Anda di halaman 1dari 6

JBSE: Journal of Biology Science and Education

Original Research Paper


Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Daring Pada
Mata Pelajaran Biologi Dikelas XI MIPA SMA Negeri 5 Model Palu

Nurfadila1, Ritman Ishak Paudi2, Amiruddin Kasim3 , Astija4


1
Mahasiswa FKIP, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia;
2
Dosen FKIP, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia;
3
Dosen FKIP, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia;
4
Dosen FKIP, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia;

Article History Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbandingan Hasil
Received : Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Daring Pada Mata Pelajaran Biologi di
Revised : Kelas XI MIPA SMA Negeri 5 Model Palu. Metode yang digunakan dalam
Accepted :
Published :
penelitian adalah metode Komparatif. Sampel dalam penelitian yaitu kelas XI
MIPA 3 sebanyak 16 orang siswa, XI MIPA 4 sebanyak 12 orang siswa dan
XI MIPA 5 sebanyak 18 orang siswa yang berjumlah 46 orang siswa. Teknik
*Corresponding Author: pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan mengambil nilai akhir
Nurfadila,
yang diperoleh siswa saat pembelajaran daring pada semester ganjil tahun
Universitas Tadulako,
Palu, Indonesia; ajaran 2020/2021 pada mata pelajaran biologi. Hasil penelitian menunjukan
Email:nur40624@gmail.com bahwa ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa melalui
pembelajaran daring dikelas XI MIPA pada mata pelajaran biologi SMA
Negeri 5 Model Palu. Hal ditunjukkan dengan nilai rata-rata yang diperoleh
siswa yaitu nilai tertinggi di kelas XI MIPA 3 dengan nilai 83, kemudian XI
MIPA 5 dengan nilai 77 dan yang terendah XI MIPA 4 dengan nilai 74.

