Anda di halaman 1dari 8

160 Pengembangan Petunjuk Praktikum… ( Anik Nur Laili )

PENGEMBANGAN PETUNJUK PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI DENGAN


PENDEKATAN REPRESENTASI MULTIPEL PADA MATERI ASAM- BASA

DEVELOPMENT PRACTICAL BOOK IN TOPIC OF ACID AND BASE AN INQUIRY


BASED WITH A MUTIPEL REPRENTATIVE

Oleh: Anik Nur Laili,Prof. Dr. Hari Sutrisno Universitas Negeri Yogyakarta
Aniklaili45@gmail.com;sutrisnohari@uny.ac.id

Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan Buku
Petunjuk Praktikum Berbasis inkuiri dengan Pendekatan Represntasi Multipel pada Materi Asam-Basa
dan menentukan kualitas buku hasil pengembangan, berdasarkan penilaian guru kimia dari kriteria yang
telah ditentukan. Buku Penjuk Praktikum Berbasis Inkuiri dengan Pendekatan Representasi Multipel
berisi empat materi pokok, yaitu: pentuan sifat asam-basa, titrasi asam-basa, hidrlisis garam, dan larutan
penyangga. Prosedur pengembangan terdiri dari tiga tahap pengembangan, yaitu perancanaan produk
awal (planing), produksi buku petunjuk praktikum (production), dan penilaian produk (evaluation).
Kualitas kedua buku dinilai oleh lima guru kimia. Penilaian buku berdasarkan aspek kulit buku, bagian
awal buku, bagian isi buku, dan bagian akhir buku.Buku Petunjuk Praktikum Kimia Berbasis Inkuri
dengan Pendekatan Representasi Multipel berhasil disusun. Kualitas Buku Petunjuk Praktikum Kimia
Berbasis Inkuri dengan Pendekatan Representasi Multipel termasuk dalam kategori sangat baik dengan
pencapaian skor rata-rata sebesar 180,8 dari skor maksimal 200.

Kata kunci: Petunjuk praktikum, Representasi multipel, Kualitas buku

Abstract
The objective of this development reasearch was to produce practical book in topic of acid and base an
inquiry based of practical book with a mutipel reprentative approach and to determine the quality of practical
book, based on the review by chemistry teacher. The developed practical book contains of four basic materials,
namely: determine of acid-base, titration acid-base, hydrolisys, and buffer. Development procedure consist of tree
activities of planing, production, dan evaluation. The quality of both books is assessed by five chemistry teachershe
book's judgment is based on the cover aspects of the book, the beginning of the book, the book's contents, and the
end of the book. Practical book in topic of acid and base an inquiry based of practical book with a mutipel
reprentative approach successfully developed. Quality practical book in topic of acid and base an inquiry based of
practical book with a mutipel reprentative approach was very good. Score an average achieviement 180.8 of score
maximum 200..

Keyword: Practical book, Multipel Representation, Quaity of book

PENDAHULUAN dianggap sulit bagi siswa menurut guru dan calon


Belajar dipandang sebagai usaha untuk guru adalah pH campuran (KD 4.5 dan 4.6),
presentase tingkat kesulitan peserta didik sebesar
mengerti sesuatu (Dimyati & Mudjono, 2006).
Belajar ilmu kimia berarti usaha untuk 65 % dari 70 responden (Haryani, Prasetya, &
memahami suatu materi kimia. Memahami materi Saptarini, 2014). Seharusnya dalam mempelajari
ilmu kimia membutuhkan suatu usaha yang
kimia peserta didik masih merasa kesulitan. Skor
rata- rata dari analisis kesulitan belajar kimia dilakukan secara aktif oleh peserta didik maupun
sebesar 70,15%, sehingga kesulitan kimia dalam guru. Pembelajaran secara aktif merupakan
proses aktif peserta didik untuk memahami
tingkat sedang (Ristiyani & Bahrriah, 2016). Hal
ini menandakan siswa cukup mengalami kesulitan konsep-konsep yang dikembangkan dalam
dalam belajar kimia. Salah satu materi yang kegiatan belajar baik individual, kolompok atau
Jurnal Pembelajaran Kimia Volume 7 No 4 Tahun 2018 161

