Anda di halaman 1dari 4

IMPLEMENTASI DARI ASPEK K3 PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN PASAMAN

 Latar Belakang

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan upaya yang dilakukan untuk memelihara
meningkatkan kesehatan fisik ,kesehatan mental, dan juga meningkatkan kesehatan sosial pada setiap
para pekerja yang ada pada sebuah perusahaan atau instansi. Penerapan K3 sangat penting karena
setiap aktifitas yang kita lakukan pasti memiliki resiko kerja yang bisa membahayakan nyawa dan
keselamatan pekerja.

Semua perusahan atau unit kerja memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain
yang terlibat di dalamnya tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu begita juga pada instansi
pemerintahan seperti Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah.

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah atau Bappeda adalah lembaga teknis daerah di bidang
penelitian dan perencanaan pembangunan daerah yang dipimpin oleh seorang kepala badan yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur/Bupati/Wali kota melalui Sekretaris Daerah.
Badan ini mempunyai tugas pokok membantu Gubernur/Bupati/Wali kota dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah dibidang penelitian dan perencanaan pembangunan daerah. Berdasarkan
Peraturan Bupati Pasaman Nomor 52 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Bappeda. Pada Peraturan Bupati ini Bab II pasal 2 ayat (1) dinyatakan bahwa
susunan organisasi Bappeda Kabupaten Pasaman terdiri dari Kepala Badan, Sekretariat, dan tiga Bidang
yakni Bidang Perencanaan Sosial Budaya dan Pemerintahan, Bidang Ekonomi, Sumber Daya Alam,
Infrastruktur Kewilayahan, dan Bidang Penelitian dan Pengembangan. Dalam menjalani fungsinya
Bappeda pastinya tidak terlepas dari komponen yang akan melakukan pekerjaan tersebut, pada
umumnya pekerjaan yang dilakukan pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah bersifat
administrasi walaupun ada juga diantaranya yang berhubungan dengan keteknisan . Semua pegawai
dalam melakukan tugasnya bisa saja mendapatkan faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja
salah satunya faktor yang tidak dapat diprediksi keberadaannya seperti faktor alam. Kesehatan dan
keselamatan kerja bisa saja terpengaruhi oleh fenomena alam yang terjadi seperti banjir, gempa bumi,
angin puting beliung, dan berbagai bencana alam lainnya. Selain itu, pandemi COVID-19 yang saat ini
melanda juga masuk dalam kategori ini.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya K3 menjadi prioritas utama dalam sebuah ekosistem bekerja. Hal ini
dikarenakan sumber daya manusia atau dalam hal ini pegawai merupakan aset penting Badan/Dinas
yang perlu dilindungi kesehatan dan keselamatannya agartercipta reputasi Badan/Dinas yang baik,
mengurangi stress yang dirasakan karyawan, dan meningkatkan performa karyawan sehingga secara
tidak langsung Badan/Dinas mampu menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik.

Dalam hal ini kami mencoba mengambil contoh kasus pada unit kerja yang ada pada Bappeda
Kabupaten Pasaman tepatnya pada Bidang Bidang Ekonomi, Sumber Daya Alam, Infrastruktur
Kewilayahan. Bidang Ekonomi, Sumber Daya Alam, Infrastruktur Kewilayahan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Bappeda di bidang Perencanaan Ekonomi dan Infrastruktur.
Dalam menjalankan tugasnya, Bidang Perencanaan Ekonomi dan Infrastruktur mempunyai
fungsi :

a. perumusan kebijakan penetapan petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalian


pembangunan daerah bidang Ekonomi dan Infrastruktur;
b. perumusan kebijakan pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah bidang Ekonomi dan
Infrastruktur;
c. penetapan pedoman dan standar perencanaan pembangunan daerah kecamatan/ nagari bidang
Ekonomi dan Infrastruktur;
d. melaksanakan pengolahan data perencanaan bidang Ekonomi dan Infrastruktur;
e. mengoordinasikan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah (RPJPD, RPJMD
dan RKPD) di bidang Ekonomi dan Infrastruktur;
f. mengoordinasikan penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah dan Rencana Kerja
Perangkat Daerah di bidang Ekonomi dan Infrastruktur;
g. mengoordinasikan pelaksanaan Musrenbang RPJPD, RPJMD dan RKPD di bidang Ekonomi dan
Infrastruktur;
h. mengoordinasikan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait RPJPD, RPJMD dan RKPD di
Bidang Ekonomi dan Infrastruktur;
i. Mengoordinasikan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait APBD di Bidang Ekonomi dan
Infrastruktur;
j. monsultasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah bidang Ekonomi
dan Infrastruktur;
k. koordinasi dan pembinaan teknis perencanaan;
l. pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah bidang Ekonomi dan Infrastruktur;
m. menetapan petunjuk teknis monitoring dan evaluasi;
n. pembangunan daerah bidang Ekonomi dan Infrastruktur;
o. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah bidang Ekonomi dan
Infrastruktur;
p. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah kecamatan/ nagari
bidang Ekonomi dan Infrastruktur;
q. penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan sebagai pertanggungjawaban tugas pada atasan;

Secara garis besar umumnya tugas dan fungsi yang ada pada Bidang Ekonomi, Sumber Daya Alam,
Infrastruktur Kewilayahan lebih banyak bersifat koordinasi dan administrasi tetapi follow up dari
kegiatan tersebut adalah peninjauan ke lapangan, terkadang tidak sedikit wilayah yang ditinjau berada
pada daerah yang jauh dari ibu kota kabupaten dan memiliki resiko dalam perjalanan untuk mencapai
daerah tersebut.

Penerapan K3 di Bappeda terutama pada Bidang Ekonomi, Sumber Daya Alam, Infrastruktur
Kewilayahan bisa dikelompokkan menjadi dua :
Pertama, kegiatan yang bersifat administrasi dan perkantoran

Untuk Ruangan Kerja, harus memperhatikan hal – hal yang dapat menyebabkan terdinya kebakaran.
Karena jumlah komputer dalam menunjang pekerjaan cukup banyak. Ruangan harus memperhatikan
sirkulasi kabel dan instalasi listrik yang dapat menyebabkan timbulnya korsleting, selain itu sebaiknya
kelengkapan peralatan dan kemanan di kontrol pada kartu yang dicek secara berkala.

Posisi pekerja harus diperhatikan agar aman dari benda yang dapat menimpa pegawai tersebut ketika
bekerja misalnya lemari dan buku – buku. Faktor bencana alam seperti gempa juga menjadi hal yang
sangat penting yang harus diperhatikan, ruangan harus memperhatikan dan mengatur bagaimana
proses evakuasi ketika gempa terjadi, pegawai juga harus dibekali dengan pengetahuan bagaimana cara
melindungi diri ketika gempa terjadi. Kantor sebaiknya memberikan informasi baik itu berupa flyer atau
poster yang bisa diperhatikan oleh pegawai agar ketika terjadi keadaan darurat mudah untuk
dipedomani.

Kedua, kegiatan di luar ruangan

Bidang Ekonomi, Sumber Daya Alam, Infrastruktur Kewilayahan selain melakukan aktifitas yang bersifat
administrasi dan perkantoran juga melakukan kegiatan yang mengharuskan pegawainya untuk
melakukan koordinasi ke pemerintah desa dan peninjauan lokasi ke daerah – daerah yang sedang
dibangun infrastrukturnya. Salah satu kegiatan yang sudah dilakukan oleh Bidang Eksinfrawil akhir –
akhir ini adalah kegiatan IPDMIP yaitu program pemerintah di bidang irigasi yang bertujuan untuk
mencapai keberlanjutan sistem irigasi, setiap irigasi yang ada pada daerah yang akan di renovasi harus
ditinjau terlebih dahulu.

