Anda di halaman 1dari 29

TAHAPAN WAWANCARA

TERSTRUKTUR DAN
TIDAK TERSTRUKTUR
Lucky Ade Sessiani, M.Psi., Psikolog
Tahap Melakukan Wawancara

 Persiapan: menentukan tujuan; memilih topik,


responden, metode; membuat pedoman
wawancara; persiapan pencatatan data
 Melakukan wawancara: cara mengumpulkan
data; melakukan wawancara teraputik
 Membuat laporan dan rekomendasi
INTERVIEW CYCLE
DOING
• Menyampaikan pertanyaan
• Mendengarkan respon
• Mengobservasi respon
• Menggali jawaban
• Merekam jawaban

PLANNING
• Mengembangkan
ANALYZING
RELEVANT QUESTIONS
• Menganalisa respon
• Mengembangkan
• Mengkode jawaban
MOTIVATED QUESTIONS
• Menginterpretasi
• Mengembangkan iklim
• Menarik Kesimpulan
komunikasi
• Pemilihan TARGET

REFLECT AND REPEAT THE CYCLE


PLANNING/INTERVIEW DESIGN

 Mengembangkan RELEVANT QUESTIONS


(VALID)
 Mengembangkan MOTIVATED
QUESTIONS
 Mengembangkan iklim komunikasi
PENGEMBANGAN RELEVAN QUESTION

 Menetapkan TUJUAN
 Mengembangkan Definisi Konseptual
 Mengembangkan Definisi Operasional
 Mengembangkan Aspek-aspek
 Membuat pertanyaan berdasarkan Aspek
CARA MENGEMBANGKAN PERTANYAAN
YANG MEMOTIVASI

 Mengurangi EGO THREAT


 Memilih kata yang mudah dipahami
 Memilih kata yang mampu menstimulasi jawaban
 Memilih pertanyaan luas dan spesifik
 Memilih OPENED dan CLOSED ENDED questions
Mengembangkan IKLIM KOMUNIKATIF

 PHYSICAL SETTING  NON VERBAL SETTING


 Pengaturan kursi  Bahasa Tubuh
 Penerangan  Ekspresi wajah
 Suasana  Kontak mata
 Pencatatan

 Penampilan

 VERBAL SETTING
 Pemilihan kalimat

 Pemilihan intonasi

 Pemilihan gaya bahasa

 Alur pertanyaan
Persiapan Meliputi
 Menetapkan tujuan
 Memilih topik
 Memilih responden
 Memilih metode
 Menyusun pedoman wawancara
 Mempersiapkan pencatatan data
Menetapkan Tujuan
 Tujuan wawancara disesuaikan dg ke-
butuhan mengapa dilakukan wawancara
(bedakan dengan perbincangan atau
obrolan)
 Terkait dengan cara pendekatan yang
diambil: menjelaskan atau memahami
 Tujuan penting sebagai pengarah
pertanyaan yg diajukan sehingga diperoleh
kesimpulan
Memilih Topik
 Merupakan penjabaran tujuan melakukan
wawancara
 Topik spesifik: misal strategi memecahkan
masalah, cara mengajarkan aturan
 Topik luas: opini tentang kebijakan pemerintah,
kualitas perkawinan yang dijalani, hubungan
interpersonal dalam keluarga
Responden
 Orang yang terlibat langsung
 Orang lain yang tahu tentang peristiwa/individu
tetapi tidak terlibat, atau dalam derajat tertentu
terlibat dengan peristiwa/individu
Responden tidak Akurat
 Pasien klinis: bukan pengamat yang akurat
 Anak-anak: pemahaman masih campur-aduk,
dipengaruhi oleh wishful thinking, menolak
mengungkap emosi atau fantasi, atau justru
dipengaruhi oleh fantasinya
 Orangtua anak, terutama ibu: kemungkinan bias
sangat tinggi
(Palmer, 1983)
Anak-Anak
 Pemahaman tentang peristiwa belum akurat
karena keterbatasan kemampuan menyerap
informasi
 Dunia anak penuh fantasi, pemahaman
tercampur dengan fantasinya
 Sangat tergantung pada pendekatan
pewawancara untuk mau bekerjasama
 Mudah sekali mengalami distraksi
Orangtua
 Dipengaruhi oleh harapan, maupun harga diri
sebagai orangtua yang baik  jawaban akan
dipengaruhi oleh social desirability

T: Apakah anak ibu masih dibantu kalau makan?