Kata kunci: Perbandingan; Hasil Belajar; Daring

Pendahuluan hasil belajar tidak hanya menjadi indikator


keberhasilan dalam menyampaikan materi
Pendidikan merupakan salah satu faktor kepada siswa tetapi juga penggunaan metode
penentu keberhasilan suatu negara, setiap yang digunakan pada saat proses belajar
perbuatan dan tindakan dalam pendidikan mengajar, serta menentukan siswa-siswa yang
selalu menghendaki hasil. Pendidikan juga telah mencapai ketuntasan minimal dan
merupakan segala bidang kehidupan dalam berhak melanjutkan ke materi berikutnya.
memilih dan membina hidup yang baik, yang Bagi siswa, hasil belajar menjadi tolak ukur
sesuai dengan martabat manusia. Pendidikan penguasaan materi yang disampaikan oleh
berusaha mengembangkan potensi individu guru. Bagi sekolah, hasil belajar yang baik
agar mampu berdiri sendiri. Dengan itu, yaitu meningkatkan kredibilitas serta reputasi
individu perlu diberi berbagai kemampuan sekolah baik dimasyarakat maupun dunia
dalam pengembangan beberapa hal, seperti: pendidikan. Bagi dinas dan lembaga
konsep, prinsip, kreativitas, tanggung jawab pendidikan, hasil belajar menjadi bahan
dan keterampilan. Dengan kata lain, perlu evaluasi atas pelaksanaan kurikulum di
mengalami perkembangan dalam aspek sekolah (Desriana dkk. 2018).
kognitif, afektif dan psikomotorik Pembelajaran daring merupakan salah
(Wirdayanti, 2014). satu cara menanggulangi masalah pendidikan
Hasil belajar merupakan target tentang penyelenggaraan pembelajaran.
pencapaian yang direncanakan. Bagi guru, Definisi pembelajaran daring adalah metode
This article is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 © 2021 The Author(s). This article is open access
International License.
Nurfadila, et al. (2021). JBSE: Journal of Biology Science and Education, xx (xx): xx – xx
DOI:
belajar yang menggunakan model interaktif yang diambil adalah kelas XI MIPA 3
berbasis internet dan Learning Manajemen sebanyak 16 orang siswa, kelas XI MIPA 4
System (LMS). Seperti menggunakan Zoom, sebanyak 12 orang siswa dan kelas XI MIPA 5
Geogle Meet, Geogle Drive, dan sebagainya. sebanyak 18 orang siswa, dimana total
Kegiatan daring diantaranya Webinar, kelas keseluruhan sampel berjumlah 46 orang siswa.
online, seluruh kegiatan dilakukan Instrumen dalam penelitian ini yaitu berupa
menggunakan jaringan internet dan komputer dokumen hasil belajar siswa pada semester
(Malyana, 2020). ganjil tahun ajaran 2020/2021 dan data hasil
Berdasarkan hasil observasi yang wawancara terhadap guru dan siswa.
dilakukan di SMA Negeri 5 Model Palu Teknik analisis data yang digunakan
dengan mewawancarai ibu Irawaty Andi dalam penelitian ini adalah dengan
Pana, S.Pd., M.Pd selaku guru bidang studi menghitung nilai rata-rata yang diperoleh
biologi, diperoleh fakta bahwa proses siswa dari ketiga kelas tersebut. Kemudian
pembelajaran yang dilakukan saat ini yaitu untuk melihat perbedaan yang signifikan pada
secara online dikarenakan pandemi Covid-19. hasil belajar siswa di kelas XI MIPA
Pembelajaran online ini sudah diterapkan dilakukan uji One Way Anova menggunakan
pada awal bulan Maret 2020 di semester SPSS versi 25.0
ganjil, sebelum di terapkannya pembelajaran
online (daring) ini ada beberapa metode Hasil dan Pembahasan
pembelajaran yang di gunakan yaitu,
Koperatif Learning, Stand, Jiksaw, PBL dan A. Hasil
Inkuiri. Dalam pembelajaran online terdapat Tabel 4.1 Nilai hasil belajar biologi siswa
beberapa kendala yang dialami oleh guru kelas XI SMA Negeri 5 Palu
maupun siswa, salah satunya adalah akses Model semester gantil TA
jaringan yang kurang stabil. Adapun 2020/2021.
kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran
online ini menurut guru yaitu, kelebihan dari Kategori XI XI XI
pembelajaran online yaitu siswa dapat MIPA 3 MIPA 4 MIPA 5
mengenal berbagai teknologi yang ada dan
Jumlah 16 12 18
siswa bisa lebih mandiri dengan belajar
sampel
melalui internet. Kekurangan dari
Nilai 92 79 84
pembelajaran online ini menurut guru kurang
tertinggi
efektif dalam proses pembelajaran. Hal
tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap Nilai 70 62 70
nilai akhir yang akan diperoleh oleh siswa. terenda
Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk h
melakukan penelitian dengan mengangkat Jumlah 1326 887 1390
judul ”Perbandingan Hasil Belajar Siswa Rata- 83 74 77
Melalui Pembelajaran Daring Pada Mata Rata
Pelajaran Biologi di Kelas XI MIPA SMA
Negeri 5 Model Palu.” Pada tabel 4.1 menunjukan kelas XI
MIPA 3 memiliki jumlah siswa sebanyak 16
Metode Penelitian orang dengan perolehan nilai terendah 70 dan
Metode yang digunakan pada penelitian nilai tertinggi 92, adapun jumlah nilai
ini adalah metode Komparatif. Jenis penelitian keseluruhan adalah 1326 dengan nilai rata-
ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi ratanya yaitu 83. Pada XI MIPA 4 dimana
dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XI memiliki siswa sebanyak 12 orang memiliki
MIPA SMA Negeri 5 Model Palu tahun ajaran nilai tertinggi 79 dan nilai terendah 62, total
2020/2021. Untuk pengambilan sampel nilai 887 dengan nilai rata-rata 74. Untuk
dilakukan secara Purposive samplin,dimana kelas XI MIPA 5 memiliki jumlah siswa 18
teknik pengambilan sampel dengan dengan perolehan nilai tertinggi yaitu 84 dan
menentukan kriteria-kriteria tertentu. Sampel
Nurfadila, et al. (2021). JBSE: Journal of Biology Science and Education, xx (xx): xx – xx
DOI:
nilai terendah 70. Jumlah nilai keseluruhan menggunkan Purposive sampling. Menurut
pada kelas ini yaitu 1390 dengan rata-rata 77. Sugiyono (2013) Purposive sampling adalah
Hasil uji hipotesis dengan menggunkan teknik pengambilan sampel dengan
One Way Anova dapat dilihat pada tabel 4.5 menentukan kriteria-kriteria tertentu. Adapun
dibawah ini: kriteria yang digunakan adalah siswa yang
Tabel 4.2. Hasil Uji Hipotesis menggunkan memiliki HP android/ Laptop dan jaringan
One Way Anova baik. Terbukti bahwa walaupun siswa
memiliki HP android/ Laptop dan jaringan
ANOVA baik, namun masih ada perbedaan dan masih
ada siswa yang tidak tuntas dalam mata
Nilai Hasil Belajar Biologi
pelajaran biologi.
Beberapa kendala yang mengakibatkan
Sum of Mean tidak tuntasnya siswa dalam mata pelajaran
Squares Df Square F Sig. biologi yaitu adanya aplikasi tertentu yang
harus dimiliki semua siswa sehingga dapat
Between 586,331 2 293,165 10,85 ,000
memungkinkan mereka belajar disegala
Groups 1 tempat seperti komputer. Hal ini dapat
Within 1161,77 43 27,018 menjadi penghalang untuk beberapa siswa
dalam kegiatan belajar karena siswa harus
Groups 8
mempelajari secara otodidak sehingga banyak
Total 1748,10 45 siswa yang menjadi malas untuk
9 mempelajarinya karena menganggap hal itu
menyita waktu mereka sehingga membuat
siswa menjadi bosan. Sama seperti penelitian
Berdasarkan hasil uji statistik One Way Widodo dan Nursaptini (2020) namun dengan
Anova, daerah kritis H0 ditolak karena nilai responden yang berbeda yaitu mahasiswa,
sig. (signifikansi) yang diperoleh adalah 0.000 namun hasil penelitiannya menjelaskan bahwa
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada tidak semua mahasiswa familiar dengan
perbedaan yang signifikan dari hasil belajar media daring yang tergolong baru.
antara siswa kelas XI MIPA 3, XI MIPA 4, Permasalahan baru yang muncul akibat
dan XI MIPA 5 di SMA Negeri 5 Model Palu adanya pembelajaran online adalah
semester ganjil TA 2020/2021. menumpuknya tugas bagi mahasiswa yang
mengakibatkan mahasiswa menjadi bosan.
B. Pembahasan Berdasarkan data hasil wawancara
Berdasarkan hasil analisis statistik terhadap guru dan juga siswa diperoleh fakta
deskriptif, hasil belajar siswa kelas XI MIPA bahwa metode pembelajaran yang digunakan
3, XI MIPA 4, dan XI MIPA 5 di SMA oleh guru sama untuk ketiga kelas yaitu
Negeri 5 Model Palu semester ganjil TA MIPA 1, MIPA 2 dan MIPA 3. Penerapan
2020/2021 terdistribusi dengan normal dan pembelajaran daring dilakukan dengan
homogen serta terdapat perbedaan yang bantuan aplikasi Whatsapp sebagai media
signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari komunikasi antara guru dan siswa. Materi dan
persentase nilai tertinggi diperoleh di kelas XI tugas-tugas dikirim melalui Whatsapp,
MIPA 3 kemudian XI MIPA 5 dan kelas XI Learning Management System (LMS) dan
MIPA 4. Untuk persentase nilai terendah di aplikasi Quipper agar lebih mudah dalam
kelas XI MIPA 4 dalam kategori cukup. proses pembelajaran daring.
Untuk kelas XI MIPA 3 dan kelas XI MIPA 5 Meskipun metode pembelajaran yang
nilai terendah terdapat pada kategori baik. diterapkan oleh guru untuk ketiga kelas itu
Dari perbedaan hasil belajar di ketiga sama, tetapi juga masih kendala yang dialami
kelas yang menjadi sampel oleh peneliti, siswa yaitu kuota internet yang sangat
perbedaan jumlah siswa yang digunakan terbatas, dan waktu pengumpulan tugas yang
sebagai responden diakibatkan oleh teknik singkat sehingga menyebabkan banyak siswa
pengambilan sampel yaitu dengan yang berusaha mengerjakan sesuatu pada saat
Nurfadila, et al. (2021). JBSE: Journal of Biology Science and Education, xx (xx): xx – xx
DOI:
yang sama disaat kelas berlangsung. Akhirnya internet. Kebanyakan responden berdiskusi
hal ini akan mengganggu konsentrasi mereka menggunakan kolom komentar maupun
saat belajar, sehingga pembelajarannya tidak chatting dengan teks, sehingga banyak
lagi efektif. Pendapat yang sama di sampaikan konteks yang tidak bisa tersampaikan dengan
Mailizar (2018) yang berpendapat bahwa jelas karena tidak bisa diuraikan secara
metode penugasan yang diberikan kepada langsung melalui teks. Selain itu kelengkapan
