SKRIPSI
OLEH :
MUJI BASUKI
NPM : 18.1.01.02.0003
Sekripsi oleh :
Muji Basuki
NPM. 18.1.01.02.0003
JUDUL :
PEMANFAATAN MEDIA VIDIO 360 DERAJAT GUNA PENINGKATAN
PARIWISATA CANDI TEGOWANGI DI DESA TEGOWANGI,
KECAMATAN PLEMAHAN, KABUPATEN KEDIRI
Tanggal :
Pembibing Ι Pembibing ΙΙ
NIDN: NIDN:
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi oleh
Muji Basuki
18.1.01.02.0003
Judul :
Pada tanggal
Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Persyaratan
Panitia pengguji:
1. Ketua :
2. Penguji Ι :
3. Penguji ΙΙ :
Mengetahui,
Dekan Fkip
NIDN
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena hanya atas perkenan-Nya tugas penyusunan proposal ini dapat
diselesaikan.
1. Dr. Zainal Afandi, M.Pd selaku Rektor UNP Kediri yang selalu memberikan
dorongan dan motivasi kepada mahasiswa UNP Kediri
2. Dr. Mumun Nurmilawati, M.Pd selaku Dekan FKIP yang selalu memberi
semangat pantang menyerah dan terus berjuang khususnya bagi mahasiswa
FKIP.
3. Drs. Yatmin M.Pd selaku KaProdi Pendidikan Sejarah yang senantiasa
memberikan petuah dan sentuhan sejarah untuk menjadi orang yang selalu
bijaksana dalam berfikir dan bertindak, kepada semua mahasiswa Pendidikan
Sejarah UNP Kediri
4. Drs. Heru Budiono, M,Pd selaku Pembimbing 1 yang selalu memberikan
bimbingan, semangat, motivasi serta arahan-arahan kepada peneliti dalam
menyelesaikan Skripsi ini.
5. Drs. Agus Budianto, M.Pd selaku Pembimbing 2 yang selalu memberikan
bimbingan, semangat, motivasi serta arahan-arahan kepada peneliti dalam
menyelesaikan Skripsi ini.
6. Narasumber yang telah membantu dalam memberikan informasi mengenai
video 360 derajat.
7. Keluargaku yang telah memberikan dorongan dorongan moral dan meteril..
8. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada pihak-pihak lain yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih banyak kekurangan yang jauh
dari sempurna, oleh karena itu penulis berharap saran, dan kritik yang dapat
dijadikan masukan dalam menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya, disertai harapan
semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
atau panorama tour. Teknologi virtual tour adalah teknologi dimana pengguna
sendiri memiliki keunggulan yaitu informasi yang dipaparkan lebih nyata dan
kompleks, tempat yang ditunjukkan dapat dilihat kesemua sisi dan dapat
berbagai sudut pandang sebesar 360 derajat hanya dalam satu foto.
atau penyegaran buat jasmani dan rohani bagi para pekerja keras untuk
memulihkan fisik dan mentalnya. Tiap Kota atau Kabupaten memiliki obyek
kegiatan atau perjalanan yang dilakukan seseorang atau lebih ke suatu tempat
diluar tempat tinggalnya untuk sementara waktu yang dimaksudkan untuk
obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan
dan daya tarik wisata, 3) Pengusahaan jasa dan sarana pariwisata. Pariwisata
wisata alam, sosial maupun wisata budaya yang tersebar dari sabang hingga
2015:2).
pengetahuan dan system ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
politik yang didasarkan pada kedaulatan atau kekuasaan yang tidak terbagi
dari satu orang. istilah ini berlaku untuk negara-negara di mana kekuasaan
tertinggi dipegang oleh seorang raja, seorang penguasa pribadi yang bertindak
bersejarah. Salah satunya yaitu candi candi itu sebenarnya adalah bangunan
untuk memuliakan orang yang telah wafat, khusus para raja dan orang-orang
dari masa Hindu-Budha yang memiliki berbagai bentuk dan fungsi bangunan,
Candi Kediri secara umum memiliki struktur ragam hias dan relief yang
Timur, Indonesia. Candi adalah bahasa yang mengukir gambar dalam bentuk
Saat ini, Candi Tegowangi berfungsi sebagai objek wisata cagar budaya
agar generasi milenial tahu betapa pentingnya sejarah suatu negara, dan juga
serta tempat peribadatan umat Hindu. Dan juga sebagai tempat peribadahan
umat Hindu. Religius adalah sikap taat dalam menerapkan kepercayaan yang
telah diyakini dan bisa toleran kepada pemeluk agama lain, ibadah dari agama
lain serta dapat menjalani hidup yang rukun dan damai berdampingan” (Yulia
B. Identifikasi Masalah
lokal Kediri. Hal ini mungkin kurangnya promosi ke luar Kediri dan juga bisa
dikarenakan letak tempat obyek wisata ini sangat tidak strategis dan juga
tempat lokasi wisata tersebut tidak ada fasilitas yang menarik minat
metode tersebut melalaui vidio 360 derajat, diharapkan dapat menarik minat
wisatawan
C. Pemabatasan masalah
wisatawan di Candi Tegowangi melalui vidio 360 derajat virtual tour. Hanya
spot foto eksterior yang akan diambil foto panorama 360 ̊ yaitu Pintu masuk,
bagian candi, dan fasilitas candi, dan jalan menuju candi yang menjadi jalan
D. Rumusan Masalah
Candi Tegowangi ?
