Anda di halaman 1dari 19

PERIBAHASA

Pengertian Peribahasa Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Peribahasa merupakan kelompok
kalimat atau kata yang tetap susunannya dan mengiaskan makna tertentu. Selain itu, peribahasa juga
diartikan sebagai ungkapan yang berisi perbandingan, nasihat, perumpamaan, prinsip hidup, dan
aturan tingkah laku.

Ciri-ciri Peribahasa Adapun beberapa ciri dari sebuah peribahasa adalah sebagai berikut :

Susunan kata sudah pasti dan tidak dapat diubah.

Kata-kata dalam peribahasa mempunyai makna, teratur, dan enak didengar.

Digunakan untuk menyindir atau memperindah bahasa.

Peribahasa juga diciptakan berdasarkan suatu pandangan dan perbandingan yang sangat teliti
terhadap alam sekitar serta terhadap peristiwa yang terjadi dan berlaku dalam kehidupan
masyarakat.

Peribahasa diciptakan dengan satu ikatan yang indah sehingga bisa diingat masyarakat secara turun
temurun.

Peribahasa terdiri dari pepatah, perumpamaan, dan bidal/pameo.

1. Bidalan/pameo

Bidalan merupakan susunan kata-kata yang mengandung perbandingan, teladan, dan pengajaran.
Contoh bidalan:

Bagai kerakap di atas batu

Hidup segan mati tak mau

Artinya, menggambarkan keadaan seseorang yang serba sulit.

2. Pepatah

Pepatah memiliki pengertian dan bentuk yang hampir sama dengan bidalan. Namun, bedanya
pepatah memiliki rangkaian perkataan berkerat-kerat atau berpatah-patah.

Nah, peribahasa jenis pepatah ini memiliki isi yang ringkas, bijak, dan seolah-olah diucapkan untuk
mematahkan pernyataan orang lain.

Contoh pepatah:

Sekali air dalam, sekali pasir berubah.

Artinya, setiap kali berganti penguasa, berganti pula peraturan yang harus dipatuhi masyarakat.

3. Perumpamaan

Perumpamaan adalah susunan kata-kata indah, ringkas, dan kemas, serta memiliki maksud yang
tersirat. Sama seperti perumpamaan, pepatah memiliki isi yang ringkas, bijak, dan seolah-olah
diucapkan untuk mematahkan ucapan orang lain.

Perumpamaan biasanya dimulai dengan kata bagai, ibarat, laksana, seperti, dan umpama.
Contoh perumpamaan:

Bagai duduk di atas bara.

Artinya, seseorang yang sedang mengalami kebingungan dan kebimbangan di dalam hatinya.

Contoh Peribahasa beserta Artinya

Dikutip dari Kamus Peribahasa Indonesia yang ditulis oleh Ready Susanto, berikut ini adalah
beberapa contoh peribahasa beserta contohnya yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari.

1. Kalah jadi abu, menang jadi arang.

Artinya, pertengkaran tidak akan menguntungkan pihak mana pun.

2. Ada air, ada ikan.

Artinya, di mana pun kita berada pasti ada rezeki.

3. Karena nila setitik, rusak susu sebelangga.

Artinya, karena kejahatan atau kesalahan yang kecil, segala kebaikan yang telah diperbuat akan
hilang.

4. Berat sama dipikul ringan sama dijinjing.

Artinya, bersama-sama dalam suka dan duka.

5. Besar periuk besar keraknya.

Artinya, semakin banyak pendapatan, semakin banyak pula pengeluarannya.

6. Bagai mendapat durian runtuh.

Artinya, mendapat keuntungan yang tidak disangka-sangka atau tidak dengan bersusah payah.

7. Tak ada gading yang retak.

Artinya, tidak ada sesuatu yang tidak ada cacatnya.

8. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.

Artinya, kelakukan murid (orang bawahan) akan selalu mencontoh guru (orang atasannya).

9. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading.

Artinya, orang yang berjasa akan selalu dikenang meskipun telah tiada.

