Manusia = Orang berselancar (surfing) resistensi terhadap gerak seperti
contohnya gaya hambat.
1. Konsep Dasar gaya angkat dan gaya hambat Spray making drag, terjadi dalam pada papan selancar hal berselancar terutama berselancar a. Gaya angkat pada papan selancar saat membentuk tikungan tajam akan merupakan gaya yang bekerja tegak lurus teteapi apabila berselancar pada terhadap gerakan. Bisa juga diartikan gaya kecepatan yang lebih tinggi akan yang melawan dari beban dan dihasilkan menghasilkan gaya hambat yang oleh efek dinamis dari fluida air yang semakin besar pula. bekerja di papan selancar dan bekerja tegak lurus terhadap arah berselancar melalu pusat angkat dari papan selancar. b. Gaya kebelakang / gaya hambat yang disebabkan oleh air pada papan selancar. Bekerja pada arah yang berlawan dengan Gerakan berselancar. Menurut Hendrix (1969) terdapat faktor- faktor yang menyebabkan terjadinya gaya kebelakang di saat berselancar yaitu: Dari penjelasan diatas maka koefisien Skin friction drag, terjadi karena yang dihasilkan oleh gaya angkat terhadap dipengaruhi oleh besar dari luas papan selancar dan koefisien yang permukaan yang bersentuhan dengan dihasilkan oleh gaya hambat pada papan air pada saat tertentu dan tetapi juga selancar. Dinyatakan dengan persamaan : bisa dikarenakan oleh adanya LF viskositas dan kekasaran bahan C L= Koefisien gaya angkat 1 permukaan papan selancar. ρV 2 A 2 Form drag / pressure drag, terjadi DF karena dipengaruhi oleh area proyeksi CD= Koefisien gaya hambat 1 2 dari bentuk objek yang mengarah ρV A pada arah aliran fluida yang mana 2 memiliki sebab karena kecepatan; Keterangan: aliran turbulen (yaitu salah satu aliran C L= koefisien gaya angkat fluida yang memiliki kecepatan yang C D = koefisien gaya hambat berubah-ubah dan mengandung D F = gaya hambat (N) partikel-partikel yang bergerak secara LF = gaya angkat (N) acak dan tidak stabil) yang dapat ρ = massa jenis / rapatan (kg/m3) memiliki efek yang tak terhitung nilainya pada kecepatan yang lebih A = luas permukaan (m2) tinggi. V = kecepatan aliran fluida (m/s) Wave making drag, terjadi karena dipengaruhi karena adanya ketinggian Jadi kesimpulanya air dibagian depan papan selancar dan Semakin besar berat beban yang diberikan di bagian belakang papan selancar oleh peselancar maka semakin meningkat dengan kemiringan disepanjang sisi pula nilai dari gaya angkat. Begitupula jika sehingga membentuk gelombang semakin berat beban peselancar maka nilai yang mengangkat bentuk dari dari gaya hambat yang didapatkan akan permukaan yang bebas di sepanjang semakin besar juga atau berbanding lurus sisi papan selancar. Yang mana ini terhadap nilai dari berat beban peselancar. merupakan bentuk dari transfer energi, yang membentuk mekanisme Fluida tidak bisa dimampatkan (artinya fluida yang mengalir tidak mengalami perubahan volume atau massa jenis ketika ditekan) dan fluida tidak kental 2. Hukum Bernoulli (fluida tidak akan mengalami gesekan Saat berselancar terdapat 3 gaya yang antara lapisan fluida satu dengan lapisan bekerja yaitu gaya berat dari papan selancar lainnya maupun dengan dinding saluran yang disebabkan oleh berat dari peselancar akibat gejala viskositas) dan gravitasi bumi, kemudian gaya angkat Tidak akan kehilangan energi akibat yang dihasilkan oleh papan selancar dan gaya gesekan antara fluida dan dinding pipa. hambatan yang disebabkan oleh aliran Tidak ada energi panas yang ditransfer fluida. melintasi batas - batas pipa untuk cairan Pada bagian depan papan selancar baik sebagai keuntungan atau kerugian dirancang melengkung ke atas, sehingga laju panas aliran fluida yang mengalir akan mengalir Tidak ada pompa dibagian pipa. seperti air yang mengalir dari pipa dengan Aliran fluida laminar/bersifat tetap penampang besar menuju pipa dengan Secara umum aliran fluida yang tidak dapat penampang yang lebih kecil. Maka tekanan dimampatkan