Spina Bifida Ada beberapa faktor yang diduga dapat
meningkatkan risiko seorang ibu melahirkan bayi - beberapa ruas tulang belakang janin yang dengan spina bifida, di antaranya: tidak menutup sempurna dan menciptakan celah Memiliki riwayat keluarga dengan spina Jenis-Jenis Spina Bifida bifida Memiliki riwayat mengonsumsi obat-obatan Spina bifida terbagi dalam tiga kelompok antikejang, seperti asam valproat berdasakan ukuran celah yang terbentuk, yaitu: Mengalami kekurangan asam folat, yakni vitamin yang berperan penting dalam perkembangan janin Spina bifida okulta Menderita diabetes atau obesitas Spina bifida okulta adalah jenis spina bifida paling Menderita kondisi tertentu, seperti Down ringan, karena celah yang muncul di ruas tulang syndrome atau Edward syndrome belakang berukuran kecil. Jenis ini umumnya tidak memengaruhi kerja saraf sehingga kemunculannya Gejala Spina Bifida jarang disadari oleh penderitanya. Gejala spina bifida berbeda-beda, tergantung jenisnya. Pada bayi baru lahir yang mengalami Meningokel spina bifida okulta, terdapat sejumput rambut di Meningokel adalah spina bifida dengan celah pada punggung, atau ada lekukan (lesung) kecil di ruas tulang belakang yang lebih besar. Pada kondisi punggung bawahnya. ini, selaput pelindung saraf tulang belakang Sementara pada meningokel dan mielomeningokel, mencuat keluar dari celah tersebut sehingga terdapat kantung yang mencuat di punggung bayi. membentuk kantung di punggung bayi. Pada bayi dengan meningokel, kantung ini memiliki Kantung yang keluar melalui celah ruas tulang lapisan kulit tipis. Sedangkan pada belakang biasanya berisi cairan sumsum tulang mieomeningokel, kantung tersebut tidak memiliki belakang tanpa serabut saraf. Penderita meningokel lapisan kulit sehingga cairan dan serabut saraf di mungkin saja tidak merasakan keluhan tertentu. dalamnya bisa terlihat. Selain kantung di punggung bayi, bayi baru lahir dengan mielomeningokel juga bisa mengalami Mielomeningokel sejumlah gejala di bawah ini: Mielomeningokel adalah jenis spina bifida paling Tidak dapat menggerakkan tungkainya sama berat. Pada kondisi ini, kantung yang keluar dari sekali celah tulang belakang berisi cairan dan sebagian Bentuk kaki, pinggul, atau tulang saraf tulang belakang. Keluhan yang muncul akan belakangnya tidak normal tergantung pada lokasi dan tingkat kerusakan saraf Gangguan berkemih tulang belakang. Kejang Pada kasus yang lebih parah, bisa terjadi kelumpuhan total pada kedua kaki, serta sulit menahan buang air kecil (inkontinensia urine) Kapan harus ke dokter atau buang air besar. Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter selama masa kehamilan. Pastikan untuk meminta saran dan Penyebab Spina Bifida memberi tahu dokter tentang riwayat kesehatan, serta obat-obatan, vitamin, dan suplemen yang perlu Spina bifida disebabkan oleh tabung saraf yang atau sedang dikonsumsi saat hamil. tidak berkembang atau tidak menutup dengan Periksakan bayi Anda ke dokter pada hari ke-2 dan sempurna pada masa kehamilan. Meski begitu, ke-3 setelah lahir dan setiap 1–2 bulan berikutnya belum diketahui secara pasti mengapa hal tersebut hingga usianya 2 tahun. Tujuannya adalah untuk bisa terjadi. memantau proses tumbuh kembang bayi sekaligus gejalanya. Selanjutnya, untuk memastikan diagnosis mendeteksi gangguan yang mungkin terjadi. dan tingkat keparahan kondisi, dokter akan Pada bayi baru lahir yang menunjukkan gejala- melakukan pemindaian pada bayi gejala di atas, dokter akan langsung memberikan dengan Rontgen atau MRI. penanganan. Khusus untuk spina bifida okulta, kondisi ini bisa saja tidak diketahui hingga usia