Disusun oleh:
Kelompok 2
Misrawati 2002405046
Depi Agisti 2002405051
Saidtullah 2002405055
Rita Tando 2002405063
Novia Elsita Mowisu 2002405064
Kadek Meriani 2002405071
Tiara Astuty 2002405076
Riska 2002405078
Inaya Faradilla Sair 2002405081
Sri Wulan 2002405084
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah yang maha esa, karena atas rahmat dan
karunianya-lah sehingga kami, selaku kelompok 2 dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
kepada kami dengan baik dan tepat waktu.
Kami sepenuhnya menyadari, bahwa apa yang kami sajikan pada makalah kami ini
masih sederhana dan jauh dari kata sempurna. Karena sumber bacaan dan pengetahuan yang
kami miliki sangat-lah terbatas. Di samping itu juga, kami sangat berharap agar bapak dosen
kiranya bersedia memberikan kritik, serta saran yang membangun demi perbaikan mutu dan
bobot karya tulis ini agar menjadi karya tulis yang lebih baik lagi kedepannya. Karena seperti
kata pepatah, bahwa “tak ada gading yang tak retak”, begitu pula dengan kinerja kami yang
masih jauh dari kata sempurna, tetapi kami berusaha semaksimal mungkin untuk
menyelesaikannya dengan sangat baik.
Demikian sepatah kata pengantar yang bisa kami sampaikan dan bila ada hal-hal yang
kurang berkenan, kami meminta maaf yang sebesar besarnya.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai Negara agraris, Indonesia berpotensi untuk bersaing dalam industri
pertanian di pasar global. Hal ini dikarenakan oleh faktor lahan pertanian yang ada di
Indonesia masih sangat luas dan struktur tanahnya yang sangat subur. Bagian terpenting
dan tidak dapat dipisahkan dalam dunia pertanian adalah benih, karena faktor genotipe
yang dimiliki bibit atau benih akan menentukan unggul atau tidaknya benih tersebut.
Meskipun demikian, faktor non-genetik seperti lingkungan, sama pentingnya dalam
ekspresi genetik tanaman.
Oleh sebab itu, petani maupun peneliti berupaya untuk memperbaiki genetic
tanaman tersebut agar kondisi non-genetik tidak dapat mempengaruhi kualitas tanaman.
Hal ini dilakukan dengan cara pemuliaan tanaman.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu pemuliaan tanaman?
2. Apa saja contoh keberhasilan pemuliaan tanaman?
3. Apa saja program baku pemuliaan tanaman?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi yang
bermanfaat dan informatif kepada pembaca dan penulis sendiri. Selain itu, makalah ini
juga ditulis untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pengampu akademik
sebagai tanggungjaawab yang harus diemban oleh kami sebagai kelompok 2, untuk
memenuhi nilai yang baik pada semester ini.
D. MANFAAT PENULISAN
1. Manfaat Bagi Penulis
Dalam penulisan makalah ini, penulis dan teman-teman dapat mempelajari
banyak hal baru yang diperoleh dari melakukan banyak riset dan penelitian, serta
membaca banyak referensi yang bersumber dari internet. Informasi dan data yang
diperoleh penulis dan teman-teman dapat menjadi acuan dan pembelajaran untuk
kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, penulis dan teman-
teman juga dapat sesuatu yang lebih berharga yaitu membagikan ilmu yang sudah
susah payah kami riset, dan hal itupun dapat berguna bagi orang lain selain penulis
dan teman-teman sendiri. Dan yang terakhir adalah kami selaku kelompok yang
bertugas mendapatkan nilai sebagai pencapaian kerja pada mata kuliah pemuliaan
tanaman di semester ini.
PEMBAHASAN
b. Metode Inkonvensional
Berbeda dengan metode sebelumnya, metode inkonvensional cenderung
menerapkan teknik yang lebih modern. Berikut ini merupakn beberapa teknik
yang termasuk kedalam metode inkonvensional:
Transfer gen, sesuai namanya teknik ini memasukkan gen yang berasal dari
jenis organisme berbeda kedalam DNA tanaman agar memiliki sifat yang
unggul. Hasil dari teknik ini dikenal dengan tanaman transgenic.
Cloning gen.
Marka molekuler.
B. CONTOH KEBERHASILAN PEMULIAAN TANAMAN
1. Pemuliaan Tanaman Padi Di Patir
Didasari dari keberhasilan BATAN dalam melepaskan varietas-varietas padi
baru, yang kemudian mendorong Pemerintah Daerah Kalimantan Selatan untuk
memperbaiki varietas padi lokal mereka yaitu Siam Datu, yang memiliki sifat yang
berumur dalam, tanamannya tinggi dan produksinya yang rendah. Mengenai hal itu,
tinggi dan umur varietas padi sangat mungkin diubah dengan teknik mutasi.
Berdasarkan laporan Maluszynski dkk (1995), dari 322 varietas padi mutan yang
dilepas secara resmi, ada sebanyak 128 varietas yang dilepas karena batangnya
menjadi lebih pendek (semi dwarfness), dan sebanyak 111 varietas yang dilepas
karena umurnya menjadi lebih genjah. Oleh karena itu, permintaan dari Pemda
Kalimantan Selatan tersebut sangat mungkin diwujudkan oleh BATAN. Kegiatan
Uspen ini telah dimulai pada tahun 2005. Benih padi dari Kalimantan Selatan
diiradiasi pada dosis 0,2 dan 0,3 kGy dan ditanam di Kebun Percobaan Pasar
Jum’at.
Dari berbagai penelitian yang dilakukan, penurunan phytic acid ini baru bisa
dengan menggunakan pemuliaan dengan teknik mutasi. Rendahnya kandungan
phytic Acid dalam biji padi, akan menyebabkan peningkatan penyerapan unsur-
unsur essensial yang dibutuhkan tubuh seperti Fe, Zn, dan vitamin-vitamin.
Sejumlah galur mutan tanaman sorgum dengan sifat-sifat agronomi unggul seperti
tahan rebah, genjah, produksi tinggi, kualitas biji baik, dan lebih tahan terhadap
kekeringan telah dihasilkan dan dikoleksi sebagai plasma nutfah di PATIR-
BATAN. Bekerjasama dengan Departemen Pertanian, penelitian dilanjutkan untuk
pengujian secara multi lokasi dan multi musim, sebelum akhirnya galur-galur
mutan diusulkan untuk dilepas menjadi varietas sorgum baru. Pengujian dilakukan
di beberapa Propinsi termasuk Jawa BARAT, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur,
NTB, NTT, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan Gorontalo.
Karakterisasi merupakan salah satu cara yang biasa digunakan dalam kegiatan
pemuliaan, untuk mendeteksi perubahan sifat yang terjadi pada tanaman, termasuk
setelah perlakuan mutasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakter morfologi
tanaman jeruk keprok yang telah mendapat perlakuan radiasi sinar gamma. tanaman
yang diamati dalam penelitian ini adalah tanaman jeruk keprok (Batu 55, SoE, dan
Garut) yang telah mendapat perlakuan sinar gamma (20 Gray, 40 Gray dan 60 Gray)
dan sudah berumur tiga tahun.
Proses yang akan dilalui untuk memuliakan suatu tanaman adalah sebagai
berikut:
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari isi makalah ini adalah:
B. SARAN
Saran yang dapat diberikan penulis mengenai isi makalah ini adalah mengenai
pemuliaan tanaman akan sangat baik bila pemerintah ikut andil mendanai program
pemuliaan tanaman. Mengapa demikian? Karena program pemuliaan tanaman dapat
menghasilkan tanaman varietas baru yang lebih unggul dengan umur pertumbuhan
yang pendek, artinya kita bisa mempercepat waktu panen tanaman dan mendapatkan
keuntungan yang maksimal. Bila progam ini digerakkan, bukan tak mungkin dapat
menambah persentase keberhasilan sektor budidaya produk pertanian di Indonesia,
karena Indonesia adalah Negara agraris, akan sangat baik bila Negara kita mengalami
kemajuan pesat pada sektor pertanian.
DAFTAR PUSTAKA
Martasari, C.; Agisimanto, D.; Yusuf, H.M. Balai Penelitian Tanaman Jeruk Dan Buah
Subtropika. 2005. 2006., HAL 140 – 151. ISBN : 978-979-98489-5-6.
Tim Dosen Budidaya Tanaman. 2011. Panduan Praktikum Pemuliaan Tanaman. Fakultas
Pertanian Universitas Brawijaya Malang.
Melsandi, Heni. 2012. “Pengertian, Contoh Keberhasilan, dan Program Baku Pemuliaan
Tanaman”,https://blog.ub.ac.id/faradila/pengertian-contoh-keberhasilan-dan-
progam-baku-pemuliaan-tanaman/, diakses pada 8-10 Oktober 2021.