dicirikan dengan tidak adanya fluida di bagian atas papan selancar menjadi perubahan pada kerapatan massa pada lebih rendah yang diakibatkan laju dari air sepanjang aliran fluida tersebut, contohnya yang melewati papan selancar. Akibat adanya air, minyak dan sebagainya. Pada sebuah perbedaan tekanan ini, yaitu perbadaan bentuk persamaan aliran fluida tak tekanan air antara tekanan air di bagian termampatkan maka hukum Bernoulli bawah dan atas maka timbulah gaya angkat menggunakan rumus sebagai berikut: pada papan selancar. Dasar yang digunakan pada bagian depan 1 2 papan selancar ke atas mengacu pada efek P+ ρ V + ρ g h=konstan 2 Venturi (yaitu suatu penurunan dari tekanan fluida yang terjadi ketika fluida tersebut Keterangan: bergerak melalui suatu pipa yang menyempit) V = kecepatan fluida yang dimana merupakan persamaan Bernoulli g = percepatan gravitasi bumi yang akan menunjukkan secara kuantitatif h = ketinggian relatif akan laju aliran fluida tinggi, maka tekanan P = tekanan fluida fluida menjadi kecil. Dan apabila laju aliran ρ = kerapatan massa fluida rendah maka tekanan fluida menjadi Persamaan di atas hanya berlaku untuk aliran besar. Hal ini sesuai dengan prinsip dari fluida tak termampatkan dengan asumsi – Hukum Bernoulli yang menyatakan: asumsi bahwa: “bahwa jumlah tekanan energi kinetik persatuan volume dan energy potensial Aliran bersifat tunak (yaitu aliran di persatuan volume mempunyai nilai yang mana, sifat-sifat dari partikel pada suatu sama pada setiap titik sepanjang suatu garis” sistem tidak akan berubah seiring (Shevel, S. Richard. 1993) berjalannya waktu, kata lain, konstan) Hukum ini menyatakan bahwa tekanan Tidak terdapat gesekan fluida akan berkurang atau menurun jika fluida tersebut mengalir secara terus menerus atau bergerak lebih cepat. Sehingga nantinya akan ada penurunan energi potensial pada aliran fluida tersebut. Prinsip dari Hukum Bernoulli diatas diambil sesuai dengan bunyi dari Hukum Bernoulli yang berbunyi sebagai berikut: memiliki massa jenis yang lebih besar daripada massa jenis zat cairnya
Saat berselancar, sebagian dari volume
3. Hukum Archimedes papan selancar tercelup ke dalam air Seperti halnya Hukum Bernoulli, gaya sedangkan sebagian lagi berada dalam angkat ke atas atau apung juga dapat keadaan mengapung. Sehingga dapat dibuktikan di dalam Hukum Archimedes yang dikatakan saat berselancar posisi dari papan berbunyi: selancar adalah mengapung (massa jenis “Jika sebuah benda dicelupkan kedalam papan selancarlebih kecil dari massa jenis zat cair, maka benda tersebut akan air). memperoleh gaya apung (gaya angkat ke atas) sebesar berat zat cair yang dipindahkannya” (Zulkarnain, Joni.2007) Akibat adanya gaya apung, maka berat benda di dalam air akan berkurang sehingga benda yang terangkat di dalam air akan terasa ringan daripada benda yang akan terangkat di darat maupun udara. Karena gaya angkat ke atas yang ditimbulkan oleh air dan diterima oleh benda, menyebabkan berat benda seakan berkurang apabila dimasukkan ke dalam air. Berdasarkan bunyi hukum di atas maka gaya angkat suatu benda yang tercelup ke dalam zat cair dapat dirumuskan sebagai berikut: FA=ρV g Keterangan: FA = gaya ke atas yang dialami benda g = percepatan gravitasi bumi V = volume benda ρ = massa jenis fluida air Apabila benda dicelupkan ke dalam fluida atau zat cair, maka akan ada 3 hal kemungkinan yang terjadi yaitu benda tersebut akan terapung, melayang dan tenggelam tergantung pada gaya berat dan gaya ke atas. Sehingga terciptalah 3 hukum turunan dari hokum Archimedes yang berbunyi: 1. Benda akan terapung jika massa jenis benda yang dimasukan ke dalam air lebih kecil dari massa jenis zat cairnya. 2. Benda akan melayang jika massa jenis benda yang dimasukan ke dalam cair memiliki massa jenis sama dengan massa jenis zat cairnya. 3. Benda akan tenggelam jika massa jenis benda yang dimasukkan ke dalam air