Anda di halaman 1dari 10

Inap

FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)

Judul : Prosedur pemindahan pasien baru dari ambulan ke brankar IGD RSUDZA
Tujuan : Mengenali kemungkinan kegagalan/kesalahan pada setiap proses pemindahan pasien baru dari
ambulan ke brankar IGD RSUDZA
Melakukan perubahan prosedur penerimaan pasien baru dari ambulan ke brankar IGD
RSUDZA
Disusun Oleh :
KOMITE MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH
TAHUN 2015
Penerimaan Pasien Baru IGD RSUDZA

Dokter/Perawat Perawat Dokter Dokter Jaga IGD


Triase Primer Triase Primer Triase Sekunder

1. Identifikasi kondisi 1. Menerima pasien 1. Melakukan 1. Memeriksa pasien


umum pasien saat dari ambulan pemeriksaan tanda dan melakukan
ambulan/kendaraan 2. Mencatat identitas vital pemeriksaan
yang membawa pasien 2. Melengkapi rekam penunjang
pasien tiba. 3. Melengkapi medik triase 2. Melakukan
2. Melakukan triase checklist triase 3. Memilah kondisi konsultasi kepada
cepat dan tepat. 4. Mendorong pasien pasien dan Konsulen jaga
3. Melakukan BLS sesuai dengan memberikan onsite
untuk pasien stempel triase oleh stempel triase 3. Melakukan
emergensi. dokter triase sesuai kondisi instruksi konsulen
4. Melakukan pasien (hijau,
pemindahan pasien merah/ kuning)
dari
ambulan/kendaraan
lain ke brankar
IGD
5. Mendorong pasien
ke ruang
triase/resusitasi
tergantung kondisi
pasien
Kemungkinan Kegagalan Proses

Dokter Perawat Triase Dokter Triase Dokter Jaga IGD

1. Tidak menidentifikasi 1. Terlambat 1. Terlambat 1. Terlambat


pasien menerima melakukan memeriksa pasien
2. Terlambat pasien dari pemeriksaan tanda 2. Terlambat
mengidentifikasi ambulan vital melakukan
pasien 2. Tidak lengkap 2. Tidak lengkap pemeriksaan
3. Tidak melakukan mencatat mencatat rekam penunjang
triase identitas pasien medis triase 3. Terlambat
4. Terlambat melakukan 3. Tidak lengkap 3. Keliru memilah mengkonsultasikan
triase mengisi kondisi pasien pasien ke
5. Tidak melakukan BLS checklist triase 4. Keliru memberikan Konsulen/jaga
6. Terlambat melakukan 4. Terlambat jenis warna onsite
BLS mendorong stempel 4. Terlambat
7. Tidak memindahkan pasien melaksanakan
pasien dari brankar instruksi konsulen
ambulan ke brankar
IGD
8. Terlambat mendorong
pasien ke triase
Menetapkan Kemungkinan Penyebab Dan Tingkat Keparahan Dari Efek Kegagalan Dengan
Menghitung Risk Priority Number :

No PROSES FAILURE MODE CAUSE FAILURE EFFECT FAILURE S O D RPN


1 Identifikasi pasien Tidak melakukan Pasien over capacity Pasien tidak Identifikasi 3 3 3 27
identifikasi pasien pasien
Rasio petugas dan pasien tidak 3 2 3 18
Terlambat seimbang Neglected
mengidentifikasi pasien
Salah identifikasi pasien 2 3 2 8

2 Melakukan Triase Tidak melakukan triase Rasio petugas dan pasien tidak Salah triase 2 2 3 12
seimbang
Terlambat melakukan 3 2 3 18
triase Rasio petugas dan pasien tidak
seimbang
Salah melakukan triase 3 2 2 8

3 Melakukan BLS Tidak melakukan BLS Pasien over capacity Pasien tidak tertangani
segera
Terlambat melakukan Rasio petugas dan pasien tidak 3 2 3 18
BLS seimbang

4 Pemindahan pasien dari Tidak ada brankar Pasien over capacity Cedera 4 4 3 48
brankar kosong
Ketersediaan brankar kurang 3 2 3 18
5 Mendorong pasien triase Terlambat mendorong Pasien over capacity Cedera 3 2 1 6
tergantung kondisi pasien pasien ke triase

Rasio petugas dan pasien tidak 3 2 2 8


seimbang

No PROSES FAILURE MODE CAUSE FAILURE EFFECT FAILURE S O D RPN


6 Menerima pasien dari ambulan Terlambat menerima Pasien over capacity Cedera 2 3 3 18
pasien dari ambulan
Rasio petugas dan pasien tidak
seimbang
7 Mencatat identitas pasien Tidak lengkap mencatat Pasien over capacity Salah identitas 2 2 1 4
identitas pasien
Rasio petugas dan pasien tidak
seimbang
8 Melengkapi checklist triase Tidak lengkap mengisi Pasien over capacity Cedera 3 2 1 6
checklist triase
Rasio petugas dan pasien tidak
seimbang
9 Mendorong pasien sesuai dengan Terlambat mendorong Pasien over capacity Kondisi umum pasien 1 2 2 4
stempel triase oleh dokter triase pasien menurun
Rasio petugas dan pasien tidak
seimbang
10 Melakukan pemeriksaan tanda Terlambat melakukan Pasien over capacity Kondisi umum pasien 2 3 3 18
vital pemeriksaan tanda vital menurun
Rasio petugas dan pasien tidak
seimbang
11 Melengkapi rekam medik triase Tidak lengkap mencatat Pasien over capacity Rekam medik tidak lengkap 3 3 4 27
rekam medis triase
Rasio petugas dan pasien tidak
seimbang
12 Memilah kondisi pasien dan Keliru memilah kondisi Pasien over capacity Cedera 2 2 1 4
memberikan stempel triase sesuai pasien
kondisi pasien Rasio petugas dan pasien tidak
Keliru memberikan jenis seimbang 2 3 3 18
warna stempel

No PROSES FAILURE MODE CAUSE FAILURE EFFECT FAILURE S O D RPN


13 Melakukan pengkajian Terlambat melakukan Pasien over capacity Cedera 4 4 3 48
lanjutan pada pasien dan pengkajian lanjutan
melakukan pemeriksaan pada pasien dan Rasio petugas dan pasien tidak 3 2 2 12
penunjang melakukan seimbang
pemeriksaan penunjang
14 Melakukan konsultasi kepada Terlambat Pasien over capacity Penanganan lambat 2 3 3 18
konsulen mengkonsultasikan
pasien ke Konsulen/jaga Rasio petugas dan pasien tidak
onsite seimbang

15 Melakukan instruksi konsulen Terlambat melaksanakan Pasien over capacity Cedera 3 2 2 12


instruksi konsulen
Rasio petugas dan pasien tidak
seimbang
Melakukan root cause analysis dari setiap kegagalan dengan RPN yang termasuk prioritas (range RPN 45-75)

CAUSE FAILURE RCA RTL OUTCOME PJ

Tidak ada brankar Pasien over capacity SPO Penanganan IGD Adanya SPO Penanganan Pelayanan
apabila Pasien over IGD apabila Pasien over Medis
capacity capacity
(DALAM PROSES
PERBAIKAN)
Terlambat melakukan Pasien over capacity Pengkajian dilakukan saat Sosialisasi kembali SPO Instalasi Gawat
pengkajian dan pasien masuk RS, pencegahan dan tatalaksana pasien Darurat,
implementasi tatalaksana dengan risiko jatuh Komite Mutu dan
tatalaksana pasien Keselamatan
pasien dengan risiko jatuh Pasien
dengan risiko jatuh
SPO PENATALAKSANAAN RISIKO JATUH

RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN


JL. TGK. DAUD BEUREUH NO. 108 PENATALAKSANAAN RISIKO PASIEN JATUH

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


ZA.SKP.06.01 00 1/2

Ditetapkan,
DIREKTUR RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit


5 Januari 2015
dr. FACHRUL JAMAL, Sp.An, KIC
PEMBINA TK I
NIP. 19610510 198812 1 001
PENGERTIAN 1. Merupakan tindakan penanggulangan yang perlu dilakukan bila
terjadi kasus pasien jatuh
2. Meliputi seluruh kasus jatuh untuk pasien anak, dewasa, dan
geriatri
3. Jatuh adalah :
a. Kejadian seseorang secara tidak sengaja dan tiba-tiba
terjatuh dari posisi berdiri, duduk atau berbaring ke tingkat
yang lebih rendah. Dikecualikan dari definisi ini adalah
perubahan posisi tersebut disebabkan oleh kekuatan besar
(misalnya didorong)
b. Pasien yang dibantu oleh staf berdiri dari lantai (dan akan
jatuh tanpa bantuan staf) juga akan diidentifikasi sebagai
jatuh.
TUJUAN
Untuk meminimalisasi kejadian pasien jatuh di bangsal rawat inap di
Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin

KEBIJAKAN SK Direktur RSUDZA Banda Aceh No: 445/65/2014, Tanggal 04


Juli 2014 tentang Penetapan Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Zainoel Abidin.
PROSEDUR 1. Penanggulangan pasien jatuh terdiri dari dua hal utama, yaitu
penilaian awal setelah jatuh dan dokumentasi dengan follow-up.
2. Penilaian awal setelah jatuh dilakukan dengan mengutamakan
pemeriksaan terhadap pasien untuk menemukan cedera/ luka dan
mengumpulkan informasi mengenai apa yang telah terjadi.
Informasi yang diperlukan adalah:
a. Tanggal/ waktu jatuh.
b. Deskripsi pasien mengenai kejadian jatuh (bila
memungkinkan)
 Apa yang sedang dilakukan pasien saat terjatuh.
 Di mana lokasi pasien saat terjatuh.
c. Pemberitahuan kepada keluarga / wali.
d. Pemeriksaan tanda vital (suhu, nadi, pernapasan, tekanan
darah dalam posisi berbaring, duduk, dan berdiri).
e. Pengobatan yang sedang diterima (apakah semua obat telah
diberikan, apakah ada obat yang diberikan ganda).
RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN
JL. TGK. DAUD BEUREUH NO. 108 PENATALAKSANAAN RISIKO PASIEN JATUH

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


ZA.SKP.06.01 00 2/2

PROSEDUR f. Pemeriksaan pasien:


 Cedera.
 Kemungkinan penyebab jatuh.
 Kondisi komorbid (misalnya demensia, penyakit
jantung, neuropati, dll).
 Faktor risiko (misalnya gangguan keseimbangan/ cara
berjalan).
 Penilaian ulang risiko jatuh.
g. Faktor-faktor lain:
 Apakah pasien menggunakan alat bantu jalan? Bila ya,
jenis apa?
 Apakah pasien mengenakan alas kaki yang tepat?
 Apakah terdapat pakaian yang terserak di lantai?
 Apakah pasien menggunakan alat bantu sensorik?
(kacamata, alat bantu dengar).
 Lingkungan
a. Ranjang pada posisi tinggi atau rendah?
b. Roda pada ranjang terkunci?
c. Kursi roda terkunci?
d. Lantai basah?
e. Pencahayaan cukup?
f. Bel perawat terjangkau?
g. Meja di sisi ranjang dapat terjangkau?
h. Lokasi tidak terdapat barang-barang yang
berserakan?
i. Siderail digunakan? Bila ya, berapa banyak? Berapa
yang terdapat pada ranjang?
j. Apakah rencana pengobatan intervensi diikuti? Bila
tidak, mengapa demikian?
3. Perawat melaporkan kepada DPJP dan membantu evakuasi
4. Perawat/ petugas melaporkan insiden pasien jatuh secara
periodik setiap bulan ke Tim Mutu dan Keselamatan Pasien
RSUDZA.
RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN
JL. TGK. DAUD BEUREUH NO. 108 PENATALAKSANAAN RISIKO PASIEN JATUH

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


ZA.SKP.06.01 00 2/2

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rehabilitasi Medik
4. Instalasi Gigi dan Mulut
5. Instalasi Gawat Darurat
6. Instalasi Perawatan Intensif Terpadu
7. Instalasi Bedah Sentral
8. Instalasi Dialisis
9. Instalasi Central Thalasemia dan Hemofilia
10. Instalasi Kateterisasi Jantung
11. Instalasi Endoskopi, Hepatologi & Bronkoskopi
12. Instalasi RHCU
13. Instalasi Pelayanan TB Terpadu

Anda mungkin juga menyukai