Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PEMULIAAN TANAMAN

“PENGERTIAN, CONTOH KEBERHASILAN DAN


PROGRAM BAKU PEMULIAAN TANAMAN”

Dosen Pengampu: Cahyo Wicaksono, S.P., M.P.

Disusun oleh:
Kelompok 2

Misrawati 2002405046
Depi Agisti 2002405051
Saidtullah 2002405055
Rita Tando 2002405063
Novia Elsita Mowisu 2002405064
Kadek Meriani 2002405071
Tiara Astuty 2002405076
Riska 2002405078
Inaya Faradilla Sair 2002405081
Sri Wulan 2002405084

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah yang maha esa, karena atas rahmat dan
karunianya-lah sehingga kami, selaku kelompok 2 dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
kepada kami dengan baik dan tepat waktu.

Kami sepenuhnya menyadari, bahwa apa yang kami sajikan pada makalah kami ini
masih sederhana dan jauh dari kata sempurna. Karena sumber bacaan dan pengetahuan yang
kami miliki sangat-lah terbatas. Di samping itu juga, kami sangat berharap agar bapak dosen
kiranya bersedia memberikan kritik, serta saran yang membangun demi perbaikan mutu dan
bobot karya tulis ini agar menjadi karya tulis yang lebih baik lagi kedepannya. Karena seperti
kata pepatah, bahwa “tak ada gading yang tak retak”, begitu pula dengan kinerja kami yang
masih jauh dari kata sempurna, tetapi kami berusaha semaksimal mungkin untuk
menyelesaikannya dengan sangat baik.

Demikian sepatah kata pengantar yang bisa kami sampaikan dan bila ada hal-hal yang
kurang berkenan, kami meminta maaf yang sebesar besarnya.

Atas perhatiannya, kami ucapkan banyak terima kasih.

Palopo, 07 Oktober 2021


Mengetahui,

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3
BAB 1 ..................................................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................... 4
C. TUJUAN PENULISAN ............................................................................................................ 4
D. MANFAAT PENULISAN ........................................................................................................ 5
1. Manfaat Bagi Penulis ............................................................................................................ 5
2. Manfaat Bagi Pembaca......................................................................................................... 5
BAB 2 ..................................................................................................................................................... 6
A. PENGERTIAN PEMULIAAN TANAMAN........................................................................... 6
1. Teknik dan Proses Kegiatan Pemuliaan ............................................................................. 7
B. CONTOH KEBERHASILAN PEMULIAAN TANAMAN .................................................. 9
1. Pemuliaan Tanaman Padi Di Patir...................................................................................... 9
2. Pemuliaan Mutasi Tanaman Jeruk Keprok (Mutation Breeding Of Citrus Reticulata
Blanco) ......................................................................................................................................... 10
3. Modifikasi Sorghum ........................................................................................................... 11
C. PROGRAM BAKU PEMULIAAN TANAMAN.................................................................. 11
1. Penentuan Tujuan Pemuliaan Tanaman .......................................................................... 11
2. Penyediaan Materi Pemuliaan (Pembentukan Keragaman Genetik) ............................ 13
3. Penilaian untuk dijadikan varietas baru (Seleksi) ........................................................... 14
BAB 3 ................................................................................................................................................... 17
A. KESIMPULAN ....................................................................................................................... 17
B. SARAN ..................................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 18
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sebagai Negara agraris, Indonesia berpotensi untuk bersaing dalam industri
pertanian di pasar global. Hal ini dikarenakan oleh faktor lahan pertanian yang ada di
Indonesia masih sangat luas dan struktur tanahnya yang sangat subur. Bagian terpenting
dan tidak dapat dipisahkan dalam dunia pertanian adalah benih, karena faktor genotipe
yang dimiliki bibit atau benih akan menentukan unggul atau tidaknya benih tersebut.
Meskipun demikian, faktor non-genetik seperti lingkungan, sama pentingnya dalam
ekspresi genetik tanaman.

Oleh sebab itu, petani maupun peneliti berupaya untuk memperbaiki genetic
tanaman tersebut agar kondisi non-genetik tidak dapat mempengaruhi kualitas tanaman.
Hal ini dilakukan dengan cara pemuliaan tanaman.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu pemuliaan tanaman?
2. Apa saja contoh keberhasilan pemuliaan tanaman?
3. Apa saja program baku pemuliaan tanaman?

