Anda di halaman 1dari 5

1. Kapan sinusitis perlu dirujuk?

- Sinusitis akut yang sudah ditatalaksana tp terjadi rekurensi >3 episode dalam 1
tahun
- Sinusitis kronik yang sudah ditatalaksana dan dievaluasi (6-12 minggu) namun tidak
membaik. [tatalakasan sudah adekuat namun tidak ada perbaikan]
- Ada tanda-tanda komplikasi
- Ada kelainan anatomi yang membutuhkan kasus yang perlu OP : polip atau kista
[ada penyulit, komorbid]

2. Kapan sinusitis perlu dioperasi ?


- Menyebabkan tertutupnya muara sinus paranasal : hipertrofi adenoid, tumor, polip
- Ada komplikasi yang menyebabkan kerusakan jaringan sekitar (baik akut maupun
kronik), sumbat terus menerus
-Sinusitis kronik yang sudah mendapat pengobatan yang adekuat selama 6-12 minggu
namun tidak ada perubahan, gejala tetap tidak membaik

-Pada pemeriksaan ct-scan ada struktur hidung bagian dalam yang perlu diperbaiki
-Sinusitis akibat jamur yang tidak membaik dengan pengobatan

3. Mengapa infeksi gigi menjadi salah satu faktor terjadinya sinusitis? Bagaimana
tatalaksananya?
-Karena akar gigi (premolar 123, molar 3, taring) hanya terpisahkan oleh tulang tipis
dengan dinding inferior sinus maksilaris
-Sehingga bila terjadi infeksi gigi, bakteri mudah naik keatas dan bisa menyebar melalui
PD dan limfe menyebabkan sinusitis
-Tatalaksana : Pemberian AB untuk atasi bakteri, simptomatis, dan harus dibawa
kedokter gigi

4. Apa semua gejala sinusitis perlu diberikan terapi antibiotik?


-Antibiotik dapat mengurangi komplikasi [bakteri menyebar ke jaringan sekitar
menimbulkan komplikasi], umumnya digunakan kalo penyebabnya bakteri
-Jadi pada kasus akut bisa dilihat dulu akibat virus atau bakteri. Biasa tanda virus <10
hari, gejala tidak terlalu berat.
-Namun bisa juga >10 hari, <12 minggu masih disebut post acute viral infection.
[Masih diberi simptomatis dulu]
-Kalo dari literatur dikatakan bakteri >3 gejala, >10 hari : sekret berubah warna, demam
>38, unilateral, nyeri hebat, double sickening (awal sakit, sembuh, ternyata makin
memberat), LED meningkat

-kalau kasus kronik : lihat dulu faktor penyebab


(disebabkan oleh berbagai kumpulan etiopatogenesis : bisa mukosa hidung dan sinus
paranasal yang bermasalah atau ada penyakit lain yang berkontribusi). Lalu tatalaksana
sesuai dengan penyebab utamanya. Kalo memang karena bakteri baru beri AB
- pemberian ab yg tidak tepat dapat membunuh flora normal (menyebabkan
perubahan homeostatis mikrobiom) bisa menyebabkan prolong sinusitis kronik
Pada rinosinusitis antibiotik diberikan selama 10-14 hari meskipun gejala klinik sudah
hilang. Pada rinosinusitis kronik diberikan antibiotik yang sesuai untuk kuman gram
negative dan anaerob

5. Bisa gak diagnosis sinusitis tanpa pemeriksaan penunjang?


- Biasa pada kasus kronik (karna kronik bisa disebabkan berbagai etiopatofisiologi :
mukosa yang bermasalah atau ada penyakit lain yang mendasari)
- Kalau kasus akut bisa tanpa pp dengan melihat gejala mengarah ke sinusitis/ tidak
(>2 gejala sinusitis gk), didukung dengan pf (bisa dengan nasoendoskopi atau lihat
rinoskopi anterior posteriornya) mengarah kesinusitis gk, ada sekret atau gk?
Biasanya flu yang sudah lama ga sembuh”

6. Prinsip dari penatalakasana sinusitis apa?


- membuka dan membersihkan daerah kompleks ostiomeatal yang menjadi sumber
penyumbatan dan infeksi sehingga ventilasi dan drainase sinus kembali normal
- kronik : cari faktor penyebab terjadinya sinusitis (infeksi gigi, rintis  obati atau
hindari faktor resikonya)