terbimbing (Arifin, 2005). Keaktifan itu dapat Menurut prinsip kontruktivisme, peserta
berupa mencari informasi, mencari pengalaman, didik belajar dengan berbuat, bukan dengan
mengamati lingkungan, dan mempraktikkan mengingat fakta, berpusat pada siswa, belajar
sesuatu untuk mencapai pemahaman dalam melakukan eksplorasi dunia nyata, dan
belajar ilmu kimia. memperdalam dan menghayati apa yang
dipelajari, yaitu (know), (do),(be) (Manguson,
Karakteristik pelajaran kimia ada empat
2009). Pembelajaran kimia dengan berbuat lebih
tingkatan yaitu makroskopis, submikroskopis,
banyak disajikan dengan kegiatan praktikum.
matematis, dan simbolik (Gilbert, Jhong, Justi,
Kegiatan praktikum yang dilakukan berfungsi
Treagust, & Driel, 2002). Pada tingkat
sebagai wahana eksplorasi untuk mengungkap
makroskopis peserta didik memperoleh dari suatu
fakta atau konsep kimia. Selain itu kegiatan
fenomena yang dapat diamati dan dipersepsikan
praktikum di sekolah merupakan salah satu
oleh panca indra (sensory level) secara langsung
penunjang untuk tercapainya kompetensi inti
atau tidak langsung. Tingkat submikroskopis
pada kurikulum 2013 yaitu mengolah, menalar,
peserta didik dapat menjelaskan,
menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
mengeksplanasikan struktur, dan proses kimia
terkait dengan pengembangan dari yang
pada level partikel (atom, ion, molekul). Tingkat
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, serta
simbolik peserta didik dapat merepresentasikan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah
kimia secara kualitatif dan kuantitatif yang
keilmuan (Depdikbud, 2016). Kegiatan pratikum
digunakan untuk membantu menjelaskan level
bertujuan untuk membantu siswa dalam
makroskopis dan submikroskopis (Suja, 2014).
memahami konsep- konsep kimia baik reaksi
Materi yang disampaikan oleh guru masih sulit
kimia, sifat komposisi materi maupun
dipahami oleh siswa terutama dalam level
perubahannya. Pemahaman komposisi materi
representasi submikroskopik karena sebelumnya
siswa hanya belajar dua aspek yaitu makroskopik merupakan pemahaman dalam tingkat
dan simbolik saja. Pada materi asam–basa, submikroskopis. Kegiatan praktikum yang sering
dilakukan di sekolah biasanya hanya mengacu
tingkat pemahaman konsep larutan penyangga
pada pegangan (buku paket dan LKS), padahal
aspek makroskopik, termasuk sangat tinggi
yang ada dalam buku pegangang hanya pada
(88,11%), submikroskopik termasuk kriteria
tingkat pemahaman makroskopis dan simbolik .
sangat kurang (18,01%), dan simbolik termasuk
kriteria sedang (52,99%) (Ulva, Santosa, & Perlunya pentunjuk praktikum yang dapat
Parlan, 2016). Pembelajaran pada tingkat mengcover dari kegiatan praktikum, namun
makroskopis cenderung diberikan praktikum pada sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013.
materi-materi konsep, karena yang mudah Kurikulum 2013 mengunakan 4 model
diamati oleh indra secara langsung. Tingkat pembelajaran utama yaitu Problem Based
simbolik pada kegiatan praktikum biasanya hanya Learning (PBL), Project Based Learning (PjBL),
sebatas pada penulisan reaksi kimia yang terjadi. Discovery Learning, dan Inquiry. Adanyanya
Pembelajaran pada tingkat submikroskopis masih penyesuaian model pembelajaran sebagai suatu
sangat jarang karena buku-buku pelajaran tidak pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
menyajikan secara ekplisit yang mengarah pada merencenakan pembelajaran di kelas. Petunjuk
tingkat submakroskopis sehingga cenderung praktikum pada buku pegangan (buku paket dan
mengikuti buku acuan tanpa penekanan pada LKS) tidak menggunakan sintak dari model
pembelajaran submikroskopis. Sebagian peserta pembelajaran kurikulum 2013. Petunjuk
didik belum terbiasa belajar menggunakan level praktikum pada buku pegangan hanya
submikroskopik, maka upaya yang seharusnya menyajikan langkah-langkah kerja serta
dilakukan dengan membiasakan peserta didik penarikan kesimpulan dari pertanyaaan-
dengan menggunakan ketiga level makroskopik, pertanyaan. Seharusnya dalam penyusunan
submikroskopik, matematis dan simbolik. petunjuk praktikum disesuaikan dengan model
162 Pengembangan Petunjuk Praktikum… ( Anik Nur Laili )

