Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN PENELITIAN

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI


BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN ROLE PLAYING BAGI SISWA
KELAS V-B DI SD YPPK KAIMANA
KAIMANA TAHUN 2022

Oleh,
RISMA PASARIBU, S.PD.
NIP. 196909292003122008
Guru Muda

PEMERINTAH KABUPATEN KAIMANA


DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

SD YPPK KAIMANA
Jalan Lettu Idris Kaimana. - Kabupaten Kaimana- Kaimana

i
2022
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN

Judul: Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Bahasa Indonesia Melalui


Model Pembelajaran Role Playing bagi Siswa Kelas V-b di SD YPPK
Kaimana Kaimana Tahun 2022

Peneliti Utama
Nama Lengkap : RISMA PASARIBU, S.PD.
Jenis Kelamin : Perempuan
NIP : 196909292003122008
Pangkat/Golongan : Penata Tingkat I (III/d)
Jabatan : Guru Muda
Sekolah : SD YPPK Kaimana
Jumlah Tim Peneliti : 1 orang
Lama Penelitian : 4 bulan
Dari bulan : Juli 2022
Sampai bulan : Oktober 2022
Besar Biaya Penelitian : Swadana

Mengetahui Kaimana, Oktober 2022


Kepala SD YPPK Kaimana Peneliti

DOMINIIKUS D. SABON, S.PD. RISMA PASARIBU, S.PD.


NIP. 1964123119910810110 NIP. 196909292003122008

ii
PEMERINTAH KABUPATEN KAIMANA
DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
SD YPPK KAIMANA
Jalan Lettu Idris Kaimana. - Kabupaten Kaimana- Kaimana

SURAT IJIN MELAKUKAN PENELITIAN


Nomor:

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : DOMINIIKUS D. SABON, S.PD.
NIP : 1964123119910810110
Jabatan : Kepala SD YPPK Kaimana

Memberikan ijin melakukan penelitian kepada:


Nama : RISMA PASARIBU, S.PD.
NIP : 196909292003122008
Jabatan : Guru Muda

Dengan judul: “Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Bahasa Indonesia Melalui


Model Pembelajaran Role Playing bagi Siswa Kelas V-b di SD YPPK Kaimana
Kaimana Tahun 2022”.

Demikian surat keterangan ini kami buat dan disampaikan kepada yang bersangkutan
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kaimana, Juli 2022


Kepala SD YPPK Kaimana

DOMINIIKUS D. SABON, S.PD.


NIP. 1964123119910810110

iii
PEMERINTAH KABUPATEN KAIMANA
DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
SD YPPK KAIMANA
Jalan Lettu Idris Kaimana. - Kabupaten Kaimana- Kaimana

SURAT KETERANGAN MELAKUKAN PTK


Nomor:

Kepala SD YPPK Kaimana Kaimana, dengan ini menerangkan bahwa:


Nama : RISMA PASARIBU, S.PD.
NIP : 196909292003122008
Jabatan : Guru Muda

Telah melakukan penelitian di SD YPPK Kaimana Kaimana dalam rangka


peningkatan pembelajaran melalui penelitian yang berjudul: “ Upaya Peningkatan
Penguasaan Materi Bahasa Indonesia Melalui Model Pembelajaran Role Playing bagi
Siswa Kelas V-b di SD YPPK Kaimana Kaimana Tahun 2022”.

Demikian Surat Keterangan ini kami buat dan disampaikan kepada yang
bersangkutan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kaimana, Oktober 2022


Kepala SD YPPK Kaimana

DOMINIIKUS D. SABON, S.PD.

iv
NIP.1964123119910810110PEMERINTAH KABUPATEN KAIMANA
DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
PERPUSTAKAAN SD YPPK KAIMANA
Jalan Lettu Idris Kaimana. - Kabupaten Kaimana- Kaimana

SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : HAMLIATI PINDAN PUTE,S.Kom.
NIP :-
Pangkat/Golongan Ruang/TMT : Pembina / IV-a
Jabatan : Pengelola Perpustakaan
Unit Kerja : SD YPPK Kaimana

Menyatakan bahwa:
Nama : RISMA PASARIBU, S.PD.
NIP : 196909292003122008
Pangkat/Golongan/TMT : Pembina / IV-a
Jabatan : Guru Muda
Unit Kerja : SD YPPK Kaimana

Telah mempublikasi Hasil Kegiatan Pengembangan Profesi sebagai referensi di SD YPPK


Kaimana Kaimana dengan jenis karya dan judul sebagai berikut:

No Jenis Karya Nama Judul Nomor Katalog


1 Laporan “Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Bahasa
Penelitian Indonesia Melalui Model Pembelajaran Role
Playing bagi Siswa Kelas V-b di SD YPPK
Kaimana Kaimana Tahun 2022”.

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Kaimana,
Pengelola Perpustakaan

HAMLIATI PINDAN PUTE,S.Kom.


NIP -

v
ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI BAHASA INDONESIA


MELALUI PEMANFAATAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING
BAGI SISWA KELAS V-B DI SD YPPK KAIMANA KAIMANA TAHUN
2022

Oleh:
RISMA PASARIBU, S.PD.
Guru Muda Kabupaten Kaimana

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan peningkatan hasil belajar


Bahasa Indonesia Kelas V-b dengan Model Pembelajaran Role Playing di SD
YPPK Kaimana Kabupaten Kaimana Tahun Pelajaran 2022
Jenis penelitian ini termasuk penelitian diskripsi dengan pendekatan action
research. Subyek penelitian ini adalah siswa Kelas V-b SD YPPK Kaimana
Kabupaten Kaimana Papua Barat.
Hasil penelitian ini menunjukan: 1) Melalui hasil penelitian tindakan kelas SD
YPPK Kaimana Kabupaten Kaimana mengalami peningkatan rata-rata 17.5% dari
hasil pembelajaran dengan Pembelajaran Role Playing. 2)
Berdasarkan hasil tes tulis diketahui ada peningkatan rata-rata kelas sebelum
dan sesudah dilakukan penelitian tindakan kelas. Dengan demikian, diperoleh
kesimpulan bahwa dengan menggunakan Model Pembelajaran Role Playing dapat
meningkatkan rata-rata kelas, tentang keterampilan berbicara.

Kata kunci : Model Pembelajaran Role Playing, Bahasa Indonesia, dan SD YPPK
Kaimana

vi
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat limpahan


rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga tugas laporan penelitian tindakan kelas
dengan judul: “Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Bahasa Indonesia Melalui
Model Pembelajaran Role Playing bagi Siswa Kelas V-b di SD YPPK Kaimana
Kaimana Tahun 2022” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Menyadari bahwa terwujudnya laporan penelitian ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab
itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Kepala SD YPPK Kaimana Kaimana yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyusun penelitian.
2. Teman-teman guru yang telah memberikan dorongan, motivasi, dan bantuan,
3. Berbagai pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
Akhirnya segala bantuan, bimbingan, petunjuk, dorongan serta
pengorbanan yang telah diberikan semoga mendapat limpahan rahmat dari Tuhan
yang Maha Kuasa, dan semoga laporan penelitian ini dapat mengembangkan
keprofesian berkelanjutan. Amin.

Kaimana, Oktober 2022


Peneliti

RISMA PASARIBU, S.PD.


NIP 196909292003122008

vii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
SURAT IJIN PENELITIAN ............................................................................iii
SURAT KETERANGAN MELAKUKAN PTK ............................................ iv
SURAT KETERANGAN PERPUSTAKAAN ............................................... v
ABSTRAK......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR........................................................................................ vii
DAFTAR ISI......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... x
DARTAR LAMPIRAN..................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN 1
…………………………………………………
A. Latar Belakang Masalah 1
……………………………………………
B. Identifikasi Masalah 4
……………………………………………….
C. Pembatasan Masalah 5
………………………………………………
D. Perumusan Masalah 5
……………………………………………….
E. Tujuan Penelitian 6
…………………………………………………
F. Target atau Indikator Pemelitian 6
…………………………………
G. Manfaat Penelitian 6
…………………………………………………
BAB II KAJIAN TEORI ……………………………………….. 7
……….
A. Kajian Teori …... 7
…………………………………………………
B. Kerangka Berfikir 10
…………………………………………………
C. Hipotesis Penelitian 12
………………………………………………..
BAB III METODE PENELITIAN 13
………………………………………
A. Desain Peneitian 13
…………………………………………………..
B. Subyek Penelitian 13
……………………………………………….....
C. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 14
……………..
D. Langkah-Langkah Tindakan 17
………………………………………
E. Teknik Analisis Data 22
……………………………………………...
F. Indikator keberhasilan 23
…………………………………………….
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24
………………….
A. Diskripsi Daerah Penelitian atau Diskripsi Data …... 24
……………..
B. Pembahasan Hasil Temuan …………………... 36
…………………...
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………….. 38
……………………
A. Kesimpulan …... 38
…………………………………………………..
B. Saran ……………………. 39
…………………………………………
DAFTAR PUSTAKA …. 40
………………………………………………….
DAFTAR LAMPIRAN
……………………………………………………

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemampuan berbicara merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

harus dimiliki seseorang. Kemampuan berbicara secara formal memerlukan

latihan dan bimbingan yang serius. Di kalangan pelajar, kemampuan berbicara

masih rendah, hal ini terlihat dari cara mereka mengemukakan pendapat,

bertanya, diskusi, ataupun berpidato, bahkan lebih parahnya lagi, masih ada yang

tidak berani berbicara sama sekali. Dari 20 siswa yang mencapai KKM 60 adalah

8 siswa atau 40% sementara yang belum mencapai 60 berjumlah 12 atau 60%.

