Oleh:
NGABDUL KHODIR
NPM. 14124589
Oleh :
NGABDUL KHODIR
NPM. 14124589
ii
iii
iv
v
PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PELANGGARAN HAK CIPTA
ATAS KARYA TULIS (STUDI KASUS PADA MAHASISWA JURUSAN
HUKUM EKONOMI SYARIAH ANGKATAN 2014 FAKULTAS SYARIAH
IAIN METRO)
ABSTRAK
Oleh:
NGABDUL KHODIR
Pelanggaran Hak Cipta atas kaya tulis banyak dilakukan oleh mahasiswa
dan menjadi sebuah fenomena yang sulit untuk dihentikan. Persepsi merupakan
sudut pandang atau penilaian yang dilakukan oleh seseorang terhadap suatu hal
atau objek tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa
tentang pelanggaran Hak Cipta atas karya tulis dan faktor-faktor apa yang
mempengaruhi persepsi mahasiswa tentang pelanggaran Hak Cipta atas karya
tulis. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat deskriptif.
Sumber primer yang menjadi informan yaitu mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi
Syariah angkatan 2014 Fakultas Syariah IAIN Metro dengan teknik purposive
sampling. Sumber sekunder penelitian ini meliputi buku dan jurnal yang
membahas tentang HAKI dan Hak Cipta, buku dan jurnal psikologi yang
membahas tentang persepsi, Undang-Undang Hak Cipta, Fatwa HAKI, artikel dan
sumber-sumber lain yang relevan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data
menggunakan metode wawancara semiterstruktur dan dokumentasi. Sedangkan
teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif dengan berfikir induktif.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat beberapa persepsi yang
diungkapkan oleh mahasiswa selaku responden tentang pelanggaran Hak Cipta
atas karya tulis yaitu persepsi yang mengatakan bahwa pelanggaran Hak Cipta
karya tulis yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan hal yang biasa saja, wajar,
normal, dan tidak masalah untuk dilakukan. Dalam mempersepsikan hal tersebut
responden dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari karakteristik pribadi dalam
hal ini yaitu sikap kepribadian yang buruk karena responden cenderung menyukai
dan tidak perduli ataupun mempermasalahkan dengan pelanggaran yang ada.
Sedangkan persepsi lainnya memandang bahwa tindakan pelanggaran Hak Cipta
yang dilakukan mahasiswa merupakan hal yang tidak pantas untuk dilakukan,
tindakan tersebut merupakan suatu hal yang buruk dan akan memberikan dampak
negatif pada pelakunya. Dalam mempersepsikan hal tersebut responden
dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari karakteristik pribadi yaitu berupa sikap
kepribadian yang baik karena responden cenderung tidak menyukai dan tidak
menerima dengan pelanggaran yang ada.
vi
vii
MOTTO
َ ۡ ََْۡۡ ََ ۡ ُ َٓ َۡ َ َ َۡ ََ
َ
ا ا١٨٣س يدينا
ُۡ
اِفاٱۡل ي ا
ۡرضامف ي اوثعات لاو م هءَ اساأشيا
ا ا
لخ ُسواْاٱ ن لاتب
وا
ي
ا
Artinya: “Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan
1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya Juz 1-30 Edisi Revisi, (Surabaya :
Karya Agung Surabaya, 2006), h. 256.
viii
PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Jamari dan Ibu Julaiyah yang sangat
2. Kakakku tercinta, Dr. Hasan Basri, M.Ag, Rofikoh, dan Anik Arista, yang
3. Bapak Drs. A. Jamil, M.Sy. dan Bapak Wahyu Setiawan, M.Ag selaku
inspirasi.
pendidikan ini.
ix
KATA PENGANTAR
Rasa syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas taufik hidayah
dan inayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan untuk
menyelesaikan pendidikan Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah
IAIN Metro guna memperoleh gelar SH. (Sarjana Hukum).
Dalam upaya penyelesaian skripsi ini, peneliti telah menerima banyak
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karenanya peneliti
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag. selaku Rektor
IAIN Metro, Bapak Husnul Fatarib, Ph.D selaku Dekan Fakultas Syariah, Bapak
Sainul, SH, MA. selaku Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, kepada Bapak
Drs. A. Jamil, M.Sy. dan Bapak Wahyu Setiawan, M.Ag. selaku pembimbing
yang telah memberikan bimbingan yang sangat berharga dalam mengarahkan dan
memberikan motivasi. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan
Ibu Dosen/Karyawan IAIN Metro yang telah memberikan ilmu pengetahuan
sarana dan prasarana selama peneliti menempuh pendidikan juga telah
menyediakan waktu dan fasilitas sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian
ini. Tidak kalah pentingnya, rasa sayang dan terima kasih peneliti haturkan
kepada ayah dan ibu yang senantiasa mendo’akan dan memberi dukungan dalam
menyelesaikan pendidikan.
Kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini sangat diharapkan dan akan
diterima dengan lapang dada. Akhirnya semoga hasil penelitian yang telah
dilakukan ini kiranya dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
sosial.
Ngabdul Khodir
NPM. 14124589
x
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
Islam ..................................................................................................... 45
xii
1. Metode Interview (Wawancara) ..................................................... 54
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 105
B. Saran..................................................................................................... 106
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
2. Out Line
3. Surat Prasurvey
6. Surat Tugas
xv
BAB I
PENDAHULUAN
tak terkecuali dari kalangan akademisi yang tidak menghargai atau tidak
perduli dengan adanya suatu karya cipta seseorang. Terlebih lagi di era
yang serba canggih ini dengan dukungan teknologi yang kian memadai
atas karya orang lain yang berguna bagi masyarakat”.1 Hak Atas Kekayaan
Intelektual yang dimaksud disini adalah Hak Cipta. Tidak semua manusia
memiliki hak atas sebuah penciptaan jika manusia tersebut tidak membuat
suatu karya yang dijadikan sebagai objek Hak Cipta, diperlukan ide,
gagasan dan kreativitas yang luar biasa untuk menghasilkan sesuatu karya
1
Nurhidayati, Kesadaran Hukum Kekayaan Intelektual, (Bandar Lampung : Pusaka
Media, 2017), h. 62.
1
Hak Cipta adalah “hak eksklusif pencipta yang timbul secara
tidak.3 Akan tetapi, Hak Cipta yang terdaftar akan sangat berguna untuk
Hak Cipta bukan melindungi suatu ide atau konsep, tetapi melindungi
copy dari sumber lain, dan penciptanya harus berkontribusi tenaga dan
keahlian.4
2
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 1 Ayat (1).
3
Adrian Sutendi, Hak Atas Kekayaan Intelektual, (Jakarta : Sinar Grafika, 2013), h. 118.
4
Nurhidayati, Kesadaran Hukum., h. 35.
2
1987 diganti kembali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1997
yang hingga saat ini masih diberlakukan. Selain itu dalam hukum Islam
Hak Cipta.
perwujudan kualitas rasa, karsa dan ciptanya. Karya-karya seperti itu pada
akhirnya selain memiliki arti sebagai karya yang secara fisik hadir di
penentu atas tingginya status sosial yang akan dimiliki pencipta karya
tersebut. Selain itu juga sebuah karya yang indah dan disukai oleh banyak
pencipta, rasa senang dan bangga atas karya yang telah diciptakannya.
5
Farida Hasyim, Hukum Dagang, (Jakarta : Sinar Grafika, 2009), h. 186-187.
3
Hak Cipta dalam hukum Islam dipandang sebagai salah satu hak
karya cipta yang selaras dengan norma dan nilai-nilai yang ada di
Islam, maka ia tidak diakui sebagai karya cipta dan tidak ada bentuk
Wahbah Zuhaili dalam Agus Suryana bahwa “Hak Cipta karya tulis (haq
setiap pembuat karya cipta berhak untuk mendapakan materi dari karya
6
Agus Suryana, “Hak Cipta Perspektif Hukum Islam”, Al Mashlahah Jurnal Hukum dan
Pranata Sosial Islam, Vol 3, No. 05/2015, h. 268.
7
Ibid., h. 251.
4
ketika ciptaannya dikutip seseorang, menurut Imam Al-Qurthuby hal
mendapakan izin terlebih dahulu dari pencipta atau pemegang Hak Cipta. 11
Setiap orang yang tanpa izin pencipta atau pemegang Hak Cipta dilarang
8
Ibid., h. 251-252.
9
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 8.
10
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 9 Ayat (1).
11
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 9 Ayat (2).
12
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 9 Ayat (3).
5
Namun di dalam Undang-Undang Hak Cipta terdapat pula
pembatasan Hak Cipta yaitu terkait perbuatan yang tidak dianggap sebagai
pemegang Hak Cipta.13 Lebih lanjut terkait pembatasan Hak Cipta dalam
tanpa izin pencipta atau pemegang Hak Cipta.14 Namun yang perlu
Selain Hak Ekonomi dalam Hak Cipta terkandung pula hak moral,
melekat secara abadi pada diri pencipta untuk tetap dicantumkan namanya
dalam hal ini pada penulisan suatu karya ilmiah dengan mengutip karya
13
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 44 Ayat (1).
14
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 44 Ayat (1&2).
15
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 5 Ayat (1).
6
karya ilmiah tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta apabila
tersebut hasil murni dari pemikirannya. Dari hal ini dapat disimpulkan
ukuran kualitatif, tidak lagi berdasarkan ukuran kuantitatif. Ini berarti, jika
pengutipan dilakukan pada bagian yang paling substansial dan khas yang
menjadi ciri dari ciptaan tanpa izin dari penciptanya, meskipun pengutipan
16
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 44 Ayat (1).
17
Plagiarisme berasal dari kata “plagiat” yang berarti pengambilan karangan orang lain
dan menjadikannya seolah karangan sendiri. Plagiarisme merupakan penjiplakan yang melanggar
Hak Cipta, lihat dalam Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1997), h. 775.
7
kurang dari sepuluh persen, maka pelanggaran terhadap Hak Cipta yang
kemampuan berpikir, dan aspek-aspek yang ada dalam diri individu ikut
faktor-faktor tertentu.
1. Perhatian
2. Set
3. Kebutuhan
4. Sistem nilai
5. Ciri kepribadian
6. Gangguan kejiwaan20
Salah satu tugas dari perguruan tinggi seperti halnya IAIN Metro
18
Eddy Damian, “Plagiat dan Pembajakan Sebagai Pelanggaran Hukum Hak Cipta”,
Indonesian Journal of International Law, Vol.3 No.2 Januari 2006, h. 203.