pembelajaran yang digunakan. Sehingga perlunya 2. Produksi Petunjuk Praktikum (Production)


disusun Buku Petunjuk Praktikum yang sesuai Pada tahap ini membuat produk sesuai
dengan model pembelajaran dan mencakup empat rancangan yang telah dibuat. Produksi buku
karakteristik pembelajaran kimia. petunjuk praktikum dengan mencetak buku
dengan kertas HVS A4 80 gram, dan kertas
METODE PENELITIAN sampul ivory 230 gram laminasi glossy.
Penelitian ini merupakan pengembangan Rancangan yang telah dibuat sudah divalidasi
produk petunjuk praktikum, dalam arti luas oleh ahli meteri, ahli media dan peer reviewer
memperbarui produk yang telah ada sehingga 3. Penilaian Produk (Evaluatiaon)
menjadi praktis efektif dan efisien (Sugiyono, Penilaian produk dilakukan oleh 5 guru
2015). Modifikasi dari petunjuk praktikum ini kimia Penilai produk menggunakan instrumen
menekankan pada empat aspek tingkatan, yaitu yang telah disediakan oleh peneliti.
pada tingkatan makroskopis, submikroskopis,
matematis dan simbolik Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan
Data
Jenis Penelitian Penelitian pengembangan ini menggunakan 2
Penelitian ini merupakan penelitian jenis data deskriptif yaitu data proses
pengembangan. Pengembangan ini berupa pengembangan produk dan data penilaian produk.
pengembangan petujuk praktikum berbasis Data-data tersebut dianalisis untuk menggetahui
inkuiri dengan penedekatan represntasi multipel. kualitas produk. Data penilaian produk digunakan
Pengembangan produk bertujuan untuk untuk mengetahui kualitas produk buku petunjuk
mengembangkan buku petunjuk praktikum pada praktikum. Penilaian dilakukan dengan
materi asam-basa dengan pendekatan representasi memberikan angket kualitas produk. Angket
multipel berbasis inkuiri serta mengetahui penilaian produk berupa penilaian kualiatas buku
kualitas produk yang dikembangkan berdasarkan dengan skor 1-5, berikut keterangan skor
penilaian Guru SMA/MA. penilaian dari buku petunjuk praktikum:
Tabel 1. Konversi Skor
Target/Subjek Penelitian Keterangan Skor
Subjek penilaian kualitas buku Petunjuk SB (Sangat Baik) 5
Praktikum Berbasis Inkuiri dengan Pendekatan B (Baik) 4
Representasi Multipel pada Materi Asam- Basa C (Cukup) 3
adalah ahli materi, ahli media, peer reviewer, dan K (Kurang) 2
5 responden. SK (Sangat Kurang) 1

Prosedur Teknik Analisis Data


Menurut Richey and Klein (2009) dalam Analisis data menggunakan pemodelan
buku yang ditulis (Sugiono, 2015) pengembangan Rash, berfungsi untuk mengetahui informasi
desain pembelajaran dapat dilakukan dengan mengenai pengaruh respon terhadap butir soal
Planing, Production, and Evaluatiaon (PPE). didalam tes dengan tingkat konstruk yang diukur
Berikut adalah prosedur pengembangan yang (Sumintono & Widiarso, 2015). Komponen
akan dilakukan : utama pengukuran yaitu: konstruk, desain butir
1. Perancangan produk awal (planing) soal, ruang keluaran, dan model pengukuran.
Perancangan produk adalah kegiatan Variasi jawaban dari lima reviewer kemudian
membuat rencana produk yang akan dibuat untuk dianalisis dengan variabel map, item DIF, dan
tujuan tertentu (Sugiyono, 2015). Perancangan scalogram. Analisis variabel map digunakan
produk terdiri dari 3 tahap yaitu analisis untuk mengetahui sebaran kemampuan reviewer
kebutuhan, pembuatan desain produk, dan sebaran tingkat kesulitan butir instrumen.
pengembangan produk awal.
Jurnal Pembelajaran Kimia Volume 7 No 4 Tahun 2018 163