Belajar merupakan istilah kunci yang paling vital dalam setiap usaha

pendidikan. Tanpa belajar maka tidak akan pernah ada pendidikan demikian

pentingnya belajar sehingga keberhasilan pendidikan itu dapat dilihat dari

pencapaian hasil belajar. Belajar pada hakikatnya adalah upaya untuk melakukan

perubahan. Dengan demikin hasil belajar dapat diartikan sebagai bentuk

perubahan yang telah dicapai seseorang atau beberapa orang setelah melakukan

suatu kegiatan yang disebut belajar.

Perbaikan mutu pendidikan harus senantiasa ditingkatkan dan diupayakan

melalui peningkatan kualitas pembelajaran. Melalui peningkatan kualitas

pembelajaran siswa akan semakin termotivasi dalam belajar, semakin meningkat

daya kreatifitasnya, semakin positif sikapnya, semakin bertambah jenis

pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, dan semakin mantap

pemahamannya terhadap materi yang dipelajari.


Keberhasilan siswa dalam prestasi atau meningkatkan hasil belajar

dipengaruhi oleh banyak faktor. Selain kemampuan dasar (bakat) yang

dimilikinya masih banyak faktor - faktor lain yang berpengaruh dalam

pencapaian hasil belajar, sepeti kondisi fisik dan kejiwaan, metode, situasi

belajar, pendekatan, lingkungan, dan sebagainya. Kesemuanya itu turut serta

menentukan atau mempunyai pengaruh yang besar pada diri siswa dalam

upayanya meraih prestasi belajar yang lebih baik. Secara umum, faktor - faktor

yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga kategori,

yaitu :

1. Faktor internal, yaitu faktor yang datang dari dalam siswa itu sendiri, yakni

keadaan jasmani dan rohani siswa.

2. Faktor Eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, yakni kondisi

lingkungan di sekitar siswa.

3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar

siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan

kegiatan pembelajaran materi materi pembelajaran (Syah, 2009:145-146).

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa Kelas V-b SD YPPK Kaimana

Kabupaten Kaimana khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia telah

dilakukan antara lain dengan menyediakan buku - buku yang diperlukan,

pemberian tugas (PR), pemberian jam pelajaran tambahan di luar jadwal, dan

sebagainya. Walaupun berbagai upaya telah dilakukan yang tentu saja telah

membuahkan hasil, namun menurut hemat peneliti hasil dari upaya upaya

tersebut belum dapat dikatakan maksimal sebagaimana diharapkan.

2
Indikasi kurang maksimalnya pencapaian hasil belajar tersebut antara lain

dapat dilihat dari rendahnya nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dari hasil

pengamatan sementara peneliti, hal ini dikarenakan siswa kurang memahami

konsep pembelajaran Bahasa Indonesia, minat membaca rendah, kurang

bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberika oleh guru

baik tugas di sekolah maupun tugas yang harus diselesaikan di rumah, kurang

berani bertanya pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar dan

sebagainya. Kurangnya minat belajar yang berdampak pada sikap kurang

bertangguang jawab di kalangan peserta didik tersebut disebabkan oleh penyajian

materi pelajaran atau penggunaan metode dan strategi pembelajaran yang kurang

menarik. Misalnya penggunaan metode ceramah yang masih terlalu dominan

dapat menimbulkan rasa bosan dikalangan peserta didik. Metode ini

menyebabkan peserta didik kurang terlibat secara aktif dalam proses

pembelajaran sehingga mereka tidak merasa tertantang untuk turut ambil bagian

dalam prose pembelajaran yang berdampak pada timbulnya rasa bosan, kurang

termotivasi, dan kuang bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas

yang diberikan oleh guru.

Rendahnya minat dan kreatifitas siswa dapat mengakibatkan proses

pembelajaran menjadi kurang optimal sehingga materi pembelajaran yang

disajikan menjadi tidak tuntas. Gambaran sedemikian ini terjadi pula pada siswa

Kelas V-b SD YPPK Kaimana Kabupaten Kaimana dengan jumlah siswa

sebanyak 20 orang. Latar belakang atau keadaan ke 20 siswa dimaksud relatif

heterogen baik dari segi ekonomi keluarga, kemampuan akademik, kreatifitas,

maupun saran yang dimilikinya.

3
Sejumlah persoalan terkait dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia

dikalangan siswa Kelas V-b SD YPPK Kaimana tersebut membutuhkan perhatian

serius dan usaha yang sungguh-sungguh untuk mendapatkan solusi atau jalan

keluarnya. Oleh sebab itu diperlukan adanya inovasi pembelajaran untuk

memberdayakan peserta didik dalam rangka meningkatkan hasil belajar mereka.

Penggunaan strategi dan metode pembelajaran yang sesuai dan tepat, juga

keterlibatan peserta didik secara langsung dalam proses pembelajaran diharapkan

dapat meningkatkan motivasi dan kreatifitas peserta didik yang berdampak

positif pada pencapaian prestasi atau hasil belajar yang maksimal.

Keberhasilan proses pendidikan tidak lepas dari penggunaan pemilihan

media, model ataupun metode saat proses kegiatan belajar mengajar. Pada studi

awal pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek berbicara yang diakukan oleh

peneliti, menunjukan rendahnya tingkat keterampilan berbicara pada siswa Kelas

V-b SD YPPK Kaimana Kabupaten Kaimana.

Berdasarkan uraian di atas peneliti menjadi sangat tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Bahasa

Indonesia melalui Pemanfaatan Model Pembelajaran Role Playing pada Siswa

Kelas V-b SD YPPK Kaimana Kabupaten Kaimana Tahun Pelajaran 2022”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di SD YPPK Kaimana

Kabupaten Kaimana, sesuai dengan latar belakang di atas maka dapat

diidentifikasi masalahnya sebagai berikut:

1. Guru masih menyajikan metode yang biasa seperti metode ceramah, tanya

jawab, pemberian tugas, membuat siswa bosan dan menjadi pasif.

4
2. Penyajian materi tidak menarik, alat kurang dipakai, sumber bahan sangat

minim, guru tidak kreatif dan inovatif menambah terpuruknya nilai siswa.

Oleh Sebab itu untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan

pembaharuan metode yang tepat, alat yang digunakan memadai, sumber yang

akurat, butuh aktifitas dan kreatifitas serta inovatif guru.

C. Pembatasan Masalah

Masalah yang diteliti penulis adalah materi Bahasa Indonesia, standar

kompetensi berbicara mengenai Pementasan Drama pada siswa Kelas V-b SD

YPPK Kaimana Kabupaten Kaimana di semester 2 dengan menggunakan model

pembelajaran Role Playing.

D. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa SD YPPK Kaimana ?

2. Apakah model pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan hasil

pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai pementasan drama pada siswa Kelas

V-b di SD YPPK Kaimana Kabupaten Kaimana Tahun Pelajaran 2022?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian PTK yang berjudul upaya meningkatkan hasil pembelajaran

Bahasa Indonesia mengenai pementasan drama melalui model pembelajaran

Role Playing pada siswa Kelas V-b sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD YPPK Kaimana.

2. Untuk menerapkan metode Role Playing dalam meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V-b di SD YPPK Kaimana.

5
F. Target atau Indikator Pencapaian

Dalam penelitian tindakan kelas yang penulis lakukan target

pencapaian adalah 75% siswa atau 15 orang mendapat nilai 70.

G. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini selain akan meningkatkan mutu pendidikan juga

bermanfaat bagi guru, siswa dan sekolah. Adapaun manfaatnya sebagai berikut :

1. Bagi Guru

a. guru dapat memperoleh informasi dalam merancang pembelajaran Bahasa

yang lebih berkualitas.

b. dapat memotivasi diri untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa

Indonesia di kelas sehingga terciptanya pembelajaran yang menyenangkan.

c. sebagai bahan pertimbangan atau tindak lanjut dalam upaya peningkatan

hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Bagi Siswa

a. dapat meningkatkan hasil belajar

b. termotivasi untuk berusaha

c. menimbulkan minat untuk belajar lebih giat

d. meningkatkan aktifitas dan kreatifitas

e. meningkatkan kerjasama dalam kelompok

3. Bagi Sekolah

a. sebagai media pembelajaran

b. sebagai sumber belajar

6
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

a. Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran pada hakekatnya merupakan suatu proses yang komplek

(rumit), namun dengan maksud yang sama, yaitu member pengalaman belajar

pada siswa sesuai dengan tujuan. Tujuan yang hendak dicapai sebenarnya,

merupakan acuan dalam penyelenggaraan proses pembelajaran. Oleh karena

itu tujuan yang hendak dicapai itu berbagai macam, maka cara mencapainya

pun berbagai macam pula.

b. Hakikat Hasil Belajar.

Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku,

akibat interaksi individu dengan lingkungannya. Yang kemudian disebutkan

perubahan perilaku adalah hasil belajar. Yang artinya, seseorang dikatakan

telah belajar, jika ia dapat melakukan sesuatu yang yang tidak dapat

dilakukan sebelumnya.

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui

kegiatan belajar. Dalam kegiatan pembelajaran tujuan yang ingin dicapai

ditentukan sebelumnya. Anak yang dikatakan berhasil adalah mereka yang

dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditentukan

sebelumnya. . Pendapat yang senada dikemukakan oleh Romiszowki bahwa

hasil belajar merupakan keluaran (output) dari suaatu sistem pemrosesan

masukan (input). Masukan dari sistem tersebut berupa informasi, sedangkan

keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (performance).

7
Dimyati dan Mujiono memaparkan bahwa hasil belajar merupakan hasil

dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Hasil belajar

merupakan pencapaian tujuan pengajaran dan kemampuan mental siswa.

Setelah selesai mempelajari materi, diadakan evaluasi hasil belajar untuk

mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan

sebelumnya, sebelum dilanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi.

Role playing atau bermain peran adalah sejenis permainan gerak yang

didalamnya ada tujuan, aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang (Jill

adfield, 1986). Dalam role playing murid dikondisikan pada situasi tertentu di

luar kelas, meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas. Selain itu,

role playing sering kali dimaksudkan sebagai suatu bentuk aktivitas dimana

pembelajar membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar kelas dan

memainkan peran orang lain (Basri Syamsu, 2000).

Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan

pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa.

Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan

memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada

umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa

yang diperankan.

Pada metode bermain peranan, titik tekanannya terletak pada keterlibatan

emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang secara

nyata dihadapi. Murid diperlakukan sebagai subyek pembelajaransecara aktif

melakukan praktik-praktik berBahasa (bertanya dan menjawab) bersama

8
teman-temannya pada situasi tertentu. Belajar efektif dimulai dari lingkungan

yang berpusat pada diri murid (Departemen Pendidikan Nasional, 2002).

Lebih lanjut prinsip pembelajaran memahami kebebasan

berorganisasi,danmenghargai keputusan bersama, murid akan lebih berhasil

jika mereka diberi kesempatan memainkan peran dalam bermusyawarah,

melakukan pemungutan suara terbanyak dan bersikap mau menerima

kekalahan sehingga dengan melakukan berbagai kegiatan tersebut dan secara

aktif berpartisipasi, mereka akan lebih mudah menguasai apa yang mereka

pelajari (Boediono, 2001). Jadi, dalam pembelajaran murid harus aktif,

karena tanpa adanya aktivitas, maka proses pembelajaran tidak mungkin

terjadi.

c. Hakikat Pementasan Drama

Drama menurut nurhasanah, dkk adalah cerita atau kisah yang melibatkan

konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater .

d. Hakikat Model Role Playing

Menurut kamus besar bergambar Bahasa Indonesia model adalah pola

dari sesuatu yang akan dibuat.

Menurut I.G.A.K. Wardhani menyatakan bahwa metode merupakan cara

kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan.

Role playing atau bermain peran bertujuan menggambarkan suatu

peristiwa masa lampau. Atau dapat pula cerita dimulai dengan berbagai

kemungkinan yang terjadi baik kini maupun mendatang. Kemudian ditunjuk

beberapa orang siswa untuk melakukan peran sesuai dengan tujuan cerita.

9
Pemeran melakukan sendiri peranya sesuai dengan daya khayal (Imajinasi)

tentang pokok yang diperankan.

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa metode Role Playing

adalah merupakan suatu metode untuk bermain peran yang dilakukan pada

waktu kegiatan drama sederhana, dan peran yang diambil dari kehidupan

sehari-hari, sehingga siswa dapat memerankan tokoh tertentu.

B. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran adalah kontruksi berfikir yang bersifat logis dengan

argumentasi yang konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah

berhasil disusun. Menurut Rusadi kerangka berfikir berarti menduduk

perkarakan masalah dalam kerangka teoritis atau disebut juga proses dedukatif.

Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Kelas V-b SD YPPK Kaimana Kabupaten

Kaimana, khususnya pada materi berbicara sampai sejauh ini masih

menggunakan metode konvensional. Hal itu menyebabkan rendahnya motivasi

siswa dalam mengikuti pelajaran. Dari rendahnya motivasi siswa tersebut

menyebabkan siswa tidak antusias pelajaran sehingga siswa tidak antusias

dalam mengikutio pelajaran khusunya dalam berbicara. Metode Role Playing

dalam hal ini merupakan metode alternatif yang dapat meningkatkan

kemampuan berbicara pada siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

khususnya untuk Pementasan Drama dengan standar kompetensi berbicara.

Metode ini dipilih karena metode tersebut sangat menyenangkan dan

mengaktifkan siswa sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam

mengikuti pelajaran dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas proses

10
pembelajaran dan meningkatkan keterampilan berbicara siswa Kelas V-b SD

YPPK Kaimana Kabupaten Kaimana.

Kondisi awal : pembelajaran Bahasa


Indonesia pada kompetensi
berbicara rendah

Pembelajaran Bahasa Indonesia


dengan Model Role Playing
Siklus I dan siklus II

Kondisi akhir : pembelajaran Bahasa


Indonesia pada kompetensi
berbicara meningkat

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data

yang terkumpul (Arikunto, 2002: 64) Hipotesis tindakan ini diturunkan

berdasarkan cara berpikir deduktif, yakni menentukan jawaban sementara

atas dasar analisis teori – teori penegtahuan ilmiah yang relevan dengan

permasalahan melalui penalaran.

11
Berdasarkan pernyataan di atas disusun hipotesis sebagai berikut

“Penggunaan metode Role Playing dapat meningkatkan hasil pembelajar

Bahasa Indonesia mengenai pementasan drama mengungkapkan pikiran dan

perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain peran bagi siswa Kelas V-b

SD YPPK Kaimana Tahun pelajaran 2022-2022”.

12
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sistemik untuk

mengumpulkan, mengolah dan menyimpulkan data dengan menggunakan

metode, teknik tertentu dalam rangka mencari jawaban atas permasalahan yang

ada.

Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

(PTK) atau sering disebut dengan Classroom Action Research (CAR) Proses

penelitiannya direncanakan terdiri dari dua siklus setiap siklus terdiri dari empat

kali pertemuan dan masing masing kegiatan tatap muka adalah dua jam pelajaran.

Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai pengajar yang melakukan

penelitian.

B. Subyek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD YPPK Kaimana dengan

subyek penelitian siswa Kelas V-b yang berjumlah 20 orang, siswa laki laki 11

orang dan siswi perempuan 9 orang. Dengan kondisi lingkungan belajar siswa

SD YPPK Kaimana jauh dari keramaian Kabupaten, sehingga cocok untuk

penerapan pembelajaran model ini sedang situasi lingkungan siswa berada di

sekitar sekolah dengan dukungan orang tua yang kebanyakan bekerja sebagai

petani, tukang ojek, dan kerja seadanya, perhatian belajar terhadap anak kurang

13
terfokus pada mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini menjadi salah

satu penyebab kurangnya termotivasi dan minat belajar yang ditimbulkan dari

lingkungan tempat tinggal siswa. Penelitian ini dilakukan minggu kedua bulan

Nopember sampai dengan minggu ketiga bulan Januari 2022. Dengan harapan

dapat merubah hasil belajar siswa.

C. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik

dokumentasi, observasi, dan tes.

1. Dokumentasi.

Teknik dokumentasi adalah cara mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, skrip, buku, surat kabar, majalah, notulen

rapat, leger, agenda, dan sebagainya. Teknik dokumentasi dalam

penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang nama identitas

siswa, hasil belajar Bahasa Indonesia pada semester I Tahun Pelajaran

2022, serta gambaran pelaksanaan tindakan pada setiap siklus.

2. Observasi

Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

sistematis, yaitu menggunakan instrumen pengamatan. Instrumen

pengamatan berupa daftar pengamatan yang berisi item-item kejadian

atau tindakan yang dilakukan dalam penelitian. Teknik observasi

digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran.

3. Tes

14
Teknik tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data

tentang hasil belajar Bahasa Indonesia, setelah dilaksanakan tindakan.

