Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN DAN METODE DEMONSTRASI

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI SDIT AL BANNA
BANDAR PACITAN TAHUN AKADEMIK 2019/2020

Pipit Purnamawati Widodo

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakutas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama
Islam Negeri Ponorogo

E-mail: purnamapipit15@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini dilatar belakangi oleh metode pembelajaran IPA, Pada dasarnya dalam proses
pembelajaran seorang guru sangat penting dalam memperhatikan dan menerapkan suatu metode untuk
pembelajaran. Seperti halnya pada saat peneliti melakukan penelitian di SD IT Al Banna, peneliti
tertarik melakukan penelitian di SD tersebut karena melihat minat masyarakat yang mempercayakan
sekolah tersebut sebagai tempat menuntut ilmu untuk anak-anaknya di karenakan sekolahan tersebut
menjunjung tinggi mengenai pembelajaran agama. Namun pembelajaran di SD IT Al Banna guru
mengajar mata pelajaran masih menggunakan metode ceramah khususnya dalam pembelajaran IPA
pada kelas IV sehingga pemahaman siswa kurang dalam menerima materi tersebut. Pada dasarnya
pembelajaran IPA tidak hanya melalui metode ceramah saja, karena itu akan membuat siswa merasa
bosan dan tidak dapat fokus dalam menangkap materi yang diberikan guru. Guru seharusnya dapat
mengemas proses pembelajaran yang bisa meningkatkan semangat siswa dengan menggunakan metode
pembelajaran yang menarik.Dalam kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari adanya hambatan yang
dialami oleh guru maupun siswa dan dapat membuat hasil belajar siswa menurun. Tujuan dari penelitian
ini adalah : (1) Mengetahui pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa kelas IPA siswa
kelas IV SD IT Al Banna Bandar Pacitan Tahun Akademik 2019/2020. (2) Mengetahui pengaruh
metode demonstrasi terhadap hasil belajar siswa IPA kelas IV SD IT Al Banna Bandar Pacitan Tahun
Akademik 2019/2020.

Kata Kunci: Metode Eksperimen, Metode Demonstrasi dan Hasil Belajar

Abstrack

This research is motivated by science learning methods. Basically in the learning process a teacher is
very important in paying attention to and applying a method for learning. Just as when researchers
conducted research at SD IT Al Banna, researchers were interested in conducting research at the SD
because they saw the interest of the people who entrust the school as a place to study for their children
because the school upholds religious learning. However, learning at SD IT Al Banna teachers teaching
subjects still uses the lecture method, especially in learning science in class IV so that students'
understanding is less in accepting the material. Basically science learning is not only through the lecture
method, because it will make students feel bored and unable to focus on capturing the material given by
the teacher. Teachers should be able to package the learning process that can increase students'
enthusiasm by using interesting learning methods. In learning activities, it is inseparable from the
obstacles experienced by both teachers and students and can make student learning outcomes decrease.
The aims of this study are: (1) To determine the effect of the experimental method on the learning
outcomes of science class students of fourth grade students of SD IT Al Banna Bandar Pacitan for the
2019/2020 academic year. (2) Knowing the effect of the demonstration method on the learning outcomes
of fourth grade science students at SD IT Al Banna Bandar Pacitan for the 2019/2020 academic year.

