tempat yang diduduki

❑ dan situasi dimana duduk

2. Sumbang Tagak
Sumbang Tagak ialah sumbang untuk kaum perempuan ataupun bagi kaum laki-laki
Minangkabau jika berdiri tidak sesuai etika menurut Minangkabau. Petuah adat
mengatakan “ usah panagak di tantang pintu atau dijanjang turun naiak, usah
panagak tapi labuah kalau tak ado nan dinanti, sumbang tagak jo laki-laki,
apolai indak jo muhrim, konon pulo barundiang-rundiang sambia tagak” artinya
“ jangan berdiri dekat pintu atau jenjang turun naik. Jangan berdiri di tepi jalan kalau
tidak ada yang ditunggu, sumbang tagak bila perempuan berdiri dengan laki-laki
apalagi tidak dengan mahramnya. Termasuk berunding sambil berdiri”.
Nilai dari sumbang tagak adalah menjaga etika, memperhatikan penempatan diri,
untuk menghormati orang lain serta mempertahankan keanggunan.
Sumbang tagak dibagi atas dua hal yaitu berdiri karena keperluan dan berdiri
menurut tempat berdiri. Berdiri yang mengakibatkan sumpang jika dipandang oleh
orang lain ialah bediri dan berbuat sesuatu yang kelihatan oleh orang lain tidak bagus
menurut adat sopan santun

3. Sumbang Jalan
Sumbang bajalan adalah kejanggalan yang dilakukan oleh perempuan atau laki-laki
Minangkabau dimana ia berjalan tidak sesuai dengan etika adat. Sumbang bajalan
dapat dilihat dari cara berjalan, situasi, dan waktu bejalan dan kondisi berjalan.
Sumbang bagi perempuan bila berjalan dimalam hari seorang diri, keluar rumah bila
tidak ada penerangan/lampu/senter. Juga sumbang bagi perempuan berjalan dengan
laki-laki yang bukan mahramnya. Nilai yang terkandung dalam sumbang bajalan
adalah nilai etika dalam berjalan menjaga keamanan diri dan keanggunan
Pituah adat tentang sumbang bajalan :
“ Bajalan musti bakawan, paling kurang jo paja ketek, kalau padusi bajalan surang
saibaraik alang-alang lapeh, jatuah merek turun harago, rendah pandangan laki-laki.
Usah bajalan bagageh-gageh, malasau mandong kak-dongkak, co ayam gadihka
batulua, tapi bajalanlah siganjua lalai, pado tampuah suruik nan balabiah, alua
tataruang patah tigo, samuik tapijak indak mati, artinya lamah lambuik, gemulai tapi
tageh”
Barjalan seperti ini sesuai dengan perintah Allah dalam surat Lukman ayat 18

4. Sumbang Kato

Sumbang kato ialah sumbang jika laki-laki dan perempuan berkata tidak sesuai
dengan adat Minangkabau, seperti pepatah adat “Bajalan paliharo kaki, bicaro
paliharo lidah”. Agama Islampun melarang kita berkata yang tidak berguna atau
berkata-kata yang berlebihan. Dilarang juga tertawa berlebihan sampainampak karang
gigi. Begitu juga bagarah berlebihan seperti membuat lelucon yang menertawakan
wajah seseorang, jugadilarang, karena pada hakekatnya memperolok-olok ciptaan
Allah. Islam mengajarkan dalam Al Quran surat Al Hujurat ayat 11.
Nilai yang terkandung dalam sumbang kato ialah agar dapat berfikir dahulu sebelum
berbicara, menggunakan perasaan serta akal fikiran supaya tidak menguncapkan kata-
kata yang tidak pantas untuk di uncapkan agar bisa menjaga perasaan orang lain agar
tidak menimbulkan konflik antar sesame

