DOSEN PENGAMPU
OLEH :
NOVEMBER 2022
BAB I
PENDAHULUAN
Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang paling kompleks karena
terdapat banyak nomor yang dipertandingkan, seperti berlari, berjalan, melompat, dan
melempar. Salah satu cabang olahraga atletik yang dipertandingkan adalah nomor lari
jarak jauh. Lari jarak jauh adalah cabang olahraga atletik yang menempuh jarak
dengan cara berlari sejauh 5000 meter atau lebih. Dalam pertandingan lari jarak jauh
memerlukan kondisi fisik yang maksimal agar energi yang dihasilkan juga maksimal
untuk memperoleh kondisi fisik yang maksimal perlu adanya latihan untuk
meningkatkan daya tahan kardiovaskuler dan daya tahan otot tungkai.
Dalam dunia olahraga khususnya olahraga atletik cabang lari jarak jauh tidak
sedikit atlet mengalami cedera. Cedera yang sering terjadi pada atlet lari jarak jauh
adalah cedera ankle. Cedera ankle merupakan cedera yang terjadi pada pergelangan
kaki, dalam jangka panjangnya cedera ankle dapat mengkibatkan gangguan aktivitas
fisik bahkan kecacatan berkelanjutan dan penurunan kualitas fungsi sendi. Cedera
ankle dapat mengakibatkan performa atlet lari jarak jauh menurun dalam segi
kecepatan, ketahanan, dan keseimbangan. Sehingga, atlet dapat mengakibatkan
kekalahan dan gagal dalam meraih prestasi.
Cedera ankle ini merupakan sebuah permasalahan yang masih mampu
ditangani dan disembuhkan. Terdapat beberapa macam latihan yang dapat diterapkan
dalam pemulihan cedera ankle salah satunya yaitu dengan menerapkan latihan
aquatic water running dan unilateral balance activities. Latihan aquatic water
running merupakan metode latihan berlari di dalam air dengan ketinggian air setinggi
dada. Sehingga, tekanan pada saat latihan berlari di dalam air tersebut mampu
meringankan beban tubuh atlet. Sedangkan, terapi latihan unilateral balance activities
merupakan latihan yang dilakukan dengan cara berdiri menggunakan satu kaki
diawali mata terbuka dilanjutkan dengan mata tertutup.
Dengan menerapkan metode latihan tersebut, diharapkan atlet dapat sembuh
dari cedera yang dialaminya agar dapat bertanding di perlombaan selanjutnya. Akan
tetapi, butuh waktu yang lama dalam masa penyembuhan cedera ankle. Berdasarkan
pembahasan latar belakang masalah diatas maka peneliti melanjutkan pada proses
penelitian dengan judul “Perbedaan Pengaruh Latihan Aquatic Water Running Dan
Unilateral Balance Activities Terhadap Pemulihan Cedera Ankle Atlet Lari Jarak
Jauh.”
1.2 Batasan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas perlu adanya batasan masalah, maka peneliti
membatasi masalah ini agar ruang lingkup tidak menjadi luas. Permasalahan pada
penelitian ini dibatasi pada judul perbedaan pengaruh latihan aquatic water running
dan unilateral balance activities terhadap pemulihan cedera ankle atlet lari jarak jauh.
1. Secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai perbedaan
pengaruh latihan aquatic water running dan unilateral balance activities terhadap
pemulihan cedera ankle atlet lari jarak jauh.
2. Secara praktis
- Bagi pelatih
Dengan adanya penelitian ini, dapat digunakan sebagai pedoman untuk
menentukan dan memilih latihan aquatic water running dan unilateral
balance activities untuk pemulihan atlet pada saat mengalami cedera
ankle.
- Bagi atlet
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan atlet dapat mengetahui dan
menerapkan latihan aquatic water running dan unilateral balance
activities untuk pemulihan cedera ankle.
- Bagi lembaga
Dengan adanya penelitian ini, Lembaga Fakultas Olahraga dan Kesehatan,
untuk menjadikan hasil penelitian ini sebagai sumber untuk menambah
penelitian ilmiah dan dapat dikembangkan lebih lanjut.
1. Ada pengaruh latihan aquatic water running terhadap pemulihan cedera ankle
atlet lari jarak jauh.
2. Ada pengaruh latihan unilateral balance activities terhadap pemulihan cedera
ankle atlet lari jarak jauh.
3. Ada perbedaan pengaruh latihan aquatic water running dan unilateral balance
activities terhadap pemulihan cedera ankle atlet lari jarak jauh.
T1 X T2
Dalam desain ini tidak ada kelompok kontrol, dan subjek tidak
ditempatkan secara acak. Kelebihan desain ini adalah dilakukannya pretest dan
posttes sehingga dapat diketahui dengan pasti perbedaan hasil akibat perlakuan
yang diberikan.
Atlet Lari Jarak
Jauh
Hasil
Perbandingan
2. Stop watch
3. Buku tulis dan pulpen.
2. Tata cara pelaksanaan
Sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu A dan B, setiap
kelompok terdiri dari 5 orang dan kelompok A menerapkan latihan
aquatic water running sedangkan kelompok B menerapkan terapi
latihan unilateral balance activities.
1. Latihan aquatic water running
1. Lakukan pemanasan selama 2 – 3 menit.
2. Sebelum berlari pastikan jalan terlebih dahulu agar tubuh
beradaptasi dengan air dan pada saat berlari tubuh harus
tetap tegak.
3. Perhatikan postur tubuh atas seperti posisi kepala, tangan
mengepal, dan dagu. Posisi lengan harus berayun setinggi
90 derajat.
4. Lakukan latihan ini selama 5 – 10 menit.
5. Lakukan pendinginan selama 5 menit, dan lakukan latihan
tersebut dengan 3 kali pengulangan.