Anda di halaman 1dari 7

KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL PADA

KARYA TULIS SISWA


Authorof Metalingua Journal
Faiqotul Himmah & Khoirotun Nisya
STAI Al – Azhar, Jl Raya Menganti Krajan No. 474, Menganti Gresik
Kodepos, Telp. (031)7915497

Naskah Masu: 23 Desember 2022, disetujui…., revisi akhir….

Abstrak : Pengajaran keterampilan menulis khususnya menulis karya tulis lebih mengarah kepada
membuat tulisan yang baik dan juga benar. Pengetahuan pertama menyangkut tentang isi karangan,
dan yang kedua menyangkut tentang penggunaan huruf kapital dan tanda baca. Permasalahan yang
muncul adalah bagaimanakah penggunaan huruf kapital dan tanda baca pada karya tulis siswa.
Tujuannya untuk mendeskripsikan penggunaan huruf kapital dan tanda baca pada karya tulis siswa.
Berdasarkan yang kita ketahui dapat disimpulkan bahwa yang menyebabkan terjadinya kesalahan
penggunaan huruf kapital dan tanda baca dalam karya tulis siwa tidak tepat dalam menggunakan huruf
kapital dan tanda baca sesuai aturan dalam PUEBI.
Kata Kunci: Tanda Baca, Huruf Kapital.
Abstrak: Teaching Writing skills, especiallt writng paperes, is more directed at making good and
correct writing. The first knowledge about the contents of the essay, and the second about the use of
capital letters and punctuation. The problem thah arises is how to use capital letters and punctuation
in student writing.
The aim is to describe the use of capital letters and punctuation in student writing. Based on what
we know, it can be concluded that what causes erors in the use of capital letters and punctuation
marks in students’ writing is the inappropriate use of capital letters and punctuation according to
the rules in PUEBI.
Keyword: Punctuation Marks, Capital Letters

1. PENDAHULUAN
Pembelajaran bahasa Indonesia di bahasa yang berlaku, khususnya
sekolah dasar merupakan proses bahasa Indonesia (Ariyanti, 2019).
pembelajaran yang dilakukan secara Penggunaan kalimat dalam berbahasa
terpadu (Shara, 2019). Hal ini baik secara lisan maupun tulisan di
dilakukan untuk meningkatkan haruskan lengkap. Kalimat yang
kemampuan peserta didik dalam lengkap itu harus ditulis sesuai
melakukan komunikasi menggunakan dengan aturan-aturan Pedoman
bahasa Indonesia dengan baik dan Umum Ejaan Bahasa Indonesia
benar baik secara lisan maupun tulisan (PUEBI) (Ariyanti, 2019). Saat ini,
.Pembelajaran bahasa Indonesia terdiri penggunaan huruf kapital atau huruf
dari aspek mendengarkan, berbicara, besar mulai jarang diperhatikan
membaca, dan menulis (Yanti et al., penggunaannya dalam kehidupan
2016). Kesalahan berbahasa ialah suatu sehari-hari, salah satunya adalah
penyimpangan dari faktor-faktor penggunaan secara tertulis di instansi
penentu komunikasi dan kaidah tata (Siburian, 2018). Bahkan kaidah atau

