Instrumentasi dan keselamatan kerja adalah dua faktor yang penting dalam
suatu industri guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. Instrumentasi
digunakan dalam mengontrol jalannya suatu proses dan dapat dikendalikan sesuai
keinginan. Keselamatan kerja juga perlu diperhatikan demi mencegah kerugian
nyawa, materi, sarana dan prasarana pabrik yang dapat timbul sewaktu-waktu.
10.1 Instrumentasi
Instrumentasi adalah suatu alat yang dipakai dalam suatu proses kontrol untuk
mengatur jalannya proses agar diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan. Dalam
suatu pabrik kimia, penggunaan instrumen merupakan suatu hal yang sangat penting
karena adanya rangkaian instrumen tersebut maka operasi semua peralatan yang ada
dalam pabrik dapat dimonitor dan dikontrol dengan cermat, mudah dan efisien.
Dengan demikian, kondisi operasi selalu berada dalam kondisi yang diharapkan
(Ulrich, 1984). Namun pada dasarnya, tujuan pengendalian tersebut agar kondisi
proses di pabrik mencapai tingkat kesalahan (error) yang paling minimum sehingga
produk dapat dihasilkan secara optimal (Perry, 1999).
Adapun tujuan terperinci dari alat-alat instrumentasi (pengendalian) adalah
sebagai berikut:
1. Menjaga Keamanan dan Keselamatan Kerja
Keamanan dalam operasi suatu pabrik kimia merupakan kebutuhan primer
untuk orang-orang yang bekerja di pabrik dan untuk kelangsungan perusahaan. Untuk
menjaga terjaminnya keamanan, berbagai kondisi operasi pabrik seperti tekanan
operasi, temperatur, konsentrasi bahan kimia, dan lain sebagainya harus dijaga tetap
pada batas-batas tertentu yang diizinkan.
2. Memenuhi Spesifikasi Produk yang Diinginkan
Pabrik harus menghasilkan produk dengan jumlah tertentu (sesuai kapasitas
desain) dengan kualitas tertentu sesuai spesifikasi. Sehingga dibutuhkan sistem
pengendali untuk menjaga produksi dan kualitas produk yang diinginkan.
3. Menjaga Peralatan Proses agar Sesuai yang Diinginkan Dalam Desain
Peralatan-peralatan yang digunakan dalam operasi produksi memiliki kendala-
kendala operasional tertentu yang harus dipenuhi. Pada Pompa harus dipertahankan
NPSH, temperatur dan tekanan pada Reaktor harus dijaga agar tetap beroperasi aman
dan konversi menjadi produk optimal, Tangki tidak boleh flooding atau kering dan
masih banyak kendala-kendala yang harus diperhatikan.
4. Menjaga agar Operasi Pabrik Tetap Ekonomis
Operasi pabrik bertujuan untuk menghasilkan produk dari bahan baku yang
memberi keuntungan yang maksimal, sehingga pabrik harus dijalankan pada kondisi
dimana biaya operasi minimum dan laba yang diperoleh maksimum.
5. Memenuhi Persyaratan Lingkungan
Operasi pabrik harus memenuhi berbagai peraturan lingkungan yang
memberikan syarat-syarat tertentu bagi berbagai buangan pabrik kimia. Menurut
sifatnya konsep dasar pengendalian proses ada dua jenis, yaitu:
a. Pengendalian Secara Manual
Sistem pengendalian sangat ekonomis karena tidak membutuhkan begitu
banyak instrumentasi dan instalasinya, namun berpotensi tidak praktis dan tidak aman
karena sebagai pengendalinya adalah manusia yang tidak lepas dari kesalahan.
b. Pengendalian Secara Otomatis
pengendalian secara otomatis menggunakan instrumentasi sebagai pengendali
proses, namun manusia masih terlihat sebagai otak pengendali. Banyak pekerjaan
manusia dalam pengendalian secara manual diambil alih oleh instrumentasi sehingga
membuat sistem pengendalian ini sangat praktis dan menguntungkan.
Secara garis besar, alat-alat kontrol dapat diklasifikasikan atas petunjuk
(indicator), pengirim data, pengatur dan katup pengatur.
1. Petunjuk (indicator), merupakan suatu alat yang biasa terletak pada tempat
dimana pengukuran untuk proses tersebut dilakukan, memberikan harga dari
besaran (variabel) yang diukur. Besaran ini merupakan besaran sesaat.
2. Pengirim data (transmitter), merupakan alat yang mengukur harga dari suatu
besaran seperti suhu, tinggi permukaan dan mengirimkan sinyal yang
diperolehnya keperalatan lain misal recorder, indicator, atau alarm.
3. Pencatat (recording), recorder (biasanya terletak jauh dari tempat dimana
besaran proses diukur), bekerja untuk mencatat harga-harga yang diperoleh
dari pengukuran secara kontinu atau secara periodik. Biasanya hasil pencetan
recorder ini terlukis dalam bentuk kurva di atas kertas.
4. Pengatur (controller), controller merupakan suatu alat yang membandingkan
harga besaran yang diukur dengan harga sebenarnya yang diinginkan bagi
besaran itu dan memberikan sinyal untuk pengkoreksian kesalahan, jika
terjadi perbedaan antara harga besaran yang diukur dengan harga besaran
yang sebenarnya.
5. Katup pengatur (control valves), sinyal koreksi yang dihasilkan oleh controller
berfungsi untuk pengoperasian control valve untuk memperbaiki atau
meniadakan kesalahan tersebut. Biasanya controller ditempatkan jauh dari
tempat pengukuran. Controller juga dapat berfungsi (dilengkapi) untuk dapat
mencatat atau mengukur.
Menurut Stephanopoulos (1984), peralatan instrumen biasanya bekerja
demgan tenaga mekanis atau tenaga listrik pengontrolannya dapat dilakukan secara
manual ataupun otomatis (menggunakan komputer). Penggunaan instrumen pada
suatu peralatan proses tergantung pada pertimbangan ekonomis dan sistem peralatan
sendiri. Pada pemakaian alat-alat instrumen dekat peralatan proses (kontrol manual)
atau disatukan di dalam suatu ruang kontrol pusat (control room) yang dihubungkan
dengan bangsal peralatan (kontrol otomatis).
10.1.1 Tujuan Sistem Instrumentasi
Adapun tujuan dari pemasangan instrumentasi pada alat proses pabrik adalah
sebagai berikut:
1. Menjaga kondisi operasi suatu peralatan agar tetap berada dalam kondisi
operasi yang aman.
2. Mengatur laju produksi dalam batas yang telah direncanakan.
3. Kualitas produk lebih terjaga dan terjamin.
4. Membantu memudahkan pengoperasian suatu alat.
5. Mengetahui kondisi berbahaya secara dini melalui alarm peringatan.
6. Efisiensi kerja alat akan lebih meningkat.