Instrumen tes disusun dan diujicobakan pada siswa di luar objek

penelitian, dan dianalisis untuk mengetahui validitas, derajat kesukaran,

daya beda, dan reliabilitas, sehingga instrumen soal yang digunakan

untuk evaluasi di akhir siklus adalah hanya butir soal yang baik.

Soal tes diujicobakan di luar sampel penelitian dengan maksud

untuk tetap menjaga agar hasil ujicoba benar-benar valid, sehingga

ketika digunakan pada saat tes setelah pelaksanaan tindakan dihasilkan

data yang benar-benar sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran, karena

apabila ujicoba dilaksanakan pada subjek penelitian, dikhawatirkan

mempengaruhi hasil penelitian.

Dalam pengumpulan data tersebut, peneliti dibantu oleh teman

sejawat yang mempunyai tugas:

 Mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran mulai siklus I

sampai dengan selesai.

 Memberikan masukan tentang kekuatan dan kelemahan yang terjadi

selama proses pembelajaran.

 Ikut serta merencanakan perbaikan pembelajaran.

a. Jenis Data

Data kualitatif yaitu data tentang hasil tes formatif siswa sebelum dan

sesudah diadakan perbaikan.

15
b. Sumber data

Yang dimaksud sumber data adalah sumber data menyediakan

informasi tentang cakupan dan kemungkinan generalisasi dari penelitian

yang dilakukan, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk populasi dan

sampel dari penelitian. Sumber data penelitian ini diperoleh dari:

a) Siswa

Untuk mendapatkan data berupa hasil belajar/evaluasi dan

aktivitas siswa ketika diamati dalam kegiatan pembelajaran yang

tertuang dalam lembar pengamatan/observasi diperoleh dari siswa

Kelas V-b SD YPPK Kaimana Kabupaten Kaimana.

b) Guru kelas

Peran guru dalam model ini adalah peran ‘guide stimulator’

seorang fasilitator yang memberikan tantangan kepada para siswa

dengan membantu mereka dalam mengidentifikasi pertanyaan dan

masalah, membimbing inquiri yang dilakukan.

Guru Kelas V-b merupakan sumber data untuk mendapatkan data

berupa hasil pengamatan awal, merupakan peneliti, dan juga

merupakan subjek yang akan diamati oleh pengamat/teman sejawat

ketika pelaksanaan tindakan. Dengan demikian data yang diperoleh

berupa komponen observasi pada lembar observasi yang akan diisi

oleh peneliti dan pengamat/teman sejawat.

c) Pengamat/Teman Sejawat

Guru Kelas V-b yang melakukan tindakan, diamati oleh Teman

Sejawat, sehingga sumber data yang diperoleh berupa komponen

16
pada lembar observasi. Hasil observasi teman sejawat sebagai bahan

untuk penelitian dan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan

hasil belajar siswa tentang pembelajaran Bahasa Indonesia pada

kompetensi berbicara.

D. Langkah-langkah Penelitian

Menurut Hopkins penelitian tindakan kelas (PTK) disebut dengan

Classroom Action Research (CAR).

Menurut Mc Niff dalam bukunya yang berjudul “ Action research:

Principles and Practice” memandang PTK sebagai bentuk penelitian

reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat

dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan kurikulum, pengembangan

sekolah, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya.

Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan penelitian tindakan

model spiral (Kemmis & Mc Taggart, 1988). PTK dilaksanakan melalui

proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahap, yaitu:

1. Perencanaan (planning)

2. Pelaksanaan (acting),

3. Pengamatan (observation),

4. Refleksi (reflection).

Hasil refleksi terhadap tindakan yang dilaksanakan akan digunakan

untuk merevisi rencana, jika ternyata tindakan yang dilaksanakan belum

berhasil memecahkan masalah, seperti tampak pada gambar berikut:

17
Identifikasi masalah

Perencanaan

Refleksi Tindakan

Observasi

Perencanaan

Tindakan
Refleksi

Observasi

Hasil yang diinginkan

Model Kemmis dan Mc Taggart

Gambaran umum dalam penelitian ini akan dibuat dua siklus. apabila siklus satu

belum mencapai hasil yang maksimal akan dilaksanakan siklus kedua. Pelaksanaan

18
kedua siklus ini menggunakan tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan,

pengamatan, dan refleksi dapaun langkah langkahnya sebagai berikut :

Siklus 1

a. Perencanaan

1. Menyusun perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP) lengkap dengan SK,

KD, Indikator sampai penilaian.

2. Menyiapkan instrumen penelitian

3. Menyiapkan format evaluasi penelitian

4. Menyiapkan sumber belajar berupa bahan ajar

5. Mengembangkan scenario pembelajaran model Role Playing

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan suatu kegiatan dilaksanakannya sekenario

pembelajaran yang telah direncanakan.

1. Kegiatan awal di isi dengan apersepsi

2. Kegiatan inti menjelaskan pembelajaran

3. Membagi siswa menjadi lima kelompok

4. Memberi Pos tes dan Pree tes

5. Bimbungan dan penilaian dari guru

c. Pengamatan atau Observasi adalah suatu kegiatan mengamati jalannya tindakan

untuk memantau sejauh mana tindakan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Role Playing materi ajar adalah upaya meningkatkan hasil

pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai pementasan drama melalui model

pembelajaran Role Playing pada siswa Kelas V-b.

1. Mengamati kegiatan peserta didik dengan lembar pengamatan pembelajaran

19
2. Mengevaluasi seluruh kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

Reflesi disini meliputi kegiatan analisis menjelaskan da mengumpulkan serta

analisa. dengan data observasi guru dapat merefleksi diri apakah dengan metode

Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia ? dari hasil refleksi adalah diadakannya revisi terhadap perencanaan

yang telah dilaksanakan, yang akan digunakan untuk memperbaiki pembelajran

pada pertemuan berikutnya. Tolak ukur refleksi tindakan kelas pada siklus I ini

sebagai berikut :

1. Adanya peningkatan kreatifitas, aktifitas.

2. Adanya peningkatan hasil belajar

Siklus II

Pada siklus ini dilaksanakan jika hasil belajar tidak optimal atau masih terdapat

nilai dibawah KKM tahapannya sama dengan siklus I yaitu perencanaan, tindakan

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

a. Perencanaan

tahap perencanaan pada siklus II adalah memperbaiki perencanaan yang kurang

pada pelaksanaan siklus I sepertti :

1. Pengelolaan kelas yang nyaman dan aman siap untuk belajar.

2. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

3. Menyiapkan sumber belajar

4. Meyiapkan alat peraga yang akan dipakai

5. Menyiapkan instrument penelitian

20
6. Menyiapkan format penilaian

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini sama dengan pelaksanaan tindakan pada

siklus I hanya mengalami sedikit perubahan pada kegiatan inti pembelajaran

seperti :

1. Kegiatan awal di isi dengan apresepsi

2. Kegiatan inti menjelaskan materi yang akan dibahas

3. penggunaan alat peraga dan penerapan metode pembelajaran yang tepat

4. Menciptakan suasana kelas menjadi hidup

5. Mengontrol dan membimbing kerja siswa

6. Mengisi lembar pengamatan siswa

7. Mengisi format penilaian

8. Mengevaluasi hasil kerja guru dan siswa

9. Refleksi sejenak.

c. Pengamatan

Pengamatan dalam siklus II dilaksanakan pengisian format pengamatan, baik

pengamatan terhadap kerja siswa maupun pengamatan penyajian pembelajaran.

Dalam tahap ini peneliti mengadakan perbandingan antara Siklus I dan Siklus II.

Siklus I belum ada perubahan yang berarti maka dilaksanakan Siklus kedua

sehingga perubahan hasil belajar benar benar dapat ditingkatkan.

d. Refleksi

21
Pada tahap akhir seluruh kegiatan pelaksaan tindakan diakhiri dengan refleksi

untuk melihat

- apakah penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa

- apakah penyajian pembelajaran sesuai rencana

- apakah metode yang dipakai efektif untuk pembelajaran yang lain semua itu

perlu di refleksi agar pembelajaran selalu meningkat.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis, yang sering juga disebut sebagai pengolahan data

memeberi informasi tentang cara menganalisis data yang dikumpulkan.

Data yang dianalisis meliputi data kuantitatif (dengan menampilkan angka-

angka sebagai ukuran prestasi), dan data kualitatif (dengan menampilkan

angka sebagai perbandingan).

Analisis data dilakukan secara deskriptif komparatif yang bertujuan

untuk membandingkan kondisi sebelum dan sesudah diadakan tindakan

perbaikan pembelajaran.

Tahapan dalam tindakan menganalisis data meliputi reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

1. Reduksi Data

Reduksi data dilakukan dalam rangka pemilihan dan

penyederhanaan data. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah

seleksi data dan pembuangan data yang tidak relevan.

