Anda di halaman 1dari 5

Pemberontakan di Atas Kapal

William Bligh

Rencana Ekspedisi-Perlengkapan dan persiapan menjelang kebarangkatan dari Inggris-Deskripsi Buah Roti.
Raja nampak sangat terkesan dan bersedia memenuhi permintaan para pedagang dan para ahli tumbuhan yang
tertarik pada keinginan Maharaja India Barat yang menginginkan agar Buah Roti diperkenalkan kepada pulau
pulau di sekitarnya. Untuk itu, sebuah kapal telah dipersiapkan. Sebuah kapal yang cukup layak untuk
pengangkutan barang dimana kapal ini baru saja dibeli dan dibawa ke dermaga Deptford untuk diperlengkapi
dengan segala perlengkapan yang dibutuhkan. Dalam hal ini saya harus berterima kasih kepada temab baik saya
Sir Joseph Banks yang selalu bisa diandalkan.

Kapal itu dinamakan Bounty: Saya ditunjuk sebagai pimpinan dalam pelayaran yang direncanakan akan
dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 1787. Bobot mati kapal ini adalah 215 ton, dan harus saya katakan
panjang palkanya sangat mengagumkan yaitu 90 kaki 10 inci; dengan lebar yang juga membuat saya terkesan.
24 kaki 3 inci dan tinggi tiang palka utama adalah 10 kaki 3 inci. Di dalam ruang kendali terdapat ruang ruang \
untuk dokter bedah, ahli senjata, ahli tumbuhan dan mekanik, kelasi dan satu ruangan pameran. Palka yang luas
ini ternyata masih dibagi lagi untuk Pusat Pemeliharaan Tumbuhan. Panjang ruangan ini mencapai palka utama.
Ruangan ini sendiri terdiri dari dua ruangan terbuka di bagian atap dan di setiap sudutnya terdapat tiga lubang
untuk keluar masuk udara tepat di samping lantai buatan yang dirancang dengan sebuah lubang tempat pot
tumbuhan yang mana sering diisi dengan tumbuhan yang akan dibawa ke Inggris. Palka ini sendiri dilapisi
dengan timah untuk mencegah kebocoran. Di sudut paling depan dari ruangan tersebut terdapat pipa permanen
untuk membuang air yang dikeluarkan tumbuh tumbuhan tersebut yang mana air tersebut masih dimasukkan
lagi kedalam tabung khusus untuk digunakan lagi untuk keperluan lain. Saya juga mendapatkan ruang kecil
untuk tempat tidur yang menjadi satu dengan ruangan utama dan ruangan makan di bagian tengah kapal.
Bagian terbesar dari rumah terapung ini adalah bagian paling depan dari palka utama dan di setiap sisinya
adalah tempat tidur untuk kelasi dan perwira Angkatan Laut. Disini mereka tidur dengan tetap membawa
senjata lengkap. Ruang khusus senjata milik Admiral yang selalu dikunci saat jam tidur berada di tepat di depan
ruangan saya. Deskripsi lengkap seperti ini diperlukan untuk memahami proses ekspedisi ini.

Kapal ini dibangun dengan rancangan seperti kapal perang, walaupun atas perintah saya tiang tiangnya
dipotong pendek supaya tidak patah dihantam badai karena kami akan menempuh perjalanan yang amat jauh
menembus samudera raya. Pada tanggal 3 September untuk pertama kalinya kapal ini keluar dari dermaga;
tetapi para tukang kayu dan para pekerja lainnya masih berada diatas kapal untuk beberapa lama karena harus
menyelesaikan beberapa pekerjaan lainnya.

Selanjutnya kami mulai melakukan pengangkutan perlengkapan, mengurangi jumlah peluru meriam dan bahan
peledak lain-saya memberikan perintah untuk menempatkan 19 ton peluru meriam dan bukan 46 ton seperti
yang dianjurkan pada awalnya karena kami akan menutupi kekurangannya dengan sejumlah perbekalan. Hal ini
mengingat pengalaman saya yang melihat beberapa kapal yang kelebihan muatan tidak bisa bergerak cepat dan
akhirnya habis digulung badai.

Berikut saya akan sampaikan susunan perwira dan kelasi kapal Bounty:

1 Letnan Komando 1 Juru Tembak

1 Admiral 1 Dokter bedah

2 Kepala Kelasi 2 Perwira Asisten Admiral

2 Perwira Menengah 1 Asisten Kepala Kelasi

2 Juru Kemudi 1 Asisten Juru Tembak

1 Asisten Juru Kemudi 1 Asisten Tukang Kayu

1 Navigator
1 Ahli Senjata

1 Kopral

1 Mekanik Kapal

23 Anak Buah Kapal

44 orang

Sebenarnya ada dua orang lagi yang ditambahkan dalam ekspedisi kali ini. Dua orang ini sangat ahli dalam
pelayaran dan ekspedisi jarak jauh lintas kerajaan. Mereka adalah David Nelson, salah satu anggota ekspedisi
terakhir Kapten Cook dan William Brown, asisten dari David Nelson. Dengan penambahan dua orang ini maka
jumlah keseluruhan adalah 46 anggota.