Keywords: Experimental Method, Demonstration Method and Learning Outcomes

pendidikan merupakan suatu yang selalu mendapat perhatian oleh seluruh bangsa dan Negara di dunia.
Hal ini disebabkan karena maju atau mundurnya suatu bangsa dan Negaranya dipengaruhi oleh kualitas
sumber daya manusia yang menjadi tulang punggung Negara tersebut. Sumber daya manusia yang
berkualitas merupakan hasil suatu proses pendidikan karena tanpa pendidikan tidak mungkin diperoleh
sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat membangun Negara dan bangsanya kea rah tujuan
yang akan dicapai oleh bangsa dan Negara tersebut. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara
sadar dalam rangka membimbing dan mengarahkan perkembangan anak kearah dewasa. Dewasa artinya
bertanggung jawab terhadap dirinya, keluarganya, masyarakatnya, bangsanya dan negaranya. Hakikat
pendidikan adalah menyediakan lingkungan yang aman bagi perkembangan anak karena di dalam
lingkungan yang aman tersebut, anak dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya dengan
baik.
Pendidikan Sains merupakan pendidikan yang mampu merangsang kemampuan siswa untuk berfikir
yang meliputi empat unsur utama, yang pertama yaitu sikap: makhluk hidup, fenomenaalam, rasa ingin
tahu tentang benda serta hubungangan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat
dipecahkan melalui prosedur yang benar. Yang kedua yaitu proses: prosedur pemecahan masalah melalui
metode ilmiah, metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan,
evaluasi, pengukuran, penarikan kesimpulan. Yang ketiga yaitu produk: berupa teori, prinsip, fakta, dan
hukum. Yang keempat yaitu aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-
hari.
Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan
yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan
proses belajar. Pembelajaran juga dikatakan sebagai proses memberikan bimbingan atau bantuan kepada
peserta didik dalam melakukan proses belajar. Peran dari guru sebagai pembimbing bertolak dari
banyaknya peserta didik yang bermasalah. Dalam belajar tentunya banyak perbedaan, seperti adanya
peserta didik yang mampu mencerna materi pelajaran, ada pula peserta didik yang lemah dalam
mencerna materi pelajaran. Kedua pembelajaran inilah yang menyebabkan guru mampu mengatur
strategi dan metode dalam pembelajaran yang sesuai dengan keadaan setiap peserta didik. Oleh karena
itu, jika hakikatnya belajar adalah “perubahan “, maka pembelajaran adalah “pengaturan”.
Kualitas suatu pendidikan selalu mengacu kepada hasil belajar siswa, dimana kualitas pendidikan yang
baik merupakan tujuan pendidikan itu sendiri. Kualitas pendidikan yang masih rendah, seakan menjadi
sorotan yang tajam dan bahkan merupakan masalah yang sangat besar di Indonesia. Proses belajar
mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar
hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Interaksi Metode Demonstrasi adalah cara menyampaikan materi pembelajaran dengan peragaan, baik
dilakukan oleh dirinya atau meminta orang lain untuk memperagakannya. Metode demonstrasi “berguna
untuk menunjukkan keterampilan tertentu, memudahkan penjelasan, menghindari verbalisme (banyak
omong padahal tidak perlu) dan melatih keterampilan.
Metode Demonstrasi adalah metode pembelajaran dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan,
dan atau urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.
Metode ekperimen adalah cara penyajian pelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan belajar
megajar dengan cara melakukan percobaan untuk membuktikan sendiri sesatu yang dipelajari. Dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar dengan metode eksperimen, sangat menuntut siswa untuk
berpartisipasi secara aktif, siswa diberi banyak kesempatan untuk terlibat dalam menemukan,
menganalisis, membuktikan dan mengalami sendiri.

Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Eksperimen,
yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara post test, hal ini untuk mengukur kemampuan siswa kelas
kontrol dan kelas eksperimen setelah dilakukan perlakuan dengan penggunaan metode demonstrasi,
metode eksperimen dan metode ceramah.
populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV di SD IT Al Banna Bandar yang keseluruhannya
berjumlah 41 siswa dan populasi dalam penelitian sebagai berikut:
Tabel 1. 1

Populasi Penelitian

Jumlah Siswa
No Nama Tingkat
Rombel Kelas L P Total

1 IV A IV 13 8 21
2 IV B IV 15 5 20
Jumlah Populasi 28 13 41

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Convenience Sampling (sampel berdasarkan
kemudahan) sesuai dengan namanya, yaitu sampel berdasar kemudahan. Karena pengambilan anggota
sampel dari populasi dilakukan di kelas IV A dan IV B. Dimana kelas IV A akan dijadikan sebagai
kelas kontrol dan kelas IV B sebagai kelas eksperimen.
Variabel dalam penelitian ini adalah metode eksperimen (x 1), metode demonstrasi (x2) dan hasil belajar
(y). Sampel pada penelitian ini yakni peserta didik kelas IV B sebagai kelas eksperimen dan peserta didik
kelas IV A sebagai kelas kontrol. Jumlah keseluruhan peserta didik berjumlah 41 peserta didik, sampel
diambil secara random.

Penelitian ini diawali dengan melaksanakan proses pembelajaran, penerapan metode eksperimen dan
metode demonstrasi dilakukan pada kelas eksperimen dan metode ceramah dilakukan pada kelas
kontrol. Setelah penerapan motode pembelajaran tersebut peserta didik diberikan soal Post-test..Setelah
mendapatkan hasil penelitian, data yang diperoleh kemudian dianalisi menggunakan uji t dengan
menggunakan softwer SPSS uji t Independent Samples Test digunanaakan untuk mengetahui pengaruh
penerapan metode pembelalarn metode eksperimen dan metode demonstrasi di SD IT Al Banna.
Apabila H0 ditolak maka dapat diketahui bahwa metode eksperimen dan metode demonstrasi lebih baik
untuk hasil belajar siswa

Hasil penelitian

Pengaruh Metode Demonstrasi terhadap Hasil Belajar

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
menggunakan metode eksperimen mempunyai rata-rata 75,95 sedangkan menggunakan metode
demonstrasi bernilai rata – rata 76,50 dan hasil penelitian pada kelas kontrol menggunakan metode
ceramah mempunyai rata-rata 60,48. Hasil ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran eksperimen
dan metode metode pembelajaran demonstrasi mempuyai perbedaan dengan metode pembelajaran
ceramah.

