Anda di halaman 1dari 7

CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk
Provided by Journal Online Kota Madiun

ISSN CETAK 2615-4595 ISSN ONLINE 2655-9005

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI POKOK BAHASAN KODE GENETIK DAN


SINTESIS PROTEIN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA
KELAS XII IPA 4 SMA NEGERI 4 PASURUAN SEMESTER GANJIL TAHUN
PELAJARAN 2016/2017

Eny Anggriani, S.Pd.


SMA Negeri 4 Pasuruan

ABSTRAK
Pada ulangan harian materi Kode genetik dan sintesis protein menunjukkan hasil yang tidak
memuaskan. Rata-rata kelas hanya mencapai nilai 54 meskipun nilai tersebut belum memenuhi KKM
yang telah ditetapkan yaitu 70. Namun siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM 27 anak atau
68% dan yang tuntas hanya 13 anak atau 32% dari seluruh siswa kelas XII IPA4 yang berjumlah 40
Anak. Untuk meningkatkan pengusaan siswa terhadap materi ajar tersebut, kami melaksanakan
perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas. Diduga sumber permasalahan yang terkait
dengan rendahnya hasil belajar biologi pada Kode genetik dan sintesis protein di SMA Negeri 4
pasuruan ini. Maka peneliti merumusan masalah sebagi berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan
pembelajaran biologi pokok bahasan kode genetik dan sintesis protein melalui pendekatan kooperatif
Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) pada siswa kelas XII IPA4 SMA Negeri 4
pasuruan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017? 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar biologi
pokok bahasan kode genetik dan sintesis protein melalui pendekatan kooperatif Tepe STAD pada
siswa kelas XII IPA4 SMA Negeri 4 pasuruan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017? 3.
Bagaimanakah aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD kelas XII IPA4 SMA Negeri 4 pasuruan Semester Ganjil Tahun
Pelajaran 2016/2017? Hasil ulangan siswa antara siklus 1 dan 2 Hasil tes formatif siklus 1 masih
banyak siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) di bawah 70. Yaitu dari 40
siswa yang tuntas hanya 53% atau sebanyak 21 siswa yang tuntas sedangkan 47% masih belum tuntas
belajar atau sebanyak 19 siswa, untuk siklus 2 sebanyak 38 siswa yang tuntas belajar atau sebanyak
95% siswa yang tuntas belajar.

Kata Kunci : Peningkatan hasil belajar, Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

PENDAHULUAN Anak. Untuk meningkatkan pengusaan siswa


Materi yang berkaitan dengan kode terhadap materi ajar tersebut, kami melaksanakan
genetik dan sintesis protein merupakan salah satu perbaikan pembelajaran melalui Penelitian
materi yang diajarkan di pendidikan sekolah Tindakan Kelas. Diduga sumber permasalahan
menengah atas. Untuk itu materi kode genetik dan yang terkait dengan rendahnya hasil belajar
sintesis protein merupakan materi yang sangat biologi pada Kode genetik dan sintesis protein di
penting untuk dikuasai. Sebagai dasar untuk SMA Negeri 4 pasuruan ini, dapat kami
mempelajari materi yang lebih tinggi. Kenyataan kemukakan sebagai berikut :
di lapangan menunjukkan kemampuan siswa yang 1. Siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang
sangat rendah, khususnya pada materi kode dilakukan, karena proses pembelajaran lebih
genetik dan sintesis protein. Pada ulangan harian didominasi oleh guru, akibatnya siswa bersifat
materi Kode genetik dan sintesis protein pasif.
menunjukkan hasil yang tidak memuaskan. Rata- 2. Kurang siapnya siswa untuk menerima
rata kelas hanya mencapai nilai 54 meskipun nilai pelajaran biologi pada materi kode genetik dan
tersebut belum memenuhi KKM yang telah sintesis protein diduga anggapan siswa pada
ditetapkan yaitu 70. Namun siswa yang pelajaran biologi merupakan pelajaran yang
memperoleh nilai di bawah KKM 27 anak atau menakutkan dan membosankan.
68% dan yang tuntas hanya 13 anak atau 32% dari 3. Metode dan teknik yang kurang tepat sehingga
seluruh siswa kelas XII IPA 4 yang berjumlah 40 kurang menarik bagi siswa.

