QeUUAP73E6R6rJ4HL7Qg9ESY Word1
QeUUAP73E6R6rJ4HL7Qg9ESY Word1
STUDI KASUS
ASUHAN KEBIDANAN POSTPARTUM SC PADA NY.X
DENGAN PRE EKLAMSIA BERAT
DI RSUD SUMBAWA
TAHUN 2022
Disusun Oleh:
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
i
PENGESAHAN
Mengesahkan :
Tim Penguji
Ketua Penguji
Suwanti,SST.,M. Kes
NIP. 197805122002122002
Penguji I
DR. Sudarmi, SST. M.Biomed
NIP.198012282001122001
Penguji II
St. Halimatusyaadiah.,SST.M.Kes
NIP. 19800532001122003
Tanggal Lulus:
ii
KATA PENGANTAR
Mataram.
memberikan bimbingan.
4. Ni Nengah Arini Murni, SST., M.Kes, selaku Ketua Program Studi D III
iii
6. Bapak/Ibu dosen Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes
kepada penulis.
9. Seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
membangun agar Laporan Tugas Akhir ini menjadi lebih baik lagi dan
semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN..............................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4
D. Mamfaat 5
A. Tinjauan Teori 9
1. Preeklamsia Berat 9
a. Pengertian PEB 9
b. Etiologi 10
d. Komplikasi 12
e. Parofisioligi 13
v
f. Penatalaksanaan 14
2. Masa Nifas 15
A. Rancangan 37
D. Jenis Data 38
F. Analisa Data 39
G. Etika Penelitian 40
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Rencana Kunjungan
2. Informed Consent
3. Format Pengkajian
4. Satuan Penyluhan
5. Standar Oprasional Prosedur
ix
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
suatu kondisi kehamilan dan persalinan yang aman, serta ibu dan
2017)
Indonesia secara umum terjadi penurunan dari 390 menjadi 305 per
kelahiran hidup dan infeksi 5,88% (17,09 per 100,000 kelahiran hidup)
adalah 122 kasus. Angka Kematian Ibu disebabkan oleh pre aklamsia
pembengkakan wajah dan anggota badan, nyeri ulu hati, mual muntah,
2009, h.543)
Ringer Laktat selama 6 jam 28 tpm sampai 24 jam post partum atau
134 kasus pada tahun 2021. Oleh karna itu peneliti tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Mampu melaksanakan :
SOAP
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
b. Untuk Peneliti
2. Manfaat Praktis
a. Praktis/Aplikastif; antaralain:
1. Institusi
2. Profesi
3. Peneliti
Preeklamsia Berat”.
Analisis data
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Preekmasia Berat
Muzalfah.,2018)
2014)
darah otak bisa pecah, terjadi odema paru paru yang memicu
(Anggraini,2010)
b. Etiologi
yang :
1) Primigravida
2) Hiperplasentosis
hydrops fetalis.
diabetes mellitus.
keluarganya.
a) Hipertensi
12
b) Odema
istirahat.
c) Proteinuria
Preeklamsia,
yaitu :
c) Gangguan penglihatan
dilihatdengan oftalmoskop.
d. Komplikasi
1) Eklamsia
2) Solusio Plasenta
platelet count)
e. Patofisiologi
dengan retensi garam dan air, jika semua arteriola dalam tubuh
f. Penatalaksanaan
UMUM DAERAH
NO. Dokumen NO. Revisi Halaman
14/040/05 A 1/1
OPRASIONAL
20 Desember DIREKTUR RSUD SUMBAWA
2014
dr. SILVI
NIP.197610222003122007
PENGERTIAN Kegawat daruratan pada kehamilan/persalinan yang
MgsO4
2. Arloji
3. Refleks hammer
4. Fundus cope
5. Standar infuse RL
8. Gaas steril
9. Spuit 10 cc
16
12. aquadest
penderita
3. Pasang infus RL
30tts/mnt (6 jam)
a. TD
dokter selanjutnya
penanganan selanjutnya
e. Cuci tangan
f. Lakukan dokumentasi
17
2. Dr. OBGYN
3. Bidan
pasca persalinan.
pasca persalinan.
terpenuhi :
rendah
2. Masa Nifas
yang berasal dari Bahasa latin yaitu kata “puer” yang artinya
maupun psikologis
maupun bayi.
jam. Pada masa mini sering terjadi maslah, oleh karna itu
suhu.
minggu.