siswa tentunya membuat siswa kurang dapat bahan ajar juga menjadi kendala sehingga
menerima materi dan konsep-konsep membuat siswa kurang memahami materi
pembalajaran dengan maksimal yang pelajaran.
seharusnya didapatkan melalui penjelasan Kurang lengkapnya bahan ajar yang
oleh guru, sumber lain dan media diberikan guru dan sulitnya mendapatkan
pembelajaran yang mendukung. Pembelajaran buku yang lengkap di era pandemi ini. Hal ini
biologi merupakan bagian dari ilmu juga di sampaikan oleh Hutauruk dan Ropinus
pengetahuan alam yang mempelajari tentang (2020) dalam penelitiannya dimana mereka
kehidupan makhluk hidup di bumi. Luasnya menyatakan mayoritas responden
cakupan materi dalam pembelajaran biologi mengeluhkan kendala ketika ingin memiliki
menuntut guru harus mampu mengembangkan buku atau bahan bacaan sesuai topik
sistem pembelajaran yang efektif dan efisien perkuliahan. Responden terbiasa membeli
dalam pengembangan konsep-konsep biologi, buku di toko buku, atau mendapatkan modul
sehingga siswa dapat lebih mudah memahami langsung dari dosen. Namun dengan
dan mengerti informasi ilmiah yang pembelajaran daring, mereka tidak bisa
disampaikan. Salah satu upaya yang dapat memiliki buku atau bahan ajar seperti
dilakukan oleh guru dalam mengembangkan biasanya. Bahan ajar yang diberikan oleh
sistem pembelajaran yang afektif dan efisien dosen juga terkadang kurang lengkap,
selama proses pembelajaran daring, yaitu sementara buku atau bahan ajar yang tersedia
dengan menggunakan media pembelajaran di internet tidak banyak yang menyediakan
dalam proses belajar mengajar online. secara gratis.
Banyaknya metode pembelajaran e- Tingginya tingkat kemalasan siswa
learning bersifat satu arah, hal tersebut dalam membaca juga menjadi salah satu
menyebabkan interaksi pengajar dan siswa pemicu. Hutauruk dan Ropinus (2020) juga
menjadi berkurang sehingga akan sulit bagi berpendapat yang sama dimana mahasiswa
siswa untuk mendapatkan penjelasan lebih dituntut untuk menggali kemampuan
lanjut mengenai materi yang sulit dipahami, akademiknya secara mandiri. Maka dari itu
sehingga materi yang diajarkan dalam e- dosen lebih banyak memberikan modul dan
learning direspon berdasarkan tingkat materi lainnya yang berupa teks. Modul
pemahaman yang berbeda-beda, tergantung tersebut dilengkapi dengan tugas-tugas yang
kepada kemampuan masing-masing. Beberapa harus dikerjakan mahasiswa. Kurangnya
siswa dapat menangkap materi dengan lebih minat baca mahasiswa membuat capaian
cepat hanya dengan membaca, namun ada pembelajaran yang diharapkan tidak tercapai.
juga yang membutuhkan waktu lebih lama Hal ni sesuai dengan salah satu penelitian
sampai benar-benar paham. Bahkan ada juga yang menyatakan bahwa prestasi belajar
yang membutuhkan penjelasan dari orang lain berkaitan erat dengan minat belajar
agar dapat memahami materi yang dipelajari. mahasiswa (Widodo dan Nursaptini 2020).
Pendapat ini sama dengan hasil penelitian Beberapa siswa cenderung menunda-
Hutauruk dan Ropinus (2020) yaitu Mayoritas nunda mengerjakan tugas, oleh karena itu
responden mengaku lebih sulit memahami perlu adanya kesadaran diri sendiri agar
materi pelajaran melalui kuliah daring proses belajar dengan metode daring menjadi
dibandingkan dengan kuliah tatap muka. terarah dan mencapai tujuan pembelajaran.
Responden mengeluhkan kurangnya Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
kesempatan untuk berdiskusi secara langsung Julianty dan Siti (2015) dengan
dan bebas dengan dosennya, karena mewawancarai guru disalah satu sekolah
keterbatasan fitur dan kualitas jaringan SMA yang berada di Medan bahwa secara
Nurfadila, et al. (2021). JBSE: Journal of Biology Science and Education, xx (xx): xx – xx
DOI:
umum siswa mengalami masalah
keterlambatan dalam mengumpulkan tugas. Desriana, D., Amsal, A., & Husita, D. (2018).
Setelah dikoreksi oleh wali kelas ternyata Perbandingan Hasil Belajar Siswa
keterlambatan siswa dalam mengumpulkan Menggunakan Media Pembelajaran
tugas disebabkan karena siswa menunda Berbasis Lingkungan Dengan Media
mengerjakan tugas sekolah dan baru bisa Internet Dalam Pembelajaran Asam
mengerjakan tugas ketika tugas harus segera Basa di MAN Indrapuri. Jurnal IPA
dikumpulkan. Banyaknya alasan yang dan Pembelajaran IPA. 2 (1): 50-55.
dikemukakan oleh bentuk pembelaan diri,
diantaranya idenya banyak muncul pada saat Hutauruk, A., & Ropinus S. (2020). Kendala
kondisi yang mendesak dan keterbatasan Pembelajaran Daring Selama Masa
dalam mencari referensi serta mengalami Pandemi di Kalangan Mahasiswa
kebingungan dalam mengerjakan tugas yang Pendidikan Matematika: Kajian
pada akhirnya menyita waktu. Kualiatatif Deskriptif. Journal of
Mathematics Education and Applied. 2
Kesimpulan (1) : 45-51.