Analisis item DIF digunakan untuk mendeteksi Kimia Materi Asam–Basa Berbasis Inkuiri dan
ada tidaknya bias pada setiap instrumen. Analisis Petunjuk Praktikum Kimia Materi Asam–Basa
scalgram untuk mengetahui pola respon individu Berbasis Inkuiri dengan Pendekatan Representasi
atau ketidaksesuaian jawaban yang diberikan Multipel. Penyusunan buku petunjuk praktikum
berdasarkan abilitas yang dibandingkan dengan dibatasi pada empat materi pokok, yaitu penentuan
model ideal. Setelah dianalisis dengan pemodelan sifat asam-basa, titrasi asam basa, hidrolisis
rash, maka ditentukan kualita setip butir, aspek, garam, dan larutan penyangga. Hasil penelitian
kriteria, dan kualitaas secara keseluruhan. yang kedua adalah kualitas dari petunjuk
praktikum yang telah dikembangkan berdasarkan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN penilaian lima guru SMA/MA di Yogyakarta.
Hasil hasil penelitian pengembangan yang
pertama adalah tersusunya Petunjuk Praktikum
Tabel 2. Skor Rata-rata untuk Setiap Butir
Penilaian, Kriteria, dan Aspek
Petunjuk Praktikum Kimia Berbasis Inkuiri dengan
Petunjuk Praktikum Kimia Berbasis Inkuiri
Pendekatan Representasi Multipel
PenilaianAs

Skor rata- Skor rata- Kriteria Skor rata- Skor rata- Skor rata- Kriteria
Penilaian

Penilain
Kriteria

Skor rata-rata
Butir

rata per rata per rata per rata per rata per
pek

per butir
kriteria aspek butir kriteria aspek
1 4,4 Sangat Baik 4,4 Sangat Baik
A A 8,6 8,6 8,6 8,6
2 4,2 Baik 4,2 Baik
B B 3 4,4 4,4 4,4 Sangat Baik 4,4 4,4 4,4 Sangat Baik
C C 4 4,2 4,2 4,2 Baik 4,2 4,2 4,2 Baik
D D 5 4,4 4,4 4,4 Sangat Baik 4,4 4,4 4,4 Sangat Baik
E E 6 4,4 4,4 4,4 Sangat Baik 4,4 4,4 4,4 Sangat Baik
F F 7 4,2 4,2 4,2 Baik 4,2 4,2 4,2 Baik
G G 8 4,4 4,4 4,4 Sangat Baik 4,4 4,4 4,4 Sangat Baik
H H 9 4,2 4,2 4,2 Baik 4,2 4,2 4,2 Baik
10 3,8 Baik 4,8 Sangat Baik
I(i) 7,6 9,6
11 3,8 Baik 4,8 Sangat Baik
12 4,2 Baik 4,2 Baik
I(ii) 8 8,6
13 3,8 Baik 4,4 Sangat Baik
I 31,8 36,6
14 4,2 Baik 4,6 Sangat Baik
I(iii) 8,2 9,6
15 4 Baik 5 Sangat Baik
I(iv) 16 4 4 Baik 4,4 4,4 Sangat Baik
I(v) 17 4 4 Baik 4,4 4,4 Sangat Baik
18 4,4 Sangat Baik 4,4 Sangat Baik
J(i) 19 4,4 13,2 Sangat Baik 4,4 13,2 Sangat Baik
20 4,4 Sangat Baik 4,4 Sangat Baik
21 3,8 Baik 4,2 Baik
J(ii) 8 8,6
22 4,2 Baik 4,4 Sangat Baik
J 42,8 44
J(iii) 23 4,4 4,4 Sangat Baik 4,4 4,4 Sangat Baik
J(iv) 24 4,6 4,6 Sangat Baik 4,6 4,6 Sangat Baik
J(v) 25 4,2 4,2 Baik 4,4 4,4 Sangat Baik
26 4,2 Baik 4,4 Sangat Baik
J(vi) 8,4 8,8
27 4,2 Baik 4,4 Sangat Baik
K(i) 28 4,4 4,4 Sangat Baik 4,4 4,4 Sangat Baik
K(ii) 29 4,4 4,4 Sangat Baik 4,4 4,4 Sangat Baik
30 4,8 Sangat Baik 4,8 Sangat Baik
K(iii) 9,6 9,6
31 4,8 Sangat Baik 4,8 Sangat Baik
K 36,2 37,6
K(iv) 32 4,4 4,4 Sangat Baik 4,8 4,8 Sangat Baik
K(v) 33 4,8 4,8 Sangat Baik 4,8 4,8 Sangat Baik
34 4,4 Sangat Baik 5 Sangat Baik
K(vi) 8,6 9,6
35 4,2 Baik 4,6 Sangat Baik
L L 36 4,2 4,2 4,2 Baik 5 5 5 Sangat Baik
M M 37 4,8 4,8 4,8 Sangat Baik 4,8 4,8 4,8 Sangat Baik
N N 38 4,2 4,2 4,2 Baik 4,4 4,4 4,4 Sangat Baik
O O 39 4,6 4,6 4,6 Sangat Baik 4,6 4,6 4,6 Sangat Baik
P P 40 4,4 4,4 4,4 Sangat Baik 4,6 4,6 4,6 Sangat Baik
Jumlah 171,8 Sangat Baik 180,4 Sangat Baik
164 Pengembangan Petunjuk Praktikum… ( Anik Nur Laili )