20
mnggu)
Kurnia., 2014).
hipotermi.
dalamkeadaan setabil.
21
istirahat.
tanda-tanda penyulit.
istirahat.
tanda-tanda penyulit.
22
yang dialaminya.
masa diantaranya :
23
1) Masa Talking in
Terjadi 1-3 hari pasca persalinan, pada masa ini ibu bersikap
badannya.
3) Masa Letting go
Badriah, 2013).
yang meliputi :
Kebidanan
d. STANDAT IV : Implementasi
e. STANDAT V : Evaluasi
24
klien.
pendidikan, pekerjaan,alamat).
2012).
2012)
2012)
(Ambarwati., 2012)
(Saifudin., 2012)
a. Pemeriksaan umum
2) Kesadaran : Compasmentis
3) Emosi : stabil
24x/mn
b. Pemeriksaan fisik
1) Rambut
29
2012).
2) Muka
(Manuba.,2017).
3) Mata
(Saifudin.,2015)
4) Hidung
5) Mulut
tidak. (Sulistyawati.,2012).
6) Telinga
7) Leher
30
(Rukiah dkk.,2013).
8) Payudara
9) Abdomen
dan wulandari.,2013).
10) Genetalia
albus. (Prawirohardjo.,2012).
11) Anus
12) Ekstremitas
c. Pemerikaan penunjang
albumin)
oprasi
oprasi
bersiap-siap terhadap
(Manuba.,2016).
Menyeluruh
(Purwandari.,2007).
saat ini.
berjalan.
intruksi dokter
36
RL, blood set, abocat 18, kapas alcohol, plester, gaas steril,
penderita
3) Pasang infus RL
(6jam)
(1) TD
hyper refleksia
(4) Djj ː < 100 x/mnt, > 160 x/mnt segera kolaborasi
dengan dokter
selanjutnya
37
partum
C. Kerangka berfikir
Masa nifas
Preeklamsi Berat
BAB III
A. Rancangan
1. Lokasi
RSUD Sumbawa
2. Waktu
D. Jenis Data
1. Data Primer
a) informed consent.
2. Data Sekunder
dari
a) Rekam medis
Sumbawa
Pemeriksaan penunjang
a. Observasi :
b. Wawancara :
F. Analisis Data
1. Pengolahan data
2. Analisi data
G. Etika Penelitian
bertentangan dengan etika. Tujuan harus etis dalam arti hak pasien
menyusun LTA.
sebagai berikut:
- hak tersebut.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
BAB IV
A. Hasil
ruang operasi, gizi, ruang rekam medik, medical check up, bidan
syaraf, dan penyakit kulit dan kelamin. Rawat Inap pasien seperti
bag, ceftriaxone, pos sempel tempat urine, protein tes, leaflet, buku
2. Gambaran subjek
Responden dalam studi kasus ini adalah Ny. J umur tahun 45 Tahun
200/150 mmhg menjadi 110/70 mmhg. nadi Ibu normal yaitu 80x/menit
sampai 100x/ menit, serta Ibu tidak pernah mengalami demam dengan
suhu ibu di antara 36,5⁰C, frekuensi napas Ibu teratur dari 18x/menit
sampai 20x/menit.