1
pedoman penggunaanya pun banyak di temukan dalam karya tulis
seringkali dilupakan oleh penulis siwa. Siswa tidak tepat dalam
(Ariyanti, 2019). Hal yang sama juga menggunakan huruf kapital untuk 8
terjadi pada penggunaan tanda baca. aturan, yaitu: (1) huruf kecil di awal
Seringkali penggunaan tanda baca kalimat, mencontohkan huruf kecil di
banyak yang keliru dalam awal kalimat. Misalnya ,cara membeli
penggunaanya. tiket pesawat. karena aku dan teman-
temanku mau pulang ke Jakarta.
Permasalahan penggunaan tanda baca
Huruf yang dicetak tebal pada klimat
dan huruf kapital dalam karya tulis
di atas kesalahannya adalah kurang
ialah permasalahan yang menarik
tepat menggunakan huruf kapital. Hal
untuk diteliti. Oleh karna itu
tersebut karena menggunakan huruf
berkenaan dengan keinginan untuk
kecil. Pemakaian huruf yang benar
mengetahui kesalahan penggunaan
dari kalimat di atas ialah
tanda baca dan huruf kapital dalam
menggunakan huruf kapital. Karena
karya tulis siswa dan juga untuk
huruf pertama pada kata awal dalam
mencari solusi dalam mengurangi
kalimat harus menggunakan huruf
kesalahan penggunaan tanda baca dan
kapital. Penulisan yang benar sebagai
huruf kapital dalam karya karya tulis
berikut. Cara membeli tiket pesawat.
siswa. (Fikran Fadli dkk,2021)
Karena aku dan teman-temanku mau
2. HASIL DAN PEMBAHASAN pulang ke Jakarta. (2) huruf kecil pada
nama tempat, Berdasarkan hasil karya
Dalam penelitian ini sering siswa. Misalnya, Setelah itu kami dan
menemukan beberapa kesalahan teman-teman berangkat ke madiun untuk
penggunaan huruf kapital dan tanda membeli oleh-oleh. Huruf yang dicetak
baca dalam karangan karya tulis siswa tebal pada kalimat di atas kurang
. Dalam menyusun kalimat harus tepat pemakaiannya. Karna kalimat
memperhatikan penggunaan huruf tersebut menggunakan huruf kecil.
kapital dan tanda baca, karena Pemakaian huruf yang benar dari
penggunaan huruf kapital dan tanda kalimat di atas diatas itu, ialah
baca yang tidak tepat akan menggunakan huruf kapital, sebab
mengakibatkan kalimat tersebut tidak menunjukan jenis nama tempat.
efektif dan tidak sesuai dengan Penulisan yang benar sebagai berikut.
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Setelah itu kami dan teman-teman
Indonesia (PUEBI). ( Nurasikeen berangkat ke Madiun untuk membeli oleh-
Cheawe) oleh. (3) huruf kecil pada penunjuk
2.1Kesalahan-Kesalahan hubungan kekerabatan. Berdasarrkan
Penggunaaan Huruf Kapital hasil karya tulis siwa mencontohkan.
Misalnya, Kami bersenang-senang hati
menemukan kesalahan- dan berbahagia karena pulang bisa jumpa
kesalahan penggunaan huruf kapital sama Ibu, Bapak, adik dan keluarga yang
yang tidak sesuai dalam pedoman lain. Huruf a yang dicetak tebal pada
Bahasa Indonesia dalam karya tulis kalimat di atas kurang tepat
yang dibuat oleh siswa. kesalahan pemakaiannya. Hal tersebut karena
penggunaan huruf kapital masih menggunakan huruf kecil. Pemakaian