Skor setiap butir soal dianalisis dengan III, revierwer IV (gambar 2). Revierwer II
Pemodelan Rash. Hasil dari analisis variabel map cenderung memberikan nilai tinggi pada kedua
digunakan untuk mengetahui sebaran kemampuan buku petunjuk praktikum.
reviewer dan sebaran penilaian butir instrumen. Person - MAP - Item
<more>|<rare>
Analisis variabel map menunjukkan bahwa urutan 6 +
kecenderungan reviewer untuk menilai Buku 2 |
|
Petunjuk Praktikum Berbasis Inkuiri dengan nilai |
tertinggi ke rendah, yaitu: revierwer II, revierwer 5 S+
|
V, revierwer I, revierwer IV, revierwer III (pada |
gambar 1). |
4 05 + A2
Person - MAP - Item 01 M |
<more>|<rare> |
6 02 + |
| 3 +
| |
| 03 |T
5 S+ 04 |
| 2 S+
| |
05 | A2 |
4 + |S C4 E6 H9 I11
| 1 T+
01 M| |
|T |
3 + |B3 D5 F7 G8 I10 J18 J19 J20 J21 J22 J23 J24
| 0 +M J25 J27 K28 K29 K30 K31 P40
| I12 I13 J23 |
04 | |
2 03 S+ | J26 M27
| -1 +
|S I15 I17 J18 J19 |S
| |
1 + |
T| -2 + I12 I13 I16 K32 K33 K35 039
|
C4 E6 H9 I11 I14 I16 J24 J27 K28 K29 |
|
M37 N38 P40 |T
0 +M |
| -3 +
| |
| B3 D5 F7 G8 I10 J20 J21 J22 J25 K30 |
-1 + K31 K34 L36 |
| -4 +
|S <less>|<frequ>
| J26
-2 +
Gambar 2.Variabel-Map pada Buku Petunjuk
| Praktikum Berbasis Inkuiri dengan Pendekatan
| Multipel Representasi
|
-3 +
|T K32 K33 K35 O39
Sebaran penilaian setiap butir instrumen
| penilaian pada kedua buku petujuk praktikum
| menunjukkan menunjukkan perbedaan, meskipun
-4 +
<less>|<frequ>
instrumen penilaian kedua buku petunjuk
praktikum sama. Instrumen A2 (ilustrasi sampul
Gambar 1. Variabel-Map pada Buku Petunjuk depan buku mampu merefleksikan isi buku) pada
Praktikum Berbasis Inkuiri kedua buku berada pada posisi paling atas, hal ini
ditunjukkan dengan nilai logit +4,33 pada Buku
Hasil dari analisis variabel map pada Petunjuk Praktikum Berbasis Inkuiri dan nilai
menunjukkan bahwa urutan kecenderungan logit +4,0 pada Buku Petunjuk Praktikum
reviewer untuk menilai Buku Petunjuk Praktikum Berbasis Inkuiri dengan Pendekatan Representasi
Multipel. Hal ini menunjukkan bahwa Instrumen
Berbasis Inkuiri dengan Pendekatan Representasi
A2 (ilustrasi sampul depan buku mampu
Multipel dari nilai tertinggi ke rendah, yaitu: merefleksikan isi buku) mempunyai kualitas yang
revierwer II, revierwer V, revierwer I, revierwer paling rendah. Berikut hasil analisis dengan
Jurnal Pembelajaran Kimia Volume 7 No 4 Tahun 2018 165