Jurnal Revolusi Pendidikan Vol. III No. 2 Th. 2020


10
ISSN CETAK 2615-4595 ISSN ONLINE 2655-9005

Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, maka 2. Melaksanakan Penelitian Tindakan kelas :
dikhawatirkan para siswa akan terus mengalami Pelaksanaan penelitian tindakan kelas
ketertinggalan. Merujuk pada hal-hal tersebut, dengan menggunakan model pembelajaran
maka guru harus berinisiatif mengubah dan kooperatif tipe STAD yaitu dilaksanakan dua
menerapkan strategi pembelajaran, antara lain siklus Dalam pelaksanaan penelitian tindakan
dengan menggunakan model pembelajaran. kelas kolabolator mengamati jalannya KBM guru
Permasalahan yang di uraikan di atas yang telah disusun berdasarkan rencana
maka peneliti mencoba menerapkan pembelajaran pelaksanaan pembelajaran yang dibuat.
kooperatif tipe STAD untuk mengatasi hasil Apabila dalam pelaksanaan belum sesuai
belajar biologi pada siswa kelas XII IPA 4 SMA dengan rencana yang dibuat maka peneliti
Negeri 4 Pasuruan. Sebab pembelajaran bersama kolabolator mengadakan diskusi guna
kooperatif tipe STAD adalah merupakan untuk mengetahui kekurangan yang ada pada
pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. siklus sebelumnya.
Selain itu, dapat digunakan untuk memberikan Hasil belajar siswa diperoleh setelah proses
pemahaman konsep materi yang sulit kepada pembelajaran dilakukan. Tes diberikan kepada
siswa dimana materi tersebut telah dipersiapkan siswa guna untuk mengetahui ketuntasan belajar
oleh guru melalui lembar kerja atau perangkat siswa setelah menggunakan model pembelajaran
pembelajaran yang lain. kooperatif tipe STAD.
Berdasarkan paparan tersebut, maka 3. Pengamatan pada saat pengambilan data
peneliti ingin mencoba melakukan penelitian Pengambilan data adalah proses untuk
dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar biologi mengetahui kesusuain antara rencana pelaksanaan
Pokok Bahasan Kode genetik dan sintesis protein pembelajaran yang telah disusun dengan apa yang
Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dilaksanakannya. Pengamatan dilakukan dengan
Siswa Kelas XII IPA 4 SMA Negeri 4 pasuruan bantuan kolabolator dengan mencatat hasil
Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017”. pengamatannya dalam lembar observasi.
Perangkat tes diberikan kepada siswa
Hipotesis Tindakan setelah selesai proses pembelajaran untuk
Berdasarkan latar belakang dan rumusan mengetahui ketuntasan siswa dalam belajar
masalah di atas, dikemukakan hipotesis penelitian biologi pokok bahasan kode genetik dan sintesis
sebagai berikut: “Dengan penerapan model protein dengan menggunakan model pembelajaran
pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat kooperatif tipe STAD pada siswa kelas XII IPA 4
meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII IPA 4 SMA Negeri 4 Pasuruan.
dalam pembelajaran biologi pokok bahasan kode 4. Refleksi
genetik dan sintesis protein di SMA Negeri 4 Kegiatan ini dilakukan guna untuk
pasuruan Semester ganjil Tahun Pelajaran merefleksikan kegiatan yang telah dilaksanakan
2016/2017.”. pada setiap siklus. Refleksi dilakukan oleh peneliti
dengan kolabolator.
METODE PENELITIAN Kegiatan yang dilakukan yaitu dengan
Perencanaan dibantu oleh kolabolator melakukan perbaikan
1. Perencanaan Penelitian yaitu : pembelajaran dengan melakukan diskusi untuk
Pada perencanaan penilitian tindakan kelas memperbaiki pembelajaran. Adapun kegiatan
yang dilakukan oleh peneliti adalah : a. perencanaan untuk kegiatan pembelajaran
Mengkaji silabus mata pelajaran biologi persiklus antara lain merefisi Rencana
materi pokok kode genetik dan sintesis protein pembelajaran terutama dalam proses belajar
untuk SMA kelas XII IPA 4. b. Membuat skenario mengajar.
pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD. c. Membuat Refleksi
instrumen penelitian, tes awal dan tes akhir KBM guru setelah proses pembelajaran
pembelajaran dan Lembar Kerja Siswa (LKS). maka diadakan refleksi. Refleksi dilaksanakan
d. Membuat lembar observasi aktivaitas guru dan untuk mengetahui kekurangan dalam pelaksanaan
siswa. pembelajaran yang menggunakan model