2
huruf yang benar pada kalimat diatas Setelah imigrasi periksa dan dia bertanya
itu, ialah menggunakan huruf kapital, kenapa kamu sampai habis visa tidak
karena menunjukan hubungan ngurusin? Huruf yang cetak tebal pada
kekerabatan, seperti Bapak, Ibu, Adik kalimat di atas kurang tepat
dan Paman, serta kata atau ungkapan pemakaiannya. Karena huruf pertama
lain yang dipakai dalam penyapaan menggunakan huruf kecil. Pemakaian
atau pengacuan. Penulisan yang benar huruf yang benar diatas itu, adalah
seperti berikut. Kami bersenang- senang menggunakan huruf kapital, karena
hati dan berbahagia karena pulang bisa menunjukan nama lembaga. Penulisan
jumpa sama Ibu, Bapak, Adik dan yang benar sebagai berikut. Setelah
keluarga yang lain.(4) huruf kapital Imigrasi periksa dan dia bertanya kenapa
pada pertengahan kalimat yang tidak kamu sampai habis bisa tidak ngurusin?
menunjuk nama tuhan, nama orang, (7) huruf kecil pada nama tuhan dan
nama tempat, nama benda dan pengantinya. Berdasarkan hasil karya
sebagainya. Berdasarkan kalimat yang siswa yang telah diperolehkan
diperolehkan dari karya tulis siswa mencontohkan. Misalnya, Akhirnya,
mencontohkan. Misalnya, Saat itu kami saya sangat bangga dan berterimakasih
dan teman-teman dipriksa Oleh imigrasi kepada Allah Swt karena rahmatnya
karena visa sudah habis. Huruf yang hidayahnya Allah Swt memberi keluarga
dicetak tebal di atas kurang tepat saya yang bahagia. Huruf yang dicetak
pemakaiannya. Hal tersebut karena tebal pada kalimat di atas kurang
menggunakan awal hurufnya tebal. tepat pemakaiannya. karena
Pemakaian huruf yang benar diatas menggunakan huruf kecil. Pemakaian
itu, adalah menggunakan huruf kecil, huruf yang benar diatas itu, adalah
karena bukan nama orang, nama menggunakan huruf kapital, karena
Tuhan dan sebagainya. Penulisan yang menunjuk nama Tuhan dan kata ganti
benar sebagai berikut. Saat itu kami dan untuk Tuhan. Penulisan yang benar
teman-teman dipriksa oleh imigrasi sebagai berikut.Akhirnya, saya sangat
karena visa sudah habis.(5) huruf kecil bangga dan berterimakasih kepada Allah
pada nama negara, Berdasarkan hasil Swt karena rahmat-Nya hidayah-Nya
karya siswa contohkan. Misalnya, Jadi Allah Swt memberi keluarga saya yang
kami tinggal di indonesia dengan salah bahagia. (8) huruf kecil pada nama
undang-undang indonesia. Huruf yang Bahasa. Berdasarkan data yang
dicetak tebal pada data di atas kurang diperolehkan dari karya tulis siwa
tepat pemakaiannya. karena kalimat mencontohkan. Misalnya, oleh karena
indonesia huruf awal menggunakan saya pakai bahasa jawa dalam
huruf kecil. Pemakaian huruf yang percakapan seharian. Tetapi dalam
benar diatas itu, adalah menggunakan mengajar di sekolah ini saya pakai bahasa
huruf kapital, karena menunjukan indonesia untuk mengajar siswai.Huruf
nama negara. Penulisan yang benar yang dicetak tebal pada alimat di atas
sebagai berikut. Jadi kami tinggal di kurang tepat pemakaiannya. karena
indonesia dengan salah undangundang awal kalimat menggunakan huruf
Indonesia.(6) huruf kecil pada nama kecil . Pemakaian huruf yang benar
lembaga. Berdasarkan karya tulis siwa diatas itu, adalah menggunakan huruf
yang telah diperolehkan. Misalnya, kapital, karena menunjuk nama

