Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 5

Nama Anggota :
1. Vegyta Irna Agustin (210321100002)
2. Okka Putra Pratama (210321100067)
3. Ainun Hidayat (210321100079)
4. Adimas Rizqi Satriatama (210321100092)
5. Crisda Novita Sari (210321100103)
6. Suaidiyah (210321100128)

Judul Faktor Yang Memengaruhi Keputusan Adopsi Petani Terhadap Kartu Tani
Di Eks-Karesidenan Surakarta
Penulis Agata Yuliana, Hendrik Johannes Nadapdap
Nama Jurnal Jurnal Pertanian Agros
Vol dan Hal Vol. 22 No.2, Hal 94 -104
Tahun 2020
Pendahuluan Pertanian adalah sebuah industri yang memainkan peran penting dalam
pemeliharaan Perekonomian Indonesia (Budi Setiawan & Dian Wisika
Prajanti, 2016). Sektor Pertanian tidak hanya membutuhkan hanya
menyediakan makanan untuk masyarakat juga untuk kepentingan umum.
Tujuan umum Pemerintah semakin baik produksi dan produktivitas
pertanian mencari melalui dorongan program pemasok pupuk bersubsidi
Petani (Pertanian 2017a). pupuk itu terkadang menerima subsidi dari
negara pupuk lainnya Urea, ZA, SP 36, NPK dan lain-lain. Kartu petani
adalah sebuah program diselenggarakan oleh pemerintah untuk
membantu Penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani. Bantuan negara
seringkali berbentuk: pupuk bersubsidi tidak disalurkan Petani bagus untuk
penampilan Kekurangan pupuk, harga berubah-ubah dan penggunaan
pupuk yang melebihi Dosis (Moko, K., Suwarto S., Utami, 2017), Selain itu,
Kementerian Pertanian percaya bahwa ada juga penggelapan atau
permainan pupuk dengan bantuan pihak tertentu Penanganan pupuk
bersubsidi. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu diketahui sampai
dimana tingkat adopsi petani terhadap kartu tani dan faktor apa saja yang
dapat memengaruhi adopsi petani terhadap kartu tani di eks-karisidenan
Surakarta. Sejalan dengan itu, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk
mengetahui bagaimana tingkat adopsi petani terhadap program kartu tani
di Eks-Karisidenan Surakarta dan untuk mengetahui faktor apa saja yang
dapat memengaruhi keputusan adopsi petani terhadap kartu tani.
Pemerintah menyediakan petani. Itu sebabnya pemerintah mulai
Mengambil inisiatif untuk memperkuat pengawasan Distribusi pupuk agar
bisa bekerja dioptimalkan dengan menawarkan program kartu Petani
Tujuan Mengetahui tingkat adopsi petani terhadap kartu tani, serta faktor apa
yang memengaruhi adopsi petani terhadap kartu tani.
Metode Penelitian ini dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan
Penelitian data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
Multistage Cluster Random Sampling (pengambilan sampel melalui dua
atau lebih tahapan). Metode ini digunakan karena adanya perluasan dalam
pengambilan sampel, penarikan sampel tidak dilakukan secara langsung
keelemennya tetapi harus di cluster terlebih dahulu sesuai kriteria yang
telah ditentukan. Penelitian ini mengolah data hasil penelitian
menggunakan software miscrosoft exel 2010 untuk input data, IBM SPSS
Statistics 25 untuk pengujian data. Untuk menentukan tingkat adopsi
dianalisis secara deskriptif sedangkan untuk mengetahui faktor yang
memengaruhi adopsi kartu tani dianalisis menggunakan Regresi Logistik.
Persamaan model regresi disusun sebagai berikut. :

Keterangan :
Yi = Keputusan Adopsi Kartu Tani
Y = 1, Jika peluang petani mengadopsi kartu tani
Y = 0, Jika peluang petani tidak mengadopsi kartu tani
β = Parameter peubah Xi
X1 = Usia (Tahun)
X2 = Pendidikan (Skor)
X3 = Luas Lahan (m2 )
X4 = Lama bertani (Tahun)
X5 = karakteristik inovasi (Skor)
X6 = Persepsi Petani (Skor) X7 = Peran Penyuluh (Skor)
Variabel pendidikan, karakteristik inovasi, persepsi petani dan peran
penyuluh diukur melalui jumlah skor pada indikator-indikator yang diteliti.
Hasil dan Hasil Pengujian Regresi Logistik, 2020
Pembahasan
(Jurnal)

 Hasil uji signifikasi dapat terlihat variabel bebas yang berpengaruh


nyata terhadap variabel tidak bebas pada taraf 5% adalah variabel
tingkat pendidikan (X2), karakteristik inovasi (X5) dan persepsi
petani (X6). Sedangkan variabel bebas yang tidak berpengaruh
nyata terhadap variabel bebas adalah usia (X1), luas lahan (X3),
pengalaman usahatani (X4) dan peran penyuluh (X7).
 Berdasarkan tabel statistik Uji Wald terdapat variabel usia (X1), luas
lahan (X3), pengalaman usahatani (X4), peran penyuluh (X7)
memiliki nilai W < nilai Chi-square tabel (3,841), sehingga H0
diterima atau dapat dikatakan variabel usia (X1), luas lahan (X3),
pengalaman usahatani (X4), peran penyuluh (X7) tidak berpengaruh
nyata terhadap adopsi petani melalui kartu tani. Sedangkan untuk
variabel tingkat pendidikan (X2), karakteristik inovasi (X5) dan
persepsi petani (X6) memiliki nilai W > Chi-square tabel (3,841),
sehingga terjadi penolakan H0, yang artinya variabel tingkat
pendidikan (X2), karakteristik inovasi (X5) dan persepsi petani (X6)
secara individu berpengaruh secara nyata terhadap adopsi petani
melalui kartu tani.
Uji Omnibus, 2020

 Hasil uji omnibus menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar


0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak, hai ini menunjukkan bahwa
penambahan variabel independen dapat memberikan pengaruh
nyata terhadap model atau dapat dikatakan model dinyatakan
sesuai
Uji Kelayakan Model.
Uji Hosmer and Lemeshow, 2020