19
Armawati Arbi, Psikologi Komunikasi dan Tabligh, (Jakarta: Amzah, 2012), h. 99.
20
Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: PT. Bulan Bintang,
1996), h. 43-44.
8
karya tulis/karya ilmiah. Seiring dengan tugasnya dalam proses
tugas dari dosen dengan waktu yang terbatas dan demi nilai yang bagus
angkatan 2014 Fakultas Syariah IAIN Metro. Lebih lanjut penelitian ini
referensi tersebut berasal dari buku atau jurnal di internet, mengutip atau
9
menyalin suatu bagian dari dokumen elektronik (internet) tanpa menyebut
sumber kutipan, dan mengutip atau menyalin artikel dari internet dengan
malas dan tidak terlalu pedulikan tentang Hak Cipta, karena ketentuan
21
Wawancara dengan 5 Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan 2014
(Y.S., N.S., R.L.F., R.Sy., A.N.S.) Senin, 12 Maret 2018 di Kampus IAIN Metro.
22
Wawancara dengan Y.S., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 21 Mei 2018, di Kampus IAIN Metro.
10
2. R.L.F., mengatakan bahwa:
Hak Cipta yaitu hak atas suatu ciptaan karya seseorang. Pelanggaran
Hak Cipta yaitu menggandakan buku yang sudah tertulis Hak Cipta,
dengan penulisan sumber secara tidak benar saya tahu bahwa itu
melanggar Hak Cipta tapi dikarenakan malas mencari dan dari pada
peneliti ingin melakukan penelitian lebih lanjut dalam bentuk skripsi yang
B. Pertanyaan Penelitian
karya tulis?
23
Wawancara dengan R.L.F., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 21 Mei 2018, di Kampus IAIN Metro.
11
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
b. Secara Praktis
oleh mahasiswa.
12
3) Manfaat Bagi Masyarakat
D. Penelitian Relevan
topik penelitian ini. Oleh karena itu, dalam kajian pustaka lapangan ini,
atas lagu dan musik berdasarkan konsep hifdzul maal adalah mengarah
13
kejahatan, seperti pencurian dan mengambil serta menggunakan hak
2. Skripsi yang ditulis oleh Eko Purwanto dengan judul “Wakaf Hak
tentang konsep terhadap Hak Cipta sebagai harta benda wakaf, dalam
Undang-Undang No.19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta pasal (3) bahwa
tersebut, maka dengan eksistensinya itu, Hak Cipta dapat menjadi harta
benda wakaf.25
24
Wahyuning Utami, “Perlindungan Hukum Terhadap Hak Cipta Lagu dan Musik
Ditinjau Dari Konsep Hifdzul Maal”, Skripsi, Jurusan Syari’ah Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Jurai Siwo Metro, 2016.
25
Eko Purwanto, “Wakaf Hak Cipta dalam Perspektif Hukum Islam”, Skripsi, Jurusan
Syari’ah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jurai Siwo Metro, 2013.
14
dengan Qs. An-Nisa ayat 29 tentang larangan memakan harta orang
lain secara batil, serta Qs. Al-Maidah ayat 38 terkait dengan hukuman
Hak Cipta, namun fokus penelitian yang peneliti lakukan ini berbeda
karena yang diteliti adalah terkait pelanggaran Hak Cipta atas karya tulis
pelanggaran Hak Cipta atas karya tulis dan faktor apa yang turut
Hak Cipta atas karya tulis. Penelitian ini diuraikan dalam sebuah karya
Cipta Atas Karya Tulis (Studi Kasus Pada Mahasiswa Jurusan Hukum
26
Suci Ristia Rahayu, “Pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Menurut
Perspektif Wahbah Az-Zuhaili”, Skripsi, Jurusan Syari’ah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Jurai Siwo Metro, 2016.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Persepsi Mahasiswa
1. Pengertian Persepsi
a. Bimo Walgito
b. Irwanto
dan dimengerti.”4
1
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1997), h. 759.
2
Armawati Arbi, Psikologi Komunikasi dan Tabligh, (Jakarta: Amzah, 2012), h. 99.
3
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), h. 87-88.
4
Irwanto, Psikologi Umum, (Jakarta: PT. Prenhallindo, 2002), h. 71.
16
c. Jalaluddin Rahmat
rangsang.”6
kesimpulan.
Tinggi”.8
5
Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h. 50.
6
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar (Dalam
Perspekif Islam), (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 89.
7
Undang-undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi,
Pasal 1 ayat (15).
8
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar., h. 613.
17
Setelah menguraikan tentang persepsi dan mahasiswa diatas, maka
terhadap suatu hal melalui panca indera yang dimilikinya sehingga dapat
9
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu., h. 86.
18
terjadilah suatu proses di otak, sehingga individu apa menyadari
apa yang dia terima dengan reseptor itu, sebagai suatu akibat dari
stimulus yang diterimanya. Proses yang terjadi dalam otak atau
pusat kesadaran itulah yang dinamakan proses psikologi. Dengan
demikian proses terakhir dari proses persepsi ialah individu
menyadari dengan apa yang diterima melalui alat indera atau
reseptor.10
diterima dari alat indera atau reseptor. Proses ini merupakan proses
Gambar 1.
Proses Terjadinya Persepsi
St St
St
Sp
St
10
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi., h. 90.
19
Respon
St = Stimulus (faktor luar)
individu didorong oleh faktor stimulus dari luar (St) dan faktor dari dalam
berbagai macam stimulus yang datang dari luar dirinya. Tetapi tidak
penilaian atas suatu obyek yang terjadi kapanpun dan dimanapun apabila
tersebut mencakup proses penafsiran obyek, tanda dan orang dari sudut
11
Ibid., h. 91.
20
disadari stimulus yang akan di persepsi selalu dipilih dengan stimulus
yang relevan dan mempunyai makna lain. Ada dua macam bentuk persepsi
yaitu persepsi yang bersifat positif dan persepsi yang bersikap negatif:
a. Persepsi positif
b. Persepsi negatif
terhadap objek persepsi tersebut. Dapat dikatakan bahwa persepsi itu baik
yang positif maupun persepsi yang negatif akan selalu mempengaruhi diri
12
Melvin Alfagusya Rare dan Surdin, “Identifikasi Obyek Wisata Pantai Tanjung Kayu
Angin di Desa Liku Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka”, Jurnal Pendidikan Geografi,
Volume 1 Nomor 1 April 2017, h. 4.
21
yang positif maupun yang negatif semua itu tergantung pada individu
dipersepsi.
dan sebaliknya.
Selain dari bentuk persepsi positif dan negatif terdapat pula bentuk
a. Persepsi baik
b. Persepsi buruk
yang tidak baik, tidak seperti yang sehausnya, tak sempurna, dibawah
standar, kurang dalam nilai, tak mencukupi, keji, jahat, tak bermoral,
22
tidak menyenangkan, tidak dapat disetujui, tidak dapat diterima, yang
diantaranya:
reseptor. Stimulus dapat dari luar dan langsung mengenai alat indera
(reseptor), dan dapat datang dari dalam yang langsung mengenai syaraf
stimulus, disamping itu harus ada pula syaraf sensoris sebagai alat
syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran dan sebagai alat untuk
Selain dari pada faktor yang berperan dalam persepsi, terdapat pula
diantaranya:
yang dilihatnya itu tidak ditentukan oleh jenis atau bentuk stimuli akan
pemersepsi yang dalam hal ini yang lebih relevan yang mempengaruhi
13
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi., h. 89-90.
14
Maropen Simbolon, “Persepsi dan Kepribadian”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2,
No. 1, Maret 2008, h. 55.
24
ialah sikap, motif, kepentingan, pengalaman dan pengharapan
(ekspektasi).
c. Faktor dalam target seperti; hal-hal yang masih baru, gerakan, bunyi,
15
Ibid.
16
Ibid.
17
Hasmiati, “Analisis Persepsi Masyarakat Kawasan Adat Amma Toa Kajang Terhadap
Muhammadiyah”, Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi, Vol. V No. 1 Mei 2017, h. 147- 148.
25
bagi orang lain dan sebaliknya. Ada kecenderungan bagi seseorang
untuk melihat apa yang ingin ia lihat dan mendengar apa yang ingin ia
ada dari dalam tiap individu yang mempunyai akibat tentang apa yang
baru dan familiar ataupun ketidak asingan dari suatu objek bagi
pula hal itu dapat dipahami hal tersebut juga berlaku untuk ukuran.
6. Perbedaan Persepsi
18
Ibid.
26
sosial dan faktor tersebut dapat berubah-ubah, maka seringkali
a. Perhatian
Biasanya kita tidak menangkap seluruh rangsangan yang ada di sekitar
kita sekaligus, tetapi kita memfokuskan perhatian kita pada satu atau
dua objek saja.
b. Set
Kesiapan mental seseorang untuk menghadapi sesuatu rangsangan yang
akan timbul dengan cara tertentu.
c. Kebutuhan
Kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri
seseorang, mempengaruhi persepsi orang tersebut. Dengan demikian
kebutuhan-kebutuhan yang berbeda menyebabkan pula perbedaan
persepsi.
d. System nilai
System nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh pula
terhadap persepsi. Misalnya anak-anak yang berasal dari keluarga
miskin mempersepsikan mata uang logam lebih besar dari ukuran yang
sebenarnya. Namun gejala ini tidak terdapat pada anak-anak yang
berasal dari keluarga kaya.
e. Tipe kepribadian
Tipe kepribadian juga akan mempengaruhi persepsi. Misalnya, Frida
dan Linda bekerja disuatu kantor yang sama dibawah spengawasan satu
orang atasan. Frida bertipe tertutup (introvert) dan pemalu , sedangkan
Linda lebih terbuka (extrovert) dan peraya diri. Sangat mungkin Frida
akan mempersepsi atasanya sebagai tokoh yang menakutkan dan perlu
dijauhi, sementara buat Linda bosnya itu orang biasa saja yang dapat
diajak bergaul seperti orang biasa lainnya.
f. Gangguan kejiwaan
Gangguan kejiwaan dapat menimbulkan kesalahan persepsi yang
disebut halusinasi.19
19
Sarlito W. Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013) h.
103-106.