3
bahasa. Penulisan yang benar yaitu, Dalam penelitian ini membahas
oleh karena saya pakai Bahasa Jawa tentang menulis lanjutan. Menulis
dalam percakapan seharian. Tetapi dalam merupakan upaya kreatvitas keempat
mengajar di sekolah ini saya pakai bahasa dalam pembelajaran berbahasa. Pada
indonesia untuk mengajar siswai. tahapan ini sering sekali ditemukan
permasalahan dalam menulis.
2.2 Pentingnya Tanda Baca
Permasalahan-permasalahan yang
Anak berkebutuhan khusus
sering ditemui antara lain, penulis
ialah anak yang memiliki hambatan
ejaa, (huruf dan tanda baca), penulisa
pada penglihatan, pendengaran,
kalimat, urutan-urutan paragraph,
motirik, prilaku intellegasi, dan emosi.
dan lain-lain. Menulis merupakan
Anak berkesulitan belajar pun
upaya untuk menyatakan idde atau
termasuk dalam kategori anak
gagasan yang penting sebagai suatu
berkebutuhan khusus karena kesulitan
informasi. Menulis juga berarti
belajar adalah individu yang memiliki
mengoreskan idea atau gagasan pada
gangguan pada satu atau lebih
suatu media tulis dengan lambang-
kempuan dasar psikologis yang
lambang yang sudah disepakati oleh
mencakup pemahaman dan
masyarakat kebanyakan dengan
penggunaan Bahasa, berbicara dan
berbagai tujuan.
menulis yang dapat mempengaruhi
Beberapa timbulnya kesalahan
kemampuan berfikir, membaca,
dalam menulis huruf dan tanda baca
berhitung, berbicara yang disebabkan
dari sisi siswa diantaranya: (1) kurang
karena gangguan persepsi, brain injury
memahami tata cara penulisan dan
disfungsi minimal otak, dislexia, dan
tanda baca. (2) tidak menganggap
afasia perkembangan. Individu
pentingnya tata cara penulisan dan
kesulitan belajara memiliki IQ rata-
tanda baca yang tepat. (3) tidak mau
rata atau diatas rata-rata, mengalami
membiasakan tata cara penulisan
gangguan motorik persepsi motorik,
huruf dan tanda baca yang benar. Dari
gangguan koordinasi gerak, gangguan
sisi guru, biasanya guru abai terhadap
orientasi arah dan ruang dan
penulisan huruf dan tanda baca yang
keterlambatan perkembangan konsep.
benar, utamanya bukan guru bidang
Oleh sebab itu, anak
studi Bahasa Indonesia. Bagi guru
berkebutuhan khusus memerlukan
bidang studi Bahasa Indonesia, tidak
pendekatan khusus dalam proses
memberikan standarisasi penulisan
pembelajarannya. Bukan hal yang
huruf dan tanda baca secara kontinu.
mudah dalam mencapai hasil belajar
Dimungkinkan juga antara guru
yang baik dengan lingkungan yang
Bahasa Indonesia dengan guru bidang
biasa, banyak kendala yang harus
studi yang lain saling melempar
dihadapi oleh anak berkebutuhan
tanggung jawab tentang standarisasi
khusus terlebih dalam aspek
penulisan tersebut. Dalam hal
keterampilan berbahasa.
penulisan kalimat kesulitan siswa
Keterampilan berbahasa
dalam menulis kalimat dari sebuah
mencakup empat aspek yaitu:
kata disebabkan oleh ketidak
keterampilan menyimak,
mengertinya terhadap suatu kata yang
keterampilan membaca, keterampilan
akan dijadikan kalimat. Biasanya kata-
berbicara, dan keterampilan menulis.