10. Sehari selembar benang, lama-lama menjadi sehelai kain.

Artinya, pekerjaan sulit yang dikerjakan dengan penuh kesabaran, lama-lama akan berhasil juga.
FAKTA DAN OPINI

fakta adalah pernyataan yang berupa situasi riil dari sebuah kajadian yang terjadi. Fakta berisi
sesuatu yang benar-benar ada dan pernyataan dari sebuah fakta biasanya sulit untuk disanggah oleh
siapapun.

Dalam sebuah fakta, antara satu orang dengan orang lainnya pastinya sama karena kejadiannya jelas,
tidak dapat terbantahkan serta dapat dicek kebenarannya.

Sementara, opini adalah suatu sikap atau pendapat seseorang mengenai sebuah keadaan yang
pernah ataupun belum terjadi. Opini sangat dipengaruhi oleh perasaan, pemikiran, perspektif,
keinginan, sikap, pengalaman, pemahaman, keyakinan setiap individu.

Jadi, opini antara satu orang dengan orang lainnya cenderung tidak sama sebab dipengaruhi pola
pikir, pengetahuan, serta lingkungan dalam menanggapi suatu persoalan.

Ciri-ciri Fakta :

1. Dapat dibuktikan kebenarannya

2. Berisi data-data yang sifatnya kuantitatif (berupa angka) dan kualitatif (berupa pernyataan)

3. Mempunyai data yang akurat baik waktu, tanggal, tempat dan peristiwanya

4. Dikumpulkan dari nara sumber yang terpercaya

5. Bersifat obyektif, yakni data yang sebenarnya, bukan dibuat-buat dan dilengkapi dengan gambar
obyek

6. Biasanya dapat menjawab rumus pertanyaan 5W + 1H

7. Menyatakan kejadian yang sedang atau telah dan pernah terjadi

8. Informasi berasal dari kejadian yang sebenarnya

Ciri-ciri Opini :

1. Tidak dapat dibuktikan kebenarannya.

2. Bersifat subyektif dan biasanya disertai dengan pendapat, saran dan uraian yang menjelaskan

3. Tidak memiliki narasumber.

4. Berisi pendapat tentang peristiwa yang terjadi

5. Menunjukkan peristiwa yang belum pasti terjadi atau terjadi dikemudian hari

6. Merupakan pikiran atau pendapat seseorang maupun kelompok

7. Informasi yang disampaikan belum ada pembuktiannya

8. Biasanya ditandai dengan penggunaan kata-kata : bisa jadi, sepertinya, mungkin, seharusnya,
sebaiknya

Contoh kalimat fakta :

1. Harimau merupakan hewan yang berkaki empat.


2. Indonesia adalah negara kepulauan, terdiri atas 5 pulau besar, yaitu Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, Irian Jaya dan Jawa.

3. Gula dapat membuat minuman menjadi manis.

4. Pensil itu harganya dua ribu rupiah.

5. Oksigen sangat dibutuhkan oleh manusia.

6. Negara Republik Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.

7. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan dan bahasa resmi yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.

8. Matahari terbit di sebelah timur dan terbenam di sebelah barat.

9. Ayam dan burung termasuk dalam kategori binatang yang berkembang biak dengan cara bertelur.

10. Dalam tubuh landak terdapat duri yang merupakan alat untuk mempertahankan dirinya dari
serangan hewan lainnya.

Contoh kalimat opini :

1. Besok saya ingin pergi ke luar negeri.

2. Rumah itu besar sekali.

3. Indonesia adalah negara yang indah.

4. Mobil itu sangat cepat.

5. Makanan buatan ibu sangat enak.

6. Sepertinya nanti sore akan turun hujan deras yang disertai dengan angin kencang.

7. Makanan itu akan terasa lebih gurih jika ditambahkan sedikit perasan air jeruk.

8. Bunga mawar adalah bunga yang paling indah dibandingkan bunga yang lain.

9. Matematika dan Bahasa Inggris adalah mata pelajaran yang banyak dibenci oleh para siswa
sekolah.

10. Rumah yang kosong dalam waktu lama dipercaya berhantu.

Melihat Keunggulan dan Kelemahan dari Sistem Pembelajaran Menggunakan Sistem E-Learning

Perkembangan teknologi digital telah memberikan dampak yang sangat berarti dalam kehidupan saat
ini. Masyarakat terlihat seperti dipaksa untuk pindah dan menyesuaikan diri dari cara manual ke cara
yang memanfaatkan media digital.