27
B. Hak Cipta
satu jenis Hak Kekayaan Intelektual, namun hak cipta berbeda secara
mencolok dari Hak Kekayaan Intelektual lainnya seperti Hak Paten, yang
tertentu adalah seorang pemilik Hak Cipta. Pencipta adalah seorang atau
20
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 1 Ayat (1).
21
Wiji Suwarno, Perpustakaan dan Buku, (Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2011), h. 96.
28
keterampilan, atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk khas dan
bersifat pribadi.22
dialah yang memiliki Hak Cipta tersebut kecuali ditentukan lain. Dalam
ciptaan, juga orang yang namanya terdaftar dalam daftar umum ciptaan
pemegang Hak Cipta adalah “pencipta sebagai pemilik Hak Cipta, pihak
yang menerima hak tersebut secara sah dari pencipta, atau pihak lain yang
menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut secara
sah”.
berlaku (pasal 1 ayat 1). Yang dimaksud hak eksklusif dalam hal ini adalah
22
Muhamad Djumhana Djubaedillah, Hak Milik Intelektual Sejarah, Teori, dan
Prakteknya di Indonesia, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003), h. 64.
23
Ibid.
29
tersebut. Sementara orang atau pihak lain dilarang melaksanakan Hak
Sifat Hak Cipta dianggap sebagai benda bergerak. Hak Cipta dapat
oleh pencipta dapat menjadi milik ahli warisnya atau lainnya setelah
secara lisan, tetapi harus dilakukan secara tertulis baik dengan maupun
a. Hak Eksklusif
pencipta, sehingga tidak ada pihak lain yang dapat memanfaatkan hak
24
Nurhidayati, Hak Kekayaan Intelektual dan Perlindungan Konsumen, (Bandar
Lampung : Pusaka Media, 2017), h. 12.
25
Burhanuddin S., Hukum Bisnis Syariah, (Yogyakarta : UII Press Yogyakarta, 2011), h.
212.
30
tersebut tanpa izin pencipta.26 Pemegang Hak Cipta yang bukan
26
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Penjelasan Pasal 4.
27
Nurhidayati, Hak Kekayaan., h. 12.
28
Ibid.
31
ekonomi atas suatu ciptaan yang telah diciptakannya.29 Hak ekonomi
right).30
lain, tetapi hak moralnya tetap tidak terpisahkan dari penciptanya. Hak
moral merupakan hak yang khusus serta kekal yang dimiliki pencipta
atas hasil ciptaannya, dan hak itu tidak dipisahkan dari penciptanya.31
Secara umum, hak moral mencakup hak agar ciptaan tidak diubah atau
ciptaan tersebut.
29
Nurhidayati, Hak Kekayaan., h. 13.
30
Muhamad Djumhana, Djubaedillah, Hak Milik., h. 67.
31
Ibid., h. 74.
32
a. Ilmu Pengetahuan (sciense)
murni dari hasil pemikiran dan hasil kerja kerasnya sendiri, misalnya
buku, makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan karya-karya tulis lain yang
b. Seni (art)
karya yang dibuat atau diciptakan dengan kecakapan yang luar biasa. 33
c. Sastra (literary)
32
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), h. 1181.
33
Ibid., h. 1087.
33
berarti sebuah karya kesenian yang diwujudkan dengan bahsa (seperti
sebagai berikut:
34
Ibid., h. 1037.
34
dilakukan pengumuman tetapi sudah diwujudkan dalam bentuk
nyata yang memungkinkan penggandaan ciptaan tersebut.35
yuridiksi yang berbeda untuk jenis ciptaan yang berbeda. Masa berlaku
35
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 40.
36
Undang-undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 58 ayat (2) dan (3).
35
dan anak judul pada ciptaan yaitu selama berlangsungnya jangka waktu
Hak Cipta.
jenis ciptaan yang dilindungi, ciptaan tersebut meliputi karya di bidang ilmu
pengetahuan, seni, dan sastra. Karya ilmu pengetahuan atau scientific work
meliputi: buku, program komputer, pamflet, perwajahan atau lay out, karya
tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain, ceramah, kuliah, pidato,
dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu; alat peraga yang dibuat untuk
buku juga karya tulis ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, dan makalah
maupun artikel yang dimuat di internet, jurnal, bulletin, majalah atau koran.37
mencakup keseluruhan hak dan semua jenis hak yang melekat kepada si
halnya penggunaan Hak Cipta yang merupakan hak milik pribadi seorang
37
Yuliana Diah Warsiki Susi Irianti, “Perlindungan Hak Moral Dalam Hukum Hak
Cipta”, Jurnal Hukum dan Masyarakat, Vol. 13 No. 3 Agustus 2014, h. 31.
38
Eddhie Praptono, “Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Hak Cipta Lagu Ditinjau
Dari UU No. 19 Tahun 2002” Jurnal SOSEKHUM, Vol.4 No. 6 Maret 2009, h. 33.
36
pencipta tanpa izin. Apabila seseorang mencuri barang milik orang lain yang
meliputi 2 (dua) macam yaitu pelanggaran terhadap hak ekonomi dan hak
pencipta yang mungkin saja dialihkan kepada pihak lain. Walaupun terkesan
kedua hak itu diperlakukan berbeda, namun dalam melihat Hak Cipta secara
utuh, maka eksistensi kepentingan moral dan kepentingan ekonomi tetap harus
dilihat dalam satu kesamaan yang tidak dapat dipandang secara terpisah dari
pencipta atau pemegang Hak Cipta memiliki hak ekonomi untuk melakukan
penyewaan ciptaan.40
39
Ibid, h. 33-34.
40
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 9 Ayat (1).
37
pemuatannya dalam media publikasi ilmiah maupun majalah popular lainnya,
atau mendapat honorarium atas pemuatan artikelnya di media, selain itu royalty
diatas wajib mendapat izin pencipta atau pemegang Hak Cipta, dan setiap
orang yang tanpa izin pencipta atau pemegang Hak Cipta dilarang melakukan
atau cara menggandakan satu salinan ciptaan dan/atau fonogram atau lebih
dengan cara dan dalam bentuk apapun, secara permanen atau sementara”. 43
pembatasan Hak Cipta yang terdapat dalam pasal 44 ayat (1) poin a
atas ciptaan yang telah dilakukan pengumuman hanya dapat dibuat sebanyak 1
(satu) salinan dan dapat dilakukan tanpa izin pencipta atau pemegang Hak
41
Yuliana Diah Warsiki Susi Irianti, “Perlindungan Hak., h. 31-32.
42
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 9 Ayat (3).
43
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 1 Ayat (12).
44
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 44 Ayat (1).
38
Cipta”.45 Undang-Undang Hak Cipta. Ketentuan tersebut berlaku untuk seluruh
jenis karya cipta dibidang ilmu pengetahuan seperti halnya buku dan karya
pencipta atau pemegang Hak Cipta. Segala bentuk usaha pemakaian hak
keuntungan bagi seseorang tanpa memperoleh izin dari pencipta karya dapat
dalam segala bentuk yang bersifat komersial dikenai sanksi pidana berupa
pidana penjara dan/atau pidana denda yaitu maksimal 10 (sepuluh) tahun dan
juta rupiah).46
Undang-Undang diartikan sebagai hak yang melekat secara abadi pada diri
penggandaan, pengubahan suatu ciptaan, dan produk terkait secara seluruh atau
45
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 46 Ayat (1).
46
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 113 Ayat (3).
47
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 5 Ayat (1) Huruf (a).
39
sebagian yang substansial tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta jika
sebagai berikut:49
hak pencipta
dicantumkan namanya dalam ciptaan dan dihargai dengan cara tidak mengubah
atau memutilasi yang berpotensi merugikan integritas pencipta. Dalam hal ini,
yang marak terjadi ditengah kaum akademisi yaitu tindakan plagiat atas suatu
karya tulis milik orang lain untuk kebutuhan dalam penulisan karya ilmiah.
48
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 44 ayat (1).
49
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 5 & 6.
40
Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam
memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu
karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau
karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa
menyatakan sumber secara tepat dan memadai.50
plagiat yang melanggar Hak Cipta, apabila memenuhi 3 (tiga) unsur sebagai
berikut:
50
Permendiknas No. 17 Tahun 2010 BAB I Pasal 1 Ayat (1).
51
Huller Gabe Dimpos Sinaga Runtung Sitepu, “Perlindungan Hukum Atas Karya Ilmiah
Dari Tindakan Plagiat Menurut Peraturan Perundang-Undangan Yang Berlaku”, USU Law Journal
, Vol.5 No.3 Oktober 2017, h. 197.
52
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pencegahan
dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi Pasal 2 Ayat (1).
41
dikutip tidak di sertakan sumber aslinya, maka seseorang yang melakukan hal
tersebut dikategorikan sebagai plagiat yang mencuri hasil pemikiran orang lain.
Dalam Undang-Undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014 pasal 44 huruf a bahwa
jika seseorang menulis suatu karya ilmiah tanpa mencantumkan sumber53 dan
menyebabkan kerugian dari sumber yang dikutip, maka akan dikenakan sanksi
tinggi untuk memberikan gelar akademik pada peserta didik yang memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan. Selain itu institusi pendidikan juga diberikan
kewenangan untuk mencabut dan membatalkan gelar yang telah diberikan jika
53
Yang dimaksud yaitu penulisan catatan kaki pada tulisan.
54
Gloria M. S. Laoh, “Tindakan Plagiarisme dalam Lingkup Pendidikan Ditinjau dari
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, Jurnal Lex et Societatis, Vol. IV/ No.
2/Feb/2016/Edisi Khusus, h. 120.
55
Yuliati, “Pelindungan Hukum Bagi Pencipta Berkaitan Plagiarisme Karya Ilmiah Di
Indonesia”, Jurnal Arena Hukum, Vol. 6, April 2012. Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta,
2012, hal. 60
42
tinggi yang karya ilmiahnya digunakan untuk memperoleh gelar akademik,
profesi, atau vokasi terbukti merupakan jiplakan dicabut gelarnya”. Pada Pasal
25 ayat (2) juga disebutkan secara langsung tindakan yang dilakukan yaitu
menjiplak dan pelakunya adalah lulusan perguruan tinggi yang disebut sebagai
plagiator.
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) juga diatur sanksi
bahwa: “lulusan yang karya ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan gelar
akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2)
terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua
(2) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 200.000.000,- (dua ratus
juta rupiah).”