Berdasarkan hasil penelitian dan Julyanti, M., & Siti A. (2015). Hubungan
analisis data yang telah dilakukan, maka dapat antara Kecanduan Internet dengan
disimpulkan bahwa meskipun guru yang Prokrastinasi Tugas Sekolah pada
mengajar di ketiga kelas sama dan metode Remaja Pengguna Warnet di
yang digunakan juga juga, namun masih Kecamatan Medan Kota. Jurnal
terdapat perbedaan hasil belajar yang DIVERSITA. 1(2) : 17-27.
signifikan terhadap siswa kelas XI MIPA 3,
MIPA 4 dan MIPA 5 di SMA Negeri 5 Model Mailizar, N. (2018). Penerapan Model
Palu. Adanya perbedaan hasil belajar tersebut Problem Based Learning (PBL) Untuk
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, kuota Meningkatkan Hasil Belajar. Banda
internet yang dimiliki siswa sangat terbatas, Aceh: Raniry Darussalam.
dan waktu pengumpulan tugas yang singkat
sehingga menyebabkan banyak siswa yang Malyana, A. (2020). Pelaksanaan
berusaha mengerjakan sesuatu pada saat yang Pembelajarang Daring dan Luring
sama disaat kelas berlangsung. Akhirnya hal Dengan Metode Bimbingan
ini akan mengganggu konsentrasi mereka saat Berkelanjutan Pada Guru Sekolah
belajar, sehingga pembelajarannya tidak lagi Dasar diteluk Betung Utara Bandar
efektif. Lampung. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Dasar Indinesia. 2(1) : 71.

Ucapan Terima Kasih Sugiyono. (2013). Stastistika Untuk


Penelitian. Alfabeta: Bandung.
1. Ritman Ishak Paudi, yang telah
memberikan bimbingan dalam Widodo, A & Nursaptini. 2020. Problematika
penulisan karya ilmiah ini Pembelajaran Daring Dalam Perspektif
2. Amiruddin Kasim, yang telah Mahasiswa. ELSE (Elementary School
memberikan masukan dan saran Education Journal). 4(2) : 100-115.
dalam penulisan karya ilmiah ini.
3. Astija, yang telah memberikan Wirdayanti, W. (2014). Perbandingan Hasil
masukan dan saran dalam penulisan Belajar Siswa Yang Di Ajar Melalui
karya ilmiah ini. Model Pembelajaran Observation
Learning Dengan Resource Based
Learning Pada Mata Pelajaran Biologi
Kelas X Sma Muhammadiyah
Referensi Lempangang Kab. Gowa. Skripsi.
Nurfadila, et al. (2021). JBSE: Journal of Biology Science and Education, xx (xx): xx – xx
DOI:
Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. UIN
Alauddin Makassar. Dipublikasikan.

Anda mungkin juga menyukai