Perbedaan hasil analisis dengan


Analisis kualitas butir A2 buku Buku pemodelan rash dan kriteria kualitas pada butir
Petunjuk Praktikum Berbasis Inkuiri pada A2 dan K5 karena penentuan kualitas pada
lampiran 14 menunjukkan kualitas yang baik, pemodelan rash menggunakan faktor koreksi dari
dengan rata-rata skor 4,2. Rata-rata skor terendah konstruk instrumen penilaian dengan respon butir
terendah dari penilaian tiap butir instrumen penilaian. Jawaban reviewer pada setiap butir
adalah 3,8. Hal ini kurang sesuai dengan analisis instrumen dipengaruhi oleh kemampuan reviewer
menggunakan pemodelan rash. tersebut. Variasi jawaban dari reviewer
Analisis kualitas butir A2 instrumen buku dikelompokkan, sehingga menghasilkan
Buku Petunjuk Praktikum Berbasis Inkuiri informasi mengenai kecenderungan reviewer
dengan Pendekatan Representasi Multipel pada dalam menjawab pada setiap butir instrumen.
lampiran 15 menunjukkan kualitas yang baik, Analisis item DIF digunakan untuk
dengan rata-rata skor 4,2. Rata-rata skor tersebut mendeteksi ada tidaknya bias pada setiap
merupakan skor terendah dari penilaian tiap butir instrumen. Hasil analisis dari kedua buku
instrumen. Hal ini sudah sesuai dengan kedua petunjuk praktikum menunjukkan tidak terdapat
analisis menggunakan pemodelan rash dan bias, hal ini dibuktikan dengan dengan nilai
penentuan kualitas berdasarkan kriteria, bahwa probabilitas untuk setiap butir instrumen diatas 5
intstumen A2(ilustrasi sampul depan buku % (0,05). Dengan demikian tidak terdapat
mampu merefleksikan isi buku) mempunyai kesalahan sistematis dalam memilih subjek
kualitas yang paling rendah. penelitian atau mengumpulkan data yang
Kualitas tertinggi Buku petunjuk menyebabkan taksiran yang salah.
Praktikum Berbasis Inkuiri yang ditunjukkan Analisis scalogram untuk mengetahui
variabel-map pada lampiran 7 adalah butir K32 pola respon individu atau ketidaksesuaian
(pendekatan ilmiah), K33(karakteristik kegiatan jawaban yang diberikan berdasarkan abilitas yang
sesuai dengan model pembelajaran), K35 (variasi dibandingkan dengan model ideal. Hasil penilaian
penyajian),dan O39 (kelengkapan daftar pustaka) pada kedua buku petunjuk praktikum
yang ditunjukkan dengan nilai logit sebesar -4. menunjukkan pola yang unik pada reviewer IV
Kualitas butir K32, K33, O39 sesuai kriteria dan reviewer V. Hal ini ditunjukkan dengan
kualitas setiap pada lampiran menunjukkan perolehan skor yang besar pada item instrumen
sangat baik, dengan skor rata-rata sebesar 4,4; yang mempunyai nilai kecil, sedangkan pada item
4,8; dan 4,6. Kualitas pada butir K35 adalah baik, instrumen yang mempunyai nilai besar
dengan skor yang diperoleh 4,2, hal ini kurang mendapatkan skor yang kecil.
sesuai dengan pemodelan rash yang menunjukkan Kualitas Buku Pentunjuk Praktikum
kualitas sangat baik. Berbasis Inkuiri dan Buku Petunjuk Praktikum
Kualitas tertinggi Buku petunjuk Berbasis Inkuiri dengan Pendekatan Representasi
Praktikum Berbasis Inkuiri dengan Pendekatan Multipel dapat ditentukan dengan menghitung
Representasi Multipel yang ditunjukkan variabel- skor total rata-rata pada setiap butir penilaian,
map pada lampiran 8 adalah butir I17 (akurasi kriteria penilaian, dan aspek penilian. Kemudian
kegiatan), K34(variasi penyajian), L36 data kuantitatif diubah menjadi data kualitatif
(kesesuaian dan ketepatan ilustrasi dengan yang berupa kualitas sangat baik, baik, cukup
materi),dan N38 (kelengkapan indeks) yang baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Buku
ditunjukkan dengan nilai logit sebesar -4. petunjuk praktikum mempunyai kualitas sangat
Kualitas butir I17, K34, L36, N38 sesuai kriteria baik bila skor rat-rata total yang diperoleh > 168 .
kualitas setiap pada lampiran menunjukkan Kualitas baik bila 136 < skor rata-rata total ≤ 168.
sangat baik, dengan skor rata-rata sebesar 4,4; 5; Kualitas cukup baik bila 104< skor rata-rata total
5 dan 4,4, hal ini sudah sesuai dengan pemodelan ≤ 136. Kualitas kurang baik bila 72 < skor rata-
rash yang menunjukkan kualitas sangat baik. rata total ≤ 104. Kualitas sangat kurang baik
166 Pengembangan Petunjuk Praktikum… ( Anik Nur Laili )