E. Tujuan penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis kegunaan diharapkan peneliti dapat memberikan manfaat
dan sumbangan yang positif bagi perkembangan objek wisata tersebut
2. Manfaat Praktis
Secara praktis kegunaan penelitian ini di harapkan dapat memberikan
gambaran kepada masyarakat luas mengenai Optimalisasi Objek Wisata
Candi Tegowangi di Desa Tegowangi Kecamatan Plemahan Kabupaten
Kediri
1) Bagi peneliti Sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Strata (S.1)
Dalam Pendidikan Fakultas keguruan ilmu pendidikan Nusantara PGRI
Kediri
2) Bagi pemerintah Desa Diharapkan Candi Tegowangi ini dapat dikenal
banyak orang dan dapat memajukan nama Desa sehingga menjadi tempat
wisata yang nyaman dan banyak peminatnya
Bab 2
KAJIN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pariwisata
a. Pengertian Pariwisata
Kata pariwisata berasal dari dua suku kata, yaitu ‘pari’ yang
berarti ‘banyak, berkali-kali dan berputar-putar’ dan ‘wisata’ yang
berarti ‘Perjalanan atau Berpergian’. Jadi Pariwisata berarti
perjalanan atau berpergian yang dilakukan secara berkali-kali atau
berkeliling (Muljadi, 2012:7). Menurut Spillane dalam Purnawan
(2015), Pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ketempat
lain, yang bersifat sementara dan dilakukan perorangan atau
kelompok sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian
dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial,
budaya, alam dan ilmu. Menurut Muljadi (2012:8), Pariwisata
merupakan aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dengan
pelayanan dan produk hasil industri pariwisata yang mampu
menciptakan pengalaman perjalanan bagi wisatawan dan tidak ada
hubungannya dengan kegiatan untuk mencari nafkah.
Menurut beberapa pengertian pariwisata tersebut, maka
pariwisata memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Perjalanan dilakukan untuk sementara waktu
2. Perjalanan dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya
3. Bukan untuk mencari nafkah
4. Berkaitan dengan rekreasi
5. Memenui keinginan dan mengetahui sesuatu yang beraneka
ragam
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, Pariwisata
merupakan suatu perjalanan sementara waktu yang dilakukan
seseorang dari suatu tempat ketempat lain dengan meninggalkan
tempat semula, bukan maksud untuk mencari nafkah, tetapi semata
mata untuk menikmati kegiataan reakreasi untuk memenuhi
keinginan yang beraneka ragam.
b. Bentuk- Bentuk Pariwisata
Menurut Mangembulude (2014), ada berbagai macam bentuk
perjalanan wisata yang ditinjau dari beberapa macam segi, yaitu :
1. Dari segi jumlahnya, wisata dibedakan atas :
a. Individual Tour (Wisata Perorangan), yaitu suatu perjalan
yang dilakukan oleh satu orang atau sepasang suami istri.
b. Family Group Tour (Wisata Keluarga), yaitu suatu
perjalanan wisata yang dilakukan oleh serombongan
keluarga, yang masih mempunyai hubungan kekerabatan
satu sama lain.
c. Group Tour (Wisata Rombongan), yaitu suatu perjalanan
yang dilakukan bersama-sama dengan dipimpin oleh
seseorang yang bertanggung jawab atas keselamatan dan
kebutuhan seluruh anggotanya.
2. Dari segi kepengaturannya, wisata dibedakan atas :
a. Pre-arranged Tour (Wisata Berencana), yaitu suatu
perjalanan wisata yang jauh hari sebelumnya telah diatur
segala sesuatunya, baik transportasi, akomodasi, maupun
objek-objek yang akan dikunjungi.
b. Package Tour (Wisata Paket), suatu produk wisata yang
merupakan suatu komposisi perjalanan yang disusun dan
dijual guna memberikan kemudahan dan kepraktisan
dalam melakukan perjalanan.
c. Coach Tour (Wisata Terpimpin), yaitu suatu paket
perjalanan ekskursi yang dijual oleh biro perjalanan
dengan dipimpin oleh seorang pemandu wisata dan
merupakan perjalanan wisata yang diselenggarakan secara
rutin, dalam jangka yang telah ditetapkandan dengan rute
perjalanan yang tertentu pula.
d. Special Arranged Tour (Wisata Khusus), yaitu suatu
perjalanan wisata yang disusun secara khusus guna
memenuji permintaan seorang langganan atau lebih sesuai
dengan kepentingannya.
e. Optional Tour (Wisata Tambahan), yaitu suatu perjalanan
wisata tambahan diluar pengaturan yang telah disusun dan
diperjanjikan pelaksanaannya, yang dilakukan atas
permintaan pelanggan.