Jurnal Revolusi Pendidikan Vol. III No. 2 Th. 2020


11
ISSN CETAK 2615-4595 ISSN ONLINE 2655-9005

pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pada saat (5) Anggota yang sudah mengerti dapat
pembelajaran kolabolator mencatat hasil observasi menjelaskan kepada anggota lainnya
atau pengamatannya dalam lembar pengamatan, sampai semua anggota dalam
yang kemudian setelah proses KBM guru dan kelompok itu mengerti.
kolabolator mengadakan diskusi tentang apa yang (6) Siswa mempresentasikan hasil diskusi
menjadi menyebab kekurangan pada siklus kelompok dan guru bertindak sebagai
pertama. fasilitator.
Refleksi digunakan juga untuk (7) Guru memberikan tes/kuis kepada
meningkatkan hasil belajar siswa apabila KBM setiap siswa secara individual.
guru sesuai apa yang telah direncanakan maka (8) Guru memberikan penghargaan
hasil belajar siswa juga akan meningkat. kepada kelompok melalui nilai
penghargaan berdasarkan perolehan
Prosedur Pelaksanaan Tindakan nilai peningkatan individual dari nilai
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dasar ke nilai berikutnya setelah
maka peneliti melakukan rencana pelaksanaan mereka melaui kerja kelompok.
pembelajaran melalui pola Penelitian Tindakan c) Kegiatan akhir
Kelas (PTK), yaitu : perencanaan, pelaksanaan, (1) Guru bersama siswa menyimpulkan
pengamatan, dan refleksi. Adapun prosedur atau pelajaran.
langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas (2) Guru memberikan refleksi dengan
dengan menggunakan model pembelajaran cara menunjuk dengan cara menunjuk
kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut : siswa secara acak untuk
1. Pelaksanaan Kegiatan mengkomunikasikan pengalamannya
a) Kegiatan awal selama diskusi kelompok dan selama
(1) Guru menginformasikan tujuan menyelesaikan kuis secara individual.
pembelajaran dan hasil belajar yang (3) Guru sebelum menutup pelajaran
akan dicapai oleh setiap siswa. memberikan nasehat atau pesan
(2) Guru memotivasi siswa dan moral.
menginformasikan cara belajar yang
akan ditempuh (pembelajaran HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
kooperatif tipe STAD. Hasil – hasil Penelitian
b) Kegiatan inti Siklus Pertama
(1) Guru menyampaikan materi pelajaran Perencanaan
dengan metode ceramah dan tanya Tahap awal pelaksanaan penelitian
jawab mengenai Kode genetik dan tindakan kelas adalah tahap perencanaan. Pada
sintesis protein. tahap ini semua alat dan bahan-bahan serta
(2) Guru memberikan tes awal setelah dokumen-dokumen yang diperlukan untuk
menyampaikan materi pelajaran pelaksanaan penelitian disiapkan. Adapun hal-hal
mengenai Kode genetik dan sintesis yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai
protein untuk mendapatkan skor dasat brikut :
atau skor awal sesuai tahapan dalam a. Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa (1)
model pembelajaran kooperatif tipe Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); (2)
STAD. Lembar Kegiatan Siswa (LKS); (3) Tugas-
(3) Guru menginformasikan tugas
pengelompokan siswa dimana setiap b. Menyiapkan alat ukur (Instrumen) untuk
kelompok terdiri dari 6 siswa yang menentukan keberhasilan pelaksanaan
berkemampuan tinggi, sedang, dan penelitian kelas berupa : (1) Soal ulangan; (2)
rendah. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa
(4 Guru memberikan tugas kelompok dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD.
untuk dikerjakan oleh anggota- Siklus 1 dilaksanakan pada hari Kamis tanggal
anggota kelompok. 17 Nopember 2016.

