FJR Tgs Makro Artikel
FJR Tgs Makro Artikel
Oleh :
222360201015
Ekonomi Pembangunan
Universitas Darul Ulum
Jombang
2023
Peneliti CIPS: Kebijakan Perdagangan Terbuka Kunci Pemulihan Ekonomi
Indonesia
JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Muda Center for Indonesian Policy Studies (CIPS)
Arumdriya Murwani menilai, kebijakan perdagangan terbuka dan minim hambatan
nontarif dibutuhkan untuk memulihkan perekonomian Indonesia. Untuk mendukung hal
tersebut, dijelaskan dia, Indonesia harus menunjukkan komitmen dan keseriusannya
dalam mentaati perjanjian dagang internasional, salah satunya melalui penghapusan
hambatan nontarif dan juga menghilangkan restriksi (pembatasan) pada perdagangan
internasional.
Lanjut Arumdriya, Kebijakan seperti ini, tidak akan berdampak positif dalam jangka
panjang karena Indonesia masih sangat bergantung pada impor untuk berbagai bahan
baku. Penerapan langkah-langkah non-tarif di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir
telah menyebabkan kenaikan biaya produksi dan dengan demikian mengurangi daya
saing produk Indonesia di pasar internasional.
Birokrasi yang berbelit dan memakan waktu, pembatasan kuota dan perizinan,
penentuan waktu impor dan hambatan non tarif lainnya akan berdampak negatif pada
investasi dan nilai ekspor dan pada gilirannya dapat mempengaruhi perekonomian
Indonesia secara agregat. “Saat ini, banyak produk Indonesia membutuhkan bahan
baku yang tidak dapat disediakan oleh dalam negeri sehingga butuh melewati impor.
Pembatasan terhadap impor yang berlebihan tidak hanya akan berdampak pada
kerugian yang dirasakan oleh negara eksportir, tetapi dapat menghambat pertumbuhan
investasi di dalam negeri. Belum lagi produk Indonesia yang diekspor akan mengalami
penurunan nilai,” kata Arumdriya.