Disusun Oleh:
Chantika Egiani Bilqisthi (41153030200066)
Febia Rahmawati (41153030200081)
Kelas: IKOM A2/VI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
• Bagi Sastropoetro
Komunikasi internasional mempelajari pernyataan antarnegara,
antarpemerintah, atau antarbangsa yang bersifat umum melalui lambang-
lambang yang berarti.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. PERSPEKTIF DIPLOMATIK
Perspektif komunikasi internasional yang pertama adalah perspektif diplomatik,
yang sesuai dengan namanya berarti diplomasi yang dilakukan antar negara.
Diplomasi memang bukan hal yang baru lagi dalam hubungan internasinoal atau
antar negara, karena banyaknya kebutuhan kerjasama yang melibatkan satu negara
dengan satu atau beberapa negara lain. Perspektif diplomatik biasanya dilakukan
dalam kelompok yang berukuran kecil dan berfokus pada tingkat interpersonal,
misalnya oleh masing-masing perwakilan pejabat negara yang membahas
kerjasama atau menyelesaikan konflik yang terjadi.
5
Komunikasi internasional dalam perspektif diplomatik merupakan kegiatan
atau upaya untuk membina rasa saling percaya atau memper- teguh keyakinan
terhadap suatu gagasan. Dengan menggunakan saluran- saluran diplomatik,
komunikasi internasional lebih banyak digunakan untuk memperluas pengaruh,
meningkatkan komitmen dan solidaritas, menanggulangi perbedaan pendapat dan
salah paham, serta menghindari pertentangan dalam masalah tujuan dan
kepentingan yang dikehendaki sebuah negara. Selain untuk menghindari konflik,
tujuan komunikasi internasional sering digunakan untuk mengembangkan kerja
sama baik dalam hubungan bilateral maupun multilateral, memperkuat posisi tawar
(bargaining position) serta meningkatkan citra dan reputasi suatu negara. Di sini,
terasa betapa pentingnya teknik komunikasi diplomatik serta perlu- nya tradisi
komunikasi diplomatik di antara negara berdaulat dalam mele- takkan jalur utama
komunikasi internasional untuk tujuan memelihara perdamaian dunia dan
mengembangkan pembangunan internasional.
6
Komunikasi internasional dalam perspektif diplomatik lazim digo- longkan ke
dalam first track diplomacy (komunikasi ditujukan kepada pemerintah negara), dan
second track diplomacy (komunikasi berhubungan langsung dengan penduduk atau
masyarakat setempat). Kunjungan Pre- siden Putin ke Jakarta untuk berbicara
dengan Presiden Yudhoyono dan menggolkan transaksi jual-beli pesawat Sukhoi
buatan Rusia disebut first track diplomacy. Kunjungan Dubes AS ke kampus dan
pesantren ter- golong second track diplomacy. Ditinjau dari dimensi komunikasi,
untuk jangka waktu yang lama, komunikasi formal antarpemerintah dianggap lebih
menentukan efektivitasnya.
2. PERSPEKTIF JURNALISTIK
Perspektif yang selanjutnya adalah perspektif jurnalistik, yang sesuai dengan
namanya maka perspektif ini dilaksanakan melalui saluran atau channel media
massa. Seperti yang telah kita ketahui bahwa arus informasi memang didominasi
dan dikendalikan oleh negara-negara maju, sehingga perspektif jurnalistik yang
7
diterapkan pun banyak dipengaruhi oleh pandangan negara maju. Bisa dikatakan
bahwa negara-negara maju memiliki peran sebagai gatekeeper atau pengontrol arus
informasi yang disampaikan pada jangkauan global. Informasi atau data memang
memiliki peranan penting hampir di seluruh lapisan kehidupan, termasuk juga pada
ranah internasional atau hubungan global yang mencakup antar negara.
8
Dalam perspektif jurnalistik, komunikasi internasional dilakukan melalui media
massa cetak (surat kabar, majalah, tabloid, dan berbagai publikasi cetak lainnya),
dan juga melalui media massa elektronik (radio, televisi, film, video, dan internet).
Kegiatan komunikasi internasional lazimnya berlangsung secara wajar, objektif,
dan alami. Kegiatan ini bersifat netral dan menghindari sikap sengaja memojokkan
pihak lain. Walaupun demi- kian, ada kemungkinan perspektif jurnalistik
digunakan secara subjektif untuk kepentingan propaganda dengan tujuan akhir
mengubah kebijak- an dan kepentingan satu negara atau memperlemah posisi
negara lawan atau negara lain yang dipandang tidak/kurang bersahabat.
Contoh jurnalistik objektif antara lain siaran televisi bertajuk Dis- covery
Channel dan sajian informasi di majalah National Geographic yang memperluas
wawasan, menambah pengetahuan, serta menumbuhkan kesadaran terhadap
perlunya upaya bersama untuk mencegah pence- maran atau kerusakan, dan
melestarikan lingkungan global. Termasuk jurnalistik objektif adalah berita yang
menggambarkan kesengsaraan para tahanan di penjara Guantanamo atau di Abu
Ghuraib yang diperlakukan secara tidak manusiawi dan disiksa secara keji oleh
tentara Amerika Serikat. Begitu juga berita tentang penyiksaan dan pemerkosaan
terhadap TKW di Saudi Arabia; bahkan banyak diantaranya yang bunuh diri. Sajian
jurnalistik semacam ini dapat menyadarkan masyarakat termasuk LSM untuk
bersikap dan mengambil tindakan tertentu.
9
untuk membunuh Presiden Megawati (September-Oktober 2002); dan juga jaringan
Jamaah Islamiah yang konon akan membunuh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla menjelang eksekusi Amrozi dkk (akhir
Oktober 2008).
Perspektif Jurnalistik juga Dilakukan melalui saluran media massa cetak dan
elektronik seperti press release, reportase, artikel
· Arus informasi yang bebas dan terbuka dari negara maju melalui media massa
dinilai lebih merugikan negara berkembang
· Komunikasi yang cenderung satu arah dijadikan alat kontrol bagi negara maju
terhadap kekuatan sosial politik negara berkembang
3. PERSPEKTIF PROPAGANDISTIK
Perspektif komunikasi internasional yang terakhir adalah perspektif propogandistik
yang memiliiki sedikit kesamaan dengan perspektif jurnalistik, yaitu menggunakan
10
kekuatan media massa. Namun perbedaannya adalah perspektif propogandistik
lebih mengacu kepada penyebaran dan penanaman ide serta gagasan milik satu
negara kepada masyarakat di negara lain untuk dapat mempengaruhi pemikiran,
perasaan, dan tindakan mereka. Propoganda ini dibuat melalui gagasan yang
diberikan, peristiwa yang terjadi, atau kebijakan suatu negara yang kemudian
membuat masyarakat negara lain memberikan dukungan mereka atau bahkan
mengubah sikap serta cara pandangnya.
11
Selain itu, propaganda juga bisa bertujuan mempertajam atau meng- ubah
sikap dan cara pandang terhadap suatu gagasan atau peristiwa atau kebijakan luar
negeri tertentu. Misalnya, AS melakukan pendekatan secara persuasif terhadap
negara-negara lain dan menempatkan dirinya sebagai "korban terorisme" pada
tragedi 11 September 2001 untuk men- justifikasi serangan militer ke Afganistan.
AS juga mencoba menanamkan rasa antipati yang sangat mendalam pada negara-
negara Arab di Timur Tengah terhadap pemerintahan Saddam Hussein di Irak
(2002-2003).
Memperoleh penguatan dan perluasan dukungan rakyat dan negara sahabat: againts
terrorism, drugs, communism
·Mempertajam dan mengubah sikap dan cara pandang terhadap kebijakan luar
negeri Pelemahan dan peruntuhan pemerintahan asing.
4. PERSPEKTIF KULTURALISTIK
Dalam perspektif kulturalistik suatu bangsa perlu memahami persoalan
bangsa lain saling memahami dan melakukan dialog memungkin kan terjadinya
persahabatan antara negara.ini bisa dicapai melalui upaya saling memahami budaya
antar bangsa.Dalam perspektif kulturalistik komunikasi internasional kerap
mengambil saluran media seni budaya untuk memperbaiki dan meningkatkan sikap
saling pengertian misalnya: Festival Film internasional dicanes prancis dan di
12
brussel (belgia) lomba berselancar internasional dikuta bali serta ke ikut sertaan
dalam event event seni maupun olahraga.
13
melahirkan sikap permisivisme yang merupakan jalan bagi merebaknya pornografi
dan pornoaksi di tengah kehidupan masyarakat.
