Anda di halaman 1dari 4

Misteri Liontin Merah Bilal seorang anak soleh yang cerdas.

Banyak sekali akal untuk memecahkan berbagai masalah persoalan. Mulai dari menyelesaikan tugas sekolah, membantu teman, membuat permainan untuk adik sampai menyelesaikan misteri hilangnya kalung liontin merah milik keluarga Andi Bahrudin. Kegemarannya membaca dan membuat percobaan-percobaan sederhana menjadikan ia anak yang penuh ide cemerlang yang bermanfaat untuk orang lain. Kalung liontin merah pemberian Keluarga Andi Baharudin yang menjadi majikan kedua orang tua Rifki, Tiba-tiba hilang entah kemana. Suatu hari tidak sengaja tak sengaja Rifki melihat salah satu keluarga Andi Baharudin mengambil liontin tersebut, tetapi karena Rifki hanya seorang anak kecil dari keluarga pesuruh Rifki tak berani menyampaikan kejadian tersebut pada kedua orang tuanya. Beruntung Rifki mempunyai sahabat seperti Bilal yang pintar. Dengan kecerdikan Bilal menceritakan hilangnya liontin merah itu kepada kakaknya sehingga ditemukan cara untuk menjebak si Pencuri sampai akhirnya kalung liontin merah itu ditemukan. Rifki berterima kasih kepada Bilal karena kalung liontin merah itu merupakan tanda kasih sayang dari Keluarga Andi Baharudin

Cerpen di atas ceritanya bagus, isinya menceritakan kepandaian seorang anak, cerpen ini cocok di baca semua kalangan, baik anak-anak ataupun dewasa. Cerpen ini akan menginspirasi pembaca. Alur dari cerita ini pun bagus, bahasa yang digunakan sangat ringan. Sehingga akan mempermudah si Pembaca dalam memahami isi bacaan. Kegagalan Pengajaran Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional negara kita, yang sudah sering didengar orang baik dewasa maupun anak-anak. Hampir seluruh masyarakat bisa menggunakan bahasa Indonesia meskipun dikalangan masyarakat biasa penggunaan bahasa Indonesia belum amat baik. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang sudah dikenalkan pada anak dari usia dini. Anak-anak TK sudah mulai mempelajari Bahasa Indonesia. Dilihat dari kenyataannya tidaklah heran jika dalam pelajarannya Bahasa Indonesia disepelekan sehingga dalam pengajarannya banyak ditemukan kegagalan. Salah satu yang menjadi masalah yaitu aspek pengajaran. Seorang pengajar yang belum cukup dalam pengajarannya banyak ditemukan kegagalan. Salah satu yang menjadi masalah yaitu aspek pengajaran. Seorang pengajar yang belum cakap dalam menyampaikan materi pembelajaran menjadi faktor utama

kegagalan dalam pembelajaran. Adapun fasilitas dalam pembelajaran yang kurang menunjang akan sangat menghambat kreatifitas siswa. Hal-hal seperti ini yang sering di temui di sekolah-sekolah tingkat menengah ats. Kegagalan ini berdampak pada mutu dan sumber daya manusia yang kurang baik. Jika bahasa sendiri saja tak dikuasai dengan baik bagaimana menguasai bahasa Negara lain. Untuk mengatasi masalah ini ada baiknya sebagai seorang pengajar mengubah cara dalam pembelajaran. Hal pertama yang harus dilakukan yaitu mengubah sistem pembelajaran agar tidak terlalu monoton. Cara belajar di ruang terbuka dan penyampaian materi secara langsung dengan menggunakan alat yang lebih modern. Adapun hal lain yaitu memperbaiki fasilitas lab sekolah melengkapi bacaanbacaan yang akan menunjang berlangsungnya proses pembelajaran secara lebih baik.

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan siswa peserta didik dan guru dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Konsep pembelajaran ini bertolak dari pemikiran bahwa siswa diajar dan guru mengajar beralih pandangan bahwa siswa belajar dan guru membelajarkan. Oleh karena itu, guru perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, terutama dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan menindaklanjuti hasil pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, guru dapat memunculkan berbagai macam pola, baik berdasarkan jumlah siswa maupun interaksi pembelajaran antara guru dan murid. Pada penyusunan program pembelajaran, guru perlu memilih pola kegiatan pembelajaran tertentu secara berhati-hati berdasarkan pertimbangan-pertimbangan efisiensi, perbedaan kesempatan siswa dan strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan interaksi antara siswa dengan siswa, atau antara siswa dengan guru. Pemilihan pola pembelajaran dalam pelaksanannya dalam mencapai tujuan yang diharapkan bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dalam pembelajaran. Sebab, guru tetap memainkan peranan penting dalam merancang setiap kegiatan pembelajaran (Udin S. Winataputra dkk, 2007 : 120). Oleh karena itu dalam proses pembelajaran, guru dapat mengambil pola pendekatan dengan memperhatikan kompetensi peserta didik sehingga mampu mengikuti proses pembelajaran berikutnya. Singkatnya, seorang guru dalam proses pembelajaran harus melengkapi diri dengan berbagai kemampuan ilmu pengetahuan sehingga bisa melahirkan siswa atau peserta didik yang mempu memberdayakan dirinya untuk menemukan sikap dalam pengambilan keputusan secara mandiri. Bahasa Indonesia merupakan bahasa Nasional Republik Indonesia, namun dalam keseharian masih banyak hal-hal yang membingungkan dan menuntut pemahaman yang baik serta tidak terbelit-belit. Fakta dilapangan pada menunjukkan, lemahnya penguasaan siswa terhadap topik pembelajaran. Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen realitas ini ditandai dengan aktivitas peserta didik yang tidak berkembang, sehingga anak merasa kebingungan dan tidak memahami tentang materi pembelajaran yang disampaikan. Sebagai akibatnya, anak tidak bergairah dalam kegiatan belajar dan berimplikasi pada menurunnya prestasi belajar mereka. di samping itu, guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode yang monoton sehingga interaksi pembelajaran hanya terjadi satu arah, dari pendidik/guru terhadap peserta didik. Oleh sebab itu, menjadi bagian dari tugas seorang guru untuk mencari jalan keluar yang tepat agar peserta didik atau siswa menjadi berprestasi dan merasa gembira dalam menerima pengajaran Bahasa Indonesia. Sehingga peserta didik atau siswa dapat lebih mudah menerima dan menarik serta prestasi belajar mereka meningkat.

Berdasarkan latar belakang tersebut, dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, penulis merencanakan untuk mengkaji penererapan pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dalam upaya meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai