Lab Fisika Kebumian dan Kelautan urusan Fisika FMIPA, Universitas Tadulako
ABSTRACT
ABSTRAK
44
Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p: 2338-0950
Vol 7 (1) : 44 – 49 (Maret 2018) ISSN-e: 2541-1969
dan pijar, atau yang kita kenal dengan Torvik., et all (2001); dan Marco (2015);
Hal ini dapat diketahui dari nilai karakteristik NRM terdiri atas; R adalah
intensitas dan arah medan magnet bumi adalah limit kepercayaan, adalah
pada masa lampau. Tetapi untuk deklinasi rata, adalah inklinasi rata-rata.
atau yang belum terlepas. dari suatu proses yang reversible tanpa
Sampai saat ini data paleomagnetik di dimiliki suatu batuan sebelum dilakukan
wiayah Sigi masih sangat sedikit. Untuk pengujian disebut NRM. NRM secara
megetahui geodinamika suatu wilayah, khusus terdiri dari 2 komponen dilihat dari
Kabupaten Sigi, yaitu Desa Balumpewa terbentuk dan dapat mengubah atau
Kecamatan Dolo Selatan dan Desa Toro Prosedur yang ditempuh untuk
yang didapatkan dari hasil pengukuran. terhadap distribusi yang diperoleh dapat
Arah rata-rata dari sekumpulan arah yang menggunakan persamaan:
dengan: )
(4)
( ) )
Meridian dari kutub paleomagnetik
(1)
dapat ditentukan dengan:
Balumpewa Kecamatan Dolo Barat teretak daerah penelitian. Nilai lintang purba ( p)
pada koordinat 119o 51’ 01,48” BT dan 1o dan bujur purba ( p) untuk masing-
02’ 40,41” LS, Desa Jono Kecamatan masing site dapat di lihat pada Tabel 2.
Dolo Selatan 119o 51’ 8.00” BT dan 1o 06’ Penentuan geodinamika ditinjau
33,00” LS, dan Desa Toro Kecamatan berdasarkan rotasi sitenya, besar rotasinya
Kulawi 120o 00’ 39,6” BT dan 1o 06’ dapat diketahui berdasarkan parameter
33,00” LS. Metode yang digunakan dalam paleomagnetik yaitu deklinasi rata-rata
penelitian ini adalah Metode Natural (Dm). Rotasi site yang diperoleh pada
Persipan sampel batuan dilakukan di untuk Site Jono menunjukan rotasi sebesar
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Nilai rotasi yang diperoleh dari ke 3 site
Laboratorium Kemagnetan Batuan dan dengan arah jarum jam. Pada Gambar 1
Paleomagnetik, Jurusan Fisika, Fakultas juga terlihat bahwa Site Balumpewa, Site
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jono dan Site Toro mengalami rotasi atau
Penentuan karakteristik
paleomagnetik. Dalam proses penentuan
SITE R N k
Balumpewa 2,52 4 2,03 1,57
Jono 2,42 4 1,90 1,69
Toro 2,71 5 1,75 1,51
Balumpewa 1o 02’ 40,41” 119o 51’ 01,48” -72,18 0,26 32o 19’ 12” 119o 50’ 28”
Jono 1o 06’ 33,00” 119o 51’ 8.00” -77,66 0,47 24o 47’ 24’ 119o 50’ 42”
Toro 1o 06’ 33,00” 120o 00’ 39,6” -84,53 0,46 12o 22’ 12’ 119o 47’ 42”
Duermeijer, C. E., Nyst. M., Meije. P. Th., Torsvik, T. H., Carter. L. M., Ashwal, L.
Langereis, C. G., Spakman. W. D., Bhushan, S. K., Pandit, M.
(2000). Neogene Evolution of K., Jamtveit, B. (2001). Rodinia
The Aegean arc: Paleomagnetic Refined or Obscured:
and Geodetic for a Rapid and Paleomagnetism of The Malani
Young Rotation Phase. Journal Igneous Suite (NW India).
of Earth and Planetary Science Precambrian Research, 108,
Letters 176 (509-252). 319-333