Berdasarkan hasil uji-t Independent Samples Test diketahui bahwa nilai signifikansi metode demostrasi
dan metode ceramah sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak. Hal ini
menujukkan bahwa ada perbedaan pengaruh penggunaan metode Demonstrasi dan metode ceramah
terhadap hasil belajar IPA.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tiflah Addina Khairiah Nst
Pada kolom T-Test For Equality Of Means diperoleh nilai 0, maka dari hasil output disimpulkan bahwa
Ha diterima artinya bahwa hasil belajar siswa kelompok eksperimen yang menggunakan metode
demonstrasi dalam pembelajaran berbeda dengan hasil belajar siswa kelopok kontrol dengan Metode
Ceramah, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi pada
pembelajaran dapat berpengaruh terhadap hasil belajar IPA materi Cahaya dan Sifat-sifatnya siswa
kelas V MIN Medan Tembung.
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan
mempertunjukkan secara langsung objeknya atau dengan melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan
proses tertentu. Demonstrasi dapat digunakan pada semua mata pelajaran yang diartikan sebagai suatu
cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik suatu
proses, prosedur dan atau pembuktian suatu materi yang ingin dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya
maupun dalam tiruan.
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan
mempertunjukkan secara langsung objeknya atau dengan melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan
proses tertentu. Demonstrasi dapat digunakan pada semua mata pelajaran yang diartikan sebagai suatu
cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik suatu
proses, prosedur dan atau pembuktian suatu materi yang ingin dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya
maupun dalam tiruan.
Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan
kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik seharusnya atau hanya sekedar
tiruan. Metode demonstrasi ini banyak digunakan dalam rangka mendapatkan gambaran yang lebih jelas
tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses pengaturan dan pembuatan sesuatu, proses bekerjanya
sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakannya. Dengan metode demonstrasi ini pengajaran menjadi
semakin jelas, mudah diingat dan dipahami, proses belajar lebih menarik, mendorong krativitas siswa,
dan sebagainya.
Selain itu, metode demonstrasi ini juga didasarkan pada asumsi bahwa mengerjakan dan melihat langsung
lebih baik dari hanya sekadar mendengar, adanya perbedaan pada sifat pelajaran yang mengharuskan
peragaan, serta adanya perbedaan tipe belajar peseta didik, yakni ada yang tipe visual, auditif, motorik
dan campuran. Dengan adanya metode demonstrasi ini pengajaran menjadi semakin jelas mudah diingat
dan dipahami, proses belajar yang menarik, mendorong kreativitas peserta didik, dan sebagainya. Metode
demonstrasi merupakan metode mengajar yang sangat efektif. Dengan demonstrasi proses penerimaan
siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam sehingga membentuk pengertian dngan
baik dan sempurna, siswa juga dapat mengamati dan memerhatikan pada apa yang diperlihatkan guru
selama pelajaran berlangsung. Adapun penggunaan metode demonstrasi mempunyai tujuan agar siswa
mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu.

Interpretasi Pengaruh Pengggunaan Metode Eksperimen terhadap Hasil Belajar

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
menggunakan metode Eksperimen mempunyai rata-rata 75,95. dan hasil penelitian pada kelas kontrol
menggunakan metode ceramah mempunyai rata-rata 60,48. Hasil ini menunjukkan bahwa metode
pembelajaran eksperimen mempuyai perbedaan dengan metode pembelajaran ceramah.
Begitupun dengan hasil uji-t Independent Samples Test diketahui bahwa nilai signifikansi metode
eksperimen dan metode ceramah sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak. Hal
ini menujukkan bahwa ada perbedaan pengaruh penggunaan metode eksperimen dan metode ceramah
terhadap hasil belajar IPA.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anik purwanti menyatakan
bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen siswa dapat lebih aktif dan efektif
terhadap keterampilan proses dan hasil belajar IPA.
Metode pembelajaran eksperimen dan metode pembelajaran demostrasi ini terbukti dapat membuat
peserta didik termotivasi dalam meningkatkan hasil belajar. Dengan menggunakan metode eksperimen
dan metode demonstrasi peserta didik dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan, karena
peserta didik diajak aktif dan ikut serta dalam pembelajaran, peserta didik tidak hanya mendengarkan
ceramah tetapi dapat mempraktikan. Sehingga peserta didik lebih berani dalam mengemukakan
pendapat dan memahami materi dengan mudah.
Terdapat empat alasan menggunakan metode eksperimen dalam menemukan fakta pada proses belajar
siswa yaitu: dapat mengembangkan kemampuan intelektual siswa, mendapatkan motivasi intrinsik,
menghayati bagaimana ilmu itu diperoleh, dan memperoleh daya ingat yang lebih lama.