Proses migrasi ini terjadi di hampir semua aspek dalam kehidupan, termasuk sektor pendidikan.
Saat ini, pembelajaran dengan sistem digital atau dikenal dengan istilah e-learning, semakin hari
semakin gencar dikenalkan kepada masyarakat.

Jika fasilitas e-learning memadai, penerapannya dapat menjadi salah satu cara pengajaran yang
dapat menghemat sumber daya. Di tengah pandemi COVID-19 akhir-akhir ini, penerapan
pembelajaran dengan basis digital sangatlah bermanfaat. Hal ini bertujuan untuk mencegah peserta
didik agar tidak terkena COVID-19 tetapi tetap dapat mengikuti pembelajaran di sekolah dari rumah.
Hal ini sebagai tindak lanjut himbauan pemerintah agar masyarakat dapat beraktivitas di rumah.
Kebijakan ini dibuat sebagai upaya untuk menjaga jarak fisik sehingga dapat menekan penyebaran
virus.
Keunggulan Penerapan E-Learning

1. Mudah Diakses

E-learning terdengar sangat praktis karena kamu hanya perlu menggunakan smartphone atau
komputer untuk mengakses materi apa saja yang ingin dipelajari.

Hal ini membuat kegiatan pembelajaran dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja sesuai
keinginan

2. Biaya yang Dibutuhkan Menjadi Lebih Terjangkau

Sudah pasti semua orang ingin memperbanyak ilmu pengetahuan dengan mudah tanpa adanya
hambatan keuangan.

Dengan menggunakan e-learning, kamu hanya perlu bermodalkan perangkat komputer dan juga
jaringan internet saja. Kamu bisa mengakses berbagai macam materi pembelajaran kapan saja tanpa
khawatir tertinggal pelajaran.

3. Waktu Belajar Menjadi Fleksibel

Kebanyakan orang biasanya tidak memiliki cukup waktu untuk belajar berbagai hal. Dengan adanya
pembelajaran berbasis digital, kegiatan belajar dapat dilakukan dengan lebih fleksibel tanpa harus
terikat dengan jadwal pembelajaran.

4. Wawasan Menjadi Lebih Luas

Dengan menggunakan sistem belajar e-learning, kamu akan menemukan banyak hal. Hal tersebut
mungkin saja belum diketahui sebelumnya.

Ada banyak sekali materi pembelajaran yang ternyata belum tersedia di buku yang biasa digunakan
pada saat pembelajaran konvensional.
Kelemahan Penerapan E-Learning

1. Terbatasnya Akses Jaringan Internet

Kekurangan pertama dari sistem e-learning untuk pembelajaran adalah terbatasnya akses jaringan
internet. Hal ini seringkali terjadi jika kamu tinggal di daerah yang sulit menjangkau jaringan internet
yang stabil.

Jika tidak memiliki jaringan internet, maka kamu akan kesulitan dalam mengakses materi
pembelajaran yang ada pada e-learning.

Selain itu, biaya untuk kuota internet juga dianggap mahal oleh sebagian orang. Hal inilah yang
membuat e-learning dianggap sebagai media pembelajaran yang hanya bisa digunakan oleh
segelintir orang saja.

2. Interaksi dengan Tenaga Pelajar Menjadi Berkurang


Ada banyak sekali pembelajaran e-learning yang ternyata memiliki sifat satu arah. Hal inilah yang
kemudian menyebabkan interaksi antara pengajar dan siswa menjadi sedikit dan semakin berkurang.

Dengan demikian, akan sulit bagi kamu dalam memperoleh penjelasan lebih lanjut mengenai materi
yang sulit untuk dipahami.