7. Bila terjadi rekurensi yg disebabkan etiologi rinitis (alergi) apa bisa diberi antihistamin
setiap ada gejala ?
Sebaiknya tidak karena pemberian rutin bisa menyebabkan sekret jadi kental jadi malah
menyumbat KOM. Maka terapi yang paling bisa diberikan adalah dibersihkan hidung
dengan NaCl (irigasi). Edukasi ps untuk menghindari faktor resiko

8. Apa penderita sinusitis boleh berenang? Jika pasien tetap ingin berenang apa edukasi
yang bisa kita berikan?
-Sebaiknya tidak karena dapat menyebabkan kekambuhan (apalagi kolam renang biasa
mengandung klorin)
-Bila tetap ingin berenang edukasi : sering menggunakan pembersih hidung dengan NaCl
sebelum setelah berenang, berenang saat ada matahari jangan pas mendung ,
menyumbat hidung dengan klip hidung, menyumbat telinga (pakai gabus). Jangan
berenang kalau kolam baru selesai dibersihkan karena kadar klorin tinggi.

9. Tanda-tanda terjadi komplikasi sinusitis?


-Ada yang dinamakan alarm sign : pandangan ganda, edem periorbital, penuruna visus,
nyeri kepala hebat, tanda sepsis meningitis
● -Kelainan orbita : karena sinusitis etmoidalis dekat dengan mata. Dapat menyebabkan
 Edema palpebral, selulitis orbita, abses subperiosteal, abses subperiosteal dan
thrombosis sinus kavernosus.
Gejala : nyeri area mata, penglihatan kabur, pembengkakan pada kelopak mata, bola
mata menonjol keluar
● Kelainan intracranial : sinusitis merusak area sekitar, salah satunya sinusitis sfenoid yang
dekat dengan otak, bisa juga melalui tulang dan darah  Meningitis, abses
ekstradural/subdural, abses otak dan thrombosis sinus kavernosus
Gejala : nyeri kepala tidak tertahankan, kesadaran menurun, kejang
● Osteomielitis : akibat merusak tulang sekitar
Gejala : perubahan bentuk tulang dan wajah
● Kelainan paru : Bronkitis kronik dan bronkiektasis : karena mekanisme one airway
disease akibat lender dari sinus, menyebabkan terjadi refleks sinobronkial
Gejala : asma, mengi, sesak, batuk

10. Bagaimana cara tahu lokasi sinus tanpa pemeriksaan radiologi?


-maksila : nyeri pipi
-etmoid : nyeri dibelakang bola mata, bisa disertai mata berair
-frontal : nyeri didahi, seluru kepala
-sfenoid : di daerah belakang bola mata, oksipital, daerah mastoid, bisa disertai sakit
kepala hebat
-PF : nyeri dimana bagian pipi, atau dahi

11. Mengapa pada kasus hidung tersumbat lebih sering menggunakan pembersih hidung
dengan nacl dibanding dekongestan?
Prinsip nya berbeda, nacl itu membersihkan sedangkan dekongestan itu prinsipnya
melonggarkan. Klo bisa kombinasi agar cepat membaik.
-Efek samping lebih sedikit.
-Pembersih hidung mampu meregangkan rongga-rongga hidung, pH jadi stabil,
membersihkan mukus dan debris sehingga saluran napas jadi lebih optimal
-Boleh diberikan dekongestan namun jangan >7 hari. Karena dapat menyebabkan rinitis
medikamentosa (karna dekongestan merupakan obat vasokonstriktor topikal)
-Kalau pemberian jangka panjang dan menyebabkan rinitis medika mentosa yang ada
tidak sembuh-sembuh sinusitisnya.