2022 pukul 20:00 WITA, kunjungan kedua pada hari jumat tanggal 12
2022 pukul 09.00 WITA, kunjngan ketiga pada hari jumat tanggal 12
Agustus 2022 pukul 21.00 WITA, kunjungan keempat pada hari sabtu
Pemberian obat oral berupa asam mefenamat 500 mg 3x1, chana 500
3. Tinjauan Kasus
NO.RM : 189264
1. Identitas klien
Umur : 45 Th Umur : 28 Th
2. Keluhan utama
cukup bulan, Tensi tinggi sejak hamil anak ke-2, HPHT :7-011-2021
4/5 bagian sudah masuk PAP, letkep, VT 3cm, portio lunak, ketuban
pukul 12.00 Wita, di dalam ruang IBS tindakan yang dilakukan mulai
12.50 Wita, bayi lahir pukul 12.40 Wita jenis kelamin laki-laki dengan
49
berat badan 2650 gram, panjang 49 cm, A-S : 7-8. pasien pindah ke
ruang nifas pada pukul 13.00 Wita tanggal 11-08-2022 dengan PEB,
4. Tanda Bahaya
b. Hipertensi : Ada
b. Hipertensi : Ada
b. Hipertensi : Ada
8. Riwayat Perkawinan
a. Nikah : 2 kali
d. Lama pernikahaan : 4 Th
9. Riwayat Obstetri
a. Riwayat menstruasi
1) Menarche : 14 Tahun
2) Siklus : 28 hari
3) Lama : 7 hari
5) Bau : Khas
6) Warna : Merah
7) Konsistensi : Cair
4) Jenis persalinan : SC
5) Keadaan bayi
b) Panjang Badan : 49 cm
d) Hidup/Mati : hidup
c. Kebutuhan nutrisi/diet
IMD : Tidak dilakukan, karna bayi langsung dibawa keruang NICU untuk
di observasi.
13. Istirahat
b. Intenstas : Sedang
1) Mobilisasi dini
post partum
partum
partum
a. Mandi : Belum
17. Psikolog
keselamatan dirinya
kelahiran bayinya
b. Lama perkawinan : 4 Th
MOW
Emosi : Stabil
Kesadaran : Compasmentis
2. Tanda-tanda vital
d. pernapasan : 20 x/mnt
3. Antropometri
b. BB sebelum hamil : 62 kg
c. BB sekarang : 75,5 kg
d. Kenaikan BB : 13,5 kg
e. IMT : 24,8
f. Lila : 29 cm
4. Pemeriksaan fisik
kosong
kuku tidak pucat, ada odema, tidak ada varises, dan reflek
patella +/+
a . Darah
1) HB : 11,1 gr%
5) HBsAg : Negatif
b.Urine
2) Reduksi : Negatif
1) rapid tes :
C. ANAISA (A)
preeklampsia berat
cairan MgSO4
Pemberian MgSO4
D. PENATAAKSANAAN (P)
S : 36,7⁰C
dan berjalan
a. Nutrisi
b. Eliminasi
sebagai berikut :
21.00 Wita
Wita
Agustus 2022
Kunjungan II
S: Subyektif
500 ml.
O: Obyektif
1. Pemeriksaan umum
b. Kesadaran : Compasmentis
c. Emosi : Stabil
2. Tanda-tanda Vital
c. Pernafasan : 20X/menit
d. Nadi : 81X/menit
e. Suhu : 36,60C
3. Pemeriksaan fisik
b. Mulut dan gigi : Bibir lembab, tidak ada lesi/luka, dan caries
gigi
kolostrum
Labia mayor dan minor tidak ada luka/lesi, lochea rubra, perineum
ekstremiras bawah
A : Analisa
1. Interpretasi Data
61
preeklamsia berat
dokter.
nyeri perut pada luka operasi merupakan hal yang normal dialami ibu
post SC, hal ini dikarenakan terdapat luka bekas operasi yang
(2014) :
yogurt, susu.
bandeng presto. 2.
diberikan.
Kunjungan Ill
S: Subyektif
O: Obyekif
1. Pemeriksaan umum
b. Kesadaran : Compasmentis
c. Emosi : Stabil
2. Tanda-tanda Vital
b. Pernafasan : 20X/menit
c. Nadi : 80X/menit
d. Suhu : 36,70C
3. Pemeriksaan fisik
b. Mulut dan gigi : Bibir lembab, tidak ada lesi/luka, dan caries
gigi
65
kolostrum
Labia mayor dan minor tidak ada luka/lesi, lochea rubra, perineum
ekstremiras bawah
A : Analisa
1. Interpretasi Data
preeklamsia berat
dokter.