3. Minimnya Pengawasan dalam Kegiatan Pembelajaran

Kekurangan lainnya dari sistem pembelajaran e-learning adalah menurunnya tingkat pengawasan
selama pembelajaran. Hal ini membuat pengguna sistem pembelajaran e-learning menjadi
kehilangan fokus.

Dengan adanya kemudahan dalam mengakses materi pembelajaran, beberapa pengguna lebih sering
menunda-nunda waktu belajar.

Ada banyak sekali manfaat dari pembelajaran secara online menggunakan e-learning. Namun,
meskipun menawarkan kemudahan, kamu membutuhkan kesadaran diri agar proses belajar sesuai
dengan arah dan tujuan yang ingin dicapai.
Kata baku dan tidak baku

Kata baku adalah kata-kata yang ejaan dan pelafalannya sudah sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia baku yang tertuang dalam KBBI dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Kosakata baku digunakan untuk segala hal yang bersifat formal, termasuk dalam karya tulis ilmiah,
surat resmi, majalah, atau dalam forum-forum resmi.

Sementara itu, kata tidak baku adalah kosakata yang ejaan dan pelafalannya tidak sesuai dengan KBBI
dan PUEBI. Biasanya, kosakata tidak baku berasal dari bahasa daerah atau dari kata baku dengan
pelafalan yang tidak sesuai. Kata tidak baku lazim digunakan dalam percakapan sehari-hari, tetapi
tidak dapat digunakan dalam konteks formal.

Terdapat beberapa faktor yang dapat memicu kemunculan kata tidak baku, di antaranya adalah:

Penutur tidak memahami bentuk penulisan baku dari kata yang dimaksud;

Penutur tidak mengoreksi kesalahan pelafalan atau ejaan yang ditemui;

Terbawa oleh kebiasaan penutur lain;

Pelafalan terpengaruh oleh dialek dari daerah asal penutur.

Ciri-ciri dan Contoh

Ciri-ciri kata baku dapat dirangkum sebagai berikut, beserta contoh kata baku dan tidak baku:

Tidak dipengaruhi oleh dialek atau bahasa daerah

Contoh: ‘tengkurap’ (baku) dan ‘tengkurep’ (tidak baku); ‘bagus sekali’ (baku) dan ‘bagus pisan’ (tidak
baku).

Tidak dipengaruhi oleh bahasa asing

Contoh: ‘kamu’ (baku) dan ‘lo’ (tidak baku); ‘saya’ (baku) dan ‘ane’ (tidak baku).

Bukan ragam bahasa percakapan

Contoh: ‘memang’ (baku) dan ‘emang’ (tidak baku); ‘bawakan’ (baku) dan ‘bawain’ (tidak baku).

Penggunaan imbuhan diterapkan secara eksplisit

Contoh: ‘menangis’ (baku) dan ‘nangis’ (tidak baku); ‘menyetop’ (baku) dan ‘nyetop’ (tidak baku).
Penggunaan kata atau frasa sesuai dengan konteks kalimat

Contoh: ‘terbuat dari’ (baku) dan ‘terbuat’ (tidak baku); ‘sebanding dengan’ (baku) dan ‘sebanding’
(tidak baku).

Tidak bermakna ganda atau rancu

Contoh: ‘menghemat’ (baku) dan ‘mempersingkat’ (tidak baku).

Tidak mengandung pleonasme atau penambahan kata yang tidak perlu

Contoh: ‘turun’ (baku) dan ‘turun ke bawah’ (tidak baku); ‘terbaik’ (baku) dan ‘paling terbaik’ (tidak
baku).

Tidak hiperkorektif

Contoh: ‘musyawarah’ (baku) dengan ‘musawarah’ (tidak baku); ‘surga’ (baku) dan ‘syurga’ (tidak
baku).