Sebagaimana kesepakatan awal maka perjalanan pertama akan menuju pulau Society dengan mengitari Tanjung
Harapan, pelayaran kali ini benar benar hebat karena cuaca bisa dikatakan tidak bisa diprediksi sama sekali hal
ini diperparah dengan keterlambatan pengerjaan kapal yang membuat kami harus berlayar tanpa pengetahuan
tentang cuaca sedikitpun. Pada tanggal 4 Oktober, juru mudi mulai mengarahkan kapal kearah sungai, tanggal 9
kami mulai turun ke Long Reach dimana kami mengangkut peralatan militer dan senjata, empat meriam dan
sepuluh alat pembersih senapan.

Tetapi disini kapal inipun akhirnya ditambatkan untuk diperbaiki. Masa perbaikan memakan waktu hingga 16
bulan. Sebagai tambahan perbekalan kami mengambil kubis asam, sayuran kering, ramuan dari sari beras, beras
yang difermentasi dan campuran ragi dan gandum dalam bentuk bubur gandum. Saya juga mengambil beberapa
perkakas kecil dan beberapa untaian perhiasan kecil. Khusus untuk perhiasan ini sangat penting sebagai alat
tukar dengan orang orang pribumi di wilayah Laut Selatan. Dan dari kapal Longitude yang kebetulan merapat
saya juga mendapatkan alat penunjuk waktu hasil buatan Mr. Kendal.

Tanggal 15 saya mendapatkan perintah untuk langsung maju menuju Spithead tetapi karena angin dan cuaca
tidak mengijinkan maka baru pada tanggal 4 November saya mencapai Spithead. Baru pada tanggal 24 saya
mendapatkan perintah perintah terakhir dari Lord Hood, kepala wilayah Spithead. Di wilayah ini angin yang
semula bersahabat tiba tiba saja berubah ganas sehingga menyulitkan pelayaran. Tanggal 28 kami mendapat
bonus pembayaran dua bulan gaji di muka. Tanggal 29 pagi kami disuruh berpindah ke kapal St Helen dan
Lord Hood memerintahkan agar kapal Bounty ditambatkan.

Kami kembali mencoba berlayar dengan kapal Bounty tetapi angin ganas kembali menyerang sehingga kami
harus kembali ke kapal St Helen di Spithead sampai hari Minggu tanggal 23 Desember, setelah itu barulah kami
bisa berlayar dengan kapal Bounty karena angin sudah tenang. Selama kami berada di Spithead, Mr. Brailey,
ahli Pengamatan Cuaca dan Angin dari Portsmouth menuliskan hasil pengamatannya: tanggal 19 Desember
angin berhembus kearah 1 derajat 52 menit 5 detik tetapi hilang di arah 1 derajat 1 detik setiap harinya. Ini
adalah sebuah hembusan angin yang sangat cepat dengan frekuensi kecepatan tetap. Walaupun angin masih
berhembus kencang tetapi karena perhitungan kecepatan angin yang stabil maka kami berani mengambil
keputusan untuk berlayar. Hasil yang diperoleh dari seluruh pelayaran di Laut Selatan dianggap sebagai
pencapaian luar biasa oleh Yang Mulia Raja. Baik di bidang Ilmu Pengetahuan Alam maupun di cabang ilmu
lainnya hingga disebut sebagai terobosan di bidang ilmu pengetahuan umum. Pelayaran ini sudah
diperhitungkan dengan seksama sebagai sebuah ekspedisi pelayaran untuk menemukan berbagai hal baru di
berbagai belahan dunia yang jauh. Agar supaya pembaca dapat memahami makna dari pelayaran ini sendiri
maka saya melampirkan salinan surat dari Perwira Tinggi Angkatan Laut Inggris yang berisikan tentang
deskripsi Buah Roti.
Dari Komisaris Bagian

Pelaksana Perwira Angkatan

Laut Inggris dan Irlandia

beserta segenap koloninya.

Mengingat Raja dengan diwakili oleh para pedagang dan ahli tumbuhan menyatakan ketertarikan kepada
keinginan dari Maharaja India Barat untuk memperkenalkan Pohon Buah Roti ke pulau pulau di sekitar
perairannya sebagai sumber makanan baru yang dipercaya akan sangat bermanfaat bagi rakyat dan ini juga
dilakukan sebagai upaya menyatakan kebaikan hati Maharaja di depan rakyatnya. Walaupun sangat jelas bahwa
berbagai upaya harus ditempuh untuk mencari pohon Buah Roti ini dan juga untuk membawanya sesuai dengan
keinginan dari Maharaja India Barat. Dan mengingat bahwa armada anda saat ini sedang ditambatkan untuk
diperbaiki dan dibaharui supaya ukurannya cukup untuk menampung pohon pohon tersebut maka saya juga
mengirim dua ahli tumbuhan untuk membantu anda yaitu: David Nelson dan William Brown yang sudah
terbukti keahliannya dalam meneliti pohon buah ini. Dan anda, dengan demikian menurut kemurahan hati Yang
Mulia diperintahkan secara resmi melalui kami sesuai perintah dari Lord Sydney, salah satu dari Menteri
Tingkat Tinggi Kerajaan agar anda memimpin seluruh armada.

