Oleh:
H351160561
1.2 Tujuan
Tujuan critical review ini adalah
1. Mengetahui dan memahami isi jurnal
2. Menganalisis metode binary logistic regression.
Sampel
Sampel diambil dengan cara snowball sampling, teknik ini dilakukan
peneliti dengan menanyakan setiap partisiapan yang diinterview nama partisipan
lain yang potensial. Sampel terdiri dari 115 peternak skala kecil dari ketiga kota
tersebut. Peternak yang terpilih didasarkan atas kepemilikan ternak antar 3-20
ekor. Jumlah sampel mewakili 5% dari total peternak di lokasi studi.
Dari 115 peternak, dibagi menjadi 3 kategori kekayaan yaitu tinggi,
sedang, dan rendah. Sehingga digunakan one way analysis of variance untuk
mengidentifikasi perbedaan dalam sosialekonomi dan karakteristik usaha
peternakan dintara ketiga status kekayaan. Selain itu digunakan juga Spearman
rank order correlation untuk mengidentifikasi hubungan status kekayaan petani
dengan sosialekonomi dan variabel usaha ternak. Kruskal-Wallis Test digunakan
untuk mengidentifikasi perbedaan diantara ketiga status sosial terhadap persepsi
pentingya masing-masing teknologi. Dan juga diguakan Mann-Whitney U Test
digunakan ketika ditemukan perbedaan antara tiga status kekayaan.
Metode Penelitian
Untuk memastikan pentingnya teknologi ini bagi peternak, digunakan
skala likert untuk mengukur pentingnya tiap teknologi bagi peternak. Kategori
respon dalam skala likert adalah (1) tidak penting sampai (5) sangat penting.
Dalam penelitian ini menggunakan model logit karena variabel respon
bersifat biner atau dikotomus, yaitu mengadopsi atau tidak mengadopsi tanaman
hijauan dan teknologi. Model yang digunakan adalah
P (Y) = β0 + β1X1 + β2X2+, . . . ,+βnXn ,
Dalam model, adopsi masing-masing teknologi dianggap variabel biner.
Y=0 artinya tidak ada adopsi teknologi dan Y=1 ada adopsi teknologi. 14 variabel
penjelas dipilih, 7 variabel sosialekonomi (umur peternak, pendidikan peternak,
pengalaman peternak, jumlah keluarga peternak, jumlah pekerja, sumber utama
pendapatan, dan setatus kekayaan) dan 7 variabel usahatani (Jumlah sapi, jumlah
sapi dalam masa produksi, total hasil susu per kawanan per tahun, managemen
kawanan, jumlah hektar, jumlah teknologi digunakan di usahatani dan
penggunaan konsentrat komersial. Dalam penelitian ini teknologi yang diadopsi
terdiri dari 11 teknologi yang ditawarkan yaitu 5 teknologi tanaman atau hijauan
dan 6 teknologi ternak. Sehingga penelitian ini cukup kompleks dan perlu analisis
satu persatu.
Dalam menilai parameternya digunakan maximum Likelihood. Pada
dasarnya metode maximum likelihood ini memberikan nilai taksiran parameter
dengan memaksimalkan fungsi likelihood. Untuk mengeliminasi variabel-variabel
yang sedikit berkontribusi untuk memprediksi kemampuan model, analisis tahap
mundur menggunakan metode rasio likelihood dilakukan.
Unutk melihat signifikansi dari variabel yang ada dalam model digunakan
uji hipotesis statistic untuk menentukan apakah variabel predictor dalam model
signifikan atau berpengaruh secara nyata terhadap variabel respon. Pengujian
signifikansi parameter yang dilakukan adalah
- Uji parsial
Dalam penelitian ini diuji secara parsial apakah masing-masing variabel
independen memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan peternak untuk
mengadopsi atau menolak teknologi. Hal ini bisa dilihat dari nilai Exp b pada
tabel yang disediakan pada jurnal.
Hasil dari regresi logistic menunjukkan bahwa 7 dari 14 variabel yang
dianalisis menunjukkan hubungan signifkan antara adopsi tanaman atau hijauan
dengan variabel umur peternak, pendidikan peternak, pengalaman peternak, status
kekayaan peternak, jumlah ternak, jumlah total hectar atau jumlah teknologi yang
digunakan diusahan tani. Jumlah teknologi yang digunakan di lahan menunjukkan
hubungan yang signifikan (<0.001) dengan adopsi teknologi tanaman atau
hijauan.
9 dari 14 variabel yang dianalisis menunjukkan hubungan signifikan
(p<0,05) dengan adopsi teknologi peternakan yaitu 4 variabel sosialekonomi
(umur peternak, pendidikan peternak, pengalaman peternak, dan sumber
pendapatan utama (produksi susu) dan 5 variabel usahatani (jumlah ternak,
jumlah sapi dalam masa produksi, jumlah total susu yang dihasilkan per ternak
per tahun, jumlah praktek manajemen dan jumlah teknologi yang digunakan).
Oleh karena itu, adopsi teknologi ternak lebih berhubungan dengan karakteristik
usahatani.
6 teknologi ternak berhubungna dengan variabel yang berbeda, adopsi de-
worming, AI dan hammer mills berhubungan dengan variabel jumlah teknlogi
yang digunakan peternak, sumber utama dari pendapatan (produksi susu) juga
penting dalam adopsi de-worming karena kedua variabel ini menunjukkan nilai
exp b tertenggi. AI dan variabel pendidikan peternak juga penting. Sehubungan
dengan adopsi recording data, vaksin dan mesin susu, variabel yang
mempengaruhi adopsi dengan exp b tertinggi adalah jumlah ternak, pengalaman
peternak, dan jumlah sapi dalam dalam masa produksi.
