Anda di halaman 1dari 50

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT


KANTOR OTORITAS PELABUHAN UTAMA MAKASSAR
Jl. Madura No. 1 TELP : 0411-3616444 FAX: 0411-3616444
s Makassar WA : 081 141 844 41 Email : op_makassar@dephub.go.id
Kode Pos 90173 : opmakassar4@gmail.com
: op_makassar@yahoo.com
Microsite : https:// hubla.dephub.go.id/kopmakassar

SURAT PERJANJIAN
DIREKTORAT KERJA LAUT
JENDERAL PERHUBUNGAN

Nomor: HK.201/01/01/OP.MKS-2023

Pada hari Senin tanggal Dua Januari Dua Ribu Dua Puluh Tiga (02-01-2023) di Makassar
ditandatangani perjanjian antara :

1. Nama : Hernadi Tri Cahyanto


NIP : 19680523 199503 1 002
Pangkat/ Gol : Pembina Utama Muda (IV/c)
Jabatan : Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KANTOR OTORITAS PELABUHAN UTAMA
MAKASSAR yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

2 Nama Syamsu Alam


. :
NIK 7306011802880002
:
Alamat Kokowa, Desa Bontobiraeng, Kecamatan
: Bontonompo, Gowa, Sulsel.

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perorangan yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA apabila disebut secara bersama-sama disebut
sebagai PARA PIHAK. Dengan ini PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja
dengan ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

(1) PIHAK PERTAMA menyatakan memperpanjang surat perjanjian kontrak kerja PIHAK
KEDUA sebagai Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) dengan perjanjian
kerja sebagai SATUAN PENGAMANAN pada Kantor Otoritas Pelabuhan Utama
Makassar;
(2) Perjanjian Kerja ini berlaku sejak ditandatangani sampai berakhirnya pemberlakuan
pelaksanaan tugas sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

1
PASAL 2
TATA TERTIB PELAKSANAAN PEKERJAAN

(1) PIHAK KEDUA menyatakan kesediaanya untuk mematuhi serta mentaati seluruh
peraturan tata tertib dan kewajiban yang berlaku pada Kantor Otoritas Pelabuhan
Utama Makassar;
(2) Hari kerja adalah hari Senin sampai Minggu;
(3) Jam kerja dibagi dalam dua shift yaitu:
- Shift Pertama dimulai pada jam 08.00 WITA dan selesai pada jam 20.00 WITA;
- Shift Kedua dimulai pada jam 20.00 WITA dan selesai pada jam 08.00 WITA;
(4) PIHAK KEDUA bersedia bekerja diluar jam kerja dan hari libur apabila diminta oleh
PIHAK PERTAMA;
(5) PIHAK KEDUA wajib memakai pakaian seragam yang rapi, bersih dan sopan;
(6) Selama masa berlakunya perjanjian kerja ini PIHAK KEDUA tidak dibenarkan
melakukan kerja rangkap ditempat lain.

PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN

(1) PIHAK PERTAMA dalam hal ini bertindak sebagai KANTOR OTORITAS PELABUHAN
UTAMA MAKASSAR memiliki Hak dan Kewajiban sebagai berikut:
a. HAK
1. Memberikan penilaian hasil kinerja dari PIHAK KEDUA;
2. Mengatur, Mengendalikan dan Mengawasi PIHAK KEDUA dalam lingkup
pekerjaannya sesuai SOP;
3. Memberikan Reward dan Punishment sebagai salah satu bentuk pembinaan
kinerja dan kedisiplinan kepada PIHAK KEDUA;
b. KEWAJIBAN
1. Memberikan Honorarium sesuai ketentuan terkait PPNPN yang dibayarkan
pada awal bulan termasuk premi asuransi kesehatan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS);
2. Memberikan waktu istirahat dan libur;
3. Memberikan upah lembur untuk pelaksanaan pekerjaan diluar jam kerja dan
di hari libur yang telah ditentukan;
4. Memberikan izin sesuai dengan SOP;
(2) PIHAK KEDUA dalam hal ini bertindak atas namanya sendiri, mempunyai hak dan
kewajiban sebagai berikut:
a. HAK
1. Menerima pembayaran honorarium termasuk premi asuransi kesehatan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS);
2. Mendapatkan waktu istirahat dan libur;

2
3.Apabila melaksanakan pekerjaan di luar jam kerja dan di hari libur (Sabtu,
Minggu/tanggal merah) yang telah ditentukan, maka berhak untuk
mendapatkan upah lembur.
4. Mengajukan izin sesuai dengan SOP;
b. KEWAJIBAN
1. Melaksanakan tugas sesuai dengan SOP dan ketentuan terkait PPNPN;
2. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh PIHAK PERTAMA;
3. Melakukan pemberitahuan secara lisan dan/atau tertulis kepada PIHAK
PERTAMA apabila tidak dapat masuk kerja;

PASAL 4
HONORARIUM

(1) PIHAK KEDUA menerima honorarium yang dibayar pada awal bulan dari PIHAK
PERTAMA;
(2) Besaran nilai Honorarium dimaksud pada pasal 4 ayat 1 adalah sesuai dengan Standar
Biaya Masukan (SBM) yang berlaku pada Tahun Anggaran saat perjanjanjian kerja ini
di tandatangani.

PASAL 5
SANKSI

Apabila PIHAK KEDUA melakukan kelalaian, maka akan diberi sanksi sebagai berikut :
(1) PIHAK KEDUA datang terlambat dan/atau pulang cepat maka PIHAK PERTAMA akan
memberikan sanksi berupa teguran dan potongan upah dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat sampai dengan 60 menit
dalam 1 bulan, dikenakan potongan sebesar 2,5 % dari honorarium;
b. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat mulai 61-180 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 5% dari honorarium;
c. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat lebih dari 180 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 7,5 % dari honorarium;
d. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat lebih dari 240 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 10 % dari honorarium;
(2) PIHAK KEDUA mengajukan izin sakit tanpa surat keterangan dokter maka dikenakan
pemotongan sebanyak 2% dari honorarium serta diberikan teguran lisan;
(3) PIHAK KEDUA tidak masuk kerja tanpa keterangan/mangkir, maka PIHAK PERTAMA
akan memberikan sanksi berupa teguramn tertulis, apabila PIHAK KEDUA
mendapatkan teguran tertulis lebih dari 2(dua) kali maka PIHAK PERTAMA dapat
memutuskan PIHAK KEDUA secara sepihak;

PASAL 6
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

3
(1) PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA apabila:
a. PIHAK KEDUA meninggal dunia;
b. Berkaitan dengan hal penindakan disiplin dan penilaian evaluasi kinerja yang
menunjukkan hasil sangat kurang, maka PIHAK PERTAMA dapat memutuskan
hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA melalui mekanisme sebagaimana diatur
dalam SOP;
c. Apabila PIHAK KEDUA berniat untuk mengundurkan diri, maka diwajibkan untuk
membuat surat pengunduran dirinya paling lambat 1 (satu) bulan sebelumnya;
(2) Akibat berakhirnya atau putusnya Perjanjian/Kerja ini, maka PIHAK KEDUA atau pihak
lain yang masih memiliki hubungan keluarga dan/atau yang diberi kuasa oleh PIHAK
KEDUA tidak berhak menuntut PIHAK PERTAMA atas ganti rugi kecuali sisa
penghasilan yang belum dibayarkan.

PASAL 7
IZIN SAKIT

Apabila:
(1) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan izin alasan tertentu paling lama 3 (tiga) apabila:
a. Terdapat keluarga inti yang sakit keras dibuktikan dengan foto;
b. Meninggal dunia yang dibuktikan dengan surat keterangan;
(2) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan izin sakit yang dibuktikan dengan surat keteranga
n dokter.

PASAL 8
PENILAIAN PEKERJAAN

(1) Atasan langsung wajib melakukan penilaian kepada PIHAK KEDUA;


(2) Atasan langsung dapat menilai pekerjaan PIHAK KEDUA setiap hari;
(3) Atasan langsung akan mengevaluasi setiap triwulan dan menyampaikan hasilnya
kepada PIHAK PERTAMA secara berjenjang.

PASAL 9
ADDENDUM

Segala perubahan dan hal-hal lain yang belum diatur dan/atau belum jelas diatur dalam
perjanjian ini, akan dimusyawarahkan lebih lanjut oleh PARA PIHAK dan hasilnya akan
dituangkan kedalam suatu addendum yang ditandatangani oleh PARA PIHAK yang
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian ini.

4
PASAL 10
PENUTUP

Surat Perjanjian Kerja ini telah dimengerti oleh PARA PIHAK tanpa adanya paksaan
dan/atau tekanan.

Demikian perjanjian ini disetujui dan dibuat serta ditandatangani oleh PARA PIHAK, dibuat
dalam rangkap dua bermaterai cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum
yang sama.

Bilamana terdapat kekeliruan dalam Surat Perjanjian Kerja (SPK) ini, akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA

SYAMSU ALAM

5
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR OTORITAS PELABUHAN UTAMA MAKASSAR
Jl. Madura No. 1 TELP : 0411-3616444 FAX: 0411-3616444
s Makassar WA : 081 141 844 41 Email : op_makassar@dephub.go.id
Kode Pos 90173 : opmakassar4@gmail.com
: op_makassar@yahoo.com
Microsite : https:// hubla.dephub.go.id/kopmakassar

SURAT PERJANJIAN
DIREKTORAT KERJA LAUT
JENDERAL PERHUBUNGAN

Nomor: HK.201/02/01/OP.MKS-2023

Pada hari Senin tanggal Dua Januari Dua Ribu Dua Puluh Tiga (02-01-2023) di Makassar
ditandatangani perjanjian antara :

2. Nama : Hernadi Tri Cahyanto


NIP : 19680523 199503 1 002
Pangkat/ Gol : Pembina Utama Muda (IV/c)
Jabatan : Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KANTOR OTORITAS PELABUHAN UTAMA
MAKASSAR yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

2 Nama Sujadi Agus


. :
NIK 7371113001700011
:
Alamat BTP Blok AE RT.002 RW 016 No.519 Makassar
:

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perorangan yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA apabila disebut secara bersama-sama disebut
sebagai PARA PIHAK. Dengan ini PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja
dengan ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

(3) PIHAK PERTAMA menyatakan memperpanjang surat perjanjian kontrak kerja PIHAK
KEDUA sebagai Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) dengan perjanjian
kerja sebagai SATUAN PENGAMANAN pada Kantor Otoritas Pelabuhan Utama
Makassar;
(4) Perjanjian Kerja ini berlaku sejak ditandatangani sampai berakhirnya pemberlakuan
pelaksanaan tugas sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

1
PASAL 2
TATA TERTIB PELAKSANAAN PEKERJAAN

(7) PIHAK KEDUA menyatakan kesediaanya untuk mematuhi serta mentaati seluruh
peraturan tata tertib dan kewajiban yang berlaku pada Kantor Otoritas Pelabuhan
Utama Makassar;
(8) Hari kerja adalah hari Senin sampai Minggu;
(9) Jam kerja dibagi dalam dua shift yaitu:
- Shift Pertama dimulai pada jam 08.00 WITA dan selesai pada jam 20.00 WITA;
- Shift Kedua dimulai pada jam 20.00 WITA dan selesai pada jam 08.00 WITA;
(10) PIHAK KEDUA bersedia bekerja diluar jam kerja dan hari libur apabila diminta oleh
PIHAK PERTAMA;
(11) PIHAK KEDUA wajib memakai pakaian seragam yang rapi, bersih dan sopan;
(12) Selama masa berlakunya perjanjian kerja ini PIHAK KEDUA tidak dibenarkan
melakukan kerja rangkap ditempat lain.

PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN

(3) PIHAK PERTAMA dalam hal ini bertindak sebagai KANTOR OTORITAS PELABUHAN
UTAMA MAKASSAR memiliki Hak dan Kewajiban sebagai berikut:
c. HAK
4. Memberikan penilaian hasil kinerja dari PIHAK KEDUA;
5. Mengatur, Mengendalikan dan Mengawasi PIHAK KEDUA dalam lingkup
pekerjaannya sesuai SOP;
6. Memberikan Reward dan Punishment sebagai salah satu bentuk pembinaan
kinerja dan kedisiplinan kepada PIHAK KEDUA;
d. KEWAJIBAN
5. Memberikan Honorarium sesuai ketentuan terkait PPNPN yang dibayarkan
pada awal bulan termasuk premi asuransi kesehatan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS);
6. Memberikan waktu istirahat dan libur;
7. Memberikan upah lembur untuk pelaksanaan pekerjaan diluar jam kerja dan
di hari libur yang telah ditentukan;
8. Memberikan izin sesuai dengan SOP;
(4) PIHAK KEDUA dalam hal ini bertindak atas namanya sendiri, mempunyai hak dan
kewajiban sebagai berikut:
c. HAK
5. Menerima pembayaran honorarium termasuk premi asuransi kesehatan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS);
6. Mendapatkan waktu istirahat dan libur;

2
7.Apabila melaksanakan pekerjaan di luar jam kerja dan di hari libur (Sabtu,
Minggu/tanggal merah) yang telah ditentukan, maka berhak untuk
mendapatkan upah lembur.
8. Mengajukan izin sesuai dengan SOP;
d. KEWAJIBAN
4. Melaksanakan tugas sesuai dengan SOP dan ketentuan terkait PPNPN;
5. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh PIHAK PERTAMA;
6. Melakukan pemberitahuan secara lisan dan/atau tertulis kepada PIHAK
PERTAMA apabila tidak dapat masuk kerja;

PASAL 4
HONORARIUM

(3) PIHAK KEDUA menerima honorarium yang dibayar pada awal bulan dari PIHAK
PERTAMA;
(4) Besaran nilai Honorarium dimaksud pada pasal 4 ayat 1 adalah sesuai dengan Standar
Biaya Masukan (SBM) yang berlaku pada Tahun Anggaran saat perjanjanjian kerja ini
di tandatangani.

PASAL 5
SANKSI

Apabila PIHAK KEDUA melakukan kelalaian, maka akan diberi sanksi sebagai berikut :
(4) PIHAK KEDUA datang terlambat dan/atau pulang cepat maka PIHAK PERTAMA akan
memberikan sanksi berupa teguran dan potongan upah dengan ketentuan sebagai
berikut:
e. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat sampai dengan 60 menit
dalam 1 bulan, dikenakan potongan sebesar 2,5 % dari honorarium;
f. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat mulai 61-180 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 5% dari honorarium;
g. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat lebih dari 180 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 7,5 % dari honorarium;
h. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat lebih dari 240 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 10 % dari honorarium;
(5) PIHAK KEDUA mengajukan izin sakit tanpa surat keterangan dokter maka dikenakan
pemotongan sebanyak 2% dari honorarium serta diberikan teguran lisan;
(6) PIHAK KEDUA tidak masuk kerja tanpa keterangan/mangkir, maka PIHAK PERTAMA
akan memberikan sanksi berupa teguramn tertulis, apabila PIHAK KEDUA
mendapatkan teguran tertulis lebih dari 2(dua) kali maka PIHAK PERTAMA dapat
memutuskan PIHAK KEDUA secara sepihak;

PASAL 6
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

3
(3) PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA apabila:
d. PIHAK KEDUA meninggal dunia;
e. Berkaitan dengan hal penindakan disiplin dan penilaian evaluasi kinerja yang
menunjukkan hasil sangat kurang, maka PIHAK PERTAMA dapat memutuskan
hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA melalui mekanisme sebagaimana diatur
dalam SOP;
f. Apabila PIHAK KEDUA berniat untuk mengundurkan diri, maka diwajibkan untuk
membuat surat pengunduran dirinya paling lambat 1 (satu) bulan sebelumnya;
(4) Akibat berakhirnya atau putusnya Perjanjian/Kerja ini, maka PIHAK KEDUA atau pihak
lain yang masih memiliki hubungan keluarga dan/atau yang diberi kuasa oleh PIHAK
KEDUA tidak berhak menuntut PIHAK PERTAMA atas ganti rugi kecuali sisa
penghasilan yang belum dibayarkan.

PASAL 7
IZIN SAKIT

Apabila:
(3) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan izin alasan tertentu paling lama 3 (tiga) apabila:
c. Terdapat keluarga inti yang sakit keras dibuktikan dengan foto;
d. Meninggal dunia yang dibuktikan dengan surat keterangan;
(4) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan izin sakit yang dibuktikan dengan surat keteranga
n dokter.

PASAL 8
PENILAIAN PEKERJAAN

(4) Atasan langsung wajib melakukan penilaian kepada PIHAK KEDUA;


(5) Atasan langsung dapat menilai pekerjaan PIHAK KEDUA setiap hari;
(6) Atasan langsung akan mengevaluasi setiap triwulan dan menyampaikan hasilnya
kepada PIHAK PERTAMA secara berjenjang.

PASAL 9
ADDENDUM

Segala perubahan dan hal-hal lain yang belum diatur dan/atau belum jelas diatur dalam
perjanjian ini, akan dimusyawarahkan lebih lanjut oleh PARA PIHAK dan hasilnya akan
dituangkan kedalam suatu addendum yang ditandatangani oleh PARA PIHAK yang
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian ini.

4
PASAL 10
PENUTUP

Surat Perjanjian Kerja ini telah dimengerti oleh PARA PIHAK tanpa adanya paksaan
dan/atau tekanan.

Demikian perjanjian ini disetujui dan dibuat serta ditandatangani oleh PARA PIHAK, dibuat
dalam rangkap dua bermaterai cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum
yang sama.

Bilamana terdapat kekeliruan dalam Surat Perjanjian Kerja (SPK) ini, akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA

SUJADI AGUS

5
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR OTORITAS PELABUHAN UTAMA MAKASSAR
Jl. Madura No. 1 TELP : 0411-3616444 FAX: 0411-3616444
s Makassar WA : 081 141 844 41 Email : op_makassar@dephub.go.id
Kode Pos 90173 : opmakassar4@gmail.com
: op_makassar@yahoo.com
Microsite : https:// hubla.dephub.go.id/kopmakassar

SURAT PERJANJIAN
DIREKTORAT KERJA LAUT
JENDERAL PERHUBUNGAN

Nomor: HK.201/03/01/OP.MKS-2023

Pada hari Senin tanggal Dua Januari Dua Ribu Dua Puluh Tiga (02-01-2023) di Makassar
ditandatangani perjanjian antara :

3. Nama : Hernadi Tri Cahyanto


NIP : 19680523 199503 1 002
Pangkat/ Gol : Pembina Utama Muda (IV/c)
Jabatan : Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KANTOR OTORITAS PELABUHAN UTAMA
MAKASSAR yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

2 Nama Muh. Farid Naufal


. :
NIK 7371092307990001
:
Alamat Jl. Angkasa 2 No. 16 Kelurahan Panaikang
: Kecamatan Panakkukang Kota Makassar

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perorangan yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA apabila disebut secara bersama-sama disebut
sebagai PARA PIHAK. Dengan ini PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja
dengan ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

(5) PIHAK PERTAMA menyatakan memperpanjang surat perjanjian kontrak kerja PIHAK
KEDUA sebagai Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) dengan perjanjian
kerja sebagai SATUAN PENGAMANAN pada Kantor Otoritas Pelabuhan Utama
Makassar;
(6) Perjanjian Kerja ini berlaku sejak ditandatangani sampai berakhirnya pemberlakuan
pelaksanaan tugas sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

1
PASAL 2
TATA TERTIB PELAKSANAAN PEKERJAAN

(13) PIHAK KEDUA menyatakan kesediaanya untuk mematuhi serta mentaati seluruh
peraturan tata tertib dan kewajiban yang berlaku pada Kantor Otoritas Pelabuhan
Utama Makassar;
(14) Hari kerja adalah hari Senin sampai Minggu;
(15) Jam kerja dibagi dalam dua shift yaitu:
- Shift Pertama dimulai pada jam 08.00 WITA dan selesai pada jam 20.00 WITA;
- Shift Kedua dimulai pada jam 20.00 WITA dan selesai pada jam 08.00 WITA;
(16) PIHAK KEDUA bersedia bekerja diluar jam kerja dan hari libur apabila diminta oleh
PIHAK PERTAMA;
(17) PIHAK KEDUA wajib memakai pakaian seragam yang rapi, bersih dan sopan;
(18) Selama masa berlakunya perjanjian kerja ini PIHAK KEDUA tidak dibenarkan
melakukan kerja rangkap ditempat lain.

PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN

(5) PIHAK PERTAMA dalam hal ini bertindak sebagai KANTOR OTORITAS PELABUHAN
UTAMA MAKASSAR memiliki Hak dan Kewajiban sebagai berikut:
e. HAK
7. Memberikan penilaian hasil kinerja dari PIHAK KEDUA;
8. Mengatur, Mengendalikan dan Mengawasi PIHAK KEDUA dalam lingkup
pekerjaannya sesuai SOP;
9. Memberikan Reward dan Punishment sebagai salah satu bentuk pembinaan
kinerja dan kedisiplinan kepada PIHAK KEDUA;
f. KEWAJIBAN
9. Memberikan Honorarium sesuai ketentuan terkait PPNPN yang dibayarkan
pada awal bulan termasuk premi asuransi kesehatan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS);
10. Memberikan waktu istirahat dan libur;
11. Memberikan upah lembur untuk pelaksanaan pekerjaan diluar jam kerja dan
di hari libur yang telah ditentukan;
12. Memberikan izin sesuai dengan SOP;
(6) PIHAK KEDUA dalam hal ini bertindak atas namanya sendiri, mempunyai hak dan
kewajiban sebagai berikut:
e. HAK
9. Menerima pembayaran honorarium termasuk premi asuransi kesehatan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS);
10. Mendapatkan waktu istirahat dan libur;

2
11. Apabila melaksanakan pekerjaan di luar jam kerja dan di hari libur (Sabtu,
Minggu/tanggal merah) yang telah ditentukan, maka berhak untuk
mendapatkan upah lembur.
12. Mengajukan izin sesuai dengan SOP;
f. KEWAJIBAN
7. Melaksanakan tugas sesuai dengan SOP dan ketentuan terkait PPNPN;
8. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh PIHAK PERTAMA;
9. Melakukan pemberitahuan secara lisan dan/atau tertulis kepada PIHAK
PERTAMA apabila tidak dapat masuk kerja;

PASAL 4
HONORARIUM

(5) PIHAK KEDUA menerima honorarium yang dibayar pada awal bulan dari PIHAK
PERTAMA;
(6) Besaran nilai Honorarium dimaksud pada pasal 4 ayat 1 adalah sesuai dengan Standar
Biaya Masukan (SBM) yang berlaku pada Tahun Anggaran saat perjanjanjian kerja ini
di tandatangani.

PASAL 5
SANKSI

Apabila PIHAK KEDUA melakukan kelalaian, maka akan diberi sanksi sebagai berikut :
(7) PIHAK KEDUA datang terlambat dan/atau pulang cepat maka PIHAK PERTAMA akan
memberikan sanksi berupa teguran dan potongan upah dengan ketentuan sebagai
berikut:
i. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat sampai dengan 60 menit
dalam 1 bulan, dikenakan potongan sebesar 2,5 % dari honorarium;
j. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat mulai 61-180 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 5% dari honorarium;
k. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat lebih dari 180 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 7,5 % dari honorarium;
l. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat lebih dari 240 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 10 % dari honorarium;
(8) PIHAK KEDUA mengajukan izin sakit tanpa surat keterangan dokter maka dikenakan
pemotongan sebanyak 2% dari honorarium serta diberikan teguran lisan;
(9) PIHAK KEDUA tidak masuk kerja tanpa keterangan/mangkir, maka PIHAK PERTAMA
akan memberikan sanksi berupa teguramn tertulis, apabila PIHAK KEDUA
mendapatkan teguran tertulis lebih dari 2(dua) kali maka PIHAK PERTAMA dapat
memutuskan PIHAK KEDUA secara sepihak;

PASAL 6
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

3
(5) PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA apabila:
g. PIHAK KEDUA meninggal dunia;
h. Berkaitan dengan hal penindakan disiplin dan penilaian evaluasi kinerja yang
menunjukkan hasil sangat kurang, maka PIHAK PERTAMA dapat memutuskan
hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA melalui mekanisme sebagaimana diatur
dalam SOP;
i. Apabila PIHAK KEDUA berniat untuk mengundurkan diri, maka diwajibkan untuk
membuat surat pengunduran dirinya paling lambat 1 (satu) bulan sebelumnya;
(6) Akibat berakhirnya atau putusnya Perjanjian/Kerja ini, maka PIHAK KEDUA atau pihak
lain yang masih memiliki hubungan keluarga dan/atau yang diberi kuasa oleh PIHAK
KEDUA tidak berhak menuntut PIHAK PERTAMA atas ganti rugi kecuali sisa
penghasilan yang belum dibayarkan.

PASAL 7
IZIN SAKIT

Apabila:
(5) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan izin alasan tertentu paling lama 3 (tiga) apabila:
e. Terdapat keluarga inti yang sakit keras dibuktikan dengan foto;
f. Meninggal dunia yang dibuktikan dengan surat keterangan;
(6) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan izin sakit yang dibuktikan dengan surat keteranga
n dokter.

PASAL 8
PENILAIAN PEKERJAAN

(7) Atasan langsung wajib melakukan penilaian kepada PIHAK KEDUA;


(8) Atasan langsung dapat menilai pekerjaan PIHAK KEDUA setiap hari;
(9) Atasan langsung akan mengevaluasi setiap triwulan dan menyampaikan hasilnya
kepada PIHAK PERTAMA secara berjenjang.

PASAL 9
ADDENDUM

Segala perubahan dan hal-hal lain yang belum diatur dan/atau belum jelas diatur dalam
perjanjian ini, akan dimusyawarahkan lebih lanjut oleh PARA PIHAK dan hasilnya akan
dituangkan kedalam suatu addendum yang ditandatangani oleh PARA PIHAK yang
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian ini.

4
PASAL 10
PENUTUP

Surat Perjanjian Kerja ini telah dimengerti oleh PARA PIHAK tanpa adanya paksaan
dan/atau tekanan.

Demikian perjanjian ini disetujui dan dibuat serta ditandatangani oleh PARA PIHAK, dibuat
dalam rangkap dua bermaterai cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum
yang sama.

Bilamana terdapat kekeliruan dalam Surat Perjanjian Kerja (SPK) ini, akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA

MUH. FARID NAUFAL

5
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR OTORITAS PELABUHAN UTAMA MAKASSAR
Jl. Madura No. 1 TELP : 0411-3616444 FAX: 0411-3616444
s Makassar WA : 081 141 844 41 Email : op_makassar@dephub.go.id
Kode Pos 90173 : opmakassar4@gmail.com
: op_makassar@yahoo.com
Microsite : https:// hubla.dephub.go.id/kopmakassar

SURAT PERJANJIAN
DIREKTORAT KERJA LAUT
JENDERAL PERHUBUNGAN

Nomor: HK.201/04/01/OP.MKS-2023

Pada hari Senin tanggal Dua Januari Dua Ribu Dua Puluh Tiga (02-01-2023) di Makassar
ditandatangani perjanjian antara :

4. Nama : Hernadi Tri Cahyanto


NIP : 19680523 199503 1 002
Pangkat/ Gol : Pembina Utama Muda (IV/c)
Jabatan : Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KANTOR OTORITAS PELABUHAN UTAMA
MAKASSAR yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

2 Nama Ramdan
. :
NIK 7371012301960003
:
Alamat Jl. Nuri Lr. 300 RT. 005 RW. 007 Kel. Mariso Kec.
: Mariso Makassar

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perorangan yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA apabila disebut secara bersama-sama disebut
sebagai PARA PIHAK. Dengan ini PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja
dengan ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

(7) PIHAK PERTAMA menyatakan memperpanjang surat perjanjian kontrak kerja PIHAK
KEDUA sebagai Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) dengan perjanjian
kerja sebagai SATUAN PENGAMANAN pada Kantor Otoritas Pelabuhan Utama
Makassar;
(8) Perjanjian Kerja ini berlaku sejak ditandatangani sampai berakhirnya pemberlakuan
pelaksanaan tugas sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

1
PASAL 2
TATA TERTIB PELAKSANAAN PEKERJAAN

(19) PIHAK KEDUA menyatakan kesediaanya untuk mematuhi serta mentaati seluruh
peraturan tata tertib dan kewajiban yang berlaku pada Kantor Otoritas Pelabuhan
Utama Makassar;
(20) Hari kerja adalah hari Senin sampai Minggu;
(21) Jam kerja dibagi dalam dua shift yaitu:
- Shift Pertama dimulai pada jam 08.00 WITA dan selesai pada jam 20.00 WITA;
- Shift Kedua dimulai pada jam 20.00 WITA dan selesai pada jam 08.00 WITA;
(22) PIHAK KEDUA bersedia bekerja diluar jam kerja dan hari libur apabila diminta oleh
PIHAK PERTAMA;
(23) PIHAK KEDUA wajib memakai pakaian seragam yang rapi, bersih dan sopan;
(24) Selama masa berlakunya perjanjian kerja ini PIHAK KEDUA tidak dibenarkan
melakukan kerja rangkap ditempat lain.

PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN

(7) PIHAK PERTAMA dalam hal ini bertindak sebagai KANTOR OTORITAS PELABUHAN
UTAMA MAKASSAR memiliki Hak dan Kewajiban sebagai berikut:
g. HAK
10. Memberikan penilaian hasil kinerja dari PIHAK KEDUA;
11. Mengatur, Mengendalikan dan Mengawasi PIHAK KEDUA dalam lingkup
pekerjaannya sesuai SOP;
12. Memberikan Reward dan Punishment sebagai salah satu bentuk pembinaan
kinerja dan kedisiplinan kepada PIHAK KEDUA;
h. KEWAJIBAN
13. Memberikan Honorarium sesuai ketentuan terkait PPNPN yang dibayarkan
pada awal bulan termasuk premi asuransi kesehatan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS);
14. Memberikan waktu istirahat dan libur;
15. Memberikan upah lembur untuk pelaksanaan pekerjaan diluar jam kerja dan
di hari libur yang telah ditentukan;
16. Memberikan izin sesuai dengan SOP;
(8) PIHAK KEDUA dalam hal ini bertindak atas namanya sendiri, mempunyai hak dan
kewajiban sebagai berikut:
g. HAK
13. Menerima pembayaran honorarium termasuk premi asuransi kesehatan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS);
14. Mendapatkan waktu istirahat dan libur;

2
15. Apabila melaksanakan pekerjaan di luar jam kerja dan di hari libur (Sabtu,
Minggu/tanggal merah) yang telah ditentukan, maka berhak untuk
mendapatkan upah lembur.
16. Mengajukan izin sesuai dengan SOP;
h. KEWAJIBAN
10. Melaksanakan tugas sesuai dengan SOP dan ketentuan terkait PPNPN;
11. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh PIHAK PERTAMA;
12. Melakukan pemberitahuan secara lisan dan/atau tertulis kepada PIHAK
PERTAMA apabila tidak dapat masuk kerja;

PASAL 4
HONORARIUM

(7) PIHAK KEDUA menerima honorarium yang dibayar pada awal bulan dari PIHAK
PERTAMA;
(8) Besaran nilai Honorarium dimaksud pada pasal 4 ayat 1 adalah sesuai dengan Standar
Biaya Masukan (SBM) yang berlaku pada Tahun Anggaran saat perjanjanjian kerja ini
di tandatangani.

PASAL 5
SANKSI

Apabila PIHAK KEDUA melakukan kelalaian, maka akan diberi sanksi sebagai berikut :
(10) PIHAK KEDUA datang terlambat dan/atau pulang cepat maka PIHAK PERTAMA akan
memberikan sanksi berupa teguran dan potongan upah dengan ketentuan sebagai
berikut:
m. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat sampai dengan 60 menit
dalam 1 bulan, dikenakan potongan sebesar 2,5 % dari honorarium;
n. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat mulai 61-180 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 5% dari honorarium;
o. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat lebih dari 180 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 7,5 % dari honorarium;
p. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat lebih dari 240 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 10 % dari honorarium;
(11) PIHAK KEDUA mengajukan izin sakit tanpa surat keterangan dokter maka dikenakan
pemotongan sebanyak 2% dari honorarium serta diberikan teguran lisan;
(12) PIHAK KEDUA tidak masuk kerja tanpa keterangan/mangkir, maka PIHAK PERTAMA
akan memberikan sanksi berupa teguramn tertulis, apabila PIHAK KEDUA
mendapatkan teguran tertulis lebih dari 2(dua) kali maka PIHAK PERTAMA dapat
memutuskan PIHAK KEDUA secara sepihak;

PASAL 6
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

3
(7) PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA apabila:
j. PIHAK KEDUA meninggal dunia;
k. Berkaitan dengan hal penindakan disiplin dan penilaian evaluasi kinerja yang
menunjukkan hasil sangat kurang, maka PIHAK PERTAMA dapat memutuskan
hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA melalui mekanisme sebagaimana diatur
dalam SOP;
l. Apabila PIHAK KEDUA berniat untuk mengundurkan diri, maka diwajibkan untuk
membuat surat pengunduran dirinya paling lambat 1 (satu) bulan sebelumnya;
(8) Akibat berakhirnya atau putusnya Perjanjian/Kerja ini, maka PIHAK KEDUA atau pihak
lain yang masih memiliki hubungan keluarga dan/atau yang diberi kuasa oleh PIHAK
KEDUA tidak berhak menuntut PIHAK PERTAMA atas ganti rugi kecuali sisa
penghasilan yang belum dibayarkan.

PASAL 7
IZIN SAKIT

Apabila:
(7) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan izin alasan tertentu paling lama 3 (tiga) apabila:
g. Terdapat keluarga inti yang sakit keras dibuktikan dengan foto;
h. Meninggal dunia yang dibuktikan dengan surat keterangan;
(8) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan izin sakit yang dibuktikan dengan surat keteranga
n dokter.

PASAL 8
PENILAIAN PEKERJAAN

(10) Atasan langsung wajib melakukan penilaian kepada PIHAK KEDUA;


(11) Atasan langsung dapat menilai pekerjaan PIHAK KEDUA setiap hari;
(12) Atasan langsung akan mengevaluasi setiap triwulan dan menyampaikan hasilnya
kepada PIHAK PERTAMA secara berjenjang.

PASAL 9
ADDENDUM

Segala perubahan dan hal-hal lain yang belum diatur dan/atau belum jelas diatur dalam
perjanjian ini, akan dimusyawarahkan lebih lanjut oleh PARA PIHAK dan hasilnya akan
dituangkan kedalam suatu addendum yang ditandatangani oleh PARA PIHAK yang
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian ini.

4
PASAL 10
PENUTUP

Surat Perjanjian Kerja ini telah dimengerti oleh PARA PIHAK tanpa adanya paksaan
dan/atau tekanan.

Demikian perjanjian ini disetujui dan dibuat serta ditandatangani oleh PARA PIHAK, dibuat
dalam rangkap dua bermaterai cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum
yang sama.

Bilamana terdapat kekeliruan dalam Surat Perjanjian Kerja (SPK) ini, akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA

RAMDAN

5
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR OTORITAS PELABUHAN UTAMA MAKASSAR
Jl. Madura No. 1 TELP : 0411-3616444 FAX: 0411-3616444
s Makassar WA : 081 141 844 41 Email : op_makassar@dephub.go.id
Kode Pos 90173 : opmakassar4@gmail.com
: op_makassar@yahoo.com
Microsite : https:// hubla.dephub.go.id/kopmakassar

SURAT PERJANJIAN
DIREKTORAT KERJA LAUT
JENDERAL PERHUBUNGAN

Nomor: HK.201/05/01/OP.MKS-2023

Pada hari Senin tanggal Dua Januari Dua Ribu Dua Puluh Tiga (02-01-2023) di Makassar
ditandatangani perjanjian antara :

5. Nama : Hernadi Tri Cahyanto


NIP : 19680523 199503 1 002
Pangkat/ Gol : Pembina Utama Muda (IV/c)
Jabatan : Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KANTOR OTORITAS PELABUHAN UTAMA
MAKASSAR yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

2 Nama Mahmuddin
. :
NIK 7306182503820003
:
Alamat Tamattia Desa Mandalle Kec. Bajeng Barat Kab.
: Gowa

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perorangan yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA apabila disebut secara bersama-sama disebut
sebagai PARA PIHAK. Dengan ini PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja
dengan ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

(9) PIHAK PERTAMA menyatakan memperpanjang surat perjanjian kontrak kerja PIHAK
KEDUA sebagai Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) dengan perjanjian
kerja sebagai SATUAN PENGAMANAN pada Kantor Otoritas Pelabuhan Utama
Makassar;
(10) Perjanjian Kerja ini berlaku sejak ditandatangani sampai berakhirnya pemberlakuan
pelaksanaan tugas sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

1
PASAL 2
TATA TERTIB PELAKSANAAN PEKERJAAN

(25) PIHAK KEDUA menyatakan kesediaanya untuk mematuhi serta mentaati seluruh
peraturan tata tertib dan kewajiban yang berlaku pada Kantor Otoritas Pelabuhan
Utama Makassar;
(26) Hari kerja adalah hari Senin sampai Minggu;
(27) Jam kerja dibagi dalam dua shift yaitu:
- Shift Pertama dimulai pada jam 08.00 WITA dan selesai pada jam 20.00 WITA;
- Shift Kedua dimulai pada jam 20.00 WITA dan selesai pada jam 08.00 WITA;
(28) PIHAK KEDUA bersedia bekerja diluar jam kerja dan hari libur apabila diminta oleh
PIHAK PERTAMA;
(29) PIHAK KEDUA wajib memakai pakaian seragam yang rapi, bersih dan sopan;
(30) Selama masa berlakunya perjanjian kerja ini PIHAK KEDUA tidak dibenarkan
melakukan kerja rangkap ditempat lain.

PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN

(9) PIHAK PERTAMA dalam hal ini bertindak sebagai KANTOR OTORITAS PELABUHAN
UTAMA MAKASSAR memiliki Hak dan Kewajiban sebagai berikut:
i. HAK
13. Memberikan penilaian hasil kinerja dari PIHAK KEDUA;
14. Mengatur, Mengendalikan dan Mengawasi PIHAK KEDUA dalam lingkup
pekerjaannya sesuai SOP;
15. Memberikan Reward dan Punishment sebagai salah satu bentuk pembinaan
kinerja dan kedisiplinan kepada PIHAK KEDUA;
j. KEWAJIBAN
17. Memberikan Honorarium sesuai ketentuan terkait PPNPN yang dibayarkan
pada awal bulan termasuk premi asuransi kesehatan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS);
18. Memberikan waktu istirahat dan libur;
19. Memberikan upah lembur untuk pelaksanaan pekerjaan diluar jam kerja dan
di hari libur yang telah ditentukan;
20. Memberikan izin sesuai dengan SOP;
(10) PIHAK KEDUA dalam hal ini bertindak atas namanya sendiri, mempunyai hak dan
kewajiban sebagai berikut:
i. HAK
17. Menerima pembayaran honorarium termasuk premi asuransi kesehatan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS);
18. Mendapatkan waktu istirahat dan libur;

2
19. Apabila melaksanakan pekerjaan di luar jam kerja dan di hari libur (Sabtu,
Minggu/tanggal merah) yang telah ditentukan, maka berhak untuk
mendapatkan upah lembur.
20. Mengajukan izin sesuai dengan SOP;
j. KEWAJIBAN
13. Melaksanakan tugas sesuai dengan SOP dan ketentuan terkait PPNPN;
14. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh PIHAK PERTAMA;
15. Melakukan pemberitahuan secara lisan dan/atau tertulis kepada PIHAK
PERTAMA apabila tidak dapat masuk kerja;

PASAL 4
HONORARIUM

(9) PIHAK KEDUA menerima honorarium yang dibayar pada awal bulan dari PIHAK
PERTAMA;
(10) Besaran nilai Honorarium dimaksud pada pasal 4 ayat 1 adalah sesuai dengan Standar
Biaya Masukan (SBM) yang berlaku pada Tahun Anggaran saat perjanjanjian kerja ini
di tandatangani.

PASAL 5
SANKSI

Apabila PIHAK KEDUA melakukan kelalaian, maka akan diberi sanksi sebagai berikut :
(13) PIHAK KEDUA datang terlambat dan/atau pulang cepat maka PIHAK PERTAMA akan
memberikan sanksi berupa teguran dan potongan upah dengan ketentuan sebagai
berikut:
q. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat sampai dengan 60 menit
dalam 1 bulan, dikenakan potongan sebesar 2,5 % dari honorarium;
r. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat mulai 61-180 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 5% dari honorarium;
s. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat lebih dari 180 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 7,5 % dari honorarium;
t. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat lebih dari 240 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 10 % dari honorarium;
(14) PIHAK KEDUA mengajukan izin sakit tanpa surat keterangan dokter maka dikenakan
pemotongan sebanyak 2% dari honorarium serta diberikan teguran lisan;
(15) PIHAK KEDUA tidak masuk kerja tanpa keterangan/mangkir, maka PIHAK PERTAMA
akan memberikan sanksi berupa teguramn tertulis, apabila PIHAK KEDUA
mendapatkan teguran tertulis lebih dari 2(dua) kali maka PIHAK PERTAMA dapat
memutuskan PIHAK KEDUA secara sepihak;

PASAL 6
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

3
(9) PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA apabila:
m. PIHAK KEDUA meninggal dunia;
n. Berkaitan dengan hal penindakan disiplin dan penilaian evaluasi kinerja yang
menunjukkan hasil sangat kurang, maka PIHAK PERTAMA dapat memutuskan
hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA melalui mekanisme sebagaimana diatur
dalam SOP;
o. Apabila PIHAK KEDUA berniat untuk mengundurkan diri, maka diwajibkan untuk
membuat surat pengunduran dirinya paling lambat 1 (satu) bulan sebelumnya;
(10) Akibat berakhirnya atau putusnya Perjanjian/Kerja ini, maka PIHAK KEDUA atau pihak
lain yang masih memiliki hubungan keluarga dan/atau yang diberi kuasa oleh PIHAK
KEDUA tidak berhak menuntut PIHAK PERTAMA atas ganti rugi kecuali sisa
penghasilan yang belum dibayarkan.

PASAL 7
IZIN SAKIT

Apabila:
(9) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan izin alasan tertentu paling lama 3 (tiga) apabila:
i. Terdapat keluarga inti yang sakit keras dibuktikan dengan foto;
j. Meninggal dunia yang dibuktikan dengan surat keterangan;
(10) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan izin sakit yang dibuktikan dengan surat keteran
gan dokter.

PASAL 8
PENILAIAN PEKERJAAN

(13) Atasan langsung wajib melakukan penilaian kepada PIHAK KEDUA;


(14) Atasan langsung dapat menilai pekerjaan PIHAK KEDUA setiap hari;
(15) Atasan langsung akan mengevaluasi setiap triwulan dan menyampaikan hasilnya
kepada PIHAK PERTAMA secara berjenjang.

PASAL 9
ADDENDUM

Segala perubahan dan hal-hal lain yang belum diatur dan/atau belum jelas diatur dalam
perjanjian ini, akan dimusyawarahkan lebih lanjut oleh PARA PIHAK dan hasilnya akan
dituangkan kedalam suatu addendum yang ditandatangani oleh PARA PIHAK yang
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian ini.

4
PASAL 10
PENUTUP

Surat Perjanjian Kerja ini telah dimengerti oleh PARA PIHAK tanpa adanya paksaan
dan/atau tekanan.

Demikian perjanjian ini disetujui dan dibuat serta ditandatangani oleh PARA PIHAK, dibuat
dalam rangkap dua bermaterai cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum
yang sama.

Bilamana terdapat kekeliruan dalam Surat Perjanjian Kerja (SPK) ini, akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA

MAHMUDDIN

5
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR OTORITAS PELABUHAN UTAMA MAKASSAR
Jl. Madura No. 1 TELP : 0411-3616444 FAX: 0411-3616444
s Makassar WA : 081 141 844 41 Email : op_makassar@dephub.go.id
Kode Pos 90173 : opmakassar4@gmail.com
: op_makassar@yahoo.com
Microsite : https:// hubla.dephub.go.id/kopmakassar

SURAT PERJANJIAN
DIREKTORAT KERJA LAUT
JENDERAL PERHUBUNGAN

Nomor: HK.201/06/01/OP.MKS-2023

Pada hari Senin tanggal Dua Januari Dua Ribu Dua Puluh Tiga (02-01-2023) di Makassar
ditandatangani perjanjian antara :

6. Nama : Hernadi Tri Cahyanto


NIP : 19680523 199503 1 002
Pangkat/ Gol : Pembina Utama Muda (IV/c)
Jabatan : Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KANTOR OTORITAS PELABUHAN UTAMA
MAKASSAR yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

2 Nama Muhammad Abbas


. :
NIK 7371102810730015
:
Alamat Jl. Sultan Alauddin Lr.6 No. 56 A RT. 001/RW.009
: Kel. Pa'baeng-baeng Kec. Tamalate Kota Makassar

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perorangan yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA apabila disebut secara bersama-sama disebut
sebagai PARA PIHAK. Dengan ini PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja
dengan ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

(11) PIHAK PERTAMA menyatakan memperpanjang surat perjanjian kontrak kerja PIHAK
KEDUA sebagai Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) dengan perjanjian
kerja sebagai SATUAN PENGAMANAN pada Kantor Otoritas Pelabuhan Utama
Makassar;
(12) Perjanjian Kerja ini berlaku sejak ditandatangani sampai berakhirnya pemberlakuan
pelaksanaan tugas sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

1
PASAL 2
TATA TERTIB PELAKSANAAN PEKERJAAN

(31) PIHAK KEDUA menyatakan kesediaanya untuk mematuhi serta mentaati seluruh
peraturan tata tertib dan kewajiban yang berlaku pada Kantor Otoritas Pelabuhan
Utama Makassar;
(32) Hari kerja adalah hari Senin sampai Minggu;
(33) Jam kerja dibagi dalam dua shift yaitu:
- Shift Pertama dimulai pada jam 08.00 WITA dan selesai pada jam 20.00 WITA;
- Shift Kedua dimulai pada jam 20.00 WITA dan selesai pada jam 08.00 WITA;
(34) PIHAK KEDUA bersedia bekerja diluar jam kerja dan hari libur apabila diminta oleh
PIHAK PERTAMA;
(35) PIHAK KEDUA wajib memakai pakaian seragam yang rapi, bersih dan sopan;
(36) Selama masa berlakunya perjanjian kerja ini PIHAK KEDUA tidak dibenarkan
melakukan kerja rangkap ditempat lain.

PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN

(11) PIHAK PERTAMA dalam hal ini bertindak sebagai KANTOR OTORITAS
PELABUHAN UTAMA MAKASSAR memiliki Hak dan Kewajiban sebagai berikut:
k. HAK
16. Memberikan penilaian hasil kinerja dari PIHAK KEDUA;
17. Mengatur, Mengendalikan dan Mengawasi PIHAK KEDUA dalam lingkup
pekerjaannya sesuai SOP;
18. Memberikan Reward dan Punishment sebagai salah satu bentuk pembinaan
kinerja dan kedisiplinan kepada PIHAK KEDUA;
l. KEWAJIBAN
21. Memberikan Honorarium sesuai ketentuan terkait PPNPN yang dibayarkan
pada awal bulan termasuk premi asuransi kesehatan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS);
22. Memberikan waktu istirahat dan libur;
23. Memberikan upah lembur untuk pelaksanaan pekerjaan diluar jam kerja dan
di hari libur yang telah ditentukan;
24. Memberikan izin sesuai dengan SOP;
(12) PIHAK KEDUA dalam hal ini bertindak atas namanya sendiri, mempunyai hak dan
kewajiban sebagai berikut:
k. HAK
21. Menerima pembayaran honorarium termasuk premi asuransi kesehatan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS);
22. Mendapatkan waktu istirahat dan libur;

2
23. Apabila melaksanakan pekerjaan di luar jam kerja dan di hari libur (Sabtu,
Minggu/tanggal merah) yang telah ditentukan, maka berhak untuk
mendapatkan upah lembur.
24. Mengajukan izin sesuai dengan SOP;
l. KEWAJIBAN
16. Melaksanakan tugas sesuai dengan SOP dan ketentuan terkait PPNPN;
17. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh PIHAK PERTAMA;
18. Melakukan pemberitahuan secara lisan dan/atau tertulis kepada PIHAK
PERTAMA apabila tidak dapat masuk kerja;

PASAL 4
HONORARIUM

(11) PIHAK KEDUA menerima honorarium yang dibayar pada awal bulan dari PIHAK
PERTAMA;
(12) Besaran nilai Honorarium dimaksud pada pasal 4 ayat 1 adalah sesuai dengan Standar
Biaya Masukan (SBM) yang berlaku pada Tahun Anggaran saat perjanjanjian kerja ini
di tandatangani.

PASAL 5
SANKSI

Apabila PIHAK KEDUA melakukan kelalaian, maka akan diberi sanksi sebagai berikut :
(16) PIHAK KEDUA datang terlambat dan/atau pulang cepat maka PIHAK PERTAMA akan
memberikan sanksi berupa teguran dan potongan upah dengan ketentuan sebagai
berikut:
u. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat sampai dengan 60 menit
dalam 1 bulan, dikenakan potongan sebesar 2,5 % dari honorarium;
v. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat mulai 61-180 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 5% dari honorarium;
w. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat lebih dari 180 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 7,5 % dari honorarium;
x. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat lebih dari 240 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 10 % dari honorarium;
(17) PIHAK KEDUA mengajukan izin sakit tanpa surat keterangan dokter maka dikenakan
pemotongan sebanyak 2% dari honorarium serta diberikan teguran lisan;
(18) PIHAK KEDUA tidak masuk kerja tanpa keterangan/mangkir, maka PIHAK PERTAMA
akan memberikan sanksi berupa teguramn tertulis, apabila PIHAK KEDUA
mendapatkan teguran tertulis lebih dari 2(dua) kali maka PIHAK PERTAMA dapat
memutuskan PIHAK KEDUA secara sepihak;

PASAL 6
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

3
(11) PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA apabila:
p. PIHAK KEDUA meninggal dunia;
q. Berkaitan dengan hal penindakan disiplin dan penilaian evaluasi kinerja yang
menunjukkan hasil sangat kurang, maka PIHAK PERTAMA dapat memutuskan
hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA melalui mekanisme sebagaimana diatur
dalam SOP;
r. Apabila PIHAK KEDUA berniat untuk mengundurkan diri, maka diwajibkan untuk
membuat surat pengunduran dirinya paling lambat 1 (satu) bulan sebelumnya;
(12) Akibat berakhirnya atau putusnya Perjanjian/Kerja ini, maka PIHAK KEDUA atau pihak
lain yang masih memiliki hubungan keluarga dan/atau yang diberi kuasa oleh PIHAK
KEDUA tidak berhak menuntut PIHAK PERTAMA atas ganti rugi kecuali sisa
penghasilan yang belum dibayarkan.

PASAL 7
IZIN SAKIT

Apabila:
(11) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan izin alasan tertentu paling lama 3 (tiga) apabila:
k. Terdapat keluarga inti yang sakit keras dibuktikan dengan foto;
l. Meninggal dunia yang dibuktikan dengan surat keterangan;
(12) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan izin sakit yang dibuktikan dengan surat keteran
gan dokter.

PASAL 8
PENILAIAN PEKERJAAN

(16) Atasan langsung wajib melakukan penilaian kepada PIHAK KEDUA;


(17) Atasan langsung dapat menilai pekerjaan PIHAK KEDUA setiap hari;
(18) Atasan langsung akan mengevaluasi setiap triwulan dan menyampaikan hasilnya
kepada PIHAK PERTAMA secara berjenjang.

PASAL 9
ADDENDUM

Segala perubahan dan hal-hal lain yang belum diatur dan/atau belum jelas diatur dalam
perjanjian ini, akan dimusyawarahkan lebih lanjut oleh PARA PIHAK dan hasilnya akan
dituangkan kedalam suatu addendum yang ditandatangani oleh PARA PIHAK yang
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian ini.

4
PASAL 10
PENUTUP

Surat Perjanjian Kerja ini telah dimengerti oleh PARA PIHAK tanpa adanya paksaan
dan/atau tekanan.

Demikian perjanjian ini disetujui dan dibuat serta ditandatangani oleh PARA PIHAK, dibuat
dalam rangkap dua bermaterai cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum
yang sama.

Bilamana terdapat kekeliruan dalam Surat Perjanjian Kerja (SPK) ini, akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA

MUHAMMAD ABBAS

5
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR OTORITAS PELABUHAN UTAMA MAKASSAR
Jl. Madura No. 1 TELP : 0411-3616444 FAX: 0411-3616444
s Makassar WA : 081 141 844 41 Email : op_makassar@dephub.go.id
Kode Pos 90173 : opmakassar4@gmail.com
: op_makassar@yahoo.com
Microsite : https:// hubla.dephub.go.id/kopmakassar

SURAT PERJANJIAN
DIREKTORAT KERJA LAUT
JENDERAL PERHUBUNGAN

Nomor: HK.201/07/01/OP.MKS-2023

Pada hari Senin tanggal Dua Januari Dua Ribu Dua Puluh Tiga (02-01-2023) di Makassar
ditandatangani perjanjian antara :

7. Nama : Hernadi Tri Cahyanto


NIP : 19680523 199503 1 002
Pangkat/ Gol : Pembina Utama Muda (IV/c)
Jabatan : Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KANTOR OTORITAS PELABUHAN UTAMA
MAKASSAR yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

2 Nama Hamzah
. :
NIK 7305090503690002
:
Alamat Jl. Sapanjang, Kel. Bontoloe, Kec. Galesong, Kab.
: Gowa

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perorangan yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA apabila disebut secara bersama-sama disebut
sebagai PARA PIHAK. Dengan ini PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja
dengan ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

(13) PIHAK PERTAMA menyatakan memperpanjang surat perjanjian kontrak kerja PIHAK
KEDUA sebagai Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) dengan perjanjian
kerja sebagai SATUAN PENGAMANAN pada Kantor Otoritas Pelabuhan Utama
Makassar;
(14) Perjanjian Kerja ini berlaku sejak ditandatangani sampai berakhirnya pemberlakuan
pelaksanaan tugas sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

1
PASAL 2
TATA TERTIB PELAKSANAAN PEKERJAAN

(37) PIHAK KEDUA menyatakan kesediaanya untuk mematuhi serta mentaati seluruh
peraturan tata tertib dan kewajiban yang berlaku pada Kantor Otoritas Pelabuhan
Utama Makassar;
(38) Hari kerja adalah hari Senin sampai Minggu;
(39) Jam kerja dibagi dalam dua shift yaitu:
- Shift Pertama dimulai pada jam 08.00 WITA dan selesai pada jam 20.00 WITA;
- Shift Kedua dimulai pada jam 20.00 WITA dan selesai pada jam 08.00 WITA;
(40) PIHAK KEDUA bersedia bekerja diluar jam kerja dan hari libur apabila diminta oleh
PIHAK PERTAMA;
(41) PIHAK KEDUA wajib memakai pakaian seragam yang rapi, bersih dan sopan;
(42) Selama masa berlakunya perjanjian kerja ini PIHAK KEDUA tidak dibenarkan
melakukan kerja rangkap ditempat lain.

PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN

(13) PIHAK PERTAMA dalam hal ini bertindak sebagai KANTOR OTORITAS
PELABUHAN UTAMA MAKASSAR memiliki Hak dan Kewajiban sebagai berikut:
m. HAK
19. Memberikan penilaian hasil kinerja dari PIHAK KEDUA;
20. Mengatur, Mengendalikan dan Mengawasi PIHAK KEDUA dalam lingkup
pekerjaannya sesuai SOP;
21. Memberikan Reward dan Punishment sebagai salah satu bentuk pembinaan
kinerja dan kedisiplinan kepada PIHAK KEDUA;
n. KEWAJIBAN
25. Memberikan Honorarium sesuai ketentuan terkait PPNPN yang dibayarkan
pada awal bulan termasuk premi asuransi kesehatan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS);
26. Memberikan waktu istirahat dan libur;
27. Memberikan upah lembur untuk pelaksanaan pekerjaan diluar jam kerja dan
di hari libur yang telah ditentukan;
28. Memberikan izin sesuai dengan SOP;
(14) PIHAK KEDUA dalam hal ini bertindak atas namanya sendiri, mempunyai hak dan
kewajiban sebagai berikut:
m. HAK
25. Menerima pembayaran honorarium termasuk premi asuransi kesehatan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS);
26. Mendapatkan waktu istirahat dan libur;

2
27. Apabila melaksanakan pekerjaan di luar jam kerja dan di hari libur (Sabtu,
Minggu/tanggal merah) yang telah ditentukan, maka berhak untuk
mendapatkan upah lembur.
28. Mengajukan izin sesuai dengan SOP;
n. KEWAJIBAN
19. Melaksanakan tugas sesuai dengan SOP dan ketentuan terkait PPNPN;
20. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh PIHAK PERTAMA;
21. Melakukan pemberitahuan secara lisan dan/atau tertulis kepada PIHAK
PERTAMA apabila tidak dapat masuk kerja;

PASAL 4
HONORARIUM

(13) PIHAK KEDUA menerima honorarium yang dibayar pada awal bulan dari PIHAK
PERTAMA;
(14) Besaran nilai Honorarium dimaksud pada pasal 4 ayat 1 adalah sesuai dengan Standar
Biaya Masukan (SBM) yang berlaku pada Tahun Anggaran saat perjanjanjian kerja ini
di tandatangani.

PASAL 5
SANKSI

Apabila PIHAK KEDUA melakukan kelalaian, maka akan diberi sanksi sebagai berikut :
(19) PIHAK KEDUA datang terlambat dan/atau pulang cepat maka PIHAK PERTAMA akan
memberikan sanksi berupa teguran dan potongan upah dengan ketentuan sebagai
berikut:
y. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat sampai dengan 60 menit
dalam 1 bulan, dikenakan potongan sebesar 2,5 % dari honorarium;
z. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat mulai 61-180 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 5% dari honorarium;
aa. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat lebih dari 180 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 7,5 % dari honorarium;
bb. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat lebih dari 240 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 10 % dari honorarium;
(20) PIHAK KEDUA mengajukan izin sakit tanpa surat keterangan dokter maka dikenakan
pemotongan sebanyak 2% dari honorarium serta diberikan teguran lisan;
(21) PIHAK KEDUA tidak masuk kerja tanpa keterangan/mangkir, maka PIHAK PERTAMA
akan memberikan sanksi berupa teguramn tertulis, apabila PIHAK KEDUA
mendapatkan teguran tertulis lebih dari 2(dua) kali maka PIHAK PERTAMA dapat
memutuskan PIHAK KEDUA secara sepihak;

PASAL 6
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

3
(13) PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA apabila:
s. PIHAK KEDUA meninggal dunia;
t. Berkaitan dengan hal penindakan disiplin dan penilaian evaluasi kinerja yang
menunjukkan hasil sangat kurang, maka PIHAK PERTAMA dapat memutuskan
hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA melalui mekanisme sebagaimana diatur
dalam SOP;
u. Apabila PIHAK KEDUA berniat untuk mengundurkan diri, maka diwajibkan untuk
membuat surat pengunduran dirinya paling lambat 1 (satu) bulan sebelumnya;
(14) Akibat berakhirnya atau putusnya Perjanjian/Kerja ini, maka PIHAK KEDUA atau pihak
lain yang masih memiliki hubungan keluarga dan/atau yang diberi kuasa oleh PIHAK
KEDUA tidak berhak menuntut PIHAK PERTAMA atas ganti rugi kecuali sisa
penghasilan yang belum dibayarkan.

PASAL 7
IZIN SAKIT

Apabila:
(13) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan izin alasan tertentu paling lama 3 (tiga) apabila:
m. Terdapat keluarga inti yang sakit keras dibuktikan dengan foto;
n. Meninggal dunia yang dibuktikan dengan surat keterangan;
(14) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan izin sakit yang dibuktikan dengan surat keteran
gan dokter.

PASAL 8
PENILAIAN PEKERJAAN

(19) Atasan langsung wajib melakukan penilaian kepada PIHAK KEDUA;


(20) Atasan langsung dapat menilai pekerjaan PIHAK KEDUA setiap hari;
(21) Atasan langsung akan mengevaluasi setiap triwulan dan menyampaikan hasilnya
kepada PIHAK PERTAMA secara berjenjang.

PASAL 9
ADDENDUM

Segala perubahan dan hal-hal lain yang belum diatur dan/atau belum jelas diatur dalam
perjanjian ini, akan dimusyawarahkan lebih lanjut oleh PARA PIHAK dan hasilnya akan
dituangkan kedalam suatu addendum yang ditandatangani oleh PARA PIHAK yang
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian ini.

4
PASAL 10
PENUTUP

Surat Perjanjian Kerja ini telah dimengerti oleh PARA PIHAK tanpa adanya paksaan
dan/atau tekanan.

Demikian perjanjian ini disetujui dan dibuat serta ditandatangani oleh PARA PIHAK, dibuat
dalam rangkap dua bermaterai cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum
yang sama.

Bilamana terdapat kekeliruan dalam Surat Perjanjian Kerja (SPK) ini, akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA

HAMZAH

5
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR OTORITAS PELABUHAN UTAMA MAKASSAR
Jl. Madura No. 1 TELP : 0411-3616444 FAX: 0411-3616444
s Makassar WA : 081 141 844 41 Email : op_makassar@dephub.go.id
Kode Pos 90173 : opmakassar4@gmail.com
: op_makassar@yahoo.com
Microsite : https:// hubla.dephub.go.id/kopmakassar

SURAT PERJANJIAN
DIREKTORAT KERJA LAUT
JENDERAL PERHUBUNGAN

Nomor: HK.201/08/01/OP.MKS-2023

Pada hari Senin tanggal Dua Januari Dua Ribu Dua Puluh Tiga (02-01-2023) di Makassar
ditandatangani perjanjian antara :

8. Nama : Hernadi Tri Cahyanto


NIP : 19680523 199503 1 002
Pangkat/ Gol : Pembina Utama Muda (IV/c)
Jabatan : Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KANTOR OTORITAS PELABUHAN UTAMA
MAKASSAR yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

2 Nama Andi Muh. Syafaruddin


. :
NIK 7309130510950001
:
Alamat BTN Asabari Blok G2 No. 22 RT.005 RW.002 Kel.
: Moncongloe, Makassar

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perorangan yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA apabila disebut secara bersama-sama disebut
sebagai PARA PIHAK. Dengan ini PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja
dengan ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

(15) PIHAK PERTAMA menyatakan memperpanjang surat perjanjian kontrak kerja PIHAK
KEDUA sebagai Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) dengan perjanjian
kerja sebagai SATUAN PENGAMANAN pada Kantor Otoritas Pelabuhan Utama
Makassar;
(16) Perjanjian Kerja ini berlaku sejak ditandatangani sampai berakhirnya pemberlakuan
pelaksanaan tugas sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

1
PASAL 2
TATA TERTIB PELAKSANAAN PEKERJAAN

(43) PIHAK KEDUA menyatakan kesediaanya untuk mematuhi serta mentaati seluruh
peraturan tata tertib dan kewajiban yang berlaku pada Kantor Otoritas Pelabuhan
Utama Makassar;
(44) Hari kerja adalah hari Senin sampai Minggu;
(45) Jam kerja dibagi dalam dua shift yaitu:
- Shift Pertama dimulai pada jam 08.00 WITA dan selesai pada jam 20.00 WITA;
- Shift Kedua dimulai pada jam 20.00 WITA dan selesai pada jam 08.00 WITA;
(46) PIHAK KEDUA bersedia bekerja diluar jam kerja dan hari libur apabila diminta oleh
PIHAK PERTAMA;
(47) PIHAK KEDUA wajib memakai pakaian seragam yang rapi, bersih dan sopan;
(48) Selama masa berlakunya perjanjian kerja ini PIHAK KEDUA tidak dibenarkan
melakukan kerja rangkap ditempat lain.

PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN

(15) PIHAK PERTAMA dalam hal ini bertindak sebagai KANTOR OTORITAS
PELABUHAN UTAMA MAKASSAR memiliki Hak dan Kewajiban sebagai berikut:
o. HAK
22. Memberikan penilaian hasil kinerja dari PIHAK KEDUA;
23. Mengatur, Mengendalikan dan Mengawasi PIHAK KEDUA dalam lingkup
pekerjaannya sesuai SOP;
24. Memberikan Reward dan Punishment sebagai salah satu bentuk pembinaan
kinerja dan kedisiplinan kepada PIHAK KEDUA;
p. KEWAJIBAN
29. Memberikan Honorarium sesuai ketentuan terkait PPNPN yang dibayarkan
pada awal bulan termasuk premi asuransi kesehatan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS);
30. Memberikan waktu istirahat dan libur;
31. Memberikan upah lembur untuk pelaksanaan pekerjaan diluar jam kerja dan
di hari libur yang telah ditentukan;
32. Memberikan izin sesuai dengan SOP;
(16) PIHAK KEDUA dalam hal ini bertindak atas namanya sendiri, mempunyai hak dan
kewajiban sebagai berikut:
o. HAK
29. Menerima pembayaran honorarium termasuk premi asuransi kesehatan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS);
30. Mendapatkan waktu istirahat dan libur;

2
31. Apabila melaksanakan pekerjaan di luar jam kerja dan di hari libur (Sabtu,
Minggu/tanggal merah) yang telah ditentukan, maka berhak untuk
mendapatkan upah lembur.
32. Mengajukan izin sesuai dengan SOP;
p. KEWAJIBAN
22. Melaksanakan tugas sesuai dengan SOP dan ketentuan terkait PPNPN;
23. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh PIHAK PERTAMA;
24. Melakukan pemberitahuan secara lisan dan/atau tertulis kepada PIHAK
PERTAMA apabila tidak dapat masuk kerja;

PASAL 4
HONORARIUM

(15) PIHAK KEDUA menerima honorarium yang dibayar pada awal bulan dari PIHAK
PERTAMA;
(16) Besaran nilai Honorarium dimaksud pada pasal 4 ayat 1 adalah sesuai dengan Standar
Biaya Masukan (SBM) yang berlaku pada Tahun Anggaran saat perjanjanjian kerja ini
di tandatangani.

PASAL 5
SANKSI

Apabila PIHAK KEDUA melakukan kelalaian, maka akan diberi sanksi sebagai berikut :
(22) PIHAK KEDUA datang terlambat dan/atau pulang cepat maka PIHAK PERTAMA akan
memberikan sanksi berupa teguran dan potongan upah dengan ketentuan sebagai
berikut:
cc. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat sampai dengan 60 menit
dalam 1 bulan, dikenakan potongan sebesar 2,5 % dari honorarium;
dd. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat mulai 61-180 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 5% dari honorarium;
ee. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat lebih dari 180 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 7,5 % dari honorarium;
ff. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat lebih dari 240 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 10 % dari honorarium;
(23) PIHAK KEDUA mengajukan izin sakit tanpa surat keterangan dokter maka dikenakan
pemotongan sebanyak 2% dari honorarium serta diberikan teguran lisan;
(24) PIHAK KEDUA tidak masuk kerja tanpa keterangan/mangkir, maka PIHAK PERTAMA
akan memberikan sanksi berupa teguramn tertulis, apabila PIHAK KEDUA
mendapatkan teguran tertulis lebih dari 2(dua) kali maka PIHAK PERTAMA dapat
memutuskan PIHAK KEDUA secara sepihak;

PASAL 6
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

3
(15) PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA apabila:
v. PIHAK KEDUA meninggal dunia;
w. Berkaitan dengan hal penindakan disiplin dan penilaian evaluasi kinerja yang
menunjukkan hasil sangat kurang, maka PIHAK PERTAMA dapat memutuskan
hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA melalui mekanisme sebagaimana diatur
dalam SOP;
x. Apabila PIHAK KEDUA berniat untuk mengundurkan diri, maka diwajibkan untuk
membuat surat pengunduran dirinya paling lambat 1 (satu) bulan sebelumnya;
(16) Akibat berakhirnya atau putusnya Perjanjian/Kerja ini, maka PIHAK KEDUA atau pihak
lain yang masih memiliki hubungan keluarga dan/atau yang diberi kuasa oleh PIHAK
KEDUA tidak berhak menuntut PIHAK PERTAMA atas ganti rugi kecuali sisa
penghasilan yang belum dibayarkan.

PASAL 7
IZIN SAKIT

Apabila:
(15) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan izin alasan tertentu paling lama 3 (tiga) apabila:
o. Terdapat keluarga inti yang sakit keras dibuktikan dengan foto;
p. Meninggal dunia yang dibuktikan dengan surat keterangan;
(16) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan izin sakit yang dibuktikan dengan surat keteran
gan dokter.

PASAL 8
PENILAIAN PEKERJAAN

(22) Atasan langsung wajib melakukan penilaian kepada PIHAK KEDUA;


(23) Atasan langsung dapat menilai pekerjaan PIHAK KEDUA setiap hari;
(24) Atasan langsung akan mengevaluasi setiap triwulan dan menyampaikan hasilnya
kepada PIHAK PERTAMA secara berjenjang.

PASAL 9
ADDENDUM

Segala perubahan dan hal-hal lain yang belum diatur dan/atau belum jelas diatur dalam
perjanjian ini, akan dimusyawarahkan lebih lanjut oleh PARA PIHAK dan hasilnya akan
dituangkan kedalam suatu addendum yang ditandatangani oleh PARA PIHAK yang
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian ini.

4
PASAL 10
PENUTUP

Surat Perjanjian Kerja ini telah dimengerti oleh PARA PIHAK tanpa adanya paksaan
dan/atau tekanan.

Demikian perjanjian ini disetujui dan dibuat serta ditandatangani oleh PARA PIHAK, dibuat
dalam rangkap dua bermaterai cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum
yang sama.

Bilamana terdapat kekeliruan dalam Surat Perjanjian Kerja (SPK) ini, akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA

ANDI MUH.
SYAFARUDDIN

5
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR OTORITAS PELABUHAN UTAMA MAKASSAR
Jl. Madura No. 1 TELP : 0411-3616444 FAX: 0411-3616444
s Makassar WA : 081 141 844 41 Email : op_makassar@dephub.go.id
Kode Pos 90173 : opmakassar4@gmail.com
: op_makassar@yahoo.com
Microsite : https:// hubla.dephub.go.id/kopmakassar

SURAT PERJANJIAN
DIREKTORAT KERJA LAUT
JENDERAL PERHUBUNGAN

Nomor: HK.201/09/01/OP.MKS-2023

Pada hari Senin tanggal Dua Januari Dua Ribu Dua Puluh Tiga (02-01-2023) di Makassar
ditandatangani perjanjian antara :

9. Nama : Hernadi Tri Cahyanto


NIP : 19680523 199503 1 002
Pangkat/ Gol : Pembina Utama Muda (IV/c)
Jabatan : Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KANTOR OTORITAS PELABUHAN UTAMA
MAKASSAR yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

2 Nama Mursalim
. :
NIK 7371101404740001
:
Alamat Jl. Bontoduri No. 10 Kel. Parangtambung Kec.
: Tamalate Kota Makassar

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perorangan yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA apabila disebut secara bersama-sama disebut
sebagai PARA PIHAK. Dengan ini PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja
dengan ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

(17) PIHAK PERTAMA menyatakan memperpanjang surat perjanjian kontrak kerja PIHAK
KEDUA sebagai Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) dengan perjanjian
kerja sebagai SATUAN PENGAMANAN pada Kantor Otoritas Pelabuhan Utama
Makassar;
(18) Perjanjian Kerja ini berlaku sejak ditandatangani sampai berakhirnya pemberlakuan
pelaksanaan tugas sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

1
PASAL 2
TATA TERTIB PELAKSANAAN PEKERJAAN

(49) PIHAK KEDUA menyatakan kesediaanya untuk mematuhi serta mentaati seluruh
peraturan tata tertib dan kewajiban yang berlaku pada Kantor Otoritas Pelabuhan
Utama Makassar;
(50) Hari kerja adalah hari Senin sampai Minggu;
(51) Jam kerja dibagi dalam dua shift yaitu:
- Shift Pertama dimulai pada jam 08.00 WITA dan selesai pada jam 20.00 WITA;
- Shift Kedua dimulai pada jam 20.00 WITA dan selesai pada jam 08.00 WITA;
(52) PIHAK KEDUA bersedia bekerja diluar jam kerja dan hari libur apabila diminta oleh
PIHAK PERTAMA;
(53) PIHAK KEDUA wajib memakai pakaian seragam yang rapi, bersih dan sopan;
(54) Selama masa berlakunya perjanjian kerja ini PIHAK KEDUA tidak dibenarkan
melakukan kerja rangkap ditempat lain.

PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN

(17) PIHAK PERTAMA dalam hal ini bertindak sebagai KANTOR OTORITAS
PELABUHAN UTAMA MAKASSAR memiliki Hak dan Kewajiban sebagai berikut:
q. HAK
25. Memberikan penilaian hasil kinerja dari PIHAK KEDUA;
26. Mengatur, Mengendalikan dan Mengawasi PIHAK KEDUA dalam lingkup
pekerjaannya sesuai SOP;
27. Memberikan Reward dan Punishment sebagai salah satu bentuk pembinaan
kinerja dan kedisiplinan kepada PIHAK KEDUA;
r. KEWAJIBAN
33. Memberikan Honorarium sesuai ketentuan terkait PPNPN yang dibayarkan
pada awal bulan termasuk premi asuransi kesehatan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS);
34. Memberikan waktu istirahat dan libur;
35. Memberikan upah lembur untuk pelaksanaan pekerjaan diluar jam kerja dan
di hari libur yang telah ditentukan;
36. Memberikan izin sesuai dengan SOP;
(18) PIHAK KEDUA dalam hal ini bertindak atas namanya sendiri, mempunyai hak dan
kewajiban sebagai berikut:
q. HAK
33. Menerima pembayaran honorarium termasuk premi asuransi kesehatan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS);
34. Mendapatkan waktu istirahat dan libur;

2
35. Apabila melaksanakan pekerjaan di luar jam kerja dan di hari libur (Sabtu,
Minggu/tanggal merah) yang telah ditentukan, maka berhak untuk
mendapatkan upah lembur.
36. Mengajukan izin sesuai dengan SOP;
r. KEWAJIBAN
25. Melaksanakan tugas sesuai dengan SOP dan ketentuan terkait PPNPN;
26. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh PIHAK PERTAMA;
27. Melakukan pemberitahuan secara lisan dan/atau tertulis kepada PIHAK
PERTAMA apabila tidak dapat masuk kerja;

PASAL 4
HONORARIUM

(17) PIHAK KEDUA menerima honorarium yang dibayar pada awal bulan dari PIHAK
PERTAMA;
(18) Besaran nilai Honorarium dimaksud pada pasal 4 ayat 1 adalah sesuai dengan Standar
Biaya Masukan (SBM) yang berlaku pada Tahun Anggaran saat perjanjanjian kerja ini
di tandatangani.

PASAL 5
SANKSI

Apabila PIHAK KEDUA melakukan kelalaian, maka akan diberi sanksi sebagai berikut :
(25) PIHAK KEDUA datang terlambat dan/atau pulang cepat maka PIHAK PERTAMA akan
memberikan sanksi berupa teguran dan potongan upah dengan ketentuan sebagai
berikut:
gg. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat sampai dengan 60 menit
dalam 1 bulan, dikenakan potongan sebesar 2,5 % dari honorarium;
hh. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat mulai 61-180 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 5% dari honorarium;
ii. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat lebih dari 180 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 7,5 % dari honorarium;
jj. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat lebih dari 240 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 10 % dari honorarium;
(26) PIHAK KEDUA mengajukan izin sakit tanpa surat keterangan dokter maka dikenakan
pemotongan sebanyak 2% dari honorarium serta diberikan teguran lisan;
(27) PIHAK KEDUA tidak masuk kerja tanpa keterangan/mangkir, maka PIHAK PERTAMA
akan memberikan sanksi berupa teguramn tertulis, apabila PIHAK KEDUA
mendapatkan teguran tertulis lebih dari 2(dua) kali maka PIHAK PERTAMA dapat
memutuskan PIHAK KEDUA secara sepihak;

PASAL 6
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

3
(17) PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA apabila:
y. PIHAK KEDUA meninggal dunia;
z. Berkaitan dengan hal penindakan disiplin dan penilaian evaluasi kinerja yang
menunjukkan hasil sangat kurang, maka PIHAK PERTAMA dapat memutuskan
hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA melalui mekanisme sebagaimana diatur
dalam SOP;
aa. Apabila PIHAK KEDUA berniat untuk mengundurkan diri, maka diwajibkan untuk
membuat surat pengunduran dirinya paling lambat 1 (satu) bulan sebelumnya;
(18) Akibat berakhirnya atau putusnya Perjanjian/Kerja ini, maka PIHAK KEDUA atau pihak
lain yang masih memiliki hubungan keluarga dan/atau yang diberi kuasa oleh PIHAK
KEDUA tidak berhak menuntut PIHAK PERTAMA atas ganti rugi kecuali sisa
penghasilan yang belum dibayarkan.

PASAL 7
IZIN SAKIT

Apabila:
(17) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan izin alasan tertentu paling lama 3 (tiga) apabila:
q. Terdapat keluarga inti yang sakit keras dibuktikan dengan foto;
r. Meninggal dunia yang dibuktikan dengan surat keterangan;
(18) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan izin sakit yang dibuktikan dengan surat keteran
gan dokter.

PASAL 8
PENILAIAN PEKERJAAN

(25) Atasan langsung wajib melakukan penilaian kepada PIHAK KEDUA;


(26) Atasan langsung dapat menilai pekerjaan PIHAK KEDUA setiap hari;
(27) Atasan langsung akan mengevaluasi setiap triwulan dan menyampaikan hasilnya
kepada PIHAK PERTAMA secara berjenjang.

PASAL 9
ADDENDUM

Segala perubahan dan hal-hal lain yang belum diatur dan/atau belum jelas diatur dalam
perjanjian ini, akan dimusyawarahkan lebih lanjut oleh PARA PIHAK dan hasilnya akan
dituangkan kedalam suatu addendum yang ditandatangani oleh PARA PIHAK yang
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian ini.

4
PASAL 10
PENUTUP

Surat Perjanjian Kerja ini telah dimengerti oleh PARA PIHAK tanpa adanya paksaan
dan/atau tekanan.

Demikian perjanjian ini disetujui dan dibuat serta ditandatangani oleh PARA PIHAK, dibuat
dalam rangkap dua bermaterai cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum
yang sama.

Bilamana terdapat kekeliruan dalam Surat Perjanjian Kerja (SPK) ini, akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA

MURSALIM

5
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KANTOR OTORITAS PELABUHAN UTAMA MAKASSAR
Jl. Madura No. 1 TELP : 0411-3616444 FAX: 0411-3616444
s Makassar WA : 081 141 844 41 Email : op_makassar@dephub.go.id
Kode Pos 90173 : opmakassar4@gmail.com
: op_makassar@yahoo.com
Microsite : https:// hubla.dephub.go.id/kopmakassar

SURAT PERJANJIAN
DIREKTORAT KERJA LAUT
JENDERAL PERHUBUNGAN

Nomor: HK.201/10/01/OP.MKS-2023

Pada hari Senin tanggal Dua Januari Dua Ribu Dua Puluh Tiga (02-01-2023) di Makassar
ditandatangani perjanjian antara :

10. Nama : Hernadi Tri Cahyanto


NIP : 19680523 199503 1 002
Pangkat/ Gol : Pembina Utama Muda (IV/c)
Jabatan : Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KANTOR OTORITAS PELABUHAN UTAMA
MAKASSAR yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

2 Nama Jafar
. :
NIK 7305042811890000
:
Alamat Jl. Pangengbang No. 2 Kabupaten Takalar, Sulsel
:

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perorangan yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA apabila disebut secara bersama-sama disebut
sebagai PARA PIHAK. Dengan ini PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja
dengan ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

(19) PIHAK PERTAMA menyatakan memperpanjang surat perjanjian kontrak kerja PIHAK
KEDUA sebagai Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) dengan perjanjian
kerja sebagai SATUAN PENGAMANAN pada Kantor Otoritas Pelabuhan Utama
Makassar;
(20) Perjanjian Kerja ini berlaku sejak ditandatangani sampai berakhirnya pemberlakuan
pelaksanaan tugas sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

1
PASAL 2
TATA TERTIB PELAKSANAAN PEKERJAAN

(55) PIHAK KEDUA menyatakan kesediaanya untuk mematuhi serta mentaati seluruh
peraturan tata tertib dan kewajiban yang berlaku pada Kantor Otoritas Pelabuhan
Utama Makassar;
(56) Hari kerja adalah hari Senin sampai Minggu;
(57) Jam kerja dibagi dalam dua shift yaitu:
- Shift Pertama dimulai pada jam 08.00 WITA dan selesai pada jam 20.00 WITA;
- Shift Kedua dimulai pada jam 20.00 WITA dan selesai pada jam 08.00 WITA;
(58) PIHAK KEDUA bersedia bekerja diluar jam kerja dan hari libur apabila diminta oleh
PIHAK PERTAMA;
(59) PIHAK KEDUA wajib memakai pakaian seragam yang rapi, bersih dan sopan;
(60) Selama masa berlakunya perjanjian kerja ini PIHAK KEDUA tidak dibenarkan
melakukan kerja rangkap ditempat lain.

PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN

(19) PIHAK PERTAMA dalam hal ini bertindak sebagai KANTOR OTORITAS
PELABUHAN UTAMA MAKASSAR memiliki Hak dan Kewajiban sebagai berikut:
s. HAK
28. Memberikan penilaian hasil kinerja dari PIHAK KEDUA;
29. Mengatur, Mengendalikan dan Mengawasi PIHAK KEDUA dalam lingkup
pekerjaannya sesuai SOP;
30. Memberikan Reward dan Punishment sebagai salah satu bentuk pembinaan
kinerja dan kedisiplinan kepada PIHAK KEDUA;
t. KEWAJIBAN
37. Memberikan Honorarium sesuai ketentuan terkait PPNPN yang dibayarkan
pada awal bulan termasuk premi asuransi kesehatan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS);
38. Memberikan waktu istirahat dan libur;
39. Memberikan upah lembur untuk pelaksanaan pekerjaan diluar jam kerja dan
di hari libur yang telah ditentukan;
40. Memberikan izin sesuai dengan SOP;
(20) PIHAK KEDUA dalam hal ini bertindak atas namanya sendiri, mempunyai hak dan
kewajiban sebagai berikut:
s. HAK
37. Menerima pembayaran honorarium termasuk premi asuransi kesehatan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS);
38. Mendapatkan waktu istirahat dan libur;

2
39. Apabila melaksanakan pekerjaan di luar jam kerja dan di hari libur (Sabtu,
Minggu/tanggal merah) yang telah ditentukan, maka berhak untuk
mendapatkan upah lembur.
40. Mengajukan izin sesuai dengan SOP;
t. KEWAJIBAN
28. Melaksanakan tugas sesuai dengan SOP dan ketentuan terkait PPNPN;
29. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh PIHAK PERTAMA;
30. Melakukan pemberitahuan secara lisan dan/atau tertulis kepada PIHAK
PERTAMA apabila tidak dapat masuk kerja;

PASAL 4
HONORARIUM

(19) PIHAK KEDUA menerima honorarium yang dibayar pada awal bulan dari PIHAK
PERTAMA;
(20) Besaran nilai Honorarium dimaksud pada pasal 4 ayat 1 adalah sesuai dengan Standar
Biaya Masukan (SBM) yang berlaku pada Tahun Anggaran saat perjanjanjian kerja ini
di tandatangani.

PASAL 5
SANKSI

Apabila PIHAK KEDUA melakukan kelalaian, maka akan diberi sanksi sebagai berikut :
(28) PIHAK KEDUA datang terlambat dan/atau pulang cepat maka PIHAK PERTAMA akan
memberikan sanksi berupa teguran dan potongan upah dengan ketentuan sebagai
berikut:
kk. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat sampai dengan 60 menit
dalam 1 bulan, dikenakan potongan sebesar 2,5 % dari honorarium;
ll. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat mulai 61-180 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 5% dari honorarium;
mm. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat lebih dari 180 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 7,5 % dari honorarium;
nn. Akumulasi jumlah keterlambatan dan/atau pulang cepat lebih dari 240 menit dalam
1 bulan, dikenakan potongan sebesar 10 % dari honorarium;
(29) PIHAK KEDUA mengajukan izin sakit tanpa surat keterangan dokter maka dikenakan
pemotongan sebanyak 2% dari honorarium serta diberikan teguran lisan;
(30) PIHAK KEDUA tidak masuk kerja tanpa keterangan/mangkir, maka PIHAK PERTAMA
akan memberikan sanksi berupa teguramn tertulis, apabila PIHAK KEDUA
mendapatkan teguran tertulis lebih dari 2(dua) kali maka PIHAK PERTAMA dapat
memutuskan PIHAK KEDUA secara sepihak;

PASAL 6
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

3
(19) PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA apabila:
bb. PIHAK KEDUA meninggal dunia;
cc. Berkaitan dengan hal penindakan disiplin dan penilaian evaluasi kinerja yang
menunjukkan hasil sangat kurang, maka PIHAK PERTAMA dapat memutuskan
hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA melalui mekanisme sebagaimana diatur
dalam SOP;
dd. Apabila PIHAK KEDUA berniat untuk mengundurkan diri, maka diwajibkan untuk
membuat surat pengunduran dirinya paling lambat 1 (satu) bulan sebelumnya;
(20) Akibat berakhirnya atau putusnya Perjanjian/Kerja ini, maka PIHAK KEDUA atau pihak
lain yang masih memiliki hubungan keluarga dan/atau yang diberi kuasa oleh PIHAK
KEDUA tidak berhak menuntut PIHAK PERTAMA atas ganti rugi kecuali sisa
penghasilan yang belum dibayarkan.

PASAL 7
IZIN SAKIT

Apabila:
(19) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan izin alasan tertentu paling lama 3 (tiga) apabila:
s. Terdapat keluarga inti yang sakit keras dibuktikan dengan foto;
t. Meninggal dunia yang dibuktikan dengan surat keterangan;
(20) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan izin sakit yang dibuktikan dengan surat keteran
gan dokter.

PASAL 8
PENILAIAN PEKERJAAN

(28) Atasan langsung wajib melakukan penilaian kepada PIHAK KEDUA;


(29) Atasan langsung dapat menilai pekerjaan PIHAK KEDUA setiap hari;
(30) Atasan langsung akan mengevaluasi setiap triwulan dan menyampaikan hasilnya
kepada PIHAK PERTAMA secara berjenjang.

PASAL 9
ADDENDUM

Segala perubahan dan hal-hal lain yang belum diatur dan/atau belum jelas diatur dalam
perjanjian ini, akan dimusyawarahkan lebih lanjut oleh PARA PIHAK dan hasilnya akan
dituangkan kedalam suatu addendum yang ditandatangani oleh PARA PIHAK yang
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian ini.

4
PASAL 10
PENUTUP

Surat Perjanjian Kerja ini telah dimengerti oleh PARA PIHAK tanpa adanya paksaan
dan/atau tekanan.

Demikian perjanjian ini disetujui dan dibuat serta ditandatangani oleh PARA PIHAK, dibuat
dalam rangkap dua bermaterai cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum
yang sama.

Bilamana terdapat kekeliruan dalam Surat Perjanjian Kerja (SPK) ini, akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA

JAFAR

Anda mungkin juga menyukai