66
2. UP DC (Dower Catether)
Dengan cara : saat tidur posisi kaki ibu lebih tinggi dari pada
berjalan-jalan.
selanjutnya, yaitu :
wita
Kunjungan IV
S: Subyektif
pakaiannya.
O: Obyekif
1. Pemeriksaan umum
b. Kesadaran : Compasmentis
c. Emosi : Stabil
2. Tanda-tanda Vital
f. Pernafasan : 20X/menit
g. Nadi : 80X/menit
h. Suhu : 36,60C
69
3. Pemeriksaan fisik
h. Mulut dan gigi : Bibir lembab, tidak ada lesi/luka, dan caries
gigi
kolostrum
Labia mayor dan minor tidak ada luka/lesi, lochea rubra, perineum
ekstremiras bawah
4. Pemeriksaan penunjang
b. Reduks : Negatif
A : Analisa
1. Interpretasi Data
Post Partum
SAP terlampir
b. Rawat luka : luka jahitan masih basah, tidak ada tanda infeksi
uteri baik
mg 1x1.
untuk pulang.
4. KIE Pulang
cukup
A. Pembahasan
berikut :
ml.
pada luka operasi dan Ibu merasakan tanda bahaya seperti penglihatan
dan kabur dll. Pada saat pemeriksaan fisik, ditemukan odema pada
didapatkan tekanan darah syistole yakni 200 dan siastole 150 mmHg. Dan
mmHg atau lebih disertai protein urine dan edema pada kehamilan 20
minggu atau lebih. Menurut chuningham 2016 dan Damayanti 2017, tanda
160 mmHg dan diastole 110 mmHg pada dua kali pemeriksaan berjarak
jaringan tubuh dan biasanya diketahui dari kenaikan berat badan serta
terdapat protein urine 5 g/L dalam 24 jam atau >+- protein urin diptick.
pre eklampsia dalam kehamilan titik hasil penelitian ini sejalan dengan
eklampsia berat pada ibu bersalin. Menurut Sudarman dkk, salah satu
pada organ-organ tubuh. Kehamilan itu sendiri membuat berat badan naik
Wagey, 2021) Hal ini sesuai dengan teori bahwa salah satu penyebab
ulu hati, gangguan penglihatan pada kaki, jari-jari tangan, dan muka.
tekanan darah >160 mmHg dan tekanan darah diastolik >110 mmHg
atau nulipara umur belasan tahun (umur muda kurang dari 20 tahun) lebih
beresiko menderita preeklamsia/eklampsia.
Menurut Raharja (2012), menyebutkan usia >20 tahun beresiko 1,6 kali
lebih tinggi terjadi kematian dikarenakan preeklamsia, usia >35 tahun
mempunyai risiko 1,2 kali dan untuk usia 20-35 tahun mempunyai risiko
jerjadinya kematian karena preeklamsia adalah 0,87 kali. Menurut Alkaff,
dkk (2008) menyebutkan dari 6726 persalinan didapatkan kasus
preeklamsia sebanyak 926 kasus (13,77%). Usia Ibu risiko tinggi (<20
tahun dan >35 tahun) meningkatkan risiko dibandingkan dengan usia 20-
35 tahun.
(2019) :
B. Keterbatasan
rumah sakit sehingga keluarga setuju dan percaya dengan asuhan yang
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
85
umum Ibu serta mengobservasi TTV pada ibu, maka peneliti menarik
preeklamsia berat
sebagai berikut :
a. Kunjungan 1
PostPartum
a. Kunjungan ll
1) Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
2) Meminta ibu untuk mengonsumsi makanan yang dapat
menurunkan tekanan darah
3) Meminta keluarga untuk tetap menjaga emosi ibu agar
tekanan darahnya tetap stabil
4) Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang selanjutnya 12 jam
kmudian, yaitu tanggal 12 Agustus 2022 pukul 21.30 WITA
b. Kunjungan lll
1) Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
2) Meminta ibu untuk tetap menjaga personal hygiene
3) Meminta ibu untuk mengonsumsi makanan yang dapat
menurunkan tekanan darah
4) Meminta ibu untuk istirahat yang cukup
5) Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang12 jam lagi
6) Diberikan trapi obat : Nefadifine 3x1 10 mg, kaltropen sup,
cairan RL drip Analgetik, Catrolac 2xl, dan keren 2xl
87
c. Kunjungan IV
1) Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
2) Memberitahu ibu untuk tetap menjaga agar tekanan
darahnya agar tetap setabil
3) Up infus
4) lakukan perawatan luka Post SC
5) diberikan trapi obat yaitu : Cefadroxil 2x1, SF 1x1, dan
Vitamin C 3X1
6) Kolaborasi dengan dokter SpoG sbelum diberikan pulang
b. Kunjungan ll
1) Memberitahu pasien hasil dari pemeriksaan fisik pemeriksaan
TTV didapatkan hasil TD : 150/90 mmHg, N : 81 x/mnt, RR :
20x/mmt, S : 36,7⁰ C
2) Melakukan rawat luka operasi pada pasien post operasi
3) Menganjurkan makan makanan bergizi pada ibu nifas dengan
preeklamsia berat yaitu bisa dengan menghindari makanan
yang mengandung tinggi garam
4) Memberikan terapi obat sesuai advice dokter
Obat-obatan : Amoxcilin 500 mg 3x1, Asmet 3x1,SF 1x1, dan
Nefedipine 10 mg 1x1
5) Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan ulang besok
c. Kunjungan lll
1) Mengatakan masih merasakan nyeri pada luka operasi dan
ibu mengatakan tidak merasakan ada tanda bahaya seperti
pusing, demam, penglihatan kabur, perdarahan, dll
2) melakukan pemeriksaan TTV Yaitu TD : 140/90 mmHg, N
:80 x/mnt, S :36,60C, RR : 20 x/mnt, serta pada saat
pemeriksaan fisik ibu dalam keadaan baik dan ada odema
pada ekstremitas bawah
3) Memberitahu teknik menyusui yang baik dan benar
4) Melakukan kolaborasi dengan dokter SPOG mengenai terapi
obat-obatan dan tindakan selanjutnya yaitu :
a. Obat injeksi diberikan berupa :
(1) Injeksi Kalnex 50 mg secara intravena diberikan 3x1
pukul 00.15 Wita, 08.00 Wita dan 17.15 Wita
(2) injeksi ketrolac 30 mg secara intravena diberikan
3x1 pukul 00.00 Wita, 08.00 Wita dan 17.00 Wita
(3) Metonidazole infus 500 mg 2x1, pukul 04.00 Wita
dan 00.00 Wita
b. Obat oral diberikan berupa :
(1) Asam mefenamat 500 mg dosis 3x1 pukul 07.00
89
b. Kunjungan ll
1) Ibu mengetahui hasil pemeriksaannya
2) Ibu mengerti penjelasan yang diberikan
3) Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan bersedia
90
mengikuti anjuran
4) Keluarga mengerti dan bersedia mengikuti anjuran
5) Kolaborasi sudah dilakukan dan ibu sudah mendapat terapi
obat sesuai advice dokter.
c. Kunjungan lll
1) Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaannya
2) Advice sudah dilakukan
3) Ibu bersedia menjaga kebersihannya
4) Ibu bersedia melakukan anjuran yang telah disampaikan
5) Ibu bersedia mengikuti anjuran
6) Kolaborasi sudah dilakukan dan ibu sudah mendapat terapi
obat sesuai advice dokter.