Niaga. Sesuai dengan pasal 99 ayat (1), (2), dan (3) Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2014 tentang Hak Cipta, bahwa pencipta sebagai penggugat dapat
hak cipta baik pelanggaran hak ekonomi maupun hak moral diatur pada pasal
bahwa:
Pada pasal ini diatur dimana sebelum adanya tuntutan pidana terlebih
penyelesaian (solusi) yang diterima oleh kedua belah pihak yang bersengketa.
ahli.57
Tahun 2002 Tentang Hak Cipta”, Jurnal Independent, Vol. 2 No. 2, h. 21-22.
44
D. Pelanggaran Hak Cipta Atas Karya Tulis Menurut Perspektif Hukum
Islam
Hak Cipta sebagai bagian dari hak kekayaan intelekual merupakan hak
pengarang atau penulis suatu karya. Islam menyebut Hak Cipta dengan istilah
Haq Al-Ibtikar yang secara terminologi diartikan “Hak istimewa atas suatu
terkait Hak Cipta khususnya ciptaan berupa karya tulis hak tersebut tetap pada
penulisnya, sebab karya tulis itu merupakan hasil usaha yang halal melalui
kemampuan berfikir dan menulis, sehingga karya tulis itu menjadi hak milik
pribadi. Kerena itu karya tulis dilindungi oleh hukum, sehingga dapat
dikenakan sanksi hukuman bagi siapa saja yang berani melanggar Hak Cipta
seseorang.59
tentang hak kekayaan intelekual termasuk Hak Cipta, namun pada dasarnya
sudah ada perlindungan yang serius dalam konsep Islam terhadap hak-hak
penulis atau pemuat karya ilmiah. Menurut Bakar bin ‘Abdullah Abu Zaid bin
Muhammad bin ‘Abdullah bin Bakar bin ‘Ustman bin Yahya bin Gaihab bin
Muhammad sebagaimana dikutip oleh Imam Mustofa, hal tersebut dapat dilihat
58
Agus Suryana, “Hak Cipta Perspektif Hukum Islam”, Al Mashlahah Jurnal Hukum dan
Pranata Sosial Islam, Vol 3, No. 05/2015, h. 250.
59
Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah, (Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 1997), h. 212.
45
2. Adanya metode dalam pengambilan konten riwayat tertentu dan etika
penyampaiannya dalam sebuah karya ilmiah;
3. Diharamkannya pembohongan dalam penyampaian konten riwayat dalam
ilmiah;
4. Diharamkannya manipulasi data atau riwayat;
5. Adanya kewajiban penyebutan sumber data atau riwayat pada penulisan
karya ilmiah.60
jelas hukum pelanggaran atas hak kekayaan intelektual, karena hal semacam
ini merupakan bagian dari etika dalam Islam. Maka hak kekayaan yang
berkaitan dengan hak intelekual ada juga yang menyebutnya dengan al-huquq
secara hukum disebutkan, namun secara etis ditegaskan bahwa manipulasi atau
pengambilan riwayat tertentu dari seseorang yang tidak jelas sumbernya atau
kekayaan intelektual yang dilarang. Karena hal ini sama saja dengan
pembohongan.61
Islam sangat menghargai karya tulis yang bermanfaat bagi agama dan
umat, itu menjadi amal saleh yang pahalanya terus menerus bagi penulisnya,
meskipun ia telah meninggal dunia. Karena Hak Cipta itu merupakan hak milik
pribadi maka agama melarang orang yang tidak berhak (bukan pemilik Hak
dan sebagainya juga dilarang, kecuali dengan izin penulisnya atau penerbit
60
Imam Mustofa, Kajian Fikih Kontemporer “Jawaban Hukum Islam atas Berbagai
Problem Kontekstual Umat”, Edisi Revisi, (Yogyakarta: Idea Press Yogyakarta, 2017), h. 231.
61
Ibid, h. 231-232.
46
menterjemahkan, menjiplak dan sebagainya terhadap karya tulis seseorang
tanpa izin penulis sebagai pemilik Hak Cipta atau ahli warisnya yang sah atau
penerbit yang diberi wewenang oleh penulisnya, adalah perbuatan yang tidak
etis dan dilarang oleh Islam. Karena perbuatan semacam itu bisa termasuk
kategori “pencurian”. Pelanggaran terhadap hak orang lain termasuk Hak Cipta
bisa termasuk ke dalam kategori muflis, yakni orang yang bangkrut amalnya
kelak di akhirat.62
Islam menghormati hak milik pribadi, tetapi hak milik pribadi itu
bersifat sosial, karena hak milik pribadi pada hakikatnya adalah hak milik
Karenanya, karya tulis itu pun harus bisa dimanfaatkan oleh umat, tidak boleh
memperbanyak ciptaan dalam bentuk apa pun bila tidak ada izin tertulis dari
bertujuan untuk melindungi Hak Ciptanya dari usaha pembajakan, plagiat dan
penerbitnya, dan untuk pengutipan atas karya tulis orang lain maka harus
62
Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah., h. 212.
47
disertai sumber yang jelas agar dapat diketahui penulis yang asli dan tetap
menuliskan sumber rujuan yang jelas dalam hal ini diartikan sebagai
(1) Dalam hukum Islam, HAKI dipandang sebagai salah satu huquq maliyyah
(hak kekayaan) yang mendapat perlindungan hukum (mashun)
sebagaimana mal (kekayaan).
(2) HAKI yang mendapat perlindungan sebagaimana dimaksud angka 1
tersebut adalah HAKI yang tidak bertentangan dengan hukum Islam.
(3) HAKI dapat dijadikan objek akad (al-ma’qud ‘alaih), baik akad
mu’awadah (pertukaran, komersial), maupun akad tabarru’at (non
komersial), serta dapat di wakafkan dan diwariskan.
(4) Setiap bentuk pelanggaran terhadap HAKI, termasuk namun tidak terbatas
pada menggunakan, mengungkapkan, membuat, memakai, menjual,
mengimpor, mengekspor, mengedarkan, menyerahkan, menyediakan,
mengumumkan, memperbanyak, menjiplak, memalsu, membajak HAKI
milik orang lain secara tanpa hak merupakan kezaliman dan hukumnya
adalah haram.64
Hak Cipta sebagai salah satu kekayaan intelektual yang menegaskan tentang
pelarangan memakan harta sesama manusia dengan jalan yang batil dan
63
Ibid.. h. 214.
64
Keputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia No. 1/MUNAS VII/MUI/5/2005 tentang
Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
48
َ ٓن
َٰ َ ۡ ُ َ ۡ َ ُ َ َٰ َ ۡ َ ْ ٓ ُ ُ ۡ َ َ ْ ُ َ َ َ َ َٰٓ َ ُّ َ ن
ل اإيل اأنا
يين اءامنوا ال اتأكلوا اأمولكم ابينكم ااب يٱلب يط يا يأيها اٱَّل ا
َ َ َُ ۡ ََ َۡ ُ ُ ْٓ َ ُ َ ُ ۡ ن ن َ َ ً َ َ ُ َ
ٱّلل اَكنا
اض امينك ۚۡم اول اتقتلوا اأنفسك ۚۡم اإين ا ا ٖ تكون ات يجَٰ َرة اعنات َر
ٗ ح ُ
َ ك ۡم
ا ا٢٩يماا ار ي بي
Artinya: Hai orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu.
Dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah
adalah maha Penyayang kepadamu. (QS. An-Nisa [4] : 29).65
dikutip oleh Imam Mustofa, bahwa larangan dalam memakan harta milik orang
lain secara batil artinya dilarang memakan hak orang lain dengan jalan yang
tidak benar dan disahkan oleh syara’, misalnya mencuri, gasab dan riba.66
ْ ُ ُ ۡ َ َ ُ ۡ ُ ْ َ ٓ َ ُۡ ن َ ۡ ُ َ ۡ َ ُ َ َ َۡ ْٓ ُ ُ َۡ ََ
ل اوتدلوا ابيها اإيَل اٱۡلَّك يام اِلي أكلواا َٰ
ل اتأكلوا اأموَٰلكمابينكمااب يٱلب يط يا وا
َ َُ َۡ ۡ ُ ََ ۡ ۡ ن َٰ َ ۡ َ ۡ ٗ َ
ا ا١٨٨ٱۡلث ياماوأنتماتعلمونا ف يريقااميناأمو يلاٱل ي ا
اسااب ي ي
Artinya: Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian
yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan
(janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim,
supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda
orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu
Mengetahui. (QS. Al-Baqarah [2] : 188).67
bukan hanya berarti makan secara tekstual, namun memakan juga berarti
65
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya Juz 1-30 Edisi Revisi, (Surabaya :
Karya Agung Surabaya, 2006), h. 107.
66
Imam Mustofa, Kajian Fikih., h. 227.
67
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya., h. 36.
49
mengambil dengan jalan yang tidak dibenarkan seperti halnya mencuri/meng-
gasab.68
َ ن ُ َ ن َ ُ َ ۡ َ ُ ٓ ْ َ ۡ َ ُ َ َ َ ٓ َ َۢ َ َ َ َ َ َ َٰ ٗ َ ن َ ن
ُٱّللا
ٱّلليها او ا
سباانكٗلامينا ا
ق ا اوٱلساريق اة ا افٱقطعوا اأي يديهمااجزاء ابيمااك ا
وٱلساري ا
ٞ احك
ا ا٣٨ييما ٌ َعز
َ يز
ي
Artinya : “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri,
[6] : 38)69
milik orang lain secara tidak sah melalui hukuman berupa potong tangan
kepada hak milik seseorang. Jika seseorang akan mengambil hak milik orang
lain maka harus melalui jalan yang sah misalnya lewat jual beli, hibah, waris,
bahwa “mayoritas ulama dari kalangan Imam Mazhab Maliki, Syafi’i dan
Hambali berpendapat bahwa Hak Cipta atas ciptaan yang orisinal dan manfaat
ta’lif) sebagai salah satu Hak Cipta, Menurut Wahbah Zuhaili sebagaimana
68
Imam Mustofa, Kajian Fikih., h. 227.
69
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya., h. 151.
70
Burhanuddin S., Hukum Bisnis., h. 225.
50
yang terdapat dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia No. 1/MUNAS
VII/MUI/5/2005:
71
Keputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia No. 1/MUNAS VII/MUI/5/2005 tentang
Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
51
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala objektif yang
2. Sifat Penelitian
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat dari suatu populasi
untuk mengumpulkan fakta yang ada, penelitian ini terfokus pada usaha
diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh. Deskriptif yang dimaksud
1
Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2011), h. 96.