- Hosme and Lemeshow’s GoF
Uji ini dilakukan untuk menguji hipotesis. Jika sig<0,05 maka Ho tolak
yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya.
Jika sig> 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak ada perbedaan antara model
dengan nilai observasinya.
Dari hasil analisis diperoleh nilai hosmer dan lemeshow dari teknologi
adopsi tanaman dan hijauan dan teknologi ternak diperoleh >0,05 artinya semua
model fit dengan data.
- Cox n Snell’s R Square adalah ukuran pengaruh bersama.
Dari hasil analisis didapat nilai cox and snell dari masing-masing model.
Untuk adopsi tanaman dan pakan hijau ada 5 model, teknologi ternak ada 6
model.
- Negalgarke R Square digunakan untuk menyimpulkan kemampuan
variabel bebas dalam menjelaskan model. Negalgarke R-square ini mirip dengan
koefisien determinasi pada regeresi linier. Namun perlu diingat, nilai ini hanya
karena pada regresi logistic koefisien determinasi tidak dapat dihitung seperti
regresi linear. Dalam penelitian ini, juga terdapat nilai nagelkerke R square dari
masing-masing model namun negelkerke R square dari tiap model cukup rendah
yaitu rata-rata dibawah 60%.
Dalam pembahasan hasilnya, penulis tidak membahas secara detai
mengenai goodness of fit karena dalam model bervariabel dependen yang biner
goodness of fit adalah nomor dua terpenting. Yang paling penting adalah nilai
koefisien variabel independen bersifat positif atau negative, dan signifikansi
nilainya secara statistic atau praktik.
Kelebihan
- Penelitian ini menganalisis satu persatu dari variabel sehingga diperoleh
gambaran dari sampel seperti rata-rata umur, pendidikan, dan variabel
lainnya. Sehingga dapat disimpulkan dengan mudah gambaran mengenai
karakteristik peternak skala kecil di meksiko.
- Sebelum dilakukan analisis tingkat adopsi peternak, penelitian ini melihat
tingkat pentingnya teknologi tanaman atau hijauan dan juga teknologi ternak
sehingga bisa dilihat tanaman atau hijauan dan teknologi mana yang
memiliki tingkat kepentingan yang paling tinggi.
- Penelitian ini juga menggambarkan secara jelas frekuensi petani dalam
mengadopsi dan juga promotor mana yang lebih dominan dalam
menentukan keputusan para peternak memutuskan mengadopsi tanaman dan
hijauan serta teknologi. Hal ini memberikan gambaran yang cukup jelas
sebagai sumber informasi untuk menentukan teknologi yang diperlukan dan
strategi sosialisasi melalui promotor yang paling berpengaruh.
- Diketahui proporsi jumlah peternak berdasarkan status kekayaannya. Secara
statistic sosial ekonomi dan karakteristik usaha peternakan berbeda antara
ketiga kekayaan tersebut. Dimana status kekayaan tinggi memiliki lahan
yang lebih luas.
- Hasil penelitian ini telah mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam
penelitian ini yaitu untuk melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
adopsi peternak skala kecil terhadap tanaman dan hijauan serta teknologi
ternak. Penelitian ini cukup kompleks karena melibatkan banyak variabel
yang terdiri dari 14 variabel penjelas yaitu 7 variabel sosial ekonomi (umur
peternak, pendidikan peternak, pengalaman peternak, jumlah keluarga,
jumlah pekerja, sumber utama pendapatan, dan status kekayaan) dan 7
variabel usahatani (Jumlah ternak, jumlah sapi yang berproduksi, total
produksi susu per ternak per tahun, manajemen ternak, luasan lahan, jumlah
teknologi yang digunakan dan penggunaan pakan buatan).
- Mengeliminasi variabel yang memiliki kontribusi rendah untuk
memprediksi model dengan menggunakan analisis metode rasio likelihood.
- Penelitian ini cukup lengkap dalam menganalisis satu persatu dan
menjelaskannya dalam data-data statistic.
- Pembahasan disajikan secara detail dan menyeluruh sehingga mudah
dipahami oleh pembaca.
- Gagasan yang diajukan logis dan teratur
Kekurangan
- Tidak memasukkan nilai 2LogL untuk melihat model fit tanpa
mengikutsertakan variabel hanya berupa konstanta
- Tidak menggunakan uji statistic LogL untuk menentukan apakah jika
variabel bebas dimasukkan dalam model dapat secara signifikan
mempengaruhi model.
- Tidak menjelaskan mengenai nilai Cox n Snell’s R squar, Nagelkerke R
square, dan Hosmer and Lemeshow’s GoF. Dalam penelitian ini hanya
dilampirkan saja nilai dari masing-masing uji tersebut.
- Tidak melampirkan nilai signifikansi dari masing-masing variabel
independen pada tabel, hanya penjelasan singkat saja sehingga tidak bisa
dicek apakah hasil dari analisis memang signifikan atau tidak.
- Tidak melakukan classification plot untuk melihat seberapa banyak model
memprediksi dengan benar.
- Tidak menyebutkan aplikasi apa yang digunakan selama pengolahan data.