Pada saat cuaca dan angin bersahabat maka pelayaran akan dapat dimulai bila perlu mengitari Tanjung Harapan
sampai pelabuhan Society yang terletak di Laut Selatan di garis Lintang 18 derajat selatan dan garis Bujur
sekitar 210 derajat Timur dari garis khayal Greenwich. Penghitungan arah ini didasarkan pada laporan Kapten
Cook yang sudah mendahului kami dalam pelayaran ini bersama orang orangnya. Dia berkata bahwa Buah Roti
ditemukan di sebuah pulau yang sangat indah.

Bila kita sudah mendarat disana maka diharapkan agar kami segera mengangkut sebanyak mungkin pohon
pohon Buah Roti dan setelah itu kami harus segera memberikan cindera mata dan perhiasan perhiasan kecil
sebagai alat penukar pohon tersebut kepada orang orang pribumi di sana. Setelah itu kita harus segera berlayar
menuju selat Endeavour (selat yang memisahkan Hollandia dan New Guinea) menuju pulau Prince di selat
Sunda atau untuk lebih mudahnya kami bisa melewati sisi timur pulau Jawa dan langsung menuju beberapa
pelabuhan di utara pulau Jawa. Disana kita bisa melihat banyak pohon Buah Roti dalam keadaan layu dan mati
sehingga digantikan dengan pohon pohon manggis, durian, nangka, duku dan beberapa tumbuhan buah lezat
lainnya. Juga akan ditemukan berbagai jenis tumbuhan padi yang ditanam diatas lahan yang kering. Padi ini
merupakan tanaman unggulan dan anda diperintahkan untuk membelinya dengan cara apapun dari penduduk
asli, berikan saja beberapa dukat emas sebagai bayarannya. Ingatlah bila kita tidak bisa mendapatkan padi
disana maka pelayaran harus dilanjutkan ke pulau Prince dimana padi ditanam disana secara berkala.

Baik dari pulau Prince maupun pulau Jawa maka kami bisa langsung menuju ke Tanjung Harapan lalu menuju
India Barat (disana kita harus menjelajahi sebanyak mungkin wilayah) dan simpanlah satu setengah persediaan
pohon dan tumbuhan yang harus diberikan kepada Yang Mulia Raja di St Vincent. Tumbuhan ini akan ditanam
di pulau Winward sebagai sumber makanan. Setelah itu disarankan agar segera menuju ke Jamaika dan
memberikan sisa tumbuhan yang ada kepada Mr. East atau pejabat berwenang lainnya seperti gubernur atau
konsul. Setelah itu istirahatkan orang orang anda, ambil perbekalan dan peralatan yang diperlukan untuk
pelayaran selanjutnya. Jadi kalian bisa pulang ke Inggris dengan nyaman dan bangga, perbaikilah kapalmu di
Spithead. Kirimkanlah nota tagihan biaya selama di sana maupun saat sudah berangkat.

Dengan demikian anda akan menerima salinan perintah yang juga sudah diberikan kepada William Brown dan
David Nelson yang sudah sangat berjasa karena sudah berhasil membawa tumbuhan dan contoh tumbuhan yang
diterima oleh petugas Taman Tumbuhan St Vincent, Mr East di Jamaika dan Pemimpin Pemeliharaan Taman di
Kew. Anda dan semua bawahan anda diperintahkan agar membantu dan memandu William dan David bukan
hanya dalam pengumpulan pohon dan tanaman serta pengirimannya tetapi juga soal pemeliharaannya sampai
ke tempat tujuan.

Disahkan dengan tanda tangan kami tertanggal 20 November 1787.

Howe

Chas Brett

RD. Hopkins

J.Leverson Gower

Kepada Letnan William Bligh, yang memimpin

Armada Bersenjata Kerajaan Inggris, Bounty, di Spithead

Oleh Komandan seluruh armada

P. Stephens

Dalam perintah perintah sebelumnya sudah dinyatakan bahwa saya sudah diperintahkan secara langsung untuk
berlayar mengitari Tanjung Harapan tetapi karena musim yang sulit diprediksi dan karena kami tertahan oleh
angin yang berhembus secara berlawanan. Oleh karena hal inilah maka saya menulis surat pengajuan bantuan
kepada Dewan Perwira Tinggi Inggris dan saya mendapatkan jawaban ini:

Oleh Komisaris Bidang Pelaksana Perwira Tinggi Angkatan Laut Inggris


Raya dan seluruh koloni

Anda mungkin juga menyukai