d. Kunjungan IV
1) Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaannya
2) Ibu sah mengerti cara menyusui yang baik dan benar
3) Penatalaksanaan sesuai davice dokter sudah dilaksanakan
danIbu sudah mengetahui keadaannya serta akan
diperbolehkan untuk pulang
4) Ibu bersedia untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi
B. Saran
a. Untuk responden dan masyarakat
Diharapkan pengetahuan responden tentang cara mencegah
preeklamsia tidak terjadi lagi sehingga responden dapat mencegah
terjadinya preeklamsia berat.
b. Untuk masyarakat
Diharapkan Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai
masukan dalam memberikan asuhan pada ibu nifas dengan
preeklamsia berat.
c. Profesi
Diharapkan dapat sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif
bagi profesi bidan dalam asuhan kebidanan ibu nifas dengan
preeklamsi berat.
91
d. Peneliti
Dapat digunakan untuk mengaplikasikan ilmu kebidanan yang
diperoleh, sehingga dapat melakukan deteksi dini jika terdapat ibu
nifas dengan preeklamsia berat.
DAFTAR PUSTAKA
mengonsumsi
makanan yang
dapat menurunkan
tekanan darah
4. Meminta ibu untuk
istirahat yang
cukup
5. Memberitahu ibu
jadwal kunjungan
ulang12 jam lagi
6. Diberikan trapi obat
: Nefadifine 3x1 10
mg, kaltropen sup,
cairan RL drip A
nalgetik, Catrolac
2xl, dan keren 2xl
4 Kunjungan lV Ruang Nifas 1. Memberitahu ibu
hasil pemeriksaan
2. Memberitahu ibu
untuk tetap
menjaga agar
tekanan darahnya
agar tetap setabil
3. lakukan perawatan
luka Post SC
4. diberikan trapi obat
yaitu : Cefadroxil
2x1, SF 1x1, dan
Vitamin C 3X1
5. Kolaborasi dengan
dokter SpoG
sbelum diberikan
pulang
97
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
Jalan Prabu Rangkasari Dasan Cermen Cakranegara-Mataram
Telepon (0370) 631160-621383 Faximile (0370) 621383
Website: www.poltekkesmataram.ac.id,
Email:admin@poltekkesmataram.ac.id
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “ ”
DENGAN POST PARTUM PATOLOGIS
DENGAN ...............................................................
DI … … … … … … … … … … … … … … … .… … …
Pengelihatan kabur :
Bengkak di wajah dan jari tangan :
Nyeri Epigastrik :
Nyeri perut yang hebat :
Perdarahan pervaginam :
4. Riwayat Sosial Ekonomi
a. Status perkawinan :
Menikah : ……kali Lama :……bln / thn
b. Bahasa yang digunakan di rumah :
…………………………………………….
c. Kebiasaan hidup sehat :
……………………………………………………….
d. Dukungan dari suami / keluarga mengenai kehamilannya
: …………………...
e. Status kesehatan suami :
……………………………………………………….
f. Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan:
………………………………...
g. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan :
........................................
h. Hubungan seks selama kehamilan :
……………………………………………
i. Pengambilan keputusan dalam keluarga :
..........................................................
j. Rencana tempat melahirkan dan penolong persalinan :
……………………….
k. Persiapan persalinan
a) Transportasi :
…………………………………..
b) Pendamping persalinan :
…………………………………..
c) Alat – alat dan pakaian ibu beserta bayi :
......................................................
d) Donor darah :
…………………………………..
5. Riwayat Kesehatan / penyakit yang pernah atau sedang
diderita
1) Jantung : ……………………..
1) Hipertensi : ……………………..
2) Diabetes Mellitus : ……………………..
3) Asma : ……………………..
99
Frekuensi makan
Porsi makan
Jenis makanan
Masalah
Frekuensi minum
Jenis minuman
Masalah
Frekuensi
Konsistensi
Kesulitan
Frekuensi
Warna
Kesulitan
Mahasiswa Pelaksana
(………………………………………….)
Mengetahui,
MATERI PENYULUHAN
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan ibu mengerti tentang cara
pencegahan pre eklamsia berat.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu :
a. Ibu mampu menjelaskan tentang pengertian pre eklamsia berat
b. Ibu mampu menjelaskan tanda-tanda pre eklamsia berat
c. Ibu mampu menjelaskan cara pencegahan pre eklamsia berat
B. MATERI
1. Ibu mampu menjelaskan tentang pengertian pre eklamsia berat
2. Ibu mampu menjelaskan tanda-tanda pre eklamsia berat
3. Ibu mampu menjelaskan cara pencegahan pre eklamsia berat
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. MEDIA
Buku KIA
107
E. KEGIATAN
F. SUMBER
Buku KIA. Kementrian Kesehatan RI. 2015.
108
G. EVALUASI
d. Ibu mampu menjelaskan tentang pengertian pre eklamsia berat
e. Ibu mampu menjelaskan tanda-tanda pre eklamsia berat
f. Ibu mampu menjelaskan cara pencegahan pre eklamsia berat
109
MATERI PENYULUHAN
PENCEGAHAN PEB
1) Ketenangan
2) Diet rendah garam
3) Diet lemak dan karbohidrat
4) Diet tinggi protein
5) Menjaga kenaikan berat badan.
2. Pencegahan Non-medical
Pencegahan nonmedical adalah pencegahan dengan tidak
memberikan obat. Cara yang paling sederhana adalaha dengan
melakukan tirah baring. Di indonesia tidah baring masih diperlukan
pada mereka yang mempunyai risiko tinggi terjadinya preeklampsia
meskipun tirah baring tidak terbukti mencegah terjadinya
preeklampsia dan mencegah persalinan preterm. Restriksi garam
tidak terbukti dapat mencegah terjadinya preeklampsia. Hendaknya
diet ditambah suplemen yang mengandung:
a. minyak ikan yang kaya dengan asam lemak tidak jenuh,
misalnya omega-3 PUFA,
b. antioksidan : vitamin C, vitamin E, B-karoten, CoQ10, N
Asetilsistein, asam lipoik,dan elemen logam berat: zinc,
magnesium, kalsium(Prawirohardjo,2010:542).
3. Pencegahan Medical
Pencegahan dapat pula dilakukan dengan pemberian obat
meskipun belum ada bukti yang kuat dan sahih. Pemberian deuritik
tidak terbukti mencegah terjadinya preeklampsi bahkan
memperberat hipovolemia. Antihipertensi tidak terbukti mencegah
terjadinya preeklampsia. Pemberian kalsium: 1.500-2.000 mg/hari
dapat dipakai sebagai suplemen pada risiko tinggi terjadinya
preeklampsia. Selain itu dapat pula diberikan zinc 200 mg/hari,
magnesium 365 mg/hari. Obat anti trombotik yang dianggap dapat
mencegah preeklampsia ialah aspirin dosis rentah rata rata
dibawah 100 mg/hari, atau dipiridamol. Dapat juga diberikan obata
obat antioksian, misalnya vitamin C, vitamin E, B-Karoten, CoQ10,
N- Asetilsistein, asam lipoik (Prawirohardjo,2010:542).
111
SATUAN PENYULUHAN
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan ibu mengerti tentang tanda tanda bahaya
masa nifas
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu :
E. KEGIATAN
penyuluhan dan
g. Menyimak
memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan
h. Menyimak
penyuluhan
d. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
2 Isi a. Menjelaskan tanda-tanda d. Memperhatikan 7 menit
bahaya pada ibu nifas
b. Menjelaskan bagaimana e. Memperhatikan
penanganan jika mengalami
tanda bahaya pada masa
nifas
c. Menjelaskan cara menjaga f. Memperhatikan
kesehatan ibu nifas
3 Penutup a. Memberikan pertanyaan d. Menjawab 5 menit
tentang materi yang telah pertanyaan
disampaikan. e. Menyimak
b. Menyimpulkan materi f. Menjawab salam
c. Salam penutup
F. SUMBER
Buku KIA. Kementrian Kesehatan RI. 2015.