2
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta : PT Raja Grafindo, 2013), h. 75.
dalam penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan mendeskripsikan
B. Sumber Data
2014 yaitu 156 namun tidak semua status mahasiswa tersebut masih aktif
karena ada beberapa mahasiswa yang drop out dan pindah ke Perguruan
populasi yang ada.5 Jadi dalam menentukan sampel penelitian ini, peneliti
3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2010), h. 172.
4
Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial dan Ekonomi, (Jakarta: Kencana Media
Group, 2013), h. 129.
5
S. Nasution, Metode Research, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), h. 98.
58
diantaranya yaitu mahasiswa yang masih aktif dalam perkuliahan dan
yaitu berjumlah 135 dan semua mahasiswa tersebut telah lulus matakuliah
data primer.6 Dalam hal ini sumber data kedua mencakup dokumen-
dan jurnal yang membahas tentang HAKI dan Hak Cipta, buku-buku
Fatwa tentang HAKI, artikel dan sumber-sumber lain yang relevan dengan
penelitian ini.
6
Burhan Bungin, Metode Penelitian., h. 129.
7
S. Nasution, Metode Research., h. 144-145.
59
jawab dalam hubungan tatap muka”.8 Bentuk interview yang peneliti
Hak Cipta atas karya tulis dan peneliti perlu mendengarkan secara teliti
2. Metode Dokumentasi
yang ada di IAIN Metro seperti sejarah berdirinya IAIN Metro, struktur
2014.
8
W. Gulo, Metode Penelitian, (Jakarta: Gramedia, 2004), h. 119.
9
Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfa Beta, 2016), h. 233.
10
Ibid., h. 240.
60
D. Teknik Analisis Data
dikelola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan
makna-makna dari data yang ada, kemudian untuk menarik kesimpulan secara
deskriptif yaitu sumber dari tertulis atau ungkapan dan tingkah laku yang di
dari informasi tentang persepsi mahasiswa tentang pelanggaran Hak Cipta atas
karya tulis (studi kasus pada mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah
11
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian, (Bandung: Alfa Beta, 2014), h. 97.
12
Burhan Ashafa, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), h. 16.
13
Sutrisno Hadi, Metode Research, (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 1984), h. 42.
61
BAB IV
Metro) tidak terlepas dari sejarah berdirinya IAIN Raden Intan di Bandar
Lampung, merupakan hasil upaya dari para tokoh agama dan tokoh
(YKIL) yang berdiri tahun 1961 diketuai oleh RD. Muhammad Sayyid. Dari
Tarbiyah YKIL dari swasta menjadi negeri, tetapi tidak berdiri sendiri
Tahun 1967 atas permintaan masyarakat Metro kepada YKIL agar dibuka
14
Profil SBSN 2018, “Profil IAIN Metro”, h. 1.
62
sebuah Perguruan Tinggi yang berdiri sendiri (al-jami’ah) harus memiliki
(IAIN) Lampung. Selain YKIL pada Tahun 1965 juga didirikan Yayasan
Perguruan Tinggi Islam Lampung yang dipimpin oleh KH. Zakaria Nawawi.
Meskipun Yayasan ini mulai berjalan sejak 27 Agustus 1965, Yayasan ini
Agama Islam Negeri. Sebagai kelanjutan maka pada tanggal 23-25 April
1997 diadakan rapat kerja para rektor dan dekan Fakultas diluar induk. Pada
15
Ibid, h. 2.
63
Sejalan dengan telah disahkannya STAIN menjadi perguruan tinggi
Lampung Tengah, seme ntara Lampung Tengah memiliki tradisi dan budaya
luas yaitu “JURAI SIWO” kiranya dapat dipakai sebagai nama STAIN
Metro. Sebagai tindak lanjut dari Keppres 1997 di atas, maka pada tanggal
oleh dekan masing-masing sebagai pejabat sementara Ketua. Jadi saat itu
Drs. Zakaria Zakir selaku dekan langsung menjadi pejabat sementara ketua
diri. Pada Tahun 2014, STAIN Jurai Siwo Metro telah memiliki tiga jurusan
tingkat strata satu yaitu Jurusan Tarbiyah, Jurusan Syari’ah dan Ekonomi
cita lama dan melanjutkan perjuangan Prof. Dr. Syaripudin, dalam rangka
16
Ibid.
64
melakukan advertise dan presentasi, sehingga ajuan alih status mendapatkan
Negara untuk meninjau kesiapan alih staus STAIN Jurai Siwo Metro
menjadi IAIN. Momen tersebut oleh Prof. Enizar ditindak lanjuti dengan
beberapa Jurusan pada tiap Fakultasnya. Saat ini terdapat 4 Fakultas yang
17
Ibid, h. 8.
65
b. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Terdiri dari 8 Jurusan yaitu:
Tadris Biologi.
Penyuluhan Islam.
sekarang diantaranya:
b. Prof. Dr. H.M. Bahri Ghazali, M.A. Tahun 1999 - 2003 sebagai Ketua
d. Prof. Dr. Syaripudin Basyir, M.Ag, Tahun 2007 - 2011 sebagai Ketua
e. Prof. Dr. Edi Kusnadi, M.Pd periode 2011 - 2015 sebagai Ketua
f. Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag. Tahun 2015 - 2017 sebagai Ketua, dan pada
Tahun 2017 - 2021 Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag. sebagai Rektor.18
18
Ibid, h. 8-9.
66
2. Visi, Misi, dan Tujuan IAIN Metro
a. Visi
Dalam rangka mengembang mandat tersebut, IAIN Metro menetapkan
visi: “Menjadi perguruan tinggi Islam yang unggul dalam sinergi soio-
tehno-preneurship berlandaskan nilai-nilai keislaman dan
keindonesiaan”.
b. Misi
1) Membentuk sarjana yang memiliki pengetahuan ke-Islaman, inovatif,
humanis dan mandiri.
2) Mengembangkan nilai-nilai keislaman dalam pelaksanaan pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat; dan,
3) Melaksanakan sistem kelola manajemen kelembagaan yang
berkualitas.
c. Tujuan
1) Menyediakan akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk
memperoleh pendidikan tinggi,
2) Menghasilkan sumberdaya manusia yang terdidik, Islami, berkarakter,
mandiri dan kompetitif.
3) Menghasilkan karya-karya ilmiah yang berkualitas dan bermanfaat
bagi masyarakat.
4) Terwujudnya sistem tata kelola yang profesional dan akuntabel.19
19
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1997), h.964.
20
Ibid, h.707.
67
Gambar 2.
Struktur Organisasi Fakultas Syariah IAIN Metro
DEKAN
KABAG TU
Tri Pramasetia, SE
STAIN Jurai Siwo Metro menjadi Institut Agama Islam Negeri Metro
Hukum Ekonomi Syariah sendiri terbentuk pada tahun 2011 yang pada
saat itu masih berupa program studi dan kemudian berganti menjadi
Fakultas Syariah.
dapat dilihat dari visi, misi, dan tujuan dari jurusan ini, berikut adalah
a. Visi
Unggul dan handal dalam bidang garapan keperdataan dan
ekonomi Islam serta mampu mengintegrasikannya dengan aspek
keislaman, keilmuan, kemanusiaan, dan keIndonesiaan pada tahun
2020.
119
Sejarah Fakultas Syariah IAIN Metro.
b. Misi
1) Mengantarkan mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah
memiliki kemampuan aqidah dan kedalaman hukum Islam,
keluhuran akhlak, keluasan ilmu, dan kematangan profesional.
2) Memberikan pelayanan terhadap penggali ilmu pengetahuan
pada umumnya dan khususnya ilmu-ilmu syariah yang
berkaitan dengan keperdataan dan ekonomi Islam.
3) Mengembangkan ilmu pengetahuan melalui pengkajian dan
penelitian ilmiah yang diambil dari sumber-sumber yang akurat
4) Memberikan ketauladanan dalam kehidupan atas dasar nilai-
nilai Islam dan budaya bangsa Indonesia.
c. Tujuan
Sesuai dengan visi dan misi tersebut, maka tujuan dibukanya
jurusan Hukum Ekonomi Syariah adalah menyiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik
dan/atau professional dalam bidang ilmu syariah khususnya dalam
bidang hukum ekonomi syariah sekaligus dapat mengembangkan
dan menyebarluaskannnya serta mengupayakan penggunaan dan
pelaksanaan dalam masyarakat.120
adalah tenaga ahli pada Dewan Syariah Nasional (DSN) dan Dewan
120
Ibid.
lxx
syariah melalui pendidikan khusus advokat dan pelaku ekonomi/bisnis
syariah.121
Ekonomi Syariah pada dua tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2012
dan 2013 serta pada dua tahun berikutnya yaitu 2015 dan 2016.
bawah ini:
Gambar 3.