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi yang
bermanfaat dan informatif kepada pembaca dan penulis sendiri. Selain itu, makalah ini
juga ditulis untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pengampu akademik
sebagai tanggungjaawab yang harus diemban oleh kami sebagai kelompok 2, untuk
memenuhi nilai yang baik pada semester ini.
D. MANFAAT PENULISAN
1. Manfaat Bagi Penulis
Dalam penulisan makalah ini, penulis dan teman-teman dapat mempelajari
banyak hal baru yang diperoleh dari melakukan banyak riset dan penelitian, serta
membaca banyak referensi yang bersumber dari internet. Informasi dan data yang
diperoleh penulis dan teman-teman dapat menjadi acuan dan pembelajaran untuk
kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, penulis dan teman-
teman juga dapat sesuatu yang lebih berharga yaitu membagikan ilmu yang sudah
susah payah kami riset, dan hal itupun dapat berguna bagi orang lain selain penulis
dan teman-teman sendiri. Dan yang terakhir adalah kami selaku kelompok yang
bertugas mendapatkan nilai sebagai pencapaian kerja pada mata kuliah pemuliaan
tanaman di semester ini.

2. Manfaat Bagi Pembaca


Adapun manfaat yang didapatkan oleh pembaca setelah membaca karya ini
adalah mendapatkan wawasan, pengalaman, dan pembelajaran baru yang informatif
dan bermanfaat untuk kemudian dapat juga diterapkan di kehidupan sehari-hari.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PEMULIAAN TANAMAN


Pemuliaan tanaman dapat didefinisikan sebagai gabungan dari ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni agar diperoleh tanaman yang menguntungkan bagi
manusia. Yaitu dengan cara merekayasa gen/kromosom dan lingkungan.
Jadi, tujuan pemuliaan tanaman ialah untuk memperoleh atau mengembangkan suatu
tanaman sehingga menjadi lebih baik dan menguntungkan bagi kehidupan manusia.
(Tim Dosen Budidaya Tanaman. 2011. Panduan Praktikum Pemuliaan Tanaman.
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang).

Pemuliaan tanaman adalah kegiatan mengubah susunan genetik individu


maupun populasi tanaman untuk suatu tujuan tertentu. Pemuliaan tanaman terkadang
disamakan dengan penangkaran tanaman, yaitu kegiatan memelihara tanaman untuk
memperbanyak dan menjaga kemurnian tanaman. Pada kenyataannya, kegiatan
penangkaran adalah sebagian dari pemuliaan. Selain melakukan penangkaran,
pemuliaan berusaha memperbaiki mutu genetik sehingga diperoleh tanaman yang lebih
bermanfaat. Pengetahuan mengenai perilaku biologi tanaman dan pengalaman
dalam budidaya tanaman merupakan hal yang paling menentukan keberhasilan usaha
pemuliaan, sehingga buku-buku teks seringkali menyebut pemuliaan tanaman
sebagai seni dan ilmu memperbaiki keturunan tanaman demi kemaslahatan manusia.
Di perguruan tinggi, pemuliaan tanaman biasa dianggap sebagai
cabang agronomi (ilmu produksi tanaman) atau genetika terapan, karena sifat
multidisipliner-nya.

Pelaku pemuliaan tanaman disebut pemulia tanaman. Karena pengetahuannya,


seorang pemulia tanaman biasanya juga menguasai agronomi dan genetika. Tugas
pokok seorang pemulia tanaman adalah merakit kultivar yang lebih baik, memiliki ciri-
ciri yang khas dan lebih bermanfaat bagi penanamnya.
Adapun pengertian pemuliaan tanaman menurut para ahli adalah sebagai
berikut:

 Menurut Poespodarsono Sumardjo, Pemuliaan tanaman adalah ilmu tentang


perubahan susunan genetic, sehingga memperoleh tanaman yang menguntungkan
manusia.
 Menurut UUD RI No. 29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan Varieta
Tanaman, Pemuliaan tanaman adalah rangkaian kegiatan penelitian dan
pengujian atau kegiatan penemuan dan pengembangan suatu varietas, sesuai dengan
metode baku untuk menghasilkan varietas baru dan mempertahankan kemurnian
benih varietas yang dihasilkan.
 Menurut Allard, R.W, Pemuliaan tanaman banyak ditekankan pada saha
mempertinggi produktivitas hasil pertanian. Kenaikan hasil merupakan tujuan
utama bagi pemuliaan tanaman. Kadang-kadang hal ini dilakukan dengan
menyediakan varietas lebih produktif, karena adanya perbaikan seperti ketahanan
terhadap penyakit tetapi sebagai hasil dari sistem fisiologi yang lebih efisien.

1. Teknik dan Proses Kegiatan Pemuliaan


Teknik dan proses kegiatan pemuliaan tanaman dapat dilakukan dengan 2
metode, yaitu:
a. Metode Konvensional
Metode konvensional masih bersifat sangat tradisional, begitupun dengan
teknik yang terdapat didalamnya. Berikut ini adalah teknik yang tergolong
kedalam metode konvensional:

 Teknik Introduksi, perkembangbiakan proses vegetative dengan cara


mendatangkan bahan induk yang berasal dari berbagai tempat yang berbeda.
Lalu kemudian dikembangbiakkan secara vegetative.
 Teknik persilangan, yaitu dengan cara menyilangkan gamet yang saling
sesuai, yang mana tiap gamet memiliki perbedaan sifat untuk menghasilkan
varietas baru. Teknik ini merupakan salah satu teknik popular yang
digunakan oleh para petani maupun penggelut tanaman karena murah,
efektif dan efisien.
Gambar 1.1 Ilustrasi Teknik Pemuliaan Tanaman

 Manipulasi genom, merupakan teknik yang merekayasa struktur gen


tanaman, sehingga dapat diperoleh jenis tanaman baru yang bersifat unggul.
 Rekayasa gen, merupakan teknik yang menggunakan unsur genetika sel dan
mutasi gen. teknik ini bahkan menerapkan teknik tilling, teknologi RNAi,
rekayasa genetic, antisense hingga gene silencing dan over expression,
namun hasil dari teknik ini belum di komersilkan sehingga haya diketahui
oleh para peneliti.

b. Metode Inkonvensional
Berbeda dengan metode sebelumnya, metode inkonvensional cenderung
menerapkan teknik yang lebih modern. Berikut ini merupakn beberapa teknik
yang termasuk kedalam metode inkonvensional:

 Transfer gen, sesuai namanya teknik ini memasukkan gen yang berasal dari
jenis organisme berbeda kedalam DNA tanaman agar memiliki sifat yang
unggul. Hasil dari teknik ini dikenal dengan tanaman transgenic.
 Cloning gen.
 Marka molekuler.
B. CONTOH KEBERHASILAN PEMULIAAN TANAMAN
1. Pemuliaan Tanaman Padi Di Patir
Didasari dari keberhasilan BATAN dalam melepaskan varietas-varietas padi
baru, yang kemudian mendorong Pemerintah Daerah Kalimantan Selatan untuk
memperbaiki varietas padi lokal mereka yaitu Siam Datu, yang memiliki sifat yang
berumur dalam, tanamannya tinggi dan produksinya yang rendah. Mengenai hal itu,
tinggi dan umur varietas padi sangat mungkin diubah dengan teknik mutasi.
Berdasarkan laporan Maluszynski dkk (1995), dari 322 varietas padi mutan yang
dilepas secara resmi, ada sebanyak 128 varietas yang dilepas karena batangnya
menjadi lebih pendek (semi dwarfness), dan sebanyak 111 varietas yang dilepas
karena umurnya menjadi lebih genjah. Oleh karena itu, permintaan dari Pemda
Kalimantan Selatan tersebut sangat mungkin diwujudkan oleh BATAN. Kegiatan
Uspen ini telah dimulai pada tahun 2005. Benih padi dari Kalimantan Selatan
diiradiasi pada dosis 0,2 dan 0,3 kGy dan ditanam di Kebun Percobaan Pasar
Jum’at.