Data-data yang relevan dengan penelitian akan diorganisasikan

sehingga terbentuk sekumpulan data yang dapat memberi informasi

factual.

22
2. Penyajian data

Penyajian data dilakukan dalam bentuk sekumpulan informasi, baik

berupa tabel, bagan, maupun deskriptif naratif, sehingga data yang

tersaji relatif jelas dan informatif.

Tindakan lanjutan, penyajian data digunakan dalam kerangka

menarik kesimpulan dari akhir sebuah tindakan.

3. Penarikan kesimpulan

Kegiatan penarikan kesimpulan merupakan kegiatan tahap akhir

dari proses analisis data. Penarikan kesimpulan disusun dengan

mempertimbangkan secara evaluatif berdasarkan kegiatan-kegiatan

yang ditempuh dalam dua tahap sebelumnya.

F. Indikator Keberhasilan

Dalam upaya peningkatan hasil belajar di Kelas V-b dengan mata pelajaran

Bahasa Indonesia materi ajarnya pementasan drama melalui model pembelajaran

Role Playing dengan jumlah siswa 28 orang dibagi menjadi lima kelompok

dengan harapan jika mengerjakan 20 soal dengan skor nilai 2 pada siklus I hanya

40 % yang berhasil benar atau dibawah nilai KKM maka pada siklus kedua

diupayakan menjadi 100 %.

23
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Daerah Penelitian atau Deskripsi Data

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD YPPK Kaimana Kabupaten

Kaimana. Data yang diperoleh dari siswa Kelas V-b SD tentang kemampuan

berbicara mereka setelah diadakan tes awal adalah hanya 25% dari jumlah

siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar. Hal tersebut membuktikan

bahwa kemampuan berbicara Kelas V-b SD perlu ditingkatkan.

Dengan demikian perlu dilakukan suatu tindakan untuk meningkatkan

hasil belajar tersebut. Sebelum proses pembelajaran guru harus membuat

perencanaan, baik guru yang mengajar rutin maupun guru yang mengajar

untuk melakukan Penelitian Perbaikan Pembelajaran. Perencanaan yang

dibuat harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan berfokus pada

kompetensi yang akan dicapai. Perencanaan yang demikian itu kita kenal

dengan Rancana. Pembelajaran (RPP). Dalam RPP ini terdapat lima macam

bagian yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK), materi, media dan sumber

belajar, kegiatan pembelajaran dan evaluasi. Selanjutnya paling tidak ada

empat hal lagi yang perlu dilakukan bagi guru yang akan melaksanakan

Penelitian Perbaikan Pembelajaran. yaitu :

1. Memeriksa RPP yang sudah disusun mencermati tiap butir yang

direncanakan.

24
24
2. Memeriksa media belajar dan alat pelajaran baik alat yang permanen

untuk slide presentasi maupun alat-alat alain yang sifatnya spontan

menurut keperluan.

3. Memikirkan hal-hal yang mungkin menjadi kendali sebuah proses

pembelajaran dan memperkirakan solusi yang terbaik.

4. Memeriksa kelengkapan alat-alat pengumpul data misalnya lebar

observasi.

Dalam hal ini terjadi permasalahan pada tiap kompetensi dasar

misalnya kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep maka diambil

langkah yang merupakan siklus berulang sebagai berikut :

a) Prasiklus

Rencana

a. Menyiapkan materi RPP yang akan diajarkan dengan

menggunakan metode Role playing.

Tindakan

a) Melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia tentang

permainan drama.

b) Menanamkan konsep kepada siswa tentang perlunya

ketrampilan berbicara sebagai sarana komunikasi antar manusia.

Observasi

Mengadakan pengamatan terhadap :

a) Cara guru menerapkan metode Role Playing

b) Penampilan guru saat mengajar

c) Cara guru membimbing siswa saat pembelajaran berlangsung

25
Refleksi

Setelah dilakukan beberapa kegiatan di atas :

a) Kurang ketrampilnya guru dalam memilih metode, model,

media, dan alat dalam pembelajaran.

b) Kurang wawasan guru tentang model pembelajaran role playing

c) Kondisi guru yang belum terbiasa memakai model pembelajaran

role playing.

b) Siklus I

Rencana

a. Menyiapkan materi yang akan diajarkan dengan menggunakan

model pembelajaran role playing

b. Menyiapkan model pembelajaran role playing dalam upaya

meningkatkan keterampilan berbicara.

Tindakan

a) Melaksanakan model pembelajaran role playing mata pelajaran

bahasa Indonesia kompetensi dasar keterampilan berbicara .

b) Menanamkan konsep kepada siswa tentang pentingnya

keterampilan berbicara dalam penerapan kehidupan sehari-hari .

Observasi

Mengadakan pengamatan terhadap :

d) Cara guru menerapkan model pembelajaran role playing

e) Penampilan guru saat mengajar

f) Cara guru membimbing siswa saat pembelajaran berlangsung

Refleksi

26
Setelah dilakukan beberapa kegiatan diatas :

a) Kekurang trampilnya guru dalam memakai model pembelajaran

role playing

b) Kekurang wawasan guru tentang model pembelajaran role playing

c) Kondisi guru yang belum terbiasa memakai model pembelajaran

role playing

c) Siklus II

Rencana

a. Membuat RPP yang melibatkan teman sejawat yang lebih senior

dan mengetahui model pembelajaran role playing.

b. Melibatkan ahli khusus sebagai penuntun dan pemberi

pertimbangan

Tindakan

a. Melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan

model pembelajaran role playing sesuai dengan rencana yang baru

b. Mengoptimalkan siswa saat pembelajaran berlangsung

c. Mengoptimalkan peran antar kelompok pembelajaran agar konsep

materi lebih tertanam.

Observasi

a. Pengamatan kembali terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia

dengan mengutamakan cara guru menerapkan model pembelajaran

role playing.

b. Penerapan guru dalam mengelola kelas, membimbing siswa dalam

menerapkan model pembelajaran role playing

27
Refleksi

Setelah siklus pertama dan kedua diharapkan banyak hal terjadi

perubahan, yang antara lain meliputi:

1. Guru menguasai pemakaian metode role playing

2. Pembelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar dan Indikator

3. 75% hasil belajar siswa tentang keterampilan berbicara

meningkat. Sehingga prestasi hasil pembelajaran Bahasa

Indonesia baik

4. Siswa terlihat antusias dalam belajar

Hasil penelitian yang dilakukan pada siswa Kelas V-b SD YPPK

Kaimana Semester II Tahun Pelajaran 2022 terkait hasil belajar Bahasa

Indonesia Kelas V-b yang didasarkan prosedur dalam Prasiklus, Siklus I dan

Siklus II, secara lengkap dijabarkan sebagai berikut :

A. Prasiklus

Hasil Prasiklus secara lengkap menguraikan : (1) data hasil belajar

siswa, (2) data situasi belajar mengajar.

1) Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran Prasiklus yaitu pada hari Kamis

tanggal 9 Januari 2022 dengan kehadiran siswa 20 anak.

2) Diskripsi Data Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa Kelas V-b SD YPPK Kaimana Kabupaten

Kaimana Semester II Tahun Pelajaran 2022 terkait hasil

belajar Bahasa Indonesia berdasarkan hasil tes akhir pada

Prasiklus diperoleh nilai sebagai berikut :

28
Skor Hasil Belajar Prasiklus

Nilai 40 45 50 55 60 65 70

frekuensi 1 3   4 4 1 7
Presentas 15.00 20.00 35.00
5.00%   20% 5.00%
e % % %

Dari tabel di atas diperoleh bahwa yang mendapat nilai 40

ada 1 siswa (5%), yang mendapat nilai 45 ada 3 (15%), yang

mendapat nilai 55 ada 4 siswa (20%), nilai 60 ada 4 siswa

(20%), nilai 65 ada 1 siswa (5%), dan yang mendapat nilai 70

ada 7 siswa (35%). Atau yang tuntas KKM diatas atau sama

dengan 65 ada 8 siswa (40%) dan yang belum tuntas KKM ada

12 siswa (60%). Berdasarkan hasil analisis data dan diagram di

atas perbaikan masih perlu dilakukan dengan melakukan

penelitian tindakan kelas.

3) Data Situasi Belajar Mengajar

Data situasi belajar mengajar ini diperoleh berdasarkan

hasil pengamatan dari guru kolaborator, catatan anekdot guru

(penulis), hasil wawancara dengan siswa. Hasil pengamatan

mengenai data situasi belajar mengajar, pada Siklus I

dijabarkan sebagai berikut :

Prosentase Hasil Pengamatan dalam KBM Prasiklus

SISWA
NO FOKUS PENGAMATAN (PRASIKLUS
)

29
1 Motivasi siswa mengikuti pembelajaran Cukup

2 Keaktifan siswa dalam bertanya dengan guru Cukup

3 Kemampuan siswa dalam menyelesaikan Kurang


target tugas yang diberikan guru

Berdasarkan hasil tersebut di atas diketahui bahwa

keaktifan siswa dalam bertanya dan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan target tugas yang diberikan oleh guru masih

dalam kategori cukup dan kurang , sehingga membutuhkan

perbaikan dalam rencana Siklus berikutnya. Dari hasil Pra

Siklus ini diperoleh temuan bahwa guru harus lebih banyak

memberikan tugas dengan target yang ditetapkan pada Siklus I,

dan untuk siswa-siswa tertentu membutuhkan perhatian dan

motivasi yang lebih untuk meningkatkan daya serap klasikal

siswa.