Diagram Batang Jumlah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah
200 182
180
156
160
141 139
140
115
120
Laki-Laki
95 91
100 86
7878 Perempuan
80 69 67
53 Jumlah Total
60 50
40 26
20
0
2012 2013 2014 2015 2016
121
Ibid
lxxi
mahasiswa tersebut dari Tahun 2014, 2015, dan 2016 cenderung stabil
perempuan. Namun untuk saat ini mahasiswa yang masih aktif yaitu
mahasiswa perempuan.
oleh individu melalui alat indera itu juga disebut sebagai proses sensoris.
pelanggaran Hak Cipta atas karya tulis, maka tentunya ada faktor yang
lxxii
berperan, faktor tersebut diantaranya yaitu adanya objek yang dipersepsikan
dalam hal ini seputar pelanggaran Hak Cipta karya tulis, adanya alat indera,
syaraf, dan pusat susunan syaraf, dan yang terakhir yaitu adanya perhatian dari
akan terjadi suatu persepsi termasuk persepsi tentang pelanggaran Hak Cipta
pelanggaran Hak Cipta yaitu dimulai dengan ditangkapnya stimulus oleh alat
indera individu, selanjutnya stimulus yang telah diterima oleh alat indera
individu tentang stimulus yang diterima oleh alat indera, dan terakhir yaitu
adanya hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu berupa tanggapan dan
Hukum Ekonomi Syariah angkatan 2014 tentang pelanggaran Hak Cipta atas
karya tulis termasuk kegiatan dari suatu proses penginderaan, karena semua
perbuatan yang dilakukan itu berawal dari suatu proses sensoris yang telah
individu satu dengan yang lainnya, oleh karena itu persepsi mahasiswa tentang
122
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), h. 89-
90.
lxxiii
Mengarah kepada proses terjadinya persepsi di atas, maka untuk
angkatan 2014 tentang pelanggaran Hak Cipta atas karya tulis maka peneliti
N.S., R.Ka., R.L.F., A.R., dan A.N.S. sedangkan responden laki-laki berjumlah
6 orang diantaranya: A.A.V., R.Sy., N.Ar., I.H., N.Ab. dan A.R.A. Responden
purposive sampling. Teknik itu digunakan apabila anggota sampel yang dipilih
angkatan 2014 dari berbagai aspek, sesuai dengan kriteria yang peneliti buat
yaitu mahasiswa tersebut masih aktif dalam perkuliahan dan mahasiswa yang
R.P. diperoleh suatu persepsi terkait dengan Istilah Hak Cipta. Menurutnya,
“Hak Cipta adalah hak untuk melindungi karya seseorang agar karyanya
lxxiv
tidak ditiru oleh orang lain sehingga karyanya memiliki perlindungan yang
pasti”.123
bahwa Hak Cipta terkandung di dalamnya berupa hak terhadap suatu karya,
maka dengan adanya hak tersebut orang lain tidak dapat menirukan karya
yang telah dibuat karena adanya perlindungan yang pasti atas hasil
karyanya.
yang diungkapkan oleh A.A.V., menurutnya Hak Cipta ialah “Suatu bentuk
dimaksud Hak Cipta adalah Hak yang dimiliki oleh seseorang berdasarkan
yang dihasilkan merupakan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya atau
belum pernah dibuat oleh orang lain sehingga timbul suatu Hak Cipta.
ini:
123
Wawancara dengan R.P., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 2 Juli 2018 di Kampus IAIN Metro.
124
Wawancara dengan A.A.V., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 1 Oktober 2018 di Kampus IAIN Metro.
lxxv
menciptakan sesuatu yang memang tidak semua orang bisa
menciptakannya.125
Cipta itu adalah hak istimewa yang diberikan kepada seseorang atas hasil
karya yang telah diciptakannya. Pemberian Hak Cipta bagi seseorang itu
tidak secara sembarangan karena dalam pemberian hak tersebut diatur oleh
Hak Cipta itu akan diberikan kepada seseorang namun dengan syarat bahwa
hasil ciptaan tersebut merupakan sesuatu yang tidak semua orang dapat
Pasal 1 Ayat 1 yang pada intinya, Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi
dalam bentuk yang nyata. Eksklusif yang dimaksudkan di sini adalah bahwa
hanya pemegang Hak Cipta yang berhak bertindak atas ciptaan yang telah
bukan copy dari sumber lain, dan penciptanya harus berkontribusi tenaga
dan keahlian.126
125
Wawancara dengan R.ka., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Selasa, 3 Juli 2018 di Kampus IAIN Metro.
126
Nurhidayati, Kesadaran Hukum Kekayaan Intelektual, (Bandar Lampung : Pusaka
Media, 2017), h. 35.
lxxvi
Berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 bahwa jenis-
R.P. Menurutnya: “Karya tulis harus dilindungi, itu kan ada keorisinalitasan
dari pencipta atau penulisnya jadi sudah sewajarnya kalau karya tulis itu
sebuah karya hasil pemalsuan dari karya milik orang yang kemudian
dianggap sebagai karya ciptaannya karena suatu karya cipta tidak dapat
dikatakan sebagai karya yang orisinil apabila masih terdapat banyak unsur
127
Wawancara dengan R.P., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 2 Juli 2018 di Kampus IAIN Metro.
128
Wawancara dengan R.ka, Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Selasa, 3 Juli 2018 di Kampus IAIN Metro.
lxxvii
hasil karang an, hasil buah pikir dan pengamatan dari si pencipta ataupun
tersebut maka orang lain akan berfikir panjang ketika akan mengklaim
secara sewenang-wenang.
karya tulis dilindungi oleh Hak Cipta karena karya tulis mendatangkan suatu
129
Wawancara dengan R.Sy, Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 2 Juli 2018, di Kos R.Sy.
130
Wawancara dengan E.H.U., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Selasa, 3 Juli 2018 di Kampus IAIN Metro.
lxxviii
Pendapat yang sama dengan E.H.U., sebagaimana yang diungkapkan
oleh A.A.V., “ya karya tulis dilindungi karena itu suatu bentuk ciptaan atau
karya dari seseorang yang membutuhkan kinerja dari pemikirannya dan itu
bahwa perlindungan karya tulis menurut E.H.U. dan A.A.V. di sini adalah
sebagai suatu bentuk apresiasi ataupun penghargaan atas dedikasi yang telah
karena karya tulis itu adalah satu karya dimana dalamnya terdapat gagasan
131
Wawancara dengan A.A.V., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 1 Oktober 2018 di Kampus IAIN Metro.
132
Wawancara dengan R.L.F., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Selasa, 3 Juli 2018 di Kampus IAIN Metro.
lxxix
karena dimaksudkan untuk melindungi ide ataupun gagasan dari si pencipta.
Dalam analisa peneliti, selama ide atau gagasan belum dituangkan menjadi
dilindungi oleh Hak Cipta karena telah diwujudkan dalam bentuk yang
nyata.
karya tulis lebih tepatnya yaitu untuk melindungi hak eksklusif dari seorang
pencipta yang terdiri dari hak ekonomi dan hak moral. Perlindungan hak
penggunaan secara komersial yang dilakukan oleh orang lain tanpa izin
Tentang Hak Cipta pasal 5 yaitu untuk tetap dicantumkan namanya pada
dalam hal terjadi distorsi ciptaan, modifikasi ciptaan, atau hal yang bersifat
lxxx
2. Bentuk Pelanggaran Hak Cipta Karya Tulis
pelanggaran Hak Cipta karya tulis yaitu “mengutip suatu karya orang lain
tanpa menuliskan footnote dan mengcopy buku, itu saja yang saya tahu.133
R.P. dan N.S. memiliki pandangan yang sama terkait bentuk pelanggaran
Hak Cipta karya tulis yaitu mengcopy buku tanpa seizin pencipta dan
mengutip tulisan milik orang lain tanpa menuliskan footnote atau dengan
bahasa lain sering disebut catatan kaki, N.S. juga menambahkan terkait
izin pencipta. Penulisan footnote atau catatan kaki tersebut sebagai identitas
dari pencipta atau penulis yang asli yang menjadi sumber rujukan,
milik orang lain dan menuliskan catatan kaki pun tidak masalah karena hal
itu juga tidak akan mengurangi bobot dan nilai dari suatu karya tulis karena
133
Wawancara dengan R.P., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 2 Juli 2018 di Kampus IAIN Metro.
134
Wawancara dengan N.S., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Selasa, 3 Juli 2018, di Kampus IAIN Metro.
lxxxi
yang paling penting adalah nilai kejujuran atas karyanya, dengan
Hak Cipta. Pelanggaran dengan cara foto copy merupakan suatu bentuk
Persepsi yang berbeda dari apa yang dikemukakan oleh R.P. dan
N.S. terkait dengan bentuk pelanggaran Hak Cipta dikemukakan oleh R.Sy.:
“Tindakan yang melanggar secara jelas terhadap karya tulis bisa kita lihat di
sekeliling ya, tindakan copy paste tulisan secara full setelah itu dikasih
“ya salah satu contohnya plagiat skripsi, intinya mencontek karya ilmiah
dari seseorang secara sama persis yang itu bukan dari pemikirannya
sendiri”.136 Pernyataan yang serupa yaitu dari apa yang disampaikan oleh
135
Wawancara dengan R.Sy., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 3 Juli 2018, di Kos R.Sy.
136
Wawancara dengan A.A.V., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 1 Oktober 2018 di Kampus IAIN Metro.
lxxxii
N.Ab.: “jiplak makalah mengatasnamakan dia padahal bukan tulisan dia,
jiplak skripsi”.137
karya tulis yaitu tindakan plagiat dari karya tulis orang lain baik itu
berbentuk makalah, skripsi, atau bentuk karya tulis lainnya, cara yang paling
umum yaitu dengan mengcopy paste tulisan secara utuh tanpa pengubahan
yang melihatnya sebagai penulis atau pencipta dari karya tulis tersebut.
sebagai suatu tindakan plagiat yang melanggar Hak Cipta apabila salah satu
dilindungi Hak Cipta, dalam hal ini karya tulis memang salah satu yang
Persepsi yang berbeda dari R.P., N.S., dan R.Sy. penulis peroleh
137
Wawancara dengan N.Ab., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 1 Oktober 2018 di Kampus IAIN Metro.
138
Wawancara dengan E.H.U., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Selasa, 3 Juli 2018 di Kampus IAIN Metro.
lxxxiii
Mencermati pendapat yang dikemukakan oleh E.H.U. tersebut,
dapat dipahami bahwa perbuatan yang melanggar Hak Cipta karya tulis
orang lain pula lalu mengklaimnya sebagai hasil dari tulisan milik pribadi.
karya tulis karena sehubungan dengan penggunaan yang tidak wajar. Karena
dalam hal ini terjadi modifikasi ciptaan yang dapat kehormatan dan reputasi
menurut R.P.: “Kalau gitu sih ya terus terang karena males baca, males
kalau harus beli buku, males ribet cari sumber referensi sampai sedetail-
detailnya gitu, ya pokoknya nggak mau ribet aja”.139 Alasan yang senada
diungkapkan oleh I.H., A.R., N.Ab. dan N.Ar., hanya saja dengan redaksi
yang berbeda-beda.
139
Wawancara dengan R.P, Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 2 Juli 2018 di Kampus IAIN Metro.
lxxxiv
I.H. mengungkapkan penyebab pelanggaran itu dilakukan yaitu
R.P., I.H., A.R., dan N.Ab. Pernyataan N.Ar. adalah sebagai berikut:
tugas seringkali numpuk tuh udah gitu juga waktunya mepet sama
begitu aja lah, yang penting selesai kan ya”.145 Hal senada pun diungkapkan
140
Wawancara dengan I.H., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 24 September 2018 di Kampus IAIN Metro.
141
Wawancara dengan A.R., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Kamis, 27 September 2018 di Kampus IAIN Metro.
142
Wawancara dengan N.Ab., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 1 Oktober 2018 di Kampus IAIN Metro.
143
Wawancara dengan N.Ar., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Selasa 25 September 2018 di Kos N.Ar.
144
Wawancara dengan R.Sy., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 2 Juli 2018, di Kos R.Sy.
145
Wawancara dengan R.L.F., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Selasa, 3 Juli 2018 di Kampus IAIN Metro.
lxxxv
oleh A.N.S. seperti berikut: “ya karena kebutuhan karena tugasnya
banyak”.146
Ya kalau dulu sih sering banget itu jujur saja kalau dulu memang
masih bingung ngutip-ngutip gitu caranya gimana jadi ya udah
langsung copas aja semuanya atau kalau dari buku ya ditulis-tulis
aja kan biasanya ditiap lembar udah ada footnotenya tuh malah
kelihatannya banyak referensi yang dibaca, udah gitu dosen jarang
yang komplain bahas itu hasil tulisan kita asli atau bukan, tapi
mulai garap tugas akhir kaya gini sih ya saya mulai serius.147
Persepsi yang senada dari apa yang diungkapkan oleh N.S. yaitu
pernyataannya berikut ini: “ya kalok saya sih karena bingung nulis sumber
rujukannya yang benar itu kayak gimana, pernah sih waktu itu di ajarin
atau pun faktor mahasiswa melakukan pelanggaran Hak Cipta karya tulis
146
Wawancara dengan A.N.S., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Rabu, 26 September 2018 di Kampus IAIN Metro.
147
Wawancara dengan N.S., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Selasa, 3 Juli 2018 di Kampus IAIN Metro.
148
Wawancara dengan A.R.A., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 24 September 2018 di Kampus IAIN Metro.
lxxxvi
adanya dukungan teknologi yang memadai, kebutuhan, beban tugas yang
tentang cara pengutipan karya tulis dan karena sikap dosen yang kurang
Hak Cipta karya tulis dengan cara plagiarisme atas sumber yaitu dengan
suatu ka rya tulis baik itu berasal dari buku atau jurnal di internet, mengutip
menyebut sumber kutipan, dan copy paste melalui internet atau pun
Banyak persepsi yang muncul terhadap pelanggaran Hak Cipta karya tulis
mengatakan:
149
Wawancara dengan E.H.U., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Selasa, 3 Juli 2018 di Kampus IAIN Metro.
lxxxvii
memang melakukan hal yang demikian, menurutnya perbuatan pelanggaran
itu telah menjadi sebuah kebiasaan yang tak hanya dilakukan oleh orang
awam saja namun orang yang berpendidikan tinggi pun bukan jaminan
biasa saja dalam arti tidak membawa pengaruh bagi siapa saja.
“Untuk saat ini tindakan yang seperti itu biasa saja sih itu sudah umum
“Menurut saya sih biasa saja, kan yang kayak gitu banyak yang melakukan
bukan cuman satu dua orang tetapi hampir rata-rata kayak begitu”.151
Persepsi lain yang senada dengan apa yang diungkapkan oleh N.Ar.
dan I.H. sebagaimana yang dikemukakan oleh N.S. Menurutnya: “Biasa saja
sih, semua juga begitu, mustahil kalau tidak ada mahasiswa yang melakukan
Dapat dicermati dari hasil wawancara dengan N.Ar., I.H., dan N.S.
di atas bahwa menurutnya pelanggaran terhadap Hak Cipta karya tulis yang
terjadi merupakan hal yang biasa saja karena sudah menjadi sesuatu yang
150
Wawancara dengan N.Ar., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Selasa, 25 September 2018 di Kos N.Ar.
151
Wawancara dengan I.H., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 24 September 2018 di Kampus IAIN Metro.
152
Wawancara dengan N.S., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Selasa, 3 Juli 2018 di Kampus IAIN Metro.
lxxxviii
umum dalam arti banyak mahasiswa yang melakukan dan menurutnya
bahwa tidak ada mahasiswa yang tidak pernah melakukan pelanggaran atas
karya tulis.
Ya.. memang sih itu menyalahi aturan yang ada, nulis sembarangan
gak cantumin footnote, copy-copy, jiplak itu kan sudah jelas
melanggar aturan yang ada tapi ya menurut saya itu normal normal
saja lah wajar malahan sekarang kan dukungan teknologi makin
canggih kalau bisa mudah kenapa dipersulit.153
yang ada, namun menurutnya tindakan seperti itu merupakan hal yang
dari dukungan teknologi pada era ini yang semakin mempermudah bagi
Cipta karya tulis yang dilakukan oleh mahasiswa datangnya dari A.R.,
153
Wawancara dengan R.Sy., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 2 Juli 2018, di Kos R.Sy.
lxxxix
“Nggak papa sih kalok menurutku nggak masalah , pelanggaran
yang kayak begitu kan masih untuk pengerjaan tugas kayak buat
makalah atau nggak buat garap skripsi aja kecuali kalok
pelanggaran itu misalnya jiplak habis itu dibuat buku terus dijual
dapat keuntungan nah itu baru yang kayak gitu gak boleh”.154
pengambilan karya milik orang lain lalu diperjual belikan. Menurut analisa
peneliti bahwa apa yang diungkapkan oleh A.R. tersebut seolah tidak
menyadari bahwa semua jenis karya tulis dalam bentuk apapun merupakan
sesuatu yang dilindungi oleh Hak Cipta sebagaimana yang tercantum dalam
Undang-undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta pada pasal 40.
enam responden (E.H.U., N.Ar., I.H., N.S., R.Sy., dan A.R.) dapat dipahami
bahwa menurutnya pelanggaran terhadap Hak Cipta karya tulis yang marak
terjadi merupakan suatu hal yang biasa saja, wajar, normal, dan tidak
terhadap peraturan yang ada, sikap hormat terhadap hukum pun menjadi hal
154
Wawancara dengan A.R., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Kamis, 27 September 2018 di Kampus IAIN Metro.
xc
Merujuk kepada bentuk persepsi, maka persepsi di atas merupakan
pandangan tentang suatu obyek dan menuju pada suatu keadaan dimana
beberapa responden di bawah ini, salah satunya datang dari R.L.F. Menurut
155
Wawancara dengan R.L.F., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Selasa, 3 Juli 2018, di Kampus IAIN Metro.
xci
buruk bagi mahasiswa yang sudah tau tentang peraturan Hak Cipta tapi tetap
ya dimaklumi”.156
menjadi sebuah budaya yang sulit untuk dihindarkan, menurutnya itu dapat
semester awal sampai kepada mahasiswa semester atas. Menurut R.L.F. dan
tahu bahwa itu merupakan tindakan yang melanggar Hak Cipta maka itu
bukanlah suatu hal yang buruk namun apabila seseorang telah mengetahui
terkait peraturan yang ada maka itu merupakan suatu hal yang sangat buruk.
156
Wawancara dengan A.N.S., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Rabu, 26 September 2018 di Kampus IAIN Metro.
xcii
ada tindakan yang tegas juga dari pemerintah hanya sebatas aturan
yang ada di Undang-Undang tapi tidak pernah direalisasikan tidak
pernah ada tindakan tegas kepada kita, kepada orang-orang yang
melakukan hal itu.157
yang baik, dari itu mahasiswa sudah selayaknya untuk mentaati peraturan
pelanggaran Hak Cipta karya tulis yang dari dulu sampai sekarang
dilakukan oleh mahasiswa itu karena tidak adanya tindakan yang tegas oleh
menimbulkan efek jera bagi siapa saja yang melakukan perbuatan tidak
karena dia tidak menyebutkan siapa pencipta yang asli dan ada unsur
penipuan”.158 Hal tersebut juga senada dengan apa yang disampaikan oleh
157
Wawancara dengan R.ka., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Selasa, 3 Juli 2018 di Kampus IAIN Metro.
158
Wawancara dengan N.Ab., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 1 Oktober 2018 di Kampus IAIN Metro.
xciii
berimbas negatif ke diri individu tersebut, jadi dia terbiasa memplagiat
adalah sebagai berikut: “ya kayak gitu nggak baik sih tapi gimana karena
Hak Cipta merupakan hal yang tidak baik namun ia mengungkapkan hal
menurut aku ya itu termasuk perbuatan yang buruk karena ngutip buku
tanpa mencantumkan darimana sumber buku itu berasal jadi harus jelas,
159
Wawancara dengan A.A.V., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 1 Oktober 2018 di Kampus IAIN Metro.
160
Wawancara dengan A.R.A., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 24 September 2018 di Kampus IAIN Metro.
161
Wawancara dengan R.P., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 2 Juli 2018 di Kampus IAIN Metro.
xciv
Mencermati hasil wawancara dengan R.P. di atas bahwa
karya orang lain harus ditulis dengan benar darimana sumber itu berasal
A.N.S., R.Ka., N.Ab., A.A.V., A.R.A., dan R.P.) dapat dipahami bahwa
persepsi mereka terhadap tindakan pelanggaran Hak Cipta karya tulis yang
dilakukan oleh mahasiswa merupakan suatu hal yang tidak pantas untuk
yang buruk bahkan akan memberikan dampak negatif bagi individu yang
melakukannya.
A.R.A., dan R.P.) merupakan persepsi yang negatif. Persepsi negatif yaitu
persepsi yang buruk karena memandang bahwa tindakan itu suatu hal yang
xcv
tidak baik, tidak seperti yang seharusnya, tercela karena bertentangan
ayat (1) maka pelaku pelanggaran dapat dikenai sanksi berupa ganti rugi
atas gugatan keperdataan yang dilakukan oleh penggungat/ dalam hal ini
pada Pasal 25 ayat (2) disebutkan bahwa “lulusan perguruan tinggi yang
tertulis:
xcvi
benar-benar diterapkan ya pastinya jera sih ”.162 Persepsi yang berbeda
memang perbuatan pelanggaran itu memang sudah dari dulu itu ada kok.163
Cipta adalah sanksi tersebut akan menimbulkan efek jera sehingga mungin
karena memang perbuatan pelanggaran dari sejak dulu memang telah ada
dan kerap dilakukan. Adapun yang lain yaitu mengatakan bahwa ketika
menurutnya dan jika itu benar diterapkan maka hampir semua mahasiswa
162
Wawancara dengan R.P., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 2 Juli 2018 di Kampus IAIN Metro.
163
Wawancara dengan R.ka., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Selasa, 3 Juli 2018 di Kampus IAIN Metro.
164
Wawancara dengan R.Sy., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 2 Juli 2018, di Kos R.Sy.
xcvii
bahwa tindakan tersebut merupakan hal yang biasa saja dan tidak masalah
menurut pandangan Islam dengan baik. Hal itu dapat dilihat dari hasil
wawancara berikut ini, menurut R.P.: “secara Islam itu nggak boleh karena
sama saja dia merampas hak orang lain selain itu ia juga mengakibatkan
Islam”.165
R.P. bahwa dalam hukum Islam pelanggaran terhadap Hak Cipta karya tulis
merampas hak orang lain. Sedangkan dalam Islam kita dilarang mengambil
sesuatu yang bukan hak kita, karena di dalamnya tidak akan mengandung
keberkahan. Selain dari pada itu tindakan tersebut juga merugikan bagi
dengan R.Sy. dan E.H.U., keduanya memiliki pendapat yang sama terkait
hukum pelanggaran Hak Cipta Karya Tulis dalam Islam. Menurut R.Sy.
165
Wawancara dengan R.P., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 2 Juli 2018 di Kampus IAIN Metro.
166
Wawancara dengan R.Sy., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 2 Juli 2018 di Kos R.Sy.
xcviii
Pendapat R.Sy. di atas senada dengan yang dikemukakan oleh
E.H.U. hanya saja dengan redaksi yang berbeda. Menurut E.H.U.: “Ya
nggak boleh, itu haram hukumnya, karena itu salah satu tindakan
pencurian”.167
Pencurian atas karya orang lain dalam Islam memang nggak boleh,
ini berbicara tentang kepemilikan, ketika pengambilan pengutipan
tanpa disebutkan penciptanya atau pun tindakan pengambilan karya
orang lain dan mengakuinya sebagai karya miliknya berarti itu
tindakan pencurian yang dilarang oleh Islam.168
E.H.U., dan R.L.F. di atas bahwa dalam Islam tindakan pelanggaran Hak
Cipta karya tulis hukumnya adalah haram karena tindakan itu sebagai
tindakan pencurian yang dalam hal ini adalah pencurian karya. Mencuri
mencuri merupakan dosa dan tidak sesuai dengan rukun iman, rukun Islam,
167
Wawancara dengan E.H.U., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Selasa, 3 Juli 2018, di Kampus IAIN Metro.
168
Wawancara dengan R.L.F., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Selasa, 3 Juli 2018, di Kampus IAIN Metro.
xcix
pemiliknya dalam hal ini penciptanya atau dengan cara-cara yang
dibenarkan oleh syariat.169
Menggunakan harta milik orang lain tanpa seizin yang memiliki tidak
harus melalui jalan yang dibenarkan syariat bukan dengan cara yang bathil.
❑➔⬧ ◆
⧫ ⬧◆❑
⧫
◼ ❑➔◆
❑➔→⧫ ⧫
◆❑ ⬧
⧫❑☺◼➔⬧ ◆
Artinya: Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian
yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan
(janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim,
supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda
orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu
Mengetahui. (QS. Al-Baqarah [2] : 188).170
169
Wawancara dengan R.ka., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Selasa, 3 Juli 2018, di Kampus IAIN Metro.
170
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya Juz 1-30 Edisi Revisi, (Surabaya
: Karya Agung Surabaya, 2006), h. 36.
c
◆
➔⬧◆
❑➔⬧⬧
⧫ ☺⧫
⬧⧫ ⧫ ☺
⧫ ◆
Artinya: “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri,
potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa
yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. dan
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Maidah
[6] : 38)171
harus lengkap, jadi ketika ada tugas nyarinya nggak susah, kadang kan
copas copas di internet kayak gitu atau footnotenya nggak ditulis ya karena
171
Ibid., h. 151.
172
Wawancara dengan R.P, Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 2 Juli 2018, di Kampus IAIN Metro.
173
Wawancara dengan E.H.U., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Selasa, 3 Juli 2018 di Kampus IAIN Metro.
ci
Solusi yang paling tepat lembaga pendidikannya harus lebih marak
untuk mensosialisasikan Hak Cipta karya tulis itu, menurut saya
tempat yang cocok untuk dilakukan sosialisasi ya di lembaga
pendidikan karena dengan hal tersebut nantinya agar tercipta
generasi yang mau berfikir kritis, berfikir jauh, nggak secara instan
dengan menjiplak karya orang.174
Berdasarkan wawancara dengan R.L.F. mengenai solusi dalam
berikut ini:
yang tepat agar pelanggaran Hak Cipta karya tulis tidak secara terus
174
Wawancara dengan R.Sy., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 2 Juli 2018, di Kos R.Sy.
175
Wawancara dengan R.L.F., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Selasa, 3 Juli 2018, di Kampus IAIN Metro.
176
Wawancara dengan N.S., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Selasa, 3 Juli 2018, di Kampus IAIN Metro.
177
Wawancara dengan A.A.V., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 1 Oktober 2018 di Kampus IAIN Metro.
cii
lengkap, mahasiswa mempunyai sumber bacaan buku sendiri, sosialisasi
Hak Cipta karya tulis, dosen bertindak lebih tegas, pemerintah dan lembaga
yang ada, dan mahasiswa diberikan pelatihan cara pembuatan karya tulis
yang benar.
agar ia dapat hidup dan bertingkah laku sesuai nilai dan norma yang berlaku
dimana individu itu berada. Dalam kasus maraknya pelanggaran Hak Cipta
dalam karya tulis. Hal tersebut sebagaimana yang diungkapkan oleh R.P.,
menurutnya adalah berikut ini: “Untuk saat ini sosialisasi sangat dibutuhkan
hukum”.178
dan A.A.V. hanya saja dengan redaksi yang berbeda. Pernyataan E.H.U.
178
Wawancara dengan R.P., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 2 Juli 2018, di Kampus IAIN Metro.
ciii
gimana”.179 Sedangkan A.A.V. menyatakan berikut ini: “Penting sih
undang Hak Cipta bahwa plagiat itu salah satunya masuk kategori
berhenti”.180
hal Hak Cipta. Dengan adanya sosialisasi maka pengetahuan akan semakin
terus menerus maka dapat membunuh kreatifitas dari seorang pencipta dan
bisa saja ia akan merasa enggan untuk menulis dan menciptakan karya
mempersepsikan tentang pelanggaran Hak Cipta atas karya tulis, maka terdapat
(tiga), diantaranya:
179
Wawancara dengan E.H.U., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Selasa, 3 Juli 2018, di Kampus IAIN Metro.
180
Wawancara dengan A.A.V., Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Angkatan
2014, Senin, 1 Oktober 2018 di Kampus IAIN Metro.
civ
1. Faktor yang berasal dari karakteristik pribadi pemersepsi seperti; sikap,
3. Faktor dalam target seperti; hal-hal yang masih baru, gerakan, bunyi, suara,
karya tulis maka peneliti akan memetakan subjek analisis sebagaimana dalam
181
Maropen Simbolon, “Persepsi dan Kepribadian”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2,
No. 1, Maret 2008, h. 55.
182
Hasmiati, “Analisis Persepsi Masyarakat Kawasan Adat Amma Toa Kajang Terhadap
Muhammadiyah”, Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi, Vol. V No. 1 Mei 2017, h. 147- 14
148.
cv
dalam) responden yaitu berupa informasi yang di peroleh dan pengetahuan
tentang Hak Cipta yang ia dapat melalui proses belajarnya di semester tiga
ingin dicapai atau sebagai sesuatu yang diharapkan. yang dimaksud nilai
disini adalah nilai yang lahir dari karya tulis itu sendiri diantaranya nilai
yang lahir dari keorisinalitasan atau keaslian karya, nilai materi, nilai moril
Sehingga dengan adanya nilai yang lahir dari karya tulis tersebut maka
tentang bentuk pelanggaran Hak Cipta atas karya tulis dan yang melatar
karena dalam hal ini cara individu mempersepsikan tidak hanya tergantung
cvi
bersangkutan yang mana lingkungan tersebut banyak terjadi pelanggaran
tentang pelanggaran Hak Cipta karya tulis yang terjadi terdapat dua
yaitu ke enam responden (E.H.U., N.Ar., I.H., N.S., R.Sy., dan A.R.)
merupakan hal yang biasa saja, wajar, normal, dan tidak masalah untuk
itu merupakan suatu hal yang tidak pantas untuk dilakukan, ke tujuh
merupakan hal yang biasa saja, wajar, normal, dan tidak masalah untuk
cvii
buruk. Sedangkan persepsi yang mengatakan bahwa tindakan pelanggaran
merupakan yang tidak pantas untuk dilakukan, merupakan suatu hal yang
yang mengatakan jika itu diterapkan dan diterima akan menjadi jera dan
ada persepsi yang mengatakan bahwa sanksi itu tidak perlu diterima karena
merasa bahwa pelanggaran sejak dulu memang telah ada dan apabila itu
menunjukkan sikap yang tak suka dan tidak dapat menerima apabila sanksi
pelanggaran Hak Cipta dari sudut pandang Islam dengan benar hanya saja
cviii
itu tidak sejalan dengan tindakan dan persepsinya terhadap pelanggaran
yang ada. Ini menunjukkan bahwa pengetahuan agama yang baik tidak
responden terkait masalah pelanggaran Hak Cipta karya tulis yang mungkin
analisa peneliti yaitu dipengaruhi oleh faktor internal yaitu berupa harapan
cix
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Adanya persepsi yang mengatakan bahwa pelanggaran Hak Cipta karya tulis
yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan hal yang biasa saja, wajar,
tersebut faktor yang mempengaruhi responden yaitu faktor yang berasal dari
karakteristik pribadi dalam hal ini adalah sikap kepribadian yang buruk dari
tulis oleh mahasiswa merupakan hal yang tidak pantas untuk dilakukan,
tindakan tersebut merupakan suatu hal yang buruk dan akan memberikan
cx
B. Saran
untuk menyadarkan setiap orang bahwa dalam suatu karya terdapat harapan
dari pencipta untuk dihormati dan dihargai karyanya, dengan menghargai orang
lain sama dengan menghargai diri sendiri. Menanamkan nilai moral dan
cxi