Anda di halaman 1dari 3

Nama Mahasiswa : Agil Rafi’ah Afandi

NIM : S022302001

Program Studi : S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti N., M.Si

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Kualitatif

Review Jurnal

1. Nama Penulis : Dadik Dwi Fata Suparda, Ninuk Dian Kurniawati, Andri Setiya

Wahyudi

Tahun Terbit : 28 Februari 2023

Judul : Recovery From Covid-19 Is A Valuable Experience : A Systematic

Review (Pemulihan Dari Covid-19 adalah Pengalaman Berharga :

Tinjauan Sistematis)

Nama Jurnal : Jurnal Ilmu Kesehatan

Volume : Vol.16 No.4

Halaman : Halaman 489-496

Alamat Link : https://doi.org/10.33860/jik.v16i4.1231

2. Alasan Jurnal Dianggap Penting :

Karena, pada masalah fisiologis dan psikologis merupakan masalah kesehatan yang

sering dirasakan oleh survivor. Dengan demikian, perlunya pemahaman dalam proses

pemulihan pasien COVID-19 untuk merencanakan tindak lanjut pasca pengobatan dan

mencegah timbulnya masalah kesehatan.

Rumusan Masalah yang Terdpat Dalam Jurnal Tersebut :

Bagaimana proses pasien pasca Covid-19 melewati masa pemulihan dengan masalah

fisiologis dan psikologis ?


Tujuan Artikel :

Penelitian ini bertujuan bertujuan untuk mengkaji masalah kesehatan fisiologis dan

psikologis pasien setelah sembuh dari COVID-19.

3. Novelty Artikel :

Dalam penelitian ini telah menemukan bahwa dari tinjauan sistematis, pemulihan pasca

Covid-19 merupakan suatu pengalaman berharga untuk memahami fenomena fisiologis dan

psikologis.

4. Teori yang digunakan dalam mendasari artikel :

Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang telah

menyebar ke seluruh dunia. Pada tanggal 11 Maret 2020, WHO menyatakan COVID-19

sebagai pandemi karena penyebarannya yang sangat cepat ke seluruh negara (WHO Eropa,

2020). Di Indonesia, terdapat 18.891 (0,44%) kasus aktif pada minggu terakhir Januari 2022

dengan jumlah kasus positif bertambah sebanyak 2.925 kasus. Social distancing telah

diterapkan oleh pemerintah Indonesia untuk menekan penyebaran virus. Namun, masih

banyak masyarakat yang keluar dari zona merah yang menyebabkan penyebaran virus ke

daerah lain (Kementerian Kesehatan RI, 2020). Berdasarkan penelitian terhadap pasien

COVID-19 dan pasca-COVID-19, menunjukkan bahwa mereka mengalami gangguan fisik

dan psikis (Cheung T et al., 2022). 96,2% pasien pasca COVID-19 mengalami gangguan

psikologis sehingga perlu dilakukan intervensi untuk meningkatkan kesejahteraannya

(Zhang Q et al., 2022). Oleh karena itu, selain memperhatikan keluhan fisik, faktor

psikologis pasien juga perlu diperhatikan untuk meningkatkan kesejahteraan pasien.

Namun, artikel penelitian yang mengkaji masalah kesehatan fisiologis dan psikologis

penyintas COVID-19 pada populasi umum di Indonesia masih sangat terbatas. Oleh karena
itu, dengan adanya artikel tersebut dapat membantu mengeksplorasi pengalaman fisiologis

dan psikologis pasien setelah sembuh dari COVID-19.

5. Metode Penelitian :

Tinjauan sistematis dilakukan secara komprehensif, yaitu melalui lima data base

(Proquest, Science Direct, Web of Science, PubMed, dan Scopus) menggunakan kriteria

penelitian kualitatif dengan wawancara. Disintesis dari studi yang relevan dengan masalah

kesehatan pasien COVID-19 dari faktor fisiologis dan psikologis. Diseminasi dan Pedoman

Joanna Briggs Institute untuk menilai kualitas penelitian. Evaluasi Tinjauan Sistematis

menggunakan daftar periksa PRISMA, semua item dicatat dan dimasukkan saat melaporkan

dan menganalisis tinjauan sistematis.

6. Kesimpulan :

Transisi menuju pemulihan setelah COVID-19 akan melalui masalah fisiologis dan

psikologis. Masalah fisiologis meliputi kelelahan, sesak napas, gangguan tidur, penurunan

nafsu makan, nyeri dada dan batuk. Masalah psikologis meliputi ketakutan, depresi,

kecemasan, dan stres dimana orang secara bertahap akan menerima detail situasi baru

tentang perubahan yang terjadi. Berdasarkan pengalaman survivor COVID-19, mereka

harus memiliki respon yang baik. Pemulihan atau rehabilitasi membutuhkan dukungan dari

orang lain atau petugas kesehatan dan lingkungan yang baik untuk kehidupan yang

sejahtera. Penelitian lebih lanjut sangat disarankan untuk memahami fenomena tersebut

sehingga dapat meningkatkan strategi intervensi pada masyarakat pasca COVID-19.

Anda mungkin juga menyukai