Dalam perakitan varietas unggul nasional, ada beberapa pendekatan yang


lazim digunakan, diantaranya pendekatan secara inbred lines, mutasi buatan,
bioteknologi dan hibrida. Perakitan varietas secara inbred lines dan secara mutasi
buatan sudah banyak menghasilkan varietas unggul dan telah ditanam di hampir
semua areal pertanaman padi di dunia. Secara bioteknologi yang dikenal dengan
varietas trans-genic belum begitu lazim. Sedangkan varietas unggul hibrida lebih
populer di daratan China dengan luas pertanaman pada tahun 1995 lebih dari 18
juta hektar atau sekitar 58 % dari areal pertanaman padinya. Pada penelitian ini,
dilakukan perakitan varietas melalui tiga pendekatan sekaligus, yaitu pendekatan
secara inbred lines, mutasi buatan dan hibrida. Ketiga pendekatan ini dilakukan
secara simultan dan saling mendukung. Selain peningkatan produksi padi, juga
ditujukan untuk perbaikan kualitas seperti peningkatan kandungan Fe, Zn dan
menurunkan kandungan phytic acid yang merupakan anti nutrisi bagi tubuh.

Dari berbagai penelitian yang dilakukan, penurunan phytic acid ini baru bisa
dengan menggunakan pemuliaan dengan teknik mutasi. Rendahnya kandungan
phytic Acid dalam biji padi, akan menyebabkan peningkatan penyerapan unsur-
unsur essensial yang dibutuhkan tubuh seperti Fe, Zn, dan vitamin-vitamin.
Sejumlah galur mutan tanaman sorgum dengan sifat-sifat agronomi unggul seperti
tahan rebah, genjah, produksi tinggi, kualitas biji baik, dan lebih tahan terhadap
kekeringan telah dihasilkan dan dikoleksi sebagai plasma nutfah di PATIR-
BATAN. Bekerjasama dengan Departemen Pertanian, penelitian dilanjutkan untuk
pengujian secara multi lokasi dan multi musim, sebelum akhirnya galur-galur
mutan diusulkan untuk dilepas menjadi varietas sorgum baru. Pengujian dilakukan
di beberapa Propinsi termasuk Jawa BARAT, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur,
NTB, NTT, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan Gorontalo.

2. Pemuliaan Mutasi Tanaman Jeruk Keprok (Mutation Breeding Of Citrus


Reticulata Blanco)

Karakterisasi merupakan salah satu cara yang biasa digunakan dalam kegiatan
pemuliaan, untuk mendeteksi perubahan sifat yang terjadi pada tanaman, termasuk
setelah perlakuan mutasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakter morfologi
tanaman jeruk keprok yang telah mendapat perlakuan radiasi sinar gamma. tanaman
yang diamati dalam penelitian ini adalah tanaman jeruk keprok (Batu 55, SoE, dan
Garut) yang telah mendapat perlakuan sinar gamma (20 Gray, 40 Gray dan 60 Gray)
dan sudah berumur tiga tahun.

Pengamatan karakterisasi morfologi tanaman dilakukan pada fase vegetatif


dan generatif dengan menggunakan descriptor list dari IPGRI (International Plant
Genetic Resources Institute) yang telah disesuaikan dengan setiap individu tanaman
yang mengalami perlakuan. Jumlahnya dihitung untuk mandapatkan kandidat
tanaman yang seedless (tanpa biji). Hasil pengamatan terhadap morfologi daun
menunjukkan adanya karakter yang berbeda, yaitu pada jeruk keprok Batu 55 yang
telah diradiasi dengan sinar gamma 20 gray terdapat sayap daun yang sempit
dengan obovate, yaitu bagian atas lebar, kamudian semakin ke pangkal semakin
menyempit. Sementara pengamatan terhadap jumlah biji menunjukkan bahwa dari
36 tanaman Keprok SoE terdapat 3 tanaman (8.3 %) yang memiliki biji nol (0) atau
seedless.
3. Modifikasi Sorghum

Contoh yang baik adalah modifikasi sorghum. Sejak keberhasilannya


diperkenalkan di Amerika Serikat sekitar 100 tahun yang lalu. Jenis ini, suatu sorghum
tropis, yang pertama ditunjukkan untuk daerah panas di bagian tenggara dan selatan.
Secara berangsur-angsur, varietas yang unggul telah dikembangkan, hingga sorghum
seperti sekarang yang merupakan krop penting di daerah Shouth Dahkota.

C. PROGRAM BAKU PEMULIAAN TANAMAN


Ruang lingkup pemuliaan tanaman dibagi menjadi empat kegiatan besar, yaitu
pembentukan keragaman genetik (sebagai populasi dasar/bahan dasar proses
pemuliaan tanaman), seleksi (pemilihan yang didasarkan pada penilaian genetik dari
populasi yang diseleksi), pengujian (menguji individu-individu yang terseleksi untuk
dipastikan kualitas dan kuantitasnya sebelum akhirnya dilepas) dan pelepasan
varietas.

Proses yang akan dilalui untuk memuliakan suatu tanaman adalah sebagai
berikut:

1. Penentuan Tujuan Pemuliaan Tanaman


Penentuan tujuan ialah proses yang wajib untuk dilakukan karena akan
menentukan pada hasil yang akan diperoleh. Tujuan program pemuliaan biasanya
diperoleh dari masalah – masalah yang ditemui dilapang, sehingga diharapkan hasil
program pemuliaan tersebut dapat menjadi solusi permasalahan yang ada. Untuk
menentukannya, para pemulia perlu mengetahui masalah serta harapan produsen
dan konsumen, serta gagasan pemulia sendiri. Ada dua macam tujuan dalam
pemuliaan tanaman, antara lain:

a. Tujuan Jangka Pendek


Dengan Ilmu Pemuliaan, akan didapat hasil tanaman yang lebih bagus
dengan usia tanaman jangka pendek. Sehingga dapat diproduksi secara Nasional
atau Internasional seperti penanaman padi atau gandum. Seperti yang kita
ketahui, bahwa tanaman padi semakin hari semakin baik, dengan masa tanam
kurang dari 4 bulan, sehingga dalam satu tahun bisa mencapai 3 kali panen.
Bahkan dengan pemulian tanaman, usia tanam padi dapat menjadi lebih singkat
dan lebih banyak hasilnya dimasa depan, sehingga akan sangat bermanfaat.
Jadi, tujuan jangka pendek pemuliaan tanaman antara lain:
 Memenuhi keinginan konsumen dengan memperbaiki kualitas produk yang
dihasilkan, seperti halnya:
- Perbaikan ukuran pada buah pepaya yang kecil-kecil menjadi lebih
besar dan berbiji sedikit;
- Warna pada bunga anggrek yang bermacam-macam atau warna
semangka merah menjadi kuning dengan kandungan bahan tertentu,
misalnya pada golden rice yang mengandung beta-karotena (pro-
vitamin A) pada bagian endospermanya dimana pada padi tipe liar tidak
terdapat bahan tersebut;
- Ketahanan simpan tanaman atau pangan, misalnya ketahanan bunga
potong sedap malam dengan penambahan asam benzoat (pa) 100 ppm
ke dalam larutan gula 4% dapat mempertahankan lama peragaan (masa
simpan) bunga potong sedap malam. Larutan gula 4% dan sodium
benzoat teknis 500 ppm dapat digunakan sebagai bahan pengawet
alternatif yang murah untuk mempertahankan lama peragaan bunga
potong sedap malam dan meningkatkan jumlah kuntum mekar (Buletin
Teknik Pertanian Vol. 10, Nomor 1, 2005);
- Keindahan dan keunikan tanaman atau pangan, misalnya tanaman hias
mawar ‘Königin der Rosen’, salah satu contoh mawar Hybrid Tea,
anggrek dan lain-lain.

‘Königin der Rosen’ (Anonymous,2012. Online:


[http://id.wikipedia.org/wiki/Mawar] diakses tanggal 25 Februari 2012)

 Memenuhi kebutuhan petani atau produsen, yaitu peningkatan kepastian


terhadap hasil, biasanya diarahkan pada peningkatan daya hasil, cepat
dipanen, ketahanan terhadap organisme pengganggu atau kondisi alam yang
kurang baik bagi usaha tani, serta kesesuaian terhadap perkembangan
teknologi pertanian yang lain. Hasil yang tinggi menjamin terjaganya
persediaan bahan mentah untuk diolah lebih lanjut. Tanaman yang berumur
singkat (genjah) akan memungkinkan efisiensi penggunaan lahan yang lebih
tinggi. Ketahanan terhadap organisme pengganggu atau kondisi alam yang
tidak mendukung akan membantu pelaku usaha tani menghindari kerugian
besar akibat serangan hama, penyakit, serta bencana alam.
(Annonymous, 2012. Pemuliaan Tanaman. Online
[http://fp.uns.ac.id/~hamasains/bab1pemuliaan.htm] diakses tanggal 23
Februari 2012).