Contoh Kata Baku dan Tidak Baku


No. Kata Baku Kata Tidak Baku

1 Abjad Abjat

2 Advokat Adpokat

3 Afdal Afdol

4 Aktif Aktip

5 Aktivitas Aktifitas

6 Ambeien Ambeyen

7 Al Quran Alquran

8 Andal Handal

9 Apotek Apotik
10 Asas Azas

11 Astronaut Astronot

12 Atlet Atlit

13 Atmosfer Atmosfir

14 Baut Baud

15 Baterai Baterei

16 Berpikir Berfikir

17 Besok Esok

18 Biosfer Biosfir

19 Bujet Budjet

20 Bus Bis

21 Cabai Cabe

22 Cedera Cidera

23 Cendekiawan Cendikiawan

24 Cengkeram Cengkram

25 Cenderamata Cinderamata

26 Daftar Daptar

27 Debitur Debitor

28 Dekret Dekrit

29 Definisi Difinisi

30 Depot Depo
31 Detail Detil

32 Diagnosis Diagnosa

33 Diesel Disel

34 Dipersilakan Dipersilahkan

35 Diskotek Diskotik

36 Drainase Drainage

37 Dolar Dollar

38 Durian Duren

39 Ekspor Eksport

40 Ekstrem Ekstrim

41 Ekuivalen Ekwivalen

42 Embus Hembus

43 Esai Esei

44 Faksimile Faksimil

45 Februari Pebruari

46 Film Filem

47 Fisik Phisik

48 Fondasi Pondasi

49 Formal Formil

50 Foto Photo
51 Frekuensi Frekwensi

52 Gizi Gisi

53 Gladi Geladi

54 Griya Gria

55 Gubuk Gubug

56 Hafal Hapal

57 Hak Haq

58 Hakikat Hakekat

59 Hektare Hektar

60 Hierarki Hirarki
Paragraf deduktif dan induktif

Pengertian Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif secara sederhana adalah suatu paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya
terletak pada awal paragraf. Paragraf deduktif ini umumnya membahas mengenai pernyataan umum
dengan kalimat pendukung untuk memperjelas pernyataan itu.

Dengan kata lain, paragraf deduktif bisa diartikan sebagai suatu paragraf yang dimulai dari sesuatu
yang umum, kemudian diberi kalimat pendukung, dan di akhir dengan penjelasan atau kesimpulan
khusus.

Ciri-ciri Paragraf Deduktif

Untuk membedakan paragraf deduktif dengan yang lainnya, dapat dilakukan dengan mengidentifikasi
ciri-cirinya, yaitu:

Ide Pokok Terletak di Awal Paragraf

Sesuai dengan pengertiannya, paragraf deduktif ini memiliki gagasan utama pada awal paragraf atau
di awal kalimat. Setelah paragraf utama umumnya dilanjutkan dengan kalimat penjelasan.

Tujuan peletakan gagasan utama di awal paragraf ini untuk bisa menjadi dasar pengembangan suatu
tulisan.

Pola Paragraf Dimulai dari Umum ke Khusus

Kemudian, ciri-ciri dari paragraf deduktif adalah pola pengembangannya dimulai dari hal-hal yang
umum dilanjutkan ke khusus.

Jadi bisa dibilang paragraf deduktif jika digambarkan berbentuk prisma terbalik dimana dimulai dari
hal-hal yang umum kemudian diakhiri dengan kalimat khusus.

Dimulai dengan Kalimat Pernyataan Umum

Seperti yang telah dijelaskan, paragraf deduktif ini dimulai dengan kalimat pernyataan umum.
Pernyataan umum ini maksudnya adalah memaparkan gagasan-gagasan secara luas, tetapi tetap
memuat gagasan utama.

Kalimat Utama Dibuat Lebih Fokus

Kalimat utama yang diperincikan ini supaya bisa menjelaskan gagasan utama dari paragraf tersebut.
a. Contoh Paragraf Deduktif 1

Bawang merah memiliki kandungan gizi yang sangat lengkap untuk kesehatan tubuh. Di dalam
bawang merah, terdapat kandungan seperti sodium, kalium, folat, vitamin A, C, E, kalsium,
magnesium, fosfor, dan masih banyak lagi kandungan baik bagi tubuh. Oleh sebab itu, mengonsumsi
bawang merah sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh.