 Dari tabel uji Hosmer and Lemeshow dapat diketahui bahwa nilai
yang diamati dan nilai yang diprediksi tidak memiliki perbedaan
yang ekstrim. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi logistic
pada penelitian ini dapat memprediksi nilai observasinya. Hasil dari
pengujian statistic menunjukkan probabilitas signifikan
menunjukkan angka 0,806. Nilai yang diperoleh lebih besar dari 0,05
maka H0 diterima. Hal ini dapat dikatakan bahwa model regresi
layak digunakan dalam analisis selanjutnya dengan tingkat
keyakinan 95 %, sehingga diyakini bahwa model regresi logistik yang
digunakan telah cukup mampu menjelaskan data karena tidak ada
perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan
klasifikasi yang diamati.
Interpretasi Hasil Regresi Logit
Interpretasi Nilai Koefisien (B)
 Usia
Setiap peningkatan satu satuan dalam skor usia maka akan
menununkan kemungkinan log adopsi kartu tani sebesar 0,115 %.,
cateris paribus
 Pendidikan
Setiap peningkatan satu satuan skor pendidikan maka akan
meningkatkan kemungkinan log adopsi kartu tani sebesar 1,425%.
Cateris paribus
 Luas Lahan
Setiap peningkatan satu satuan skor Luas lahan maka akan
meningkatkan kemungkinan log adopsi kartu tani sebesar 0%.
Cateris paribus
 Pengalaman usahatani
Setiap peningkatan satu satuan skor pengalaman usahatani maka
akan meningkatkan kemungkinan log adopsi kartu tani sebesar
0,067%. Cateris paribus
 Kararkteristik inovasi
Setiap peningkatan satu satuan skor karakteristik inovasi maka
akan meningkatkan kemungkinan log adopsi kartu tani sebesar
0,556%. Cateris paribus
 Persepsi petani
Setiap peningkatan satu satuan skor Persepsi petani maka akan
meningkatkan kemungkinan log adopsi kartu tani sebesar 0,398%.
Cateris paribus
 Peran penyuluh
Setiap peningkatan satu satuan dalam skor peran penyuluh maka
akan menununkan kemungkinan log adopsi kartu tani sebesar
0,467%., cateris paribus
Interpretasi Nilai Wald
 Usia
Diperoleh wald sebesar 1,765 < 3,841 (nilai Chi-square tabel).
Artinya variabel usia tidak berpengaruh nyata terhadap adopsi
petani melalui kartu tani
 Pendidikan
Diperoleh wald sebesar 3,888 > 3,841 (nilai Chi-square tabel Artinya
variabel Pendidikan berpengaruh nyata terhadap adopsi petani
melalui kartu tani
 Luas lahan
Diperoleh wald sebesar 0,342 < 3,841 (nilai Chi-square tabel).
Artinya variabel luas lahan tidak berpengaruh nyata terhadap adopsi
petani melalui kartu tani
 Pengalaman Usaha tani
Diperoleh wald sebesar 0,447 < 3,841 (nilai Chi-square tabel).
Artinya variabel pengalaman usaha tani tidak berpengaruh nyata
terhadap adopsi petani melalui kartu tani
 Karakteristik inovasi
Diperoleh wald sebesar 6,976 > 3,841 (nilai Chi-square tabel).
Artinya variabel karakteristik inovasi berpengaruh nyata terhadap
adopsi petani melalui kartu tani
 Persepsi petani
Diperoleh wald sebesar 4,298 > 3,841 (nilai Chi-square tabel).
Artinya variabel u berpengaruh nyata terhadap adopsi petani melalui
kartu tani
 Peran penyuluh
Diperoleh wald sebesar 0,488 < 3,841 (nilai Chi-square tabel). (sig.
0,485). Artinya variabel peran penyuluh berpengaruh nyata terhadap
adopsi petani melalui kartu tani
Interpretasi Nilai Signifikansi
 Usia
(sig. 0,184). Nilai signifikansi 0,184 lebih besar dari tingkat
signifikansi sebesar 0,05 (5%). Maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis di tolak yaitu variabel usia tidak berpengaruh signifikan
terhadap adopsi kartu tani
 Pendidikan
(sig. 0,049). Nilai signifikansi 0,049 lebih kecil dari tingkat
signifikansi sebesar 0,05 (5%). Maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis di terima yaitu variabel pendidikan berpengaruh signifikan
terhadap adopsi kartu tani
 Luas lahan
(sig. 0,559). Nilai signifikansi 0,559 lebih besar dari tingkat
signifikansi sebesar 0,05 (5%). Maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis di tolak yaitu variabel Luas lahan tidak berpengaruh
signifikan terhadap adopsi kartu tani
 Pengalaman Usaha tani
(sig. 0,504). Nilai signifikansi 0,504 lebih besar dari tingkat
signifikansi sebesar 0,05 (5%). Maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis di tolak yaitu variabel pengalaman usaha tani tidak
berpengaruh signifikan terhadap adopsi kartu tani
 Karakteristik inovasi
(sig. 0,008). Nilai signifikansi 0,008 lebih kecil dari tingkat
signifikansi sebesar 0,05 (5%). Maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis di terima yaitu variabel karakteristik inovasi berpengaruh
signifikan terhadap adopsi kartu tani
 Persepsi petani
(sig. 0,038). Nilai signifikansi 0,038 lebih kecil dari tingkat
signifikansi sebesar 0,05 (5%). Maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis di terima yaitu variabel persepsi petani berpengaruh
signifikan terhadap adopsi kartu tani
 Peran penyuluh
(sig. 0,485). Nilai signifikansi 0,485 lebih besar dari tingkat
signifikansi sebesar 0,05 (5%). Maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis di tolak yaitu variabel peran penyuluh tidak berpengaruh
signifikan terhadap adopsi kartu tani
Interpretasi Nilai Olds Ratio
 Usia
Setiap peningkatan satu satuan dalam skor usia maka akan
menununkan kemungkinan adopsi kartu tani sebesar 0,892 kali,
cateris paribus
 Pendidikan
Setiap peningkatan satu satuan skor pendidikan maka akan
meningkatkan kemungkinan adopsi kartu tani sebesar 4,157 kali.
Cateris paribus
 Luas Lahan
Setiap peningkatan satu satuan skor Luas lahan maka akan
meningkatkan kemungkinan adopsi kartu tani sebesar 1,000 kali.
Cateris paribus
 Pengalaman usahatani
Setiap peningkatan satu satuan skor pengalaman usahatani maka
akan meningkatkan kemungkinan adopsi kartu tani sebesar 1,069
kali. Cateris paribus
 Kararkteristik inovasi
Setiap peningkatan satu satuan skor karakteristik inovasi maka
akan meningkatkan kemungkinan adopsi kartu tani sebesar 1,744
kali. Cateris paribus
 Persepsi petani
Setiap peningkatan satu satuan skor Persepsi petani maka akan
meningkatkan kemungkinan adopsi kartu tani sebesar 1,489 kali.
Cateris paribus
 Peran penyuluh
Setiap peningkatan satu satuan dalam skor peran penyuluh maka
akan menununkan kemungkinan adopsi kartu tani sebesar 0,627
kali cateris paribus
Kesimpulan Jika dilihat dari Hasil dan Pembahasan maka dapat disimpulkan
Berdasarkan uji secara individu (partial test uji W) diperoleh data variabel
usia (X1), luas lahan (X3), pengalaman usahatani (X4), peran penyuluh
(X7) tidak berpengaruh nyata terhadap adopsi petani melalui kartu tani.
variabel tingkat pendidikan (X2), karakteristik inovasi (X5) dan persepsi
petani (X6) secara individu berpengaruh secara nyata terhadap adopsi
petani melalui kartu tani. Sedangkan Berdasarkan uji kelayakan model
Hosmer lemeshow test diperoleh data sebagai berikut usia tidak memiliki
peluang yang signifikan pada adopsi petani terhadap kartu tani, tingkat
pendidikan memiliki peluang yang signifikan pada adopsi petani terhadap
kartu tani, luas lahan tidak memiliki peluang yang signifikan pada adopsi
petani terhadap kartu tani, pengalaman bertani tidak memiliki peluang yang
signifikan pada adopsi petani terhadap kartu tani, karakteristik inovasi
memiliki peluang yang signifikan pada adopsi petani terhadap kartu tani,
persepsi petani memiliki peluang yang signifikan pada adopsi petani
terhadap kartu tani, peran penyuluh tidak memiliki peluang yang signifikan
pada adopsi petani terhadap kartu tani.
Kekurangan Didalam tabel terdapat singkatan - singkatan yang tidak ada penjelasan
serta terdapat juga rumus yang tidak ada penjelasan sehingga pembaca
akan mengalami kesulitan dalam memahaminya.
Kelebihan Penjelasan yang disajikan sudah sangat jelas dan pada bagian analisis
data dan perhitungannya didalam artikel tersebut hasilnya sudah jelas dan
runtut, juga dilengkapi dengan rumus sehingga mudah di mengerti, dan
metode penelitian pun disajikan dengan detail dan runtut

Anda mungkin juga menyukai