kanak-kanak, bahkan dewasa. Kondisi ini umumnya baru disadari Diagnosis Spina Bifida saat penderita melakukan Rontgen atau pemindaian Spina bifida bisa dideteksi selama kehamilan atau karena alasan medis tertentu. setelah bayi dilahirkan. Cara yang dapat dilakukan antara lain: Pengobatan Spina Bifida Pengobatan spina bifida bertujuan untuk Diagnosis saat hamil meminimalkan risiko komplikasi dan meningkatkan Ada sejumlah tes yang dapat membantu dokter kualitas hidup penderitanya. Operasi menjadi memastikan spina bifida atau cacat lahir selama pilihan utama untuk menangani spina bifida. masa kehamilan, yaitu: Tindakan ini dapat dilakukan sebelum atau setelah bayi lahir. Berikut penjelasannya: Tes darah Dokter akan memeriksa kadar AFP (alfa- Operasi sebelum bayi dilahirkan fetoprotein), yaitu protein yang diproduksi oleh janin dan terkandung dalam darah ibu. Operasi ini dapat dilakukan sebelum usia kehamilan Kadar AFP yang tinggi dalam darah ibu memasuki minggu ke-26 atau sekitar minggu ke-19 hamil bisa menjadi tanda bahwa janin hingga minggu ke-25. Operasi dilakukan dengan berisiko mengalami cacat tabung saraf, membedah rahim, dilanjutkan dengan menutup seperti spina bifida. celah pada saraf dan tulang belakang janin. USG (ultrasonografi) Prosedur ini dinilai memiliki risiko cacat lahir Pemindaian visual pada janin paling rendah. Namun, operasi ini berisiko melalui USG dapat membantu mendeteksi menyebabkan bayi terlahir prematur. Oleh sebab spina bifida. Melalui tes ini, dokter dapat itu, diskusikan terlebih dahulu dengan dokter melihat kelainan struktur di tubuh janin, sebelum menjalani tindakan ini. misalnya jeda ruas tulang belakang yang terlalu lebar atau benjolan pada tulang belakang. Operasi setelah bayi dilahirkan Amniosentesis Prosedur ini dilakukan dalam rentang waktu 72 jam Amniosentesis adalah prosedur pengambilan setelah bayi dilahirkan. Operasi dilakukan dengan sampel cairan ketuban untuk menilai kadar mengembalikan cairan sumsum tulang belakang, AFP. Kadar AFP yang tinggi menandakan saraf, dan jaringan, ke tempat yang seharusnya. adanya robekan di kulit sekitar kantung Setelah itu, dokter akan menutup celah di ruas bayi. Hal ini bisa menjadi tanda spina bifida tulang belakang. atau cacat lahir lainnya. Pada mielomeningokel, pemasangan shunt mungkin dilakukan. Shunt adalah saluran berbentuk tabung Deteksi setelah bayi lahir yang dipasang di otak untuk mengalirkan cairan otak ke lokasi lain di tubuh, seperti tulang belakang. Terkadang, spina bifida baru terdeteksi setelah bayi Tujuannya adalah untuk mencegah penumpukan lahir. Hal ini bisa terjadi jika ibu hamil tidak rutin cairan di otak (hidrosefalus). menjalani pemeriksaan kehamilan, atau jika tidak tampak adanya kelainan pada tulang belakang janin selama pemeriksaan USG. Pemeriksaan pada bayi yang baru lahir dapat dilakukan dengan melihat langsung gejala- Perawatan setelah operasi Pencegahan Spina Bifida Perawatan lanjutan pascaoperasi biasanya juga Langkah utama untuk menghindari terjadinya spina dibutuhkan oleh pasien spina bifida, terutama pada bifida adalah dengan mencukupi kebutuhan asam kasus mielomeningokel. Hal ini karena kerusakan folat, baik ketika merencanakan kehamilan maupun saraf sudah terjadi dan tidak bisa disembuhkan. selama masa kehamilan. Dosis asam folat yang Perawatan ini meliputi: disarankan untuk ibu hamil adalah sebanyak 600 mikrogram (mcg) per hari. Terapi untuk membantu pasien beradaptasi Ibu hamil disarankan untuk memperbanyak dengan kehidupan sehari-hari, contohnya konsumsi makanan sumber asam folat, seperti dengan terapi okupasi dan fisioterapi daging unggas, hidangan