skor rata-rata total < 72. Secara keseluruhan


kedua buku petunjuk praktikum memiliki kualitas
yang sangat baik berdasarkan penilaian dari lima
guru kima SMA/MA. Skor rata-rata yang
diperoleh sebesar 170,8 pada Buku Petunjuk
Praktikum Berbasis Inkuiri dan 180,4 Buku
Petunjuk Praktikum Berbasis Inkuiri dengan
Pendekatan Representasi Multipel. Penjabaran
skor rata-rata tiap butir penilaian dapat
Gambar 2. Penilaian Buku Petunjuk Praktikum
digambarkan dalam diagram yang tersaji pada Kimia Berbasis Inkuiri dengan Pendekatan
gambar 3 dan gambar 4. Representasi Multipel

Perbedaan perolehan skor rata-rata setiap


butir penilaian kedua buku petunjuk praktikum
dapat dilihat pada Tabel 4. Perbedaan skor rata-
rata tiap butir penilaian yang sangat besar (x ≥
0,6) ditunjukkan pada butir I10 (kedalaman
materi), I11 (keluasan materi), I13 (akurasi
konsep) , I15 (kesesuaian materi kimia dengan
perkembangan kimia), K34 (penyajian dengan
berbagai penjelasan untuk memahami kegiatan
Gambar 1. Grafik Penilaian Buku petunjuk praktikum), L36 (ilustrasi yang diberikan sesuai
Praktikum Berbasis Inkuiri dengan materi).

