1. Pengertian Thalassemia
pendek dari normal yaitu berusia 120 hari (Marnis, Indriati, & Nauli,
2018).
kaya zat besi yang berada di dalam sel darah merah yang berfungsi untuk
9
10
2. Etiologi
abnormal) misalnya pada HbS, HbF, HbD dan sebagainya, selain itu
thalassemia.
memiliki 2 gen dari kedua orang tuanya. Jika hanya 1 gen yang
3. Klasifikasi
a. Thalassemia alfa
b. Thalassemia beta
mengalami gangguan,
menjadi
1) Thalasemia Minor
lahir dan tetap akan ada sepanjang hidup penderita. Penderita tidak
2) Thalasemia Intermedia
3) Thalasemia Mayor
12
saat lahir, tetapi akan menderita kekurangan darah pada usia 3-18
2015)
4. Anatomi Fisiologi
Gambar 2.1
Thalasemia
Sumber : Aslinar (2017)
a. Pengertian Hemoglobin
(Pearce, 2009).
b. Tahap Pembentukan Hb
Zat besi merupakan unsur yang penting dalam tubuh dan hampir
dalam hati, limpa, da sumsum tulang. Zat besi yang berlebihan akan
ferritin dalam sel hati terganggu dan terdapat pelepasan ferittin dari sel
hati yang rusak. Pada penyakit keganasan, sel darah kadar ferritin
dan berkaitan pula dengan cadangan besi intra sel (hemosiderin). Zat
besi yang berikatan dengan transferrin akan terukur sebagai kadar besi
seluruhnya disebut daya ikat besi total (total iron binding capacity,
5. Manifestasi Klinis
seperti: badan lemah, kulit kekuningan (jaundice), urin gelap, cepat lelah,
bossing, mulut tongos (rodent like mouth), bibir agak tertarik, dan
terutama tulang kepala dan wajah, selain itu anak akan mengalami
paling sering terlihat terjadi pada tulang tengkorak dan tulang wajah.
pada tulang frontal dan pelebaran diploe (spons tulang) tulang tengkorak
6. Patofisiologi
rantai polipeptida alpa dan beta, atau terdiri dari hemoglobin tak stabil-
RBC yang lebih. Dalam stimulasi yang konstan pada bone marrow,
produksi RBC secara terus-menerus pada suatu dasar kronik, dan dengan
menyebabkan bone marrow menjadi tipis dan mudah pecah atau rapuh.
7. Pemeriksaan penunjang
a. Screening test
2007).
3) Indeks eritrosit
19
Dengan bantuan alat indeks sel darah merah dapat dicari tetapi
(Wiwanitkit, 2007).
4) Model matematika
kadar MCV rendah, eritrosit meningkat dan anemia tidak ada ataupun
ringan. Pada anemia defisiensi besi pula MCV rendah, eritrosit normal
b. Definitive test
1) Elektroforesis hemoglobin
2) Kromatografi hemoglobin
2007).
3) Molecular diagnosis
(Wiwanitkit, 2007).
8. Penatalaksanaan
dari gangguan. Seseorang pembawa atau yang memiliki sifat alfa atau beta
untuk Thalasemia tingkat menengah atau berat, yaitu transfusi darah, terapi
besi dan chelation, serta menggunakan suplemen asam folat. Selain itu,
belakang, pendonoran darah tali pusat, dan HLA (Children's Hospital &
a. Transfusi darah
Transfusi yang dilakukan adalah transfusi sel darah merah. Terapi ini
secara rutin karena dalam waktu 120 hari sel darah merah akan mati.
Hemoglobin dalam sel darah merah adalah zat besi yang kaya protein.
penumpukan zat besi dalam darah. Kondisi ini dapat merusak hati,
22
terapi khelasi besi diperlukan untuk membuang kelebihan zat besi dari
besi menurut National Hearth Lung and Blood Institute (2008) yaitu:
1) Deferoxamine
waktu lama dan sedikit memberikan rasa sakit. Efek samping dari
pendengaran.
dan kelelahan.
sel induk yang rusak. Sel-sel induk adalah sel- sel di dalam
Cord blood adalah darah yang ada di dalam tali pusat dan plasenta.
mengenali sel kita sendiri sebagai 'diri' dan sel „asing' sebagai lawan
(Okam, 2001).
Penatalaksanaan Keperawatan
kurangnya pengetahuan orang tua mengenai penyakit dan cemas orang tua
dan membuat keluarga dapat mengatasi masalah atau stress yang terjadi
pada keluarga.
9. Komplikasi
penderita thalassemia.
a. Komplikasi Jantung
enam bulan sekali untuk memeriksa fungsi jantung, dan setahun sekali
2) Osteoporosis
rendah.
sel darah yang memiliki bentuk tidak normal dan berakibat kepada
darah yang sehat akan menjadi tidak efektif jika limpa telah membesar
dan menjadi terlalu aktif, serta mulai menghancurkan sel darah yang
Segera temui dokter jika anak Anda memiliki gejala infeksi, seperti
menjadi rusak, lalu digantikan oleh jaringan parut, serta hepatitis. Oleh
2) Pankreas – diabetes
Dona, Marnis, Ganis Indriati, dan Fathara Anis Nauli . (2018). Hubungan Tingkat
Pengetahuan dengan Kualitas Hidup Anak Thalasemia. Jurnal Keperawatan
Sriwijaya.
135
Nurarif, Amin Huda, & Hardi Kusuma. (2016). NANDA NIC-NOC.
Jogjakarta: Percetakan Medication Publishing Jogjakarta.