Anda di halaman 1dari 23

HIGIENE SANTASI

PANGAN

DIREKTORAT PENYEHATAN
LINGKUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN

Pada

Webinar Series ke-1: PMT Berbahan Pangan Lokal

bagi Ibu Hamil dan Balita Rabu,

31 Mei 2023
Kesehatan merupakan hak setiap warga negara Indonesia dan
Negara bertanggung jawab untuk mewujudkannya
Pasal 4 :
Pasal 28H UUD 1945 Setiap orang berhak atas kesehatan
1
“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat Pasal 6 :
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang
sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”. sehat bagi pencapaian derajat kesehatan
Pasal 162 UU Nomor 36/2009 ttg Kesehatan
2 UU No.36/2009 Tentang Kesehatan
Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik
fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang
3 memungkinkan setiap orang mencapai derajat
PP Nomor 66/2014 ttg Kesehatan Lingkungan kesehatan yang setinggi-tingginya.
Kualitas lingkungan sehat: Pasal 163 :
1. Baku Mutu Kesehatan Lingkungan (SBMKL) (1) Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat
2. Persyaratan kesehatan menjamin ketersediaan lingkungan yang sehat dan
Pada media lingkungan: Air, Udara, Tanah, Pangan, Sarana & tidak mempunyai risiko buruk bagi kesehatan.
Bangunan, Vektor/Binatang Penular Penyakit
(2) Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) mencakup lingkungan permukiman, tempat
4 kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas
Permenkes nomor 2 tahun 2023 ttg Pelaksanaan PP Kesling : umum.
1. SBMKL dan Persyaratan Kesehatan; (3) Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada
2. Upaya Penyehatan, Pengamanan dan Pengendalian;
3. Kesling pd situasi matra dan perubahan iklim (Climate Change); ayat (2) bebas dari unsur-unsur yang menimbulkan
4. Pembinaan dan pengawasan gangguan kesehatan 2
“ Lebih dari 200 penyakit ditularkan melalui makanan “

Penyakit Bawaan Pangan (Food Borne Diseases) :


Penyakit yang menular atau keracunan yang
disebabkan oleh mikroba atau agen yang masuk ke
dalam badan melalui makanan yang dikonsumsi
KLB Keracunan Pangan Masih Menjadi Masalah Kesehatan Masyarakat
Berikut Kami Sampaikan Laporan PHEOC Tanggal 27 Mei 2023
SPOT REPORTS (1)
Status : Kasus Baru
ID : 2705202301
Subjek : KLB Keracunan Pangan di Kab. Sleman Provinsi DI
Yogyakarta
Sumber Informasi: EBS SKDR
Hasil Verifikasi : Petugas Surveilans Provinsi dan Kabupaten
Deskripsi Kejadian :
-Telah diterima laporan KLB Keracunan Pangan di Kab. Sleman Provinsi DI
Yogyakarta pada tanggal 27 Mei 2023
-33 kasus tanpa kematian (distribusi kasus umur 0-5th 2 kasus; umur 6-18th
8 kasus; sisanya 23 kasus dewasa hingga lansia)
-Alamat : Dusun Majegan, Pandowoharjo, Sleman
-Gejala : mual, muntah, badan lemas, nyeri perut dan diareKronologi :
-Tanggal 20 Mei 2023 diadakan acara PMT Posyandu Balita
-Menu makanan yang disajikan antara lain nasi, sayur sop, perkedel
kentang, buah pisang, dan sambel
-Tanggal 20 Mei 2023 Pukul 14.00 WIB didapatkan informasi bahwa kasus
mulai mengalami keluhan mual, muntah dan diare
-Tanggal 20 Mei 2023 Pukul 19.00 WIB kasus dibawa ke Bidan Desa
-Tanggal 22 Mei 2023 sampel makanan dikirim ke Laboratorium BBLK
Yogyakarta
-Faktor risiko : diduga dari makanan yang diberikan
Tindakan yang sudah dilakukan :
Penyelidikan epidemiologi, tatalaksana kasus, pengambilan dan
pemeriksaan specimen
Tindakan yang diyakini perlu dilakukan:
•Surveilans ketat untuk mendeteksi adanya kasus tambahan
•Koordinasi dengan laboratorium untuk hasil pemeriksaan specimen
•Komunikasi risiko dan pembinaan pada penyedia/pengolah makanan
•Komunikasi risiko tentang PHBS

PHEOCTelp/WhatsApp 0877-7759-1097
Email: poskoklb@yahoo.com
Kerugian Ekonomi ?
Penyakit akibat pangan
menyebabkan kerugian
ekonomi sekitar U$ 95,2
milyar/tahun dengan
hilangnya produktivitas
dan biaya kesehatan di
negara miskin dan
berkembang

