The Benefits & Drawbacks Of Distance Learning

For whatever reasons, people are now starting to switch conventional learning to distance learning.
But, people still debate if distance learning contributes more benefits or drawbacks.

The proponents of distance learning  say it is better since it requires no commuting. Then, it saves
time and money for students. Also, distance learning is more convenient for them.

Distance learning provides more availability. Nobody can reject it. With the presence of an online
class method, students can still attend the class whatever their condition.

Despite the advantages, the opponents still find problems with distance learning. They say that
distance learning is more costly. It also requires complex technology.

Another drawback of online class is there is no immediate feedback. Not likely the traditional
classroom, students should wait for comments or feedback. It is because the teacher has to review and
send responses.

Students will learn and work alone most of the time. Students can feel isolated and get less physical
and social interaction.

Distance learning may be good, but it does not mean this method has nothing to deny. Regarding the
advantages and disadvantages, it’s good to see individuals’ learning style before deciding to use
online or traditional learning.  

Manfaat dan Kekurangan Pembelajaran Jarak Jauh

Untuk alasan apapun, kini orang mulai mengubah pembelajaran tradisional ke pembelajaran jarak
jauh. Tetapi, banyak orang masih memperdebatkan apakah pembelajaran jarak jauh memberikan
manfaat atau kekurangan.

Para pendukung pembelajaran jarak jauh mengatakan bahwa metode ini lebih baik karena tidak
membutuhkan pergerakan. Sehingga lebih hemat waktu dan biaya untuk siswa. Juga, pembelajaran
jarak jauh akan lebih nyaman bagi mereka.

Pembelajaran jarak jauh menawarkan aksesibilitas. Tidak ada yang bisa menyangkalnya. Dengan
adanya kelas online siswa lebih mudah menghadiri kelas seperti apapun kondisinya.

Terlepas dari manfaatnya, para pihak lawan masih menemukan masalah terkait pembelajaran jarak
jauh. Mereka berkata bahwa metode ini lebih mahal. Juga membutuhkan teknologi yang lebih
kompleks.

Kekurangan lain dari pembelajaran jarak jauh adalah tidak adanya umpan balik langsung. Tidak
seperti kelas traditional, siswa harus menunggu komentar atau umpan balik,Hal ini karena guru harus
mereview dan mengirimkan respon.

Siswa akan lebih banyak belajar dan bekerja sendirian. Siswa akan lebih rentan merasa terisolasi dan
kurang memperoleh interaksi fisik dan sosial.
Pembelajaran jarak jauh mungkin baik, tetapi bukan berarti metode ini tidak bisa disangkal. Berkaitan
dengan manfaat dan kekurangannya, lebih baik untuk terlebih dahulu melihat gaya belajar individu
sebelum memutuskan menggunakan kelas online atau tradisional.
 Mobile Phone, Is It Good Or Bad?

We are in the period when technology has developed so rapidly. We can meet technology in various
ranges such as education, medical, communications, etc. One of those examples is Mobile Phone.

Today, mobile phone is getting popular for teens because it offers practicality with various features.
They use it for communication and entertainment. Yet, such development has impact for its users,
particularly for youths.

The advance of mobile phone has a good impact because teens can be more knowledgeable about
anything. It can be easier to find out something new. They also can use mobile phones to facilitate
their study or work.

Unfortunately, the use of mobile phone can also be bad for youths. For example, the growth of mobile
phone causes teens and even children to become addicted. This might have impacts on their physical
and psychological condition. Besides, teenagers can also forget to fulfill their responsibility to learn.

To conclude, as teenagers we should not be too addicted to mobile phone. We should take advantage
of any gadget as good as possible. It’s better to use a mobile phone for suitable needs without
disturbing others’ interests.

Telepon Seluler, Baik atau Burukkah?

Saat ini kita hidup di masa ketika teknologi berkembang dengan sangat pesat. Kita bisa menemui
teknologi di aspek beragam, misalnya pendidikan, medis, komunikasi, dan lain lain. Salah satu
contohnya adalah telepon seluler.

Saat ini telepon seluler menjadi populer bagi remaja karena menawarkan kepraktisan dengan fitur
yang beragam. Mereka menggunakan teknologi ini untuk komunikasi dan hiburan. Namun,
perkembangan teknologi ini memiliki dampak bagi penggunanya, khususnya remaja.

Perkembangan telepon seluler berdampak baik karena remaja bisa lebih banyak tahu tentang apapun.
Mereka menjadi lebih mudah untuk mencari tahu sesuatu. Mereka juga bisa menggunakan telepon
seluler untuk fasilitas belajar atau kerja.

Sayangnya, penggunaan telepon seluler juga buruk bagi remaja. Contohnya, telepon seluler dapat
mengakibatkan remaja bahkan anak-anak ketagihan. Hal ini bisa berdampak buruk bagi kondisi fisik
dan mental. Selain itu, remaja juga akan melupakan tanggung jawab mereka untuk belajar.

