TUGAS INDIVIDU

SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN

INTERNAL
“INTERNAL CONTROL on EXPENDITURE CYCLES”
PT Yelooo Integra Datanet Tbk

Disusun Oleh:
Johan Evan Roberto
023152000018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRISAKTI
2020
1. Company Profile
PT Yeloo Integra Datanet, Tbk. didirikan pada Agustus 2016. Perseroan bergerak
di bidang usaha jasa, pariwisata dan transportasi dengna mengusung tema “Digital
Tourist Pass”. Perseroan hadir untuk menyediakan platform digital yang memberikan
kenyamanan konektivitas kepada seluruh masyarakat Indonesia. Perseroan juga berusaha
untuk menciptakan kemudahan selama perjalanan wisata dengan produk Perseroan yang
diberi nama “Passpod”. Tujuan utama dari produk Passpod merupakan untuk memenuhi
kebutuhan kenoktivitas dalam mengakses informasi saat melakukan perjalanan wisata.
Perseroan sendiri memiliki unit bisnis, yaitu Travel Servies, Al dan Big Data dan Global
Connectivity. Melalui unit bisnis tersebut. Perseroan selalu mengembangkan diri untuk
membantu masyarakat saat perjalanan wisata. Passpod menyediakan berbagai fitur,
antara lain, pemesanan tiket atraksi, direktori transportasi menuju ke lokasi wisata dan
penyusunan kegiatan perjalanan wisata selama di luar negeri. Di masa mendatang,
Perseroan akan terus meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik.

2. Pokok Pembahasan

2.1 Going Concern

Pada bulan Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah
penyakit virus Covid 2019 sebagai pandemi yang terus menyebar secara global dan di
seluruh Indonesia. Efek virus Covid-19 terhadap ekonomi Indonesia termasuk efek
terhadap pertumbuhan ekonomi, penurunan pasar modal, peningkatan risiko kredit,
depresiasi nilai tukar mata uang asing dan gangguan operasi bisnis.

Peningkatan penyebaran Covid-19 khususnya di indonesia yang terjadi secara

terus-menerus, membuat Pemerintah Indonesia mengambil langkah “Pembatasan Sosial
Berskala Besar” guna menekan penyebaran virus Covid-19 yang memberikan dampak
pada :

1) Aktivitas mobilisasi masyarakat yang terbatas

2) Penutupan sejumlah sektor usaha, diluar 11 sektor yang ditentukan
3) Peralihan aktifitas analog ke aktifitas digital/Online Based
4) Penurunan daya beli masyarakat

Pada masa pandemi covid-19 membuat sebagian besar masyarakat melakukan

aktivitas dari rumah, dimana hal tersebut memberikan dampak yang signifikan pada daya
beli masyarakat, termasuk pada industri telekomunikasi sehingga dapat menimbulkan
kondisi keberlangsungan usaha bagi setiap pelaku usaha.
2.1.1 Buyers
Melihat kondisi Covid-19 yang memberikan dampak yang signifikan pada
aktivitas usaha, maka para buyers akan lebih menekan biaya disetiap operasinya serta
lebih berhati-hati dalam setiap spending yang dikeluarkan, namun dibalik itu dengan
penerapan kebiasaan bekerja dari rumah, perusahaan mendapatakan keuntungan dari segi
penjualan.

2.1.2 Internal Operation

Dikarenakan Covid-19 yang memberikan dampak pergeseran sebagian aktivitas
perusahaan menggunakan media online sehingga terdapat biaya-biaya fixed perusahaan
yang tetap menjadi kewajiban perusahaan disaat perusahaan menghentikan sementara
operasinya. (pengeluaran yang tidak efisien).

2.1.3 Aktivitas Permodalan

Pada masa pandemi membuat perusahaan mengalami penurunan aktivitas
permodalan yang menurun significan (harga saham) sehingga mempengaruhi
keberlangsungan usaha pada perusahaan dalam membiayai aktivitas pengeluaran
perusahaan.

2.1.4 Aktivitas Pembiayaan

Aktivitas pembiayaan pada masa pandemi membuat perusahaan memiliki
kewajiban atas fasilitas yang diterima oleh aktivitas pembiayaan namun perusahaan tidak
dapat memanfaatkan secara penuh di masa pandemi.

2.2 Businees Risk Profile

Resiko dalam industri telekomunikasi pada saat pandemi lebih tinggi daripada
saat paska pandemi dikarenakan, pengawasan atas barang dan jasa yang dibeli memiliki
keterbatasan dengan bergesernya aktifitas perusahaan sebagian dialihkan menggunakan
media online.

2.2.1 Ordering Materials, Supplies and Services

 Pencatatan persediaan yang tidak akurat

 Memesan barang-barang yang tidak dibutuhkan
 Membeli barang pada saat harga tinggi
 Membeli barang dengan kualitas rendah
 Supplier yang tidak dapat diandalkan
 Membeli dari supplier yang tidak terotorisasi
 Kickbacks
2.2.2 Cash Disbursement

 Membayar untuk barang yang tidak diterima

 Salah memperhitungkan diskon
 Membayar tagihan yang sama dua kali
 Penyalahgunaan cek
 Pencurian kas
 Permasalahan arus kas

2.2.3 Receiving, Storing & Process Goods

 Menerima barang yang tidak dipesan

 Kesalahan dalam menghitung barang yang diterima.
 Verifikasi penerimaan jasa
 Pencurian barang persediaan

2.2.4 Approving Supplier Invoices

 Tidak dapat menemukan kesalahan nominal/barang dalam invoice

 Kesalahan dalam melakukan posting ke akun hutang

2.3 Recommendations of Risk Mitigation

Dengan resiko cenderung lebih tinggi pada saat pandemi dibandingkan sebelum
paska pandemi. Maka perusahaan sebaiknya meningkatkan pengendalian seperti yang
tercantum di bawah ini secara efektif dan efisien untuk memitigasi resiko yang ada.