B. Siklus I

Hasil Siklus I secara lengkap menguraikan : (1) data hasil belajar

siswa, (2) data situasi belajar mengajar, dan (3) data keterkaitan

perencanaan dengan pelaksanaan tindakan.

1) Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran Siklus I yaitu pada hari Selasa

tanggal 16 Januari 2022 dengan kehadiran siswa 20 anak (semua

hadir).

2) Diskripsi Data Hasil Belajar Siswa

30
Hasil belajar siswa Kelas V-b SD Inpres Kabupaten Kaimana

Semester II Tahun Pelajaran 2022 terkait hasil belajar Bahasa

Indonesia dengan penerapan metode role playing berdasarkan hasil

tes akhir pada Siklus I diperoleh nilai sebagai berikut :

Skor Hasil Belajar Siklus I

Nilai 55 60 65 70 75 80

frekuensi 1 5 1 4 5 4
Presentas 20.00
5.00% 25.00% 5.00% 25% 20.00%
e %

Dari tabel di atas diperoleh bahwa yang mendapat nilai 55 ada

1 siswa (5%), yang mendapat nilai 60 ada 5 (25%), yang mendapat

nilai 65 ada 1 siswa (5%), nilai 70 ada 4 siswa (20%), nilai 75 ada

5 siswa 2(5%), dan yang mendapat nilai 80 ada 4 siswa (20%).

Atau yang tuntas KKM di atas atau sama dengan 65 ada 14 siswa

(70%) dan yang belum tuntas KKM ada 6 siswa (30%).

Berdasarkan hasil analisis data dan diagram di atas perbaikan

masih perlu dilakukan dengan melakukan siklus II agar hasil

belajar Bahasa Indonesia lebih tinggi dan semua siswa lulus KKM.

3) Data Situasi Belajar Mengajar

Data situasi belajar mengajar ini diperoleh berdasarkan hasil

pengamatan dari guru kolaborator, catatan anekdot guru (penulis),

31
hasil wawancara dengan siswa. Hasil pengamatan mengenai data

situasi belajar mengajar, pada Siklus I dijabarkan sebagai berikut :

Prosentase Hasil Pengamatan dalam KBM Siklus I

SISWA
NO FOKUS PENGAMATAN
(SIKLUS I)

1 Motivasi siswa mengikuti pembelajaran Baik

2 Keaktifan siswa dalam bertanya dengan guru Cukup

3 Kemampuan siswa dalam menyelesaikan target Baik


tugas yang diberikan guru

Berdasarkan hasil tersebut di atas diketahui bahwa keaktifan

siswa dalam bertanya dan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan target tugas yang diberikan oleh guru masih dalam

kategori cukup, sehingga membutuhkan perbaikan dalam rencana

Siklus berikutnya. Dari hasil Siklus ini diperoleh temuan bahwa

guru harus lebih banyak lagi memberikan tugas dengan target yang

ditetapkan pada Siklus II, dan untuk siswa-siswa tertentu

membutuhkan perhatian dan motivasi yang lebih untuk

meningkatkan daya serap klasikal siswa, sehingga pencapaian hasil

belajar meningkat pada Siklus II nantinya.

4) Data Keterkaitan Perencanaan dengan Pelaksanaan Tindakan

32
Data Keterkaitan Perencanaan dengan Pelaksanaan Tindakan

diperoleh dari guru kolaborator. Menurut hasil refleksi ditemukan

bahwa guru dalam melaksanakan pembelajaran belum seluruhnya

sesuai dengan perencanaan yang ditulis. Manajemen waktu juga

masih sangat cenderung kurang pas, kurang sesuai dengan waktu

yang direncanakan. Dengan demikian, untuk perbaikan pada

pelaksanaan tindakan pada Siklus II, guru perlu lebih detail

memahami perencanaan yang telah dibuat.

C. Siklus II

Hasil Siklus II secara lengkap menguraikan : (1) data hasil belajar

siswa, (2) data situasi belajar mengajar, dan (3) data keterkaitan

perencanaan dengan pelaksanaan tindakan.

1) Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran Siklus II yaitu pada hari Selasa

tanggal 22 Januari 2022 siswa masuk semua atau dengan kehadiran

siswa 20 anak.

2) Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa Kelas V-b SD YPPK Kaimana Semester II

Tahun Pelajaran 2022 terkait hasil Bahasa Indonesia keterampilan

berbicara dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas dengan

menggunakan model pembelajaran role playing berdasarkan hasil

tes akhir pada Siklus II diperoleh nilai sebagai berikut :

Skor Hasil Belajar Siklus II

33
Nilai 65 70 75 80 85

frekuensi 1 3 5 9 2
Presentas 25.00
5.00% 15.00% 45.00% 50%
e %

Dari tabel di atas diperoleh bahwa yang mendapat nilai 65 ada 1

siswa (5%), yang mendapat nilai 70 ada 3 (15%), yang mendapat

nilai 75 ada 5 siswa (25%), nilai 80 ada 9 siswa (45%), nilai 85 ada

2 siswa (10%). Atau yang tuntas KKM di atas atau sama dengan

65 ada 20 siswa (100%). Dengan kata lain hipotesis tindakan

terbukti bahwa dengan menggunakan metode role playing hasil

belajar siswa Kelas V-b SD YPPK Kaimana meningkat dengan

dibuktikanya siswa tuntas mencapai KKM.

3) Data Situasi Belajar Mengajar

Data situasi belajar mengajar ini diperoleh berdasarkan hasil

pengamatan dari guru kolaborator, catatan anekdot guru (penulis),

hasil wawancara dengan siswa. Hasil pengamatan mengenai data

situasi belajar mengajar, pada Siklus II dijabarkan sebagai berikut :

Prosentase Hasil Pengamatan dalam KBM Siklus II

SISWA
NO FOKUS PENGAMATAN
(SIKLUS II)

1 Motivasi siswa mengikuti pembelajaran Baik

2 Keaktifan siswa dalam bertanya dengan guru Baik

3 Kemampuan siswa dalam menyelesaikan target Baik


tugas yang diberikan guru

34
Berdasarkan hasil tersebut di atas diketahui bahwa keaktifan

siswa dalam bertanya dan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan target tugas yang diberikan oleh guru sudah dalam

kategori baik, sehingga tidak membutuhkan perbaikan lagi.

4) Data Keterkaitan Perencanaan dengan Pelaksanaan Tindakan

Data Keterkaitan Perencanaan dengan Pelaksanaan Tindakan

diperoleh dari guru kolaborator. Menurut hasil refleksi ditemukan

bahwa guru dalam melaksanakan pembelajaran belum seluruhnya

sesuai dengan perencanaan yang ditulis. Manajemen waktu sudah

pas, sudah sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Dengan demikian, untuk perbaikan pembelajaran yang

dilaksanakan sudah menemukan hasil dan meningkatkan hasil

belajar Bahasa Indonesia siswa.

B. Pembahasan Hasil Temuan

Pembelajaran Bahasa Indonesia terkait dengan karakteristiknya yang

abstrak sangat memerlukan pertimbangan kesiapan, kematangan,

kemampuan, dan tingkat perkembangan intelektual peserta didik. Ini berarti

Ilmu Pengetahuan Sosial harus dekat dengan anak dan relevan dengan

kehidupan nyata sehari-hari.

Hasil penemuan penelitian tindakan kelas dengan serangkaian rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) Prasiklus, Siklus I yang dilanjutkan pada

Siklus II yang difokuskan pada tindakan perbaikan pembelajaran hasil belajar

Ilmu Pengetahuan Sosial tentang menghitung Perbandingan. Perubahan yang

cukup signifikan terjadi pula dalam hasil prestasi belajar siswa. Suasana

35
pembelajaran juga meningkat lebih menyenangkan, siswa cenderung lebih

aktif mengevaluasi terhadap kasus dengan mencari jalan keluarnya.

Dengan demikian tindakan perbaikan pembelajaran hasil belajar Bahasa

Indonesia menggunakan metode role playing pada siswa Kelas V-b SD YPPK

Kaimana Semester II tahun pelajaran 2022.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti di SD YPPK Kaimana

Kelas V-b dari siklus I dan siklus II mengalami kenaikan hasil belajar Bahasa

Indonesia tentang meningkatkan keterampilan berbicara dengan menggunakan

metode role playing.