4
kata itu tidak dikenal. Sekalipun pengetahuan tanda baca dalam Bahasa
dikenal, para siswa tidak melihat tulis.
makna kata tersebut dari kamus.
2.3 Kesalahan Penggunaan Tanda Baca
Seandainya siswa melihat arti sebuah
kata sulit dari kamus, mereka Pada dasarnya manusia
cenderung menulis kalimat hanya membutuhkan Bahasa sebagai alat
artinya saja. komunikasi. Bahasa itu sendiri terdiri
Berdasarkan pertimbangan dari Bahasa lisan dan Bahasa tulisan.
tersebut, maka perlu dikembangkan Salah satu keterampilan berbahasa
suatu pembelajaran Metode Eja. yang harus dimiliki oleh manusia ialah
Metode Eja adalah belajar membaca keterampilan dalam menulis. Menulis
yang dimulai dari mengeja huruf demi merupakan suatu kegiatan
huruf. Pendekatan yang dipakai dalam mengungkapkan gagasan, pikiran,
penelitian adalah pendekatan harfiah. pengalaman dan pengetahuan ke
Siswa mulai diperkenalkan dengan dalam bentuk catatan dengan
lambang-lambang huruf. menggunakan aksara, lambang atau
Pembelajaran Metode Eja terdiri dari symbol yang dibuat secara sistematis
pengenalan huruf atau abjad A sampai sehingga dapat dengan mudah
dengan Z dan pengenalan bunyi huruf dipahami oleh orang lain. Menurut
atau fonem. Tarigan (1986:21) mendefinisikan
Dalam menulis sangat memnulis adalah lambang-lambang
dipentingkan penggunaan tanda baca, grafis dari bahasa yang dipahami oleh
tanpa penggunaan tanda baca proses penulisnya maupun orang-orang lain
menulis tidak dapat berhasil secara yang menggunakan Bahasa yang sama
efektif, sebab tanda baca menentukan dengan penulis tersebut.
bagaimana menuliskan kalimatyang
Tanda baca ialah tanda yang
benar yang dapat dimengerti. Justru
digunakan dalam system ejaan. Tanda
itu tanda baca sangat memegang
baca dapat membantu pembaca untuk
peranan penting dalam proses
memahami makna tulisan dengan
menulis.
tepat. Tanda baca sangat penting
Oleh karena itu siswa dituntut
dalam penulisan, sebab membantu
memiliki pengetahuan tanda baca
untuk memahami makna tulisan
yang benar, sebab tanpa pengetahuan
tersebut. Oleh karena itu, agar kalimat
tanda baca yang benar, siswa akan
dalam suatu paragraph mudah
mendapat kesulitan dalam
dipahami harus memakai tanda baca
menyampaikan ide, gagasan, atau
yang sesuai sehingga tidak terjadi
buah pikirannya dalam bentuk tulisan,
kesalahan makna yang disampaikan
akibatnya ialah dalam kehidupan
oleh penulis. Menurut Prof. Dr. Dp.
bermasyarakat komunikasi secara
Tampubolontanda baca ialah
tertulis ini tidak dapat terjalin dengan
lambang-lambang tulisan yang
harmonis dan luwes.
dipergunakan oleh penulis untuk
Mengingat pentingnya
melambangkan berbagai aspek Bahasa
penugasan tanda baca untuk
lisan yang bukan suara Bahasa
terjalinnya komunikasi yang baik,
(fonem). Sedangkan menurut Chaer
maka siswa dituntut untuk memiliki
tanda baca ialah tanda-tanda yang

5
digunakan di dalam Bahasa tulis agar tanda baca dalam karangan karya
kalimat-kalimat yang kita tulis dapat tulis siswa. Diantaranya siswa
dipahami orang lain agar sama persis tidap dalam menggunakan huruf
seperti yang kita maksudkan. kapital untuk 8 aturan, yaitu: (1)
huruf kecil di awal kalimat (2)
Melakukan kesalahan
huruf kecil pada nama tempat (3)
berbahasa dalam pembelajaran itu
huruf kecil pada penunjuk
suatu hal yang wajar. Seperti yang
hubngan kekerabatan (4) huruf
diungkapkan Brown bahwa dalam
kapital pada pertengahan kalimat
pembelajaran selalu terjadi kesalahan.
yang tidak menunjuk nama
Sejalan dengan pendapat tersebut
tuhan, nama orang, nama tempat,
Dulay et.al mengungkapkan bahwa
nama benda dan sebagainya (5)
orang tidak mungkin dapat
huruf kecil pada nama negara (6)
mempelajari Bahasa tanpa membuat
huruf kecil pada nama Lembaga
kesalahan secara sistamitik. Corder
(7) huruf kecil pada nama tuhan
meyakini bahwa pada setiap orang
dan penggantinya (8) huruf kecil
yang belajar Bahasa pastilah pernah
pada nama Bahasa.
melakukan kesalahan. Keyakinan itu
2. Keterampilan berbahasa
senada dengan pendapat Ancker
mencakup empat aspek yaitu:
“making mistakes or errors is a natural
keterampilan menyimak,
process or learning and must be considered
keterampilan membaca,
as part of cognition”
keterampilan berbicara, dan
Kesalahan berbahasa adalah keterampilan menulis.
terjadinya penyimpangan kaidah 3. Melakukan kesalahan berbahasa
dalam tindak berbahasa, baik secara dalam pembelajaran itu suatu hal
lisan maupun tertulis. Penyimpangan yang wajar. Seperti yang
itu dibedakan aas kekeliruan (mistake) diungkapkan Brown bahwa
dan kesalahan (error). Kekeliruan dalam pembelajaran selalu terjadi
adalah penyimpangan pemakaian kesalahan. Sejalan dengan
Bahasa yagn terjadi tidak secara pendapat tersebut Dulay et.al
sistematis. Kekeliruan mengacu pada mengungkapkan bahwa orang
language performance yang terjadi tidak mungkindapat mempelajari
sebab keterbatasan ingatan, tekanan Bahasa tanpa membuat
emosional, dan sebagainya. kesalahan secara sistamitik.
Sebaliknya, kesalahan adalah Corder meyakini bahwa pada
penyimpangan dalam pemakaiana setiap orang yang belajar Bahasa
Bahasa yang terjadi secara sistematis. pastilah pernah melakukan
Kesalahan bersifat konsisten dan kesalahan. Keyakinan itu senada
menggambrakan kemampuan si dengan pendapat Ancker
penulis pada tahap tertentu. “making mistakes or errors is a
natural process or learning and must
3. SIMPULAN
be considered as part of cognition”
1. Dalam penelitian ini sering
menemukan beberapa kesalahan
penggunaan huruf kapital dan