 Memenuhi kebutuhan industri, misalnya dengan meningkatkan kandungan


curcumin pada temulawak (Tidak semua temulawak mengandung banyak
Curcumin. Curcumin dalam temulawak ini hanya dapat diperoleh dengan
teknologi tinggi dan tidak bisa diperoleh dengan cara tradisional seperti di
godok, karena Curcumin tidak larut di air. Selain dapat melindungi Hati dari
kerusakan juga dapat berfungsi sebagai Antioksidan yang kuat (menangkap
radikal-radikal bebas yang berbahaya bagi sel tubuh), mampu menahan
pelipatgandaan sel kanker, dapat menurunkan kolesterol dan anti radang).

b. Tujuan Jangka Panjang


Tujuan lainnya dalam program pemuliaan tanaman didasarkan pada
strategi jangka panjang, untuk mengantisipasi berbagai perubahan arah
konsumen atau keadaan lingkungan. Pemuliaan padi misalnya, pernah
diarahkan pada peningkatan hasil, tetapi sekarang titik berat diarahkan pada
perakitan kultivar yang toleran terhadap kondisi ekstrem (tahan genangan,
Tahan kekeringan, dan tahan lahan bergaram) karena proyeksi perubahan iklim
dalam 20-50 tahun mendatang. Tujuan pemuliaan akan diterjemahkan menjadi
program pemuliaan.
(Annonymous, 2012. Pemuliaan Tanaman. Online
[http://fp.uns.ac.id/~hamasains/bab1pemuliaan.htm] diakses tanggal 23
Februari 2012).

2. Penyediaan Materi Pemuliaan (Pembentukan Keragaman Genetik)


Penyediaan materi pemuliaan (populasi dasar) yang memiliki keragaman
genetik yang tinggi sangat penting untuk menunjuang proses pemuliaan tanaman.
Karena suatu tanaman dapat ditingkatkan potensi genetiknya jika terdapat
keragaman genetik dalam populasinya. Peningkatan keragaman (variabilitas)
genetik apabila aksesi tidak ada satu pun yang memiliki suatu sifat yang diinginkan,
pemulia tanaman melakukan beberapa cara untuk merakit individu yang memiliki
sifat ini. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah introduksi bahan koleksi,
persilangan, manipulasi kromosom, mutasi dengan paparan radioaktif atau bahan
kimia tertentu, penggabungan (fusi) protoplas/inti sel, manipulasi urutan gen,
transfer gen, dan manipulasi regulasi gen.

3. Penilaian untuk dijadikan varietas baru (Seleksi)


Proses seleksi dapat dilakukan jika materi pemuliaan (populasi dasar)
memiliki keragaman genetik yang tinggi. Pemilihan melalui penilaian genotip
individu atau populasi didasarkan pada penampakan fenotip atau uji keturunan.
Keefektifan seleksi tergantung pada tujuan program pemuliaan, tingkat keragaman
genetik pada populasi dasar, jenis tanaman dan parameter genetik. Metode seleksi
yang diterapkan tergantung pada cara perkembangbiakan tanaman (generatif dan
vegetatif). Beberapa metodenya antara lain :