Jurnal Revolusi Pendidikan Vol. III No. 2 Th. 2020


12
ISSN CETAK 2615-4595 ISSN ONLINE 2655-9005

Tindakan memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara


Langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas individual, Guru memberikan refleksi dengan cara
dengan menggunakan pembelajaran kooperatif menunjuk dengan cara menunjuk siswa secara
tipe STAD adalah sebagai berikut : acak untuk mengkomunikasikan pengalamannya
1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran selama diskusi kelompok dan selam
(RPP) dengan menerapkan pembelajaran menyelesaikan kuis secara individual.
kooperatif tipe STAD Berdasarkan permasalahan tersebut maka hasil
2. Menyiapkan lembar observasi yang digunakan kegiatan guru dalam melaksanakan langkah –
untuk mengamati jalannya kegiatan langkah pembelajaran sebesar 69%.
pembelajaran yang sesuai dengan tindakan Hasil kegiatan guru dalam pelaksanaan
yang direncanakan kegiatan belajar mengajar tersebut akan
3. Menyiapkan soal tes yang diberikan kepada berdampak pada hasil belajar siswa pada siklus I.
siswa secara individu untuk mendapatkan Hal ini dapat dilihat dalam lembar nilai yang
prestasi belajar biologi pokok bahasan kode digunakan hasil ulangan harian siswa. Hasil
genetik dan sintesis protein ulangan harian siswa tersebut adalah sebagai
4. Menyiapkan kolabolator yang digunakan untuk berikut : 6 siswa mendapat niai 40; 13 siswa
membantu peneliti dalam melaksanakan mendapat niai 50; 13 siswa mendapat niai 70; 5
pengamatan pembelajaran dengan siswa mendapat niai 80; dan 3 siswa mendapat
mengggunakan pembelajaran kooperatif tipe niai 90. Rara-rata nilai 62. Sedangkan prosentasen
STAD ketuntasannya adalah 53 % (21 siswa) Tuntas dan
5. Membentuk kelompok yang nantinya akan 47 % (19 siswa) Tidak Tuntas.
dilaksanakan pada kegiatan pada siklus I dan Hasil ulangan harian siswa pada siklus I
siklus II. menunjukkan bahwa yang diperoleh siswa masih
6. Menyiapkan media pembelajaran yang belum ada peningkatan. Hasil belajar siswa masih
berkaitan dengan kode genetik dan sintesis belum tampak meningkat. Banyak siswa yang
protein. masih belum memahami materi dan memahami
model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Siswa
Pengamatan Tindakan masih binggung sehingga banyak siswa yang
Selama proses pembelajaran berlangsung belum mengerti.
kolabolator sebagai pengamat mengawasi jalannya Hasil ulangan harian siswa pada siklus I
pembelajaran dengan cermat. Pada ahkir ini banyak siswa yang belum tuntas dari 40 siswa
pembelajaran pengamat melaporkan pada guru hanya ada 53% siswa yang mendapat nilai antara
berupa masukan bijak secara lisan serta tulisan. 70-90 atau sebanyak 21 siswa yang mendapat nilai
1. Guru belum menghubungkan kegiatan di atas KKM (70) dan dinyatakan tuntas,
pembelajaran dengan kegiatan pembelajaran sedangkan 47% siswa mendapat nilai diantara 40-
sebelumnnya 60 atau sebanyak 19 siswa yang mendapat nilai di
2. Siswa belum melakukan hanya menyaksikan bawah KKM (70) dan dinyatakan tidak tuntas.
kegiatan pemecahan masalah. Untuk itu penelitian tindakan kelas ini berlanjut
3. Siswa masih kesulitan memahami soal Kode pada siklus II.
genetik dan sintesis protein.
Pada siklus 1 dapat dilihat KBM guru Refleksi
yaitu dari beberapa point yang disajikan pada data Dalam proses pembelajaran masih banyak
tersebut ternyata guru belum melaksanakan hambatan karena beberapa langkah-langkah dalam
beberapa point yang penting seperti Guru pembelajaran tidak disampaikan oleh guru
memberikan tes awal setelah menyampaikan sehingga siswa mengalami kesulitan dalam
materi pelajaran mengenai Kode genetik dan memahami dan melaksanakan pembelajaran. Hasil
sintesis protein untuk mendapatkan skor dasar tes formatif masih banyak siswa yang belum
atau skor awal sesuai tahapan dalam model memenuhi kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) di
pembelajaran kooperatif tipe STAD, Siswa bawah 70. Yaitu dari 40 siswa yang tuntas hanya
mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan 53% atau sebanyak 21 siswa yang tuntas
guru bertindak sebagai fasilitator, Guru sedangkan 47% masih belum tuntas belajar atau