 Pemisahan Tugas yang memadai

 Otorisasi yang memadai atas transaksi dan aktivitas
 Dokumentasi dan catatan yang memadai
 Pengendalian fisik atas aset / persediaan serta catatan
 Pengecekan oleh pihak independen atas pelaksanaan

2.3.1 Requisition Materials, Supplies and Services

Middle Management melakukan review atas Purchase Requisition Form atas
permintaan barang atau jasa yang diajukan oleh pihak terkait, apakah pembelian tersebut
dibutuhkan atau tidak. Jika telah sesuai maka Purchase Requisition Form tersebut akan di
approved dan akan dikirimkan ke bagian purchasing department. Purchasing Department
akan melakukan review kembali atas Purchase Requisition Form yang telah di approved
oleh Operational Manager apakah telah sesuai dengan budget yang telah di tentukan dan
 apakah pembelian tersebut dibutuhkan atau tidak. Jika telah sesuai maka Purchase
Requisition Form tersebut akan di approved.

2.3.2 Purchase Process

Pada saat Perusahaan menerima invoice dari vendor, Accounting Department
akan melakukan Purchase Three-Way Match dengan mencocokan antara item dan
quantity yang terdapat tercantum dalam Purchase Order, Delivery Order dan Invoice. Jika
terdapat perbedaan, akan diinvestigasi lebih lanjut sebelum dilanjutkan ke proses
pembayaran.

2.3.3 Receiving, Storing & Process Goods

Manajemen melakukan review dan approved atas pesanan pembelian, termasuk
mapping akun yang tepat untuk barang atau jasa yang dibeli (persediaan, aset tetap, biaya
operasi, atau biaya penjualan). Pada saat penerimaan barang, pihak gudang akan
melakukan perhitungan kembali atas barang yang diterima dan melakukan komparasi
apakah item dan quantity sudah sesuai dengan yang diinformasikan dalam Purchase
Order. Jika tidak terdapat perbedaan atas fisik yang diterima, Delivery Order dan
Purchase Order, maka pihak gudang akan melakukan revisi (tulis tangan) pada Delivery
Order dan langsung melakukan report ke Purchasing Department. Jika terdapat barang
yang tidak sesuai pesanan, maka barang tersebut akan langsung dikembalikan pada saat
itu juga. Terdapat pemasangan CCTV di area penerimaan barang.

2.3.4 Payment Process

Finance Department mengajukan Payment Voucher untuk pembayaran supplier,
menetapkan level otorisasi dimana jika pembayaran >250 juta maka harus adanya
authorization dari Mid dan Top Management.

2.4 Implications for Auditors

Keterlibatan auditor pada masa pandemi dan paska pandemi pada Industri
telekomunikasi pada siklus pengeluaran:

2.4.1 Memberikan analisis yang efektif dan efisien

Mampu membantu perusahaan dalam memeriksa dan memberikan pendapat
terkait pengujian atas pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan, sehingga perusahaan
dapat bekerja secara lebih efektif dan efisien melalui analisa dalam bentuk rekomendasi
yang diberikan oleh auditor.
2.4.2 Pengawasan atas Sistem Informasi Internal
Dapat memberikan pengawasan atas sistem informasi yang dijalankan oleh
manajemen sehingga dapat memitigasi resiko-resiko yang ada dalam siklus pengeluaran.

2.4.3 Melakukan evaluasi perbaikan pengendalian internal

Dapat membantu manajemen dalam melakukan evaluasi perbaikan pengendalian
internal yang ada pada perusahaan sehingga manajemen dapat menyesuaikan
pengendalian internal yang dijalan telah seusai dengan kebutuhan kondisi perusahaan.

2.5 Audit Program

2.5.1 Requisition
To test design and implementation of Control Engagement Team perform:
 Inquiry to the person who perform control about the requisition process.
 compare operation standard versus step of control that perform by the controller
 Inspect the Purchase Requisition Form and New Vendor Form if there is approval
based on understanding.

2.5.2 Purchase
To test design and implementation of Control Engagement Team perform:
 Inquiry to the person who perform control about the purchase process.
 compare operation standard versus step of control that perform by the controller
 Inspect the purchase order if there is approval based on understanding.

2.5.3 Receiving
To test design and implementation of Control Engagement Team perform:
 Inquiry to the person who perform control about the receiving process.
 compare operation standard versus step of control that perform by the controller and
check if there is CCTV in receiving area.
 Inspect the purchase order and Delivery Order if there is approval based on
understanding.
 Inspect the goods receive (condition) and compare to purchase order (quantity and
item receive shall be match and write down in to Delivery Order and if there is
approval on DO based on understanding.
2.5.4 Payment
To test design and implementation of Control Engagement Team perform:
 Inquiry to the person who perform control about the payment process.
 compare operation standard versus step of control that perform by the controller
 Inspect the purchase order, delivery order, Invoice and Payment Voucher if there is
approval based on understanding.
 Inspect the item and quantity in purchase order, delivery order and Invoice shall be
match and Payment Voucher if there is approval based on understanding.