6
DAFTAR PUSTAKA bahasa Indonesia, Mahasiswa S1
Ariyanti, R. (2019)” Analisis Kesalahan Program Studi
Penggunaan Huruf Kapital, Tanda
Baca, dan Penulisan Kata pada Shara, A. (2019) “Analisis Kemampuan
Koran Mercusuar.” Jurnal Bahasa Menentukan Huruf Kapital Dan
Dan Sastra, Vol.04, No 04 : 12-28 Tanda Baca Pada Karangan
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index Deskripsi Siswa Kelas V Sd
.ph p/BDS/article/view/12178/9361 Negeri 161 Pekanbaru.” Jurnal
PAJAR (Pendidikan Dan
Chewae, Nurasikeen. (2017) “Analisis Pengajaran), Vol.03, No.02 : 346-
Penggunaan Huruf Kapital dan 352.
Tanda Baca Pada Karangan
Mahsiswa Thailand.” FIKP Turistiani, Trinil Dwi. (2013) “Fitur
Universitas Muhammadiyah Kesalahan Penggunaan Ejaan Yang
Jember. Accesed 2017, Disempurnakan Dalam Makalah
http://repository.unmuhjember.ac.id Mahasiswa” Jurnal Ilmiah Bahasa
/10760/10/jurnal.pdf Sastra dan Pembelajarannya, Vol.
1, No. 1: 63.
Fadli, Fikran. dkk. (2022) “Penggunaan https://journal.unesa.ac.id/index.ph
Tanda Baca dan Huruf Kapital p/paramasastra/article/download/14
Dalam Karya Surat Siswa, ‘’ Jurnal 70/985
Manda Education, Vol.7, No.2: 138
– 141,
https://ejournal.mandalanursa.org/i
ndex.php/JIME/index
Fitriyani, Fauziah. (2019) “Penggunaan
Metode Dalam Meningkatkan
Kemampuan Menulis Tanda Baca
Pada Siswa Berkesulitan Belajar Di
SMP Pembangunan Kota Cilegon”
Jurnal Dimensi Pendidikan dan
Pembelajaran, Vol. 7, No. 1: 26,
http://oipas.sentraki.umpo.ac.id/ind
ex.php/dimensi/article/download/16
38/966
Hajar, Fata Ibnu. (2021) “Pengaruh Tanda
Baca Terhadap Keterampilan
Menulis Teks Narasi Oleh Siswa
SMP Negeri 1 Tanjungbalai” Jurnal
Education, Vol, 9, No. 2: 38.
Mulia, Wildan Rizky. (2021) “Kesalahan
Penggunaan Tanda Baca Dan
Serapan Pada Spanduk Dan eklame
Di Kecamatan Talaga” FKIP
UNMA.
N, Yanti. Dkk, (2016) “Penguasaan Materi
Pembelajaran Keterampilan

Anda mungkin juga menyukai