3. Dari segi maksud dan tujuannya, wisata dibedakan atas :
a. Holiday Tour (Wisata Liburan), suatu perjalanan wisata
yangdiselenggarakan dan diikuti oleh anggotanya guna
berlibur,bersenang-senang dan menghibur diri.
b. Familiarization Tour (Wisata Pengenalan), yaitu suatu
perjalanan anjangsana yang dimaksudkan guna mengenal
lebih lanjut bidang atau daerah yang mempunyai kaitan
dengan pekerjaannya.
c. Education Tour (Wisata Pendidikan), yaitu suatu
perjalanan wisata yang dimaksudkan untuk memberikan
gambaran, studi perbandingan ataupun pengetahuan
mengenai bidang kerja yang dikunjunginya.
d. Scientific Tour (Wisata Pengetahuan), yaitu perjalanan
wisata yang tujuan pokoknya adalah memperoleh
pengetahuan atau penyelidikan suatu bidang ilmu
pengetahuan.
e. Pilgrimage Tour (Wisata Keagamaan), perjalanan wisata
guna melakukan ibadah keagamaan.
f. Special Mission Tour (Wisata Kunjungan Khusus), yaitu
perjalanan wisata dengan suatu maksud khusus, misalnya
misi dagang, misi kesenian dan lain-lain.
g. Special Program Tour (Wisata Program Khusus), yaitu
suatu perjalanan wisata untuk mengisi kekosongan khusus
h. Hunting Tour (Wisata Perburuan), yaitu suatu kunjungan
wisata wisata yang dimaksudkan untuk menyelenggarakan
pemburuan binatang yang diijinkan oleh penguasa
setempat, untuk hiburan semata.
4. Dari segi penyelenggaraanya, wisata dibedakan atas :
a. Excursion (Ekskursi ), yaitu suatu perjalanan wisata jarak
pendek yang ditempuh kurang dari 24 jam guna
mengunjungi satu atau lebih objek wisata.
b. Safari Tour (Wisata Safari), yaitu suatu perjalanan wisata
yang diselenggarakan secara khusus dengan perlengkapan
atau peralatan khusus pula.
c. Cruise Tour (Wisata Pelayaran), yaitu perjalanan wisata
yang menggunakan kapal pesiar mengunjungi objek-objek
wisata bahari, dan objek wisata di darat tetapi
menggunakan kapal pesiar sebagai basis
pemberangkatannya.
d. Youth Tour (Wisata Remaja), yaitu suatu kunjungan
wisata yang penyelenggaraannya khusus diperuntukan
bagi para remaja menurut golongan umus yang ditetapkan
oleh hukum negara masing-masing.
e. Marine Tour (Wisata Bahari), suatu kunjungan objek
wisata khususnya untuk menyaksikan kaindahan lautan.
c. Jenis-Jenis Pariwisata
Menurut Spillane dalam Ambari (2014:10-11), jenis pariwisata
antara lain:
1. Pariwisata untuk Menikmati Perjalanan (Pleasure Tourism),
jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang
meninggalkan tempat tinggalnya untuk berlibur, mencari udara
segar yang baru, memenuhi kehendak ingin tahunya,
mengendorkan ketegangan sarafnya, melihat sesuatu yang baru,
menikmati keindahan alam, mendapatkan ketenangan dan
kedamaian di daerah luar kota.
2. Pariwisata untuk Rekreasi (Recreation Tourism), jenis
pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang menghendaki
pemanfaatan hari-hari liburnya untuk beristirahat
menghilangkan keletihan dan kelelahannya, memulihkan
kembali kesegaran jasmani dan rohaninya.
3. Pariwisata untuk Kebudayaan (Cultural Tourism), jenis
pariwisata ini dilakukan karena adanya keinginan untuk
mempelajari adat istiadat, kelembagaan, dan cara hidup rakyat
daerah lain, selain itu untuk mengunjungi monumen bersejarah,
peninggalan peradaban masa lalu, pusat-pusat kesenian,
pusatpusat keagamaan, atau untuk ikut serta dalam festival-
festival seni musik, teater, tarian rakyat, dan lain-lain.