Dari data yang diperoleh peniliti dari sebelum menerapkan metode role

playing atau prasikus, siklus I, dan siklus II sebagai berikut: Prasiklus yang

mendapat nilai 40 ada 1 siswa (5%), yang mendapat nilai 45 ada 3 (15%), yang

mendapat nilai 55 ada 4 siswa (20%), nilai 60 ada 4 siswa (20%), nilai 65 ada 1

siswa (5%), dan yang mendapat nilai 70 ada 7 siswa (35%). Atau yang tuntas

KKM diatas atau sama dengan 65 ada 8 siswa (40%) dan yang belum tuntas

KKM ada 12 siswa (60%). Siklus I yang mendapat nilai 55 ada 1 siswa (5%),

yang mendapat nilai 60 ada 5 (25%), yang mendapat nilai 65 ada 1 siswa (5%),

nilai 70 ada 4 siswa (20%), nilai 75 ada 5 siswa 2(5%), dan yang mendapat nilai

80 ada 4 siswa (20%). Atau yang tuntas KKM diatas atau sama dengan 65 ada 14

siswa (70%) dan yang belum tuntas KKM ada 6 siswa (30%). Dan siklus II yang

mendapat nilai 65 ada 1 siswa (5%), yang mendapat nilai 70 ada 3 (15%), yang

36
mendapat nilai 75 ada 5 siswa (25%), nilai 80 ada 9 siswa (45%), nilai 85 ada 2

siswa (10%). Atau yang tuntas KKM diatas atau sama dengan 65 ada 20 siswa

(100%). Dengan kata lain hipotesis tindakan terbukti bahwa dengan

menggunakan metode role playing hasil belajar siswa Kelas V-b SD YPPK

Kaimana meningkat dengan dibuktikanya siswa tuntas mencapai KKM.

B. Saran

Dengan penerapan metode role playing diharapkan meningkatkan

profesionalisme guru salah satunya diharapkan mengadakan pelatihan-

pelatihan tentang penggunaan pendekatan bermedia juga perlu diberikan

pelatihan-pelatihan dalam merancang pembelajaran, mempersiapkan bahan

ajar dengan analisis materi pelajaran yang tepat, dan memilih metode yang

sesuai dengan materi dengan tujuan pembelajaran

Dengan menggunakan berbagi macam model, metode, media, alat

pembelajaran diharapkan lebih memberdayakan efektivitas penggunaan

media alat bantu pembelajaran dan penyediaannya bagi kepentingan interaksi

pembelajaran kelas guru dan siswa. Demi maksimalnya capaian tujuan

pembelajaran.

Guru diharapkan lebih menerapkan pendekatan kontekstual dalam


menyampaikan materi pelajaran. Juga diharapkan senantiasa
mempertimbangkan minat siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia dengan
cara merangsang dan memotivasi siswa dalam menemukan dan mendapatkan
informasi baru memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi,
pembuatan tugas akademis yang lebih menarik sesuai dengan materi
pelajaran dengan menggunakan media dan metode yang menarik bagi siswa.

37
38
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., Sukardjono, P. Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:


Bumi Aksara.

Belen, S. 2003. Belajar Aktif dan Terpadu. Surabaya: Duta Graha Pustaka.

Carin, Arthur. 2001. Teaching Science Through Discovery. New York: Macmillan
Publishing Company. Depdiknas. (2003) Kegiatan Belajar Mengajar yang
Efektif. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Depdinas. 2003. Kegiatan Belajar Mengajar Yang Efektif. Jakarta: Departemen


Pendidikan Nasional.

Purwadarminta. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.Pusat


dan Pengembangan Bahasa, tanpa tahun. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka. Trihartanto, S.I. 2007. Metode Role Playing
Pembelajaran Bahasa Indonesia. Makalah disajikan dalam Workshop
Pengembangan Model Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan
Bahasa Indonesia bagi Guru Sekolah Dasar Provinsi Jawa Tengah. LPMP Jawa
Tengah. Semarang, 22-31 Oktober 2007.

Wardhani, I.G.A.K., Wihardit, K. dan Nasution, N. 2006. Penelitian Tindakan kelas.


Jakarta: Universitas Terbuka

M. Toha Anggoro, dkk. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sukidin, dkk. 2008. Menejemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Insan Cendekia.

Suharsimi, A. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumiati, dkk. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung, CV. Wacana Prima.

Suryana. 2010. Metodologi Pendidikan. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.

Nurhasanah, dkk. 2007. Kamus Besar Bergambar Bahasa Indonesia. Jakarta: Bina
Sarana Pustaka,

Wardani, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

39
Lampiran: 1
Hasil belajar siswa Kelas V-b prasiklus
No Nama KKM Prasiklus

1 Peserta Didik 1 65 60

2 Peserta Didik 2 65 55

3 Peserta Didik 3 65 70

4 Peserta Didik 4 65 70

5 Peserta Didik 5 65 45

6 Peserta Didik 6 65 60

7 Peserta Didik 7 65 55

8 Peserta Didik 8 65 70

9 Peserta Didik 9 65 60

10 Peserta Didik 10 65 70

11 Peserta Didik 11 65 65

12 Peserta Didik 12 65 60

13 Peserta Didik 13 65 70

14 Peserta Didik 14 65 70

15 Peserta Didik 15 65 45

16 Peserta Didik 16 65 55

17 Peserta Didik 17 65 70

18 Peserta Didik 18 65 45

19 Peserta Didik 19 65 40

20 Peserta Didik 20 65 55

  Rata-rata   59.5

  Nilai terendah   40

40
41
Lampiran: 2
Hasil belajar siswa prasiklus, siklus I
No Nama KKM Prasiklus Siklus I

1 Peserta Didik 1 65 60 70

2 Peserta Didik 2 65 55 60

3 Peserta Didik 3 65 70 80

4 Peserta Didik 4 65 70 75

5 Peserta Didik 5 65 45 60

6 Peserta Didik 6 65 60 70

7 Peserta Didik 7 65 55 60

8 Peserta Didik 8 65 70 75

9 Peserta Didik 9 65 60 70

10 Peserta Didik 10 65 70 80

11 Peserta Didik 11 65 65 75

12 Peserta Didik 12 65 60 70

13 Peserta Didik 13 65 70 80

14 Peserta Didik 14 65 70 75

15 Peserta Didik 15 65 45 60

16 Peserta Didik 16 65 55 75

17 Peserta Didik 17 65 70 80

18 Peserta Didik 18 65 45 60

19 Peserta Didik 19 65 40 55

20 Peserta Didik 20 65 55 65

  Rata-rata   59.5 69.75

42
Lampiran: 3
Hasil belajar siswa prasiklus, siklus I, siklus II
Siklus
No Nama KKM Prasiklus Siklus I
II
1 Peserta Didik 1 65 60 70 80

2 Peserta Didik 2 65 55 60 70

3 Peserta Didik 3 65 70 80 80

4 Peserta Didik 4 65 70 75 80

5 Peserta Didik 5 65 45 60 75

6 Peserta Didik 6 65 60 70 80

7 Peserta Didik 7 65 55 60 75

8 Peserta Didik 8 65 70 75 80

9 Peserta Didik 9 65 60 70 75

10 Peserta Didik 10 65 70 80 80

11 Peserta Didik 11 65 65 75 80

12 Peserta Didik 12 65 60 70 75

13 Peserta Didik 13 65 70 80 85

14 Peserta Didik 14 65 70 75 80

15 Peserta Didik 15 65 45 60 65

16 Peserta Didik 16 65 55 75 80

17 Peserta Didik 17 65 70 80 85

18 Peserta Didik 18 65 45 60 70

19 Peserta Didik 19 65 40 55 75

20 Peserta Didik 20 65 55 65 70

  Rata-rata   59.5 69.75 77

43
Lampiran: 4
Lembar observasi siswa siklus I
ASPEK YANG DINILAI

Perasaan senang Motivasi anak


Perhatian
No Nama anak pada dalam
anak pada
pembelajaran menyelesaikan
kegiatan
pada model role serangkaian
pembelajaran
playing percobaan
1 Peserta Didik 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
2 Peserta Didik 2   √       √   √  
3 Peserta Didik 3     √   √     √  

4 Peserta Didik 4   √     √       √

5 Peserta Didik 5     √     √   √  

6 Peserta Didik 6   √     √       √

7 Peserta Didik 7     √     √   √  

8 Peserta Didik 8   √     √     √  

9 Peserta Didik 9   √       √   √  

10 Peserta Didik 10   √     √     √  

11 Peserta Didik 11   √     √       √

12 Peserta Didik 12     √     √     √

13 Peserta Didik 13   √     √     √  

14 Peserta Didik 14     √   √     √  

15 Peserta Didik 15   √     √     √  

16 Peserta Didik 16     √     √   √  

17 Peserta Didik 17   √     √       √

18 Peserta Didik 18   √     √     √  

19 Peserta Didik 19     √     √   √  

20 Peserta Didik 20   √     √     √  

44
45
Lampiran: 5

Lembar observasi siklus II


ASPEK YANG DINILAI

Perasaan
Motivasi anak
Perhatian senang anak
No Nama dalam
anak pada pada
menyelesaikan
kegiatan pembelajaran
serangkaian
pembelajaran pada model
percobaan
role playing