Daerah irigasi yang ditinjau biasanya berada pada daerah – daerah pertanian yang cukup jauh dari ibu
kota kabupaten, kemudian daerah tersebut berada pada daerah yang memiliki medan berat, seperti
melintasi sungai, persawahan, dan perbukitan, untuk itu keselamatan kerja sangat penting. Pegawai
harus memperhatikan keselamatan yang menyangkut dengan keselamatan diri agar tidak terjadi
kecelekaan saat melakukan aktifitas, misalnya pemakaian pelindung kepala, sarung tangan, pakaian
safety, dan pemakaian sepatu yang dapat melindungi kaki dari kondisi medan yang berbahaya.

Selain alat pelindung diri, kendaraan yang digunakan ke lapangan harus dipastikan aman untuk
digunakan. Pengemudi harus memastikan dan melakukan servis secara berkala agar kendaraan yang
digunakan tidak bermasalah saat melakukan aktifitas di lapangan, pengemudi juga harus
memperhatikan alat – alat keselamatan yang digunakan saat berkendara seperti alat pelindung diri, dan
alat pemadam api darurat jika terjadi kecelakaan saat mengendarai kendaraan.

 Kondisi

Saat ini penerapan K3 pada Bappeda terutama pada Bidang Eksinfrawil belum begitu maksimal dalam
pelaksanaanya, pegawai sudah mengetahui dampak dan resiko dari pekerjaan mereka baik dalam
ruangan maupun luar ruangan, tetapi Sebagian dari pegawai baru mengaplikasikan untuk diri sendiri
belum menyuluruh dan tersistemasi, sehingga ada pegawai yang memperhatikan keselamatan mereka
saat bekerja dan ada yang tidak. Hal ini disebabkan belum adanya aturan yang mengatur tentang
regulasi dan penerapan K3 dalam pekerjaan, sehingga saat ini K3 hanya diaplikasikan bagi sebagian
pegawai yang memahami kondisi dan resiko pekerjaan mereka

 Solusi

Perlu dilakukan peningkatan kesadaran penerapan K3 dalam pekerjaan agar seperti yang kami tuliskan
diatas tadi tercipta reputasi Badan/Dinas yang baik, mengurangi stress yang dirasakan karyawan, dan
meningkatkan performa karyawan sehingga secara tidak langsung Badan/Dinas mampu menjalankan
tugas pokok dan fungsinya dengan baik, selain itu perlu dilakukan edukasi dan sosialisasi dari atasan
agar semua bidang yang ada pada bappeda memahami resiko dan keselamatn kerja mereka kemudian
bagaimana cara penanganan dan tindakan yang dilakukan jika terjadi kecelakaan, dan tindakan prefentif
apa yang perlu dilakukan untuk melindungi diri.

Kartu kontrol juga menjadi instrument penting yang harus dimiliki setiap bidang dalam memperhatikan
K3 di dalam pekerjaan mereka, misalnya sebuah ruangan harus dipastikan keamanannya apakah sudah
memenuhi keselamatan atau belum menggunakan kartu kontrol tersebut, salah satu pegawai yang
sudah memahami K3 harus mengisi kartu control tersebut untuk memastikan ruangan kerja sudah
memenuhi indikator K3, begitu juga untuk kegiatan yang ada di luar ruangan, pengemudi harus
memastikan apakah komponen dari setiap kendaraany berada dalam kondisi yang aman dengan
menggunakan kartu control, pegawai yang akan turun ke lapangan juga harus memastikan alat – alat
dan kelengkapan peralatan keselamatan diri sudah dikenakan atau belum menggunakan kartu control
tersebut, sebaiknya setlah itu harus ada pelaporan dari pegawai dan peninjauan dari atasan bidang
untuk memutuskan apakah kegiatan kedinasan tersebut sudah memenuhi keselamatan kerja agar resiko
yang terjadi bisa di minimalisir

Anda mungkin juga menyukai