Anda di halaman 1dari 8

SPO

TRIAGE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
003/SPO/C.08/VIII.2019 0 1/6
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
Direktur
PROSEDUR 01 Agustus 2019
TETAP

dr. Taufiq A Bakar

Penentuan kebutuhan pasien dari luar rumah sakit apakah sesuai dengan
Pengertian
fasilitas dan sumber daya yang ada di rumah sakit

Sebagai acuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan


Tujuan pasien, kemudian disesuaikan antara kebutuhan pelayanan kesehatan
pasien dengan misi dan sumber daya di RS. Tarumajaya

Kebijakan Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Tarumajaya No.


002/SK-DIR/C.08/VIII/2019 tentang Triage

1. Petugas keamanan atau P3C (Petugas pelayanan dan pemandu


customer) memberikan ucapan salam kepada pasien dan
memperkenalkan diri kemudian memberikan bantuan kursi roda
kepada pasien dengan resiko jatuh
2. Petugas keamanan atau P3C (Petugas pelayanan dan pemandu
customer) mengarahkan pasien / keluarga apakah pasien
membutuhkan tindakan segera yaitu diarahkan ke IGD dan pasien
yang mempunyai keluhan nyeri, sakit atau yang beresiko jatuh di
arahkan ke poliklinik
3. Petugas keamanan atau P3C (Petugas pelayanan dan pemandu
customer) memberikan pin resiko jatuh kepada pasien yang beresiko
Prosedur jatuh dengan memasangkan pin tersebut di baju pasien
4. Petugas keamanan atau P3C (Petugas pelayanan dan pemandu
customer) membantu pasien yang tidak ada keluarganya untuk
mendaftar di pendaftaran rawat jalan dan mengantar pasien tersebut
ke poliklinik yang di tuju, bila pasien tersebut diantar oleh keluarga,
petugas mengarahkan keluarga pasien untuk mendaftar ke
pendaftaran rawat jalan dan menunggu di depan poli klinik yang
dituju.
5. Petugas keamanan atau P3C (Petugas pelayanan dan pemandu
customer) menghubungi perawat Skrining rawat jalan yang ada di
poliklinik dan IGD

1
SPO
TRIAGE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
003/SPO/C.08/VIII.2019 0 2/6
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
Direktur
01 Agustus 2019
PROSEDUR TETAP

dr. Taufiq A Bakar


6. Perawat skrining rawat jalan melakukan penilaian skrining
kepada pasien sebagai berikut:

A. Tentukan kondisi kesadaran pasien melalui evaluasi


secara visual atau pengamatan sebagai berikut:
 Sadar penuh
 Tampak mengantuk/ gelisah bicara tidak jelas
 Tidak sadar

B. Tentukan kondisi pernafasan melalui evaluasi secara


visual atau pengamatan sebagai berikut:
 Nafas normal
 Tampak sesak
 Tidak bernafas

C. Tentukan skala pernafasan melalui evaluasi secara


Prosedur visual atau pengamatan sebagai berikut :
 Resiko rendah
 Resiko sedang
 Resiko tinggi

D. Tanyakan kepada pasien tentang keluhan nyeri dada


sebagai berikut :
 Tidak ada
 Ada (sedang)
 Nyeri dada kiri tembus punggung
E. Tentukan skala nyeri menggunakan Wong Baker Faces
Pain Skala, pasien diminta untuk menunjuk/memilih
gambar mana yang paling sesuai dengan yang pasien
rasakan.

2
SPO
TRIAGE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
003/SPO/C.08/VIII.2019 0 3/6
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
Direktur
PROSEDUR 01 Agustus 2019
TETAP

dr. Taufiq A Bakar

0-1 - sangat bahagia karena tidak merasa nyeri sama sekali


2-3 - sedikit nyeri
4-5 –cukupnyeri
6-7 –lumayannyeri
8-9 - sangat nyeri
PROSEDUR
10 - amat sangat nyeri (tak tertahankan)
7. Tanyakan kepada pasien tentang keluhan batuk, sebagai berikut:
 Tidak ada
 Batuk >2 minggu
 Perawat skrining rawat jalan mentukan keputusan
pelayanan kepada pasien berdasarkan hasil Skrining
tersebut :
Poliklinik sesuai antrian, jika :
 Kesadaran : sadar penuh
 Pernafasan : nafas normal
 Resiko jatuh : resiko rendah
 Nyeri dada : tidak ada
 Skala nyeri : 0-2
 Batuk : tidak ada

3
SPO
TRIAGE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
003/SPO/C.08/VIII.2019 0 4/6
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
Direktur
PROSEDUR 01 Agustus 2019
TETAP

dr. Taufiq A Bakar

Poliklinik sesuai antrian, jika :


 Kesadaran : sadar penuh
 Pernafasan : nafas normal
 Resiko jatuh : resiko rendah
 Nyeri dada : tidak ada
 Skala nyeri : 0-2
 Batuk : tidak ada
Poliklinik disegerakan, jika :
 Kesadaran : tampak mengantuk/gelisah bicara tidak
jelas
 Pernafasan : tampak sesak
 Resiko jatuh : resiko sedang
 Nyeri dada : ada (tingkat sedang)
 Skala nyeri : 4-6
 Batuk : >2 minggu
8. Petugas IGD harus mampu menyeleksi pasien sesuai dengan
PROSEDUR kondisi kegawat daruratannya berdasarkan CTAS sebagai
prioritas pertama pelayanan kepada pasien sesuai dengan
ketentuan yang ada untuk pelayanan di IGD dan tidak
berdasarkan urutan kedatangan pasien dan kemudian petugas
IGD memilah pasien berdasarkan kebutuhan dan sumber daya
yang tersedia sebagai berikut:
a. Resusitasi (BIRU) : pasien yang mengancam jiwa/ fungsi
vital dilakukan SEGERA. Pelayanan terhadap pasien
dengan katagori “GAWAT DARURAT MENGANCAM
NYAWA” yang membutuhkan RESUSITASI akan
“Diprioritaskan lebih dulu pertama kali “ dalam waktu 0
detik.
b. Emergent (Merah):Pasien potensial mengancam jiwa /
fungsi organ bila tidak segera ditangani dalam waktu
singkat.Pelayanan terhadap pasien dengan kategori “
GAWAT DARURAT (EMERGENT)” YANG
MEMBUTUHKAN PELAYANAN SEGERA akan
mendapatkan penanganan dalam waktu 1 - 3 menit.

4
5
SPO
TRIAGE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
003/SPO/C.08/VIII.2019 0 5/6
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
Direktur
PROSEDUR 01 Agustsu 2019
TETAP

dr. Taufiq A Bakar


PROSEDUR
c. Urgent (Kuning) : Pasien tidak berpotensial mengancam jiwa/
fungsi organ. Pelayanan terhadap pasien dengan kategori
“DARURAT TIDAK GAWAT” yang membutuhkan
pelayanan lebih lanjut akan mendapatkan penanganan dalam
waktu 3-5 menit.
d. Less urgent (Hijau): keadaan dimana pasien dengan anda vital
baik namun terdapat keluhan minimal seperti luka ringan atau
nyeri ringan.
e. Non urgent (Putih) : Keadaan dimana pasien masih bernapas
normal, denyut jantung normal dan memerlukan tindakan
observasi ataupun tidak.
9. Perawat skrining baik IGD maupun rawat jalan menyampaikan
informasi kepada pasien / keluarga pasien tentang hasil Skrining
dan rencana pelayanan pasien selanjutnya.

10. Hasil tindak lanjut skrining di dokumentasikan di lembar


assessment medis oleh dokter IGD RSTJ.

11. Perawat skrining rawat jalan mendokumentasikan hasil skrining


pasien dalam formulir skrining rawat jalan.

12. Skrining terhadap pasien yang ada di luar RS dilakukan dengan


komunikasi via telvon oleh petugas IGD dengan petugas
kesehatan/keluarga pasien dengan memberikan informasi kondisi
pasien, informasi tersebut akan dicatat dibuku skrining luar RS
dan akan diverifikasi oleh dokter IGD RSTJ.

13. Dokter IGD RSTJ akan memastikan tempat rawat inap sesuai
kebutuhan pelayanan pasien dengan bagian pendaftaran rawat
inap.

14. Dokter IGD akan menginfokan ke pihak petugas kesehatan /


keluarga pasien mengenai ada tidaknya tempat rawat atau
kebutuhan pelayanan pasien. Keputusan menerima pasien atau
edukasi lebih lanjut mengenai kebutuhan pelayanan pasien
diputuskan oleh dokter IGD RSTJ

15. Semua pasien yang direkomendasikan untuk rawat inap akan

6
dilakukan pengecekan swab antigen terlebih dahulu.

16. Jika hasil dari Swab antigen menyatakan (+) maka pasien akan di
rawat di ruang covid, dan jika hasil Swab antigen (-) pasien akan
di rawat di ruang biasa.

17. Pasien yang akan di rawat di ruang covid akan di edukasi perihal
tata peraturan ruang covid, dan jika setuju maka keluarga/pasien
akan tanda tangan di atas materai Rp.10.000 bukti menyutujui
perihal peraturan Ruang Covid 19 di Rumah Sakit Tarumajaya

18. Pasien dengan Swab antigen (+) maka akan dilanjutkan dengan
pemeriksaan swab PCR di ruangan.

7
SPO
TRIAGE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
003/SPO/C.08/VIII.2019 0 6/6
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
Direktur
PROSEDUR 01 Agustus 2019
TETAP

dr. Taufiq A Bakar

Unit Terkait 1. Bagian IGD

2. Bagian rekam medis

Anda mungkin juga menyukai