1 Peserta Didik 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1

2 Peserta Didik 2 √       √   √    

3 Peserta Didik 3   √   √     √    

4 Peserta Didik 4 √     √       √  

5 Peserta Didik 5   √     √   √    

6 Peserta Didik 6 √     √       √  

7 Peserta Didik 7   √     √   √    

8 Peserta Didik 8 √     √     √    

9 Peserta Didik 9 √       √   √    

10 Peserta Didik 10 √     √     √    

11 Peserta Didik 11 √     √       √  

12 Peserta Didik 12   √     √     √  

13 Peserta Didik 13 √     √     √    

14 Peserta Didik 14   √   √     √    

15 Peserta Didik 15 √     √     √    

16 Peserta Didik 16   √     √   √    

17 Peserta Didik 17 √     √       √  

18 Peserta Didik 18       √     √    

19 Peserta Didik 19   √     √   √    

46
20 Peserta Didik 20 √     √     √    

47
Lampiran: 6
Diagram rata-rata kelas prasiklus, siklus I, siklus II

48
Lampiran: 6
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU
DALAM MELAKUKAN PENGGELOLAAN KELAS
Kompetensi dasar :Menceritakan isi drama pendek yang disampaikan secara lisan
Hari/Tanggal :
Siklus :
Waktu :

Kriteria Penilaian
No Aspek yang diamati
Baik Cukup Kurang
1. Pengelolaan kelas
a. Sikap yang dilakukan untuk menciptakan
kondisi yang optimal
b. Sikap yang dilakukan dalam menghadapi
pelanggaran dalam kelas
c. Usaha guru untuk memahami anak
didiknya
2. Langkah yang dilakukan dalam mengatasi
masalah dalam pembelajaran
3. Pengaturan waktu atara siswa satu dengan
lainnya
4. Komunikasi dengan anak didik
5. Motivasi kepadapeserta didik
6. Memotivasi anak dan memberikan penguatan
7. Memberikan pujian dan penghargaan kepada
anak didik
8. Keterampilan bercakap-cakap dengan anak
didik
9. Volume suara dalam menyampaikan materi
pembelajaran
10. Waktu yang digunakan dalam pembelajaran

Kriteria Penilaian:
1. = Kurang (50-70)
2. = Cukup (70-80)
3. = Baik (80-100)
Mengetahui Kaimana, 2022
Kepala Sekolah Observer

……………………………………
……………………………………..

49
50
Lampiran: 7
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU
DALAM MELAKUKAN PENGGELOLAAN KELAS
Kompetensi dasar :Menceritakan isi drama pendek yang disampaikan secara lisan
Hari/Tanggal :
Siklus :
Waktu :

Kriteria Penilaian
No Aspek yang diamati
Baik Cukup Kurang
1. Pengelolaan kelas
d. Sikap yang dilakukan untuk menciptakan
kondisi yang optimal
e. Sikap yang dilakukan dalam menghadapi
pelanggaran dalam kelas
f. Usaha guru untuk memahami anak
didiknya
2. Langkah yang dilakukan dalam mengatasi
masalah dalam pembelajaran
3. Pengaturan waktu atara siswa satu dengan
lainnya
4. Komunikasi dengan anak didik
5. Motivasi kepadapeserta didik
6. Memotivasi anak dan memberikan penguatan
7. Memberikan pujian dan penghargaan kepada
anak didik
8. Keterampilan bercakap-cakap dengan anak
didik
9. Volume suara dalam menyampaikan materi
pembelajaran
10. Waktu yang digunakan dalam pembelajaran

Kriteria Penilaian:
4. = Kurang (50-70)
5. = Cukup (70-80)
6. = Baik (80-100)
Mengetahui Kaimana, 2022
Kepala Sekolah Observer

……………………………………..
……………………………………

51
52
Lampiran : 8
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU
DALAM MELAKUKAN PENGGELOLAAN KELAS
Kompetensi dasar :Menceritakan isi drama pendek yang disampaikan secara lisan
Hari/Tanggal :
Siklus :
Waktu :

Kriteria Penilaian
No Aspek yang diamati
Baik Cukup Kurang
1. Pengelolaan kelas
g. Sikap yang dilakukan untuk menciptakan
kondisi yang optimal
h. Sikap yang dilakukan dalam menghadapi
pelanggaran dalam kelas
i. Usaha guru untuk memahami anak
didiknya
2. Langkah yang dilakukan dalam mengatasi
masalah dalam pembelajaran
3. Pengaturan waktu atara siswa satu dengan
lainnya
4. Komunikasi dengan anak didik
5. Motivasi kepadapeserta didik
6. Memotivasi anak dan memberikan penguatan
7. Memberikan pujian dan penghargaan kepada
anak didik
8. Keterampilan bercakap-cakap dengan anak
didik
9. Volume suara dalam menyampaikan materi
pembelajaran
10. Waktu yang digunakan dalam pembelajaran

Kriteria Penilaian:
7. = Kurang (50-70)
8. = Cukup (70-80)
9. = Baik (80-100)
Mengetahui Kaimana, 2022
Kepala Sekolah Observer

…………………………………… ……………………………………..

53
54
Lampiran 01. Persuratan

PEMERINTAH KABUPATEN KAIMANA


DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
SD YPPK KAIMANA
Jalan Lettu Idris Kaimana. - Kabupaten Kaimana- Kaimana

SURAT IJIN MELAKUKAN PENELITIAN


Nomor:

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : RISMA PASARIBU, S.PD.
NIP : 196909292003122008
Jabatan : Kepala SD YPPK Kaimana

Memberikan ijin melakukan penelitian kepada:


Nama : RISMA PASARIBU, S.PD.
NIP : 196909292003122008
Jabatan : Guru Muda

Dengan judul: “Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Bahasa Indonesia Melalui


Model Pembelajaran Role Playing bagi Siswa Kelas V-b di SD YPPK Kaimana
Kaimana Tahun 2022”.

Demikian surat keterangan ini kami buat dan disampaikan kepada yang bersangkutan
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kaimana, Juli 2022


Kepala SD YPPK Kaimana

RISMA PASARIBU, S.PD.


NIP. 196909292003122008

55
56
PEMERINTAH KABUPATEN KAIMANA
DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
SD YPPK KAIMANA
Jalan Lettu Idris Kaimana. - Kabupaten Kaimana- Kaimana

SURAT KETERANGAN MELAKUKAN PTK


Nomor:

Kepala SD YPPK Kaimana Kaimana KABUPATEN KAIMANA , dengan ini


menerangkan bahwa:
Nama : RISMA PASARIBU, S.PD.
NIP : 196909292003122008
Jabatan : Guru Muda

Telah melakukan penelitian di SD YPPK Kaimana Kaimana dalam rangka


peningkatan pembelajaran melalui penelitian yang berjudul: “ Upaya Peningkatan
Penguasaan Materi Bahasa Indonesia Melalui Model Pembelajaran Role Playing bagi
Siswa Kelas V-b di SD YPPK Kaimana Kaimana Tahun 2022”.

Demikian Surat Keterangan ini kami buat dan disampaikan kepada yang
bersangkutan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kaimana, Oktober 2022


Kepala SD YPPK Kaimana

DOMINIIKUS D. SABON, S.PD.


NIP. 1964123119910810110
M PEMERINTAH KABUPATEN KAIMANA
DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
PERPUSTAKAAN SD YPPK KAIMANA
Jalan Lettu Idris Kaimana. - Kabupaten Kaimana- Kaimana

SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : HAMLIATI PINDAN


PUTE,S.Kom.
NIP :-
Pangkat/Golongan Ruang/TMT : Pembina / IV-a
Jabatan : Pengelola Perpustakaan
Unit Kerja : SD YPPK Kaimana

Menyatakan bahwa:
Nama : RISMA PASARIBU, S.PD.
NIP : 196909292003122008
Pangkat/Golongan/TMT : Pembina / IV-a
Jabatan : Guru Muda
Unit Kerja : SD YPPK Kaimana

Telah mempublikasi Hasil Kegiatan Pengembangan Profesi sebagai referensi di


SD YPPK Kaimana Kaimana dengan jenis karya dan judul sebagai berikut:

No Jenis Karya Nama Judul Nomor Katalog


1 Laporan “Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Bahasa
Penelitian Indonesia Melalui Model Pembelajaran Role
Playing bagi Siswa Kelas V-b di SD YPPK
Kaimana Kaimana Tahun 2022”.

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana


mestinya

Kaimana,
Pengelola Perpustakaan

HAMLIATI PINDAN PUTE,S.Kom.


NIP -

Anda mungkin juga menyukai