G. EVALUASI
g. Ibu mampu menjelaskan tanda-tanda bahaya pada masa nifas
h. Ibu mampu menjelaskan bagaimana penanganan yang harus ia lakukan
jika mengalami salah satu tanda-tanda bahaya tersebut.
i. Ibu mampu menyebutkan kembali cara menjaga kesehatan ibu nifas.
113
MATERI PENYULUHAN
TANDA TANDA BAHAYA IBU NIFAS
SATUAN PENYULUHAN
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan klien dapat memahami dan
mampu menyusun sendiri diet post partum dengan Eklamsia / pre-
eklamsia.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu :
E. KEGIATAN
2. Penjelasan : Mendengarkan 5
-Pencegahan terhadap dengan penuh Menit
eklampsi/pre-eklamsi. perhatian
-Tujuan pemberian diet
eklampsi/pre-eklamsi.
5. -Syarat diet eklampsi/pre-eklamsi.
6. -Cara menyusun menu diet
eklampsi/pre-eklamsi.
F. SUMBER
1. Septia Aljilani, Juni 10 2012, Penanganan Preeklamsia dan Eklamsia,
Info Kesehatan.
2. Buku Ajar Keperawatan Matemita, Edisi 4; EGC.
3. Dian Husada, Juni 2012, Prinsip Diet pada
117
G. EVALUASI
Pencegahaan eklampsi/pre-eklamsi.
Tujuan pemberian diet Post partum eklampsi/pre-eklamsi.
Syarat diet Post partum eklampsi/pre-eklamsi.
Contoh menyusun menu diet postpartum eklampsi/pre-eklamsi.
118
MATERI PENYULUHAN
PRE EKLAMPSIA
A. Pencegahan
1. Diet yang tepat dan sesuai.
2. Periksalah kehamilan secara teratur
3. Perbanyak minum
Diet yang tepat dan sesuai.
Karena penyebab pastinya belum diketahui, maka pencegahan
utama yang baik adalah meminta ibu hamil untuk mengurangi konsumsi
garam, meski dianggap tidak efektif menurunkan risiko preeklamsia. Diet
yang dianjurkan cukup protein, rendah karbohidraat, lemak dan garam.
B. Tujuan dari pemberian diet pre eklampsia dan Eklamsi ialah :
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal
2. Mencapai dan mempertahankan tekanan darah agar tetap normal
3. Mencegah dan mengurangi retensi garam dan air/cairan
4. Mencapai keseimbangan nitrogen
5. Menjaga agar penambahan berat badan tidak melebihi normal
6. Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor resiko lain atau penyulit baru
pada saat kehamilan atau setelah melahirkan
C. Syarat Diit Ibu post partum dengan Pre Eklamsi dan Eklamsi
1. Dalam keadaan berat makanan diberikan secara berangsur, sesuai keadaan
penderita.
2. Cukup kalori dan semua nutrisi, penambahan berat badan diusahakan
dibawah 3 kg/bulan atau dibawah 1 kg/minggu.
3. Rendah garam, menurut berat atau ringannya retensi garam dan air.
4. Tinggi protein (1,5 – 2 gr/kg bb/hr)
5. Cairan diberikan kurang lebih 2500 ml/hari
6. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita.
D. Menyusun menu Diit Ibu Post partum dengan Pre Eklamsi dan
Eklamsi.
1. Diit Pre Eklamsi I
a. Untuk pre eklampsi berat.
119
Nilai Gizi :
Kalori 2128 kalori
Protein 80 gram
121
Lemak 63 gram
HA 305gram
Contoh Menu
Waktu Jenis Takaran
Pukul 06.00 Air teh 1 gelas
Pukul 08.00 Sari papaya 1 gelas
Susu 1 gelas
Pukul 10.00 Sari jeruk 1 gelas
Pukul 13.00 Sari tomat 1 gelas
Sari jeruk 1 gelas
Pukul 16.00 Susu 1 gelas
The 1 gelas
Pukul 18.00 Sari jeruk 1 gelas
Sari papaya 1 gelas
Pukul 20.00 Air teh 1 gelas
Susu 1 gelas