Anda di halaman 1dari 2

Meningkatkan Keterampilan Membaca Siswa Menggunakan “Buku Cergam”

Oleh :
Eka Wahyu Wibowo,S.Pd.SD
SD Negeri 1 Sidomulyo Kec. Sedan, Kab.Rembang
Membaca merupakan proses yang dilakukan untuk memperoleh pesan kemudian
disampaikan melalui kata-kata secara lisan maupun tertulis (Tarigan, 2014). Tindakan untuk
meningkatkan kemampuan membaca dilakukan dengan proses pembelajaran, guru harus memilih
bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik siswa di kelas. Bahan ajar yang dapat digunakan
adalah video, buku tematik, buku cerita. Buku cerita yang dapat berbentuk cerita penuh atau
buku cerita bergambar. Bahan ajar berupa buku cerita bergambar diharapkan dapat menarik
perhatian siswa untuk meningkatkan kemampuan membaca dan rasa ingin tahu siswa.
Pendidikan yang baik harus mampu menciptakan pembelajaran yang menarik agar peserta didik
termotivasi untuk belajar. Sumber belajar sebagai alat pendukung dalam pembelajaran yang
dikemas semenarik dan disusun secara sistematis untuk dapat membantu tercapainya tujuan
kurikulum. Sumber belajar akan dapat memusatkan perhatian dan memunculkan minat siswa
serta motivasi di dalam belajar. Sumber belajar juga harus disusun secara sistematis, yang
menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dan digunakan dalam proses
pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Sumber
belajar yang menarik sangat cocok jika digunakan anak sekolah dasar, karena usia anak sekolah
dasar berkisar antara 6-12 tahun. Pada usia tersebut anak sudah dapat berfikir secara nyata serta
dapat memahami atas apa yang telah dibaca dan dilihat pada buku cerita bergambar, karena buku
cerita bergambar dapat dilihat dan diraba. Buku cerita bergambar merupakan buku bacaan yang
didalamnya terdapat cerita dan disertai dengan gambar.
Guru dalam menjelaskan materi tentang membaca khususnya membaca pemahaman
masih banyak yang tanpa menggunakan bahan ajar yang menarik. Bahan ajar terutama pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia saat ini yang digunakan dapat dikatakan masih banyak yang kurang
maksimal dan kurang memadai. Selain itu bahan ajar pada pelajaran Bahasa Indonesia pada
umumnya hanya menggunakan buku guru dan buku siswa dari pemerintah. Kurangnya
penggunaan bahan ajar mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa dalam keterampilan
membaca pemahaman. Meningkatnya kemampuan membaca yang pertama adalah dengan cara
menarik perhatian dan minat siswa terlebih dahulu. Media yang digunakan dalam menarik
perhatian minat siswa harus dikemas dan dibuat semenarik mungkin, salah satunya dengan buku
“cergam” karena pada umumnya siswa usia Sekolah dasar akan tertarik dengan gambar yang
disajikan.
Dengan gambar siswa akan lebih mudah dalam memahami isi dari cerita yang disajikan,
dengan begitu otomatis siswa akan dengan sendirinya membaca buku tersebut. Buku cerita yang
ditunjukkan kepada anak menempatkan sudut pandang siswa sebagai pusat, sehingga siswa dapat
memilih buku cerita bergambar dengan minat siswa. Buku cerita bergambar dapat dibuat sesuai
dengan karakteristik ataupun diambil dari adat istiadat tradisi daerah setempat, selain dapat
mengenalkan tradisi atau adat budaya daerahnya juga dapat melindungi tradisi tersebut agar tidak
hilang tergerus oleh perkembangan modernisasi dunia yang kian terdepan.

Anda mungkin juga menyukai