a. Metode Seleksi Tanaman Menyerbuk Sendiri


 Seleksi massa : memilih bahan tanam yang lebih baik pada generasi berikut.
Dalam program pemuliaan, seleksi ini juga merupakan yang paling
sederhana dan banyak pemulia hanya mengandalkan nalurinya dalam
menjalankan metode ini, meskipun dasar ilmiah untuk pelaksanaannya
sudah tersedia. Dalam praktik sehari-hari, pemulia mengamati
penampilan fenotipe setiap individu dalam suatu populasi lalu memilih
individu yang akan dipelihara keturunannya kelak. Praktek yang demikian
juga disebut seleksi massa positif. Seleksi massa negatif (disebut
juga roguing) juga dapat dilakukan, terutama untuk memelihara kemurnian
sifat suatu populasi: individu-individu yang menyimpang dari penampilan
normal dibuang. Kalangan pemuliaan tanaman menamakan seleksi
massa karena biasanya cara seleksi ini dilakukan terhadap ukuran populasi
yang besar dalam pertanaman di ladang. Pemuliaan hewan mengistilahkan
sebagai seleksi individu karena seleksi didasarkan atas dasar penampilan
individu, bukan kerabat dari individu tersebut.
 Seleksi galur murni : yaitu metode pemilihan dengan caramemisahkan
individu-individu yang terdapat dalam populasi Varietas Asal kemudian
digalurkan sehingga mencapai kondisi homozigot yaitu individu yang
mempunyai dan atau lebih alel-alel yang sama.
 Seleksi pedigree : yaitu metode pemilihan yang dilakukan sejak generasi
kedua (F2) dengan mencatat asal usulnya sehingga diperoleh galur murni.
 Seleksi bulk yaitu metode pemilihan yang dilakukan pada generasi lanjut
untuk mendapatkan galur murni.
 Seleksi SSD (Single Seed Descent), yaitu satu keturunan satu biji. Pada
prinsipnya, individu tanamanterpilih dari hasil suatu persilangan pada F2
dan selanjutnya ditanam cukup satu biji satu keturunan.. Cara ini
dilakukan sampai generasi yang ke-5 atau ke-6 (F5 atau F6). Bila
padagenerasi tersebut sudah diperoleh tingkat keseragaman yang diinginkan
maka pada generasiberikutnya pertanaman tidak dilakukan satu biji satu
keturunan tetapi ditingkatkan menjadisatu baris satu populasi keturunan,
kemudian meningkat lagi menjadi satu plot satu populasi keturunan.
 Backcross: Persilangan F1 dengan induknya (resesif/dominan).
(Sumber: PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR :
34/Permentan/OT.140/7/2008)

b. Metode Seleksi Tanaman Menyerbuk Silang


 Seleksi galur murni: yaitu metode pemilihan dengan caramemisahkan
individu-individu yang terdapat dalam populasi Varietas Asal kemudian
digalurkan sehingga mencapai kondisi homozigot yaitu individu yang
mempunyai dan atau lebih alel-alel yang sama.
 Seleksi massa: memilih bahan tanam yang lebih baik pada generasi berikut.
Dalam program pemuliaan, seleksi ini juga merupakan yang paling
sederhana dan banyak pemulia hanya mengandalkan nalurinya dalam
menjalankan metode ini, meskipun dasar ilmiah untuk pelaksanaannya
sudah tersedia.
 Seleksi satu tongkol satu baris (ear to row) : cara ini modifikasi dari seleksi
massa. Pada seleksi massa, tanaman yang terpilih (tongkol) langsung
dicampur dan digunakan untuk pertanaman seleksi musim
berikutnya.Padahal, tongkol yang terpilih tersebut merupakan hasil
persilangan ecaa acak sehingga sulit diduga susunan genotipnya.Untuk
memperbaiki kelemahan ini, tongkol-tongkol tersebut diuji terlebih dahulu
sebelum dicampur.Cara pengujian tersebut disebut pengujian keturunan
(progeny test). (Mangoendidjojo W. 2011. Dasar-dasar Pemuliaan
Tanaman.Kansisus)
 Recurrent selection : seleksi berulang.

4. Pengujian Genotipe atau Varietas Harapan (Uji Pendahuluan, Uji Lanjutan)


Sebelum dilepas menjadi varietas baru, terlebih dahulu dilakukan pengujian
terhadap individu atau populasi terseleksi. Pengujian tersebut berupa uji adaptasi
dan uji daya hasil, sehingga dapat diketahui kemampuan individu atau populasi
tersebut pada lingkungan jika dibandingkan dengan varietas unggul yang sudah ada.
Bahan-bahan pemuliaan yang telah terpilih harus dievaluasi atau diuji terlebih
dahulu dalam kondisi lapangan karena proses seleksi pada umumnya dilakukan
pada lingkungan terbatas dan dengan ukuran populasi kecil. Evaluasi dilakukan
untuk melihat apakah keunggulan yang ditunjukkan sewaktu seleksi juga
dipertahankan dalam kondisi lahan pertanian terbuka dan dalam populasi besar.
Selain itu, bahan pemuliaan terpilih juga akan dibandingkan dengan kultivar yang
sudah lebih dahulu dirilis.

5. Pelepasan Varietas harapan menjadi varietas baru (uji multilokasi)


Untuk varietas yang akan dilepas harus diadakan percobaan adaptasi,
dibandingkan dengan varietas baku, di beberapa tempat yang mewakili daerah, di
mana varietas tersebut akan dianjurkan. Percobaan adaptasi dilaksanakan
sedemikian rupa sehingga data yang diperoleh dapat dipercaya. Sebelum pelepasan
varietas harus melakukan prosedur pelepasannya dengan cara mengajukan
Permohonan pelepasan varietas diajukan secara tertulis kepada Menteri Pertanian
melalui Ketua Badan Benih Nasional dan beberapa tahap yang lainnya. Keputusan
tentang pelepasan varietas ditetapkan oleh Menteri Pertanian dengan Surat
Keputusan.
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari isi makalah ini adalah:

 Pemuliaan tanaman adalah kegiatan mengubah susunan genetik individu maupun


populasi tanaman untuk suatu tujuan tertentu. Pemuliaan berusaha memperbaiki
mutu genetik sehingga diperoleh tanaman yang lebih bermanfaat.
 Teknik dan proses pemuliaan tanaman dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu
metode konvensional yang masih menggunakan teknik tradisional, dan metode
inkonvensional yang lebih modern.
 Contoh keberhasilan pemuliaan tanaman yang dikembangkan di Indonesia adalah:
- Pemuliaan tanaman padi di Patir.
- Pemuliaan mutasi tanaman jeruk keprok (mutation breeding of citrusreticulata
blanco).
- Modifikasi shorgum.
 Program baku pemuliaan tanaman terdiri dari:
- Penentuan tujuan pemuliaan tanaman.
- Penyediaan materi pemuliaan (pembentukan keragaman genetik).
- Penliaian untuk dijadikan varietas baru (seleksi).
- Pengujian genotype atau vaerietas tanaman (uji pendahuluan dan uji lanjutan).
- Pelepasan varietas harapan menjadi varietas baru (uji multilokasi).

B. SARAN
Saran yang dapat diberikan penulis mengenai isi makalah ini adalah mengenai
pemuliaan tanaman akan sangat baik bila pemerintah ikut andil mendanai program
pemuliaan tanaman. Mengapa demikian? Karena program pemuliaan tanaman dapat
menghasilkan tanaman varietas baru yang lebih unggul dengan umur pertumbuhan
yang pendek, artinya kita bisa mempercepat waktu panen tanaman dan mendapatkan
keuntungan yang maksimal. Bila progam ini digerakkan, bukan tak mungkin dapat
menambah persentase keberhasilan sektor budidaya produk pertanian di Indonesia,
karena Indonesia adalah Negara agraris, akan sangat baik bila Negara kita mengalami
kemajuan pesat pada sektor pertanian.
DAFTAR PUSTAKA

Sumardjo, Poespodarsono. 1988. Dasar-dasar Ilmu Pemuliaan Tanaman. PAU IPB-


Lembaga sumberdaya informasi IPB.

Republik Indonesia. 2000. Undang-undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2000


tentang perlindungan varietas tanaman. Jakarta: Kementrian Pertanian Republik
Indonesia.

Allard, R.W. 1988. Pemuliaan Tanaman. Bina Aksara: Jakarta.

Martasari, C.; Agisimanto, D.; Yusuf, H.M. Balai Penelitian Tanaman Jeruk Dan Buah
Subtropika. 2005. 2006., HAL 140 – 151. ISBN : 978-979-98489-5-6.

Tim Dosen Budidaya Tanaman. 2011. Panduan Praktikum Pemuliaan Tanaman. Fakultas
Pertanian Universitas Brawijaya Malang.

Melsandi, Heni. 2012. “Pengertian, Contoh Keberhasilan, dan Program Baku Pemuliaan
Tanaman”,https://blog.ub.ac.id/faradila/pengertian-contoh-keberhasilan-dan-
progam-baku-pemuliaan-tanaman/, diakses pada 8-10 Oktober 2021.

Genecraft Labs, 2021. “Pemuliaan Tanaman: Teknik dan Manfaatnya”,


https://genecraftlabs.com/id/pemuliaan-tanaman/, diakses pada 8-10 Oktober
2021.

Anonymous. 2012. “Pemuliaan Tanaman”. https://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman,


diakses pada 9-10 Oktober 2021.
Anonymous, 2012. Online: http://www.batan.go.id/patir/_berita/pert/ padi/padi.html
diakses pada 10 Oktober 2021.

Anda mungkin juga menyukai