J: O dia sudah bisa makan sendiri…
T: Kalau sarapan?
J: Nggg ya biasanya saya suapi, habis sudah tergesa-
gesa harus berangkat sekolah… tapi kalau makan
siang, atau malam dia bisa sendiri
WAWANCARA
TERSTRUKTUR DAN TIDAK
TERSTRUKTUR
Pedoman Wawancara
 Memberi bimbingan tentang pokok-pokok yang
ditanyakan
 Menghindarkan kemungkinan lupa tentang
beberapa persoalan yang relevan terhadap pokok
penyelidikan
 Meningkatkan wawancara sebagai metode yang
hasilnya memenuhi prinsip komparabilitas
(Hadi, 1992)
Pedoman
Wawancara Terstruktur

 Tentukan tujuan wawancara


 Buat batasan dari tujuan secara operasional

 Jabarkan operasionalisasi tujuan dalam


rincian
TIPS:
tanyakan pada diri sendiri, mengapa mengajukan
suatu pertanyaan?
Pedoman
Wawancara tdk Terstruktur
 Tentukan tujuan wawancara
 Jabarkan tujuan dalam garis besar informasi
yang ingin diperoleh
 Tidak perlu ada pertanyaan rinci, gunakan
pedoman bahwa “peneliti/pewawancara adalah
alat”
Dimensi Fluid-Controlled
Dari segi pertanyaan, kemungkinan jawaban,
atau keduanya dapat dibedakan metode
pengumpulan data:
 Kuesioner: Q dan A terstruktur (controlled)
 Blangko pendaftaran: Q terstruktur, A bebas
(fluid)
 Wawancara tidak terstruktur: Q dan A bebas
(fluid), disesuaikan dengan tujuan
(Thorndike & Hagen, 1977)
Wawancara Terstruktur (Sistematik)

 Daftar pertanyaan dan kategori jawaban telah


disiapkan
 Kecepatan wawancara terkendali
 Tidak ada fleksibilitas: pertanyaan atau jawaban
 Pewawancara menunjukkan minat tetapi tetap
menjaga jarak
 Tujuan: mendapat penjelasan tentang suatu
fenomena
(Fontana & Frey, 1994)
Pewawancara Wawancara
Terstruktur
 Memberikan penjelasan secukupnya pada
responden tujuan dari wawancara
 Mengikuti pedoman: urutan pertanyaan,
penggunaan kata, tidak boleh melakukan
improvisasi
 Mengendalikan wawancara, tetapi tidak terlibat
(tidak sugestif, beropini, menginterpretasi
pertanyaan)

(Fontana & Frey, 1994)


Sumber Kesalahan Wawancara
Terstruktur

 Jawaban socially desirable


 Tipe kuesioner, penggunaan kata
 Teknik bertanya, penambahan kata

(Fontana & Frey, 1994)


Kekuatan Wawancara Terstruktur

 Setiap responden mendapat pertanyaan yang


sama  Variasi jawaban akibat variasi
pertanyaan dapat dihindarkan
 Kesalahan akibat masalah teknis dapat dikurangi

(Fontana & Frey, 1994)


Kelemahan Wawancara Terstruktur

 Respon yang diperoleh bersifat rasional, tetapi


kemampuan untuk mengungkap dimensi
emosional sangat rendah

(Fontana & Frey, 1994)


Beda Wawancara Terstruktur dan
Tidak Terstruktur
Terstruktur Tidak Terstruktur
 Pertanyaan dan jawaban  Pertanyaan terbuka,
tertutup jawaban lebih luas dan
bervariasi
 Pewawancara menjaga  Pewawancara tidak
jarak menjaga jarak, tidak a
priori
 Tujuan: menjelaskan  Tujuan: memahami

(Fontana & Frey, 1994)


Elemen yang Diperhatikan dalam
Wawancara Tak Berstruktur

 Setting
 Bahasa dan budaya
 Penampilan diri
 Menemukan informan
 Mendapatkan kepercayaan
 Memantapkan rapport
 Mengumpulkan data empirik
Kekuatan Wawancara Tak Berstruktur

 Memungkinkan penyesuaian pertanyaan pada


kasus individual
 Memungkinkan penggalian secara mendalam
hal-hal yang tampak relevan dan produktif

(Thorndike & Hagen, 1977)


Kelemahan Wawancara Tak Berstruktur

 Hasil dari semua interviewee tidak selalu


sama
 Ada perbedaan besar data yang diperoleh

 Materi yang sangat relevan terlupakan

 Variasi menyebabkan konsistensi rendah


jika beberapa interviewer mewawancarai
interviewee yang sama
 Membutuhkan waktu yang lama

(Thorndike & Hagen, 1977)


Diskusi
 Menurutmu, kasus/kondisi seperti apa yang lebih
tepat menggunakan teknik wawancara terstruktur
dan wawancata tidak terstruktur?

 Beri 1 contoh kasus nyata yang pernah kamu amati


atau sedang terjadi, yang tepat digali
menggunakan wawancara terstruktur dan tidak
terstruktur

Anda mungkin juga menyukai