4. Pariwisata untuk Olahraga (Sports Tourism), jenis pariwisata
ini dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu :
a. Big Sports Event, yaitu pariwisata yang dilakukan karena
adanya peristiwa-peristiwa olahraga besar seperti
Olympiade Games, World Cup, dan lain-lain.
b. Sporting Tourism of the Practitioner, yaitu pariwisata
olahraga bagi mereka yang ingin berlatih dan
mempraktekan sendiri, seperti pendakian gunung, olahraga
naik kuda, dan lain-lain.
5. Pariwisata untuk Urusan Usaha Dagang (Business Tourism),
perjalanan usaha ini adalah bentuk professional travel atau
perjalanan karena ada kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan
yang tidak memberikan kepada pelakunya baik pilihan daerah
tujuan maupun pilihan waktu perjalanan. 6. Pariwisata untuk
Berkonvensi (Convention Tourism), konvensi sering dihadiri
oleh ratusan dan bahkan ribuan peserta yang biasanya tinggal
beberapa hari di kota atau negara penyelenggara.
d. Pengertian Objek Dan Daya Tarik Wisata
Menurut Fandeli dalam Asriandi (2016:22-23), obyek wisata
adalah perwujudan daripada ciptaan manusia, tata hidup, seni
budaya serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang
mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan. Apabila
dijelaskan secara singkat, wisata adalah suatu kegiatan dimana
kegiatan dalam pariwisata ini sangat ditentukan oleh minat dari
wisatawan itu sendiri dalam suatu perjalanan wisata, tidak hanya
ditentukan oleh minat wisatawan, tetapi juga berdasarkan sumber
daya pariwisata yang tersedia. Berdasarkan pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa, Objek wisata merupakan segala sesuatu
yang ada di daerah tujuan wisata yang memilik nilai berupa
keindahan, keanekaragaman kekayaan alam, budaya keunikan, dan
hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan
wisatawan.
Menurut Mappi dalam Asriandi (2016:23-24), objek wisata
dikelompokan ke dalam tiga jenis, yaitu :
a. Objek wisata alam, seperti: laut, pantai, gunung (berapi),
danau, sungai, fauna (langka), kawasan lindung, cagar alam,
pemandangan alam dan lain-lain.
b. Objek wisata budaya, seperti: upacara kelahiran, tari-tari
(tradisional),musik (tradisional), pakaian adat, perkawinan
adat, upacara turun kesawah, upacara panen, cagar budaya,
bangunan bersejarah, peninggalan tradisional, festival budaya,
kain tenun (tradisional), tekstil lokal, pertunjukan (tradisional),
adat istiadat lokal, museum dan lain-lain.
c. Objek wisata buatan, seperti: sarana dan fasilitas olahraga,
permainan (layangan), hiburan (lawak atau akrobatik, sulap),
ketangkasan (naik kuda), taman rekreasi, taman nasional,
pusat-pusat perbelanjaan dan lain- lain.
Menurut Undang-undang No 10 tentang kepariwisataan dalam
Warman (2014), Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang
memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia
yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan dan daerah
tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut destinasi pariwisata.
Daya tarik wisata dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu :
a. Daya Tarik Alam Wisata daya tarik alam merupakan wisata
yang dilakukan dengan mengunjungi daerah tujuan wisata
yang memiliki keunikan daya tarik alamnya, seperti laut,
pesisir pantai, gunung, lembah, air terjun, hutan dan objek
wisata yang masih alami.
b. Daya Tarik Budaya Wisata daya tarik budaya merupakan
suatu wisata yang dilakukan dengan mengunjungi tempat-
tempat yang memiliki keunikan atau kekhasan budaya, seperti
Pulau Kemaro, Taman Purbakala Sriwijaya dan objek wisata
budaya lainnya.
c. Daya Tarik Minat Khusus Pariwisata ini merupakan pariwisata
yang dilakukan dengan mengunjungi objek wisata yang sesuai
dengan minat seperti wisata olahraga, wisata rohani, wisata
edukasi atau pendidikan, wisata kuliner, wisata belanja, dan
lain sebagainya.
Menurut Muawanah (2013), dalam melakukan aktivitas wisatanya,
terdapat 4 tujuan yang hendak dicapai/didapatkan oleh wisatawan,
yaitu:
a. Something to see, adalah daerah tujuan wisata terdapat daya
tarik khusus disamping atraksi wisata yang menjadi interest-
nya.
b. Something to do, adalah selain banyak yang dapat disaksikan,
harus terdapat fasilitas rekreasi yang membuat wisatawan
betah tinggal diobjek itu.
c. Something to buy, adalah tempat wisata harus tersedia fasilitas
untuk berbelanja souvenir atau hasil kerajinan untuk oleh-
oleh.
d. Something to know, adalah bahwa objek wisata juga harus
memberikan nilai edukasi bagi wisatawan.
Keempat hal itu merupakan unsur-unsur yang kuat untuk suatu
daerah tujuan wisata, sedangkan untuk pengembangan suatu daerah
tujuan wisata ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara
lain :
a. Harus mampu bersaing dengan objek wisata yang ada di
daerah lain.
b. Memiliki sarana pendukung yang memiliki ciri khas
tersendiri.
c. Harus tetap tidak berubah dan tidak berpindah-pindah kecuali
di bidang pembangunan dan pengembangan.
d. Harus menarik.
2. Media Promosi
a. Definisi Media
Pengertian Media menurut Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4),
Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa
sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. Gerlach dan Ely
(1971), menjelaskan bahwa Media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun
kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap.
Selain itu, AECT (Association of Education and
Communication Technology, 1977) memberi batasan tentang
media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi. Dijabarkan juga oleh
Djamarah (1995 : 136), Media adalah alat bantu apa saja yang
dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai Tujuan
pembelajaran”. Media menurut pengertian kamus adalah sebuah
alat, sarana komunikasi, penghubung, atau yang terletak diantara
dua pihak. Media memiliki beragam pengertian, karena adanya
perbedaan sudut pandang, maksud, dan tujuan.
b. Desinisi Promosi
Promosi merupakan suatu upaya dalam menginformasikan atau
menawarkan produk atau jasa yang bertujuan untuk menarik calon
konsumen agar membeli atau mengkonsumsinya, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan (Kotler dan
Keller, 2012;519). Sedangkan menurut Gitosudarmo (2014;159-
160) mengemukakan bahwa promosi merupakan kegiatan yang
ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat
menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan
kepada mereka yang kemudian mereka menjadi senang lalu
membeli produk tersebut.
Selanjutnya definisi lain menurut Peter dan Olson (2014;204)
menyatakan bahwa promosi adalah suatu kegiatan yang dilakukan
pemasar untuk menyampaikan informasi mengenai produknya dan
membujuk konsumen agar mau membelinya. Berdasarkan definisi-
definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah
kegiatan menginformasikan mengenai produk dan jasa kepada
konsumen agar dapat dikenal dan membujuk konsumen untuk
dapat membeli produk dan jasa.
c. Definisi Media Promosi
Media Promosi merupakan suatu alat untuk
mengkomunikasikan suatu produk/jasa/image/perusahaan ataupun
yang lain untuk dapat lebih dikenal masyarakat lebih luas. Media
promosi yang paling tua adalah media dari mulut ke mulut. Media
ini memang sangat efektif, tetapi kurang efisien karena kecepatan
penyampainanya kurang bisa diukur dan diperkirakan.
Media promosi yang klasik berupa; brosur, poster, booklet,
leaflet, spanduk, baliho, billboard, neon box, standing banner, kartu
nama, kop surat, seragam pegawai, jam dinding, poster di
mobil/truk, piring/gelas, iklan di tv, radio, spanduk terbang (ditarik
pesawat), balon udara, iklan di media cetak, daftar menu, daftar
harga dan sebagainya. Tidak ada satupun media yang sangat tepat.
Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Artinya, jika
kita hanya menggunakan satu media untuk mempromosikan
produk kita, jelas secara pasti efektifitasnya menjadi terbatas
d. Jenis Media Promosi
Jenis-jenis media promosi di bagi menjadi tiga kategori, yaitu :
1. Media ATL ( Above The Line )
Media Above The Line adalah media-media promosi yang
posisinya berada di lini atas. Hal ini disebabkan media promosi
yang termasuk dalam lini atas ini memerlukan budget yang
sangat besar. Namun dapat menjangkau target pasar yang
sangat luas. Contoh : televisi, koran, radio, billboard, dll.
2. Media BTL ( Below The Line )
Media Below The Line adalah media-media promosi yang
posisinya berada di lini bawah. Hal ini disebabkan karena
media promosi yang termasuk dalam lini bawah tidak
memerlukan budget yang besar, langsung tepat sasaran dan
jangkauan target pasarnya sempit. Contoh : Pamflet, flyer,
poster, brosur, Social Media dll.
3. Media TTL ( Trough The Line )
Jika kita perhatikan di sekitar kita, memang banyak
kegiatan yang tidak bisa dikatakan eksklusif lagi. Ada kegiatan
ATL yang mengandung unsur BTL. Atau sebaliknya, BTL
yang mengandung unsur ATL. Contoh ATL dengan BTL
adalah iklan sebuah brand di majalah yang sekaligus ditempeli
sample produknya.
Sedangkan contoh BTL dengan ATL: kegiatan event di
outlet tertentu yang disebarluaskan lewat iklan radio dan sms.
Wilayah abu-abu atau ‘grey area’ itulah yang mendorong
timbulnya istilah baru, yaitu ’Through the Line’ atau TTL.
Istilah ini secara harafiah berarti ‘cakupan dari ujung satu ke
ujung lainnya’. Istilah TTL diperkenalkan untuk menjembatani
pihak perusahaan jasa komunikasi periklanan yang ingin
membuat gambaran kongkrit terhadap segmen jasa kreatif
komunikasi yang ditawarkannya. Contoh : Ambient Media.
3. Media 360 Derajat
a. Definisi Media 360 Derajat
Perkembangan teknologi yang saat ini berkembang semakin
pesat, sehingga memunculkan banyak inovasi baru dari teknologi,
salah satu inovasi yang berkembang saat ini adalah video 360
derajat. Teknologi ini sudah banyak digunakan dalam salah satu
cara memvisualisasikan suatu kegiatan dengan tampilan yang dapat
menampilkan keseluruhan sudut pandang yang ada di sekitar
sehingga membuat pengalaman menonton video menjadi lebih
menarik.
Media 360 ° berupa 360 ° video dan gambar, merupakan cara
yang bagus bagi pengembang untuk meningkatkan aplikasi
tradisional dengan konten yang mendalam. Pengembang atau
pengguna juga dapat membuat media 360 ° dalam format mono
atau stereo. Gambar dan video umumnya perlu disimpan dalam
format equirectangular-panoramic (equirect-pano), yang
merupakan format umum yang didukung oleh banyak solusi
pengambilan. (Google,2019).
b. Virtual Reality
Virtual Reality merupakan teknologi yang memungkinkan
seseorang melakukan suatu simulasi terhadap suatu objek nyata
dengan menggunakan komputer yang mampu membangkitkan
suasana 3 dimensi sehingga membuat pemakai seolah-olah terlibat
secara fisik. Sistem seperti ini biasanya dapat digunakan untuk
perancang obat, arsitek, insinyur, pekerja medis, dan bahkan orang
awam untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang meniru dunia
nyata. Lingkungan virtual reality pada umumnya menyajikan
pengalaman visual, yang ditampilkan pada sebuah layar computer.
c. Virtual Tour
Dalam jurnal yang disusun oleh Dianto G. Thomas, Sherwin R. U.
A. Sompie,Brave A. Sugiarso Virtual Tour Adalah simulasi dari
sebuah lokasi yang sesungguhnya, umumnya terdiri dari sequence
video atau kumpulan foto. Virtual Tour juga dapat menggunakan
beberapa elemen multimedia lain, contohnya seperti sound effect,
musik, narasi, dan teks. Ungkapan “virtual tour” sering digunakan
untuk berbagai video dan media fotografi. Panorama menunjukan
pandangan tak terputus, karena panorama dapat berupa serangkaian
foto-foto atau rekaman video panning. Namun, “tour panorama”
dan “virtual tour” sebaigan besar telah dikaitkan dengan wisata
yang telah dibuat dengan kamera statis ataupun yang terbaru
sekarang kamera 360⁰.
1. Virtual Tour 360⁰
Virtual Tour 360⁰ adalah hasil dari pengolahan foto digital
yang berbentuk foto panorama. Foto panorama tersebut
kemudian didevelop untuk dijadikan software Virtual Tour
yang dapat di lihat ke atas atau ke bawah, memutar atau
perbesar. Virtual Tour menggunakan teknologi informasi yang
canggih sehingga pengguna yang melihatnya seolah-olah
berada di tempat yang mereka lihat ( edisusilo ). Dalam bahasa
sederhana, Virtual Tour merupakan perjalanan atau tamasya di
lingkungan maya.
2. Manfaat Virtual Tour 360⁰
Sebagai media promosi Online (media interaktif virtual tour
meyakinkan calon pengunjung lokasi mengekspose urutan,
kecepatan, dan yang paling penting apa yang ingin dilihatnya
dan apa yang ingin di abaikannya.
d. Karakteristik Video 360
Derajat Video 360 diciptakan dengan maksud agar pengguna
dapat berinteraksi dengan konten dan mengalami konten, tidak
hanya duduk dan menonton. Video ini menawarkan tampilan
imersif yang memungkinkan setiap orang memilih akan melihat ke
mana. Video 360 derajat dibuat menggunakan kamera yang
merekam dalam sudut pandang 360 derajat secara menyeluruh.
Berbeda dengan video normal yang hanya menyorot satu sisi saja.
Sujan Ghimire (2016:9) menjelaskan perbedaan antara video
normal dengan video 360 derajat antara lain:
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berfikir dalam penelitian ini bertujuan sebagai pengarahan
dalam pelaksanaan penilaian, terutama untuk memahami alur pemikiran,
sehingga analisis yang dilakukan lebih sistematis dan sesuai dengan tujuan
penulisan.
Tabel 1.3
Kerangka berpikir
Pemanfatan/Peningkatan
Promosi Lewat
Menarik Minat
Media Vidio 360
Wisatawan
Derajat
TAHUN 2021
Kegiatan September Oktober November Desember
penelitian 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
pengajuan
judul
proposal
skripsi
ijin penelitian
Bab I
Bab II
Bab III
Pengumpulan
data
Analisis data
Pembahasan
Bab IV
Bab V
D. Tahapan penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan:
a. Tahap pra lapangan,
b. Tahap pekerja lapangan,
c. Tahap pengumpulan data.
Menurut (Moleong 2004:90) Tahap-tahap tersebut diuraikan sebagai
berikut:
1. Tahap pra lapangan
Tahap pra lapangan merupakan tahap persiapan sebelum terjun ke
lapangan tujuan dari tahap pra lapangan adalah menetapkan
permasalahan yang terjadi atau identifikasi masalah dan
mempersiapkan instrumen yang diperlukan. Adapun tahap pra
lapangan dalam penelitian ini diantaranya :
a. Memilih atau menetapkan lokasi penelitian (Candi Tegowangi)
b. Mengurus perizinan penelitian dengan pengelola Candi
Tegowangi Menentukan kriteria responden / narasumber
c. Instrumen lembar observasi keadaan Candi Tegowangi untuk
melihat fenomena yang terjadi di Candi Tegowangi
d. Menyiapkan instrumen penelitian (lembar observasi)
2. Tahap pekerja lapangan
Tahap pekerja lapangan dilakukan ketika terjun di lapangan.
Tujuan tahap pekerja lapangan untuk mengumpulkan data. Adapun
kegiatan yang dilakukan tahap pekerja lapangan dalam penelitian
ini diantaranya :
a. Mengamati keadaan Candi Tegowangi melalui instrumen
lembar observasi
b. Mencatat hal-hal yang belum tertulis dalam catatan lapangan
c. Mendokumentasikan seluruh kegiatan pengambilan data
3. Tahap pengumpulan data
Peneliti akan secara aktif mencari informasi-informasi yang
diperlukan dalam penelitian. Kemudian dicatat sebagai catatan
lapangan. Catatan lapangan tidak lain adalah catatan yang dibuat
sewaktu mengadakan pengamatan, wawancara, atau menyaksikan
suatu kejadian. Data yang ada dalam catatan lapangan kemudian
dikumpulkan dan dikelompokkan berdasarkan kriteria-kriteria
masing-masing, serta disusun secara sistematis.
E. Sumber Data
1. Data Primer
Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung pada saat
melakukan penelitian, sumber data yang diperolah secara langsung dari
orang-orang atau informan yang secara sengaja dipilih untuk
memperoleh data-data atau informasi yang ada relefansinya dengan
permasalahan penelitian (Nawawi 2018:31). Data primer dari penelitian
ini adalah pengelola objek wisata Candi Tegowangi
Penulis memperoleh data melalui penelitian data kelapangan,
yang berkaitan dengan skripsi penulis mengenai Pemanfaatan Media
360 Derajat Guna Penigkatan Pariwisata Candi Tegowanggi di Desa
Tegowangi Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah pihak
lain. data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen- dokumen dan
studi literature untuk mencari dan mengumpulkan data yang digunakan
terkait gambar umum objek wisata Pariwisata Candi Tegowanggi di
Desa Tegowangi Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri.
F. Prosedur Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti untuk memperolah
informasi data -data yang diinginkan, peneliti dalam hal ini menerapkan
beberapa metode sebagai berikut:
1. Observasi
Metode observasi disebut juga dengan pengamatan dan peninjauan
secara cermat dilokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang
terjadi dan membuktikan kebenaran dari penelitian yang dilakukan,
obervasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek
penelitian (Widyoko 2014:46)
Observasi dilakukan dengan mengunakan panduan observasi yang
disiapkan untuk memudahkan dan membantu peneliti dalam
memperoleh data. Panduan tersebut dikembangkan dan diperbaharui
selama penulis berada dilokasi dan lingkungan penelitian mengenai
Pemanfaatan media 360 derajat guna pemingkatan Pariwisata Candi
Tegowanggi di Desa Tegowangi Kecamatan Plemahan Kabupaten
Kediri
2. Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilaksanakan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab.
Wawancara digunakan peneliti untuk mengadakan tanya jawab
dengan para informan dalam memperoleh data mengenai hal-hal yang
ada kaitannya dengan masalah pembahasan skripsi ini dalam hal
melakukan wawancara digunakan pedoman pertanyaan yang disusun
berdasarkan kepentingan masalah yang diteliti (Palalangan et al.
2018:63)
Wawancara merupakan suatu cara pengumpulan data penelitian
dengan cara tanya jawab secara langsung dengan subjek yang
berkontribusi langsung dengan objek yang diteliti (Tersiana 2018:12)
Wawancara dalam penelitian ini meliputi beberapa pihak yaitu
pemerintah desa setempat, pengelola objek wisata Candi Tegowangi
penjual sekitar area Candi Tegowangi serta pengunjung Candi
Tegowangi.