Sumber: World Bank, 2019


Tahun Total KLB KP Jumlah Kasus Jumlah Kematian CFR (%)

2018 122 6713 7 0,1


KLB
KERACUNAN 2019 133 5958 24 0,43
PANGAN
DI 2020 100 6044 6 0,1
INDONESIA
TAHUN 2021 70 3130 15 0,48
2018-2023
Sumber : Kemenkes RI, 2023
2022 81 3514 9 0,26

s/d 22 Mei 2023 48 2861 9 0,3


6
Bagaimana dengan KLB
Keracunan Pangan 2023?

7
Distribusi KLB Keracunan Pangan Berdasarkan Provinsi Tahun
2023 (per 22 Mei 2023)

9 9
9

7
DISTRIBUSI KLB 6
KERACUNAN PANGAN 5
Total: 48 KLB
BERDASARKAN
4
PROVINSI 3 3 3 3 3
3
TAHUN 2023 2 2 2
2
(per 22 Mei 2023) 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1

Sumber : Kemenkes RI, 2023

8
Distribusi Kasus KLB Keracunan Pangan Tahun 2023
(per 22 Mei 2023)

JAWA BARAT 926


JAWA TENGAH 710
JAWA TIMUR 530
SUMATERA BARAT 184
KALIMANTAN TENGAH 84
BANTEN 80
NUSA TENGGARA BARAT 62
KALIMANTAN TIMUR 56
DISTRIBUSI KASUS KLB RIAU 49
KERACUNAN PANGAN Total: 2861 kasus
JAWA TIMUR 43
TAHUN 2023
PONOROGO 42
(per 22 Mei 2023) SUMATERA UTARA 20
SUMATERA SELATAN 20
BALI 18
SULAWESI SELATAN 10
GORONTALO 10
JAMBI 8
LAMPUNG 7
DI YOGYAKARTA 2
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000

Sumber : Kemenkes RI, 2023


9
Distribusi KLB Keracunan Pangan Berdasarkan Waktu Tahun
2023 (per 22 Mei 2023)

14 13
12
12 11
DISTRIBUSI KLB Total 48 KLB.
KERACUNAN 10
Delapan
diantaranya
PANGAN terjadi pada
BERDASARKAN 8 7 saat bulan
puasa
WAKTU
6 5
TAHUN 2023
(per 22 Mei 2023) 4

0
Januari Februari Maret April Mei
Sumber : Kemenkes RI, 2023
10
PERSENTASE KLB
KERACUNAN
PANGAN
BERDASARKAN
TEMPAT
PENGELOLAAN
PANGAN (TPP)
TAHUN 2023
(per 22 Mei 2023)

Sumber : Kemenkes RI, 2023


11
Apa yang
harus
dilakukan
di tingkat
rumah
tangga? Pengelolaan higiene sanitasi pangan melalui penerapan 5 kunci
keamanan pangan yang dikembangkan WHO dapat membuat
pangan yang bergizi dan sehat juga aman untuk dikonsumsi
sehingga mencegah terjadinya keracunan pangan dan mencegah
stunting
12
5Kunci
Ke a m a n a n
Pangan

Direktorat Kesehatan Lingkungan


Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat
Kementerian Kesehatan RI 2019
M e n j a g a K eber sihan
Kunci 1 1 6 Kosongkan tong sampah setiap
hari dan gunakan tong sampah
yang tertutup.
1 Cucilah tangan sebelum
mengolah pangan dan
sesering mungkin selama
7 Kantongi, ikat, dan
buang seluruh sisa
pengolahan pangan. makanan dan sampah.

2 Cucilah tangan sesudah 8 Simpan makanan


di lemari yang
9 Bersihkan dapur
secara menyeluruh
keluar dari t o i l e t / k a m a r mandi.
t e r t u t u p rapat. setelah selesai masak.
3 Cuci dan sanitasi
seluruh alat untuk
mengolah pangan.

4 Jagalah area dapur


dan pangan dari
serangga dan hama.

5 Bersihkan makanan yang


tumpah atau jatuh
10 Tutup lubang atau retakan
di atap, dinding dan lantai.
dengan segera.

Mengapa ?
Kuman (mikroba pantogen) tersebar luas di tanah, air, hewan dan manusia. Kuman ini terbawa oleh
pangan, serbet dan peralatan terutama pada talenan yang dapat mencemari pangan dan
menyebabkan penyakit.
Pisahkan pangan mentah
Kunci 2 2 dari pangan matang
1 Pisahkan daging sapi, daging
unggas, dan pangan laut
3 Simpan pangan dalam
w adah untuk
(seafood) dari pangan lain. menghindari kontak
antara pangan mentah
dan pangan matang.
2 Gunakan peralatan yang terpisah, seperti
pisau, serbet dan talenan untuk pangan
mentah dan matang.
4 Pakai talenan yang mudah dibersihkan dan
t i da k mudah berjamur.