12. Kalau ingin diberi dekongestan berapa lama jeda yang bisa diberi untuk menghindari
terjadi rinitis medikamentosa (berkaitan dengan etiologi sinusitis salah satunya rinitis)?
- dihentikan pemakaian sementara baru 2-3 hari baru pake lagi
-edukasi ps dipakai kalau dirasa hidung tersumbat kalau gk tidak perlu, kalau bisa jangan
setiap hari
-buk ini dipake, sekali pake 2-3 semprot aja, dipake kalo mampet aja, klo gak mampet
gak usah, kalo bisa jangan dipake tiap hari, kalo dipake tiap hari jangan lebih dari 7 hari
ya, istriahat 2-3 hari baru boleh pake lagi

13. Kalau pada kasus ibu hamil apa obat-obatan yang bisa dilakukan?
-obatinya lihat dulu obat-obatannya lebih banyak manfaat atau efek samping ke janin
dan ibu.
-Kalo memang membutuhkan ab yang relatif aman : gol sefalosporin, amoksisilin,
penisilin
-Lebih disarankan untuk cuci hidung dengan NaCl saja (bisa membersihkan hidung kalo
pemakaian lama dan membersihkan sekret sehingga tidak terjadi sumbatan)

14. tadi di tatalaksana kan ada pemberian kortikosteroid. pada pasien dengan sinusitis
kronik, apakah boleh diberikan kortikosteroid jangka panjang?
Saya kurang tau kalo ada patogenesis lain.
-Yang saya tau penggunaan kortiko jangka panjang tidak disarankan. Kecuali lebih
banyak manfaat dari risiko.
-Dapat menyebabkan imunocompromised. Penggunaan jangka panjang malah bisa jadi
salah satu faktor predisposisi penyebab terjadi sinusitis jamur. (yang kebanyakan
prognosis tidak baik)
15. Selain sinusitis,penyakit apa yang mungkin bisa menyebakan post nasal drip(DD post
nasal drip)?
- Flu biasa /influenza
- Rinitis alergi
- RhinoSinusitis kronik

16. Bila sinusitis sudah diobati yang perlu kita lakukan apa? Pemberian ab berapa hari?
Evaluasi apa yang perlu dilakukan
-Pemberian AB 10 hari
-Membaik/tdk : ada nyeri/gk, masih ada sumbatan pada daerah KOM/masih ada sekret
atau gk?
 Bila masih ada lihat penyebabnya apa? Krn obat-obatan yang gk efektif (AB tidak
tepat), ps tidak menghindari faktor resiko, atau ada kelainan anatomi?
 Obati simptomatik
 Evaluasi kembali 10 hari gejala membaik atau gk? Kalau membaik edukasi ps, obati
simptomati
 Evaluasi ulang
 Klo kasus akut ternyata sudah dikasih tatalaksana dan tidak membaik (>=3 episode
dalam1 thn)  rujuk
 Kronik : 6-12 minggu gk membaik rujuk

17. Bila rinosinusitis (sinusitis yang disebabkan oleh rinitis) sembuh, apa bisa terjadi rinitis
tanpa disertai sinusitis?
-Etiologi yang menyebabkan kan rinitis, kalo sinusitis sembuh tetap bisa terjadi rinitis
kalau tidak menghindari faktor risiko terjadinya rinitis. Bisa gak sinusitis lagi kalau misal
rongga hidung longgar, tp bisa jadi rekurensi sewaktu-waktu kalau lendir menyumbat
daerah sinusitis
18. apakah boleh sinusitis dilakukan Gurah?
Boleh , gurah sudah digolongkan ke dalam pengobatan tradisional yang masuk dalam
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1076/Menkes/SK/VII/2003 tentang
Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional. Sudah ada penelitian untuk menilai (evaluasi)
pengaruh gurah terhadap simtom dan gejala rhinitis (rinosinusitis) kronis yang menunjukkan
adanya pengurangan simtom dan gejala antara lain banyaknya ingus, frekuensi bersin dan
keluhan tersumbat. Akan tetapi pada penelitian tersebut dijumpai beberapa komplikasi
antara lain tuber kataralis, otitis media, rinosinusitis akut berat, tonsilofa-ringitis akut dan
peritonsilitis akut
19. prinsip fisioterapi pada sinusitis ?
mencegah infeksi saluran nafas atas dan menyingkirkan sekresi, memberikan bronkodilator,
( mengencerkan lendir yang menumpuk di rongga hidung sehingga dapat mengurangi nyeri dan
mempercepat proses penyembuhan radang)
20. sinusitis terkendali

Anda mungkin juga menyukai