3. Dokumentasi
Dokumentasi sebagai cara mencari data mengurai hal-hal atau
variable-variabel yang merupakan catatan manuskrip, buku surat
kabar, majalah, notulen, rapat, prasasti, lengger, agenda dan
sebagainya. Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan
informasi non manusia, sumber informasi (data) nonmanusia ini
berupa catatan- catatan, pengumuman, instruksi, aturan-aturan
laporan, keputusan atau surat-surat lainya, catatan catatan dan arsip-
arsip yang ada kaitanya dengan fokus penelitian.
Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh
data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka
dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat
mendukung penelitian (Sugiyono 2008:476). Data yang dikumpulkan
mengenai teknik tersebut kata-kata, tindakan dan dokumen tertulis
lainya, dicatat dengan mengunakan catatan-catatan. Dokumen penulis
gunakan sebagai instrument utama untuk memperoleh semua data-
data yang berhubungan dengan gambaran umum objek Pariwisata
Candi Tegowanggi di Desa Tegowangi Kecamatan Plemahan
Kabupaten Kediri
G. Teknik Analisis Data
Analisis pada dasarnya adalah suatu cara membagi suatu objek ke
dalam komponen-komponennya. Analisa atas sebuah objek dapat
dilakukan bila objek itu memiliki sebuah struktur, yang terdiri dari
sejumlah komponen. Sebuah komponen dapat diidentifikasi oleh penulis,
jika komponen itu memiliki suatu fungsi tertentu terhadap seluruh
konstruksi itu Sehingga menganalisis data bersifat induktif kualitatif yaitu
suatu analisis data yang mengandung makna berdasarkan fakta-fakta yang
ditemukan di lapangan untuk kemudian disusun menjadi hipotesis dan
teori. Tahap analisis data dilakukan dengan cara mengelompokan
data, menjabarkan, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih
informasi. Diantaranya adalah:
1. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemutusan,
perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transfortasi data- data
kasar yang muncul dari catatan-catatan yang tertulis di lapangan.
Tumpukan data yang didapatkan dilapangan akan direduksi dengan cara
merangkum, meresume, kemudian mengklasifikasikannya sesuai dengan
kebutuhan penelitian. Dengan masalah Pemanfaatan media 360 derajat
guna peningkatan Pariwisata Candi Tegowanggi di Desa Tegowangi
Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri observasi dan wawancara
kemudian dianalisis dengan menajamkan, mengolongkan, mengarahkan,
membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data tersebut sehingga
bias disajikan.
2. Penyajian Data
Setelah melakukan reduksi data, langkah berikutnya adalah
penyajian data atau sekumpulan. Informasi yang memungkinkan peneliti
melakukan penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data yang umum
dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif yang
menceritakan secara panjang lebar temuan penelitian.
3. Verifikasi/Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan sebagai dan suatu kegiatan dan konfiguasi
yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian
dalam pikiran penganalisis dengan menulis suatu tinjauan ulang pada
catatan. menarik kesimpulan merupakan kegiatan akhir dari proses analisis
data, yaitu dengan cara merumuskan kesimpulan penelitian, baik
kesimpulan sementara maupun kesimpulan akhir, khususnya mengenai
Pemanfatan Media Vidio 360 Derajat Guna Penikatan Pariwisata Di Candi
Tegowangi Desa Tegowangi Kecamatan Plemahan Kabubaten Kediri
Setelah semua data terkumpul melalui instrument pengumpulan data yang
ada, maka tahap selanjutnya adalah menganalisa data-data tersebut.
Dalam menganalisa data, penulisan menggunakan metode analisa
kualitatif, artinya penelitian ini dapat menghasilkan data deskriptif yang
berupa katakata tertulis atau lisan dari individu dan perilaku yang dapat
diamati.
Adapun tahap yang dilakukan dalam analisis data kualitatif
penelitian ini adalah sebagai beikut:
a. Membaca dan mempelajari data yang sudah diperoleh baik yang
berasal dari proses interview, observasi, dokumentasi, dan catatan-
catatan lapang (field note), menandai kata-kata kunci, dan
gagasangagasan penting yang ada dalam data
b. Mempelajaari kata-kata kunci itu, memberi kode pada judul
pembicaraan tertentu, kemudian berupaya menemukan tema-tema
yang berasal dari data. Setelah diberi kode, data dipelajari dan
ditelaah lagi, kemudian disortir dan diuji untuk dimasukkan ke dalam
kelompok tertentu yang akan menjadi cikal bakal tema.
c. Mengumpulkan, memilah-milah serta mengklasifikasikan ke dalam
masing-masing tema
d. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai
makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan
membuat temuan-temuan umum.
e. Pada tahap akhir dalam penelitian ini adalah membuat
ikhtisar/kesimpulan.