laut, telur, brokoli, bayam, Penggunaan alat bantu gerak, seperti tongkat jeruk, alpukat, pepaya, dan kacang-kacangan. Selain atau kursi roda, untuk memudahkan aktivitas itu, ibu hamil juga perlu mengonsumsi suplemen pasien asam folat, sesuai saran dari dokter. Penanganan gangguan di saluran kemih dan Selain itu, lakukan juga sejumlah langkah saluran pencernaan, baik dengan obat- pencegahan di bawah ini: obatan maupun operasi Operasi saraf tulang belakang, untuk Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter saat mengurai ujung saraf tulang belakang yang merencanakan kehamilan dan selama terlilit di area tulang belakang kehamilan Melakukan pemeriksaan kesehatan secara Kemungkinan keberhasilan penanganan spina bifida berkala bila didiagnosis menderita diabetes sangat tinggi. Menurut penelitian, 90% bayi yang Menjalani program penurunan berat badan mengalami spina bifida dapat tumbuh dan hidup jika menderita obesitas dengan baik hingga dewasa. 2. Mikrosefalus Komplikasi Spina Bifida Spina bifida tingkat ringan, seperti spina bifida Penyebab Mikrosefalus okulta, umumnya tidak menyebabkan komplikasi atau hanya menyebabkan cacat fisik ringan. Namun, Mikrosefalus disebabkan oleh perkembangan otak spina bifida yang cukup berat dan tidak segera yang tidak normal. Gangguan perkembangan otak ditangani dapat menimbulkan komplikasi berupa: tersebut dapat terjadi ketika bayi masih di dalam rahim atau setelah lahir. Lemah otot hingga kelumpuhan Ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan Cacat tulang, termasuk skoliosis, dislokasi gangguan perkembangan otak dan meningkatkan pinggul, pemendekan otot, dan kelainan risiko mikrosefalus, yaitu: sendi Penumpukan cairan di rongga otak Infeksi pada ibu hamil, (hidrosefalus) misalnya toksoplasmosis, Campylobacter Gangguan pada pergerakan usus pylori, cytomegalovirus, herpes, rubella, Gangguan buang air kecil dan buang air sifilis, HIV, hingga virus Zika besar Kelainan genetik, seperti sindrom Kelainan struktural otak atau tengkorak, Down atau sindrom Angelman seperti malformasi Chiari tipe 2 Kekurangan nutrisi pada ibu hamil atau Radang selaput otak (meningitis) janin yang dikandungnya Keterlambatan belajar Paparan zat berbahaya pada ibu hamil, seperti logam (arsenik atau merkuri), alkohol, rokok, radiasi, atau NAPZA Kelainan pada struktur tengkorak bayi, seperti craniosynostosis, yaitu kondisi ketika ubun-ubun bayi menutup lebih cepat Komplikasi saat masa kehamilan atau persalinan, seperti cerebral anoxia, yakni kekurangan pasokan oksigen ke otak janin Cacat bawaan lahir, seperti fenilketonuria, yaitu kondisi yang menyebabkan tubuh tidak mampu mengurai asam amino fenilalanin
3. Tipe malformasi Chiari
malformasi Chiari diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahan gangguan dan bagian otak yang menonjol ke kanal tulang belakang.
Tipe I: terjadi penurunan dari otak kecil
(cerebellar tonsils) lebih dari 5 mm melewati foramen magnum. Kondisi ini paling umum terjadi, dapat disertai syringomyelia. Tipe ini adalah tipe malformasi Chiari paling umum. Tipe II: terjadi penurunan otak kecil dan batang otak lebih dari 5 mm melewati foramen magnum, dapat disertai myelomeningocele, yaitu jenis kelainan dari spina bifida. Tipe ini disebut sebagai tipe klasik. Tipe III: terjadinya penurunan otak kecil dengan atau tanpa diikuti batang otak melalui lubang abnormal di belakang tengkorak (encephalocele posterior). Tipe IV: yaitu melibatkan melibatkan otak kecil yang tidak lengkap atau kurang berkembang (cerebellar hypoplasia). Tipe ini paling jarang terjadi.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis