Anda di halaman 1dari 4

DAMPAK PENGESAHAN RUU KUHP

TERHADAP PENEGAKAN HUKUM KEIMIGRASIAN

Kitab Undang Undang Hukum Pidana atau yang sering di singkat KUHP merupakan induk dari
peraturan hukum pidana yang ada di Indonesia. KUHP yang berlaku di Indonesia sampai saat
ini adalah warisan hukum kolonial Belanda, maka dari itu sudah tepat bagi pemeritah Indonesia
untuk merubah KUHP yang disertai dengan penyelarasan terhadap pasal-pasal yang sudah
tidak relevan lagi di jaman sekarang ini. Terkait dengan RUU KUHP, Ada yang menarik dalam
hal penegakan hukum keimigrasian dikarenakan ada beberapa pasal pada Undang Undang
Nomor 6 Tahun 2011 tentang keimigrasian yang dicabut pada Rancangan Undang Undang
Kitab Undang Undang Hukum Pidana (RUU-KUHP) yang baru saja di sahkan menjadi Undang
undang dalam rapat paripurna DPR RI pada tanggal 6 Desember 2022 kemarin.
Dikutip pada laman website kemenkumham.go.id tanggal 6 Desember 2022, Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Bapak Yasonna H. Laoly dalam sambutannya
pada rapat paripurna DPR RI menjelaskan, KUHP yang baru saja disahkan telah melalui
pembahasan secara transparan, teliti, dan partisipatif. Pemerintah dan DPR telah
mengakomodasi berbagai masukan dan gagasan dari publik. “RUU KUHP sudah
disosialisasikan ke seluruh pemangku kepentingan, seluruh penjuru Indonesia. Pemerintah
dan DPR mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas partisipasinya dalam momen
bersejarah ini,” ujar Menteri Yasonna.

Selanjutnya, apakah dampak dari pengesahan Rancangan Undang Undang KUHP terhadap
penegakan hukum keimigrasian? Saat ini, untuk memenuhi berbagai perkembangan kebutuhan
pengaturan, pelayanan dan pengawasan di bidang keimigrasian pengacuannya adalah merujuk
pada Undang Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang keimigrasian, Dalam hal pengawasan
keimigrasian oleh pejabat imigrasi dilapangan salah satunya adalah terkait hal penyelundupan
manusia dan pemalsuan Dokumen Perjalanan Republik Indonesia. Kedua hal inilah yang ada
kaitannya langsung dalam RUU KUHP yang terbaru. Karena Pada saat RUU KUHP yang baru
ini mulai berlaku, disebutkan pada pasal 622 ayat 1 huruf y dalam RUU KUHP bahwa
ketentuan dalam Pasal 120 ayat 1 dan pasal 126 huruf e Undang Undang Nomor 6 Tahun 2011
tentang keimigrasian akan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Jika kita baca pada pasal 120 ayat 1 Undang Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
keimigrasian, disebutkan bahwa “ Setiap orang yang melakukan perbuatan yang bertujuan
mencari keuntungan, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk diri sendiri atau
untuk orang lain dengan membawa seseorang atau kelompok orang, baik secara terorganisasi
maupun tidak terorganisasi, atau memerintahkan orang lain untuk membawa seseorang atau
kelompok orang, baik secara terorganisasi maupun tidak terorganisasi, yang tidak memiliki
hak secara sah untuk memasuki Wilayah Indonesia atau keluar dari Wilayah Indonesia
dan/atau masuk wilayah negara lain, yang orang tersebut tidak memiliki hak untuk memasuki
wilayah tersebut secara sah, baik dengan menggunakan dokumen sah maupun dokumen palsu,
atau tanpa menggunakan Dokumen Perjalanan, baik melalui pemeriksaan imigrasi maupun
tidak, dipidana karena Penyelundupan Manusia dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima)
tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1.500.000.000,00 (satu miliar
lima ratus juta rupiah)”.
Kemudian pada pasal 126 huruf e Undang Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang keimigrasian,
disebutkan bahwa “ Memalsukan Dokumen Perjalanan Republik Indonesia atau membuat
Dokumen Perjalanan Republik Indonesia palsu dengan maksud untuk digunakan bagi dirinya
sendiri atau orang lain dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan pidana
denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) “.
Dijelaskan lebih lanjut dalam RUU KUHP yang terbaru ini apabila telah diterapkan, bahwa
dalam hal ketentuan pasal mengenai Tindak Pidana penyelundupan manusia atau pemalsuan
paspor, Surat perjalanan laksana paspor, atau Surat yang diberikan menurut ketentuan Undang-
Undang tentang keimigrasian sebagaimana dimaksud pada Pasal 622 ayat (1) huruf y diacu
oleh ketentuan pasal Undang-Undang yang bersangkutan, pengacuannya diganti dengan pasal
dalam RUU KUHP dengan ketentuan sebagai berikut :
- Pasal 120 ayat (1) Undang Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian,
pengacuannya diganti dengan Pasal 457 pada RUU KUHP;
- Pasal 126 huruf e Undang Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian,
pengacuannya diganti dengan Pasal 398 ayat (1) pada RUU KUHP.
Dengan kata lain, seiring telah diberlakukannya RUU KUHP ini maka untuk kedepannya akan
ada beberapa perubahan pengacuan dalam Undang Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
keimigrasian, dimana saat ini masih menjadi acuan bagi pejabat imigrasi dalam hal kebutuhan
pengaturan, pelayanan dan pengawasan di bidang keimigrasian. Sehingga apabila yang
sebelumnya ada tindak pidana keimigrasian pengacuannya adalah Undang Undang Nomor 6
Tahun 2011 Tentang Keimigrasian, maka kedepannya akan ada beberapa hal tindak pidana
Keimigrasian yang akan diganti pengacuannya yaitu akan merujuk pada Kitab Undang Undang
Undang Hukum Pidana (KUHP).
Apabila Rancangan Undang-undang Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RUU KUHP) ini
telah disahkan menjadi Undang-undang dan telah diterapkan, diharapkan penegakan hukum di
Indonesia akan semakin efektif dan efisien dan juga bisa menjadi sebuah perubahan besar
khususnya dalam hal penegakan hukum keimigrasian, karena ini merupakan garis kebijakan
yang menjadi landasan hukum sekaligus menjadi bagian dari proses perkembangan politik
hukum keimigrasian di Indonesia.
BIODATA PENULIS

Nama : Deki Rahman Azali, S.Kom., M.H


NIP : 198212052010121001
Instansi : Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Kalianda
Jabatan : Analis Keimigrasian Ahli Pertama
Alamat : Jln, Sandi Hasan No.24 Labuhan Dalam Bandar Lampung
No Tlp : 081279204242
Email : deki.azali@yahoo.com
Link Data :

1. https://kemenkumham.go.id/berita-utama/paripurna-dpr-sahkan-ruu-kuhp-menjadi-
undang-undang

2. https://peraturan.go.id/site/ruu-kuhp.html

Anda mungkin juga menyukai