Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

UGD UPTD PUSKESMAS II NEGARA


VULNUS COMBUSTIO (LUKA BAKAR) (T30.0)

1. Pengertian (Definisi)
Kerusakan kulit karena suhu yang ekstrim,
misalnya air panas, api, sengatan listrik, bahan
kimia, radiasi atau suhu yang sangat dingin
(frostbite).

Jaringan kulit rusak dengan berbagai derajat


mulai dari lepuh (bula), sampai karbonisasi
(hangus).Terdapat sensasi nyeri dan atau
anesthesia.
2. Patofisiologi Vulnus terjadi apabila ada suatu trauma
yang mengenai tubuh yang bisa
disebabkan oleh trauma mekanis dan
perubahan suhu (luka bakar).Vulnus
yang terjadi dapat menimbulkan
beberapa tanda dan gejala seperti
bengkak, krepitasi, shock, nyeri, dan
deformitas atau bisa juga
menimbulkan kondisi yang lebih
serius.Tanda dan gejala yang timbul
tergantung pada penyebab dan tipe
vulnus.

3. Anamnesis (Subjektif) Terjadi trauma, ada jejas,memar,


bengkak, nyeri, rasa panas didaerah
trauma
4. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi: adanya kerusakan jaringan
didaerah trauma, ada perdarahan,
edema sekitar area trauma, melepuh,
kulit warna kemerahan sampai
kehitaman.
Palpasi: nyeri tekan, atau anestesi
5. Diagnosis Banding

6. Pemeriksaan Penunjang Tidak diperlukan, kecuali pada gastritis


kronis dengan melakukan pemeriksaan:
1. Darah rutin.
2. Untuk mengetahui infeksi Helicobacter pylori:
pemeriksaan Ureabreath test dan feses.
3. Rontgen dengan barium enema.
4. Endoskopi
7. Tata Laksana 1. Pertama dilakukan anestesi setempat atau
umum, tergantung berat dan letak luka, serta
keadaan penderita, luka dan sekitar luka
dibersihkan dengan antiseptik. Bahan yang dapat
dipakai adalah larutan yodium povidon 1% dan
larutan klorheksidin ½%, larutan yodium 3% atau
alkohol 70% hanya digunakan untuk membersih
kulit disekitar luka.
2. Kemudian daerah disekitar lapangan kerja
ditutup dengan kain steril dan secara steril
dilakukan kembali pembersihan luka dari
kontaminasi secara mekanis, misalnya
pembuangan jaringan mati dengan gunting atau
pisau dan dibersihkan dengan bilasan, atau
guyuran NaCl.
3. Akhirnya dilakukan penjahitan bila
memungkinkan, dan luka ditutup dengan bahan
yang dapat mencegah lengketnya kasa, misalnya
kasa yang mengandung vaselin ditambah dengan
kasa penyerap dan dibalut dengan pembalut
elastis.
1. Alat dan Bahan Alat Bedah Minor : gunting jaringan, pinset
anatomis, pinset sirurgis, gunting benang, needle
holder, klem arteri, scalpel blade & handle.
2. Prognosis Tergantung dari luas, kedalaman dan penyebab dari
trauma
3. Lama Perawatan
4. Faktor penyulit Komplikasi Luka
1. Penyulit dini seperti : hematoma, seroma, infeksi
2. Penyulit lanjut seperti : keloid dan parut
hipertrofik dan kontraktur

5. Keberhasilan perawatan

Anda mungkin juga menyukai