Anda di halaman 1dari 4

4.

Perawatan Tanaman Aquascape

Tanaman aquascape membutuhkan perawatan secara rutin agar bisa


bertahan dalam waktu yang lama dan tidak cepat mati. Mengutip situs rumah.com
(2021), berikut merupakan cara merawat tanaman aquascape:
a. Mengatur Tingkat Keasaman Air (pH)
Keberlangsungan hidup tanaman akuatik salah satunya sangat
bergantung pada tingkat keasaman air. Semakin banyak variasi tanaman dan
ikan di dalam aquascape maka tingkat keasaman akan meningkat dan
membuat air menjadi tidak cocok dan tidak layak bagi tanaman untuk
tumbuh. Keasaman air sebaiknya secara berkala diukur dan dilakukan
penggantian air apabila air terlalu asam agar tingkat keasaman terus terjaga.

b. Menjaga Tingkat Kesadahan Air


Kesadahan adalah kandungan-kandungan yang terdapat di dalam air
seperti ion Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg) yang terbentuk dalam garam
karbonat. Kesadahan juga dapat dipengaruhi oleh ion logam lain, garam
bikarbonat, dan sulfat. Tidak semua jenis ikan dapat hidup pada tingkat
kesadahan yang sama. Kesadahan air juga berpengaruh penting dalam
pembentukan pH air.
Tingkat kesadahan air bisa dihitung berdasarkan tingkat ppm di
dalamnya. Semakin tinggi angka ppm maka semakin sadah (keras) air di
dalam aquascape dan membuat tanaman semakin sulit untuk tumbuh
sempurna. Terdapat dua cara yang digunakan untuk menjaga kesadahan
aquascape yaitu menggunakan resin pengikat kation – anion dan zeolit.
Dalam wadah mengalir, resin akan mengikat air sadah sehingga kation Ca2+
dan Mg2+ menjadi berkurang ataupun hilang. Sedangkan zeolit
penggunaannya cukup dengan memasukkan beberapa butir zeolit pada
akuarium. Ion Ca2+ dan Mg2+ dalam air akan ditukar dengan Na+ dan K+
dari zeolit.
c. Memberikan Pencahayaan yang Cukup
Tanaman aquascape termasuk salah satu makhluk hidup yang
membutuhkan pencahayaan agar dapat melakukan fotosintesis dengan
sempurna. Tanaman air membutuhkan pencahayaan dalam jumlah yang
cukup di siang hari agar fotosintesis dapat berlangsung. Biasanya, aquarist
menggunakan lampu UV (ultraviolet) yang dilengkapi timer agar lampu
menyala dan mati secara otomatis.

Durasi pencahayaan perlu diatur untuk menyesuaikan kebutuhan


tanaman dan besarnya sinar. Agar pencahayaan optimal, durasi penyinaran
diatur maksimum 12 jam per hari dan minimum 5 jam per hari yang dibagi
kedalam dua waktu penyinaran. 6 jam pertama lampu dinyalakan, 3 jam
berikutnya lampu dimatikan, dan 6 jam berikutnya lampu dinyalakan
kembali.
d. Memberikan Nutrisi pada Tanaman
Tanaman aquascape juga memerlukan nutrisi tambahan layaknya
sebuah pupuk pada tanaman konvensional agar dapat tumbuh dengan baik.
Uniknya, tanaman aquascape akan mendapatkan nutrisi dari sisa makanan
ikan yang jatuh ke dasar akuarium dan akar dari tanaman akan menyerap
nutrisi secara perlahan. Disamping itu, aquascape juga biasa ditambahkan
pupuk cair. Pupuk cair menutupi kekurangan nutrisi yang tidak bisa
didapatkan secara alami dari kotoran ikan, sisa makanan, dan pembusukan.
Pupuk cair dilakukan secara berkala yakni 4 hari sekali atau seminggu sekali
untuk mendapat hasil yang optimal. Cara penggunaannya cukup mudah yaitu
dengan mencampurkannya langsung ke dalam akuarium. Pemberian pupuk
cair di lakukan sebelum lampu dinyalakan atau pada saat awal lampu
menyala, karena pada saat itu stomata daun membuka sehingga efektif untuk
menyerap nutrisi dan proses fotosintesis.

Pupuk Cair dibagi ke dalam 2 jenis berdasarkan kandungannya, yaitu


pupuk cair makro dan pupuk cair mikro. Pupuk cair makro mengandung
unsur-unsur utama yang dibutuhkan oleh tanaman yaitu Nitrogen, Phospat,
Kalium, Kalsium, Magnesium, dan Sulfur sedangkan Pupuk cair
mikro mengandung unsur-unsur pelengkap yang dibutuhkan oleh tanaman
yaitu Besi, Mangan, Boron, Molibdenum, Tembaga/cuprum, Seng, Cobalt,
Natrium, Silikon, Nikel dan Klor.
e. Mengatur Tingkat Karbondioksida dalam Air
Bagi tanaman, karbondioksida merupakan komponen wajib yang
diperlukan untuk dapat tumbuh. Beberapa tanaman aquascape membutuhkan
karbondioksida tambahan agar dapat tumbuh karena dalam aquascape secara
alami kadar CO2 sangat rendah dan tanpa suplementasi apa pun, tanaman air
yang terendam tidak akan dapat tumbuh dengan baik. Ketika CO2 adalah
faktor pembatas, tanaman tidak dapat sepenuhnya memanfaatkan semua
cahaya yang tersedia untuk berfotosintesis.

Penambahan CO2 yang dimasukkan ke dalam akuarium, dapat


mendukung tanaman untuk mencapai pertumbuhan yang sehat lebih cepat dan
karenanya mengalahkan alga. Injeksi CO2 aquascape biasanya menggunakan
tangki gas bertekanan yang dikendalikan oleh regulator, solenoid dan katup
jarum. Namun perlu diperhatikan juga bahwa dalam akuarium terdapat ikan
yang tidak akan dapat hidup apabila kandungan karbondioksida dalam air
terlalu tinggi sehingga injeksi CO2 sangat penting diperhatikan.

DAFTAR PUSTAKA

rumah.com. 2021. Mengenal Tanaman Aquascape, Jenis dan Tips Perawatannya


Bagi Pemula. Tersedia:
https://www.rumah.com/panduan-properti/tanaman-aquascape-40358.

Anda mungkin juga menyukai