Berdasarkan grafik pada penilaian buku


petunjuk praktikum berbasis inkuri maka skor SIMPULAN DAN
rata-rata tertinggi sebesar 4,8 pada butir penilaian SARAN Simpulan
adalah butir nomor 30(judul gambar), 31(rujukan Kesimpulan yang dapat diambil dalam
sumber acuan), 33(karakteristik kegiatan), dan penelitian pengembangan ini adalah:
37(kelengkapan pelaku perbukuan). Skor rata-rata 1. Telah berhasil disusun dan dikembangkan
terendah sebesar 3,8 pada butir penilaian nomor Buku Petunjuk Praktikum Kimia Berbasis
10(kedalaman materi), 11(keluasan materi), Inkuiri dengan Pendekan Representasi
13(akurasi konsep), dan 21(bahasa pada materi Multipel dengan model pengembangan
adaptasi PPE terdiri dari 3 tahap yaitu
ajar).
perencanaan produk awal, produksi buku
Berdasarkan grafik penilaian buku petunjuk praktikum, dan penilaian produk.
petunjuk praktikum berbasis inkuri dengan Materi yang dikembangkan adalah materi
pendekatan representasi multipel maka skor rata- asam-basa yang terdiri dari: penentuan sifat
rata tertinggi sebesar 5 pada butir penilaian asam-basa, titrasi asam-basa, hidrolisis
adalah butir nomor 15(kesesuaian materi dengan garam, dan larutan penyangga. Buku
petunjuk praktikum berbasis inkuiri
perkembangan kimia), 34(penyajian), 36(ilustrasi
dikembangkan dengan pendekatan reprentasi
sesuai dengan materi). Skor rata-rata terendah multipel yang memuat empat aspek kimia,
sebesar 4,2 pada butir penilaian nomor 2(ilustrasi yaitu makroskopis, submikroskopis,
sampul), 7(tujuan kepenulisan buku), matematis, dan simbolik.
9(pendahuluan ), dan 12(akurasi fakta). 2. Berdasarkan penilaian guru kimia SMA/MA
kualitas Buku Petunjuk Praktikum Berbasis
Inkuiri dengan Pendekatan Represntasi
Multipel adalah sangat baik, dengan
pencapaian skor rata-rata seluruh aspek
sebesar 180,4 dari skor maksimal 200.
Jurnal Pembelajaran Kimia Volume 7 No 4 Tahun 2018 167

Haryani, S., Prasetya, A. T., & Saptarini. (2014).


Saran Identifikasi Materi SMA Sulit Menurut
Penelitian pengembangan ini masih Pandangan Guru dan Calon Guru. Seminar
banyak kekurangan dan keterbatasan, oleh karena Nasional KImia dan Pendidikan Kimia. Solo:
itu saran-saran dapat disampaikan demi perbaikan FKIP UNS.
pada penelitian selanjutnya adalah:
1. Pemanfaatan Ristiyani, E., & Bahrriah, E. S. (2016). Analisis
Buku Petunjuk Praktikum Berbasis Inkuiri Kesulitan Belajar Kimia Siswa di SMA X
dengan Pendekatan Representasi Multipel Kota Tangerang Selatan. Jurnal Pendidikan
dapat digunakan oleh guru dan peserta didik dan Pembelajaran IPA, 2, 1, 2016, 26.
sebagai media pembelajaran kimia.
2. Diseminasi Sugiyono. (2015). Metode Penelitian dan
Buku Petunjuk Praktikum Berbasis Inkuiri Pengembangan. Bandung: Alfa Beta.
dengan Pendekatan Representasi Multipel
sebaiknya diujicobakan dalam kegiatan Suja, I. W. (2014). Strategi Ermo dalam Pegajran
praktikum di sekolah, sehingga diperoleh data Konsep-Konsep Kimia Abstrak-Teoritis.
kualitas buku yang lebih valid. Seminar Nasional Kimia (hal. 3). Surabaya:
3. Pengembangan produk lebih lanjut. FMIPA UNESA.

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran


DAFTAR PUSTAKA Innovatif-Progresif: Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: kencana
Arifin, M. (2005). Strategi Belajar Mengajar media group.
Kimia. Malang: UM Press.
Ulva, Y. I., Santosa, & Parlan. (2016). Idenfikasi
Daryanto, & Karim, S. (2016). Pembelajran Abad Tingkat Pemahaman Konsep Larutan
21. Malang: Gaya Media. Penyangga Aspek Makroskopis,
Submikroskopis dan Simbolik pada Siswa
Depdikbud. (2016). Peraturan Pemerintah RI Kelas XI IPA 3 Malang Tahun Ajaran
Nomor 24, Tahun 2016, tentang Kompetensi 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia, 01, 2,
Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada 6.
Kurikululum 2013 pada Pendidikan Dasar
dan Menengah.

Dimyati, & Mudjono. (2006). Belajar dan


Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Gilbert, J., Jhong, O. D., Justi, R., Treagust, D., &


Driel, J. V. (Penyunt.). (2002). Chemical
Toward Research-based Pratice. Netherlands:
Kluwer Academic Publisher.

Anda mungkin juga menyukai