Jurnal Revolusi Pendidikan Vol. III No. 2 Th. 2020


13
ISSN CETAK 2615-4595 ISSN ONLINE 2655-9005

sebanyak 19 siswa untuk itu penelitian tindakan Pada siklus 2 ini pengamatan yang
kelas ini dilanjutkan pada siklus berikutnya. dilakukan oleh kolabolator dengan mengisi lembar
observasi menyatakan bahwa kegiatan guru sudah
Siklus Kedua sesuai dengan apa yang telah dibuat dalam
Perencanaan rencana perbaikan pembelajaran. Dengan adanya
Pada penilitian siklus pertama yang perbaikana tersebut maka hasil belajar siswa juga
dilakukan oleh peneliti adalah: meningkat hal ini dibuktikan dengan pemberian
1. Guru membuat Rencana perbaikan tes. Pada siklus 2 siswa yang belum tuntas hanya 2
pembelajaran dengan berpedoman pada refleksi siswa sehingga penelitian dianggap sudah selesai
yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran dan penelitian tindakan kelas tidak dilanjutkan
yang sudah dilakukan pada pertemuan pada siklus berikutnya.
sebelumnya. Pada siklus II dapat dilihat KBM guru yaitu
2. Guru menyiapkan media pembelajaran, dimana dari beberapa point yang disajikan pada data
disini guru menggunakan media pembelajaran tersebut ternyata guru sudah melaksanakan
yang berkaitan dengan kode genetik dan dengan baik dan sesuai dengan langkah-langkah
sintesis protein model pembelajaran kooperatif tipe STAD. maka
3. Guru membuat lembar kerja siswa hasil kegiatan guru dalam melaksanakan langkah
4. Guru menyusun lembar evaluasi pembelajaran. – langkah pembelajaran tersebut sebesar 100%.
Pembelajaran biologi yang direncanakan KBM guru sangat berpengaruh pada hasil
dengan materi Kode genetik dan sintesis protein ulangan harian siswa. Hasil ulangan harian II
melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. sangat memuaskan siswa yang hasilnya adalah : 1
Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 24 siswa mendapat niai 50; 1 siswa mendapat niai 60;
Nopember 2016. 4 siswa mendapat niai 70; 18 siswa mendapat niai
80; 10 siswa mendapat niai 90; dan 6 siswa
Tindakan mendapat niai 100. Rara-rata nilai 83. Sedangkan
Langkah-langkah dalam penelitian prosentasen ketuntasannya adalah 95% (38
tindakan kelas dengan menggunakan siswa) Tuntas dan 5 % (2 siswa) Tidak Tuntas.
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD adalah Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai
sebagai berikut : rata-rata ulangan harian sebesar 83 dari 40 siswa
1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah tuntas sebanyak 38 siswa dan 2 siswa
(RPP) dengan menerapkan Pembelajaran belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara
Kooperatif Tipe STAD klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai
2. Menyiapkan lembar observasi yang digunakan sebesar 95% (termasuk kategori tuntas). Hasil
untuk mengamati jalannya kegiatan pada siklus II ini mengalami peningkatan lebih
pembelajaran yang sesuai dengan tindakan baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil
yang direncanakan belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya
3. Menyiapkan soal tes yang diberikan kepada peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan
siswa secara individu untuk mendapatkan model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
prestasi belajar biologi sehingga siswa lebih mudah dalam memahami
4. Menyiapkan kolabolator yang digunakan untuk materi yang telah diberikan. Sehingga pelaksanaan
membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian tidak dilanjutkan dengan siklus
pengamatan pembelajaran dengan berikutnya.
mengggunakan model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Refleksi
5. Membentuk kelompok yang nantinya akan Setelah pelaksanaan perbaikan
dilaksanakan pada kegiatan pada siklus II. pembelajaran siklus II banyak terjadi perubahan
6. Menyiapkan media pembelajaran yang serta terjadi peningkatan yang signifikan terhadap
berkaitan dengan Kode genetik dan sintesis hasil belajar siswa. Siswa lebih aktif dalam proses
protein. pembelajaran serta siswa lebih percaya diri, itu
terbukti siswa berani bertanya serta
Pengamatan Tindakan mempresentasikan hasil kerja kelompok secara

Jurnal Revolusi Pendidikan Vol. III No. 2 Th. 2020


14
ISSN CETAK 2615-4595 ISSN ONLINE 2655-9005

mandiri, dimana guru hanya mendampingi. Siswa nilai 70 dan peningkatan pemahaman konsep
lebih senang belajar sambil melakukan dari pada siswa walaupun masih ada 5% siswa yang belum
belajar dengan hanya menyaksikan, terbukti siswa tuntas belajar atau sebanyak 2 siswa yang
lebih mandiri dan lebih memahami materi yang mendapat nilai dibawah KKM.
diberikan.walaupun siswa mengalami kesalahan Kegiatan KBM guru antara siklus 1
dalam kegiatan pemecahan masalah tetapi siswa dengan siklus 2 dapat dibandingkan dalam tabel
menjadi tahu apa yang harus mereka lakukan berikut ini :
ketika mereka mencari jalan keluarnya. Sehingga Tabel 1 KBM Guru Persiklus
menjadikan penelitian ini tidak berlanjut pada Hasil
Hasil
siklus berikutnya. Observasi
Aspek yang Observasi 2
1 Ket
diamati
B. Pembahasan Tida
Pada siklus 1 dapat dilihat KBM guru Ya Ya Tidak
k
yaitu dari beberapa point yang disajikan pada data Jumlah 9 4 13 0
tersebut ternyata guru belum melaksanakan Prosentase 69% 31% 100% 0%
beberapa point yang penting seperti Guru
memberikan tes awal setelah menyampaikan KBM guru sangat berpengaruh pada hasil
materi pelajaran mengenai Kode genetik dan ulangan harian siswa. Hasil ulangan dapat dilihat
sintesis protein untuk mendapatkan skor dasar dalam tabel berikut ini siklus 1 dengan siklus 2
atau skor awal sesuai tahapan dalam model dapat dibandingkan dalam tabel berikut ini ::
pembelajaran kooperatif tipe STAD, Siswa Tabel 2 Hasil Ulangan Harian Siswa
mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan Persiklus
guru bertindak sebagai fasilitator, Guru Keterangan
memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara Nama Siswa
Siklus I Siklus II
individual, Guru memberikan refleksi dengan cara Jumlah 2.470 3.330
menunjuk dengan cara menunjuk siswa secara Rata-Rata Nilai 62 83
acak untuk mengkomunikasikan pengalamannya Persentase 95%
selama diskusi kelompok dan selama 53%
Ketuntasan
menyelesaikan kuis secara individual.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka hasil Pembahasan antar siklus yang
belajar siswa belum meningkat. Dari 40 siswa dilaksanakan oleh guru dan dengan menggunakan
yang tuntas belajar hanya 21 siswa yang mendapat alat tes lembar evaluasi. Dari hasil dapat diketahui
nilai diatas 70. hasil perbaikan pembelajaran antara siklus 1 dan
Dalam proses pembelajaran pada siklus siklus 2 sudah menunjukkan peningkatan. Hasil
guru tidak banyak melakukan perubahan kegiatan tes formatif siklus 1 masih banyak siswa yang
pembelajaran, hanya saja siswa dituntut untuk belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (
lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru KKM ) di bawah 70. Yaitu dari 40 siswa yang
tetap menggunakan pembelajaran kooperatif tipe tuntas hanya 53% atau sebanyak 21 siswa yang
STAD. Guru membahas kembali materi Kode tuntas sedangkan 47% masih belum tuntas belajar
genetik dan sintesis protein yang telah dipelajari atau sebanyak 19 siswa untuk itu penelitian
pada pertemuan sebelumnnya. Kemudian guru tindakan kelas ini.
membentuk kelompok untuk melakukan kegiatan Hasil tes formatif siklus II diperoleh nilai
Kode genetik dan sintesis protein. Siswa diberikan rata-rata ulangan harian sebesar 83 dan dari 40
lembar kerja dan melakukan kegiatam sesuai siswa yang telah tuntas sebanyak 38 siswa dan 2
langkah kerja pada LKS. Siklus II dikatakan siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka
berhasil jika Pemahaman konsep siswa dengan secara klasikal ketuntasan belajar yang telah
kriteria keberhasilannya yaitu 95% dari seluruh tercapai sebesar 95% (termasuk kategori tuntas).
siswa kelas XII IPA 4 SMA Negeri 4 pasuruan Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan
Semester ganjil yang ditunjukkan dengan hasil lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil
belajar siswa sudah dapat memenuhi kriteria belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya
ketuntasan sebesar minimal (KKM) sekolah yaitu peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan

Jurnal Revolusi Pendidikan Vol. III No. 2 Th. 2020


15
ISSN CETAK 2615-4595 ISSN ONLINE 2655-9005

model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD siswa yang tuntas sedangkan 47% masih belum
sehingga siswa lebih mudah dalam memahami tuntas belajar atau sebanyak 19 siswa, untuk siklus
materi yang telah diberikan. Sehingga pelaksanaan II sebanyak 38 siswa yang tuntas belajar atau
penelitian tidak dilanjutkan dengan siklus sebanyak 95% siswa yang tuntas belajar.
berikutnya. Saran
Sesuai dengan kajian teori yang Setelah penelitian ini berhasil dan terbukti
digunakan, terbukti bahwa pembelajaran dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat
kooperatif tipe STAD dan yang digunakan sudah meningkatkan hasil belajar siswa, maka peneliti
efektif, dan peneliti tidak perlu melanjutkan memberikan masukan bagi :
kesiklus selanjutnya karena rata-rata hasil belajar 1. Memerlukan cukup banyak waktu.
dan persentase ketuntasan sudah memenuhi 2. Melibatkan lebih banyak orang.
kriteria. 3. Tidak semua materi pelajaran mengandung
masalah.
KESIMPULAN DAN SARAN 4. Memerlukan perencanaan yang teratur dan
Kesimpulan matang.
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang 5. Tidak efektif jika terdapat beberapa siswa yang
dipaparkan pada bab sebelumnya dalam penelitian pasif
yang telah dilaksanakan di kelas XII IPA 4 SMA Walaupun dalam penelitian ini dapat
Negeri 4 Pasuruan maka dapat disimpulkan memberikan hasil yang positif yaitu dapat
bahwa: Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe memperbaiki pemahaman konsep siswa menjadi
STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa lebih baik, namun peneliti berharap ada penelitian
dalam mata pelajaran biologi pokok bahasan kode lanjutan tentang penggunaan pembelajaran
genetik dan sintesis protein di kelas XII IPA 4 kooperatif tipe STAD dalam kegiatan
Semester ganjil tahun 2016/2017 pada Siklus I pembelajaran untuk aspek yang lain dan juga pada
dengan rata-rata nilai 62 dan Siklus II dengan rata- jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi,
rata nilai 83. sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Ketuntasan belajar pada siklus I dari 40
siswa yang tuntas hanya 53% atau sebanyak 21

DAFTAR PUSTAKA
Hudoyono, Herman. (1988). Belajar mengajar Wardani, I.G.A.K. Siti Julaeha. Ngadi
biologi. Jakarta : Depdidikbud. Marsinah. (2007). Pemantapan
Hemawan, Asep Herry. dkk. (2007). Kemampuan Profesional. Jakarta :
Pengembangan Kurikulum dan Universitas Terbuka.
Pembelajaran. Jakarta : Universitas Wardani, I.G.A.K. Siti Julaeha. Ngadi
Terbuka. Marsinah. (2007). Penelitian Tindakan
Hera Lestari Mikarsa, dkk. (2007). Kelas. Jakarta : UniversitasTerbuka.
Pendidikan Anak di SMA. Jakarta :
Universitas Terbuka.

Jurnal Revolusi Pendidikan Vol. III No. 2 Th. 2020


16

Anda mungkin juga menyukai