Mengapa ?
Pangan mentah, terutama daging sapi, daging unggas, pangan laut (seafood) dan cairan
yang ditimbulkannya da pa t mengandung kuman (mikroba patogen) yang da pa t mencemari
pangan lainnya selama pengolahan dan penyimpanan.
Masaklah dengan
Kunci 3 3
benar
5 Masak dan simpan pangan
matang di dalam kulkas
dalam jumlah/bungkusan
1 Setelah dikeluarkan dari
kulkas, masak dalam kecil - kecil.
w aktu maksimum 2 jam.

2 Masaklah pangan dengan


be na r / m a t a ng sempurna
terutama daging sapi, 6 Gunakan tudung saji untuk
menghindari kontaminasi.
daging unggas, telur dan
pangan laut (seafood).

3 Rebuslah pangan seperti


sup sampai mendidih.

4 Pemanasan ulang harus


sampai matang
sempurna.

Mengapa ?
Pangan mentah, terutama daging sapi, daging unggas, pangan laut (seafood) dan cairan
yang ditimbulkannya da pa t mengandung kuman (mikroba patogen) yang da pa t mencemari
pangan lainnya selama pengolahan dan penyimpanan.
Jagalah pangan
Kunci 4 4
p a d a suhu a m a n
2 Simpan segera pangan
yang mudah rusak
1 Jangan membiarkan pangan matang yang
mudah rusak pada suhu ruang lebih dari 4 dalam lemari pendingin
jam. (ayam, ikan, daging,
telur, bersantan dll).

3 Jangan biarkan makanan


beku mencair pada suhu
ruang terlalu lama
(segera dimasak).

Mengapa ?
Kuman da pa t berkembang biak dengan cepat pada suhu ruang. Dengan menjaga suhu di
bawah 5 o C atau di atas 60 o C pertumbuhan kuman/mikroba lebih lambat atau terhenti.
Beberapa kuman (mikroba pantogen) da pa t tumbuh pada suhu di bawah 5 oC.
Gunakan air dan
Kunci 5 5
bahan baku yang
aman.

Cucilah dengan air matang


buah - buahan atau sayuran,
1 Gunakanlah air yang aman. 3 terutama yang dimakan
langsung.

Gunakan pangan kemasan


2 Pilihlah pangan segar dan
bermutu.
4 yang t e r d a f t a r dan tidak
kadaluwarsa.

Mengapa ?
Bahan baku termasuk air dan es da pa t terkontaminasi oleh kuman (mikroba patogen) dan bahan
kimia berbahaya. Racun da pa t terbentuk dari pangan yang rusak dan berjamur. Memilih bahan
baku dan perlakuan sederhana seperti mencuci dan mengupas kulitnya, da pa t mengurangi
risiko.
Pengetahuan = Pencegahan
PERMENKES NOMOR 2 TAHUN 2023 PELAKSANAAN PP 66/2014
TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN
PELAPORAN

E-Monev HSP GERMAS PAS

TPP yang sudah memiliki SLHS dan diinput ke dalam e-monev hsp maka datanya akan ditarik ke aplikasi
GERMAS PAS
APLIKASI GERMAS PAS

1 Sistem aplikasi berbasis mobile


(android)
2 Panduan dan informasi kepada
masyarakat untuk memilih
restoran, jasa boga, DAM yang
sudah memiliki Sertifikat Laik
Higiene Sanitasi
• Untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, ibu menyusui,
bayi dan balita diperlukan nilai dan komposisi gizi yang


sesuai .
Selain harus memenuhi nilai dan komposisi gizi, perlu
memperhatikan aspek higiene sanitasi pangan karena
jika pangan yang disajikan tidak dikelola dengan baik
berpotensi tercemar oleh kontaminan baik mikrobiologi


(bakteri, virus, parasit, jamur), kimia, dan fisik.
PENUTUP Pangan yang tercemar oleh kontaminan tersebut apabila
dikonsumsi dapat menyebabkan keracunan pangan
terlebih jika dikonsumsi oleh populasi rentan, maka
gejalanya akan lebih berat. Biasanya keracunan pangan
yang diderita oleh populasi rentan (ibu hamil, ibu
menyusui, bayi dan balita) memiliki gejala yang lebih
berat dan waktu sakit yang lebih lama
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai