Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MASUKNYA ISLAM DI PALESTINA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam Pada
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Isalam Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Dosen Pengampu Drs. Hj, Siti Sumijaty, M. Si

Disusun oleh :

Kelompok : 6

Dafiansyah Andi Ghiffari (1224020027)


Kelas : KPI 1A

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG 2022

1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim,
Segala puji bagi Allah Subhanallah wa Ta’ala yang telah memberikan karunia dan rahmat-
Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
tanpa ada halangan apapun dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini saya susun dalam rangka memenuhi tugas terstruktur pada mata kuliah Sejarah
Peradaban Islam. Kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan sebagai
bahan pembelajaran untuk kedepannya.
Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi para
pembaca, Aamiin.

Bandung, 13 November 2022

Penulis

i
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................... I
Daftar Isi .............................................................................................................. II
Bab I. Pendahuluan
- Latar Belakang ........................................................................................ III
- Perumusan Masalah ................................................................................ III
- Tujuan Masalah ....................................................................................... III
Bab II. Pembahasan
a. Masuknya Islam Ke Palestina ................................................................. 1
Bab III. Penutupan
- Kesimpulan ............................................................................................. 4
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 5

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Palestina adalah sebuah nama untuk menyebut wilayah Barat Daya negeri Syam.
Sebuah wilayah yang terletak di bagian barat benua Asia dan bagian pantai timur Laut
Tengah. Palestina terletak di titik strategis penting, karena dianggap sebagai
penghubung antara benua Asia dan Afrika, di samping sebagai sentra yang
mempertemukan wilayah dunia Islam.

Yerusalem akan selalu menjadi Ibu Kota dari Palestina. Yerusalem merupakan kota suci
bagi tiga agama besar di dunia, yaitu: Yahudi, Kristen, dan Islam yang semuanya mengaku
sebagai keturunan, penerus, dan ahli waris ajaran tradisi Ibrahim. Yerusalem adalah rumah satu
Tuhan, ibu kota dua bangsa, kuil tiga agama dan satu-satunya kota yang eksis dua kali (dilangit
dan bumi). Nabi-nabi dan pendeta-pendeta, Ibrahim (Abraham), Daud (David), Yesus, dan
Nabi Muhammad diceritakan telah memijakkan kaki di batu-batu itu

B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini. Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang akan
dibahas. Dan adapun sebagai permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini yaitu :
1. Bagaimana masuknya islam ke Palestina ?

C. Tujuan Masalah
Dalam penulisan makalah ini, penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini :
1. Mengetahui masuknya Islam di Palestina

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Masuknya Islam Ke Palestina


Islam menduduki wilayah Yerusalem setelah Yahudi dan Kristen mendudukinya. Islam
datang ke Yerusalem 600 tahun setelah Yahudi menduduki Yerusalem. Keputusan Titus
(pemimpin Romawi) untuk menghancurkan Yerusalem membuat Yerusalem bukan hanya
sebagai kota suci Yahudi, akan tetapi sebagai kota suci Kristen dan Islam.
Penguasaan Khilafah Islamiah atas tanah Palestina dimulai pada masa Khalifah Umar bin
Khattab. Wilayah Palestina yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Kekaisaran
Byzantium (Romawi Timur), berhasil dikuasai oleh tentara Islam pada tahun 638 Masehi atau
bertepatan dengan tahun 16 Hijriah. Pada saat itu, Palestina memang merupakan wilayah yang
tersisa di kawasan Timur Tengah, yang belum dikuasai oleh Kekhalifahan Islam.
Yerusalem sebagai ibu kota Palestina dijaga dengan ketat oleh sejumlah besar tentara.
Selain itu, keberadaan sebuah benteng kokoh menyebabkan pasukan Islam tidak dapat
menembus pertahanan Yerusalem dengan segera. Karena itu, untuk merebut kota ini, pasukan
Islam menerapkan strategi dengan cara mengepung dan memblokade Yerusalem dari hubungan
dengan luar. Dengan demikian, Jerusalem terisolasi dari daerah-daerah lain dan bantuan
menjadi terputus.
Pengepungan terhadap Yerusalem berjalan dalam waktu yang cukup lama. Hal ini
disebabkan adanya persediaan logistik yang memadai bagi penduduknya untuk waktu yang
lama. Namun, akhirnya Uskup Agung kota ini, yaitu Patriach Sophorius, memutuskan untuk
menyerah dengan jalan damai. Kebijakan ini diambil untuk menghindari pertumpahan darah.

Menjelang musim semi 638 M, sebuah delegasi keluar dari kota dengan misi damai. Dalam
perundingan antara kedua pihak, disepakati penyerahan Jerusalem dengan tiga syarat. Pertama,
disepakati adanya gencatan senjata di antara kedua belah pihak. Kedua, Jerusalem hanya akan
diserahkan kepada penguasa tertinggi dari pihak Islam. Ketiga, sisa pasukan Romawi yang ada
diizinkan pergi menuju Mesir tanpa hambatan dari pihak Islam.
Persetujuan ini disampaikan kepada khalifah di Madinah, yang disertai permohonan agar
Umar bersedia datang untuk menerima penyerahan Yerusalem. Khalifah Umar menyetujui
perjanjian itu dan segera berangkat ke Palestina. Pada tahun 638 M, penyerahan kota suci itu
dilakukan dari Patriach Sophorius kepada Khalifah Umar bin Khattab.
ketika tiba di Yerusalem, Khalifah Umar mengunjungi tempat-tempat suci umat Nasrani,
salah satunya adalah Gereja Holy Sepulchre. Saat sedang berada di gereja ini, waktu shalat
umat Islam pun tiba. Uskup Sophorius pun mempersilakan Umar untuk shalat di tempat ia
berada, tapi Umar menolaknya.

Umar mencontohkan perilaku Rasulullah SAW dan keterangan Alquran, yang


menjelaskan, ''Bagi kamu agamamu dan bagi kami agama kami.'' (QS Al-Kafirun [108]: 6).

1
Ia pun pergi dan mendirikan shalat di tempat yang agak jauh dari gereja, namun lokasinya
berhadapan langsung dengan Holy Sepulchre. Di lokasi tempat Umar mendirikan shalat ini,
kemudian dibangun sebuah masjid kecil yang memang dipersembahkan untuk sang khalifah.
Bangunan masjid tersebut menjadi cikal bakal Masjid Kubah Batu (Qubbatus Sakhrah, Dome
of the Rock).

Masa Dinasti Umayyah, peran kota Yerusalem sebagai kota suci bagi umat Islam menjadi
sangat penting dikarenakan pada masa itu (pemerintahan Muawiyah) mulai diciptakan Bukit
Kuil (al-charam a’sy-syarif) Islam yang ada sekarang. Selain itu, pada masa Dinasti Umayyah
pula telah di bangun Kubah Batu (Qubbatu’sh-Shakhrah). Kubah Batu tersebut dibangun di
tempat Umar pertama kali salat di Yerusalem. Kompleks Qubbatu’sh-Shakhrah itu sendiri
berada dalam tembok Kota Lama Yerusalem (Yerusalem Timur), di dalam Kubah Batu ini
terdapat batu ash-shakhrah yang menjadi tempat paling suci bagi agama Yahudi.

Ketika Kekhalifahan Islam dipegang oleh Dinasti Umayyah, Palestina menjadi salah satu
wilayah yang diperebutkan di antara para keturunan keluarga Harb bin Umayyah dengan
keluarga Abi al-As bin Umayyah. Saat Marwan bin Hakam (Marwan I) diangkat menjadi
khalifah untuk menggantikan Khalifah Muawiyah II, Palestina berhasil ditaklukkan dan
dikuasai oleh keturunan keluarga Abi Al-As. Khalifah Marwan I sendiri merupakan keturunan
Umayyah dari garis Abi al-As.

Pada saat Abdul Malik bin Marwan menjadi khalifah menggantikan ayahnya Khalifah
Marwan I, ia mempersiapkan pembangunan Masjid Kubah Batu. Masjid ini mulai dibangun
pada akhir abad ke-7 M. Sementara pada masa Khalifah Walid bin Abdul Malik (al-Walid I),
ia memerintahkan pembangunan kembali Masjid Al-Aqsha. Dinasti Umayyah menguasai
Palestina dari kurun waktu 661-750 M.

Setelah jatuhnya Dinasti Umayyah, penguasaan wilayah Palestina beralih ke tangan Dinasti
Abbasiyah yang mulai berkuasa tahun 750 M. Ini merupakan awal pemerintahan Dinasti
Abbasiyah dari Baghdad di Palestina. Pada saat Khalifah al-Mutawakkil (khalifah ke-11 dari
Dinasti Abbasiyah) memerintah, ia menunjuk putranya al-Muayyad menjadi gubernur di
Palestina dan Suriah.

Pada tahun 969 M, Dinasti Fathimiyah yang berkuasa di Afrika Utara, Mesir, dan Suriah,
berhasil menguasai wilayah Palestina. Dinasti Fathimiyah secara resmi mengumumkan bahwa
mereka adalah khalifah tandingan Dinasti Abbasiyah.

Kemudian di tahun 1071 M, penguasaan atas Yerusalem dan beberapa daerah Palestina,
kecuali Askalon, beralih ke Dinasti Seljuk. Dengan dikuasainya wilayah Palestina oleh Dinasti

2
Seljuk, secara resmi Yerusalem kembali lagi ke dalam pelukan pemerintahan Dinasti
Abbasiyah.

Peran Islam Sunni di Yerusalem pada masa Dinasti Umayyah saat itu mempunyai arti
penting bagi umat Islam sampai sekarang, terbukti dengan adanya perlawanan rakyat Palestina
yang berjuang untuk melindungi kota Yerusalem sampai saat ini.

3
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Islam menduduki wilayah Yerusalem setelah Yahudi dan Kristen mendudukinya. Islam
datang ke Yerusalem 600 tahun setelah Yahudi menduduki Yerusalem.

Penguasaan Khilafah Islamiah atas tanah Palestina dimulai pada masa Khalifah Umar bin
Khattab. Wilayah Palestina yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Kekaisaran
Byzantium (Romawi Timur), berhasil dikuasai oleh tentara Islam pada tahun 638 Masehi atau
bertepatan dengan tahun 16 Hijriah.
Di lokasi tempat Umar mendirikan shalat ini, kemudian dibangun sebuah masjid kecil yang
memang dipersembahkan untuk sang khalifah. Bangunan masjid tersebut menjadi cikal bakal
Masjid Kubah Batu (Qubbatus Sakhrah, Dome of the Rock).

4
DAFTAR PUSTAKA

P, Cahyani. “Peran Islam Ahli Sunnah Wal jama’ah (Sunni) dalam bidang kebudayaan di
Yerussalem,” dalam journal sejarah perjuangan umat muslim Palestina,2015
El-Fikri, A. Syahruddin. “Palestina berkembang menjadi sebuah wilayah multikultur,”
dalam journal sejarah Palestina di kekuasaan Islam, Mei 2008

Anda mungkin juga menyukai