Kegiatan eksperimen yang dilakukan peserta didik usia SD merupakan kesempatan mereka melakukan
suatu eksplorasi. Siswa akan memperoleh pengalaman meneliti yang mendorong mereka mengkontruksi
pengetahuan mereka sendiri, berpikir ilmiah dan rasional sehingga hasil belajar menjadi kepemilikan
peserta didik yang bertalian lama.

Kegiatan eksperimen yang dilakukan peserta didik usia SD merupakan kesempatan mereka melakukan
suatu eksplorasi. Siswa akan memperoleh pengalaman meneliti yang mendorong mereka mengkontruksi
pengetahuan mereka sendiri, berpikir ilmiah dan rasional sehingga hasil belajar menjadi kepemilikan
peserta didik yang bertalian lama.

Metode eksperimen dan metode demonstrasi memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil belajar
siswa. Hal ini dapat memberikan informasi bahwa guru dapat memilih metode-metode pembelajaran
yang tepat dan menyenangkan, termasuk Metode Demonstrasi yang telah diteliti ini. Sesuai dengan
materi yang akan diajarkan agar terciptanya suasana yang menyenangkan dan secara tidak langsung
dapat mengajak siswa aktif dalam pembelajaran sehingga siswa dapat menghasilkan nilai yang baik
dalam setiap pembelajaran.
Data hasil penelitian hasil belajar peserta didik menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar kelas
eksperimen sebesar 75.95 dan 76.50 sedangkan kelas kontrol sebesar 60,48, (Gambar 1). Berdasarkan
data tersebut diketahui bahwa penerapan metode pembelajaran eksperimen dan metode demonstrasi
berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Pengaruh penerapan metode pembelajaran eksperimen
dan metode demonstrasi dapat dilihat dari perolehan skor hasil belajar kelas eksperimen diatas dan
perolehan skor kelas kontrol.

80
70
60
50
40 Series 1
Series 2
30
20
10
0
eksperimen kontrol eksperimen

Gambar 1 Nilai Rata-rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Test hasil belajar dibuat berdasarkan materi yang menggunakan metode eksperimen dan metode
demonstrasi, materi yang di ambil yaitu macam-macam gaya
Kelas IV di SD IT Al Banna , dan kelas kontrol menggunakan metode ceramah.
Hasil penelitian diperkuat dengan hasil uji t Independent Samples Test
perolehan hasil signifikan sebesar 0,000 karena hasil < 0,05 maka H0 di tolak, hal ini menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik kelas eksperimen yang menggunakan
metode demonstrasi dan metode eksperimen dengan kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah.
Pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dan metode demonstrasi dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik, karena peserta didik dapat berpartisipasi secara langsung dan aktif dalam
pembelajran. Metode ini melibatkan secara langsung peserta didik sehingga membuat peserta didik
senang dan bersemangat untuk mengikuti pembelajaran, hal ini di dukung dengan metode eksperimen dan
metode demonstrasi.
metode eksperimen ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri,
mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri
tentang suatu objek, keadaan atau proses terjadinya sesuatu. Peranan guru dalam penerapan metode
eksperimen ini adalah sebagai fasilitator dan advisor. Metode eksperimen lebih menekankan kepada
keaktifan siswa untuk memproses memperoleh belajarnya sendiri, daripada keaktifan guru dalam
menyajikan isi pelajaran (Moedjiono dan Moh. Dimyati ). Metode eksperimen merupakan suatu metode
yang menekankan kinerja siswa secara langsung.
Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan
kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik seharusnya atau hanya sekedar
tiruan. Metode demonstrasi ini banyak digunakan dalam rangka mendapatkan gambaran yang lebih jelas
tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses pengaturan dan pembuatan sesuatu, proses bekerjanya
sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakannya. Dengan metode demonstrasi ini pengajaran
menjadi semakin jelas, mudah diingat dan dipahami, proses belajar lebih menarik, mendorong krativitas
siswa, dan sebagainya.
Selain itu, metode demonstrasi ini juga didasarkan pada asumsi bahwa mengerjakan dan melihat
langsung lebih baik dari hanya sekadar mendengar, adanya perbedaan pada sifat pelajaran yang
mengharuskan peragaan, serta adanya perbedaan tipe belajar peseta didik, yakni ada yang tipe visual,
auditif, motorik dan campuran. Dengan adanya metode demonstrasi ini pengajaran menjadi semakin
jelas mudah diingat dan dipahami, proses belajar yang menarik, mendorong kreativitas peserta didik,
dan sebagainya.
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang sangat efektif. Dengan demonstrasi proses
penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam sehingga membentuk
pengertian dngan baik dan sempurna, siswa juga dapat mengamati dan memerhatikan pada apa yang
diperlihatkan guru selama pelajaran berlangsung. Adapun penggunaan metode demonstrasi mempunyai
tujuan agar siswa mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu (Isjoni ).
Metode demonstrasi juga dapat mempertunjukan, mengerjakan dan menjelaskan, jadi dalam
demonstrasi guru mempertunjukan dan menjelaskan cara-cara mengerjakan sesuatu. Melalui ini
diharapkan akan dapat mengenal langkah-langkah pelaksanaan suatu aktivitas( Lukman Hakim; 2006 )

Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulannya. Demonstrasi adalah cara mengajar dimana
seorang guru memperagakan langsung suatu hal yang kemudian diikuti oleh murid sehingga ilmu atau
ketrampilan yang didemonstrasikan lebih bermakna dalam ingatan masing-masing
murid.Memperjelaskan pengertian tersebut dalam prakteknya dapat dilakukan oleh guru itu sendiri atau
langsung oleh anak didik. Sebaiknya dalam mendemonstrasikan pelajaran tersebut guru lebih dahulu
mendemonstrasikan dengan sebaik-baiknya, lalu setelah itu murid ikut mempraktekan sesuai dengan juga
sering menggunakan alternatif yang tepat untuk bermain peran siswa.. petunjuknya dengan teknik ini
memberikan peserta didik kesempatan untuk berlatih metal siswa melalui demonstrasi, ketrampilan
khusus yang diajarkan di kelas. Demonstrasi

KESIMPULAN

Ada pengaruh signifikan dalam penggunaan metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa kelas IV
SDIT Al Banna tahun ajaran 2019/2020. sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi < 0,05, Ho ditolak. Hal
ini menujukkan bahwa ada perbedaan pengaruh penggunaan metode eksperimen dan metode ceramah
terhadap hasil belajar IPA.
Ada pengaruh signifikan dalam penggunaan metode demonstrasi terhadap hasil belajar IPA kelas IV
SDIT Al Banna tahun ajaran 2019/2020. sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak.
Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh penggunaan metode demonstrasi dan metode
ceramah terhadap hasil belajar IPA.
DAFTAR PUSTAKA
Artikel Jurnal Ilmiah
Anik Purwanti, “keefektifan metode eksperimen terhadap keterampilan proses dan hasil belajar
Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009)

Tiflah Addina Khairiah Nst ‘’ Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran IPA Sub Bahasan Cahaya dan Sifat-sifatnya di Kelas V MIN Medan
Tembung Tahun Pelajaran 2017/2018”. Jurnal Pendidikan, (Univrsitas Islam Negeri (UIN)
Sumatera Utara Medan)

Isjoni, Pembelajaran Visioner Perpaduan Indonesia-Malaysia, (Yogyakarta:Pustaka pelajar, 2007) h. 149

Mulyani Sumantri , Johar Permana. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan 1999)

Sri Sulistiyorini. Pembelajaran IPA dan Penerapannya dalam KTSP. (Yogyakarta: Tiara Wacana 2007).

Buku
Prof.Dr. Martini Jamaris, M.Se.Ed. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan (Bogor:Ghalia
Indonesia,2015)

Rosdiana A. Bakar, (2009), Pendidikan Suatu Pengantar, (Bandung : Ciptapustka Media Perintis),17.

Bahri Djamarah, “Strategi Belajar”, Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman 2 (2017) ,39.

Lukman Zain, (2009), Pembelajaran Fiqih, ( Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen
Agama Republik Indonesia),14.

Ali Mudlofir, Desain Pembelajaran Inovatif, 108.

Suyono.Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar.(Bandung;PT Remaja Rosdakarya,2014) 19.

Ahmad Sabri. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching.(Quantum Teaching,2005)52-53

E. Mulyasa, Menjadi Guru Propesional Menciptakan pembelajaran Kreatif


dan Menyenangkan, (Bandung: 2005), 110

Anda mungkin juga menyukai