5. PERSPEKTIF BISNIS
Selanjutnya dalam perspektif bisnis komunikasi internasional dilakukan
para pembisnis internasional atau para pembuat keputusan untuk meningkatkan
kerja sama dibidang ekonomi ,industri ,keuangan,dan bisnis pada umumnya.
Interaksi komunikasi internasional dalam perspektif bisnis biasanya menggunakan
saluran pameran internasional yang merupakan ajang pertemuan para pelaku bisnis
(pengusaha, produsen, dan konsu- men) dari berbagai bangsa, atau forum
pertemuan internasional para kepala negara dan menteri ekonomi, industri,
keuangan, dan perdagangan. Transaksi yang dilakukan menyangkut banyak hal
seperti liberalisasi per- dagangan dunia, ekspor impor, investasi modal asing,
transaksi keuangan antarbank pada negara yang berbeda, ekspansi industri
perusahaan trans- nasional, transaksi jual beli senjata antara satu negara dengan
negara lain, dan sebagainya. Singkat kata, perspektif bisnis komunikasi
internasional menyang- kut pesan-pesan yang berisi kepentingan ekonomi dan
bisnis internasional.
Dalam hal ini, para pelaku pada umumnya berasal dari kalangan bisnis baik
dari sektor negara maupun swasta. Komunikatornya adalah pengusaha, atau
produsen, dan di tingkat negara adalah menteri keuangan, menteri ekonomi,
industri, dan perdagangan. Begitu juga komunikannya menca- kup kalangan bisnis
utamanya para pengusaha transnasional dan pe- jabat-pejabat instansi pemerintah,
atau bahkan masyarakat yang mela- kukan bisnis internasional di negara lain.
Bentuk pelaksanaannya be- rupa lobby bisnis, keikutsertaan dalam acara pameran
internasional, mengirimkan brosur-brosur penawaran produk, memasang iklan di
media massa internasional, mengundang pengusaha dan wartawan/
penulis/kolumnis dari negara lain untuk berkunjung, dan sebagainya.
14
kegiatan komunikasi internasional dalam perspektif bisnis menyang- kut promosi
bisnis serta produk (ekspor) dengan upaya merangkul ber- bagai kalangan bisnis
baik pemerintah maupun pihak swasta negara lain untuk melakukan transaksi bisnis
dalam berbagai bidang atau sektor ekonomi. Kegiatan pemerintah Indonesia
(pemerintah dan dunia usaha atau kalangan pengusaha) dalam rangka
mengembalikan citra pariwisata Bali pasca tragedi Bom Bali, misalnya, juga
termasuk komunikasi internasional dalam perspektif bisnis. Contoh tentang ini
adalah pen- canangan tahun 2003 sebagai "Tahun Investasi Indonesia". Demikian
pula festival makanan dan buah-buahan yang diselenggarakan Malaysia pada 4- 26
Juli 2003, serta upaya pengembalian citra pariwisata Singapura pasca epidemi
SARS (Severe Acute Respiration Syndrome) dengan semboyan "Stay cool, SARS
is under control".
15
FUNGSI KOMUNIKASI INTERNASIONAL
Fungsi pribadi
Fungsi pribadi adalah fungsi fungsi komunikasi yang ditunjukan melalui prilaku
komunikasi yang bersumber dari individu seseorang.
Fungsi Sosial
a) Pengawasan
16
Fungsi sosial yang pertama adalah pengawasan praktek komunikasi antar
budaya dan komunikator dan komunikan yang berbeda kebudayaan berfungsi
saling mengawasi .
b) Menjembatani
c) Sosialisasi Nilai
17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perspektif komunikasi internasional melibatkan studi tentang bagaimana
komunikasi terjadi antara individu, kelompok, dan negara yang berasal dari
berbagai budaya dan bahasa yang berbeda. Fungsi utama dari komunikasi
internasional adalah untuk memfasilitasi pertukaran informasi, ide, dan nilai antara
negara dan budaya yang berbeda. komunikasi internasional sangat penting dalam
dunia globalisasi yang semakin terintegrasi. Komunikasi internasional
memungkinkan orang untuk memahami dan berinteraksi dengan orang dari latar
belakang budaya yang berbeda, memfasilitasi perdagangan internasional,
membantu dalam diplomasi dan hubungan antar-negara, dan mempromosikan
pemahaman lintas budaya.
18
DAFTAR PUSTAKA
19