Selain menjaga kesehatan, siapa sangka bawang merah juga sangat ampuh mencegah berbagai
penyakit, salah satunya penyakit kanker yang membahayakan tubuh. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh American Journal of Clinical Nutrition, orang Italia dan Swiss yang sering
mengonsumsi bawang merah memiliki risiko kanker lebih rendah.

b. Contoh Paragraf Deduktif 2

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Ada lebih dari 17.000 pulau di Indonesia,
yang di antaranya ada 7.000 pulau yang berpenghuni. Sebagai negara kepulauan dengan wilayah
terluas di dunia, Indonesia memiliki potensi besar menjadi poros maritim dunia dan memberi
keuntungan yang besar bagi Indonesia dalam hal perairan.

Pengertian Paragraf Induktif

Jika paragraf deduktif gagasan utamanya ada di depan atau di awal paragraf, maka paragraf induktif
adalah kebalikannya. Artinya, paragraf induktif ini meletakkan ide pokok atau gagasan utamanya di
akhir paragraf.

Sementara itu awal paragraf induktif ini diisi dengan penjelasan atau kalimat pendukung yang
memperjelas mengenai topik yang dibahas untuk mendapatkan kesimpulan secara umum lebih dulu.

Ciri-Ciri Paragraf Induktif

Untuk mengidentifikasi paragraf induktif ada beberapa ciri-cirinya, yaitu:

Kalimat Khusus Didahulukan

Kalimat khusus ini merupakan kalimat yang akan memberikan sedikit gambaran umum mengenai
gagasan utama.

Khusus ke Umum

Seperti yang telah dijelaskan bahwa paragraf induktif ini dimulai dari khusus lebih dulu, kemudian
kalimat penjelasan, dan kemudian gagasan utama dari kalimat.

Gagasan Utama Merupakan Sebuah Kesimpulan


Ciri selanjutnya paragraf induktif yaitu gagasan utama yang dijadikan sebagai sebuah kesimpulan.
Kesimpulan pada paragraf induktif ini bersifat umum dan diletakkan di akhir paragraf. Hal tersebut
menuntut penulis agar bisa bisa menuliskan paragraf yang menarik dan bisa menggiring pembaca.

Kalimat Utama Berada pada Akhir Paragraf

Kalimat utama terletak di akhir paragraf ini seperti diketahui menjadi ciri-ciri utama dari paragraf
induktif. Kalimat utama ini bersifat umum dan berada di akhir dan digunakan sebagai kesimpulan.

Contoh Paragraf Induktif

Contoh Pertama

Lionel Messi sukses mengantarkan Barcelona meraih berbagai trofi di semua ajang. Keberhasilan itu
tak lepas dari performanya yang konsisten selama dua dekade ini. Bersama Barcelona, Messi tak
hanya berhasil meraih trofi untuk Barcelona, tetapi juga untuk dirinya sendiri.

Tercatat, Messi telah meraih tujuh kali penghargaan pemain terbaik dunia alias Ballon d’Or.
Pencapaian tersebut bahkan mungkin akan sulit disamai oleh pemain lainnya di zaman modern ini.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Lionel Messi memang merupakan salah satu pemain
terbaik yang ada di dunia.

Contoh Kedua

Membuang sampah sembarangan merupakan masalah pelik yang sulit diselesaikan di Kota Jakarta.
Padahal, kebiasaan tersebut bisa memberikan dampak yang tidak baik bagi kehidupan mereka
sehari-hari.

Sampah yang dibuang secara sembarangan itu terbukti menghambat aliran sungai dan menyebabkan
terjadinya bencana banjir. Oleh sebab itu, tidak heran jika banjir di Jakarta ini bisa terjadi akibat
sampah-sampah yang dibuang secara sembarangan.
Kata umum dan kata khusus

Pengertian Kata Umum & Kata Khusus

Kata umum ialah kata-kata yang memiliki makna dan cakupan pemakaian yang lebih luas. Kata-
kata yang termasuk dalam kata umum disebut dengan hipernim. Dan sedangkan kata khusus ialah
kata-kata yang ruang lingkup dan cakupan maknanya lebih sempit atau disebut juga dengan
hiponim.

Penggunaan Kata Umum dan Khusus

Perhatikanlah kalimat – kalimat di bawah ini !

