Tanaman aquascape membutuhkan perawatan secara rutin agar bisa
bertahan dalam waktu yang lama dan tidak cepat mati. Mengutip situs rumah.com (2021), berikut merupakan cara merawat tanaman aquascape: a. Mengatur Tingkat Keasaman Air (pH) Keberlangsungan hidup tanaman akuatik salah satunya sangat bergantung pada tingkat keasaman air. Semakin banyak variasi tanaman dan ikan di dalam aquascape maka tingkat keasaman akan meningkat dan membuat air menjadi tidak cocok dan tidak layak bagi tanaman untuk tumbuh. Keasaman air sebaiknya secara berkala diukur dan dilakukan penggantian air apabila air terlalu asam agar tingkat keasaman terus terjaga.
b. Menjaga Tingkat Kesadahan Air
Kesadahan adalah kandungan-kandungan yang terdapat di dalam air seperti ion Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg) yang terbentuk dalam garam karbonat. Kesadahan juga dapat dipengaruhi oleh ion logam lain, garam bikarbonat, dan sulfat. Tidak semua jenis ikan dapat hidup pada tingkat kesadahan yang sama. Kesadahan air juga berpengaruh penting dalam pembentukan pH air. Tingkat kesadahan air bisa dihitung berdasarkan tingkat ppm di dalamnya. Semakin tinggi angka ppm maka semakin sadah (keras) air di dalam aquascape dan membuat tanaman semakin sulit untuk tumbuh sempurna. Terdapat dua cara yang digunakan untuk menjaga kesadahan aquascape yaitu menggunakan resin pengikat kation – anion dan zeolit. Dalam wadah mengalir, resin akan mengikat air sadah sehingga kation Ca2+ dan Mg2+ menjadi berkurang ataupun hilang. Sedangkan zeolit penggunaannya cukup dengan memasukkan beberapa butir zeolit pada akuarium. Ion Ca2+ dan Mg2+ dalam air akan ditukar dengan Na+ dan K+ dari zeolit. c. Memberikan Pencahayaan yang Cukup Tanaman aquascape termasuk salah satu makhluk hidup yang membutuhkan pencahayaan agar dapat melakukan fotosintesis dengan sempurna. Tanaman air membutuhkan pencahayaan dalam jumlah yang cukup di siang hari agar fotosintesis dapat berlangsung. Biasanya, aquarist menggunakan lampu UV (ultraviolet) yang dilengkapi timer agar lampu menyala dan mati secara otomatis.
Durasi pencahayaan perlu diatur untuk menyesuaikan kebutuhan
tanaman dan besarnya sinar. Agar pencahayaan optimal, durasi penyinaran diatur maksimum 12 jam per hari dan minimum 5 jam per hari yang dibagi kedalam dua waktu penyinaran. 6 jam pertama lampu dinyalakan, 3 jam berikutnya lampu dimatikan, dan 6 jam berikutnya lampu dinyalakan kembali. d. Memberikan Nutrisi pada Tanaman Tanaman aquascape juga memerlukan nutrisi tambahan layaknya sebuah pupuk pada tanaman konvensional agar dapat tumbuh dengan baik. Uniknya, tanaman aquascape akan mendapatkan nutrisi dari sisa makanan ikan yang jatuh ke dasar akuarium dan akar dari tanaman akan menyerap nutrisi secara perlahan. Disamping itu, aquascape juga biasa ditambahkan pupuk cair. Pupuk cair menutupi kekurangan nutrisi yang tidak bisa didapatkan secara alami dari kotoran ikan, sisa makanan, dan pembusukan. Pupuk cair dilakukan secara berkala yakni 4 hari sekali atau seminggu sekali untuk mendapat hasil yang optimal. Cara penggunaannya cukup mudah yaitu dengan mencampurkannya langsung ke dalam akuarium. Pemberian pupuk cair di lakukan sebelum lampu dinyalakan atau pada saat awal lampu menyala, karena pada saat itu stomata daun membuka sehingga efektif untuk menyerap nutrisi dan proses fotosintesis.
Pupuk Cair dibagi ke dalam 2 jenis berdasarkan kandungannya, yaitu
pupuk cair makro dan pupuk cair mikro. Pupuk cair makro mengandung unsur-unsur utama yang dibutuhkan oleh tanaman yaitu Nitrogen, Phospat, Kalium, Kalsium, Magnesium, dan Sulfur sedangkan Pupuk cair mikro mengandung unsur-unsur pelengkap yang dibutuhkan oleh tanaman yaitu Besi, Mangan, Boron, Molibdenum, Tembaga/cuprum, Seng, Cobalt, Natrium, Silikon, Nikel dan Klor. e. Mengatur Tingkat Karbondioksida dalam Air Bagi tanaman, karbondioksida merupakan komponen wajib yang diperlukan untuk dapat tumbuh. Beberapa tanaman aquascape membutuhkan karbondioksida tambahan agar dapat tumbuh karena dalam aquascape secara alami kadar CO2 sangat rendah dan tanpa suplementasi apa pun, tanaman air yang terendam tidak akan dapat tumbuh dengan baik. Ketika CO2 adalah faktor pembatas, tanaman tidak dapat sepenuhnya memanfaatkan semua cahaya yang tersedia untuk berfotosintesis.
Penambahan CO2 yang dimasukkan ke dalam akuarium, dapat
mendukung tanaman untuk mencapai pertumbuhan yang sehat lebih cepat dan karenanya mengalahkan alga. Injeksi CO2 aquascape biasanya menggunakan tangki gas bertekanan yang dikendalikan oleh regulator, solenoid dan katup jarum. Namun perlu diperhatikan juga bahwa dalam akuarium terdapat ikan yang tidak akan dapat hidup apabila kandungan karbondioksida dalam air terlalu tinggi sehingga injeksi CO2 sangat penting diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
rumah.com. 2021. Mengenal Tanaman Aquascape, Jenis dan Tips Perawatannya
Bagi Pemula. Tersedia: https://www.rumah.com/panduan-properti/tanaman-aquascape-40358.