5. Sumbang Caliak
Sumbang caliak adalah sumbang cara orang melihat sesuatu dengan cara yang kurang
baik atau berlebih, tidak sesuai dengan aturan adat Minangkabau. Nilai yang terdapat
dalam sumbang caliak adalah nilai etika untuk menghargai orang lain, dengan cara
tidak melihat berlebihan, baik dengan cara menatap lama, menatap menantang, serta
menatap dengan cara berulang-ulang.
6. Sumbang Makan

Sumbang makan yaitu makan yang tidak tertib atau tidak beradab menurut adat.
Makan tidak hanya sebatas memasukan makanan ke dalam mulut tapi ada adab dan
aturannya karena segala sesuatu yang kita makan bermanfaat bagi kesehatan jasmani
dan rohani

7. Sumbang Pakai
Sumbang pakai adalah sumbang bagi orang Minangkabau bila berpakaian tidak sesuai
denganaturan adat, baik dari segi kualitas maupun bentuknya. Perempuan menurut
agama dan adat hendaknya berpakaian dapat menutup aurat, sumbang bagi seorang
perempuan berdandan serupa laki-laki dan sangat sumbang bagi laki-laki
minangkabau jika berdandan menyerupai perempuan. Hal ini sesuai dengan firman
Allah Q.S Annur ayat 13.
Nilai dari sumbang pakaian adalah menutup aurat dengan cara tidak memperlihatkan
lekuk tubuh serta mempertahankan nilai-nilai etika, nilai estetika.

8. Sumbang Karajo
Menurut pepatah Minangkabau kriteria pekerjaan perempuan adalah yang ringan dan
mudah sedangkan pekerjaan yang berat menjadi pekerjaan tanggung jawab laki-laki.
Nialai dari sumbang karajo adalah untuk memilih pekerjaan yang sesuai dengan
fitrahnya sebagai seorang perempuan yang halus tidak melakukan pekerjaan yang
kasar dikarenakan keterbatasan fisikPekerjaan yang paling cocok untuk perempuan
adalah guru, bidan, perawat, kasir.

9. Sumbang Tanyo
Sumbangi bagi pemuda Minang jika menjawab tidak sesuai dengan etika adat. Nilai
yang terkandung dalam sumbang ini adalah berfikir sebelum berbicara dan memilih
tata cara bertanya yang tidak menyinggung perasaan orang lain dan mengacu pada
kemampuan komunikasi.
10. Sumbang jawek
Sumbang jawek artinya janggal dalam memberikan jawaban saat menjawab
pertanyaan orang lain. Sumbang jawek terjadi karena tidak pandai bersopan santun
dalam berkata-kata sehingga mengakibatkan orang yang mendengar menjadi tidak
senang, hal ini sesuai dengan pepatah Minangkabau yaitu “ Bakato paliharo lidah,
bajalan paliharo kaki”

11. Sumbang Bagau


Cara bergaul laki-laki dan perempuan sudah diatur oleh adat Minangkabau, sebab jika
salah bergaul maka akan janggal diliat orang. Perempuan Minangkabau harus bergaul
dengan sesama perempuan, sumbang jika duduk bersama laki-laki yang tidak
muhrim. Selain itu perempuan jika hendak pergi harus ditemani oleh mahramnya.
Nilai dari sumbang bagaua adalah untuk memilih pergaulan, pergaulan yang baik dan
pergaulan yang berdampak buruk bagi diri sendiri.

12. Sumbang kurenah


Sumbang Kurenah, secara bahasa kurenah artinya prilaku atau gelagat. Jadi sumbang
kurenah adalah tingkah laku atau penampilanseseorang yang dianggap janggal
dipandang oleh orang lain, atau menyebabkan orang lain tersinggung. Nilai yang
terkandung dalam sumbang kurenah adalah sebagai penuntun dan penata prilaku agar
sesuai dengan yang telah digariskan oleh norma adat.

C. Glosarium
Sumbang duo baleh
Adat sopan santun
D. Daftar Pustaka
Ratmil, Muhammad. 2022. Muatan lokal Keminangkabauan. Visigraf. Padang

Anda mungkin juga menyukai