Ayah melihat adiknya yang sedang dirawat di rumah sakit.

Ayah menengok adiknya yang sedang dirawat di rumah sakit.

Ayah melirik adiknya yang sedang sakit di rumah sakit.

Kalimat di atas memiliki makna umum yaitu, melihat, dan kata khusus, seperti menengok, dan
melirik. Pada kalimat pertama, kata umum masih bisa digunakan sesuai dengan konteks kalimat di
atas. Sedangkan pada kalimat ketiga, kata khusus melirik tidaklah sesuai dengan konteks kalimat
tersebut. Kata khusus yang sesuai adalah menengok pada kalimat kedua.

Mari kita ambil contoh lain :

Pak Ujang membawa karung beras yang sangat berat.

Pak Ujang memikul karung beras yang sangat berat.

Pak Ujang menjinjing karung beras yang sangat berat.

Kata khusus dari kata umum membawa yang tepat sesuai dengan konteks di atas adalah memikul.
Sedangkan menjinjing tidaklah tepat digunakan dalam konteks kalimat tersebut. Oleh karena itu,
penggunaan kata khusus memiliki cakupan yang lebih sempit dan hanya bisa dipakai dalam
kalimat tertentu, sehingga pemilihan kata atau diksi sangat diperlukan.

Contoh Kata Umum & Kata Khusus

Kata Umum : melihat


Kata khusus : menengok, menyaksikan, emlirik, memandang, memelototi, mengamati dan
memperhatikan

Kata umum : mendatangi

Kata khusus : mampir, singgah, berkunjung

Kata umum : membawa

Kata khusus : mengangkat, menjinjing, menggendong, mengangkut, menyeret, membopong,


memanggul
Homonim, homofon dan homograf

homonim adalah kata yang memiliki makna atau arti yang berbeda tetapi lafal dan ejaannya sama.

Contoh Kata Homonim

Supaya lebih paham, contoh homonim lainnya adalah sebagai berikut.

Rapat (dekat sekali/tidak renggang) – Rapat (pertemuan untuk membicarakan sesuatu)

Setelah digunakan, jangan lupa kerannya ditutup lagi dengan rapat.

Para panitia sedang mengadakan rapat untuk persiapan lomba.

Salam (sapaan) – Salam (jenis tanaman)

Rika menitipkan salam untuk Rani.

Daun salam berfungsi untuk menambahkan cita rasa pada masakan.

Buku (kitab) – Buku (tempat pertemuan dua ruas)

Nisa suka membaca buku yang bertema bisnis.

Buku merupakan bagian yang paling keras pada tebu.

Jangka (rentang waktu) – jangka (alat ukur)

Misya mengukur diameter tutup botol dengan jangka sorong.

Jangka waktu peminjaman buku di perpustakan adalah satu minggu

homofon adalah kata yang sama lafalnya dengan kata lain, tapi berbeda ejaan dan maknanya

Contoh Homofon

Berikut ini adalah contoh homofon, yaitu:

Sangsi (ragu-ragu) – Sanksi (hukuman)

Aku masih sangsi dengan berita itu.

Jika ada murid yang melanggar peraturan akan diberi sanksi.

Bang (sapaan untuk kakak laki-laki) – Bank (badan usaha dibidang keuangan)

Bang Riki adalah kakak dari Rika.

Mawar rutin menabung di bank setiap awal bulan.

homograf menurut KBBI adalah kata yang mempunyai persamaan ejaan dengan kata lain, tetapi
berbeda lafal dan maknanya.
Contoh Homograf

Berikut ini adalah contoh homofon, yaitu:

Keset /kèsèt/ (pengesat kaki) – keset /kêsèt/ (malas)

Keset di rumahku berwarna biru.

Aku paling keset jika diminta untuk mencabuti rumput.

Apel /apèl/ (upacara) – Apel /apêl/ (jenis buah)

Setiap pagi, karyawan diwajibkan untuk mengikuti apel.

Buah apel adalah buah kesukaanku.


Majas

Pertentangan

Anda mungkin juga menyukai