Kesimpulannya, sebagai remaja kita tidak boleh terlalu ketagihan dengan telepon seluler. Kita harus
pandai mengambil manfaat dari gawai sebaik mungkin. Lebih baik menggunakan telepon seluler
untuk kebutuhan yang tepat tanpa mengganggu kepentingan orang lain
The Story of Goldilocks and the Three Bears
Once upon a time, there was a little girl named Goldilocks. She went for a walk in the forest. Pretty
soon, she came upon a house. She knocked and, when no one answered, she walked right in. At the
table in the kitchen, there were three bowls of porridge. Goldilocks was hungry. She tasted the
porridge from the first bowl.
"This porridge is too hot!" she exclaimed.
So, she tasted the porridge from the second bowl.
"This porridge is too cold," she said.
So, she tasted the last bowl of porridge.
"Ahhh, this porridge is just right," she said happily and she ate it all up.
After she'd eaten the three bears' breakfasts, she decided she was feeling a little tired. So, she walked
into the living room where she saw three chairs. Goldilocks sat in the first chair to rest.
"This chair is too big!" she exclaimed.
So she sat in the second chair.
"This chair is too big, too!" she whined.
So she tried the last and smallest chair.
"Ahhh, this chair is just right," she sighed. But just as she settled down into the chair to rest, it broke
into pieces!
Goldilocks was very tired by this time, she went upstairs to the bedroom. She lay down in the first
bed, but it was too hard. Then she lay in the second bed, but it was too soft. Then she lay down in the
third bed and it was just right. Goldilocks fell asleep.
As she was sleeping, the three bears came home.
"Someone's been eating my porridge," growled the Papa bear.
"Someone's been eating my porridge," said the Mama bear.
"Someone's been eating my porridge and they ate it all up!" cried the Baby bear.
"Someone's been sitting in my chair," growled the Papa bear.
"Someone's been sitting in my chair," said the Mama bear.
"Someone's been sitting in my chair and they've broken it to pieces," cried the Baby bear.
They decided to look around some more and when they got upstairs to the bedroom, Papa bear
growled,
"Someone's been sleeping in my bed.”
"Someone's been sleeping in my bed, too" said the Mama bear.
"Someone's been sleeping in my bed and she's still there!" exclaimed the Baby bear.
Just then, Goldilocks woke up. She saw the three bears. She screamed, "Help!" And she jumped up
and ran out of the room. Goldilocks ran down the stairs, opened the door, and ran away into the forest.
She never returned to the home of the three bears.
Kisah Goldilocks dan Tiga Beruang
Alkisah, ada seorang gadis kecil bernama Goldilocks. Dia pergi berjalan-jalan di hutan. Tak lama
kemudian, dia sampai di sebuah rumah. Dia mengetuk dan, ketika tidak ada yang menjawab, dia
langsung masuk. Di meja di dapur, ada tiga mangkuk bubur. Goldilocks lapar. Dia mencicipi bubur
dari mangkuk pertama.
"Bubur ini terlalu panas!" serunya.
Jadi, dia mencicipi bubur dari mangkuk kedua.
"Bubur ini terlalu dingin," katanya.
Jadi, dia mencicipi semangkuk bubur terakhir.
"Ahhh, bubur ini pas sekali," katanya senang dan memakan semuanya.
Setelah dia makan sarapan tiga beruang, dia memutuskan bahwa dia merasa sedikit lelah. Jadi, dia
berjalan ke ruang tamu di mana dia melihat tiga kursi. Goldilocks duduk di kursi pertama untuk
beristirahat.
"Kursi ini terlalu besar!" serunya.
Jadi dia duduk di kursi kedua.
"Kursi ini terlalu besar juga!" dia merengek.
Jadi dia mencoba kursi terakhir dan terkecil.
"Ahhh, kursi ini tepat sekali," desahnya. Tapi saat dia duduk di kursi untuk beristirahat, kursi itu
pecah berkeping-keping!
Goldilocks sangat lelah saat ini, dia naik ke kamar tidur. Dia berbaring di ranjang pertama, tapi itu
terlalu keras. Kemudian dia berbaring di ranjang kedua, tapi terlalu empuk. Kemudian dia berbaring
di tempat tidur ketiga dan itu benar. Goldilocks tertidur.
Saat dia sedang tidur, ketiga beruang itu pulang.
"Seseorang telah memakan buburku," geram Papa Beruang.
"Seseorang telah memakan buburku," kata Mama beruang.
"Seseorang telah memakan buburku dan mereka memakan semuanya!" teriak Bayi beruang.
"Seseorang telah duduk di kursiku," geram beruang Papa.
"Seseorang telah duduk di kursiku," kata Mama beruang.
"Seseorang telah duduk di kursiku dan mereka telah menghancurkannya menjadi berkeping-keping,"
teriak Bayi beruang.
Mereka memutuskan untuk melihat-lihat lagi dan ketika mereka naik ke kamar tidur, Papa beruang
menggeram,
"Seseorang telah tidur di tempat tidurku."
"Seseorang juga tidur di tempat tidurku," kata Mama beruang.
"Seseorang telah tidur di tempat tidurku dan dia masih di sana!" seru Bayi beruang.
Saat itu, Goldilocks bangun. Dia melihat tiga beruang. Dia berteriak, "Tolong!" Dan dia melompat
dan berlari keluar ruangan. Goldilocks berlari menuruni tangga, membuka pintu, dan lari ke hutan.
Dia tidak pernah kembali ke rumah tiga beruang.